Professional Documents
Culture Documents
Pemenuhan Peraturan Perundang-Undangan Dan Peraturan Lainya
Pemenuhan Peraturan Perundang-Undangan Dan Peraturan Lainya
Pemenuhan Peraturan Perundang-Undangan Dan Peraturan Lainya
There are only two steps (very simple) to get page/s that content/s all relevant requirement for each division. The steps
are as follow:
· Choose the division name by click R/H button in the cell G1 (wait for second), then
· Filter it by click L/H button & choose “Y”
Note:
· The KepMen 555 requirements which have been put in are limited to only relevant requirements for KPC as open
coal mines. Underground mine requirements were left.
· If you want to input all those KepMen 555 requirements in, it can be input in blank rows provided in the bottom, or you
could insert new rows then copy the upper row formulas into those additional rows inserted.
· There are only Chapter 1 requirements covered in sheet as the sample. You could complete identifying all relevant
requirements for each division by put “Y” marks within coulomb I – T (click mark “+ “ on the top of coulomb U to open it).
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
BAB I: KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama : Umum
Pasal 1: Pengertian
Pasal 2: Ruang Lingkup
Bagian Kedua : Larangan Memasuki Wilayah Kegiatan Usaha
Pertambangan
Pasal 3: Larangan Memasuki Wilayah Kegiatan Usaha
Pertambangan
(1) Dilarang memasuki atau berada pada suatu lokasi kegiatan usaha Semua Karyawan Y ID/Kimper Karyawan
Y
pertambangan kecuali mereka yang bekerja atau mendapat izin;
Tamu/Pengunjung Y Kartu Visitor
(2) Bagi mereka yang mendapat izin untuk memasuki suatu wilayah
kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Y
harus disertai oleh Kepala Teknik Tambang atau petugas yang ditunjuk yang
memahami situasi dan kondisi daerah yang akan dikunjungi;
Security & escort Y Random check
(3) Jalan yang ditetapkan oleh Kepala Teknik Tambang sebagai jalan
khusus yang dipergunakan kegiatan usaha pertambangan dan apabila Y
diberikan hak kepada umum untuk mempergunakannya maka keselamatan
penggunaan hak tersebut menjadi tanggung jawabnya.
Bagian Ketiga : Pengusaha Pertambangan
Pasal 4: Kewajiban Y Management Y Document kept at ESD & legal
(1) Pengusaha baru dapat memulai kegiatan usaha pertambangan setelah
memberiktahukan secara tertulis kepada Kepala Pelaksana Inspeksi
Tambang;
(2) Pengusaha dalam waktu 2 minggu setelah salah satu dari setiap
kegiatan dibawah ini harus mengirimkan laporan tertulis kepada Kepala
Pelaksana Inspeksi Tambang yaitu:
a. Memulai kegiatan eksplorasi, pembukaan tambang dan terowongan
baru mendatar atau terowongan pada lapisan batubara tambang bawah
tanah;
b. Memulai pembuatan sumuran baru atau jalan keluar untuk setiap
tambang bawah tanah dan;
Yang harus dimiliki dapat merupakan salah satu dari ketentuan berikut ini:
1) Bagi lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM)
Tambang/Mesin/Listrik telah memiliki sertifikat kursus Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan mempunyai pengalaman kerja pertambangan
sekurang-kurangnya selama 4 tahun, atau
2) Bagi Sarjana Muda atau DIII atau Sarjana, memiliki sertifikat khusus
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan mempunyai pengalaman
kerja pertambangan sekurang-kurangnya 2 tahun;
Pasal 8: Kepala Teknik Tambang Kelas III A
Kepala Teknik Tambang Kelas III A, harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Sistem penambangan: kapal keruk dengan menggunakan mangkok, tambang
terbuka berjenjang lebih dari satu, kuari, tambang terbuka dengan skala produksi
lebih kecil 1000 ton perhari atau tambang terbuka tahap kegiatan eksplorasi
dengan terowongan dan konstruksi tambang bawah tanah;
b. Perusahaan pertambangan: perusahaan swasta nasional dan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan
c. Kualifikasi: Yang harus dimiliki dapat merupakan salah satu dari ketentuan
berikut ini:
2) Bagi lulusan Sarjana Muda atau DIII atau Sarjana, memiliki sertifikat
khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan juru ledak Kelas II
untuk tambang yang menggunakan bahan peledak atau telah memiliki
sertifikat kursus Kapal Keruk untuk tambang yang operasinya memakai
Kapal Keruk atau memiliki sertifikat kursus Kepala Teknik Tambang
atau
memiliki sertifikat kursus Kepala Teknik Tambang dengan pengalaman
kerja pertambangan sekurang-kurangnya selama 3 tahun, atau;
3) Mempunyai pengalaman khusus pernah menjadi Kepala Teknik
Tambang Kelas IIIB sekurang-kurangnya selama 5 tahun;
Pasal 9: Kepala Teknik Tambang Kelas II Y management Y review of KTT & WKTT appointment
& certificate
Kepala Teknik Tambang Kelas II, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Sistem penambangan: tambang terbuka dengan skala produksi lebih besar dari
1000 ton per hari dan tambang bijih bawah tanah;
b. Perusahaan pertambangan: Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kontrak
Karya dan perusahaan swasta nasional dan
c. Kualifikasi: Yang harus dimiliki dapat merupakan salah satu dari ketentuan
berikut ini:
1) Warga Negara Indonesia; Memiliki salah satu dari ketentuan berikut
ini:
(2) Khusus untuk tambang bawah tanah juru ukur sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) harus berpengalaman di tambang bawah tanah dan
mendapat persetujuan dari Pelaksana Inspeksi Tambang.
Pasal 18: Kewajiban Juru ukur
(1) Juru ukur tambang bertanggung jawab untuk menunjuk atau
menentukan arah dan batas-batas yang akan digali sesuai dengan rencana Y
yang telah ditetapkan
(2) Juru ukur harus segera melapor kepada petugas yang bertanggung
jawab atas pekerjaan penggalian apabila telah mendekati (tidak kurang 50
meter) dari tempat-tempat yang mempunyai potensi bahaya seperti Y
kantong-kantong air, gas-gas berbahaya, semburan batu (rock burst), dan
permukaan tanah atau penyangga-penyangga yang dapat membahayakan
penggalian tersebut.
(3) Selama tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Keputusan ini, juru
ukur tambang tidak bertanggung jawab akan ketetapan pengukuran yang
telah dilaksanakan atau disahkan oleh juru ukur tambang sebelumnya atau Y
pengukuran-pengukuran yang disahkan sebagai koreksi oleh juru ukur
lainnya, tetapi juru ukur tersebut harus:
a. Sedapat mungkin mengambil langkah-langkah untuk membuat
ketepatan dari setiap peta-peta, gambar-gambar atas peta penampang Y
yang belum dibuat olehnya atau yang di bawah pengawasannya dan
d. Peta tambang yang menunjukkan jalan-jalan utama dan keluar dari Management Y Check with Mine Planning
setiap penambangan ke permukaan dan tempat telpon atau alat Y
komunikasi lainnya di atas tanah atau bawah tanah, yang dengan mudah
dapat dilihat dan dibaca setiap orang
Bagian Kelima : Buku Tambang
Pasal 20: Y Management Y Check Buku Tambang
(1) Setiap usaha pertambangan yang mempunyai Kepala Teknik Tambang Management Y Check Buku Tambang
harus memiliki Buku Tambang yang sesuai dengan ukuran dan bentuk yang Y
ditetapkan oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
(2) Buku Tambang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disahkan Management Y Check Buku Tambang
oleh Pelaksana Inspeksi Tambang dengan memberi nomor dan paraf pada Y
tiap-tiap halaman.
Pasal 21: Catatan Buku Tambang Y Management Y Check Buku Tambang
(1) Semua pelanggaran terhadap peraturan ini serta ketentuan-ketentuan Management Y Check Buku Tambang
khusus seperti perintah, larangan, dan petunjuk harus dicatat sendiri oleh Y
Pelaksana Inspeksi Tambang.
(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat Management Y Check Buku Tambang
(1) semua pemberitahuan yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang kepada Kepala Teknik Tambang harus dicatat dalam Y
Buku Tambang dengan membubui tandatangan pada salinan tyang sesuai
dengan aslinya.
(3) Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat Management Y Check Buku Tambang
(2), harus di catat oleh Kepala Teknik Tambang dalam Buku Tambang pada Y
halaman sebelah kiri.
Pasal 22: Penyimpanan Buku Tambang Y Management Y Check Buku Tambang
(1) Buku Tambang harus selalu tersedia di kantor Kepala Teknik Tambang Management Y Check Buku Tambang
dan salinannya disimpan di kantor Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang Y
(2) Buku Tambang dapat dibaca dan dipelajari oleh pekerja tambang Y Y Y Y Y Management Y Check Buku Tambang
Bagian Keenam : Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan
Pasal 23: Keselamatan dan kesehatan Kerja
OHS Management Y Review of document & organization
Pada setiap kegiatan usaha pertambangan berdasarkan pertimbangan
chart
jumlah pekerjamserta sifat atau luasnya pekerjaan, Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang dapat mewajibkan pengusaha untuk membentuk unit Y
organisasi yang menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
berada di bawah pengawasan Kepala Teknik
Tambang.
Pasal 24: Tugas Bagian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tanggung jawab Administrative
Y
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan catatan rincian dari setiap kecelakaan atau Administrative Y Covered by MSE 3.02
kejadian yang berbahaya, kejadian sebelum terjadinya kecelakaan, Y
penyebab kecelakaan, menganalisis kecelakaan, dan pencegahan
kecelakaan;
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
b. Mengumpulkan data mengenai daerah-daerah dan kegiatan-kegiatan Administrative Y Covered by MSE 1.01 & KPC
yang memerlukan pengawasan yang lebih ketat dengan maksud untuk HIRADC
memberi saran kepada Kepala Teknik Tambang tentang tatacara Y
penambangan atau tatacara kerja, alat-alat penambangan, dan
penggunaan alat-alat deteksi serta alat-alat pelindung diri;
c. Memberikan penerangan dan petunjuk-petunjuk mengenai Administrative Y Covered by MSE 2.03 & 2.04 and
Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada semua pekerja tambang various training & awareness
Y programs
dengan jalan mengadakan pertemuan-pertemuan, ceramah-ceramah,
diskusi-diskusi, pemutaran film, publikkasi, dan lain sebagainya;
d. Apabila diperlukan, membentuk dan melatih anggota-anggota Tim Administrative Y Covered by MSE 2.08 & special
Y
Penyelamat Tambang. Emergency Preparedness &
e. Menyusun statistik kecelakaan dan Y Administrative Y Response
Covered bySection
regular report to the
Government, presentations to
f. Melakukan evakuasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Y Administrative Y Covered by MSE 3.04 & 3.01 as well
Management, monthly reports, etc.
Pasal 25: Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja as SAS Audit, CMR & OSM
programs
Untuk melengkapi tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 23, Administrative
dalam pelaksanaannya dapat membentuk kelompok kerja (komite) pada Y
setiap jenjang struktural yang mempunyai tugas:
a. Secara teratur melakukan pemeriksaan bersama-sama mengenai Administrative Y Covered by MSE 3.04 & 3.01 as well
setiap aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta masalah-masalah as SAS Audit, CMR & OSM
yang ada kaitannya yang telah ditemukan di tambang dan mengusulkan Y Y Y Y Y programs
tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dan
b. mengatur inspeksi terpadu seperlunya ke tempat-tempat kerja di Administrative Y Covered by MSE 3.04 & 3.01 as well
Y Y Y Y Y
tambang dalam melaksanakan fungsinya as SAS Audit, CMR & OSM
Part Seven: Mine Workers programs
Pasal 26: Persyaratan
(1) Pekerjan tambang harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan All activity groups Y Covered by Recruitment & KPC
sifat pekerjaan yang akan diberikan kepadanya dan harus sehat jasmani Y Y Y Y Y Kimper System (medical check up)
maupun rohani
(2) Dilarang bagi pekerja tambang wanita bekerja pada tambang bawah
tanah kecuali yang bertugas dalam pekerjaan kesehatan atau Y
melaksanakan tugas belajar, penelitian dan mendapatkan rekomendasi dari
kepala Teknik Tambang.
(3) Dilarang menugaskan pekerja tambang bekerja seorang diri pada Security/guarding various areas Y Current practice ok, but need to be
tempat yang terpencil atau dimana ada bahaya yang tidak diduga (kecuali covered in a system
Y Y Y Y Y
tersedia alat komunikasi yang langsung dengan pekerja lain yang
berdekatan)
(4) Dilarang memperkerjakan pekerja tambang dalam keadaan sakit atau
Y Y Y Y Y
karena sesuatu sebab tidak mampu bekerja secara normal
(5) Apabila dari hasil penyelidikan Pelaksana Inspeksi Tambang Kepala All activity groups Y Covered by Golden Rules &
Teknik Tambang atau Kepala Bagian Tambang bawah tanah ternyata PKB/CEA
ditemukan pekerja tambang melanggar Keputusan Menteri ini dengan Y Y Y Y Y
sengaja, maka pekerja tambang tersebut dapat dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Article 27: Pemeriksaan Kesehatan
(1) Para pekerja tambang berhak untuk mendapatkan pemeriksaan Administratives Y Medical Check up, Kimper System &
Y Y Y Y Y
kesehatan yang menjadi kewajiban perusahaan PKB/CEA (49.3)
(2) Pekerja tambang harus diperiksa kesehatannya (pemeriksaan Administratives Y Medical Check up, Kimper System &
Y Y Y Y Y
menyeluruh) secara berkala oleh dokter yang berwenang. PKB/CEA (49.3)
(3) Pekerja tambang bawah tanah harus diperiksa kesehatannya
NA
sekurangkurangnya dua kali setahun.
