Professional Documents
Culture Documents
10-Article Text-32-1-4-20180726
10-Article Text-32-1-4-20180726
10-Article Text-32-1-4-20180726
ii. Kehidupan.
14 ְ מ הֵךל מתָהֵךנ וָ הֵחגc. Atas perutmu, engkau akan berjalan dan debu engkau
akan
ָ ךינָיח י מהֵמִי־הלכ נָלכא וָ תmakan seluruh hari (jamak) masa kehidupanmu.
iii. Hubungan.
שאִה ןמיבו הֵךנמיב תָי יש הה י 15a. Dan Aku akan menetapkan
ְךעָ הֵר
ההעָ הֵנָרְז ןמיבו ך ה permusuhan antaramu dan antara
wanita itu, antara keturunanmu
2
dengan keturunannya.
1 Ayat 14b,ְ רְוהר, menggunakan bentuk qal passive participle. Qal di sini sepertinya menggunakan
bentuk dan fungsi statif yaitu mengekspresikan suatu keadaan atau kondisi yaitu menjadi terkutuk di antara
segala binatang. Bentuk passive ini memiliki arti bahwa adanya penderitaan yang disebabkan oleh kutukan.
Berdasarkan dari konteks, maka Tuhan sebagai penyebab dari penderitaan yang dialami oleh ular (Diktat Ibrani
Jilid III Grammar dan Sintaks oleh Carl Reed, hal. 41).
2 Bahasa Ibrani menerjemahkan ()עָ נָרְזdengan keturunan (biasa diterjemahkan benih) menggunakan
bentuk collective singular yaitu bentuk tunggal yang mengidentifikasikan atau menunjukkan satu kelompok.
Dengan demikian, teks ini mengantisipasi akan pergumulan yang terus menerus antara keturunan wanita dengan
keturunan ular (NET Bible on Bibleworks 8). Di samping itu, teks dalam bahasa Indonesia tidak terlihat jelas
mengenai status kepemilikan dari benihnya karena bisa mengarah kepada benih dari Adam. Akan tetapi, akhiran
ah ()ההעָ הֵנָרְזdalam bahasa Ibrani memberikan penjelasan bahwa benih wanitalah yang tetapkan oleh Yahweh untuk
bermusuhan dengan keturunan ular.
iv. Masa Depan.
21 שימִי
ֵךשייאֱֹ הֵךב־הל ה
ֵמך הֵהתָקוש הֵתָ מ ה
3
שי
ֵשא וָ רְ הֵךפְָו ה 15b. Dia akan menghancurkanmu
(pada bagian) kepala4 tetapi engkau
5
מבהקעָ ונפְָוש הֵתָ הakan menghancurkannya (pada bagian)
tumit.
8
Setelah frase tersebut ada kata-kata karena dari itulah engkau telah diambil. Ada penekanan kepada
tanah kembali pada frase ini. Struktur mengenai hukuman-hukuman ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian
penafsiran.
PENDAHULUAN
9
Hal ini diperkuat dengan adanya waw disjunctive antara Kejadian 1:1 dan 1:2 yang menunjukkan
akan kesinambungan dari alur cerita yang sama, bukan kelanjutan dari cerita yang berbeda.
10
Allen Ross, Creation and Blessing (Grand Rapids: Baker Book House, 1988), 45.
11
http://www.answersingenesis.org/articles/2010/09/03/feedback-genesis-1-and-2
12
Sailhamer, The Pentateuch as Narrative (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1992), 81-82.
13
Constable, Genesis (http://www.soniclight.com/, 2013), 57.
A. Penciptaan Pria: Hubungan yang bahagia dengan bumi dan rumahnya di dalam taman
di mana ia bebas untuk memelihara taman Eden dan mendekati pohon kehidupan yang
ada di tengah-tengah dari taman tersebut (2:4-17).
B. Penciptaan Wanita: Hubungan yang bahagia dengan pria (2:18-25). C.
Percakapan antara Ular dengan Wanita: pencobaan (3:1-5).
X. Dosa dan Allah Mengungkapkan Dosa Mereka (3:6-13)
C’. Penghukuman Ular: Relasi yang rusak dengan wanita (3:14-15)
B’. Penghukuman Wanita: Hubungan (relasi) yang rusak dengan pria (3:16).
A’. Penghukuman Pria: Hubungan yang rusak dengan bumi dan pengusiran dari
rumahnya dari taman Eden. Ia sekarang harus bekerja keras untuk mendapatkan makanan
14
dan tidak dapat lagi mendekati pohon kehidupan (3:17-24).
Epilog (3:20-24).
