Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

PDNGARUH VARIASI GRADASI AGRXGAT

KASA
DAN KADAR LUMPUR PADA PASIR TERHADAP
KUAT TEKAN BETON

Oleh :
Bambatrg Surendro *), Ani Widias6li **)
Fakukas Tehnik univercitas Iidar Magelakg

ABSTRACT

t oncrek is o\e oJ he nateriab that is notttyyok mcons!rucr


ing a buildihA. Anongarhet na.eriats such as wood. stcet
ond
oluthniunt, concrete is nostty used to corstruct a bulding.
bridgp, dam ahdothet building. ln he other i.otds, wc caa,a.t
that contete is a Lindofntatetiat thot b nos y uredJot
buiti
ihgs ih.lildoneeia th sene.or he quatiry ol conciete
B infu_
enccd by th? conpo rian olbuitdias natetiar and
fie qu;htu
of buildins natdiat ft serf inctudins the structve,
grqdas i, the cohtent of b Dd nS ,hatetiat, yarieev
af objed ;f
and the sotidity
ol rhe nixturc.
Based ol the abov slatenen^. it s inpoftahr
to laadu. t rc_
atuch oh thp )nluenp oJ thc vrrc^ ot hdd
Eruda\i a€rclat
ond lhe de4r?. o.lryud of,ond roq ards rhe so
tlnettt
prcssute. "t Lonc,ere
The wtiables iwot,ed in this tesearch are the
strckgt a.f coh-
crcrc fr"ssurc. lhc pqcetuaqe ol had drrprcc. lhe vatL
dae aad the vaticD,afthe aee aftun$ek. ^.Eto.
Hold as.egat used sptit stones I A, I 0, I 0/20 lnd 2AB0, th.
pet
cehtage of degree u,as 0%, 5% a d t0% and thc age of
'rud
conoete was 7 dars, 1.1 anl28 dqs. Thx research Yat
.tine in
I:b?t aluD olluttrJinF narc ats o{ehpth"ethqla. tq"Jndal
UaiueriD ot MaBelanF. Th rcsuhs ol thi" r.s;@.h thar
lhot
th t^et ofsladasi nirturc vith the rJclrce oJ nuJ |ao
htxhest
wo\ za.to MPa a d the toa.est tet.t ia lhc.o,he
Rndasi afspht

I'1
P€nEatuh tatibi ctod8i Ae,qat li6a tan _..... (B"1taaE S t ntm. 1ni tfittiaetui)

stokes t0/10 vith the desree ofdud l0%xas 12.83 MPa The
highet l1e perce tage oflhe degreeofnud, ne s!rcneth afcoh-
nete pressure will riecrcdse. It till occut ifwe add the.tegee
nud l0%, v)ith of the ase oJ con$ete 28 dt4,s. h is beca$e
bi the age 28 dor's, I is coBidercd that the concrcte o\rc d,
receiyed stength 100%

Ke! Wo'^ : Conrere, Grudeti Agrcgsr, Mud

*) Dosen Jurusan Tehik Sipil FT UTM


*+) Mahas;swa Jurusan Teknik Sipil FTUTM

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Beton merupakan salah satu bahan yang banyak digu-
nakan untuk struktxr bangunan diantara bahan-bahan lainnya,
seperti kayu. baja, alumuniun. Beton banyak digunakan untuk
bangunan-bangunan gedung, jembatan. bendungan dan ban-
gunarl-bangunan lain, dengandemikian beton merupakan jenis
.trullur \ ang r(rgolong populer di lndoncsrd.
Beton menrpakan campuran dari beberapa bahan vaitu
agregat halus dan agregat kasar ditambah dengan pasia semcn.
Pasta semen mengikat pasir dan baltan agregat lain- rongga-
rongga dari bahan kasat diisioleh bahan halus sehingga meru-
pakan campumn bahan yang masif. terutama setelah dilakukan
pemadatan. Berdasatkan pengertian ini- unruk menghasilkan
belor harus ada perbandingan optimal antara agregat cam-
puran yang bentuknya berbeda-beda sehingga pembentukan
beton dapat dimanf'aatkan oleh seluruh material. Kualitas be-
ton secara umun dipengaruhi oleh komposisi bahan penyu-
sun. dan sangat dipengaruhi pula oleh kualitas bahan penyu-