(4) pekerja tambang yang bekerja di tempat yang dapat membahayakan paru-paru, Administratives Y Medical Check up, Kimper System &
Y Y Y Y Y
harus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara khusus. PKB/CEA (49.3)
(5) Berdasarkan ketentuan yang berlaku Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang dapat NA Y Y Y Y
menetapkan kekerapan pemeriksaan kesehatan pekerja tambang yang
menangani bahan berbahaya oleh dokter yang berwenang
Pasal 28: Pendidikan dan Pelatihan Y
(1) Kepala Teknik Tambang wajib mengadakan pendidikan dan pelatihan Administratives Y Covered by MSE 2.03 & General
untuk pekerja baru, pekerja tambang untuk tugas baru, pelatihan untuk Safety Induction & various OHS
menghadapi bahaya dan pelatihan penyegaran tahunan atau pendidikan Y Y Y Y Y Training
dan pelatihan lainya yang ditetapkan oleh Kepala Pelaksana Inspeksi
Tambang.
(2) Kepala Teknik Tambang dapat menyenggarakan sendiri atau bekerja Administratives Y Covered by MSE 2.03 & General
sama dengan instansi Pemerintah atau badan-badan resmi lainnya untuk Safety Induction & various OHS
menyenggarakan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Y Training
ayat (1), hanya disesuaikan dengan kegiatan dan jenis pekerjaan pada
kegiatan usaha pertambangan.
(3) Setiap penyelenggara program pendidikan dan pelatihan sebagaimana
dimaksud pada dalam ayat (1), harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Y
dari kepala Pelaksana Inspeksi Tambang
(2) Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan kelangsungan pekerjaan, #REF! Y Y Y Y
keadaan di tempat kecelakaan atau kejadian berbahaya hanya dapat di
ubah dengan persetujuan Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
Pasal 47 : Statistik Kecelakaan Tambang #REF!
(1) Statistik kecelakaan tambang ditetapkan setiap tahun berdasarkan
kekerapan dan keparahan kecelakaan yang terjadi pada pekerja tambang #REF!
yang dihitung dari:
a. jumlah korban kecelakaan dibagi dengan jumlah jam kerja orang X
#REF!
1.000.000 dan
b. jumlah hari yang hilang dibagi jumlah jam kerja orang X 1.000.000 #REF!
(2) Statistik kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus
dikirim oleh Kepala Teknik Tambang kepada Kepala Pelaksana Inspeksi #REF!
Tambang selambatlambatnya 1 bulan setelah setiap akhir kalender.
Bagian Kesebelas : Kesehatan #REF!
Pasal 48 : Ruang Ganti Pakaian #REF!
(1) Pada bagian pekerjaan tertentu, berdasarkan pertimbangan kesehatan,
pekerja tambang harus mengganti pakaian kerjanya dan membersihkan #REF! Y Y Y Y
badan sebelum meninggalkan tempat kerjanya.
(2) Sebagai pelaksanaan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), Pengusaha/Kepala Teknik Tambang harus menyediakan ruang ganti #REF! Y Y Y Y
dan tempat membersihkan yang selalu dijaga kebersihannya.
Pasal 49: Penyedian Air #REF!
(1) Air yang disediakan untuk mencuci dan membersihkan badan harus
dalam keadaan bersih dan air bekas dipakai dialirkan/dibuang ke sasaran #REF! Y Y Y Y
pembuangan
(2) Air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan harus selalu tersedia
secara cuma-cuma dalam jumlah yang cukup bagi pekerja tambang selama #REF! Y Y Y Y
jam kerja
(3) Tempat air minum harus selalu bersih dan dilengkapi dengan penutup
#REF! Y Y Y Y
yang baik dan dapat menutup secara otomatis.
Pasal 50 : Jamban #REF!
Sarana jamban harus disediakan di tambang yang dibuat sedemikian rupa
#REF! Y Y Y Y
sehingga memenuhi persyaratan kesehatan.
Pasal 51: Minuman Beralkohol #REF!
(1) Dilarang meminum minuman yang beralkohol atau yang memabukkan
#REF! Y Y Y Y
selama bekerja.
(2). Pekerja tambang yang di bawah pengaruh alkohol dilarang bekerja. #REF! Y Y Y Y
BAB II : BAHAN PELEDAK DAN PELEDAKAN #REF!
Bagian Pertama : Gudang Bahan Peledak #REF!
Pasal 52: Izin Gudang Bahan Peledak #REF!
(1) Bahan peledak yang disimpan di tambang hanya pada gudang yang
telah mempunyai izin dengan kapasitas tertentu sebagaimana ditetapkan
oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang secara tertulis. Apabila gudang #REF!
bahan peledak terletak diluar wilayah tempat usaha pertambangan dan
akan digunakan untuk kegiatan pertambangan, harus mendapat
persetujuan tertulis dari Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
(2) Bahan peledak yang digunakan untuk kegiatan lain harus mendapat
#REF!
persetujuan dari Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
(3) Permohonan izin gudang bahan peledak sebagaimana dimaksud dalam
#REF!
ayat 1, harus melampirkan:
a. Gambaran kontruksi gudang bahan peledak dengan skala 1:100 yang
memperlihatkan pandangan atas dan pandangan samping serta hal-hal #REF!
lain yang diperlukan sesuai dengan kapasitas maksimum gudang bahan
peledak yang dimohonkan dan
b. Gambar situasi gudang bahan peledak dengan skala 1:5000 yang
#REF!
memperlihatkan jarak aman.
(4) Permohonan izin gudang bahan peledak di bawah tanah harus
dilengkapi dengan peta dan spesifikasi yang memperlihatkan rancang #REF!
bangun dan lokasi gudang bahan peledak.
(5) Detonator tidak boleh disimpan dalam gudang yang sama dengan bahan
peledak lainnya tetapi harus dalam gudang tersendiri yang diizinkan untuk #REF!
menyimpan detonator. Gudang detonator harus mempunyai konstruksi yang
sama seperti bahan peledak.
(6) Persyaratan untuk mendapatkan izin gudang bahan peledak ditetapkan
#REF!
oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
(7) Masa berlaku izin gudang bahan peledak: #REF!
a. Izin gudang bahan peledak sementara diberikan untuk 2 tahun; #REF!
b. Izin gudang bahan peledak transit diberikan untuk 5 tahun dan #REF!
c. Izin gudang bahan peledak utama diberikan untuk 5 tahun. #REF!
(8) Pelaksana Inspeksi Tambang dapat membatalkan izin gudang bahan
#REF!
peledak yang tidak lagi memenuhi persyaratan
(9) Apabila kegiatan pertambangan berhenti atau dihentikan untuk waktu
lebih dari 3 hari bulan, Kepala Teknik Tambang harus melapor kepada
Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang dan gudang harus tetap dijaga. #REF!
(1) Bahan peledak peka detonator tidak boleh disimpan dalam gudang #REF!
bahan peledak transit dan harus langsung disimpan dalam gudang utama.
(2) Bahan peledak peka primer : #REF!
a. gudang berbentuk bangunan harus memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat (1) kecuali huruf a butir (8) #REF!
peraturan ini dan mempunyai kapasitas tidak lebh dari 500.000 kilogram
dan
b. gudang berbentuk kontener harus memenuhi persyaratan
#REF!
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kecuali huruf b butir (3)
(3) Gudang bahan ramuan bahan peledak: #REF!
a. Gudang berbentuk bangunan harus memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat (1) kecuali huruf a butir (3) #REF!
dan (8) dan
(4) Gudang berbentuk bangunan untuk bahan ramuan bahan peledak harus #REF!
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat (1)
kecuali huruf a butir (3) dan butir (8) dengan ketentuan tambahan:
a. (i) Lantai tidak terbuat dari kayu atau yang dapat menyerap lelehan
#REF!
Amonium Nitrat;
(ii) Bangunan dan daerah sekitarnya harus kering dan #REF!
(iii) Bagian dalam gudang serta palet tidak boleh menggunakan besi
#REF!
galvanisir, seng, tembaga atau timah hitam.
b. Kapasitas gudang tidak boleh lebih dari 2.000.000 kilogram #REF!
Pasal 58: Gudang Utama #REF!
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
(1) Gudang penyimpanan bahan peledak peka detonator harus memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat (1) huruf a dan #REF!
mempunyai kapasitas tidak lebih dari 150.000 kilogram
(2) Gudang bahan peledak peka primer harus memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 65 ayat (1) huruf a dan mempunyai #REF!
kapasitas tidak lebih dari 500.000 kilogram.
(3) Gudang bahan ramuan bahan peledak: #REF!
a. Untuk gudang berbentuk bangunan harus memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat (1) kecuali huruf a butir 3) #REF!
dan mempunyai kapasitas tidak lebih dari 500.000 kilogram;
b. Untuk gudang berbentuk tangki harus memenuhi persyaratan sebagai
#REF!
berikut:
1) Tangki tidak boleh terbuat dari bahan tembaga, timah hitam, seng
#REF!
atau besi galvanisir
2) Pada bagian atas harus tersedia bukan sebagai lubang
pemeriksaan dan harus tersedia tempat khusus bagi operator untuk #REF!
melakukan pemeriksaan;
3) Pipa pengeluaran harus terletak pada bagian bawah dan #REF!
4) Pada bagian atas harus tersedia katup untuk pengeluaran tekanan
#REF!
udara yang berlebihan.
a. Setiap 1.000 detonator No. 8 setara dengan 1 (satu) kilogram bahan #REF!
peka detinator Untuk detinator yang kekuatannya melebihi detonator No.
8 harus disesuaikan lagi dengan ketentuan pabrik pembuatan dan
b. Setiap 330 meter sumbu ledak dengan spesifikasi 50 sampai dengan #REF!
60 gram setara dengan 4 kilogram bahan peledak peka detonator.
(2) Jarak aman gudang sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (1), 56
#REF!
ayat (1) dan pasal 58 ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:
JARAK AMAN MINIMUM UNTUK LOKASI GUDANG BAHAN PELEDAK
#REF!
PEKA DETONATOR
#REF!
CATATAN: #REF!
I. Bangunan yang didami orang, rumah sakit, bangunan-bangunan
#REF!
lain/kantor-kantor
#REF!
(4) Jarak aman gudang sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 ayat (4)
#REF!
ditetapkan sebagai berikut:
JARAK AMAN GUDANG BAHAN RAMUAN #REF!
#REF!
(5) arak aman gudang sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) juga berlaku #REF!
bagi penetapan jarak aman gudang sebagaimana dimaksud dalam pasal 53
ayat (1), pasal56 ayat (3), pasal 57 ayat (2) dan (3), serta pasal 58 ayat (3).
#REF!
Bagian Ketiga : Persyaratan Gudang Peledak Di Bawah Tanah
Pasal 60: Konstruksi dan Lokasi Gudang Di Bawah Tanah
(1) Gudang di bawah tanah harus dibangun di lokasi yang kering,
bebas dari kemungkinan bahaya api, jauh dari jalan masuk udara
utama, terlindung dari kemungkinan kejatuhan batuan dan banjir serta
harus terpisah dari tempat kerja di tambang.
(2) Konstruksi gudang harus cukup kuat dan mempunyai dinding yang
rata serta dilengkapi dengan lubang ventilasi dan aliran udara yang
cukup
(3) Lokasi gudang di bawah tanah dalam garis lurus sekurang-
kurangnya berjarak:
a. 100 meter dari sumuran tambang atau gudang bahan peledak di
bawah tanah lainnya;
b. 25 meter dari tempat kerja;
c. 10 meter dari lubang naik atau lubang turun untuk orang dan
pengangkutan dan
d. 50 meter dari lokasi peledakan.
Pasal 61 : Pengaturan Ruangan
Gudang di bawat tanah harus memenuhi persyaratan berikut ini:
a. kering dan datar;
b. hanya mempunyai satu pintu yang kuat dan dapat dikunci jalan
masuk dan dilengkapi dengan pintu yang kuat dan dapat dikunci dan
c. mempunyai dua ruangan yang dihubungkan dengan pintu yang
dapat dikunci:
#REF!
Bagian Keempat : Tata Cara Penyimpanan Bahan Peledak
Pasal 62: Persyaratan Umum #REF!
(1) Bahan peledak harus disimpan dalam kemasan aslinya dan tulisan
harus jelas pada kemasannya dan mudah dibaca tanpa memindahkan #REF!
kemasan.