Pada bagian ini terdapat dua adegan percakapan besar yaitu percakapan yang
memberikan gambaran akan sebab-musabab Hawa dan Adam jatuh ke dalam dosa serta
percakapan mengenai hukuman yang diberikan Allah kepada manusia karena
pemberontakannya. Penulis akan memfokuskan pembahasan terhadap adegan kedua
yaitu perkataan Allah yang menjatuhkan hukuman atas ular, Hawa dan Adam.
PENAFSIRAN
I. Penghukuman Atas Ular (3:14-15)
Nats ini diawali dengan penyataan Allah tentang alasan-Nya menghukum ular yaitu
karena engkau telah melakukan ini ( ָ)תָא ו.זIni (ָז )תָא וdalam konteksnya ialah memperdaya Hawa
(Kej. 3:13) dengan pendekataan dan perkataannya melalui pertanyaan (3:1) serta pernyataan
(3:4-5). Alkitab menyatakan bahwa ular merupakan binatang yang paling cerdik dari segala
binatang di darah yang dijadikan oleh Tuhan (3:1). Kecerdikan ( ָ )םוהרְעular dapat terlihat melalui
cara untuk mendekati Hawa. Ketika mencoba, ia tidak datang kepada Adam melainkan kepada
Hawa. Tindakan ini sengaja dilakukan karena secara eksplisit Hawa tidak mendapatkan perintah
(yang bersifat pencobaan itu) dari Allah, karena perintah itu telah diberikan sebelum perempuan
dijadikan (Kej 2:16-17). Akan tetapi, perintah itu didapatnya melalui perantaraan dari Adam.
Oleh karena itu, kekuatan perintah itu yang dirasakan oleh Hawa, tidak sekuat yang dirasakan
oleh Adam. Sesudah perempuan memakan buah itu, ia
14
D. A. Dorsey, Literary Structure of the Old Testament: A Commentary on Genesis-Malachi (Grand
Rapids: Baker, 1999), 50.
15
Bruce K. Waltke, Genesis (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2001), 80.
16
dipakai untuk menggoda laki-laki. Dengan kata lain, pendekatan ini merupakan cara yang
terefektif untuk mencoba baik Hawa (secara langsung) maupun Adam (secara tidak
langsung). Ini merupakan bukti pertama dari kecerdikan ular ( ָ)םוהרְע. Tipu daya ular tidak
hanya terlihat dari pendekatannya tetapi juga dari perkataannya. Pada adegan yang pertama,
17
ular membangunkan kebimbangan dalam hati perempuan itu terlebih dahulu dengan
18
mengajukan pertanyaan yang tulus (tetapi cerdas dan cerdik) kepada Hawa. Pertanyaan ular
ialah: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?” Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan ular dipilih dengan penuh
19
kecerdikan ( ָ )םוהרְעsehingga pertanyaan itu menimbulkan kebimbangan akan kebaikan Allah .
20
Pada percakapan yang kedua, ular langsung menyerang akan kebenaran-Nya serta
21
kesucian-Nya Perkataan-perkataan ular bertujuan agar mendorong hawa agar tidak percaya
22
dan taat kepada Allah. Dengan demikian, tampaklah bahwa melalui kecerdikan ( ָ )םוהרְעular,
ia memperdaya Hawa dan Adam (secara tidak langsung) sehingga mengakibatkan mereka
jatuh dalam dosa dan menjadi telanjang (ָ)םם וָ רְמיע.Di sini ada permainan kata, karena
kecerdikan /arum (ָ )םוהרְעmembuat manusia menjadi telanjang /erom (ָ)םם וָ רְמיע.
Pada ayat 14, Tuhan tidak hanya memberikan alasan dari penghukuman ular tetapi juga
bentuk penghukuman yang ia terima. Penghukuman pertama ialah status ular. Dahulu ia
merupakan binatang yang lebih cerdik /arum (ָ )םוהרְעdaripada segala binatang di darah bahkan
bisa memperdaya manusia sehingga jatuh dalam dosa dan telanjang /erom (ָ)םם וָ רְמיעtetapi
23
sekarang ia telah menjadi binatang yang dikutuk /arur (ְ )רְוהרoleh Allah. Hal yang menarik di
sini ialah adanya permainan kata dalam hal bunyi suara di sini. Sebelum memperdaya
manusia, ular adalah binatang yang cerdik /arum (ָ )םוהרְעtetapi ketika ia menyalah-gunakan
kecerdikannya, ia menjadi binatang yang dikutuk/ arur (ְ)רְוהר. Status ular berubah dari binatang
yang terhormat dari segala yang hidup di tanah ( ל)ה הדנָשה נָתָנָיחkarena ִיכמ
kecerdikannya menjadi binatang yang hina dari segala yang hidup di tanah ( ל יכמִ )ה הדנָשה נָתָנָיחkarena
dikutuk Tuhan. Apabila dibandingkan antara Kejadian 3:1 dengan 3:14, bukan hanya
ada pengulangan akan objek perbandingan (segala yang hidup di tanah) tetapi juga ada
penambahan objek perbandingannya yaitu dari segala binatang liar (ִ)ההממִהֵהנָבה־הליכמ.Halini
menekankan akan rendahnya status ular dibandingkan dengan binatang yang lain.
