Professional Documents
Culture Documents
Laporan PT - Gistex Textile Division PDF
Laporan PT - Gistex Textile Division PDF
PENDAHULUAN
2.2 VISI
Grow : Tumbuh dari perusahaan yang baik menjadi perusahaan yang
besar. Seperti istilah "Great" yang kita gunakan yang berarti pertumbuhan pendapatan
dua kali lipat dan pertumbuhan laba setiap tahun lewat banyaknya
Inovation : Inovasi untuk melayani setiap kebutuhan pelanggan di
seluruh dunia. Hal ini akan menjadikan kita menjadi perusahaan yang lebih
berorientasi atas
Service : Pelayanan dan bukan atas produk. Kami dengan tulus percaya
bahwa dengan
Together : Kebersamaan, kita dapat mencapai perubahan ini, dan
menjadikan GISTEX menjadi tempat yang
Exciting : Menyenangkan dalam bekerja dibandingkan dengan pesaing
lainnya. Dalam prosesnya GISTEX akan menjadi perusahaan yang
Xtraordinary : Luar biasa bagi stakeholder, pelanggan, karyawan, dan
lingkungan.
1. Persiapan
2. Pertenunan (Weaving )
3. Proses deying finishing
4. Inspecting
5. Packing
2. Proses vacuum heat setting untuk menstabilkan puntiran benang yang telah di
proses oleh mesin TFO dengan suhu maksimal 90ᴼC
Setelah melalui ke empat proses tersebut maka benang lusi sudah siap di
tenun di beri benang pakan dengan menggunakan mesin WJL ( WATER JET
LOOM ) proses pertenunan sendiri untuk menyatukan benang lusi dan pakan
menjadi kain grey ( kain setengah jadi ) dikarnakan hasil pertenunan dengan
menggunakan mesin WJL dengan menggunakan air maka hasil kain yang dihasilkan
merupakan kain grey yang basah, maka kain harus di keringhkan dengan
menggunakan mesin drying, setelah kain di keringkan maka kain di inspect terlebih
dahulu sebelum masuk ke gudang grey, proses inspect sendiri untuk mengecek cacat
kain dan membagi-bagi kain grey dalam gulungan sesuai dengan kebutuhan.
Setelah kain hasil di tenun dan di simpan di gudang grey maka ada proses
selanjutnya yang harus di kerjakan yaitu proses pembuatan kain setengah jadi
menjadi kain yang sudah jadi dan siap di kirim atau di pasarkan di pasaran proses
tersebut yaitu proses dyeing/finishing.
Ada beberapa tahap untuk pengerjaan proses terebut dengan mengikuti
acuan yang telah dibuat oleh bagian R&D maka pengerjaan di bagian processing
tersebut akan berjalan dengan baik dan hasil yang baik pula jika mengikuti standar
yang dibuat oleh R&D
3. Proses relaksasi dan scouring untuk memberikan kesempatan pada kain untuk
mengendor, sehingga puntiran benang cenderung terbuka dan memberikan
efek pegangan lembut, lemas, bergelombang dan untuk mebersihkan kotoran-
kotoran yang menempel di permukaan kain polyester terutama kotoran oli
pada saat pertenunan yang bisa mengakibatkan belang scouring dan oli gomer
mesin yang digunakan diantaranya jet dyeing dan rotary washer
.
5. Heat setting Heat setting merupakan proses yang dilakukan pada serat-serat
sintetik yang bertujuan untuk memperbaiki stabilitas dimensinya. Serat-serat
sintetik bersifat termo plastik, yaitu serat tersebut akan melunak pada suhu
mendekati titik lelehnya yaitu suhu transisi kedua serat tercapai. Pada suhu ini
akan terjadi pergerakan rantai melekul serat sehingga rantai molekul yang
semula dalam keadaan tegang menjadi kendur, karena banyak ikatan
hydrogen yang terputus membentuk struktur rantai baru. Besarnya
pengenduran dan perubahan struktur tersebut tergantung dari suhu dan
lamanya waktu pemantapan panas, serat tegangan yang diberikan. Setelah
didinginkan, ikatan hydrogen akan terbentuk kembali sehingga bentuk
struktur yang baru ini akan stabil pada proses selanjutnya selama tidak
dilakukan proses pemanasan yang melebihi suhu pemantapan panasnya.
Biasanya menggunakan temperature yang tinggi diantara 200ᴼC-210ᴼC proses
dan menentukan lebar dan fick kain dengan mensetting overveed heat setting
tersebut biasanya dilakukan di mesin stenter
7. Proses pencelupan yaitu proses pemberian warna pada kain yang bersifat
permanen, proses ini biasanya di kerjakan di mesin jet dyeing dengan heigh
temperature dan high pressure
8. Proses pemberian zat resn bertujuan memberikan efek handling yang baik dan
anti static zat resin yang digunakan antaralain:
Stockhosof ( softener )
Nicepole TF 78 ( anti static )
Silicon mix ( mikro silicon )
12. Proses packing yaitu tindak lanjut dari proses inspecting bertujuan untuk
merapihkan kain yang telah di inspect , pembungkusan kain dengan pelastik
dan pemberian label pada kain.
Setelah melalui beberapa tahap proses tersebut maka kain akan memiliki
kualitas yang baik dan sebelum melalui packing kain harus di test terlebih dahulu
untuk menguji kualitas kain di laboraturium evaluasi tekstil untuk menganalisa
sringkage, croocking,staining,tearing bowing dan skewing. Setelah melalui test
dengan skala lab tersebut dan terbukti akan kualitas kain yang bagus maka kain
siap dipasarkan.
3.1 KESIMPULAN