(2) Detonator harus disimpan dengan bahan peledak lainnya di dalam
#REF!
gudang bahan peka detonator.
(3) Bahan peledak peka detonator tidak boleh disimpan di gudang bahan #REF!
peledak peka primer atau di gudang bahan ramuan bahan peledak.
(4) Bahan peledak peka primer dapat disimpan bersama-sama di dalam
gudang bahan peledak peka detonator tetapi tidak boleh disimpan bersama- #REF!
sama dalam gudang bahan ramuan bahan peledak.
(5) Bahan ramuan peledak dapat disimpan bersama-sama di dalam gudang
bahan peledak peka primer dan atau di dalam gudang bahan peledak peka #REF!
detonator
(6) Amunisi dan jenis mesiu lainnya hanya dapat disimpan dengan bahan
peledak lain di dalam gudang bahan peledak apabila ditumpuk pada tempat
terpisah dan semua bagian yang terbuat dari besi harus dilapisi dengan #REF!
pelat tembaga atau almunium atau ditutupi beton sampai tiga meter dari
lantai.
(7) Temperatur ruangan bahan peledak untuk: #REF!
a. Bahan ramuan tidak boleh melebihi 55 derajat Celcius dan #REF!
b. Peka detonator tidak boleh melebihi 35 derajat Celcius. #REF!
#REF!
Pasal 63: Petugas Gudang dan Pengamanan Bahan Peledak
(1) Kepala Teknik Tambang yang menggunakan bahan peledak harus: #REF!
a. Dapat memastikan bahwa bahan peledak tersimpan di tambang
#REF!
dengan aman.;
b. Mengangkat orang yang cakap sebagai petugas administrasi bahan
peledak di tambang dan orang tersebut setidak-tidaknya harus #REF!
mempunyai sertifikat juru ledak kelas II dan diyakini telah memahami
peraturan peraturan bahan peledak dan
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
(2) Gudang dan bahan peledak hanya dapat ditangani oleh petugas yang
telah berumur 21 tahun keatas, berpengalaman dalam menangani dan
menggunakan bahan peledak dan mempunyai wewenang secara tertulis #REF!
yang dikeluarkan oleh Kepala Teknik Tambang untuk menjadi petugas
gudang bahan peledak dan namanya harus didaftarkan dalam buku
Tambang.
(3) Petugas gudang bahan peledak harus memeriksa penerimaan,
#REF!
penyimpanan dan pengeluaran bahan peledak.
(4) Petugas gudang bahan peledak harus memastikan bahwa gudang bahan peledak
harus selalu terkunci pada saat dilakukan pemeriksaan, inventarisasi, pemasukan, #REF!
dan pengeluaran bahan peledak.
(5) Dilarang masuk ke dalam gudang bahan peledak bagi orang yang tidak Guarding Explosive Magazine Y Covered by SOP Penjagaan Gudang
#REF!
berwenang, kecuali Pelaksana Inspeksi Tambang dan Polisi. Bahan Peledak (G4 & GA)
(6) Bahan peledak hanya boleh ditangani oleh juru ledak dan petugas gudang bahan Guarding Explosive Magazine Y Covered by SOP Penjagaan Gudang
#REF!
peledak. Bahan Peledak (G4 & GA)
Pasal 64: Buku Catatan Bahan Peledak #REF!
(1) Di dalam gudang bahan peledak harus tersedia buku catatan bahan
#REF!
peledak yang berisi:
a. Nama, jenis, dan jumlah keseluruhan bahan peledak serta tanggal
#REF!
penerimaan dan
b. Lokasi dan jumlah bahan peledak yang disimpan. #REF!
(2) Pada setiap gudang bahan peledak harus tersedia daftar persediaan
#REF!
yang secara teratur selalu disesuaikan dan dalam rinciannya tercatat:
a. Nama dan tanda tangan petugas yang diberi wewenang untuk
menerima dan mengeluarkan bahan peledak yang namanya tercatat #REF!
dalam Buku Tambang;
b. Jumlah setiap jenis bahan peledak dan atau detonator yang masuk
#REF!
dan keluar dari gudang bahan peledak;
c. Tanggal dan waktu pengeluaran serta pengambilan bahan peledak; #REF!
#REF!
d. Nama dan tanda tangan petugas yang menerima bahan peledak dan
#REF!
e. Lokasi peledakan atau tujuan permintaan/pengeluaran bahan peledak.
(3) a. Kepala Teknik Tambang harus mengirimkan laporan triwulan
mengenai persediaan dan pemakaian bahan peledak kepada Kepala #REF!
Pelaksana Inspeksi Tambang dan
b. Bentuk laporan triwulan sebagaimana dimaksud butir (a) ayat ini
#REF!
ditetapkan oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) pasal ini
#REF!
harus diarsipkan, setidak-tidaknya untuk satu tahun.
Pasal 65: Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Peledak #REF!
(1) Petugas yang mengambil bahan peledak harus menolak atau
mengembalikan bahan peledak yang dianggap rusak atau berbahaya atau #REF!
tidak layak digunakan.
(2) Penerimaan dan pengeluaran bahan peledak harus dilakukan pada
ruangan depan gudang bahan peledak dan pada saat melakukan pekerjaan #REF!
tersebut pintu penghubung harus ditutup.
(3) Jenis bahan peledak yang dibutuhkan harus dikeluarkan dari gudang
#REF!
sesuai dengan urutan waktu penerimaannya.
(4) Bahan peledak dan detonator yang dikeluarkan harus dalam kondisi baik #REF!
dan jumlahnya tidak lebih dari jumlah yang diperlukan dalam satu gilir kerja.
(5) Bahan peledak sisa pada akhir gilir kerja harus segara dikembalikan ke
gudang. Membuka kembali kemasan bahan peledak yang dikembalikan #REF!
tidak perlu dilakukan, apabila bahan peledak tersebut masih dalam
kemasan atau peti aslinya seperti pada waktu dikeluarkan.
(6) Bahan peledak yang rusak supaya segera dimusnahkan dengan cara
yang aman mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang #REF!
berlaku.
(7) Data dari bahan peledak yang rusak meliputi jumlah, jenis merek dan
kerusakan yang terlihat harus dilaporkan kepada Kepala Pelaksana #REF!
Inspeksi Tambang untuk mendapatkan saran penanggulangannya.
(8) Sumbu api harus diperiksa pada waktu diterima dan secara melihat
kemungkinan adanya kerusakan dan diuji kecepatan nyalanya. Setelah itu
dengan selang waktu tertentu untuk memastikan kondisinya baik dan diuji #REF!
kecepatan nyalanya. Kecepatan nyala sumbu api yang baik setiap meter
adalah antara 90 detik sampai dengan 10 detik atau sesuai dengan
speksifikasi dengan pabrik
a. Kontainer hanya boleh ditempatkan pada lokasi yang telah diizinkan #REF!
sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 ayat (3) huruf b dan c;
b. Kontainer harus disusun rapat dan baik sehingga pintu-pintunya tidak
#REF!
dapat dibuka dan
c. Dalam han tumpukan disusun lebih dari kontainer, maka harus terlebih #REF!
dahulu mendapat persetujuan dari Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
(4) Bahan ramuan bahan peledak yang berbentuk cair atau agar-agar (gel)
#REF!
hanya boleh disimpan dalam gudang berbentuk tangki.
Pasal 69: Penyimpanan Detonator #REF!
(1) Persedian detinator harus seimbang dengan jumlah persedian bahan
#REF!
peledak.
(2) Detonator yang sudah rusak harus segara dimusnahkan mengikuti
#REF!
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Dilarang menyimpan detonator bersama-sama dengan bahan peledak
#REF!
lainnya.
Pasal 70: Penyimpanan Di bawah Tanah #REF!
(1) Bahan peledak di bawah tanah harus disimpan di dalam gudang bahan
peledak, apabila jumlahnya kurang dari 50 kilogram, maka bahan peledak #REF!
tersebut boleh disimpan dalam kontainer sebagaimana dimaksud dalam
pasal 60 ayat (3).
(2) Gudang bahan peledak di bawah tanah hanya dapat dipergunakan
untuk penyimpanan bahan peledak untuk pemakaian paling lama dua hari #REF!
dua malam yang jumlahnya tidak lebih dari 5000 kilogram.
(3) Apabila tidak tersedia gudang di bawah tanah sedangkan pemakaian
lebih besar dari 50 kilogram dalam waktu kurang dari 24 jam maka harus #REF!
tersedia tempat untuk penyimpanan sementara yang mendapat persetujuan
Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
Pasal 71: Pemeriksaan Gudang #REF!
Paling tidak seminggu, isi dari gudang bahan peledak harus diperiksa
dengan teliti oleh Kepala Teknik Tambang atau petugas yang berwenang #REF!
dan temuan-temuannya harus didaftarkan pada buku yang tersedia untuk
itu.
Bagian Kelima : Pengangkutan #REF!
Pasal 72: Ketentuan Pengangkutan #REF!
(1) Bahan peledak harus diserahkan dan disimpan di gudang dalam jangka
waktu tidak lebih dari 24 jam sejak tibanya dalam wilayah kegiatan #REF!
pertambangan.
(4) Kepala Teknik Tambang harus membuat peraturan perusahan untuk #REF!
mengatur pengangkutan, pemindahan dan pengiriman bahan peledak yang
sesuai dengan petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Bagian Keenam : Peledakan #REF!
Pasal 73: Peraturan Pelaksana Pekerjaan Peledak #REF!
(1) Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang mengeluarkan petunjuk teknis
#REF!
untuk mengatur pelaksanaan pekerjaan peledakan di tambang.
(2) Kepala Teknik Tambang harus membuat peraturan perusahaan untuk
mengatur pelaksanaan pekerja peledakan di tambang sebagaimana #REF!
dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 74: Peralatan dan Bahan-bahan #REF!
(1) Pada setiap tambang yang menggunakan bahan peledak harus tersedia
peralatan dan bahan yang diperlukan agar pekerjaan peledakan dapat #REF!
dilaksanakan dengan aman.
(2) Dalam pekerjaan peledakan harus menggunakan peralatan yang
#REF!
disediakan oleh Kepala Teknik Tambang.
(3) Kepala Teknik Tambang atau petugas yang menangani bahan peledak
#REF!
pada setiap tambang yang menggunakan bahan peledak harus:
a. Memastikan bahwa setiap peralatan, termasuk kendaraan yang
digunakan dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan #REF!
peledakan adalah:
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
1) Sesuai dengan maksud penggunaannya dan #REF!
2) Disimpan, diperiksa, dan, dipelihara agar tetap dapat digunakan
#REF!
dengan aman.
b. Memastikan bahwa bahan peledak ditangani secara aman #REF!
(4) Setiap mesin peledak di tambang harus dilengkapi dengan engkol atau
kunci yang dapat dilepas, sehingga tanpa perlengkapan tersebut, mesin #REF!
peledak tidak dapat digunakan.
Pasal 75: Pengangkatan dan Kualifikasi Juru Ledak #REF!
(1) Kepala Teknik Tambang harus mengangkat orang yang berkemampuan
#REF!
dalam melaksanakan pekerjaan peledakan.
(2) Orang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus berumur
sekurangkurangnya 21 tahun dan memiliki Kartu Izin Meledakan (KIM) yang #REF!
dikeluarkan oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
(3) KIM hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut
#REF!
dan nama juru ledak harus didaftarkan dalam buku tambang.
(4) KIM hanya dapat diberikan kepada juru ledak yang telah memiliki
#REF!
sertifikat.
(5) Direktur Jendral mengangkat panitia tetap pengujian juru ledak. #REF!
(6) Direktur Jendral menetapkan ketentuan yang berhubungan dengan #REF!
a. Cara kerja panitia penguji; #REF!
b. Pelaksanaan pengujian; #REF!
c. Kualifikasi dari peserta kursus juru ledak; #REF!
d. Biaya untuk pengujian juru ledak; #REF!
e. Kelas sertifikat juru ledak dan #REF!
f. Materi pengujian juru ledak. #REF!
(7) Setiap sertifikat juru ledak yang diberikan oleh Instansi di dalam ataupun #REF!
di luar Indonesia dapat diakui oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
(8) Setiap sertifikat yang telah diakui sebagaimana dimaksud dalam ayat (8)
menjadi sama nilainya dengan sertifikat juru ledak dapat digunakan untuk #REF!
mendapatkan KIM.
(9) Setiap juru ledak yang memiliki KIM untuk suatu tambang harus
mengembalikan KIM nya melalui Kepala Teknik Tambang kepada kepala #REF!
Pelaksana Inspeksi Tambang selambat-lambatnya dalam jangka waktu satu
bulan, apabila yang bersangkutan tidak bekerja lagi.
Pasal 76: Kursus Juru Ledak #REF!
(1) Untuk mendapatkan pengalaman dalam pekerjaan peledakan, Kepala
Teknik Tambang harus menyediakan sarana pendidikan kepada orang yang #REF!
akan bertugas dalam pelaksanaan peledakan terutama bagi yang belum
menujukkan kemampuannya sebagai juru ledak.