Penghukumannya tidak hanya sampai di sana, tetapi dikatakan juga, “atas perutmu,
engkau akan berjalan”. Dengan kata lain, ular direndahkan bukan hanya dari segi statusnya
yaitu dari binatang yang cerdik kepada binatang terkutuk, tetapi juga segi kehidupannya
karena ia berjalan dengan perut. Barnes menyatakan bahwa binatang-binatang lain paling tidak
memiliki kaki untuk mengangkat dirinya atas debu, tetapi ular tidak dapat melakukan
16
Bakker, Sejarah Kerajaan Allah 1 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2002), 25.
17
Ibid, 27.
18
John J. Davis, Eksposisi Kitab Kejadian (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2001), 92.
19
(Kej. 3:1). Kebaikan Allah diserang Iblis melalui pertanyaan, “Tentulah Allah berfirman: Semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Padahal semua pohon di dalam taman itu boleh
dimakan, kecuali buah pengetahuan yang baik dan jahat. Jadi, perkataan Allah diputar-balikkan dan diubah oleh
Iblis.
20
(Kej. 3:4). Iblis menyerang kebenaran Allah dengan mengatakan, “Sekali-kali kamu tidak akan
mati.” Padahal Allah dalam Kejadian 2:17b berkata, “Janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati.”
21
(Kej. 3:5). Iblis memberikan kepastian (assurance) kepada hawa bahwa ia tidak akan mati
bahkan akan menjadi seperti Allah.
22
W.H Griffith Thomas, Genesis (Grand Rapids, Michigan: Eerdmans Published, 1973), 47.
23
Constable, Genesis, 57.
24
itu karena tidak memiliki kaki. Seumur hidup, ia akan terus berjalan di dalam
kehinaan karena tidak dapat berjalan dengan kaki tetapi melalui perutnya.
“Dan debu engkau akan makan seluruh hari (jamak) masa kehidupanmu”. Keunikan
dari kalimat ini ialah ular yang menyebabkan Adam dan Hawa memakan (ֱֹ )לכאbuah terlarang
dan sekarang ia menerima hukuman dari segi “makan” yaitu memakan (ֱֹ)לכאdebu tanah pada
seluruh hari (jamak) dari kehidupannya. Ini merupakan ironi karena ular yang membuat
manusia jatuh ke dalam dosa dengan memakan tetapi ia dihukum dari segi “makan” oleh
Allah. Ada beberapa penafsir yang mengartikan debu dengan makna yang berbeda. Pertama,
penafsiran secara figuratif yaitu menganggap memakan debu sebagai suatu ekspresi yang
digunakan di dalam dunia Timur dekat kuno yang mendeskripsikan akan segala bentuk
kehidupan yang terendah. Di dalam Alkitab pun menggambarkan akan debu (ָ)הרְהפְָעsebagai
25
penghinaan dan kekalahan total (Mzm. 44:25; 72:29; Yes. 25:12; 49:23; 65:25; Mik. 7:17).
Kedua, penafsiran secara literal yaitu ular benar-benar memakan debu. Penulis sendiri
berpandangan bahwa penafsiran baik literal maupun figuratif sama benarnya. Ular dihukum
oleh Allah sehingga ia memakan debu tanah (literal) karena ini bagian dari hukuman yang
Tuhan berikan kepadanya yaitu kehinaan dari status (konteks) dan sekarang beralih kepada
26
kehidupannya. Dengan demikian, ular memiliki kehidupan yang hina dan sangat rendah
dari segala binatang bukan hanya dari statusnya.
