10-Article Text-32-1-4-20180726

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 17

Teks, Terjemahan dan Catatan Kejadian 3:14-19

I. Penghukuman atas Ular (3:14-15).


a. Alasan Penghukuman (3:14a).
14 a. Dan Tuhan Allah telah
ָ‫שהחנָנה־ל אֱֹ םייהללאֱֹ ההו ו‬
‫ה‬
ָ‫שע‬
‫תָא וָ ז התָי י ה‬ berkata kepada ular itu
“Karena engkau telah melakukan
ini”.

b. Bentuk Penghukuman (3:14b-15d).


i. Status.
‫ה‬ ָ‫ה‬14 ָ‫ממִהֵהנָבה־הליכמִ ה הת‬b. Engkau dikutuk1 dari segala binatang liar dan dari segala yang
ָ‫ הד נ‬hidup
‫שה נָתָנָיחָ ה‬ di ladang.

ii. Kehidupan.
14 ְ‫ מ הֵךל מתָהֵךנ וָ הֵחג‬c. Atas perutmu, engkau akan berjalan dan debu engkau
akan
ָ‫ ךינָיח י מהֵמִי־הלכ נָלכא וָ ת‬makan seluruh hari (jamak) masa kehidupanmu.

iii. Hubungan.
‫שאִה ןמיבו הֵךנמיב תָי יש‬ ‫הה י‬ 15a. Dan Aku akan menetapkan
ְ‫ךעָ הֵר‬
‫ההעָ הֵנָרְז ןמיבו ך ה‬ permusuhan antaramu dan antara
wanita itu, antara keturunanmu
2
dengan keturunannya.

1 Ayat 14b,ְ‫ רְוהר‬, menggunakan bentuk qal passive participle. Qal di sini sepertinya menggunakan
bentuk dan fungsi statif yaitu mengekspresikan suatu keadaan atau kondisi yaitu menjadi terkutuk di antara
segala binatang. Bentuk passive ini memiliki arti bahwa adanya penderitaan yang disebabkan oleh kutukan.
Berdasarkan dari konteks, maka Tuhan sebagai penyebab dari penderitaan yang dialami oleh ular (Diktat Ibrani
Jilid III Grammar dan Sintaks oleh Carl Reed, hal. 41).
2 Bahasa Ibrani menerjemahkan (‫)עָ נָרְז‬dengan keturunan (biasa diterjemahkan benih) menggunakan
bentuk collective singular yaitu bentuk tunggal yang mengidentifikasikan atau menunjukkan satu kelompok.
Dengan demikian, teks ini mengantisipasi akan pergumulan yang terus menerus antara keturunan wanita dengan
keturunan ular (NET Bible on Bibleworks 8). Di samping itu, teks dalam bahasa Indonesia tidak terlihat jelas
mengenai status kepemilikan dari benihnya karena bisa mengarah kepada benih dari Adam. Akan tetapi, akhiran
ah (‫)ההעָ הֵנָרְז‬dalam bahasa Ibrani memberikan penjelasan bahwa benih wanitalah yang tetapkan oleh Yahweh untuk
bermusuhan dengan keturunan ular.
iv. Masa Depan.

21 ‫שימִי‬
ֵ‫ךשייאֱֹ הֵךב־הל ה‬
ֵ‫מך הֵהתָקוש הֵתָ מ ה‬

3
‫שי‬
ֵ‫שא וָ רְ הֵךפְָו ה‬ 15b. Dia akan menghancurkanmu
(pada bagian) kepala4 tetapi engkau
5
‫ מבהקעָ ונפְָוש הֵתָ ה‬akan menghancurkannya (pada bagian)
tumit.

II. Penghukuman atas Wanita (3:16).


a. Bentuk Penghukuman.
i. Ketika Memiliki Anak (3:16a).
‫ נָרְהמִ ה הש יאִה‬16a. Ia telah berkata kepada wanita
ֵ‫ מ ה‬itu, Aku akan sungguh-sungguh
ְ‫ךנוהֵביצעָ הב הֵנָר‬
6
meningkatkan (melipat-gandakan)
ְ‫מך הֵנ וָ מרְהֵהו‬ 7
penderitaan dan kehamilan. Di
‫ םי יהנב י יהֵדל מתָ בצהֵעָב‬dalam kesakitan, engkau akan
melahirkan anak-anak

ii. Ketika Memiliki Suami (3:16b).


16b. Dan kepada priamu,
keinginanmu (yang sangat besar)
tetapi ia akan memerintah atasmu.

III. Penghukuman atas Pria (3:17-19).


a. Alasan Penghukuman (3:17a-b).
i. Mendengarkan Istri.
‫נָרְהמִ ם ההד‬ 17a. Dan Ia berkata kepada
‫ך ההֵתָש יאֱֹ לוהֵקל ההֵתָנָעָמִ הש‬ manusia, “Karena engkau telah
mendengarkan kepada suara
wanitamu.
3
Kata ganti tunggal “dia” dan kata kerja yang mengikutinya yaitu menghancurkan, secara
grammatikal, setuju bahwa mengarah kepada kata benda collective singular yaitu keturunan (benih).
4
Kata “kepala” merupakan akusatif spesifikasi yaitu menjelaskan mengenai sesuatu tentang kata kerja
atau objeknya. Dengan demikian, kata ini menekankan akan pukulan yang menghancurkan akan berakibat
sangat fatal (Diktat Ibrani Jilid III Grammar dan Sintaks oleh Carl Reed, hal. 26).
5Klausa disjuntive (conjunction + subject + verb) dapat dimengerti sebagai sesuatu yang kontras.
Kedua klausa menempatkan subyek sebelum kata kerja, kontruksi yang seperti ini kadangkali digunakan
untuk menunjukkan tindakan sinkronis (NET Bible on Bibleworks 8).
6
Kata ְ‫ הבר‬diulang sebanyak dua kali namun dengan menggunakan dua kata bentuk kerja yang berbeda.
Bentuk pertama menggunakan hifil infinitive absolute dan yang kedua hifil imperfect dari orang pertama tunggal.
Maksudnya ialah bentuk kata kerja imperfect ditekankan dan ditingkatkan oleh infinitive absolute dari kata kerja
yang sama yaitu hifil (NET Bible on Bibleworks 8). Terjemahannya ialah sungguh-sungguh.
7
Frase “penderitaan dan kehamilan” seakan-akan mengindikasikan bahwa memiliki banyak anak
merupakan akibat dari penghukuman. Akan tetapi, pada klausa selanjutnya menunjukkan bahwa penderitaan
diasosiasikan dengan kehamilan dan kelahiran. Kata “penderitaan dan kehamilan” membentuk hendiays yaitu
dua kata digabungkan untuk mengekspresikan satu ide dan kata yang kedua menjelaskan kata pertama.
Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa dari kehamilan maupun sampai kelahiran merupakan penderitaan
yang akan dialami oleh wanita (NET Bible on Bibleworks 8).
ii. Menolak Yahweh.
17 ‫מץהעָה־יןמִ נָלכ‬b. Dan telah memakan dari pohon itu yang telah Aku telah
‫ אֱֹל ר וָ מִמאֱֹל ךי יתָי ייוצ רְש‬perintahkanmu dengan berkata ‫ ונ מִ ימִ נָלכ‬janganlah engkau
sekalipun
memakannya (tunggal) seluruh
hari dari kehidupanmu.

