Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik Melalui Komitmen Organisasional
Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik Melalui Komitmen Organisasional
Nurika Restuningdiah
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Abstract: The relationship between commitment and job satisfaction still becomes the interesting problem,
because there has not been consistently empirical research. In seeking to explain such equivocal result, the
effect of organizational commitment on the relationship between professional commitment and job satisfac-
tion were investigated. As suggested in the literature, this research tests hypotheses that these specific
contingency factor should aid in identifying situations where user participation would have a strong
relationship with job satisfaction. Analysis of 41 accountant academician, who becomes the respondents,
indicated that professional commitment has direct relationship with job satisfaction. In addition, the con-
tingency factor was found to play key role on this relationship. The result of path analysis proved that
organizational commitment to be moderator variable, so that in the high level of organizational commit-
ment , the relationship between professional commitment and job satisfaction was significantly stronger
than in accountant academician where organizational commitment was low. The implication of this study
is relevant to university management and to academicians seeking to explain how, when, and where profes-
sional commitment is needed.
Penelitian mengenai komitmen dan kepuasan kerja Profesional berpengaruh langsung terhadap kepuasan
merupakan topik yang menarik untuk diteliti lebih lan- kerja, serta (2) Komitmen Organisasional dan Komit-
jut, karena masalah kepuasan kerja akan terus muncul men Profesional berpengaruh secara tidak langsung
dalam organisasi, serta masih ditemukannya perbeda- terhadap kepuasan kerja melalui motivasi sebagai
an antara beberapa hasil penelitian terdahulu, sehingga variabel intervening. Dalam kesimpulannya Tresnaningsih
dimungkinkan untuk dilakukan penelitian lanjutan, (2003) menyatakan bahwa pengaruh langsung dari
terutama dalam bidang akuntansi keperilakuan. Terda- Komitmen Organisasional dan Komitmen Profesional
pat perbedaan antara hasil penelitian yang dilakukan terhadap kepuasan kerja lebih besar dari pengaruh
oleh Aranya, dkk. (1982), Tresnaningsih (2003) dan tidak langsung Komitmen Organisasional dan Komit-
Panggabean (2004) mengenai pengaruh komitmen men Profesional terhadap kepuasan kerja melalui
terhadap kepuasan kerja. Aranya, dkk. (1982) menya- motivasi, sehingga pengaruh tidak langsung melalui
takan bahwa terdapat pengaruh langsung Komitmen motivasi dapat diabaikan. Hasil penelitian Panggabean
Organisasional terhadap kepuasan kerja, sedangkan (2004) menyatakan bahwa Komitmen Organisasional
Komitmen Profesional mempengaruhi kepuasan kerja merupakan mediator variabel dalam hubungan antara
secara tidak langsung melalui Komitmen Organisasio- kepuasan kerja terhadap keinginan untuk pindah kerja.
nal. Hasil penelitian Tresnaningsih (2003) menyatakan Teori mengenai komitmen dan kepuasan kerja
bahwa (1) Komitmen Organisasional dan Komitmen disampaikan oleh Luthans (1995) yang menyatakan
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan
kerja dan Komitmen Organisasional, sedangkan
Alamat Korespondensi:
Nurika Restuningdiah, Universitas Nurika Restuningdiah
Cohen, dkk. (2001) menuliskan bahwa kepuasan kerja
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang JL. Surabaya No. dapat mempengaruhi pandangan seseorang terhadap
6 Malang organisasi dan pekerjaannya, bahkan ia akan bersedia
melakukan pekerjaan lebih dari yang disyaratkan, serta Aranya, dkk. (1982) menyatakan bahwa Komit-
memiliki kreativitas dan fleksibilitas. Lebih lanjut men Profesional adalah: (1) Sebuah kepercayaan pada
Cohen, dkk. (2001)mengemukakan bahwa komitmen dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai profesi,
dan kepuasan kerja juga dapat mempengaruhi tingkat (2) Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang
absen dan tingkat produktivitas seseorang. Hal ini sungguh-sungguh guna kepentingan profesi, (3)
sesuai dengan hasil penelitian Trisnaningsih (2003), Sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan
yang menyatakan bahwa Komitmen Organisasional dalam profesi.
menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam meng- Norris dan Nelbuhr (1984) menemukan bahwa
identifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian akuntan publik dengan tingkat profesionalisme yang
organisasi. Oleh karena itu, Komitmen Organisasional tinggi akan mempunyai Komitmen Organisasional
akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of be- yang tinggi. Sedangkan dalam Bidang auditor inter-
longing) bagi pekerja terhadap organisasi. nal Calbers dan Gogarty (1995), Rahmawaty (1997)
Penelitian mengenai Komitmen Profesional menemukan bahwa profesionalisme mempunyai
disampaikan oleh Copur (1990), yang menyatakan hubungan positif dengan Komitmen Organisasional.
bahwa disamping Komitmen Organisasional, adanya Hasil penelitan yang dilakukan oleh Lekattompessy
orientasi profesional yang mendasari timbulnya (2003) juga menunjukkan adanya pengaruh positif dan
Komitmen Profesional juga berpengaruh terhadap signifikan antara profesionalisme dengan Komitmen
kepuasan kerja. Para profesional merasa lebih senang Organisasional. Penelitian yang dilakukan terhadap
mengasosiasikan diri mereka dengan organisasi profe- akuntan publik tersebut menunjukkan bahwa akuntan
si mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan yang memiliki sikap profesionalisme tinggi akan
mereka juga lebih ingin mentaati norma, aturan, dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap KAP.
kode etik profesi dalam memecahkan masalah- Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dapat
masalah yang mereka hadapi. ditetapkan hipotesis sebagai berikut ini.