Tidak hanya itu, Allah pun menetapkan ( )תָישpermusuhan antara ular dengan Hawa
pada ayat 15. Kata permusuhan (ֱֹ )בי מאdapat diterjemahkan juga menjadi musuh. Ketika Allah
menetapkan permusuhan ini, maka terjadilah permusuhan antara ular dengan wanita secara
terus menerus. Di samping itu, kata keturunannya dalam teks bahasa Indonesia tidak terlihat
jelas mengenai status kepemilikan dari benihnya karena bisa mengarah kepada benih dari
Adam. Akan tetapi, akhiran ah ()ההעָ הֵנָרְזdalam bahasa Ibrani memberikan penjelasan bahwa
benih wanitalah yang tetapkan oleh Yahweh untuk bermusuhan dengan keturunan ular. Kata
zera ()ההעָ הֵנָרְזatau benih perempuan dapat mengarah kepada keturunan yang dekat (Kej. 4:25;
15:3) , keturunan yang jauh atau kelompok besar dari keturunan. Bruce Waltke menyatakan
bahwa di dalam nats ini, ketika pengertiaan dari zera ()ההעָ הֵנָרְזmuncul dan dikembangkan.
Keturunan yang dekat yaitu Habel dan Set, sedangkan keturunan kolektif timbul pada catatan
Alkitab mengenai keturunan yang kudus dari patriakh (Kej. 15:5; 22:17). Akan tetapi, setelah
kitab Genesis, tidak terdengar lagi akan janji keturunan hingga Allah menjanjikan Daud akan
suatu benih (2 Sam. 7:12). Penggenapan akan benih yang mengacu kepada keturunan yang
jauh ialah Yesus Kristus yang datang ke dunia melalui benih wanita, patriakh dan Daud.
Rasul Paulus mengarahkan benih dari Abraham ialah Yesus Kristus sebagai individu (Gal.
27
3:16). Dengan demikian, nats ini dapat membawa pengertian yang sempit (berdasarkan
kitab Kejadian saja) maupun luas (kesaksian antara PL dengan PB). Akan tetapi, di dalam
konteks kitab Kejadian dapat disimpulkan zera ()ההעָ הֵנָרְזini mengarah kepada nuansa keturunan
yang dekat dan secara kolektif.
Keturunanmu atau keturunan ular tidak dapat dimengerti secara literal seperti ular-ular
kecil ataupun dipandang sebagai keturunan dari Iblis karena penafsiran tersebut tidak sesuai
dengan konteksnya. Waltke menyatakan bahwa keturunanmu (dari ular) mengarah kepada umat
manusia yang telah dipimpin untuk memberontak kepada Allah. Umat manusia terbagi ke dalam
dua komunitas yaitu mereka yang mencintai Allah dan mereka yang
24
http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-14.htm
25
Constable, Genesis, 58.
26
Penafsiran figuratif pun didukung pula oleh konteksnya yaitu berbicara mengenai kehinaan
yang diperoleh ular bukan hanya dari status tetapi juga dari segala aspek kehidupannya. Ia dahulu
mengalahkan manusia tetapi sekarang menjadi pihak yang kalah karena hukuman yang Allah berikan.
27
Bruce K. Waltke, Genesis, 93.
28
mencintai dirinya sendiri (Yoh. 8:31-32, 44; 1 Yoh. 3:8). Teks ini juga memberikan refleksi
kepada pembaca mula-mula untuk merenungkan termasuk golongan atau keturunan manakah
mereka.
Allah bukan hanya membawa ke dalam peperangan antara keturunan wanita dan ular
(15a) tetapi telah menetapkan pemenang dari peperangan tersebut (15b) yaitu keturunan
perempuan yang akan mengalahkan ular. Adam telah kalah karena diperdaya oleh ular, tetapi
pada akhirnya keturunan wanita akan mengalahkan ular. Pada ayat 15b, Tuhan juga
memberikan akan aktifitas atau cara berperang yaitu menghancurkan ( )ףוְשbaik ketika
menghancurkan kepala maupun tumit. Waltke menyatakan bahwa paralelisme dari dua kata
kerja yang sama ini ( )ףוְשmengindikasikan bahwa kedua individu tersebut terluka dengan
sangat parah. Keturunan perempuan akan menghancurkan kepala dari keturunan ular tetapi
akan menghancurkan tumit dari keturunan wanita tersebut. Ada beberapa hal yang dapat
dipetik dari gambaran tersebut. Pertama, penghancuran kepala keturunan ular tetapi hanya
tumit pada keturunan perempuan. Maksudnya ialah keturunan ular akan sungguh-sungguh
dihancurkan bahkan berakibat kematian. Penghancuran kepala ular dapat mengakibatkan
kematian kepada binatang tersebut, apalagi hal ini didukung oleh bentuk akusatif spesifikasi
pada kata kepala yang menekankan akan pukulan yang sungguh menghancurkan dan
berakibat fatal kepada ular, secara khusus kepalanya. Kendati keturunan ular akan
dihancurkan total dan mati, ia pun juga akan menghancurkan tumit dari keturunan
perempuan. Calvin menyatakan bahwa penghancuran tumit menandakan keturunan ular
29
akan melukai keturunan perempuan tetapi tidak membunuhnya. Dengan demikian,
keturunan wanita hanya akan dilukai tetapi keturunan ular akan dibunuh melalui
penghancuran kepalanya. Kedua, gambaran selanjutnya ialah berdasarkan konteks dari
gambaran peperangan ini antara keturunan wanita (yaitu manusia) melawan keturunan ular
(binatang) dan akibat dari peperangan tersebut yaitu tumit bagi keturunan perempuan dan
kepala bagi keturunan ular. Dari nuansa ini dapat disimpulkan bahwa keturunan ular tidak
akan dapat menang melawan atau berperang dengan keturunan perempuan tersebut karena ia
berada di posisi rendah/ inferior (bagian bawah) karena posisi ini adalah posisi yang siap
untuk dihancurkan (mengalami kekalahan total).