b. Bentuk Penghukuman (3:17c-19).


i. Kehidupan (3:17c-19a).
17 ‫ך רְוךבנָעָב ה המִ הךדאִה‬ 17c. Tanah itu dikutuk
‫ההנךלכא וָ תָ ןו‬ karenamu, di dalam penderitaan
engkau akan makan seluruh hari
‫ךינָיח י מהֵמִי ל כ‬ (jamak) kehidupanmu.
‫ד‬18ָ‫הֵךל נָחי יהֵמִצ נָתָ רְ נָד הֵרְ נ‬. 18. Semak duri dan tanaman
berduri akan tumbuh untukmu
‫שעָ־תָאֱֹ ההֵתָנָלהכ‬‫שהב מ‬ ָ‫ ה הד נ‬dan engkau akan memakan
19 ֱֹ‫םחל נָלכא וָ תָ ךינָפְָא‬.
ladang.tanaman-tanaman hijau dari
‫ההמִ הךדאִה־לאֱֹ הֵךבוש נָד‬ 19a. Di dalam keringatmu juga,
engkau akan makan roti, sampai
engkau kembali kepada tanah
ii. Kematian (3:19b).

ָ‫הֵתָהחקָקלההנמִ ימִה‬ 19b. Karena dari sana engkau


ְָ‫ ה הנָתָאֱֹ הרְהפ‬telah diambil karena engkaulah
debu dan kepada debu engkau
ְ‫בוש התָ הרְהפְָעָ־להֵאֱֹו‬
akan kembali.
GARIS BESAR KEJADIAN 3:14-19
BENTUK PENGHUKUMAN

I. Penghukuman atas Ular (3:14-15).


A. Alasan Penghukuman (3:14a).
i. Karena engkau telah melakukan ini . . . (14a).
B. Bentuk Penghukuman (3:14b-15d).
i. Status
1. Engkau dikutuk dari segala binatang liar (3:14b)
dan dari segala yang hidup di tanah.
ii. Kehidupan
1. Atas perutmu, engkau akan berjalan (3:14c)
2. Dan debu engkau akan makan seluruh hari (jamak)
masa kehidupanmu. (3:14d).
iii. Hubungan (3:15a).
1. Permusuhan antaramu dan antara wanita itu, antara
keturunanmu dengan keturunannya.
iv. Masa Depan (3:15b).
1. Dia akan menghancurkanmu (pada bagian) kepala.
2. Tetapi engkau akan menghancurkannya (pada bagian) tumit.
II. Penghukuman atas Wanita (3:16).
A. Bentuk Penghukuman (3:16).
i. Ketika Memiliki Anak (3:16a).
1. Aku akan sungguh-sungguh meningkatkan penderitaan dan
kehamilan.
2. Di dalam kesakitan, engkau akan melahirkan.
ii. Ketika Memiliki Suami (3:16b).
1. Dan kepada suamimu, keinginanmu.
2. Tetapi ia akan menguasaimu.
III. Penghukuman atas Pria (3:17-19).
A. Alasan Penghukuman (3:17a-b).
i. Mendengarkan Istri.
1. Karena engkau mendengarkan suara istrimu (3:17a).
ii. Menolak Yahweh.
1. Dan memakan dari pohon yang Aku telah perintahkan
kepadamu: engkau tidak boleh makan (3:17b).
B. Bentuk Penghukuman (3:17c-19).
i. Kehidupan (3:17c-19a):
1. Tanah Dikutuk – Kerja Keras – Makan (3:17c).
2. Semak Duri dan Tumbuhan Berduri – Tanaman di Padang –
Makan (3:18a).
3. Keringat dari wajahmu – Makan roti – Sampai kembali ke
8
Tanah.
ii. Kematian (19b):
1. Karena engkau adalah debu – dan kepada debu engkau akan
kembali.

8
Setelah frase tersebut ada kata-kata karena dari itulah engkau telah diambil. Ada penekanan kepada
tanah kembali pada frase ini. Struktur mengenai hukuman-hukuman ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian
penafsiran.
PENDAHULUAN

Pasal Tiga dalam Struktur Kitab Kejadian Satu hingga Tiga


Pada Kejadian pasal satu ayat pertama berbicara mengenai penciptaan dunia dan ayat
9
kedua berbicara mengenai kondisi awal dari dunia ketika diciptakan. Dinyatakan bahwa bumi
belum berbentuk dan kosong serta gelap gulita menutupi samudera raya (Kej. 1:1-2). Akan
tetapi, Allah mulai membentuk bumi pada hari pertama hingga yang ketiga dan mengisi bumi
pada hari keempat hingga keenam sehingga memberikan keteraturan, keindahan serta
kepenuhan pada bumi. Dapat diamati pula bahwa penciptaan Yahweh dari hari pertama hingga
hari keenam dilakukan secara bertahap (tidak sekaligus dalam satu hari) dan mempunyai
klimaks yaitu pada hari keenam sehingga pada Kejadian 1:31 ada frase “ ‫בוטֹ־מהינה‬
ִ‫”ד וָ הֵאֱֹמ‬.Frase tersebut merupakan klimaks dari karya Allah dalam dunia yang berarti lihatlah, itu
sangat baik. Kata lihatlah di sini seakan-akan menunjukkan kepada para pembaca akan betapa
indahnya ciptaan Tuhan dan juga mengajak mereka untuk memperhatikannya bahwa segala
karya-Nya sangat baik. Lalu, pada hari yang ketujuh Ia memberkati dan memisahkan hari
10
tersebut sebagai memorial atas karya-Nya yang kreatif (Kej 2:3).
Kejadian 2:4 merupakan engsel bagi susunan dari Kejadian pasal satu hingga tiga
karena setelah pembahasan mengenai ketidak-teraturan menjadi keteraturan dari
penciptaan secara umum, penulis melanjutkan dari cerita akan keteraturan, keindahan dan
kepenuhan secara khusus pada taman Eden dan memfokuskan narasinya pada Adam
hingga terjadi kembali kekacauan akibat dosa yang dilakukan manusia di taman tersebut.
11
Berikut ini merupakan gambar dari skema kitab kejadian pasal satu hingga tiga.