(2) Kepala Teknik Tambang harus mengambil langkah pengamanan untuk
memastikan bahwa calon juru ledak selalu bekerja di bawah pengawasan #REF!
yang ketat dari juru ledak yang ditugaskan untuk itu.
(3) Kepala Teknik Tambang harus menyusun program latihan yang diberikan
untuk calon juru ledak dan harus mengawasi agar program tersebut #REF!
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Pasal 77: Pekerjaan Peledakan #REF! CMR & OSM CMR; OSM
(1) Kepala Teknik Tambang pada tambang yang menggunakan bahan
peledak harus membuat peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan #REF!
peledakan yang dapat:
#REF!
a. Memastikan bahwa bahan peledak dapat digunakan secara aman dan
b. Memastikan bahwa pekerjaan peledakan telah sesuai dengan
peraturan pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Pelaksana #REF!
Inspeksi Tambang.
(2) Juru ledak yang bertugas melaksanakan peledakan atau yang
mengawasi pekerjaan peledakan harus memastikan bahwa setiap tahap
pekerjaan dilaksanakan secara aman dan sesuai dengan peraturan #REF!
pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Pelaksana Inspeksi
Tambang dan pedoman peledakan di tambang.
(3) Dilarang melakukan peledakan kecuali juru ledak. #REF!
(4) Dilarang mengisi lubang ledak atau meledakkan lubang yang
sebelumnya sudah diledakkan, kecuali untuk tujuan menangani peledakan #REF!
mangkir sesuai dengan cara yang telah ditetapkan.
(5) Dilarang mencabut kabel detonator, sumbu api atau sistem lainnya dari
#REF!
lubang ledak yang telah diisi serta diberi primer.
(6) Dilarang merokok atau membuat nyala api pada jarak kurang 10 meter Y GM MOD Rules & Explosive
#REF!
dari bahan peledak. Magazine Security System
(7) Dilarang menggunakan sumbu api untuk peledakan di tambang bijih
bawah tanah setelah tanggal yang akan ditentukan oleh Kepala Pelaksana #REF!
Inspeksi Tambang.
(1) Apabila terjadi peledakan mangkir maka juru ledak bertugas melakukan #REF!
peledakan harus menghubungi pengawas dan pengawas tersebut harus:
a. Melarang setiap orang memasuki daerah bahaya tersebut kecuali juru
#REF!
ledak atau orang yang ditunjuk;
b. Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menentukan
#REF!
penyebabnya dan menangani peledakkan mangkir tersebut dan
c. Menunjuk petugas apabila diperlukan untuk mengambil langkah
pengamanan untuk mencegah pencurian bahan peledak ataupun bahan #REF!
pemicu ledaknya
(2) Suatu kejadian disebut sebagai peledakkan mangkir apabila: #REF!
a. Pengujian sebelum peledakan menunjukkan ketidaksinambungan
#REF!
yang tidak dapat diperbaiki, atau
b. Sebuah lubang ledak atau bagian dari sebuah lubang ledak gagal
#REF!
meledak pada saat diledakkan.
BAB III: LINGKUNGAN TEMPAT KERJA #REF!
Bagian Pertama #REF!
Pasal 80: Kewajiban Umum #REF!
(1) Kepala Teknik Tambang wajib menjamin pekerja agar terlindung All employees Y Y Y Y Y review of document & programs
terhadap resiko kesehatan yang diakibatkan pencemaran zat padat, zat Y
kimia dan bahaya akibat kebisingan, penerangan dan getaran.
OH Monitoring Y Y Y Y Y review of document & programs
(2) Kepala Teknik Tambang harus menetapkan sistem pengambilan contoh,
pengukuran udara dan zat padat yang berbahaya serta pemantauan Y
terhadap kebisingan, penerangan dan getaran di lingkungan tempat kerja
pertambangan dan semua tempat di dalam atau di sekitar pertambangan.
Bagian Kedua : Debu #REF!
Pasal 81: Pencegahan #REF!
(1) Kepala Teknik Tambang harus: #REF!
(1) Debu yang mudah terbakar harus dibersihkan dan tidak boleh tertumpuk #REF!
pada permukaan peralatan listrik, bangunan atau fasilitas lain.
(2) Akumulasi debu mudah terbakar di udara harus dicegah agar tidak
#REF!
mudah mencapai jumlah yang berbahaya.
(3) Jadwal pembersihan dan pembuangan tumpukan debu mudah terbakar
#REF!
harus ditetapkan dan dilaksanakan.
Bagian Ketiga : Kebisingan dan Getaran #REF!
OH Survey; Commissioning (HE/HT);
Pasal 85 #REF!
Guarding OLC
(1) Kepala Teknik Tambang harus mengambil tindakan untuk mengurangi Y Covered by Commissioning System
kebisingan dan getaran sampai pada batas yang dapat diterima dan harus #REF! (checklist)
menyediakan alat pelindung pendengaran.
(2) Kepala Teknik Tambang harus mengatur perbatasan jam kerja pekerja Guarding OLC Y Noise measurements conducted &
yang disesuaikan dengan tingkat kebisingan pada tempat kerja apabila #REF! hearing protection provided
memakai alat pelindung kebisingan.
OH Survey; Commissioning (HE/HT); Y Y Prinasa to Secucity Guarding OLC
(3) Pekerja yang terlindung terhadap kebisingan yang melebihi nilai ambang #REF! Guarding OLC, CMR, OSM,
batas harus memakai alat pelindung pendengaran.
(4) Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang menetapkan batasan yang dipakai
sebagai kriteria atau petunjuk tentang tingkat kebisingan dan getaran yang #REF!
diperoleh dalam lingkungan tempat kerja.
(5) Berdasarkan keadaan lingkungan tempat kerja Kepala Pelaksana
#REF!
Inspeksi Tambang mengatur:
a. Program pengukuran tingkat kebisingan dan getaran pada tempat
#REF!
kerja harus dibuat dan dilaksanakan;
b. Pengukuran dan cara yang dilakukan dan digunakan pada program
#REF!
tersebut, termasuk peralatan dan metoda analisis yang dipakai;
c. Waktu dan kekerapan pengukuran dan #REF!
d. Tempat pengukuran dilaksanakan. #REF!
Bagian Keempat : Bahan Beracun Berbahaya #REF!
Pasal 86: Penangana, Penyimpana dan Pemasangan Label #REF!
Battery handling, power plant Y Y Y Y MSDS, SOP/WI
operation, warehouse, laboratory
(1) Apabila zat atau persenyawaan kimia yang korosif atau baracun atau zat
lain yang dapat membahayakan pekerja dihasilkan, dipindahkan, dipakai Y
atau disimpan di dalam pabrik, Kepala Teknik Tambang harus membuat
pedoman kerja untuk mengurangi bahaya sampai sekecil-kecilnya dalam
menangani atau menyimpan bahan-bahan tersebut.
(2) Pada lokasi dimana terdapat bahan sebagaimana dimaksud dalam ayat Battery handling, power plant Y Y Y Y MSDS, review of signage
(1) harus dipasang tanda peringatan adanya bahaya dan tindakan operation, warehouse, laboratory
Y
pencegahan yang harus dilakukan serta dipasang pada tempat yang mudah
terlihat.
(3) Botol atau tabung lainnya yang berisi zat asam atau bahan kimia Battery handling, power plant Y Y Y Y MSDS, labelling
Y
beracun, harus diberi label yang menyatakan isinya. operation, warehouse, laboratory
(4) Bahan-bahan yang dapat menimbulkan bahaya apabila tertumpah Battery handling, power plant Y Y Y Y MSDS, waste management hand
dengan tidak sengaja dari tempatnya, harus disimpan dengan baik dan Y operation, warehouse, laboratory book, permit of waste storage
aman.
(5) Bahan kimia termasuk asam pekat dan alkalis harus disimpan dengan Battery handling, power plant Y Y Y Y MSDS, labelling
baik untuk mencegah persentuhan yang tidak disengaja antara satu operation, warehouse, laboratory
Y
samalain atau dengan zat lainnya yang mengakibatkan reaksi yang hebat
atau menghasilkan uap atau gas yang berbahaya.
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
(6) Air atau leritan di dalamm pabrik pengolahan atau laboratorium harus Battery handling, power plant Y Y Y Y MSDS, labelling
Y
dianggap sebagai bahan beracun kecuali yang berlabel “Air Minum” operation, warehouse, laboratory
(7) Penanganan zat kimia harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Battery handling, power plant Y Y Y Y MSDS
Pelaksanaan atau petunjuk dari pabrik pembuat. Petugas yang menangani operation, warehouse, laboratory
Y
zat kimia tersebut harus diberi petunjuk tentang bahayanya dan cara
mengobatinya apabila terjadi cedera.
Pasal 87: Hygiene dan Kesehatan #REF!
(1) Pelaksana Inspeksi Tambang dapat meminta pemeriksa kesehatan
pekerja, apabila proses kerja menggunakan bahan berbahaya beracun #REF!
pada tempat kerja terutama pabrik pengolahan dapat membahayakan
kesehatan pekerja.
(2) Gelas dan peralatan laboratorium lainnya dilarang digunakan sebagai
#REF!
alat untuk makan, minum atau memasak.
#REF!
Part One: Structures, Buildings, Access Ways and Egress
Article 92 #REF!
(1) Every structure and building at the mining operation shall be built
sufficiently strong and sturdy and must be maintained to ensure continued #REF!
safety.
(2) A safe access way shall be provided to every work site in or at any
#REF!
structure or building.
#REF!
Bagian Ketiga : Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
Pasal 102 : Penggolongan Api #REF!
Api dapat digolongkan sebagai berikut: #REF!
a. Api kelas A ialah api yang timbul disebabkan terbakarnya bahan padat
#REF!
kecuali logam;
b. Api kelas B ialah api yang timbul disebabkan terbakarnya zat cair dan
#REF!
gas yang mudah terbakar dan
c. Api kelas C ialah api yang timbul pada peralatan listrik yang disebabkan
#REF!
arus listrik.
Pasal 103: Penanggulangan Kebakaran #REF!
(1) Pekerja yang melihat adanya kebakaran di sekitarnya, harus dengan
#REF!
segera mengambil tindakan memadamkan kebakaran tersebut.
(2) Apabila tindakan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini tidak
mungkin, maka harus segera memberitahukan kepada atasannya dan #REF!
semua pekerja yang mungkin terkena bahaya harus diberitahu dan
diperintahkan menyingkir. Tanda bahaya kebakaran harus dibunyikan.
#REF!
Pasal 104: Larangan Merokok dan Menggunakan Api Terbuka
(1) Dilarang merokok atau menggunakan api terbuka pada waktu
menggunakan, mengangkut, menyimpan atau menangani cairan atau gas #REF!
yang mudah menyala termasuk minyak pelumas.
(2) Tanda larangan merokok dan menggunakan api terbuka harus dipasang #REF!
dengan jelas di daerah yang mudah terjadi kebakaran atau ledakan.
Pasal 105: Pesyaratan Umum #REF!
(1) Pada setiap perusahaan pertambangan harus tersedia alat pemadam
#REF!
api yang siap pakai untuk:
a. Memadamkan kebakaran pada tingkat dini dan #REF!
b. Memadamkan kebakaran yang telah membesar. #REF!
(2) Alat pemadam api harus: #REF!
a. Tersedia dalam jenis, ukuran dan jumlah yang dapat memadamkan
#REF!
segala macam kelas api dan
(7) Apabila menggunakan team pemadam kebakaran dari luar, maka harus #REF!
tersedia siamese connention yang dapat dipakai untuk semua hidran.
Pasal 109: Pemeriksaan #REF!
(1) Alat pemadam api harus diperiksa sekurang-kurangnya sekali dalam
#REF!
sebulan untuk menjamin apakah dalam keadaan penuh dan siap pakai.
(2) Sekurang-kurangnya sekali dalam 1 tahun harus dilaksanakan
pemeriksaan pada bagian-bagian yang meliputi mekanisme kerja alat,
jumlah dan keadaan bahan isian dan kondisi selang, nosel serta tabungnya #REF!
untuk menentukan bahwa alat pemadam tersebut dapat bekerja secara
efektif.
(3) Alat pemadam api harus diuji secara hidrostatis minimal 20 kilogram per
sentimeter per segi atau 1,5 X tekanan kerja atau setiap 5 tahun sekali #REF!
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
(4) Pemeriksaan secara visual terhadap kerusakan atau kerapuhan pipa air,
keran, pipa keluar, hidran dan selang yang menjadi bagian dari sistem
pemadam kebakaran tersebut harus dilaksanakan sekurang-kurangnya #REF!
sekali dalam tiga bulan dan uji pakai untuk menjamin bahwa alat pemadam
kebakaran tersebut masih bekerja dengan baik, harus dilaksanakan
sekurang-kurangnya sekali dalam 1 tahun.
(5) Alat pemadam api yang menggunakan sistem tekanan tetap harus
diperiksa sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk menjamin bahwa #REF!
alat tersebut dapat berfungsi dengan baik.