l8
,itl J0 No- 2, t s Seplahbet 2Mt : 1 7-t3

sun. Susunan butir atau gmdasi, kandungan bahan pengikat,


keragarnan dan kepadatan juga sangat menentukan kekuatan
beton. Gradasi yang rapat didukung dengan bahan susun yang
memenuhi syarat akan menghasilkan kuat tekan beton yang
lebih baik. Nilai kekerasan bahan agregat sebagai penentu
merupakan fakor domirian. Hal ini disebabkan apabila agre-
gat kasar mudah pecah maka berpengaruh pada gradasi yang
berubah. Perubahan gradasi berpengaruh pada kekuatan beton
apabila gradasi semakin setagam maka akao mengakibatkan
nenurunnya kuat tekan beton.

Tujuad PenelitiNn Manfaat


Tujuan dari perclitian ini adalah unruk mengetahui pen-
gamh kadar lumpur pada pasir dan gadasi agregat (distribusi
ukuao agregat) yang diguoakan pada pembuatan beton ditin-
jau dari kuat tekan beton pada umm 7, 14 dan 28 hari dengan
faktor air semel 0,5. serta penambaian data masukan dalam
pengujian, pengolahan dan analisa laboratorium perihal kadar
lumpur dan gtadasi agregat pada pembuatan beton.

Hasil Penelitian
Hasil penelltian dapat diketahui seberapa besar penga-
ruh kadar lumpur pada pasir yane digunaknn sebagai bahan
pembuatan beton terhadap kualitas beton. Selain itu jika hasil
penelitian ini sesuai dengan.vang diperkirakan dapat diketahui
pentingnya pemilihan proporsi variasi ukuran agregat kasat
dalam pembuatan beton-

Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan tvaktu. biaya dan fasilitas labora-

t9
PaE@h Uati6i Gtddbi TgreEat X6d don .... . (BtnntaS Su.erdto, ani t i.ti6tu.i)

torium. dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :


a. Perbandingan antata semen. agiegat halus dan agregat
kasar dipakai perbandingan l:2:3. Mengactr pada Pedo-
man Beton. 1989.
b. Menggunakan Portland Cement Composite dengan merk
Holcim kemasrin 50 kg. Tidak dilakukan pengujian khu-
sus pada semen.
c- Pengujial agiegat kasar menggunakan batu pecah yang
berasal dari mesin pemecahbattr(Stone Cluisrer) di Ku-
lon Progo. Ukuran agregat yang digmakan adalah 20/30,
10/20 dan 10/10. Pengujian yang dilakukan meliputi
pemeriksaan beratjenis, berat satuan dan gmdasi.
d. Pengujian agregat halus dalam hal ini pasir yang digu-
nakao adalah pasir Merapi meliputi pemeriksaan berat
jenis. berat volume, kadar lurnpur, kadar air, penyerapan
dan gradasi.
e. Nilai faktor air semen 0,5.
I Pengujian kuat tekan beton dengan variasi kadar lumpur 0
o/a. 5 o/o. 10 o/.
ter\adap berat pasir. Lurnpur tidak dilaku-
kan pengujian khusus.
g. Pengujian kuat tekan beion diiakukan pada va.iasi urltur
beton 7 hari. 14 hari daa l8 hari.

TI\J AI'4 \ PI.,STAKA


Kandungan agregai dalam campuran beton biasanr a san-
8al linq!i. Berda\arkan penealaman. komposisi agrel,l rers<
hul berkisar 60Vo-70Yo dart berat campuran beton. \lhlaupun
lungsinya hanya sebagai pengisi. terapi karena komposisinya
yang cukup besar. agregat pun menjadi pent;ng. Karcna itu
perlu dipelajari karakteristik agregat yang akan menentukan

2D
thL l0 itd 2, IS Septetubu 2A08 : l7-J.l

sifat mortar atau beton ]rang akan dihasilkan.


