Leptospirosis Laporan Kasus Kuntum Rindania T S: Abstrak Latar Belakang

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

Leptospirosis

Laporan Kasus

Kuntum Rindania T S

ABSTRACT

Background : Leptospirosis is an acute infectious disease that can attack humans and animals caused
by pathogenic leptospira bacteria and is classified as zoonosis, an animal disease that can infect
humans. The death rate from disease caused by lepstopira bacteria is quite high even for patients
aged over 50 years even death can reach 56% (Masniari poengan, researchers from Veterinary
Research Institute, Bogor 2007).

Method: Case report of a patient in fever condition since 4 days ago and vomiting treated at Al Huda
Hospital, Genteng Banyuwangi.

Result: Male patient 44 years with fever complaints since 4 days ago. Body limp and breath was
heavy since 1 day ago. Patients also complained of vomiting as much as 8 times since this morning.
And patients complain of decreased urine production since mrs. Patients were treated for 6 days and
received 3rd generation antiretroviral cephalosporin, deuretic, and RL Infusion therapy.

Conclusion: Leptospirosis is an infectious disease that can affect humans and animals. This
contagious disease is an animal disease that can infect humans. In the case of leptospirosis can attack
several organs in the human body one of them can cause jaundice in some cases and can cause kidney
failure.

Keywords: Leptospirosis, Weil's Desease

ABSTRAK

Latar belakang :

Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan
yang disebabkan kuman leptospira pathogen dan digolongkan sebagai zoonosis yaitu penyakit hewan
yang bisa menjangkiti manusia.

Angka kematian akibat penyakit yang disebabkan bakteri lepstopira tergolong cukup tinggi
bahkan untuk penderita yang berusia lebih dari 50 tahun malah kematiannya bisa mencapai 56%
(Masniari poengan, peneliti dari Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor 2007).
Metode: Laporan kasus seorang pasien dalam kondisi demam sejak 4 hari yang lalu dan muntah yang
dirawat di RSU Al Huda, Genteng Banyuwangi.
Hasil: Pasien laki-laki 44 tahun dengan keluhan badan demam sejak 4 hari yang lalu. Tubuh lemas
dan nafas terasa berat sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh muntah sebanyak 8 kali sejak tadi
pagi. Serta pasien mengeluh peroduksi urin yang menurun sejak mrs. Pasien dirawat selama 6 hari dan
mendapat terapi antibiotik cephalosporin generasi 3, deuretik, dan Infus RL.
Kesimpulan: Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang manusia dan binatang.
Penyakit menular ini adalah penyakit hewan yang dapat menjangkiti manusia. Pada kasus
leptospirosis dapat menyerang beberapa organ pada tubuh manusia salah satunya dapat menimbulkan
ikterus pada beberapa kasus serta dapat menyebabkan gagal ginjal.
Kata Kunci: Leptospirosis, Weil’s Desease