(6) Petugas yang melaksanakan pemeriksaan atau pengujian yang diatur
dalam peraturan ini harus memberikan surat keterangan bahwa #REF!
pemeriksaan atau pengujian telah dilaksanakan dan mencantumkan tanggal
pelaksanaannya.
(7) Surat keterangan tentang pengujian hidrostatis sebagaimana dimaksud
ayat (3) pasal ini harus disimpan sampai alat pemadam api tersebut diuji #REF!
kembali atau tidak dipakai lagi.
Pasal 110: Pemeliharaan Tempat Kerja #REF!
(1) Kebersihan dan kerapihan tempat kerja harus selalu baik di dalam
#REF!
maupun di sekitar tambang atau bangunan serta semua tempat kerja.
(2) Dilarang menimbun limbah padat atau cairan dalam jumlah besar yang
#REF!
dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
(3) Sampah dan kain-kain bekas yang mengandung zat cair yang mudah
menyala atau terbakar dan dapat menimbulkan kebakaran harus #REF!
ditempatkan dalam wadah kedap api tertutup yang terbuat dari logam.
(4) Ceceran atau bocoran zat cair mudah menyala atau terbaka harus #REF!
segera dibersihkan atau ditanggulangi untuk menghindari bahaya kebakara.
(5) Wadah bekas karbit harus segera dicuci. Dilarang merokok atau
menggunakan api terbuka pada waktu mencuci wadah tersebut. #REF!
Pembuangan ampas karbit harus mengikuti peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 111: Daerah Rawan Kebakaran #REF!
#REF!
Pasal 112: Penyimpanan Zat Cair dan Bahan yang Mudah Terbakar
(1) Bensin, minyak pelumas, minyak gemuk dan minyak serta zat cair lain
yang mudah terbakar harus disimpan dalam wadah tertutup dan terpisah #REF!
dari bahan-bahan lainnya.
(2) Gudang tempat penyimpanan minyak pelumas dan minyak gemuk,
harus terbuat dari bangunan tahan api dan mempunyai ventilasi yang #REF!
cukup.
(3) Dilarang menyimpan bensin, minyak pelumas, minyak gemuk, dan
minyak jenis lainnya bersama-sama dengan bahan yang mudah terbakar. #REF!
Apabila harus disimpan dalam satu bangunan, maka harus ada dinding
pemisah tahan api.
Pasal 113: Sumber Panas #REF!
Sumber panas yang dapat menimbulkan pembakaran harus dipisahkan dari
#REF!
bahanbahan yang mudah terbakar
Pasal 114: Ruang Pengisian Batere #REF!
(1) Ruang pengisian batere harus mempunyai ventilasi dengan aliran udara
#REF!
yang cukup untuk mencegah akumulasi gas hidrogen.
(2) Dilarang merokok, menggunakan api terbuka atau kegiatan lainnya yang
#REF!
dapat menimbulkan api pada ruangan pengisian batere.
(3) Tanda larangan merokok atau menggunakan nyala api terbuka harus
#REF!
dipasang secara jelas pada ruang pengisian batere.
#REF!
(4) Peralatan listrik sedapat mungkin tidak dipasang pada ruangan pengisian batere.
Pasal 115: Bangunan atau Ruang Penyimpanan Zat Cair Mudah #REF!
atau Terbakar
(1) Bangunan atau ruang di atas permukaan tanah tempat penyimpanan zat
cair mudah menyala atau terbakar termasuk minyak gemuk, harus diberi #REF!
ventilasi dengan udara yang cukup untuk mencegah akumulasi uap/gas
mudah nyala.
(2) Bangunan atau ruang tersebut harus mempunyai derajat tahan api
#REF!
sekurangkurangnya satu jam.
(3) Penyimpanan zat cair yang mudah menyala atau terbakar pada
bangunan atau ruang yang mempunyai potensi bahaya kebakaran yang
membahayakan jiwa manusia harus dilengkapi dengan alat deteksi #REF!
kebakaran dini dan alat peringatan yang akan memberi peringatan bunyi
(alarm) kepada setiap orang yang terancam bahaya kebakaran
#REF!
Pasal 116: Penyimpanan Tabung Oksigen dan Gas Mudah Terbakar
(1) It is prohibited to store oxygen cylinders in any room in which flammable
or combustible gases or liquids or grease are stored. All oxygen cylinders #REF!
shall be stored in an upright position.
(2) Gauges and regulators used on oxygen, acetylene, and liquified #REF!
petroleum gas cylinders shall be clean and free from lubricants and grease.
(3) During the transportation of oxygen, acetylene and liquefied petroleum #REF!
gas cylinders not in current use or when welding work is complete, the
cylinder valve shall be closed and the safety cover attached.
Pasal 117: Persiapan Pengelasan Pipa atau Wadah #REF!
Sebelum mengelas, memotong atau menggunakan zat cair mudah menyala
dengan api terbuka pada pipa-pipa atau wadah bekas zat cair mudah #REF!
menyala atau terbakar serta zat padat mudah menyala atau terbakar, maka
pipa atau wadah tersebut harus:
a) Dikeringkan, dibei ventilasi dan dibersihkan dari sisa minyak; #REF!
#REF!
b) Dibuka tutupnya untuk mencegah timbulnya tekanan selama terkena panas;
c) Diisi dengan gas yang tidak mempunyai sifat kimia yang aktif (inert gas) atau
#REF!
air apabila memungkinkan dan
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
d) Diperiksa dulu apakah bebas dari gas mudah menyala dengan alat deteksi
#REF!
sebelum mengerjakan dan secara berkala sewaktu dikerjakan, atau
Pasal 118: Mengisi Bahan Bakar pada Motor Bakar #REF!
Mesin motor bakar dimatikan sewaktu mengisi bahan bakar #REF!
Pasal 119: Bengkel Pandai Besi #REF!
(1) Bengkel pandai besi yang berada di atas permukaan tanah, harus #REF!
berjarak sekurang-kurangnya 60 meter dari jalan masuk ke tambang dalam
dan instalansi kipas angin yang digunakan pada jalan masuk udara.
(2) Bengkel pandai besi harus dilengkapi dengan alat penghisap udara
pada dapur bakar dan diberi ventilasi untuk mencegah akumulasi hasil #REF!
pembakaran.
(3) Pada setiap akhir gilir kerja, bengkel pandai besi dan sekitarnya harus
#REF!
diperiksa untuk memastikan tidak adanya bara api.
(4) Peralatan pemanas harus ditempatkan dengan baik. Sehingga tidak #REF!
dapat menyebabkan kebakaran apabila timbul panas berlebihan. Apabila
dianggap perlu alat pelindung terhadap percikan api harus disediakan.
Pasal 120: Alat Pemadam Api pada Pekerjaan Tertentu #REF!
(1) Alat pemadam api yang sesuai harus disediakan berdekatan dengan #REF!
mesin diesel, mesin listrik atau mesin yang digerakan dengan tenaga listrik
(2) Alat pemadam kebakaran yang sesuai harus menjadi bagian terpadu
dari suatu peralatan las portabel. Dilarang melakukan pengelasan atau #REF!
pemotongan, apabila alat pemadam api tidak tersedia di tempat kerja.
(3) Pada waktu memusnahkan bahan peledak, alat pemadam harus
#REF!
tersedia ditempat.
(4) Alat pemadam api yang sesuai harus tersedia pada kendaraan bermotor
#REF!
beroda 4 atau lebih.
Pasal 121: Jalan Untuk Menyelamatkan Diri #REF!
(1) Semua bangunan harus dilengkapi jalan untuk menyelamatkan diri yang
cukup kuat dan terpelihara baik, mudah dilalui dan mempunyai hubungan #REF!
komunikasi yang mudah dengan ruangan-ruangan lainnya yang selalu ada
orangnya, termasuk:
a. Tangga untuk penyelamat diri dengan kontruksi tahan api yang
dilengkapi dengan pintu tahan api pada setiap tingkat termasuk ruang #REF!
bawah tanah dan
b. Bangunan tangga di luar gedung dari logam atau bahan yang tidak
dapat terbakar yang dilengkapi dengan pegangan tangga dan lantai pada #REF!
setiap tingkat yang langsung berhubungan ke dalam bangunan melalui
pintu dari besi atau yang tahan api.
(2) Apabila suatu ruangan, kamar atau bagian dari bangunan yang karena
sifat dari peralatan atau proses yang ada di dalamnya, ada kemungkinan #REF!
terjadi bahaya kebekaran atau kebocoran uap, uap kimia, gas beracun atau
bahanbahan lain yang serupa, maka bangunan tersebut harus mempunyai
sekurang kurangnya dua pintu keluar yang sama dan letaknya terpisah.
(3) Dilarang merintangi jalan keluar dari suatu bangunan dan pintu menuju #REF!
ke pintu ruang tangga atau ruang tahan asap harus selalu terbuka. Semua
pintu harus membuka ke arah jalan untuk menyelamatkan diri.
Pasal 122: Regu Pemadam Kebakaran #REF! Emergency Response
Y Covered by Special Emergency
(1) Perusahaan pertambangan yang memiliki mobil pemadam kebakaran #REF! Preparedness Response Section
harus membentuk regu pemadam kebakaran. under OHS Dept
Y Covered by specific training
(2) Setiap anggota regu pemadam kebakaran harus mendapat pelatihan #REF! programs and annual Rescue
yang cukup Competition/ Challenge
(3) Regu pemadam kebakaran wajib memeriksa secara berkala pada Y Covered by Fire Prevention Team
semua kegiatan pertambangan serta sarana-sarananya untuk mengetahui #REF!
kemungkinan adanya bahaya kebakaran.
(4) Sekurang-kurangnya salah seorang dari anggota regu pemadam Y Covered by shift roster (Bukit Murung
#REF!
kebakaran harus ada pada setiap gilir kerja. & Pine Tree Hill stations)
(5) Pada pekerjaan di atas permukaan, selain anggota sebagaimana Y KPC comply (all H/E operator
dimaksud ayat (4) pasal ini, sekurang-kurangnya 20 persen dari jumlah included in operator training module);
Y
pekerja dan semua penjaga keamanan harus mengerti dan mampu
menggunakan alat pemadam api.
(6) Alat penyelamat yang sesuai harus selalu tersedia dan orang-orang Y Covered by Rescue & Paramedic
yangdiperkirakan membutuhkannya harus diberi petunjuk mengenai cara #REF! Team
penggunaannya.
Pasal 123 : Sistem dan Cara Pemadaman Kebakaran #REF! Emergency Response
(1) The head pulley and tail pulley on conveyors shall be fitted with a safety #REF!
guard of a height no less than the height of the head pulley or tail pulley.
(2) Overhead belt conveyors shall be provided with safety guards. No
person shall be allowed to be below such belts except for maintenance and #REF!
cleaning operations..
Article 150: Maintenance #REF!
(1) It is prohibited to manually shift a drive belt while in motion unless the
#REF!
machines are provided with a mechanical shifter.
(2) Belts shall not be guided onto power-driven moving pulleys with the #REF!
hands except on slow moving belts especially designed for hand feeding.
(3) It is prohibited to clean any pulley and conveyor by hand where the said #REF!
conveyor is in operation. Remote lubricating facilities shall be provided.
(4) It is prohibited to grease any belt by hand when in operation, except
#REF!
where using remote greasing methods.
(5) It is prohibited to clean under any conveyor in operation except where
#REF!
the section has been fenced off for safety.
Article 151: Conveyor Bridges and Overburden Spreaders #REF!
(1) Structural members of conveyor bridges, overburden spreaders,
excavating machines together with ladders and platforms shall be cleaned #REF!
prior to the commencement of every working shift.
(2) Conveyor bridges and overburden spreaders should be equipped with
measuring instruments, limit switches, signalling and intercommunication #REF!
devices, which shall always be in good working order. In addition to
automatic brakes the bridge undercarriages
(3) Conveyor bridges and overburden spreaders shall be fitted with
automatic instruments to measure wind velocity and direction continuously #REF!
which shall be connected to an emergency signalling system and the pulley
(4) Conveyor lines on conveyor bridges and overburden spreaders shall be
or support chains control system of the
provided with servicing platforms guarded on both sides. Effective guards
shall be installed around every counterweight located close to traffic roads #REF!
or travel-ways.
(5) When overburden spreaders of the walking or rail-walking type are in
motion, it is prohibited for transport vehicles, machinery or any other
(6) It is prohibited for any conveyor bridges to approach any building #REF!
equipment or person to cross under the bridge cantilever.
or mining equipment or transport equipment to within a distance of 1
meter or to operate in a position above other mining and transport #REF!
equipment.
(7) The vertical distance between the end of the dumping cantilever of
any conveyor bridges and the crest of any stockpiling stack shall be no #REF!
less than 3 meters. For overburden spreaders of the cantilever belt
(8) In bad weather, storms, heavy rain or fog, or when visibility is less than
conveyor type which move periodically, the
25 meters, the passage of workers or work on the conveyor bridge should
be suspended. Conveyor bridge railway tracks shall not be used when they #REF!
are under water.