Tanah liat dan lumpur biasanya tercampur pada kerikil dan
deposit pasir. Dalam jumlai yang cukup banyak dapat men-
guiaryi kekuatan betoo (Murdock dan Brook, 1986). Agregat
halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (diten-
tukan terhadap berat kering) yang dapat diarrikan bahwa hrm-
pur adalah bagianpasiryaag melewati ayakan no.200. Apabila
kadar lumpur rnelebi|n 5 Vo maka a$egat halus harus dicuci
(PUBI, 1971).
Agregat adalah butiran mineral alami yumg berfungsi seb-
agai bahan pengisi camptrl,tn mortar atau &ton. Agregat kira-
kira menempali 70 9/o volume mortar atau beton. Walaupun
hanya sebagai bahan pengisi tetapi agrcgat sangat berpengaruh
teftadap sifat-sifat mortar6etornya, sehingga pemilihan agre-
gat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan mortar/
beton (-Tjokrodimulyo. I 996).

Ada empat faktor utama yang mempeflgaruhi kekuatan tekan


beton. taitu :

l. Proporsi bahan-bahan penyusunnYa.


2. Metode pencampuan.
3. Pera$?tal1
,1. Keadaan pada saat dilakukan percobann

Secara keseluruhan 1,ang mempengaruhi kuat tekan be,


ton adalah perbandingan agregat dan s€men, kekuatan batuan.
bentuk dan ukuran aeregat- susuian petmukaan agregat. gra-
dasi, reaksi kimia dan karakteristik panaVsuhu.
Kuat tekan beton akan berubah seiring dengan ber.tam-
bahnya umur beton. dan kecepatan be(ambahnya kual tekan

21
P.ngdrth tad6i G.ad6i.1EeE E6a doa ....- (A@ia,g snrc"dru, Ani llidi8bti)

beton dipengaruhi oleh f.a.s. Peningkatan tekuatan sesuai


dengan bertambalnya umur betor! kare[a proses hidrasi yang
terus meningkat hingga umur 28 hari beton dianggap telah
metrcapai kekuatao 100 % (Tjokodimutyo. 1996).

METODOLOGI PENELITIAN

l- Bahan Perelitian
Menggunakan Portland Cement Composite (PPC) den-
gan merk Holcim kemasan 50 kg. Agregat kasar menggrurak-
an batu pecah yang berasal dari mesin pemecah batn (Stone
Ctuisher) di Kulon Progo. Ukuran agregat yang digunakan
adalah 20/10, 10/20 dan 1040. Agregat halus dalam hal ini
pasir yang digunakan adalah pasir Merapi- Tanah lepas (di
gunakan sebagai kadar lumpur) yang berasal dari Muntilan.
Air dari Laborato.ium Bahan Bangunan Fakultas Teknik Uni-
versitas Tidar Magelang. Agregat kasar menggunakan variasi
gradasi. \ ailu !radasi seraPam dan Pradasi campuran.

2. Alat -Yang Digunakan


Alar-alat laboratorium y-ang digunakan adalah sebagai
berikut : timbaflgan besar dan kecil. talam dan cetok, kaliper
atau iangka ukur- cetakar silinder diameter 15 cm dan ringgi
30 cm, gelas ukur. oven- piknometer dan mistar perata. llold.
tongkal pemadat. I set saingan, mesin sieve shaker dan nresin
uji tekan merk lvlBf.

3. Lokasi Peuelitian
Pembuatan dan penguiian beton dilakukan di Laboratori-
um Bahan Bangunan Universitas Tidar Magelang Jln. Kapten

22
,bL 30ltA 2,Is S.plenb* )a : t7-33

Suparman No.39 Magelang.

4. Vrriabel
Penelitian variabel .valg dicari adalah kuat tekan beton.
Sedang variabel bebasnva a ara lain prosentase kadar lumpur
dan variasi gradasi agregar.

HASIL PENf,LITIAN

1. Pasir
Dari hasil pemeriksaan gradasi agregat halus, pasir yang
digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam daerah I yai-
tu pasir kasar dengan modulus halus bufu sebesar 3,29 seb,
agaimana disaj ikan pada Tabel l.
Tabel L Analisa Saringan Pasir

2.16
?d2
0,60 l0 t'
52t jJ:r3

]J:
0,00
1014.9 lts.6l

Dari Tabel 1. terlihat bah$,a plsir )ang digrnakan dalam pene-


litian ini termasuk pada daerah satu sepefii lang disa.jikan
dalam Gamhar I

23
Pensatuh ,ivirci Gndati,lgt Ed KM rlaa ...,., (Btnbana snnatro, Ani m&6tuti)

joo

6Jd
$10

o,ri ors 0,64 r .r0

Gambar L Daerah I @asir kasar)