Pendahuluan Angka kematian akibat penyakit yang


Leptospirosis adalah penyakit infeksi disebabkan bakteri lepstopira tergolong cukup
akut yang dapat menyerang manusia maupun tinggi bahkan untuk penderita yang berusia
hewan yang disebabkan kuman leptospira lebih dari 50 tahun malah kematiannya bisa
pathogen dan digolongkan sebagai zoonosis mencapai 56% (Masniari poengan, peneliti
yaitu penyakit hewan yang bisa menjangkiti dari Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor
manusia. 2007).
Gejala klinis leptospirosis mirip Sejarah penyakit ini pertama kali
dengan penyakit infeksi lainnya seperti dijelaskan oleh Adolf Weil pada tahun 1886
influenza, meningitis, hepatitis, demam ketika ia melaporkan "penyakit infeksi akut
dengue demam berdarah dan demam virus dengan pembesaran limpa , jaundice , dan
lainnya. Sehingga seringkali tidak terdiagnosis nefritis Leptospira pertama kali diamati pada
. tahun 1907 dari. " visum potongan jaringan
Leptospira berbentuk spiral yang ginjal. Pada tahun 1908, Inada Ito dan pertama
menyerang hewan dan manusia dan dapat kali diidentifikasi sebagai organisme penyebab
hidup di air tawar selama lebih kurang 1 dan pada tahun 1916 tercatat kehadirannya
bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air pada tikus.
kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati.
Leptospirosis disebutkan sebagai
Leptospira bisa terdapat pada hewan piaraan
penyebab suatu epidemi di kalangan penduduk
maupun hewan liar. Leptospirosis dapat
asli Amerika di sepanjang pantai yang
berjangkit pada laki-laki maupun wanita
sekarang dikenal Massachusetts yang terjadi
semua umur tetapi kebanyakan mengenai laki-
segera sebelum kedatangan Haji tahun 1620
laki dewasa muda (50% kasus umumnya
dan menewaskan sebagian besar penduduk
berusia antara 10-39 tahun diantaranya 80%
asli. Data awal wabah yaitu demam kuning ,
laki-laki).
cacar , influenza , cacar , tipus , demam tifoid , sebagai penyakit ‘demam musim gugur’.
trichinellosis , meningitis , dan infeksi virus Leptospirosis juga banyak ditemukan di Rusia,
hepatitis B dengan agen delta. Penyakit Inggris, Argentina, dan Australia. Di
mungkin telah dibawa ke dunia luar oleh Indonesia, gambaran klinis leptospirosis
penduduk Eropa dan disebarkan dengan dilaporkan pertama kali oelh Van der Scheer
berisiko tinggi terhadap kegiatan sehari-hari di Jakarta tahun 1892, sedangkan isolasinya
pada penduduk asli Amerika. oleh Vervoot tahun 1992 (Penyakit Tropis.
Erlangga:hal.64)
Sebelum karakterisasi Weil pada tahun
1886, penyakit yang dikenal sebagai penyakit
kuning menular yang mirip dengan penyakit ILUSTRASI KASUS
Weil, atau leptospirosis ikterik berat. Selama Pasien Tn.E datang ke IGD RS Al Huda
masa peperangan di Mesir, tentara Napoleon dengan diantar oleh keluarga dengan keluhan
menderita penyakit ikterik yang menular. pusing. Pasien juga mengeluh demam sejak 4
Ikterus yang menginfeksi terjadi di kalangan hari yang lalu, namun sejak tadi pagi pasien
tentara selama Perang Sipil Amerika. mengatakan sudah tidak demam. Demam
Leptospira juga dilaporkan berada di antara dirasakan menurun setelah minum obat
pasukan di Gallipoli dan pertempuran lainnya penurun panas, kemudian sesaat tinggi lagi.
dari Perang Dunia I , dimana kondisi basah Pasien mengeluhkan mual sejak 1 hari yang
dari perang parit rawan terhadap infeksi. lalu. Muntah sebanyak 8 kali sejak tadi pagi.
Istilah yang digunakan pada awal abad ke-20 Tidak diare. Tidak terdapat nyeri perut
deskripsi dari leptospirosis termasuk dengue, maupun nyeri otot. Pasien mengeluh tidak bisa
demam tujuh hari, demam musim gugur, BAK sejak hari pertama mrs. Saat dipasang
penyakit Akiyama. L icterohaemorrhagiae kateter urin hanya keluar beberapa cc denga
diidentifikasi sebagai agen penyebab wabah warna kuning pekat.
dalam pra- Perang Dunia II di Jepang, yang Pasien bekerja sebagai buruh tani yang
ditandai dengan penyakit kuning dan tingkat mengarit rumput di sawah.
kematian yang tinggi. Pada bulan Oktober Pasien tidak pernah sakit seperti ini