(9) When undertaking repair work on conveyor bridges, it is prohibited to
#REF!
simultaneously disassemble the automatic brakes and hand brakes.
Paragraph 6: Water Transportation #REF!
Article 152 #REF!
(1) Every application to use waterways or piers located in any waterway
system for the transportation of people, goods or minerals at the mine, shall #REF!
be forwarded to the Chief Mine Inspector, and shall include :
a. copies of permits issued by the authorised authorities and #REF!
#REF!
(7) Loading machines or excavators used as cranes shall in the case of :
a. front bucket types, have eyebolts permanently fitted, tested and
#REF!
marked with the safe working load, and
b. back hoe types, have eyebolts permanently fitted, and tested at full #REF!
outreach conditions and be marked with the safe work load at that radius.
(8) Forks and transport trucks and the like thereof which are capable of
lifting work loads higher than the height of the operator, or are operated in #REF!
areas where stocks are higher than the operator’s head shall be fitted with
additional overhead guards.
(9) It is prohibited to build or rebuild any cranes once dismantled or
relocated except where carried out by a competent person assigned and in #REF!
accordance with the manufacturer’s instructions.
(10) Every rail or railway track upon which moves any crane must be of an
adequate size, shall be properly laid and shall have an even track surface #REF!
and be well maintained.
Article 155: Safe Working Procedures #REF!
(1) The work place of every crane shall be levelled, cleaned and inspected
#REF!
by the person responsible therefor.
(2) It is prohibited to use cranes or lifting tackle except in accordance with
the manufacturer’s instructions and in accordance with the lifting capacity #REF!
thereof.
(3) It is prohibited to over burden any crane beyond its work load capacity,
except for the purposes of testing and only where carried out by a capable #REF!
person.
(4) Where more than one crane is needed for one lifting operation, a
responsible person shall be appointed to ensure that no crane is loaded #REF!
beyond its work load.
(2) The stipulations as required in paragraph (1) shall not apply to persons #REF!
being lifted for special purposes by a crane equipped for man-riding and
(3) It isaprohibited
under scheme ofother than the
operation operator
approved bytothe
beChief
in theMine
crane, except due to
Inspector.
his function he has to be on the crane for repair, testing or maintenance. It
is prohibited to hoist any person by a crane undergoing repair, testing or #REF!
maintenance.
(4) Where repair, testing and maintenance work is being carried out on the
crane, the operator shall comply with the orders of the person appointed to #REF!
carry out such work.
(5) It is prohibited to be under any suspended load and within the swing
#REF!
radius of any load.
(6) It is prohibited to operate any crane where the hoisting cable has broken #REF!
wires in one lay which exceeds 5% of the total found in the rope, or where
there exists damage which clearly reduces the strength of the rope.
Article 157: Working Near Overhead Power Lines #REF!
(1) Extreme caution shall be taken when operating mobile cranes near
overhead power lines and such work shall be lead by a person who #REF!
shall be responsible for supervision of the said work and who shall be
located on the ground. Such work may only be car
(2) No part of the crane or the load thereof shall be permitted to be close to #REF!
overhead power lines which voltages higher than the proximity as follows :
#REF!
(2) One side of any stairway shall be provided at least with a hand railing or #REF!
sturdy support. Portable stairs shall be tied or attached safely.
#REF!
Article 161: Precautionary Measures Against Fire or Explosion
(1) It is prohibited to utilise fires at workshops, except where fire is a
necessary part of the nature of the work and adequate safety equipment #REF!
shall be provided.
(2) In a workshop, clothes soiled with petroleum or other flammable liquids #REF!
shall be stored in a place where they do not create a possible fire hazard.
(3) When combustible liquid substances are poured from a receptacle, the
construction of the said receptacle shall be fire proof and have a capacity of #REF!
no more than 20 litres. It is prohibited to keep more than ten containers of
combustible liquid subst
(4) Whenever, in a workshop, work is done that may cause danger of
explosion, then the room and other adjoining rooms must be free of fire and #REF!
open flames and only illuminated with gas-tight lights. Open flames or non
gas-tight lamps shall not be allowed
(5) It is prohibited to smoke or carry fire starting materials into any workshop
as required in paragraph (4) of this Article. #REF!
(6) Goods and materials in workshops shall be so arranged, not to obstruct
#REF!
worker escape routes in case of a fire.
(7) Every workshop shall be equipped with fire extinguishers in sufficient
#REF!
numbers.
Article 162: Precautionary Measures Against Dangerous Gases #REF!
and Vapours
(1) Workshops shall be fitted with a good ventilation system and the spread
of any dangerous gas or vapour which threatens the safety and health of #REF!
workers shall be prevented. When, as the result of a process dangerous
gases and vapours cannot be prevent
(2) It is prohibited to enter any work room in any workshop which may
contain dangerous gas or vapours prior to carrying out a safety inspection #REF!
and only after the said room has been declared safe.
Article 163: Safety Equipment #REF!
(7) Gas cylinders shall only be used where the said gas cylinder is fitted with #REF!
the necessary safety devices, particularly a pressure regulator valve.
(8) After opening the safety valve cover and before fixing the pressure
regulator valve, the valve shall not be pointed at any person. Before #REF!
opening it shall be cleaned from any dirt and dust. The valve must be in a
closed position before opening the p
(9) All compressed or liquefied gas welding work systems shall undergo
inspection and testing prior to use. Where any cylinder is suffering a #REF!
leakage which cannot be stopped by closing the valve or by tightening the
connection, the said cylinder shall be
Article 169: Welding and Cutting Containers #REF!
(1) It is prohibited to weld or cut any container that was used for the storage
of explosives or any flammable substance except where the following steps #REF!
have been
a. the taken : and any fume (from liquid metals), gas vapour or dust in
substance
the container shall be removed, or #REF!
b. the substance and any fume (from liquid metals), gas, vapours or dust
in the container shall be rendered non-explosive or non-flammable. #REF!
(2) Such persons as mentioned in paragraph (1) are obliged to use the #REF!
personal protection and other appliances and take care of the equipment.
(1) Molten metals or hot materials must not come into contact with any cold, #REF!
moist or rusty surfaces where such contact may cause an explosion.
(2) The ladle or slag pot shall be inspected before molten material is placed
#REF!
therein.
(3) When molten metals are transported by means of mechanical
#REF!
equipment, the containers shall not be filled above 10 cm below the rim.
(4) When the requirements in paragraph (3) is not fulfilled, the said container
may only be moved after the supervisor has warned the person carrying out #REF!
the moving as well as every person in the area.
(5) Warning signs shall be given when molten metal is being poured and
#REF!
prior to containers filled with molten metal are moved.
(6) The operator of any excavating equipment used for molten metal must
obtain authorisation from the supervisor of a blast furnace before beginning #REF!
to dig any slag pot.
Article 177: Transporting Molten Metal #REF!
Equipment which is used for the transportation of molten metal shall be
fitted with warning signals to be sounded by the operator when the said #REF!
means of transport is in motion, or shall have warning signals that operate
automatically and the said signals
Article 178: Precautionary Measures at Furnaces #REF!
(1) No person shall go above the casting floor of an operating furnace
without the permission of the supervisor or employee responsible for the
said work. The supervisor shall ensure that the person assigned to keep #REF!
guard outside is always present to iss
(2) The requirements of paragraph (1) shall not apply when the place of
work is located far from any operating furnace and where direct access to #REF!
outside the building
(3) Ready-to-use is made
safety beltsavailable.
shall be provided at an easily reached place
near the top structure of a furnace in a plant. #REF!
(4) The charging door of a furnace must be provided with a safe working
platform equipped with hand-rails at least one mete in height. The platform #REF!
shall be supported to shield the floor plate from excessive heat. A ladder
way or stairway must be provid
(5) Two-way communication or a telephone shall be provided from the
furnace top or any other dangerous place to the cast house, supervision #REF!
room or any place in which a person is always on duty.
(6) When a charge becomes frozen or jammed in a furnace hopper and a
person is required to dislodge the charge into the furnace, a guard rail shall #REF!
be provided to prevent the person from slipping on to the hopper. Safety
harness shall be worn during such
#REF!
Article 179: Supervision of Hazardous Work Around the Furnace
(1) Every supervisor shall personally attend or appoint a competent person
to supervise any work around a blast furnace that might involve special #REF!
accident hazards.
(2) When working beyond routine inspection duties and carrying out minor
#REF!
repairs to the furnace top :
a. smelting furnaces shall be extinguished and the area surrounding the
#REF!
said furnace shall be free from any person working;
b. a work order shall be obtained from the supervisor; #REF!
c. before undertaking repair work, the said work place shall be inspected #REF!
for the possibility of the presence of hazardous or noxious gases and the
said inspection shall be repeated as required to protect the workers and
d. breathing equipment, a safety cord and any necessary additional aid
#REF!
equipment shall be provided.
Part Six: Electrical Equipment and Machinery #REF!
Article 180: General Requirements #REF!
(1) Except where the Chief Mine Inspector creates requirements or
standards different to those stipulated in this Regulation, all electrical #REF!
installations shall fulfil the stipulations of the General Regulations of
Electrical Installations (PUIL), other s
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
(2) All standards and definitions as found in the regulations as required in
#REF!
paragraph (1) shall also be effective.
(3) The high voltage electrical system layout and the development
programme for every mine shall be submitted to the Chief Mine Inspector #REF!
with detailed explanations and any changes or additions shall be reported
as they occur.
(4) Any electrical apparatus on the surface of a mine which controls or is on
the same circuit as any apparatus underground shall comply with the #REF!
requirements of the regulations for underground electrical systems.
CMR; OSM; Commissioning
#REF! (portable electric equipment);
Article 181: Persons in Charge and Competent Persons Operating Genset
(1) All electrical work shall be supervised by an electrical expert whose Y Covered by FPE 2.21, Golden Rules
#REF!
name shall be recorded in the Mine Book. & KPC Kimper System
(2) Electrical work shall only be carried out by a person who possesses Y Covered by FPE 2.21, Golden Rules
#REF!
electrical knowledge and experience. & KPC Kimper System
CMR; OSM; Commissioning
#REF! (portable electric equipment);
Article 182: Safe Working Systems and Equipment Operating Genset
(1) All electrical systems shall be such construction as to prevent any Covered by FPE 2.21
#REF!
danger arising from its use and shall be maintained in a safe condition.
(2) All activities including maintenance of the system or any work near the Covered by FPE 2.22
#REF!
system shall be carried out properly to avoid any danger.
Covered by FPE 2.23
(3) Any protective equipment provided to comply with these regulations shall #REF!
be suitable for its duty, maintained in safe condition and properly used.
Article 183 #REF!
Electrical equipment shall be protected against : #REF!
a. mechanical damage; #REF!
b. the effects of weather, natural hazards, temperature and pressure; #REF!
c. the effects of moisture, soiling, dust or corrosive conditions, or #REF!
#REF!
d. flammable or explosive substances including dust, gaseous vapours.
Article 184: Insulation and Protection of Conductors #REF!
(1) All cunductors in an electrical system which may give rise to danger shall Operating Genset Y Covered by FPE 2.21 & Golden
#REF!
be either: Rules
a. covered with insulating matereal and completely protected or #REF!
b. so placed or protected as will prevent any danger. #REF!
(2) Where conductors such as resistance banks are difficult to protect
individually, any collective fencing shall be of metal, firmly connected to the #REF!
electrical earthing system and so installed to prevent any contact with live
parts.
Article 185: Grounding or Other Precautionary Measures #REF!
(1) Precautionary measures shall be taken, either by means of grounding or Operating Genset Y Covered by FPE 2.21 & Golden
by any other means. to prevent any hazard from occurring when any open Rules
#REF!
conductive section of the system becomes live as the result of incorrect use
of the system or failure of the
(2) If a circuit conductor is connected to earth or to a similar common point, Operating Genset Y Covered by FPE 2.21 & Golden
nothing which may give rise to danger by interfering with or disconnection of #REF! Rules
that common point shall be placed in that conductor.
(3) The main ground connection of the grounding system shall be designed
by an Electrical Engineer and shall have an adequate capacity and low #REF!
resistance. Multiple ground connections shall be interconnected and at
equal potential.
Article 186: Connections #REF!
Every connection in a system shall be so constructed as to be mechanically Operating Genset Y Covered by FPE 2.21 & Golden
and electrically suitable for use and shall not cause any danger in normal #REF! Rules
conditions.
Article 187: Power Surge Safety Devices #REF!
(1) Every electrical installation shall be fitted with efficient and well placed Operating Genset Y Covered by FPE 2.21 & Golden
#REF!
power surge safety devices. Rules
(2) A trailing cable that conducts electricity to mobile equipment shall be #REF!
fitted with its own safety devices to prevent over loading or short circuiting.
Article 188: Circuit Breakers and Isolating Devices #REF!
(1) Appropriate equipment shall be provided to cut off the electrical current
to and from any electrical equipment which will ensure the separation of any #REF!
electrical equipment from any source of electricity, and shall include
appropriate methods of identi
(4) Light bulbs or other small appliances protected by a single fuse not #REF!
exceeding 10 amps capacity may be collectively protected by one switch.