Dengan demikian, dapat disimpulkan akan peningkatan ide sampai klimaks dari
peperangan itu sendiri pada ayat 15 ini yaitu
15a. Peperangan ditetapkan (Aku akan menetapkan permusuhan).
15b. Pribadi berperang ditetapkan (antaramu dan antara wanita itu,
antara keturunanmu dengan keturunannya).
15c. Cara berperang ditetapkan (menghancurkan/ )ףוְש
15d. Hasil berperang ditetapkan (Kepala – Tumit).
28
Ibid., 93-94.
29
http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-15.htm
30 NET Bible on Bibleworks 8.
Ayat 16 menyatakan bahwa Allah akan sungguh-sungguh meningkatkan (melipat-gandakan)
penderitaan sang wanita dalam proses mengandung. Constable mengatakan bahwa ada
kemungkinan penderitaan dalam mengandung sebelum kejatuhan tetapi Hawa akan
31
mengalami penderitaan yang telah dilipat-gandakan akibat dosa. Hal yang menarik ialah
istilah penderitaan (ָ)ןוהביצעyang digunakan sebagai hukuman untuk Adam pada ayat 17
dipakai pula dapat nats ini yaitu “penderitaan (ָ)ןוהביצעdan kehamilan (ְ”)מך הֵנ וָ מרְהֵהו.Kata itsabon
ini (ָ)ןוהביצעberasal dari akar kata “ ±¹ƒab”yang berkenaan dengan penderitaan yang bukan
32
hanya meliputi fisik tetapi juga emosi. Dengan demikian, proses mengandung
melibatkan penderitaan secara fisik maupun emosinal.
Kendati demikian, penderitaan dalam memiliki anak bukan hanya terjadi dalam
proses mengandung tetapi pada klimaksnya yaitu melahirkan. Di dalam kesakitan (ָ)בצע,
wanita akan melahirkan anak-anaknya. Kata kesakitan (ָ)בצעini memiliki arti kerja keras yang
33
menyakitkan. Dengan demikian, dinyatakan bahwa proses melahirkan merupakan kerja
keras dari perempuan dan sungguhlah menyakitkan. Ia akan diliputi oleh rasa sakit yang
begitu luar biasa tatkala melahirkan.
Penghukuman kedua wanita bukan hanya dalam proses memiliki anak tetapi juga
sebagai istri. Alkitab mengatakan, “Dan kepada priamu, keinginanmu (yang sangat besar)
tetapi ia akan memerintah atasmu”. Ada empat penafsiran berkenaan dengan frase
“Keinginanmu yang sangat besar (תָהֵ”) ה הקוש. Pertama, frase tersebut berarti keinginan wanita
akan tunduk pada keinginan pria. Young mengatakan bahwa keinginan perempuan apapun itu
tidak akan menjadi miliknya sendiri. Ia tidak dapat melakukan hal-hal yang diinginkannya
karena suaminya berkuasa atasnya seperti raja yang lalim dan apapun yang diinginkannya
34
akan tunduk kepada kehendak suaminya. Tafsiran selanjutnya ialah wanita akan memiliki
keinginan atau kebutuhan yang besar serta ketergantungan secara psikologis terhadap
35
suaminya. Tafsiran ketiga ialah wanita akan terus menerus memiliki keinginan untuk lebih
intim dengan suaminya yang melibatkan hubungan seksual meskipun ia mengalami
36
penderitaan yang telah ditingkatkan di dalam melahirkan setelah kejatuhan. Pendapat ini
biasanya mendasarkan pada topik dari nats ini yaitu hubungan antara suami dengan istri.