Chaos Order [Hinge] Order Chaos Genesis 1:1–2 ––––––> Genesis


2:3 [Gen. 2:4] Gen. 2:5–9 ––––––> Gen. 3:24 –––––––––––> Sabbath Rest // Communion
<–––––––––––

Struktur antara Penciptaan dengan Hukuman Manusia


Terdapat chiasm pada Kejadian 2:4-3:24 yaitu bermula pada penciptaan, baik pria
maupun wanita, tetapi ada sebuah titik balik cerita yang mengakibatkan kekacauan dan
kerusakan dalam ciptaan tersebut yaitu dosa (3:6-13). Sailhamer mengatakan bahwa pada
pasal tiga ini Adam dan Hawa meragukan akan intergritas Allah yang dinyatakan dalam
perkataan-Nya dalam pasal sebelumnya. Pada pasal dua mengantisipasi mengenai pemberian
Allah akan Tanah Perjanjian para pembaca mula-mula dan pada pasal tiga berbicara
mengenai dosa dan akibatnya yang menyebabkan Adam serta Hawa dibuang dari taman
12
Eden. Tidak hanya itu, sebelum dosa ada, hubungan antara manusia (pria) dengan bumi,
secara khusus tanah serta wanita sungguhlah baik tetapi karena akibat dosa maka hubungan
mereka menjadi rusak. Di samping itu, Allah telah memberkati ciptaan-Nya sebanyak tiga
kali sebelum adanya dosa manusia (Kej. 1:22, 28; 2:3) tetapi karena dosa, ciptaan telah
13
dikutuk sebanyak tiga kali juga (3:14, 17; 4:11). Singkat kata, pelajaran yang dipetik dari
struktur Kejadian 2:4-3:24 bagi para pembaca ialah dahulu Allah memberkati ciptaannya
secara khusus Adam tetapi karena dosa maka Allah menghukum ciptaannya. Berikut ini ialah
bentuk chiasm dari Kejadian 2:4-3:24.

9
Hal ini diperkuat dengan adanya waw disjunctive antara Kejadian 1:1 dan 1:2 yang menunjukkan
akan kesinambungan dari alur cerita yang sama, bukan kelanjutan dari cerita yang berbeda.
10
Allen Ross, Creation and Blessing (Grand Rapids: Baker Book House, 1988), 45.
11
http://www.answersingenesis.org/articles/2010/09/03/feedback-genesis-1-and-2
12
Sailhamer, The Pentateuch as Narrative (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1992), 81-82.
13
Constable, Genesis (http://www.soniclight.com/, 2013), 57.
A. Penciptaan Pria: Hubungan yang bahagia dengan bumi dan rumahnya di dalam taman
di mana ia bebas untuk memelihara taman Eden dan mendekati pohon kehidupan yang
ada di tengah-tengah dari taman tersebut (2:4-17).
B. Penciptaan Wanita: Hubungan yang bahagia dengan pria (2:18-25). C.
Percakapan antara Ular dengan Wanita: pencobaan (3:1-5).
X. Dosa dan Allah Mengungkapkan Dosa Mereka (3:6-13)
C’. Penghukuman Ular: Relasi yang rusak dengan wanita (3:14-15)
B’. Penghukuman Wanita: Hubungan (relasi) yang rusak dengan pria (3:16).
A’. Penghukuman Pria: Hubungan yang rusak dengan bumi dan pengusiran dari
rumahnya dari taman Eden. Ia sekarang harus bekerja keras untuk mendapatkan makanan
14
dan tidak dapat lagi mendekati pohon kehidupan (3:17-24).

Struktur Kejadian Pasal Tiga


Kejadian pasal tiga merupakan satu bagian (topik) khusus yang membahas mengenai
15
kejatuhan dan konsekuensi-konsekuensinya.

Topik: Kejatuhan dan Pelbagai Konsekuensi (3:1-24).

Adegan Pertama: Kejatuhan (3:1-7).

Adegan Kedua: Bentuk Penghukuman (3:8-19).

Epilog (3:20-24).

Pada bagian ini terdapat dua adegan percakapan besar yaitu percakapan yang
memberikan gambaran akan sebab-musabab Hawa dan Adam jatuh ke dalam dosa serta
percakapan mengenai hukuman yang diberikan Allah kepada manusia karena
pemberontakannya. Penulis akan memfokuskan pembahasan terhadap adegan kedua
yaitu perkataan Allah yang menjatuhkan hukuman atas ular, Hawa dan Adam.

PENAFSIRAN
I. Penghukuman Atas Ular (3:14-15)

Nats ini diawali dengan penyataan Allah tentang alasan-Nya menghukum ular yaitu
karena engkau telah melakukan ini ( ָ‫)תָא ו‬.‫ז‬Ini (ָ‫ז )תָא ו‬dalam konteksnya ialah memperdaya Hawa
(Kej. 3:13) dengan pendekataan dan perkataannya melalui pertanyaan (3:1) serta pernyataan
(3:4-5). Alkitab menyatakan bahwa ular merupakan binatang yang paling cerdik dari segala
binatang di darah yang dijadikan oleh Tuhan (3:1). Kecerdikan ( ָ‫ )םוהרְע‬ular dapat terlihat melalui
cara untuk mendekati Hawa. Ketika mencoba, ia tidak datang kepada Adam melainkan kepada
Hawa. Tindakan ini sengaja dilakukan karena secara eksplisit Hawa tidak mendapatkan perintah
(yang bersifat pencobaan itu) dari Allah, karena perintah itu telah diberikan sebelum perempuan
dijadikan (Kej 2:16-17). Akan tetapi, perintah itu didapatnya melalui perantaraan dari Adam.
Oleh karena itu, kekuatan perintah itu yang dirasakan oleh Hawa, tidak sekuat yang dirasakan
oleh Adam. Sesudah perempuan memakan buah itu, ia