Hasil perneriksaan beratjeais pasirjenuh kedng muka di-


dapat sebesar 2.'13 g cm sehingga pasir iri masih tergolong
agregat normal. di mana batas berat jenis agregat normal an-
tara 2.5 sampai 2.7.IGdar lumpur yang didap at adalah2-q7 Va.
sehingga pasir tidak perlu dicuci. syarat untuk agegat haius
tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % yang dapat di-
artikan bahrva lumpur adalah bagian pasir lang dapat melalui
ayakan no-200- Apatrila kadar lumpur melampaui q/o maka j
agregat halus harus dicuci (PBBI. 1971). Kadar airjenuh ker-
ing-muka (.S.lD) rata-raia yang didapat dari hasil pemeriksaan
sebesar 4.2 9/o. Belat satuan pasir S.SD (ditumbuk) didapat
sebesar 1.,11 gr./cmr. Sesuai dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya bahr"\-a berat safua agregat berkisar anta-ra 1.20-
1.60 gr/cmr

2. Agregat Kasar (batu pecah)


Ukuran agregat kasar batu aiami yang digunakan adalah
agregat dengan ukuran butir maksinum 30 mm unluk gradasi

24
tol l0 No,2,15S.pt. bd20oB: I7-31

campuran dan gmdasi seragam masing-masing menggunakan


ukuran batu 10 mm (1/1), 20 mm (1/2) dan 30 rtun (2/3). Berar
jenisjenuh kering muka batu pecah utrtuk ukwan batu l0 rrn
adalah 2,65 grlcm3; untuk ukuran batu 20 mrn 2,62 gr/cmr; dan
unhrk ukumn batu 30 rnrn adalah 2,55 grlcrn:. Agregat kasar
tersebut termasuk agregit normal karena beratjetrisnya artara
2,5 - 2,7 gr/crrf . Agregat kasar tersebut termasuk aglegat nor-
mal karena bemtjenisnyaanla$2,5 -2,7 g ctrf. Bemt satuan
batu pecah untuk ukuran 10 mm adalah I ,1 8 grarn/cm1; ukuran
20 mm l,l5 gram/cm3; dan untuk ukuran 30 mm adalah l,14
$ar/cmr, Ditidjau dari besar ukuraa botir agregat dapat dili-
hat bahwa semakin besar ukuran buti agegat akan semakin
poors.

3. Ilasil Perenc5naan Adukan Beton


Pereucanaan unhrk campuran b€ton sesuai batasan p€ne-
lilian, antara semen, agregat halus, dan agregat kasar menggu-
nakan perbandingan l:2:3 dan menggunakan fas 0,5. K€buhr-
han bahan untuk 0,571 mr beton dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Ket'utuhan bahan penyusun untuk 0,573 nrl beton


per I rnr Satuan Jumlah
PC 336 kg 192,528
0,54 0,309
Kerikil 0,91 0,M4
168 liter 96,264

4, Hasil Uji Kuat Tekan Betor


Pengujian kuat tekan beton ini dilakukan pada saat beton
berurnur 7, 14, dan 28 hari. Kuat tekan hasil uji beton diam-

25
P.d|aruh t an$i bM'16' lereloth6.dd ......tBon'Iu ASveadrc. t i shttuua)

bil berdasarkan kuat tekan rata-rata benda uji. Hasil pengujian


kuat tekan beton dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 . Kuat Tekan Beton

26
Yot J0 Na 2, t5s?qtz"ths )008: 17-

Dari Tabel 3. terlihat kuar tekan tertinggi rata-rata yarg dica-


pai ol€h beton detgan menggunakan gradasi campuran kadar
lurnpu 0 % yaitu sebesar 20,19 MPa, dan kuat tekan terendah
rata-rata menggmakal gradasi seragam dengan menggunakan
ul:uran agegat kasar l0/10 yaitu sebesar 8.94 Mpa.