Tafsiran terakhir ialah wanita akan memiliki keinginan yang besar untuk mendominasi akan
37
hubungannya dengan pria. Ada beberapa alasan yang menyebabkan tafsiran terakhir
merupakan pendapat yang lebih baik daripada yang lain. Alasan pertama ialah nuansa dari
kalimat “Tetapi ia (pria) akan mendominasi (memerintah) atasmu”. Kalimat tersebut
38
menunjukkan akan sesuatu yang dikontraskan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
wanita ini menunjukkan dominasinya atas pria tetapi suami akan tetap memerintah istrinya.
Alasan terakhir ialah terdapat paralelisme kata-kata dalam Kejadian 3:16 dengan 4:17 yang
mengarah pada keinginan dosa yang begitu kuat untuk mengendalikan dan mendominasi
Kain. Oleh karena itu, Kejadian 3:16 mengumumkan akan konflik antara pria dan wanita
yang disebabkan istri akan berkeinginan untuk mengendalikan suaminya. Inilah makna dari
teshuqah (ָ )ה הקוש הֵתyaitu keinginan yang besar untuk mendominasi pasangannya.
31
Constable, Genesis, 59.
32
TWOT on PC Study Bible 5.
33
http://classic.studylight.org/lex/heb/view.cgi?number=06089
34
E. J Young, Genesis 3 (London: Banner of Truth), 127.
35
Gini Andrews, Your Half of the Apple (Grand Rapids: Zondervan Publishing House) 51.
36
Irving Busenitz, “Woman’s Desire for Man: Genesis 3:16 Reconsidered, “ Grace Theological Journal
7:2 (Fall: 1986), 203.
37
Bruce K. Waltke, Genesis, 94.
38
Net Bible on Bibleworks 8.
Frase berikutnya, “Tetapi ia akan memerintah atasmu” menunjukkan sebuah ironi. Ia
ingin memerintah suaminya tetapi ia justru akan dikendalikan. Kata memerintah (מִה) ל נָש
39
menekankan akan kontrol yang begitu kuat dan kuasa. Wanita ingin berada di atas
suaminya tetapi justru ia akan berada di bawah pria dan dikontrol dengan begitu kuat dengan
kuasa yang pria miliki.
Karena dosa, wanita bukan hanya akan bermusuhan dengan ular (3:15) tetapi juga
berperang dengan pria dalam hal kuasa. Bagi pria, setelah kejatuhan suami tidak dapat
lagi memerintah dengan lebih mudah karena ia harus berjuang untuk kepemimpinannya.
Keinginan wanita untuk mengendalikan dan merebut kekuasaan suaminya. Dosa telah
merusak baik ketundukkan secara sukarela dari istri dan kepemimpinan yang penuh kasih
dari suami. Hubungan suami istri telah digantikan dengan pergumulan, dominasi dan
40
manipulasi akibat dosa.
39
http://biblesuite.com/hebrew/4910.htm
40
Susan T. Foh, "What is the Woman's Desire?" Westminster Theological Journal 37 (1975): 376-83.
peningkatan dari ayat 17 yang menjelaskan bahwa kendala dari kelangsungan kehidupan
manusia bukan hanya dari tanah yang dikutuk (רְוךרְאֱֹה) ההמִ הךדאִה הtetapi juga dari tumbuhan baru
yaitu semak dan tanaman berduri.
Manusia akan memakan tanaman-tanaman hijau di ladang. Frase tersebut ( ָבמשע
ָ)הד נmuncul sebanyak dua kali dalam kitab Kejadian. Pertama muncul pada Kejadian 2:5
שהָ ה
dan diulang lagi pada 3:18. Pada Kej. 2:5 berbicara bahwa belum timbul tanaman-tanaman
hijau di ladang karena Tuhan belum memberikan hujan dan belum ada manusia yang
mengolah tanah. Klausa terakhir, “belum ada manusia yang mengolah tanah” merupakan
antisipasi dari hukuman yang Allah berikan kepada Adam dan pengusiran dari taman Eden
(Kej. 3:23). Dengan demikian, frase tanaman-tanaman hijau di ladang pada Kej. 3:18 dapat
dimengerti dalam dua pesan yaitu Adam dan Hawa tidak dapat lagi berada di taman Eden
yaitu tempat mereka mendapatkan makanan dengan mudahnya (3:23) dan ketika mereka
tidak lagi disediakan makanan secara langsung, kedua, Adam harus menyediakan makanan
bagi mereka dengan cara mengerjakan (ָ)נָדהבעtempat baru sepanjang kehidupannya.
“Di dalam keringatmu juga, engkau akan makan roti”. Kata keringat di sini
menunjukkan hasil dari kerja keras yang menyengsarakan di ladang. Sebagai hasil dari kerja
kerasnya, Adam akan mendapatkan makanannya. Ia akan terus bersusah payah untuk mencari
makanannya sampai ia meninggal (19a).