2010 di British pendayung Andy Holmes sebelumnya. Pasien tidak ada riwayat penyekit
meninggal setelah tertular penyakit Weil. hipertensi, diabetes mellitus, dan hepatitis.
kematiannya telah meningkatkan kesadaran Keluarga atau orang-orang disekitar pasien
dari penyakit di antara kalangan para medis juga tidak ada yang merakan keluhan serupa.
dan masyarakat. Hasil pemeriksaan fisik pasien di IGD
(4 Maret 2018 Pk.14.20 WIB) didapatkan
Di Cina, leptospirosis disebut sebagai
keadaan umum lemah, dengan kesadaran
penyakit akibat pekerjaan (occupational
kompos mentis. Tekanan darah 75/50 mmHg,
disease) karena banyak menyerang para
nadi 100 kali/ menit, suhu aksila 37,3◦ C.
petani. Di Jepang penyakit ini banyak dikenal
Saat di ruangan dilakukan pemeriksaan urea 134,4 mg/dl; kreatinin 6,28; dan SGOT/
tanggal 7 Maret 2018, didapatkan keadaan SGPT: 105/66 u/l. Pada tanggal 5/ 3/ 2018
umum cukup, yakni pasien mampu duduk dilakukan pemeriksaan DL ulang, Malaria, dan
sendiri serta menjawab pertanyaan dengan elektrolit. Pada darah lengkap didapatkan
baik dan kooperatif. Kesadaran kompos leukosit 11.600 mm3 dengan hitung jenis
mentis. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82 limfosit 3; mixed
kali/ menit, laju pernapasan 20 kali/ menit, (basofil+eosinofil+monosit) 8; neutrofil 89.
suhu aksila 36,2˚C. Dari pemeriksaan mata Malaria Negatif. Natrium 133,78 mmol/l;
didapatkan icteric. Pada pemeriksaan leher Kalium 4,02 mmol/l; Cholrida 109,31 mol/l.
tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah Pada tanggal 6/3/2018 dilakukan pemeriksaan
bening. Dari pemeriksaan paru didapatkan fungsi ginjal, eletrolit dan urin lengkap yaitu
terlihat gerakan dada simetris, sela iga dalam BUN/Urea 218mg/dl; kreatinin 9,26. Natrium
batas normal, perkusi sonor. Suara nafas 128.44 mmol/l; Kalium 4.26 mml/l; Chlorida
vesikuler terdengar di kedua lapang paru dan 104.31 mol/l. Pada urin lengkap berat jenis
tidak terdapat rhonki maupun wheezing. 1030; Sangor test +3; PH 6.0; sedimen eritrosit
Pemeriksaan jantung terlihat dan teraba iktus penuh; lekosit 23-24/LPB; epitel squamus 5-
kordis di ICS V linea midklavikula sinistra, 7/LPB. Krital amorf (+). Bakteri (+).
batas jantung kanan di linea parasternal dextra Pada pemeiksaan Elektrocardirafi
ICS IV dan batas jantung kiri di linea axila didapatkan gelombang P sinus diikuti QRS,
anterior sinistra ICS V, suara S1 S2 tunggal, laju QRS 119 x/ menit, muncul komplek QRS
tidak terdengar murmur, gallop, maupun tanpa diawali gel P sebelum gelombang
ekstrasistole. Pemeriksaan abdomen tidak normal. Interval R-R teratur. Ditemukan ST
ditemukan nyeri tekan, soepel, BU (+) N. levai di V3. Kesan: PVC
Pemeriksaan ekstremitas atas, tidak didapatkan Hasil pemeriksaan USG abdomen pada
oedem, tangan teraba hangat, lembab, dan tanggal 5/3/2018 didapatkan hasil
tidak ada nyeri otot. Pemeriksaan ekstremitas Hepatosplenomegali dan Nefritis kronis
bawah tidak ditemukan oedem, kulit hangat bilateral.
dan lembab, tidak didapatkan nyeri otot, CRT Saat masuk IGD pasien mendapat terapi
< 2 detik. IVFD RL grojok 1 fl, kemudian maintenance
Pemeriksaan laboratorium pasien 20 tpm, terapi antibiotik ceftriaxone 2x1 gr,
tanggal 4/ 3/ 2018 menunjukkan hemoglobin metoclopramide 3x1amp intravena, ranitidine
12,3 g/ dl; Eritrosit 4,40 juta/mm3; leukosit 2x50mg intravena. Setelah di ruangan, pasien
11.200 mm3 dengan hitung jenis limfosit 3; mendapatkan terapi IVFD RL 1000 cc/ hari,
mixed (basofil+eosinofil+monosit) 4; antibiotik cefriaxone 2x1 gr intravena,
neutrofil 93; hematokrit 35,2% (volume); furosemid 3x1amp intravena kemudian
trombosit 20.000 mm3. Pemeriksaan kimia dinaikkan menjadi 1amp perjam intravena.
klinik glukosa darah acak 184 mg/dl; BUN/ Pasang DK untuk menilai urin output.
beriklim tropis ini, disebabkan oleh Leptospira
PEMBAHASAN interrogansdengan berbagai subgrup yang
masing-masing terbagi lagi atas serotipe bisa
Definisi
terdapat pada ginjal atau air kemih binatang
Leptospirosis adalah suatu