5. I{ubungan anfara kadar lultplrr dan kuat tekan be-


totr
Tanah liat dan lumpur biasanya tercampur pada kerikil
dan deposit pasir Dalam jumlah yang cukup banyak dapat
mengwalgi kekuatan b€ton (Murdock dan Broo! 1986). Be-
gitu juga deagan bertambahnya umul maka kuat tekan beton
juga akan beriambah. Perdngkatat kekuatan sesuai dengan
bertambalulya umur betor! karena pmses hidrasi yadg tgrus
meningkat hingga umur 28 hari beton dianggap telah menca-
pai kekuatan 100 % (Tjokrodimulyo, 1990. Hubungar kadar
lumpur dengan kuat tekan b€ton disajikan pada Gambar 2-
Gambar 5.

Gambar 2. Hubungan antara kadar htmprur dan kuat tekan be-

27
P4Eanh ,iriui Ctu l8iAerqat K@.lt --.. (Btt bans Sudh.to,Azi w ti6lud)

ton dengan menqgunafutn gradosi Campuran

Gambar j. Hubungan antard kodar lumputdan kuat tekan be-


ton dengdn grud.asi seragam menggunakan batu pecah uburan
I0/t 0.

Gambar 4. Hxbungan antqra kadar lumpur dan kual tekan be-


ton dengan gradasi seragam menggunakan batu pecah Lthu'an
tu20

2A
L?A 30 No. 2, ts Sqrlznbu 2MB : r7-jl

!0

Gambar 5 . Hubungan antara kadar lumpar dan kuat tekan be-


ton dengan gradasi seragam menggunakan batu pecah uhoan
20/30_

PEMBAIIASAN
Pasi yang digunakan dalam penelitian ini masih dapat
diguaakan sebagai bahan penyusun beton. Dilihat dari gradasi
,'-'ang masuk daerah I pasir kasat berat jenis pasir tersebut
temasuk agregat normal- dan kadar lumpur pada pasir masih
kurang dari 5 %, sehingga pernalcaiannya tidak perlu dicuci
terlebih dahulu. Untuk batl pecah yang digunakan sebagai
agregat kasar teEnasuk agregat norma! karena mempunyai be_
rat jenis berkisar antara 2_5 ,2-7 gticmJ. yaitu tennasuk agre_
gal nor-nal.
Kuat tekan beton gradasi seragam yang menggunakan
ukuran batu pecah 10/10 mempunyai kuat tekan yang paling
rendah diantara gradasi seragam lainnya, ukuran butir agregat
yang kecil akan memerlukan kebutuhan semen yang lebih ban_
yak karena bertambah luasnya permukaan agregat yang barus

29
P.nsMl t/a,iai Gtului lrveaal K6a da --.... (A@nnttsSar.nd.o, Ani witi6tuA

diselimuti pasta semen. Pada keadaan seperti ini akan menye-


babkan bertambah besarnya kebr.rtuhan semen. Sedangkan ke-
buhrhan semen dalam penelitian ini pada semua gradasi meng-
gunakan perbardingan l:2:3 (perbandingan volume). Kuat
tekan yang paling tinggi j ustru terdapat pada penggunaan batu
pecah ukuran 1 0/20 sebesar I 7,76 MPa (pada umur 28 hari dan
kadar lumpur 0%) karena pada penggudaao batu pecah ukuran
20/30 kuat tekanbetonnya hanya mencapai 17,56 MPa(pada
umur 28 hari dan kadar lumpur 0%) terdapat rongga yarg ter-
lalu besar dan ukura]l butir agregat yar€ besar mempunyai
pengaruh yang tidak baik pada kuat rekao beton.
Kuat lekan terendah terliiat pada gradasi seragam dengan
menggunakan batu pecah ukuran 10/10, karefla pada faktor
air semen teientu penggunaan ukuran diameter agregal yang
lebih kecil akan rnenyebabkan bertambahnya luas permukaan
dari ag.egat yang harus diselimuti pasta semen. Kekuatan
agregat juga mempunyai pengaruh terhadap kuat tekan beton,
karena kekutan agregat lebih tinggi dari kekuatan pastanya.
Untuk ukuran agregat 1'ang lebih besar maka lebih besarjuga
kekuatan agregatnla. Tetapi dalam penelitian ini kuaf tekan
tertinggi rmtuk gradasi seragam terdapal pada penggunaan
ukuran dianeler agregat 10/20, dikarenakan penggunaan uku-
ran butir agregat 20130 mempunvai rongga yangjauh lebih be-
sar dibanding dengan penggunaan ukumn agregat 10/10 dan
1U24.
Gradasi seragair merupakan gradasi yang tidak kontinu
atau gap-g.ade yang memprmyai posisi celah yang cukup le-
bar. Bila ukuran bulir agregat sama maka volume po.i akan
besar. Sebaliknya bila uku.an butir berva asi maka vol-
ume pori akan kecil dan mempunyai'ang kemampatan lang tinggi.