14
D. A. Dorsey, Literary Structure of the Old Testament: A Commentary on Genesis-Malachi (Grand
Rapids: Baker, 1999), 50.
15
Bruce K. Waltke, Genesis (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2001), 80.
16
dipakai untuk menggoda laki-laki. Dengan kata lain, pendekatan ini merupakan cara yang
terefektif untuk mencoba baik Hawa (secara langsung) maupun Adam (secara tidak
langsung). Ini merupakan bukti pertama dari kecerdikan ular ( ָ‫)םוהרְע‬. Tipu daya ular tidak
hanya terlihat dari pendekatannya tetapi juga dari perkataannya. Pada adegan yang pertama,
17
ular membangunkan kebimbangan dalam hati perempuan itu terlebih dahulu dengan
18
mengajukan pertanyaan yang tulus (tetapi cerdas dan cerdik) kepada Hawa. Pertanyaan ular
ialah: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?” Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan ular dipilih dengan penuh
19
kecerdikan ( ָ‫ )םוהרְע‬sehingga pertanyaan itu menimbulkan kebimbangan akan kebaikan Allah .
20
Pada percakapan yang kedua, ular langsung menyerang akan kebenaran-Nya serta
21
kesucian-Nya Perkataan-perkataan ular bertujuan agar mendorong hawa agar tidak percaya
22
dan taat kepada Allah. Dengan demikian, tampaklah bahwa melalui kecerdikan ( ָ‫ )םוהרְע‬ular,
ia memperdaya Hawa dan Adam (secara tidak langsung) sehingga mengakibatkan mereka
jatuh dalam dosa dan menjadi telanjang (ָ‫)םם וָ רְמיע‬.Di sini ada permainan kata, karena
kecerdikan /arum (ָ‫ )םוהרְע‬membuat manusia menjadi telanjang /erom (ָ‫)םם וָ רְמיע‬.
Pada ayat 14, Tuhan tidak hanya memberikan alasan dari penghukuman ular tetapi juga
bentuk penghukuman yang ia terima. Penghukuman pertama ialah status ular. Dahulu ia
merupakan binatang yang lebih cerdik /arum (ָ‫ )םוהרְע‬daripada segala binatang di darah bahkan
bisa memperdaya manusia sehingga jatuh dalam dosa dan telanjang /erom (ָ‫)םם וָ רְמיע‬tetapi
23
sekarang ia telah menjadi binatang yang dikutuk /arur (ְ‫ )רְוהר‬oleh Allah. Hal yang menarik di
sini ialah adanya permainan kata dalam hal bunyi suara di sini. Sebelum memperdaya
manusia, ular adalah binatang yang cerdik /arum (ָ‫ )םוהרְע‬tetapi ketika ia menyalah-gunakan
kecerdikannya, ia menjadi binatang yang dikutuk/ arur (ְ‫)רְוהר‬. Status ular berubah dari binatang
yang terhormat dari segala yang hidup di tanah ( ‫ל)ה הדנָשה נָתָנָיח‬karena ִ‫יכמ‬
kecerdikannya menjadi binatang yang hina dari segala yang hidup di tanah ( ‫ ל יכמִ )ה הדנָשה נָתָנָיח‬karena
dikutuk Tuhan. Apabila dibandingkan antara Kejadian 3:1 dengan 3:14, bukan hanya
ada pengulangan akan objek perbandingan (segala yang hidup di tanah) tetapi juga ada
penambahan objek perbandingannya yaitu dari segala binatang liar (ִ‫)ההממִהֵהנָבה־הליכמ‬.Halini
menekankan akan rendahnya status ular dibandingkan dengan binatang yang lain.
Penghukumannya tidak hanya sampai di sana, tetapi dikatakan juga, “atas perutmu,
engkau akan berjalan”. Dengan kata lain, ular direndahkan bukan hanya dari segi statusnya
yaitu dari binatang yang cerdik kepada binatang terkutuk, tetapi juga segi kehidupannya
karena ia berjalan dengan perut. Barnes menyatakan bahwa binatang-binatang lain paling tidak
memiliki kaki untuk mengangkat dirinya atas debu, tetapi ular tidak dapat melakukan

16
Bakker, Sejarah Kerajaan Allah 1 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2002), 25.
17
Ibid, 27.
18
John J. Davis, Eksposisi Kitab Kejadian (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2001), 92.
19
(Kej. 3:1). Kebaikan Allah diserang Iblis melalui pertanyaan, “Tentulah Allah berfirman: Semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Padahal semua pohon di dalam taman itu boleh
dimakan, kecuali buah pengetahuan yang baik dan jahat. Jadi, perkataan Allah diputar-balikkan dan diubah oleh
Iblis.
20
(Kej. 3:4). Iblis menyerang kebenaran Allah dengan mengatakan, “Sekali-kali kamu tidak akan
mati.” Padahal Allah dalam Kejadian 2:17b berkata, “Janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati.”
21
(Kej. 3:5). Iblis memberikan kepastian (assurance) kepada hawa bahwa ia tidak akan mati
bahkan akan menjadi seperti Allah.
22
W.H Griffith Thomas, Genesis (Grand Rapids, Michigan: Eerdmans Published, 1973), 47.
23
Constable, Genesis, 57.
24
itu karena tidak memiliki kaki. Seumur hidup, ia akan terus berjalan di dalam
kehinaan karena tidak dapat berjalan dengan kaki tetapi melalui perutnya.
“Dan debu engkau akan makan seluruh hari (jamak) masa kehidupanmu”. Keunikan
dari kalimat ini ialah ular yang menyebabkan Adam dan Hawa memakan (ֱֹ‫ )לכא‬buah terlarang
dan sekarang ia menerima hukuman dari segi “makan” yaitu memakan (ֱֹ‫)לכא‬debu tanah pada
seluruh hari (jamak) dari kehidupannya. Ini merupakan ironi karena ular yang membuat
manusia jatuh ke dalam dosa dengan memakan tetapi ia dihukum dari segi “makan” oleh
Allah. Ada beberapa penafsir yang mengartikan debu dengan makna yang berbeda. Pertama,
penafsiran secara figuratif yaitu menganggap memakan debu sebagai suatu ekspresi yang
digunakan di dalam dunia Timur dekat kuno yang mendeskripsikan akan segala bentuk
kehidupan yang terendah. Di dalam Alkitab pun menggambarkan akan debu (ָ‫)הרְהפְָע‬sebagai
25
penghinaan dan kekalahan total (Mzm. 44:25; 72:29; Yes. 25:12; 49:23; 65:25; Mik. 7:17).
Kedua, penafsiran secara literal yaitu ular benar-benar memakan debu. Penulis sendiri
berpandangan bahwa penafsiran baik literal maupun figuratif sama benarnya. Ular dihukum
oleh Allah sehingga ia memakan debu tanah (literal) karena ini bagian dari hukuman yang
Tuhan berikan kepadanya yaitu kehinaan dari status (konteks) dan sekarang beralih kepada
26
kehidupannya. Dengan demikian, ular memiliki kehidupan yang hina dan sangat rendah
dari segala binatang bukan hanya dari statusnya.
Tidak hanya itu, Allah pun menetapkan (‫ )תָיש‬permusuhan antara ular dengan Hawa
pada ayat 15. Kata permusuhan (ֱֹ‫ )בי מא‬dapat diterjemahkan juga menjadi musuh. Ketika Allah
menetapkan permusuhan ini, maka terjadilah permusuhan antara ular dengan wanita secara
terus menerus. Di samping itu, kata keturunannya dalam teks bahasa Indonesia tidak terlihat
jelas mengenai status kepemilikan dari benihnya karena bisa mengarah kepada benih dari
Adam. Akan tetapi, akhiran ah (‫)ההעָ הֵנָרְז‬dalam bahasa Ibrani memberikan penjelasan bahwa
benih wanitalah yang tetapkan oleh Yahweh untuk bermusuhan dengan keturunan ular. Kata
zera (‫)ההעָ הֵנָרְז‬atau benih perempuan dapat mengarah kepada keturunan yang dekat (Kej. 4:25;
15:3) , keturunan yang jauh atau kelompok besar dari keturunan. Bruce Waltke menyatakan
bahwa di dalam nats ini, ketika pengertiaan dari zera (‫)ההעָ הֵנָרְז‬muncul dan dikembangkan.
Keturunan yang dekat yaitu Habel dan Set, sedangkan keturunan kolektif timbul pada catatan
Alkitab mengenai keturunan yang kudus dari patriakh (Kej. 15:5; 22:17). Akan tetapi, setelah
kitab Genesis, tidak terdengar lagi akan janji keturunan hingga Allah menjanjikan Daud akan
suatu benih (2 Sam. 7:12). Penggenapan akan benih yang mengacu kepada keturunan yang
jauh ialah Yesus Kristus yang datang ke dunia melalui benih wanita, patriakh dan Daud.
Rasul Paulus mengarahkan benih dari Abraham ialah Yesus Kristus sebagai individu (Gal.
27
3:16). Dengan demikian, nats ini dapat membawa pengertian yang sempit (berdasarkan
kitab Kejadian saja) maupun luas (kesaksian antara PL dengan PB). Akan tetapi, di dalam
konteks kitab Kejadian dapat disimpulkan zera (‫)ההעָ הֵנָרְז‬ini mengarah kepada nuansa keturunan
yang dekat dan secara kolektif.
Keturunanmu atau keturunan ular tidak dapat dimengerti secara literal seperti ular-ular
kecil ataupun dipandang sebagai keturunan dari Iblis karena penafsiran tersebut tidak sesuai
dengan konteksnya. Waltke menyatakan bahwa keturunanmu (dari ular) mengarah kepada umat
manusia yang telah dipimpin untuk memberontak kepada Allah. Umat manusia terbagi ke dalam
dua komunitas yaitu mereka yang mencintai Allah dan mereka yang