piaraan seperti anjing, lembu, babi, kerbau dan
penyakit zoonosis yang disebabkan oleh
lain-lain, maupun binatang liar seperti tikus,
mikroorganisme Leptospira interogans tanpa
musang, tupai dan sebagainya. Manusia bisa
memandang bentuk spesifik serotipenya.
terinfeksi jika terjadi kontak pada kulit atau
Penyakit ini pertama kali dikemukakan oleh
selaput lendir yang luka atau erosi dengan air,
Weil pada tahun 1886 yang membedakan
tanah, lumpur dan sebagainya yang telah
penyakit yang disertai dengan ikterus ini
terjemar oleh air kemih binatang yang
dengan penyakit lain yang juga menyebabkan
terinfeksi leptospira (Mansjoer, 2005).
ikterus (Zein, Umar. 2009).
Leptospirosis disebabkan oleh genus
Leptospirosis adalah penyakit infeksi
leptospira, famili treponemataceaea, suatu
yang dapat menyerang manusia dan binatang.
mikroorganisme spirochaeta. Ciri khas
Penyakit menular ini adalah penyakit hewan
organisme ini yakni berbelit, tipis, fleksible,
yang dapat menjangkiti manusia. Termasuk
panjangnya 5-15um, dengan spiral yang sangat
penyakit zoonosis yang paling sering terjadi di
halus, lebarnya 0,1-0,2 um. Genus leptospira
dunia. Leptospirosis juga dikenal dengan nama
terdiri dari 2 kelompok atau kompleks, yang
flood fever atau demam banjir karena memang
patogen L.interrogans, dan yang non pathogen
muncul dikarenakan banjir. Dibeberapa negara
atau saprofit L.biflexs kelompok patogen
leptospirosis dikenal dengan nama
terdapat pada manusia dan hewan. Kelompok
demam icterohemorrhagic, demam lumpur,
yang patogen atau L.interrogans terdiri dari
penyakit swinherd, demam rawa,
sub grup yang masing-masingnya terbagi lagi
penyakit weil, demam canicola (PDPERSI
atas berbagai serotype (serovar) yang
Jakarta, 2007).
jumlahnya sangat banyak. Saat ini telah
Leptospirosis adalah suatu
ditemukan 240 serotipe yang tergabung dalam
penyakit zoonosis yang disebabkan oleh
23 serogrup. Sub grup yang dapat menginfeksi
mikroorganisme berbentuk spiral dan bergerak
manusia di antaranya adalah L.
aktif yang dinamakan Leptospira. Penyakit ini
icterohaemorrhagiae, L. javanica, L. celledoni,
dikenal dengan berbagai nama seperti Mud
L. canicola, L ballum, L. pyrogenes, L.
fever, Slime fever (Shlamnfieber), Swam fever,
cynopteri, L. automnalis, L. australis, L.
Autumnal fever, Infectious jaundice, Field
pomona, L. grippothyphosa, L. hebdomadis, L.
fever, Cane cutter dan lain-lain (WHO, 2003).
bataviae, L. tarassovi, L. panama, L. bufonis,
Etiologi
L. andamana, L. shermani, L. ranarum, L.
Penyakit yang terdapat di semua
copenhageni. Beberapa seropati menyebabkan
negara dan terbanyak ditemukan di negara
panyakit dengan gejala yang berat, bahkan
dapat berakhir fatal seperti Setelah menembus kulit atau mukosa,
L.icterohaemorrhagiae, tetapi ada serogrup organisme ini ikut aliran darah dan menyebar
atau seropati dengan gejala yang ringan, keseluruh tubuh. Leptospira juga dapat
misalnya infeksi L. automnalis, L. bataviae, L. menembus jaringan seperti serambi depan
pyrogenes, dan sebagainya.Menurut beberapa mata dan ruang subarahnoid tanpa
peneliti yang tersering menginfeksi manusia menimbulkan reaksi peradangan yang berarti.
adalah L.icterohaemorrhagiae, dengan Faktor yang bertanggung jawab untuk
reservoir tikus, L.canicola, dengan virulensi leptospira masih belum diketahui.
reservoirnya anjing dan L. pomona dengan Sebaliknya leptospira yang virulen dapat
reservoirnya sapi dan babi. bermutasi menjadi tidak virulen. Virulensi
tampaknya berhubungan dengan resistensi
terhadap proses pemusnahan didalam serum
oleh neutrofil. Antibodi yang terjadi
meningkatkan klirens leptospira dari darah
melalui peningkatan opsonisasi dan dengan
demikian mengaktifkan fagositosis.
Beberapa penemuan menegaskan
bahwa leptospira yang lisis dapat
mengeluarkan enzim, toksin, atau metabolit
lain yang dapat menimbulkan gejala-gejala
Patogenesis
klinis. Hemolisis pada leptospira dapat terjadi
Leptospira masuk tubuh melalui: lesi
karena hemolisin yang tersirkulasi diserap oleh
kulit (abrasi), mukosa utuh yaitu konjungtiva