30
IioI 30 i\a 2, 15 Septen,nu )A08 : I 7-3.1

Ukuran butir agregat yang bervariasi terdapat pada gradasi


camprual,
Klrat tekan yang tertinggi terdapat pada beton dengan
menggunakan gradasi campuran karena buliran agregatnya
dapat teldistdbusi dengan baik dan mempunyai kemampa-
tan yang tinggi sehingga akan menghasilkan kuat tekan be-
ton yang paling tinggi. Lumpur merupakan salah satu zat atau
bahan halus yang memberikan pengaruh merugikan tefiadap
kuat tekan beton, karena lumpur yang teidapat pada pasir akan
menjadikan lekatan anta.a agregat dalt pasta semen mehjadi
It-urang sempuma. Karena lekatan ioi penting pengaruhnya
pada kekuatan betoo dan d6ya taban betoq maka dengan kadar
lumpur yang semakio tinggi kuat tekan beton akan menwun.

KESIMPULAN DAN SARAN

l. Kesimpulan
1 Kuat tekan tertinggi pada gradasi campura.n dengan ka-
dar lumpur 0% yaitu setresar 20, I 9 MPa. Sedangkal kuat
tekan telendah pada g.adasi seragam ukuran batu pecah
10/10 deogan kadar lumpur l0olo sebesar 12.83 MPa.
Semakin b€sar proseltase kadar lurnpur, kut tekan beton
semaki{! menurun. Penurunan kuat tekan beton terbesat
terjadi pada penambahan kadar lumpur l0 %.
3. Persamaan regresi linier dapat dipakai untuk meogetahui
korelasi antara kuat tekao beton dengan prosentase kadar
lumpur dan umur beton.

2. Ssran
L Beton merupakan salab satu bahan yang digunakan dalam

i1
Pdptut Yadai Gndasi Ag.qd X6a dah .....- (Bdrnbang S!ftatlro, .4di W.li6tu )

struktur balgunan yang sangat luas pemakaiannya, maka


perlu dilakukan penelitian-penelitian lanjutan sehingga
dapat memperbaiki sifat-sifat beton serta kualitaslya.
Agar lebih lengkap, dapat dilanjutkan tes beton dengan
umur dari 3, '1. 14.21,28,35, dan 90 hari. Menambah
\adasi kadar lumpur pada pasiq untuk mengetahui penu-
runan kuat tekan betorr. Dapat dilakukan penelitian den-
gan menggunakan gradasi seragam dengan ukuran diam-
eter agregat kas€r lebih besai dari 30 rnm.
2. Agar diperoleh kuat tekan yang tinggi prosentase kadar
lumpur harus seminimal mungkin.
:. Agar diperoleh kual tekan beton yang tinggi digunakan
gradasi campuran pada agregatnya.
4. Perlu ketelitian dalam melallkan penelitian agar telhin-
dar dari kesalahan-kesalahan yang berakibat fatal, sehing-
ga didapat hasil yang lebih akurat.

DAI"IAR PUSTAKA

Ar]onim. 1971. Peratuta Beton Be ulang Indonesia lgal.


Jaka a. Direktorat Penyelidikan Nlasalah.
Atonim. 1982. Pers),aratan Lmum Bahan Bangunen li lndo-
ne:ia (PUBI-1982). Bandung. P€nerbit Pusat Penelitian
dan Pengembangan Pekerjaan I mum.
Anoninr. 2003.'Iuraal P e ne lilian. Magelang. Lembaga Peneli-
tian dan Pengabdian Pada ivlaslarakat, Univetsitas Tidar
Magelang.
A;ronim.2007.,4nalisa Harga Bahan dan Lpah Periode April
)007. Magelar'g. Penerbit Dinas Pekerjaen Umum.
Dipohusodo. L- 1999, Stt'uktw Beton Bertulang. Jakarta. Biro
Gramedia Pustaka I Jtama.

32

You might also like