(5) Any main relay station and any important surface relay station or any
relay station that controls underground circuits shall all be interconnected by #REF!
telephone.
(6) Any branch of an electrical system shall be fitted with isolating switches
#REF!
in order that the branch can be isolated from the main system.
Article 189: Circuit Breakers to Underground Circuits #REF!
(1) A main switch to cut electricity to any underground mine that receives #REF!
electricity from any surface source shall be installed on the surface.
(2) Appropriate procedures shall be made for the handling of switches as
required in paragraph (1), including communication equipment to enable the #REF!
main switch to be used in a dangerous situation.
Article 190: Precautionary Measures Prior to Working On #REF!
Deactivated Electrical Equipment
Prior to working on or working close to any electrical equipment that has
been turned off (deactivated), precautionary measures shall be taken such #REF!
as locking the main switch and following the stipulations laid down by the
electrical technician.
Article 191: Working On or Close to Live Power Lines #REF! CMR & OSM
(1) It is prohibited to work on or close to any bare live power lines, except Y Covered by FPE 2.21, FPE 2.12 &
under special circumstances. Safe working guidelines as created by the #REF! Permit System (Vicinity Permit)
Technical Mine Manager shall be followed.
(2) Special safety rules shall be made to carry out work involving electrical Y Covered by FPE 2.21 & WI Electric
welding, shall be created by an electrical technician and approved by the #REF! Welding
Technical Mine Manager.
Article 192: Working Space, Access and Lighting #REF!
(1) Adequate lighting shall be installed in all working spaces and access #REF!
ways including any area around electrical equipment which is in operation.
(2) All fixed electrical appliances shall be housed in a closed room or #REF!
suitable houses, unless exception is granted by the Chief Mine Inspector.
(3) Electrical equipment shall be protected from dripping water and
#REF!
seepage.
(4) Electrical equipment shall be kept clean and dry. #REF!
(5) Electrical equipment located in any place exposed to coal dust shall be
#REF!
protected by dust proof covers.
Article 193: Authority to Operate Electrical Equipment #REF!
(1) The Technical Mine Manager or the person in charge of the electrical
division shall appoint a mine worker to operate and supervise electrical #REF!
equipment.
(2) The requirements of paragraph (1) shall not apply to any electrical
#REF!
equipment/machinery fitted with automatic safety devices.
Article 194: Installation of Signs on Electrical Equipment #REF!
(1) All electrical equipment and devices shall be fitted with information
written on a label made from an anti rust metal plate which displays the #REF!
power, voltage and current, the name of the manufacturer and the serial
number.
(2) In the case of electrical motors aside from those specified in paragraph
#REF!
(1), the revolutions per minute shall also be displayed.
Article 195: Circuit Diagrams #REF!
(1) A schematic diagram of the circuits of any system operated at a mine #REF!
with a voltage in excess of 300 volts (250 volts for underground mines) shall
be prepared and show every setting of any protective devices.
(2) All such schematic diagrams shall be kept at the mine office and made
#REF!
available to the Mine Inspector at any time.
(3) Copies of schematic diagrams related to the use of switchgear in excess
of 300 volts (250 volts for underground mines) shall be displayed at the #REF!
location of the said master switch.
Article 196: Electric Locomotives #REF!
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
(1) The fuses or any other safety equipment on an electric locomotive and
feeders shall be in a good condition and be inspected regularly by an #REF!
employee whose name shall be registered in the Mine Book.
(2) It is prohibited to install automatic circuit breakers which exceed the work
#REF!
load stipulated by the manufacturer.
(3) Locomotives shall only be left unattended where the switch key and
#REF!
control handle have been removed from the sliding bar and released.
(4) Electrical circuits which originate from trolley wires shall be connected
#REF!
safely to a grounding circuit.
Article 197: Telephones #REF!
(1) It is prohibited to use any telephone while there is lightning. #REF!
(2) Any telephone in exposed locations shall be in a water proof case the
#REF!
metal frame of which shall be earthed.
(3) All telephones on a circuit common with underground telephones shall #REF!
comply with all reqirements for underground telephones at the mine.
Article 198: Lightning Safety Devices #REF!
(1) A suitable surge diverter shall be provided at the incoming end of all
#REF!
supplies to a mine.
(2) When it is deemed necessary safety electrical installations shall be fitted
#REF!
with lightning conductors with an adequate safety capacity.
(3) Lightning conductors shall be inspected every six months or after every
#REF!
severe case of lightning.
(4) For any telephone or power circuit connected to any underground
system, the lightning conductor shall be not more than 80 metres from the #REF!
underground entrance.
(5) The connection of any lightning conductor to ground shall be separated
from any mine earthing system by at least 3 meters in air and 15 meters in #REF!
ground.
Article 199: Safety of Overhead Power Lines #REF!
(1) The distance between the ground and any overhead power line shall not
#REF!
be less than :
a. 5.8 meters across public and normal roads or 5.0 meters otherwise for
#REF!
voltages up to 300 volts AC (600 volts DC) and
b. 6 meters across public roads and 5.8 meters otherwise for voltages
#REF!
above 300 volts AC (600 volts DC)
(2) Warning signs or safety barriers shall be installed on overhead power #REF!
lines which cross transport roads and shall be installed no less than 12
meters from the nearest electrical cable/line in every direction of approach.
(3) It is prohibited to carry out excavation, stockpiling or soil moving work
within a distance of 25 meters of any electrical line, trolley wire/buried cable, #REF!
except where the current in the said power line has been cut off or where
the Technical Mine Ma
Article 200: Trailing Cables #REF!
#REF!
b. notices containing direction as to the procedures in case of fire and
c. notices prohibiting any person from handling or touching the said
#REF!
electrical equipment except those authorised to do so.
(2) Warning signs shall be installed that indicate any equipment which is
operated automatically as well as signs which indicate the location of a #REF!
telephone or any other means of communication.
(3) Any electrical equipment including junction boxes of cables with a
voltage in excess of 1200 volts shall be clearly marked with warning notices #REF!
displaying the voltage of operation.
(4) A sign prohibiting open flames shall be installed at the door of any
#REF!
charging station.
(5) All switches and circuit breakers for equipment shall be clearly labelled
displaying what equipment is controlled by or is protected by the said #REF!
switches and circuit breakers.
(6) The requirements of paragraph (5) shall not apply to light switches,
conveyor control switches as well as any signal control switch on the said #REF!
equipment.
(7) Warning signs shall be made from durable materials be installed in
#REF!
visible places and be well maintained.
Article 204: Inspections, Testing and Maintenance #REF!
(1) The Technical Mine Manager shall ensure that the Engineer in charge
specifies and carries out the scheme of inspections, testing and #REF!
maintenance that will ensure safe operation of all electrical installations.
(2) Electrical installations shall be examined by an expert on a regular basis
at intervals not exceeding six months. The findings of the tests shall be #REF!
recorded in the Electricity Book.
(3) Every change made to any electrical installation shall also be recorded in #REF!
the said book as well as on the electrical installation blueprints.
Article 205: Duties and Responsibilities #REF!
(1) Any person not in charge of tending and supervising electrical
appliances, apparatus or wiring, is prohibited from tending or touching the #REF!
same.
(2) Repair or other operations to low voltage appliances, apparatus or wiring #REF!
being under current may not be done except by, or under the supervision of,
expert personnel applying the necessary safety measures.
Paragraph 2: Machinery #REF!
Article 206: General Stipulations #REF!
Machinery including every part thereof and the working gears of any
equipment shall be installed and lodged firmly to solid foundations and must #REF!
be well maintained.
Article 207: Machinery/Engine Rooms #REF!
(1) It is prohibited for anyone to enter or to be inside a machinery/engine
#REF!
room, except concerned personnel.
(2) The restriction mentioned in paragraph (1) shall be clearly marked and
installed at the entrance to the machine room. #REF!
(3) Every machine room shall be fitted with an adequate lighting and
#REF!
ventilation system and shall be kept clean.
(4) It is prohibited to store used cloth and combustible materials or
#REF!
hazardous liquids in any machine room.
Article 208: Placement of Machinery #REF!
(1) Machinery must be placed in a room so as to ensure a sufficiently wide
walkway between the machinery and the walls and which is free from #REF!
obstructions.
(2) Pipelines for air, steam, water and any other substances shall be
#REF!
properly installed and protected.
Article 209: Safety Equipment #REF!
(1) Moving parts of all machinery must be provided with adequate and
#REF!
suitable fencing.
(2) Fly wheels, transmission gears, belt and transmission chains, axle and
axle drives and other rotatating parts that may cause danger must be in #REF!
cage or fenced securely.
(1) All machinery and equipment shall be inspected regularly in accordance #REF!
with the schedule as required by the Technical Mine Manager.
(2) The findings of the inspection as intended in paragraph (1) shall be
#REF!
recorded in a book or on record cards.
Paragraph 3: Compressors #REF!
Article 214: General Requirements #REF!
#REF!
(1) The air intake for compressors must be as clean and as dry as possible.
(2) All compressors shall be fitted with an air filter. #REF!
(3) The temperature of compressed air in the compressor shall not exceed #REF!
40 degrees Celsius below flash point of the lubricating oil used. Reliable
thermometers shall be fitted appropriately for measuring that temperature.
(4) Whenever the compressed air temperature exceeds the limit specified in
paragraph (3) of this Article or some defect is found in the cooler, then the #REF!
compressor must be stopped by the operator (if it can not stop
automatically).
(5) The flow of compressed air from the compressor to the place of use shall
#REF!
be kept as dry and cold as possible.
Article 215: Construction and Safety Equipment #REF!
(1) Compressed air vessels under very high pressure must have a safety
#REF!
factor of at least 5 times the maximum design pressure.
(2) All pipe construction and connections must always be able to withstand
#REF!
the air pressure and flow.
(3) Every compressor and vessel shall be fitted with safety devices to
ensure stability at the permitted maximum pressure. Such devices include #REF!
pressure gauges, temperature monitors and safety valves that are capable
of releasing pressure build up.
(4) The Technical Mine Manager shall stipulate the maximum operating air
pressure which shall be written clearly on every compressor and #REF!
compressed air vessel.
Article 216: Lubricants #REF!
(1) The compressor lubricating oil must be of high quality with flash point
#REF!
higher than 200 degrees Celsius.
(4) Where the distance between tanks as required in paragraph (3) is less #REF!
than 10 meters each tank shall be fitted with a water spraying installation.
(5) Around storage tanks or collections of stockpiling tanks of liquid fuels a
safety embankment shall be made of cement or an earth mound which is #REF!
capable of accommodating :
a. for locations with only one stockpiling tank = maximum capacity + 20
#REF!
centimetres and
b. for locations with a collection of stockpiling tanks = ½ x the sum total
#REF!
capacity of all the tanks + 20 centimetres.
(6) The grounding resistance of lightning conductors at liquid fuel stockpiling #REF!
facilities shall be measured every six months or after severe lightning.
(7) The top of liquid fuel tanks shall be fitted with a gas discharge outlet
#REF!
equipped with no less than 3 layers of brass wire mesh.
(8) The casing of liquid fuel stockpiling tanks shall be inscribed with the
#REF!
capacity of the tank and the type of liquid fuel contained therein.
(9) The filling inlet shall be at a distance of no less than 10 meters from the
#REF!
discharge outlet at the liquid fuel stockpiling tank facilities.
(10) Liquid fuel stockpiling facilities as specified in Article 221 shall be
equipped with a safety fence at a distance of 5 meters from the safety #REF!
embankment and which shall be fitted with a locked door.
(11) The electrical board and pump shall be located outside the safety
fence. #REF!
#REF!
(3) The vertical section of every drill hole shall be shown on a scale of 1 : #REF!
1000 for depth and 1 : 20 for width and the section’s data shall be updated
once at least each month or immediately after a hole is completed.
(4) The sections as mentioned in paragraph (3) shall show : #REF!
a. all strata layers drilled through; #REF!
b. any mineral deposits; #REF!
c. water bearing strata; #REF!
d. the type of drill hole casing and #REF!
e. means of shutting off water. #REF!
(5) A daily log book shall always be provided at drilling work in which shall
#REF!
be recorded the following :
a. drilling procedures; #REF!
b. rock layer conditions; #REF!
c. the formation of drilled rock; #REF!
d. depths reached and the location of any deposit; #REF!
e. daily progress; #REF!
f. the diameter of drill holes and drill pipe used; #REF!
g. the manner of shutting off water bearing strata, and #REF!
h. results of testing the means of shutting off. #REF!
(6) If artesian water is struck, the situation plan and section and the drilling
log book in relation to the particular deposit shall be updated and copies #REF!
sent to the Chief Mines Inspector forthwith.
#REF!
(7) All drill holes no longer required shall be filled in using solid materials.
Article 232: General Precautions #REF!
(1) Prior to the commencement of drilling activities, the drilling site shall be
#REF!
inspected to guarantee the safety of drilling work.
(2) Portable fire extinguishers of an appropriate type and size shall be
provided in adequate numbers and shall be ready for immediate use and be #REF!
well maintained.