eritrosit, sehingga eritrosit tersebut lisis,
mata, epitel genital, saluran makanan. Akan
walaupun didalam darah sudah ada antibodi.
terjadi peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
Diastesis hemoragik pada umumnya terbatas
1. Leptospiremia : penyebaran ke banyak
pada kulit dan mukosa, pada keadaan tertentu
organ tubuh
dapat terjadi perdarahan gastrointestinal atau
2. Terjadi multiplikasi
organ vital dan dapat menyebabkan kematian.
3. Adherensi
Beberapa penelitian mencoba menjelaskan
4. Vaskulitis
bahwa proses hemoragik tersebut disebabkan
5. Kebocoran sel
rendahnya protrombin serum dan
6. Terjadi perubahan organ tubuh: ginjal,
trombositopenia. Namun terbukti, walaupun
otak, hepar, paru (Suharto, 2007)
aktivitas protrombin dapat dikoreksi dengan
Patofisiologi
pemberian vitamin K, beratnya diastesis
Leptospira dapat masuk melalui luka
hemoragik tidak terpengaruh. Juga
dikulit atau menembus jaringan mukosa
trombositopenia tidak selalu ditemukan pada
seperti konjungtiva, nasofaring dan vagina.
pasien dengan perdarahan. Jadi, diastesis
hemoragik ini merupakan refleksi dari leptospirosis. Kadang-kadang dapat terjadi
kerusakan endothelium kapiler yang meluas. insufisiensi adrenal karena perdarahan pada
Penyebab kerusakan endotel ini belum jelas, kelenjar adrenal.
tapi diduga disebabkan oleh toksin. Gangguan fungsi jantung seperti
Beberapa teori menjelaskan terjadinya miokarditis, perikarditis dan aritmia dapat
ikterus pada leptospirosis. Terdapat bukti yang menyebabkan hipoperfusi pada leptospirosis.
menunjukkan bahwa hemolisis bukanlah Gangguan jantung ini terjadi sekunder karena
penyebab ikterus, disamping itu hipotensi, gangguan elektrolit, hipovolemia
hemoglobinuria dapat ditemukan pada awal atau anemia. Mialgia merupakan keluhan
perjalanan leptospirosis, bahkan sebelum umum pada leptospirosis, hal ini disebabkan
terjadinya ikterus. Namun akhir-akhir ini oleh vakuolisasi sitoplasma pada myofibril.
ditemukan bahwa anemia hanya ada pada Keadaan lain yang dapat terjadi antara lain
pasien leptospirosis dengan ikterus. pneumonia hemoragik akut, hemoptisis,
Tampaknya hemolisis hanya terjadi pada kasus meningitis, meningoensefalitis, ensefalitis,
leptospirosis berat dan mungkin dapat radikulitis, mielitis dan neuritis perifer.
menimbulkan ikterus pada beberapa kasus. Peningkatan titer antibody didalam serum
Penurunan fungsi hati juga sering terjadi, tidak disertai peningkatan antibody leptospira
namun nekrosis sel hati jarang terjadi (hamper tidak ada) di dalam cairan bola mata,
sedangkan SGOT dan SGPT hanya sedikit sehingga leptospira masih dapat bertahan
meningkat. hidup diserambi depan mata selama berbulan-
Gangguan fungsi hati yang paling bulan. Hal ini penting dalam terjadinya uveitis
mencolok adalah ikterus, gangguan factor rekurens, kronik atau laten pada kasus
pembekuan, albumin serum menurun, globulin leptospirosis. (Poerwo, 2002).
serum meningkat. Gagal ginjal merupakan Manifestasi klinis
penyebab kematian yang penting pada Gambaran klinis leptospirosis dibagi
leptospirosis. Pada kasus yang meninggal atas 3 fase yaitu : fase leptospiremia, fase
minggu pertama perjalanan penyakit, terlihat imun dan fase penyembuhan.
pembengkakan atau nekrosis sel epitel tubulus Fase Leptospiremia
ginjal. Pada kasus yang meninggal pada Demam mendadak tinggi sampai menggigil
minggu ke dua, terlihat banyak focus nekrosis disertai sakit kepala, nyeri otot, hiperaestesia
pada epitel tubulus ginjal. Sedangkan yang pada kulit, mual muntah, diare, bradikardi
meninggal setelah hari ke dua belas ditemukan relatif, ikterus, injeksi silier mata. Fase ini
sel radang yang menginfiltrasi seluruh ginjal berlangsung 4-9 hari dan berakhir dengan
(medula dan korteks). Penurunan fungsi ginjal menghilangnya gejala klinis untuk sementara.
disebabkan oleh hipotensi, hipovolemia dan Fase Imun
kegagalan sirkulasi. Gangguan aliran darah ke Dengan terbentuknya IgM dalam sirkulasi
ginjal menimbulkan nefropati pada darah, sehingga gambaran klinis bervariasi