24
http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-14.htm
25
Constable, Genesis, 58.
26
Penafsiran figuratif pun didukung pula oleh konteksnya yaitu berbicara mengenai kehinaan
yang diperoleh ular bukan hanya dari status tetapi juga dari segala aspek kehidupannya. Ia dahulu
mengalahkan manusia tetapi sekarang menjadi pihak yang kalah karena hukuman yang Allah berikan.
27
Bruce K. Waltke, Genesis, 93.
28
mencintai dirinya sendiri (Yoh. 8:31-32, 44; 1 Yoh. 3:8). Teks ini juga memberikan refleksi
kepada pembaca mula-mula untuk merenungkan termasuk golongan atau keturunan manakah
mereka.
Allah bukan hanya membawa ke dalam peperangan antara keturunan wanita dan ular
(15a) tetapi telah menetapkan pemenang dari peperangan tersebut (15b) yaitu keturunan
perempuan yang akan mengalahkan ular. Adam telah kalah karena diperdaya oleh ular, tetapi
pada akhirnya keturunan wanita akan mengalahkan ular. Pada ayat 15b, Tuhan juga
memberikan akan aktifitas atau cara berperang yaitu menghancurkan (‫ )ףוְש‬baik ketika
menghancurkan kepala maupun tumit. Waltke menyatakan bahwa paralelisme dari dua kata
kerja yang sama ini (‫ )ףוְש‬mengindikasikan bahwa kedua individu tersebut terluka dengan
sangat parah. Keturunan perempuan akan menghancurkan kepala dari keturunan ular tetapi
akan menghancurkan tumit dari keturunan wanita tersebut. Ada beberapa hal yang dapat
dipetik dari gambaran tersebut. Pertama, penghancuran kepala keturunan ular tetapi hanya
tumit pada keturunan perempuan. Maksudnya ialah keturunan ular akan sungguh-sungguh
dihancurkan bahkan berakibat kematian. Penghancuran kepala ular dapat mengakibatkan
kematian kepada binatang tersebut, apalagi hal ini didukung oleh bentuk akusatif spesifikasi
pada kata kepala yang menekankan akan pukulan yang sungguh menghancurkan dan
berakibat fatal kepada ular, secara khusus kepalanya. Kendati keturunan ular akan
dihancurkan total dan mati, ia pun juga akan menghancurkan tumit dari keturunan
perempuan. Calvin menyatakan bahwa penghancuran tumit menandakan keturunan ular
29
akan melukai keturunan perempuan tetapi tidak membunuhnya. Dengan demikian,
keturunan wanita hanya akan dilukai tetapi keturunan ular akan dibunuh melalui
penghancuran kepalanya. Kedua, gambaran selanjutnya ialah berdasarkan konteks dari
gambaran peperangan ini antara keturunan wanita (yaitu manusia) melawan keturunan ular
(binatang) dan akibat dari peperangan tersebut yaitu tumit bagi keturunan perempuan dan
kepala bagi keturunan ular. Dari nuansa ini dapat disimpulkan bahwa keturunan ular tidak
akan dapat menang melawan atau berperang dengan keturunan perempuan tersebut karena ia
berada di posisi rendah/ inferior (bagian bawah) karena posisi ini adalah posisi yang siap
untuk dihancurkan (mengalami kekalahan total).
Dengan demikian, dapat disimpulkan akan peningkatan ide sampai klimaks dari
peperangan itu sendiri pada ayat 15 ini yaitu
15a. Peperangan ditetapkan (Aku akan menetapkan permusuhan).
15b. Pribadi berperang ditetapkan (antaramu dan antara wanita itu,
antara keturunanmu dengan keturunannya).
15c. Cara berperang ditetapkan (menghancurkan/ ‫)ףוְש‬
15d. Hasil berperang ditetapkan (Kepala – Tumit).

II. Penghukuman atas Hawa (3:16)


Kepada wanita, Tuhan tidak memberikan alasan penghukuman, tidak seperti ular
maupun Adam. Tetapi Allah langsung memberikan dua jenis hukuman. Hukuman pertama
yang diberikan Tuhan kepada Hawa ialah ketika memiliki anak. Memiliki di sini bermula
dari kehamilan sampai melahirkan. Kata-kata “penderitaan dan kehamilan” membentuk
hendiays yaitu dua kata digabungkan untuk mengekspresikan satu ide dan kata yang kedua
30
menjelaskan kata pertama. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa penderitaan yang
akan dialami wanita terjadi dari sejak kehamilan, bukan hanya ketika melahirkan. Akan
tetapi, nats ini tidak hanya berbicara mengenai waktu penderitaan tetapi juga kualitasnya.