Hukuman yang Adam terima, dari 3:17-19a merupakan bentuk paralellisme
41
perlengkapan. Berikut ini merupakan bagan dari paralellisme perlengkapan yang
terdapat dalam ayat-ayat tersebut.
Dalam bagan ini tampak bahwa semak dan tanaman berduri melengkapi pemahaman akan
penghukuman atas tanah. Tanah tidak lagi memberikan pelbagai makanan dengan mudah dan
baik seperti sebelum kejatuhan manusia. Tidak hanya itu saja, penderitaan manusia juga
ditambah dengan tumbuhnya semak dan tanaman berduri yang akan semakin mempersulit
dan membuat manusia semakin menderita dalam mendapatkan makanannya. Selain
pemahaman akan hal-hal (what) yang mempersulit manusia semakin diperjelas dalam bentuk
paralellisme perlengkapan ini, cara manusia (how) memperoleh makanan juga dikembangkan
dalam tiga tahap. Pertama, manusia akan memperoleh makanannya dalam penderitaan
41
Kesejajaran perlengkapan / memadukan (Synthetic Parallelism): Dua baris atau lebih
yang mengandung ide yang sama dengan tambahan arti atau baris kedua melengkapi baris pertama.
Dalam kesejajaran perlengkapan, baris kedua mengembangkan pemikiran dalam baris pertama dan
bukan mengulanginya.
()ןוהביצהֵעָבyang meliputi fisik maupun emosi. Tahap kedua, bagian D, memperjelas akan bentuk
penderitaan yang dialami oleh Adam yaitu menghadapi tanah yang sama sekali berbeda dengan
taman Eden, yaitu tanah yang sangat baik, karena ia telah diusir (Kej. 3:23-
24) dan ia harus mengusahakan (ָ)נָדהבעladang yang baru itu. Dengan demikian, bagian D
memberikan gambaran bahwa salah satu penderitaan Adam yang lain ialah ia harus
mengusahakan akan ladang yang sulit untuk mendapatkan makanan. Bagian E mengatakan
bahwa bukti yang dapat dilihat dari manusia yang bersusah payah dalam mendapatkan
makanan yaitu keringat. Manusia harus bekerja keras yang menyengsarakan dengan
bercucuran keringat supaya mendapatkan makanannya. Ayat 19 bukan hanya melengkapi
akan bentuk penderitaan yang harus dialami oleh Adam dalam mendapatkan makanannya,
tetapi menambahkan kata “roti” dari ayat 17. Roti ()םחלmerupakan makanan pokok dan
42
utama bagi orang Israel. Nuansa ini memberikan gambaran bahwa untuk mendapatkan
makanan yang utama bagi bangsa Israel, karena dosa, mereka perlu bekerja dengan amat
keras (painful toil) untuk memperoleh roti. Tidak hanya itu, kata roti (lechem) berasal dari
kata kerja (lacham) yang berarti bertarung (fight). Oleh sebab itu, manusia harus bertarung
dengan tanah yang telah dikutuk serta tanaman berduri untuk mendapatkan roti
43
(makanan). Meskipun pada bagan tersebut terdapat banyak paralellisme perlengkapan
tetapi ada satu frase (bagian C) yang merupakan paralellisme persamaan yang memiliki arti
yang sama. Maksudnya dari paralellisme ialah manusia akan terus menerus menderita dalam
mencari makanannya seumur hidupnya atau sampai akhir hayatnya. Ini merupakan
hukuman yang diberikan Allah kepada manusia sampai kematiannya.
Hukuman terakhir yang diberikan Tuhan ialah kematian yaitu kembali kepada debu.
Sebelum frase tersebut muncul, ada kata-kata “karena engkaulah debu”. Kata-kata tersebut
merupakan penghinaan Tuhan kepada manusia yang ingin menjadi seperti Allah (Kej. 3:5).
Manusia bukanlah Allah tetapi hanya ciptaan-Nya dari debu. Di samping itu, manusia
berharap dengan memakan buah yang dilarang dapat membuat mereka tidak mati, tetapi
44
justru kekacauan dan kematian yang dialami oleh manusia. Ini merupakan dua hal yang
ironis yaitu mengenai status (dari menjadi seperti Allah diingatkan kembali sebagai debu) dan
kehidupan (dari tidak akan mati menjadi mati).
Pada akhir pembahasan mengenai hukuman yang dialami ular, Hawa dan Adam,
penulis akan memberikan perbandingan yang memuat akan persamaan maupun perbedaan
yang diberikan Allah kepada ular maupun Adam. Banyak persamaan dari bentuk hukuman
yang diterima oleh ular maupun Adam. Berikut ini merupakan tabel perbandingannya.