dari demam tidak terlalu tinggi, gangguan splenomegali, hepatomegali dan rash
fungsi macupapular bisa ditemukan, meskipun
ginjal dan hati, serta gangguan hemostatis jarang. Kelainan mata berupa uveitis dan
dengan manifestasi perdarahan spontan. iridosiklis dapat dijumpai pada pasien
Fase Penyembuhan leptospirosis anikterik maupun ikterik.
Fase ini terjadi pada minggu ke 2 - 4 dengan Gambaran klinik terpenting leptospirosis
patogenesis yang belum jelas. Gejala klinis anikterik adalah meningitis aseptik yang tidak
pada penelitian ditemukan berupa demam spesifik sehingga sering terlewatkan
dengan atau tanpa muntah, nyeri otot, ikterik, diagnosisnya.
sakit kepala, batuk, hepatomegali, perdarahan
dan menggigil serta splenomegali. Dalam fase leptospiremia, bakteri leptospira
Menurut berat ringannya, leptospirosis bisa ditemukan di dalam cairan serebrospinal,
dibagi menjadi ringan dan berat, tetapi untuk tetapi dalam minggu kedua bakteri ini
pendekatan diagnosis klinis dan menghilang setelah munculnya antibodi ( fase
penanganannya, para ahli lebih senang imun ).
membagi penyakit ini menjadi leptospirosis Pasien dengan Leptospirosis anikterik
anikterik (non ikterik) dan leptospirosis pada umumnya tidak berobat karena
ikterik. keluhannya bisa sangat ringan. Pada sebagian
1. Leptospirosis anikterik pasien, penyakit ini dapat sembuh sendiri ( self
Onset leptospirosis ini mendadak dan - limited ) dan biasanya gejala kliniknya akan
ditandai dengan demam ringan atau tinggi menghilang dalam waktu 2-3 minggu. Karena
yang umumnya bersifat remiten, nyeri kepala gambaran kliniknya mirip penyakit-penyakit
dan menggigil serta mialgia. Nyeri kepala bisa demam akut lain, maka pada setiap kasus
berat, mirip yang terjadi pada infeksi dengue, dengan keluhan demam, leptospirosis anikterik
disertai nyeri retro-orbital dan photopobia. harus dipikirkan sebagai salah satu diagnosis
Nyeri otot terutama di daerah betis, punggung bandingnya, apalagi yang di daerah endemik.
dan paha. Nyeri ini diduga akibat kerusakan Leptospirosis anikterik merupakan
otot sehingga creatinin phosphokinase pada penyebab utama Fever of unknown origin di
sebagian besar kasus akan meningkat, dan beberapa negara Asia seperti Thailand dan
pemeriksaan cretinin phosphokinase ini dapat Malaysia. Diagnosis banding leptospirosis
untuk membantu diagnosis klinis leptospirosis. anikterik harus mencakup penyakit-penyakit
Akibat nyeri betis yang menyolok ini, pasien infeksi virus seperti influenza, HIV serocon
kadang-kadang mengeluh sukar berjalan. version, infeksi dengue, infeksi hanta virus,
Mual, muntah dan anoreksia dilaporkan oleh hepatitis virus, infeksi mononukleosis dan juga
sebagian besar pasien. Pemeriksaan fisik yang infeksi bakterial atau parasitik seperti demam
khas adalah conjunctival suffusion dan nyeri tifoid, bruselosis, riketsiosis dan malaria.
tekan di daerah betis. Limpadenopati, 2. Leptospirosis ikterik
Ikterus umumnya dianggap sebagai apendisitis akut, pembesaran kelenjar limfoid
indikator utama leptospirosis berat. Gagal mirip infeksi mononucleosis. Juga dapat
ginjal akut, ikterus dan manifestasi perdarahan menimbulkan manifestasi aseptic meningitis,
merupakan gambaran klinik khas penyakit encephalitis, atau fever of unknown origin.
Weil. Pada leptospirosis ikterik, demam dapat Leptospirosis dapat dicurigai bila didapatkan
persisten sehingga fase imun menjadi tidak penderita dengan flulike disease dengan
jelas atau nampak overlapping dengan fase aseptic meningitis atau disproporsi mialgia
leptospiremia. Ada tidaknya fase imun juga berat.
dipengaruhi oleh jenis serovar dan jumlah Pemeriksaan fisik yang didapatkan
bakteri leptospira yang menginfeksi, status pada penderita berbeda tergantung berat
imunologik dan nutrisi penderita serta ringannya penyakit dan waktu dari onset
kecepatanmemperoleh terapi yang tepat. timbulnya gejala. Tampilan klinis secara
Leptospirosis adalah penyebab tersering gagal umum dengan gejala pada beberapa spektrum