28
Ibid., 93-94.
29
http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-15.htm
30 NET Bible on Bibleworks 8.
Ayat 16 menyatakan bahwa Allah akan sungguh-sungguh meningkatkan (melipat-gandakan)
penderitaan sang wanita dalam proses mengandung. Constable mengatakan bahwa ada
kemungkinan penderitaan dalam mengandung sebelum kejatuhan tetapi Hawa akan
31
mengalami penderitaan yang telah dilipat-gandakan akibat dosa. Hal yang menarik ialah
istilah penderitaan (ָ‫)ןוהביצע‬yang digunakan sebagai hukuman untuk Adam pada ayat 17
dipakai pula dapat nats ini yaitu “penderitaan (ָ‫)ןוהביצע‬dan kehamilan (ְ‫”)מך הֵנ וָ מרְהֵהו‬.Kata itsabon
ini (ָ‫)ןוהביצע‬berasal dari akar kata “ ±¹ƒab”yang berkenaan dengan penderitaan yang bukan
32
hanya meliputi fisik tetapi juga emosi. Dengan demikian, proses mengandung
melibatkan penderitaan secara fisik maupun emosinal.
Kendati demikian, penderitaan dalam memiliki anak bukan hanya terjadi dalam
proses mengandung tetapi pada klimaksnya yaitu melahirkan. Di dalam kesakitan (ָ‫)בצע‬,
wanita akan melahirkan anak-anaknya. Kata kesakitan (ָ‫)בצע‬ini memiliki arti kerja keras yang
33
menyakitkan. Dengan demikian, dinyatakan bahwa proses melahirkan merupakan kerja
keras dari perempuan dan sungguhlah menyakitkan. Ia akan diliputi oleh rasa sakit yang
begitu luar biasa tatkala melahirkan.
Penghukuman kedua wanita bukan hanya dalam proses memiliki anak tetapi juga
sebagai istri. Alkitab mengatakan, “Dan kepada priamu, keinginanmu (yang sangat besar)
tetapi ia akan memerintah atasmu”. Ada empat penafsiran berkenaan dengan frase
“Keinginanmu yang sangat besar (‫תָהֵ”) ה הקוש‬. Pertama, frase tersebut berarti keinginan wanita
akan tunduk pada keinginan pria. Young mengatakan bahwa keinginan perempuan apapun itu
tidak akan menjadi miliknya sendiri. Ia tidak dapat melakukan hal-hal yang diinginkannya
karena suaminya berkuasa atasnya seperti raja yang lalim dan apapun yang diinginkannya
34
akan tunduk kepada kehendak suaminya. Tafsiran selanjutnya ialah wanita akan memiliki
keinginan atau kebutuhan yang besar serta ketergantungan secara psikologis terhadap
35
suaminya. Tafsiran ketiga ialah wanita akan terus menerus memiliki keinginan untuk lebih
intim dengan suaminya yang melibatkan hubungan seksual meskipun ia mengalami
36
penderitaan yang telah ditingkatkan di dalam melahirkan setelah kejatuhan. Pendapat ini
biasanya mendasarkan pada topik dari nats ini yaitu hubungan antara suami dengan istri.
Tafsiran terakhir ialah wanita akan memiliki keinginan yang besar untuk mendominasi akan
37
hubungannya dengan pria. Ada beberapa alasan yang menyebabkan tafsiran terakhir
merupakan pendapat yang lebih baik daripada yang lain. Alasan pertama ialah nuansa dari
kalimat “Tetapi ia (pria) akan mendominasi (memerintah) atasmu”. Kalimat tersebut
38
menunjukkan akan sesuatu yang dikontraskan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
wanita ini menunjukkan dominasinya atas pria tetapi suami akan tetap memerintah istrinya.
Alasan terakhir ialah terdapat paralelisme kata-kata dalam Kejadian 3:16 dengan 4:17 yang
mengarah pada keinginan dosa yang begitu kuat untuk mengendalikan dan mendominasi
Kain. Oleh karena itu, Kejadian 3:16 mengumumkan akan konflik antara pria dan wanita
yang disebabkan istri akan berkeinginan untuk mengendalikan suaminya. Inilah makna dari
teshuqah (ָ‫ )ה הקוש הֵת‬yaitu keinginan yang besar untuk mendominasi pasangannya.

31
Constable, Genesis, 59.
32
TWOT on PC Study Bible 5.
33
http://classic.studylight.org/lex/heb/view.cgi?number=06089
34
E. J Young, Genesis 3 (London: Banner of Truth), 127.
35
Gini Andrews, Your Half of the Apple (Grand Rapids: Zondervan Publishing House) 51.
36
Irving Busenitz, “Woman’s Desire for Man: Genesis 3:16 Reconsidered, “ Grace Theological Journal
7:2 (Fall: 1986), 203.
37
Bruce K. Waltke, Genesis, 94.
38
Net Bible on Bibleworks 8.
Frase berikutnya, “Tetapi ia akan memerintah atasmu” menunjukkan sebuah ironi. Ia
ingin memerintah suaminya tetapi ia justru akan dikendalikan. Kata memerintah (‫מִה) ל נָש‬
39
menekankan akan kontrol yang begitu kuat dan kuasa. Wanita ingin berada di atas
suaminya tetapi justru ia akan berada di bawah pria dan dikontrol dengan begitu kuat dengan
kuasa yang pria miliki.
Karena dosa, wanita bukan hanya akan bermusuhan dengan ular (3:15) tetapi juga
berperang dengan pria dalam hal kuasa. Bagi pria, setelah kejatuhan suami tidak dapat
lagi memerintah dengan lebih mudah karena ia harus berjuang untuk kepemimpinannya.
Keinginan wanita untuk mengendalikan dan merebut kekuasaan suaminya. Dosa telah
merusak baik ketundukkan secara sukarela dari istri dan kepemimpinan yang penuh kasih
dari suami. Hubungan suami istri telah digantikan dengan pergumulan, dominasi dan
40
manipulasi akibat dosa.

III. Penghukuman atas Adam (3:17-19)


Sebelum Allah menghukum Adam, Ia memberikan dua alasan penghukuman atas
Adam. Pertama, ia mendengarkan suara istrinya. Allah telah memperdengarkan suaranya
untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat (Kej.
2:17) tetapi mendengarkan suara istrinya. Idiom dari “mendengarkan suara dari”
menunjukkan ketaatan. Ini menunjukkan akan ketidak-taatan dari Adam terhadap suara
Tuhan. Ironisnya, konteks dari ayat 16 menyatakan bahwa mendengarkan atau taat kepada
Hawa justru menimbulkan pergumulan hebat yang akan dialami dalam hubungan suami
istri. Alasan kedua ialah pemberontakan (penolakan) yang ia lakukan dengan memakan
buah dari pohon yang dilarang Tuhan. Alasan penghukuman yang disampaikan dalam ayat
17 memiliki nuansa peningkatan dalam segi dosa yaitu Adam bukan hanya tidak
mendengarkan Tuhan tetapi ia melakukan hal yang dilarang.
Hukuman pertama merupakan hukuman tidak langsung yaitu tanah dikutuk. Bukan
Adam yang dihukum tetapi tanah. Fakta yang unik ialah Adam yang menyebabkan tanah
dikutuk oleh Tuhan tetapi tanah yang dikutuk akan menghasilkan penderitaan untuk Adam
 