(3) Safety helmets and shoes as well as any other personal protective #REF!
equipment shall be worn by workers at or in the vicinity of any drilling site.
(4) Prior to the commencement of work on any work shift, the mine workers
shall carry out an inspection and ensure that all equipment is safe for use. #REF!
Any unsafe equipment or conditions and any preventative measure
undertaken therefor shall be recorded i
(5) It is prohibited to operate or move any drilling rig, except where all
#REF!
workers are in a safe location.
(6) All moving parts liable to cause an accident or injury shall be properly
guarded. Guards on all driving chains shall be strong enough to withstand #REF!
the impact of a chain breaking under load.
(7) All stairs, stairways, handrails, safety fences on platforms and on drilling #REF!
rigs shall be maintained in good condition. It is prohibited to place, store or
leave tools or materials lying on stairs, stairways or on any platform.
(8) It is prohibited for any operator to leave any drilling equipment
#REF!
unattended while in operation.
(9) Drilling crews and all other persons shall be at a safe distance from any #REF!
moving drill stem. It is prohibited to pass over any moving drill stem.
(10) It is prohibited for drilling crews to hold the drill steel or place their
#REF!
hands on the chuck while drilling is being undertaken.
(11) In the event of a power failure, the drill controls shall be placed in the
#REF!
neutral until power is restored.
(12) Any drill hole not in use shall be covered or fenced off. #REF!
(13) It is prohibited to undertake any drilling work using the mud flush
#REF!
system unless means are installed to give warning of loss of mud.
Article 233: Precaution on Drilling Rigs #REF!
(2) A recognised system of hand signaling shall be used during load
handling and slinging, and which shall be given by a person appointed #REF!
therefor. In no circumstances shall the hoisting equipment be used to
raise or lower personnel.
(3) Derrickmen shall wear safety belts at all times when aloft. The
safety belt tail rope shall be securely tied to the derrick mast 3 metres #REF!
directly above the working platform and arranged in such a manner
that there is no danger of its fouling the ru
(4) Where substructures are used, guard rails not less than 90 centimetres #REF!
high and toeboards 15 centimetres high shall be fitted around the rig floor.
Walkways and platforms shall have non-slip surfaces.
(5) Workers who are nervous of working at high levels shall not be sent up a
derrick or mast. Persons working aloft at a derrick or mast shall wear safety #REF!
belts and lifelines and they shall be equipped with a belt in which hand tools
can be secured
(6) The rig floor area and the draw-works engine floor area shall have not
less than two escape exits placed on opposite sides of the rig to give #REF!
unobstructed escape.
(7) The safety line at every dangerous platform on any derrick shall be well
#REF!
maintained.
(8) Electric motors used to drive draw-works shall have a suitable device, in
addition to the regular motor control, which can be used as a means of #REF!
stopping the motor promptly in case of emergency. Electric motors and
other electrically operated equipme
(9) A derrickman shall not be aloft and all personnel shall stand clear off the #REF!
rig floor while work on stuck drill pipe or casing is performed. When a line is
being run into or pulled from a drill hole, workers shall be at a safe distance.
(10) A box or shelf shall be provided to store all drill bits and other tools. #REF!
(11) The crown block sheaves of portable derricks and masts shall be
equipped with guards that will prevent the hoisting line being #REF!
accidentally displaced from the sheave grooves.
Chapter VI: Surface Mines #REF!
Part One: Safe Working Procedures #REF!
Article 239: General #REF!
(1) Any mine which is still in use or which has been abandoned and which
may be hazardous, must be guarded off with a safety fence of no less than #REF!
80 centimetres in height or warning signs shall be installed.
(2) Access ways into the working site of any mine activity shall be properly
#REF!
maintained
(3) Every access way as required in paragraph (2) which has an inclination
of more than 40 degrees shall be equipped with a permanently installed
#REF!
stairs or ladder. Where a ladder is installed at a gradient of more than 75
degrees a back cage shall be ins
(4) Permanently installed stairs as required in paragraph (3) shall be both
#REF!
safe and sturdy.
(5) Permanent ladders which exceed 10 metres in length shall have a
landing at every 10 metre interval and the upper extremity of the said #REF!
ladders shall protrude 90 centimetres past each floor.
(6) A permit shall be obtained from the Chief Mine Inspector for the use of #REF!
cable ways or vehicles which travel on rail for the transportation of people.
(7) The opening of any shaft, hopper, forge or the chute shall be guarded
#REF!
with a safety fence.
Article 240: Working Methods #REF!
(1) The Technical Mine Manager shall guarantee the stability of the mining
slopes, the stockpiles and that other materials have all been taken into #REF!
account in the planning of the mine.
(2) Stockpiling of overburden shall only be done at a distance of no less
#REF!
than 7.5 metres from the end of the bench above the mine.
(3) It is prohibited to undertake any undercutting activities at any working
face, bench or gallery, except where approval has been obtained from the #REF!
Chief Mine Inspector.
(5) Spot lights shall be installed at locations that are both dry and free from #REF!
flooding and be behind the monitor and be directed at the mining face.
(6) Removable spot lights shall be fitted with leakage breakers. #REF!
Part Three: Earth Moving Equipment #REF!
Article 249: General #REF!
(1) The type and construction of earth moving equipment used at any mine
shall be appropriate to the kind of work to be performed thereby, the work #REF!
site conditions and the nature of the soil or rock to be moved.
(2) Every modification made to the construction of earth moving equipment
from the standards of the manufacturer which may impact on the safety or #REF!
stability of the said equipment shall be approved by the Chief Mine
Inspector.
Article 250: Operator Requirements #REF! Commissioning (HE/HT)
(1) Operators of earth moving equipment at any mining operation shall meet
#REF!
the following requirements :
a. be no less than 21 years of age; #REF! Y Covered by KPC Kimper System
b. have been declared both mentally and physically in good health by a Y Covered by KPC Kimper System
#REF!
doctor and
c. be in possession of an operating license issued by the Technical Mine Y Covered by KPC Kimper System
Manager or by any other authorised employee on behalf of the Technical #REF!
Mine Manager.
(2) The operating license as required by paragraph (1) letter c may only be Y Covered by KPC Kimper System
granted after the person applying has successfully passed an operation #REF!
examination carried out by the mining company concerned.
(3) The operating license shall only apply in the mining operations area Y Covered by KPC Kimper System
#REF!
where the said document was granted.
Article 251: Prohibitions Against Passengers #REF!
(1) The operator shall prohibit any person from being on any earth moving #REF!
equipment in operation, except for the purposes of inspection, supervision,
maintenance, repair work or upon the instruction of an authorised trainer.
(2) It is prohibited for any person to board or to alight from any earth moving
#REF!
equipment which is still operating.
Article 252: Parking Earth Moving Equipment #REF!
(1) It is prohibited to leave unattended any earth moving equipment except
when the parking brake has been applied, the bucket or knives have been #REF!
lowered to ground level and the machine turned off.
(2) When an earth moving equipment is parked on an incline, chocks shall
be used under the wheels or the said equipment shall be directed toward #REF!
the roadside or embankment and the bucket and knives shall be lowered to
ground level.
(3) When an electrically operated earth moving equipment is to be left
unattended, the master switch shall be turned off and all of the controls shall #REF!
be set to neutral and the parking brakes shall be applied.
(4) When any earth moving equipment is parked at any place which may be
dangerous to other traffic the parking lights shall be turned on as well as #REF!
other hazard indicators.
Article 253: Inspections and Maintenance #REF!
(1) The machinery and any mechanical part on earth moving equipment
shall be inspected prior to being operated and regular inspections must be #REF!
carried out.
(2) The employee in charge of engineering shall appoint a technician and
#REF!
stipulate a schedule for inspections as required in paragraph (1).
(3) The findings of inspections and maintenance as required in paragraph
(1) shall be recorded in a book provided, which shall be signed by the #REF!
appointed technician.
(4) It is prohibited to cross or work underneath the boom or any part of an
earth moving equipment that is raised or suspended except when safety #REF!
measures have been taken to prevent the lowering of the boom or any part
of the equipment.
(5) It is prohibited to carry out lubrication of any earth moving equipment
which is still operating except where the said equipment is equipped with an #REF!
automatic lubrication system.
(6) It is prohibited for any person to carry out repair work on any earth
moving equipment which is still operating except where the said operation of #REF!
the equipment is necessary for the purposes of repair and maintenance
work and the person undertaking th
Article 254: Equipment #REF!
(1) The soil conditions at the location where the earth moving equipment is
operating shall be adequately strong and in a safe and stable condition. To #REF!
prevent accidental movement during loading, the loader shall be secured
with safety chocks.
(2) The area within the work radius of any earth moving equipment shall be
free from obstructions and is prohibited for any person to be within the said #REF!
area.
(3) Prior to operating any earth moving equipment, the operator shall first
#REF!
sound an audible warning.
(4) Earth moving equipment shall be operated in accordance with the
manufacturer’s instructions with regard to the work load, speed, engine #REF!
Rpm’s and inclination of work sites.
(5) It is prohibited to swing the dipper or the bucket above the cabin of any
transport vehicle until the operator has left the cabin and is in a safe place, #REF!
except where the said vehicle is specially designed to protect the operator
from falling objects.
(6) It is prohibited to use earth moving equipment to lift or transport
#REF!
hazardous materials.
(7) Where earth moving equipment is moving to another location, the
digging equipment or excavating bucket shall be lifted just above the ground #REF!
so as not to interfere with the operator’s view. In the case of draglines, the
bucket shall be kept as close a
Article 255: Bulldozers #REF!
(1) Where bulldozers are working on steep cliffs precautionary measures
shall be taken such as tying the bulldozer with a strong cable to prevent #REF!
rolling or sliding over the edge.
(2) It is prohibited for any person to be in any area where bulldozers are
#REF!
clearing trees and where trees may be falling.
(3) Bulldozers used for work as required in paragraph (2) shall be fitted with
#REF!
a sturdy canopy.
Article 256: Precautionary measures #REF!
Doc. Tittle: Effective Date: 1 Aug 14 FF0000Original Document000000
Decree of Mine Energy Minister No. 555 Compliance Next Review: 31 Jul 15
Prima Nirbhaya MSE1.02
Register
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR: 555.K/26/M.PE/1995
TENTANG EVALUATION METHOD
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PERTAMBANGAN UMUM
Routine Direct
REQUIREMENTS FSI ACTIVITY GROUP Audit Doc. Review Inspec-tion EVALUTION VERIFICATION
Test Obs.
(1) It is prohibited to ride in the bucket of any earth moving equipment for
#REF!
the purpose of transportation.
(2) It is prohibited to work or cross under the bucket of any loader which is
#REF!
operating.
(3) At night and at times of reduced vision earth movers shall be fitted with
#REF!
adequate lighting.
Part Four: Evacuation in an Emergency Situation #REF!
Article 257 #REF!
(1) When any person assigned to take charge of any division of any mining
activity becomes aware of any impending dangerous situation, the said #REF!
person :
a. must inspect or order the inspection of the conditions of the area
#REF!
threatened by danger and must take precautionary measures;
b. must immediately order every worker in the said area to evacuate
#REF!
where the situation cannot be secured;
c. after having carried out the stipulation as intended in letter b, shall then
inform his/her direct superiors that a danger exists and that all workers #REF!
have evacuated.
d. it is prohibited to enter the said danger area until declared safe. #REF!
(2) Any mine worker who knows of or suspects impending danger shall : #REF!
a. order every person to evacuate the said danger area and #REF!
b. immediately inform the person in charge of the said danger area. #REF!
(3) The dangerous situation and any actions to overcome the situation
already taken shall be recorded in the Mine Book. #REF!
Chapter X: Penalties #REF!
Part One #REF!
Article 552 #REF!
Any violation of this Ministerial Decree shall be subject to a sentence as #REF!
intended in Article 33 of Law Number 11, 1967 on Mining Basic Stipulations.
Chapter XI: Transfer Stipulations #REF!
Part One #REF!
Mining companies shall put into application the stipulations regarding the
Article 553 of the Technical Mine Manager as intended in this Ministerial
qualifications #REF!
Decree no later than a period of two years after this Ministerial Decree is
#REF!
enacted.
Chapter XII: Closing Stipulations #REF!
Part One #REF!
(1) By the enactment of this Ministerial Decree, all regulations that provide
Article 554 mining occupational work health and safety to the extent that
for general #REF!
they are provided for in this Ministerial Decree shall be deemed no longer
#REF!
valid.
(2) Further stipulations required for the implementation of this Ministerial #REF!
Decree shall be provided for by the Director General.
Article 555 #REF!
This Ministerial Decree shall come into effect on the stipulated date. #REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
Created/Reviewed* by
1. Haryadi Wardono
2. Gunawan Muhammad
3. Nurwahidin Hasan
4. Kris Bayu Aji
Approved by Position
Imanuel Manege GM HSES
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
comply
comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Position
Manager OHS Operation
Manager HSES System
Supt. HSES Information Management System
Specialist Safety Training & Statistic
Date Signature