42
http://en.wikipedia.org/wiki/Ancient_Israel_%28wine%29#Wine
43
http://m.ancient-hebrew.org/dictionary/bread.html
44
Bruce K. Waltke, Genesis, 94.
ULAR ADAM
Alasan Penghukuman (3:14a) Alasan Penghukuman (3:17a)
Persamaan: Persamaan:
Karena engkau . . . Karena engkau . . .
Perbedaan: Perbedaan:
Telah melakukan (ָ)ה ההשע. Telah mendengarkan ()עָ נָמִ הש
Bentuk Penghukuman Bentuk Penghukuman
Kutuk (14b) Kutuk (17b)
Persamaan: Persamaan:
Engkau dikutuk (ְ)רְוהר. Tanah (אֱֹך )ה המִ הדdikutuk (ְאֱֹך) ה הרְור.
Perbedaan: Menggunakan kata kerja yang sama
Ular sendiri yang dikutuk karena dengan (ְ )רְוהרyaitu qal partisip pasif dari
perbuatannya. Akan tetapi, manusia kata ֱֹרְרְא.
tidak dikutuk secara langsung atas Perbedaan:
perbuatannya tetapi tanah. Tanah dikutuk karena Adam.
Makanan (14d) Makanan (17c).
Persamaan: Persamaan:
- Salah satu yang dihukum Tuhan - Kata makan ( )נָלהכdiulang sebanyak lima
ialah perihal makan (ָ)נָלכא וdari ָ תular. kali. Namun, tiga kali berkaitan mengenai
- Durasi hukuman ini meliputi seluruh hukuman untuk Adam.
hari (jamak) dari kehidupan ular. - Durasi hukuman ini meliputi seluruh hari
Kata-kata ךינָיח י מהֵמִי־הלכdiulang persis (jamak) kehidupan Adam.
dalam Kej. 3:17c. Perbedaan :
Perbedaan: - Cara mendapatkan makanan menjadi
- Perihal (debu) yang dimakan hukuman bagi Adam.
menjadi hukuman bagi ular.
Tanah ()ה הדש Tanah ()ה ד הש
Persamaan: Persamaan:
Menjadi manifestasi kesulitan yang Menjadi manifestasi kesulitan yang
dialami ular (14b). dialami manusia (18).
Perbedaan: Perbedaan:
Status ular yang direndahkan dari Tanaman-tanaman yang tumbuh di ladang
antara seluruh yang hidup di ladang ()ה הדשyang menjadi makanan dari manusia
()ה הדש. walaupun tumbuh semak duri dan tanaman
duri.
45
Allen Ross, "Genesis." In The Bible Knowledge Commentary: Old Testament, (Wheaton:
Scripture Press Publications, Victor Books, 1985), 33.
BIBLIOGRAFI
Andrews, Gini. Your Half of the Apple. Grand Rapids: Zondervan Publishing House,
1972.
Bakker, David L. Sejarah Kerajaan Allah 1. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2002.
Busenitz, Irving. “Woman’s Desire for Man: Genesis 3:16 Reconsidered, “ Grace
Theological Journal 7:2 (Fall: 1986),
Davis, John J. Eksposisi Kitab Kejadian. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2001.
Foh, Susan T. "What is the Woman's Desire?" Westminster Theological Journal 37 (1975).
Reed, Carl. “Bahasa Ibrani Jilid III: Grammar dan Sintaks.” Diktat Kuliah STTII,
Yogyakarta, Juni 2004.
Ross, Allan P. Creation and Blessing. Grand Rapids: Baker Book House, 1988.
_____. "Genesis." In The Bible Knowledge Commentary: Old Testament, pp. 15-101.
Edited by John F. Walvoord and Roy B. Zuck. Wheaton: Scripture Press
Publications, Victor Books, 1985.
Sailhamer, The Pentateuch as Narrative . Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1992.
Thomas, W.H Griffith. Genesis. Grand Rapids, Michigan: Eerdmans Published, 1973.
WEBSITE
http://www.answersingenesis.org/articles/2010/09/03/feedback-genesis-1-and-2
http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-14.htm
http://biblehub.com/commentaries/genesis/3-15.htm
http://biblesuite.com/hebrew/4910.htm
http://classic.studylight.org/lex/heb/view.cgi?number=06089
http://en.wikipedia.org/wiki/Ancient_Israel_%28wine%29#Wine
http://m.ancient-hebrew.org/dictionary/bread.html
Program Komputer