Dosa Adam Tanah Dikutuk Penderitaan Adam
Tanah tidak akan lagi menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi yang menarik dan baik
untuk dimakan dengan mudahnya (Kej. 2:9) dan hal ini akan membuat Adam sulit untuk
mencari makanannya. Alkitab menyatakan bahwa dalam penderitaan (‫)ןוהביצהֵעָב‬yang meliputi
kesusahan secara fisik, mental maupun emosi dalam mengusahakan makanannya. Dahulu
Allah yang menumbuhkan segala makanan untuk Adam (Kej. 2:19) serta memberikan
kebebasan baginya untuk makan. Karena dosa, ia harus mencari makanan dalam keringat dan
penderitaannya (2:17-19). Adam akan mengalami penderitaan dan frustasi dalam
hubungannya dengan alam.
Ironi muncul lagi dalam ayat ini yaitu karena Adam melanggar perintah Tuhan untuk
tidak memakan (menunjukkan akan hal yang ditaati) sekalipun buah dari pohon yang
dilarang pada seluruh hari kehidupannya (menunjukkan akan durasi ketaatan), maka dia
dihukum dengan makan dalam penderitaan (hal yang dihukum) pada seluruh hari dari
kehidupannya (durasi hukuman). Dengan demikian, hukuman Adam ialah pelanggarannya
terhadap perintah Allah.
Pada ayat 18, Tuhan menumbuhkan semak dan tanaman berduri untuk Adam.
Tanaman-tanaman ini merupakan ciptaan yang bermusuhan dengan manusia (hostile
creation) yang ditumbuhkan oleh Allah karena tindakan bermusuhan (hostile acts) yang
ditunjukkan Adam dengan memberontak terhadap perintah-Nya. Ayat 18a merupakan

39
http://biblesuite.com/hebrew/4910.htm
40
Susan T. Foh, "What is the Woman's Desire?" Westminster Theological Journal 37 (1975): 376-83.
peningkatan dari ayat 17 yang menjelaskan bahwa kendala dari kelangsungan kehidupan
manusia bukan hanya dari tanah yang dikutuk (‫רְוךרְאֱֹה) ההמִ הךדאִה ה‬tetapi juga dari tumbuhan baru
yaitu semak dan tanaman berduri.
Manusia akan memakan tanaman-tanaman hijau di ladang. Frase tersebut ( ָ‫במשע‬
ָ‫)הד נ‬muncul sebanyak dua kali dalam kitab Kejadian. Pertama muncul pada Kejadian 2:5
‫שהָ ה‬
dan diulang lagi pada 3:18. Pada Kej. 2:5 berbicara bahwa belum timbul tanaman-tanaman
hijau di ladang karena Tuhan belum memberikan hujan dan belum ada manusia yang
mengolah tanah. Klausa terakhir, “belum ada manusia yang mengolah tanah” merupakan
antisipasi dari hukuman yang Allah berikan kepada Adam dan pengusiran dari taman Eden
(Kej. 3:23). Dengan demikian, frase tanaman-tanaman hijau di ladang pada Kej. 3:18 dapat
dimengerti dalam dua pesan yaitu Adam dan Hawa tidak dapat lagi berada di taman Eden
yaitu tempat mereka mendapatkan makanan dengan mudahnya (3:23) dan ketika mereka
tidak lagi disediakan makanan secara langsung, kedua, Adam harus menyediakan makanan
bagi mereka dengan cara mengerjakan (ָ‫)נָדהבע‬tempat baru sepanjang kehidupannya.
“Di dalam keringatmu juga, engkau akan makan roti”. Kata keringat di sini
menunjukkan hasil dari kerja keras yang menyengsarakan di ladang. Sebagai hasil dari kerja
kerasnya, Adam akan mendapatkan makanannya. Ia akan terus bersusah payah untuk mencari
makanannya sampai ia meninggal (19a).
Hukuman yang Adam terima, dari 3:17-19a merupakan bentuk paralellisme
41
perlengkapan. Berikut ini merupakan bagan dari paralellisme perlengkapan yang
terdapat dalam ayat-ayat tersebut.

Tanah dikutuk (17a) Di dalam Penderitaan, engkau akan makan (17b)


seluruh hari kehidupanmu
A B C

Semak Duri dan engkau akan makan (18b)


Tanaman berduri Tanaman-tanaman hijau di ladang
(18a)
C D

Di dalam keringatmu, engkau akan makan roti (19a).


sampai engkau kembali kepada tanah
E C’

Dalam bagan ini tampak bahwa semak dan tanaman berduri melengkapi pemahaman akan
penghukuman atas tanah. Tanah tidak lagi memberikan pelbagai makanan dengan mudah dan
baik seperti sebelum kejatuhan manusia. Tidak hanya itu saja, penderitaan manusia juga
ditambah dengan tumbuhnya semak dan tanaman berduri yang akan semakin mempersulit
dan membuat manusia semakin menderita dalam mendapatkan makanannya. Selain
pemahaman akan hal-hal (what) yang mempersulit manusia semakin diperjelas dalam bentuk
paralellisme perlengkapan ini, cara manusia (how) memperoleh makanan juga dikembangkan
dalam tiga tahap. Pertama, manusia akan memperoleh makanannya dalam penderitaan

41
Kesejajaran perlengkapan / memadukan (Synthetic Parallelism): Dua baris atau lebih
yang mengandung ide yang sama dengan tambahan arti atau baris kedua melengkapi baris pertama.
Dalam kesejajaran perlengkapan, baris kedua mengembangkan pemikiran dalam baris pertama dan
bukan mengulanginya.
(‫)ןוהביצהֵעָב‬yang meliputi fisik maupun emosi. Tahap kedua, bagian D, memperjelas akan bentuk
penderitaan yang dialami oleh Adam yaitu menghadapi tanah yang sama sekali berbeda dengan
taman Eden, yaitu tanah yang sangat baik, karena ia telah diusir (Kej. 3:23-
24) dan ia harus mengusahakan (ָ‫)נָדהבע‬ladang yang baru itu. Dengan demikian, bagian D
memberikan gambaran bahwa salah satu penderitaan Adam yang lain ialah ia harus
mengusahakan akan ladang yang sulit untuk mendapatkan makanan. Bagian E mengatakan
bahwa bukti yang dapat dilihat dari manusia yang bersusah payah dalam mendapatkan
makanan yaitu keringat. Manusia harus bekerja keras yang menyengsarakan dengan
bercucuran keringat supaya mendapatkan makanannya. Ayat 19 bukan hanya melengkapi
akan bentuk penderitaan yang harus dialami oleh Adam dalam mendapatkan makanannya,
tetapi menambahkan kata “roti” dari ayat 17. Roti (‫)םחל‬merupakan makanan pokok dan
42
utama bagi orang Israel. Nuansa ini memberikan gambaran bahwa untuk mendapatkan
makanan yang utama bagi bangsa Israel, karena dosa, mereka perlu bekerja dengan amat
keras (painful toil) untuk memperoleh roti. Tidak hanya itu, kata roti (lechem) berasal dari
kata kerja (lacham) yang berarti bertarung (fight). Oleh sebab itu, manusia harus bertarung
dengan tanah yang telah dikutuk serta tanaman berduri untuk mendapatkan roti
43
(makanan). Meskipun pada bagan tersebut terdapat banyak paralellisme perlengkapan
tetapi ada satu frase (bagian C) yang merupakan paralellisme persamaan yang memiliki arti
yang sama. Maksudnya dari paralellisme ialah manusia akan terus menerus menderita dalam
mencari makanannya seumur hidupnya atau sampai akhir hayatnya. Ini merupakan
hukuman yang diberikan Allah kepada manusia sampai kematiannya.
Hukuman terakhir yang diberikan Tuhan ialah kematian yaitu kembali kepada debu.
Sebelum frase tersebut muncul, ada kata-kata “karena engkaulah debu”. Kata-kata tersebut
merupakan penghinaan Tuhan kepada manusia yang ingin menjadi seperti Allah (Kej. 3:5).
Manusia bukanlah Allah tetapi hanya ciptaan-Nya dari debu. Di samping itu, manusia
berharap dengan memakan buah yang dilarang dapat membuat mereka tidak mati, tetapi
44
justru kekacauan dan kematian yang dialami oleh manusia. Ini merupakan dua hal yang
ironis yaitu mengenai status (dari menjadi seperti Allah diingatkan kembali sebagai debu) dan
kehidupan (dari tidak akan mati menjadi mati).
Pada akhir pembahasan mengenai hukuman yang dialami ular, Hawa dan Adam,
penulis akan memberikan perbandingan yang memuat akan persamaan maupun perbedaan
yang diberikan Allah kepada ular maupun Adam. Banyak persamaan dari bentuk hukuman
yang diterima oleh ular maupun Adam. Berikut ini merupakan tabel perbandingannya.