ginjal akut. mulai dari yang ringan hingga pada keadaan
toksis.
Perbedaan gambaran klinik leptospirosis Pada fase awal pemeriksaan fisik yang
anikterik dan ikterik sering didapatkan adalah demam seringkali
tinggi sekitar 40oC disertai takikardi.
Tabel 2.1 gambaran Manifestasi klinik Spesimen
Subkonjuntival suffusion, injeksi faring,
klinik leptospirosis laboratorium
Sindrom, fase splenomegali, hepatomegali, ikterus ringan,
Leptospirosis Demam tinggi, nyeri Darah, LCS mild jaundice, kelemahan otot, limfadenopati
anikterik kepala, mialgia, nyeri Urin dan manifestasi kulit berbentuk makular,
fase leptospiremia perut, mual,
makulopapular, eritematus, urticari, atau rash
(3-7 hari). muntah,conjungtiva
Fase imun (3-30 suffusion.
perdarahan juga didapatkan pada fase awal
hari). Demam ringan , nyeri penyakit. Pada fase kedua manifestasi klinis
kepala, muntah. yang ditemukan sesuai organ yang terganggu.
Leptospirosis Demam tinggi, nyeri Darah, LCS Gejala umum yang didaptkan adalah
ikterik kepala, mialgia, minggu
adenopathy, rash, demam, perdarahan, tanda
fase leptospiremia ikterik gagal ginjal, pertama.
dan fase imun hipotensi, manifestasi Urin minggu hipovolemia atau syok kardiogenik. Pada
(sering menjadi perdarahan, kedua. pemeriksaan fungsi hati didapatkan ikterus,
satu pneumonitis, hepatomegali, tanda koagulopati. Gangguan
atau overlapping) leukositosis.
paru didapatkan batuk, batuk darah, dispneu,
terdapat periode
dan distres pernapasan.
asimptomatik (1-3
hari) Manifestasi neurologi didapatkan palsi
saraf kranial, penurunan kesadaran, delirium
Leptospirosis dapat terjadi makular atau gangguan mental berkepanjangan seperti
atau rash makulopapular, nyeri perut mirip depresi, kecemasan, iritabel, psikosis, dan
demensia. Pemeriksaan mata terdapat yang dapat terjadi pada penyakit Weil.
perdarahan subconjuntiva, uveitis, tanda Peningkatan serum bilirubin dapat
iridosiklitis atau korioretinitis. Gangguan terjadi pada obstruksi kapiler di hati.
hematologi yang ditemukan adalah Agak jarang terjadi peningkatan
perdarahan, petekie, purpura, ekimosis dan Hepatocellular transaminases dan
splenomegali. Kelainan jantung dijumpai kurang bermakna, biasanya <200 U/L.
tanda dari kongestif gagal jantung atau Waktu koagulasi akan meningkat pada
perikarditis. disfungsi hati atau DIC. Serum kreatin
kinase (MM fraction) sering
meningkat pada gangguan otot.
Analisis CSF bermanfaat hanya untuk
melakukan eksklusi penyebab
meningitis bakteri. Leptospires dapat
diisolasi secara rutin dari CSF, tetapi
penemuan ini tidak akan merubah
tatalaksana penyakit.
3. Pemeriksaan pencitraan yang
Diagnosis didapatkan adalah kelainan pada foto
Pemeriksaan laboratorium digunakan polos paru berupa air space bilateral.
untuk konfirmasi diagnosis dan mengetahui Juga dapat menunjukkan kardiomegali
sejauh mana gangguan organ tubuh dan dan edema paru yang didapatkan
komplikasi yang terjadi. miokarditis. Perdarahan alveolar dari
1. Pada penderita yang dicurigai kapilaritis paru dan patchy infiltrate
leptospirosis, selanjutnya harus multiple yang dapat ditemukan pada
dilakukan pemeriksaan laboratorium parenkim paru. Ultrasonografi traktus
rutin untuk mengetehaui komplikasi bilier dapat menunjukkan kolesistitis
dan keterlibatan beberapa organ tubuh. akalkulus. Pemeriksaan histologis
Pemeriksaan kadar darah lengkap beberapa saat setelah inokulasi dan
(complete blood count-CBC) sangat selama periode inkubasi leptospira
penting. melakukan replikasi aktif di hati.
Penurunan hemoglobin yang menurun Perwarnaan silver staining dan
dapat terjadi pada perdarahan paru dan immunofluorescence dapat
gastrointestinal. Hitung trombosit mengidentifikasi leptospira di hati,
untuk mengetahui komponen DIC. limpa, ginjal, CNS dan otot. Selama
2. Blood urea nitrogen dan serum fase akut pemeriksaan histologi
kreatinin dapat meningkat pada anuri menunjukkan organisma tanpa banyak
atau oliguri tubulointerstitial nefritis infiltrat inflamasi.
4. Isolasi (pengambilan) kuman dikaitkan dengan manifestasi klinis