42
http://en.wikipedia.org/wiki/Ancient_Israel_%28wine%29#Wine
43
http://m.ancient-hebrew.org/dictionary/bread.html
44
Bruce K. Waltke, Genesis, 94.
ULAR ADAM
Alasan Penghukuman (3:14a) Alasan Penghukuman (3:17a)
Persamaan: Persamaan:
Karena engkau . . . Karena engkau . . .
Perbedaan: Perbedaan:
Telah melakukan (ָ‫)ה ההשע‬. Telah mendengarkan (‫)עָ נָמִ הש‬
Bentuk Penghukuman Bentuk Penghukuman
Kutuk (14b) Kutuk (17b)
Persamaan: Persamaan:
Engkau dikutuk (ְ‫)רְוהר‬. Tanah (‫אֱֹך )ה המִ הד‬dikutuk (ְ‫אֱֹך) ה הרְור‬.
Perbedaan: Menggunakan kata kerja yang sama
Ular sendiri yang dikutuk karena dengan (ְ‫ )רְוהר‬yaitu qal partisip pasif dari
perbuatannya. Akan tetapi, manusia kata ֱֹ‫רְרְא‬.
tidak dikutuk secara langsung atas Perbedaan:
perbuatannya tetapi tanah. Tanah dikutuk karena Adam.
Makanan (14d) Makanan (17c).
Persamaan: Persamaan:
- Salah satu yang dihukum Tuhan - Kata makan (‫ )נָלהכ‬diulang sebanyak lima
ialah perihal makan (ָ‫)נָלכא ו‬dari ָ‫ ת‬ular. kali. Namun, tiga kali berkaitan mengenai
- Durasi hukuman ini meliputi seluruh hukuman untuk Adam.
hari (jamak) dari kehidupan ular. - Durasi hukuman ini meliputi seluruh hari
Kata-kata ‫ךינָיח י מהֵמִי־הלכ‬diulang persis (jamak) kehidupan Adam.
dalam Kej. 3:17c. Perbedaan :
Perbedaan: - Cara mendapatkan makanan menjadi
- Perihal (debu) yang dimakan hukuman bagi Adam.
menjadi hukuman bagi ular.
Tanah (‫)ה הדש‬ Tanah (‫)ה ד הש‬
Persamaan: Persamaan:
Menjadi manifestasi kesulitan yang Menjadi manifestasi kesulitan yang
dialami ular (14b). dialami manusia (18).
Perbedaan: Perbedaan:
Status ular yang direndahkan dari Tanaman-tanaman yang tumbuh di ladang
antara seluruh yang hidup di ladang (‫)ה הדש‬yang menjadi makanan dari manusia
(‫)ה הדש‬. walaupun tumbuh semak duri dan tanaman
duri.

Sebagai penutup dari makalah ini, penghukuman-penghukuman ini mempresentasikan


akan keadilan yang bersifat pembalasan (retaliatory justice). Adam dan Hawa berdosa karena
makan buah yang dilarang, sekarang mereka menderita untuk mencari makanan. Hawa
memanipulasi suaminya, tetapi ia akan dikuasai oleh suaminya. Ular menghancurkan umat
manusia dengan memperdayakan mereka untuk jatuh ke dalam dosa, tetapi ia akan
45
dihancurkan. Penghukuman atas ular, Hawa maupun Adam merupakan hal yang ironi karena
bentuk pelanggaran yang dilakukan menjadi bentuk hukuman yang diperoleh.

45
Allen Ross, "Genesis." In The Bible Knowledge Commentary: Old Testament, (Wheaton:
Scripture Press Publications, Victor Books, 1985), 33.
BIBLIOGRAFI

Andrews, Gini. Your Half of the Apple. Grand Rapids: Zondervan Publishing House,
1972.

Bakker, David L. Sejarah Kerajaan Allah 1. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2002.

Busenitz, Irving. “Woman’s Desire for Man: Genesis 3:16 Reconsidered, “ Grace
Theological Journal 7:2 (Fall: 1986),

Constable, Thomas. Genesis. Soniclight, 2013.

Davis, John J. Eksposisi Kitab Kejadian. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2001.

Dorsey, D. A. Literary Structure of the Old Testament: A Commentary on Genesis-Malachi.


Grand Rapids: Baker, 1999.

Foh, Susan T. "What is the Woman's Desire?" Westminster Theological Journal 37 (1975).

Reed, Carl. “Bahasa Ibrani Jilid III: Grammar dan Sintaks.” Diktat Kuliah STTII,
Yogyakarta, Juni 2004.

Ross, Allan P. Creation and Blessing. Grand Rapids: Baker Book House, 1988.

_____. "Genesis." In The Bible Knowledge Commentary: Old Testament, pp. 15-101.
Edited by John F. Walvoord and Roy B. Zuck. Wheaton: Scripture Press
Publications, Victor Books, 1985.

Sailhamer, The Pentateuch as Narrative . Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1992.

Thomas, W.H Griffith. Genesis. Grand Rapids, Michigan: Eerdmans Published, 1973.

Young, Edward J. Genesis 3. London: Banner of Truth, 1966.

Waltke, Bruce K. Genesis. Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2001.

WEBSITE

http://www.answersingenesis.org/articles/2010/09/03/feedback-genesis-1-and-2

http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-14.htm

http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-15.htm

http://biblesuite.com/hebrew/4910.htm

http://classic.studylight.org/lex/heb/view.cgi?number=06089

http://en.wikipedia.org/wiki/Ancient_Israel_%28wine%29#Wine

http://m.ancient-hebrew.org/dictionary/bread.html
Program Komputer

Net Bible on Bibleworks 8

TWOT on PC Study Bible 5.

You might also like