leptospira dari jaringan lunak atau yang khas akan cukup bermakna.
cairan tubuh penderita adalah standar 5. Mikroskop lapang gelap
kriteria baku. Urin adalah cairan tubuh Ditemukannya spiroketa dengan
yang palih baik untuk diperiksa karena mikroskop lapang gelap dapat
kuman leptospira terdapat dalam urin membantu penegakan diagnosa
sejak gejala awal penyakit dan akan leptospirosis.
menetap hingga minggu ke-3. Cairan
tubuh lainnya yang mengandung
Diagnosis Banding
leptospira adalah darah, cerebrospinal
Dengue Fever
fluid (CSF) tetapi rentang peluang
Hantavirus Cardiopulmonary
untuk ditemukan isolasi kuman sangat
Syndrome
pendek.
Hepatitis
Jaringan hati, otot, kulit dan mata
Malaria
adalah sumber identifikasi penemuan
Meningitis
kuman leptospira. Isolasi leptospira
Mononucleosis, influenza
cenderung lebih sulit dan
Enteric fever
membutuhkan waktu diantaranya
Rickettsial disease
dalam hal referensi laboratorium dan
Encephalitis
membutuhkan waktu beberapa bulan
Primary HIV infection
untuk melengkapi identifikasi
Penatalaksanaan
tersebut.
Terapi antimikrobial adalah
Spesimen serum akut dan serum
pengobatan yang utama pada leptospirosis.
konvalesen dapat digunakan untuk
Pada infeksi tidak dengan komplikasi tidak
konfirmasi diagnosis. Tetapi,
membutuhkan rawat inap. Penggunaan
konfirmasi diagnosis ini lambat karena
doksisiklin oral menunjukkan penurunan
serum akut diambil saat 1-2 minggu
durasi demam. Rawat inap diperlukan untuk
setelah gejala awal timbul dan serum
penderita dengan pemberian terapi penicillin G
konvalesen diambil 2 minggu setelah
intravena sebagai pilihan utama.
itu. Antibodi antileptospira diperiksa
Penelitian terakhir menunjukkan
menggunakan microscopic
sefalosporin sama efektifnya dengan
agglutination test(MAT).
doksisiklin dan penisillin pada pengobatan
Metoda laboratorium cepat dapat
fase akut. Eritromisin digunakan pada kasus
merupakan diagnosis yang cukup baik.
kehamilan yang alergi terhadap penisillin
Titer MAT tunggal sebesar 1:800 pada
sedangkan amoksisilin adalah terapi alternatif.
sera atau identifikasi spiroseta pada
mikroskopi lapang gelap bila
Pada kasus berat mengakibatkan Menghindari atau mengurangi kontak
gangguan beberapa organ dan gagal dengan hewan yang berpotensi terkena
multiorgan. In addition to antimicrobials, paparan air atau lahan yang dicemari kuman.
therapy is supportive. Tatalaksana penderita Orang yang berisiko tinggi infeksi harus
yang paling penting adalah memonitor dengan memakai sarung tangan, baju dan kacamata
cermat perubahan klinis karena berpotensi pelindung. Harus memperhatikan secara ketat
terjadi gangguan kolap kardiovaskular dan kebersihan dan sanitasi lingkungan seperti
syok dapat terjadi secara cepat dan mendadak. kontrol hewan pengerat seperti tikus,
Fungsi ginjal harus dievaluasi secara dekontaminasi infeksi
cermat dan diperlukan dialisis pada kasus Penggunaan vaksinasi pada hewan
gagal ginjal. Pada umumnya kerusakan ginjal dan manusia masih kontroversi.
adalah reversibel jika penderita dapat bertahan Kemoprofilaksis menunjukkan hasil
dalam fase akut. Penyediaan ventilasi mekanik yang efektif pada manusia dengan risiko tinggi
dan proteksi jalan napas harus tersedia bila seperti anggota militer atau wisatawan yang
terjadi gangguan pernapasan berat. berkunjung di daerah endemik. Pemberian
Pengawasan jantung secara terus doksisiklin 250 mg peroral sekali seminggu,
menerus (continuous cardiac monitoring) menunjukkan efikasi yang sangat baik. Tetapi
untuk memantau keadaan yang dapat timbul pencegahan ini tidak dianjurkan untuk jangka
seperti takikardia ventrikular (frekuensi panjang.
denyut jantung yang berlebihan), kontraksi
ventrikel prematur (premature ventricular
contractions), fibrilasi atrial, flutter, dan
takikardia.

(Tropic Desease, 2014)


Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi tergantung dari perjalanan
penyakit dan pengobatannya. Prognosis
penderita dengan infeksi ringan sangat baik

Pencegahan tetapi kasus yang berat seringkali lebih buruk.

You might also like