Terkait dengan latar belakang permasalahan H1: Komitmen Profesional berpengaruh terhadap
yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini meng- Komitmen Organisasional
analisis kembali pengaruh Komitmen Organisasional Menurut Robbins (1996) kepuasan kerja adalah
dan Komitmen Profesional terhadap kepuasan kerja suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorag
akuntansi pendidik, sesuai dengan penelitian yang sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang
dilakukan oleh Aranya, dkk. (1982), namun dalam diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang
penelitian ini dilakukan penambahan pengaruh seharusnya diterima. Sedangkan Komitmen Organisa-
langsung Komitmen Profesional terhadap kepuasan sional dapat didefinisikan sebagai (1) Sebuah keperca-
kerja akuntan pendidik, sesuai dengan hasil penelitian yaan pada dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan
Tresnaningsih (2003) dan Lekatompessy (2003). nilai-nilai dari organisasi, (2) Sebuah kemauan untuk
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna
adalah pada objek penelitian, di mana penelitian terda- kepentingan organisasi, (3) sebuah keinginan untuk
hulu menggunakan akuntan publik dan auditor inter- memelihara keanggotaan dalam organisasi (Aranya,
nal sebagai responden, sedangkan dalam penelitian dkk., 1982).
ini meneliti akuntan pendidik. Kepuasan kerja dan Komitmen Organisasional
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemu- adalah dua hal yang sering dijadikan pertimbangan
kakan,maka tujuan penelitian ini adalah untuk menge- saat mengkaji pergantian akuntan yang bekerja
tahui: (1) Pengaruh komitmen profesional terhadap (Poznanski dan Bline, 1997). Beberapa penelitian
kepuasan kerja, (2). Pengaruh Komitmen Profesional terdahulu, misalnya Gregson (1992) melaporkan hasil
terhadap Komitmen Organisasional, (3) Pengaruh penelitiannya bahwa kepuasan kerja sebagai pertanda
Komitmen Organisasional terhadap kepuasan kerja, awal terhadap Komitmen Organisasional dalam se-
(4) Pengaruh komitmen profesional secara tidak buah model pergantian akuntan yang bekerja, namun
langsung terhadap kepuasan kerja melalui Komitmen terdapat batasan dalam penelitian tersebut, karena
Organisasional. masalah identifikasi sebuah model dengan hubungan
timbal balik antara kepuasan kerja dengan Komitmen Komitmen Profesional dapat didefinisikan seba-
Organisasional tidak dapat diuji. gai (1) Sebuah kepercayaan pada dan penerimaan
Berbeda dengan hasil penelitian Gregson (1992), terhadap tujuan-tujuan dan nilai- nilai dari profesi ,
hasil penelitian Quarles (1994) menunjukkan bahwa (2) Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang
Komitmen Organisasional sebagai pertanda awal sungguh-sungguh guna kepentingan profesi, (3)
terhadap kepuasan kerja, dan menemukan hubungan sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan
yang positif yang signifikan antara Komitmen Organi- dalam profesi (Aranya dkk, 1982). Noris dan Neibuhr
sasional dan kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan (1984) dalam hasil penelitiannya mengungkapkan
penelitian Mathieu (1988), Price dan Mueller (1986), bahwa profesionalisme berhubungan positif dengan
William dan Hazer (1986) serta Cahyono dan Gozali komitmen dan kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan
(2002). Suwandi dan Indriantoro (1992), menemukan penelitian Tresnaningsih (2003), yang menyatakan
hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya, bahwa Komitmen Profesional berpengaruh terhadap
yaitu kepuasan kerja berkorelasi positif dengan kepuasan kerja.
Komitmen Organisasionalonal. Penelitian yang dilakukan oleh Aranya, dkk
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dapat (1982) Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
ditetapkan hipotesis sebagai berikut ini. ada korelasi antara komitem organisasional dan
H2: Komitmen Organisasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Sedangkan komitmen profesional
Kepuasan Kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan
Penelitian yang dilakukan oleh Norris dan kerja melalui komitmen profesional.
Neibuhr (1984), Kalbers dan Fogarty (1995), Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat
Rahmawaty (1997), dan Lekatompessy (2003) ditetapkan hipotesis sebagai berikut ini.
terhadap akuntan publik dan auditor internal H4: Komitmen Profesional berpengaruh tidak lang-
menunjukkan bahwa profesionalisme mempunyai sung terhadap Kepuasan Kerja melalui Komitmen
hubungan positif dengan kepuasan kerja. Semakin Organisasional.
tinggi profesionalisme, maka semakin tinggi pula Kerangka Konseptual dalam penelitian ini dapat
kepuasan kerja akuntan. Namun hal ini bertentangan digambarkan sebagaimana Gambar 1.
dengan penelitian Schoeder dan Imdieke (1977), yang
menyatakah bahwa profesionalisme berhubungan METODE
negatif dengan kepuasan kerja.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi
Untuk itu dirumuskan hipotesis sebagai berikut
(Explanatory Research) dengan prosedur pengujian
ini.
hipotesis (Hypothesis Testing) untuk menjawab
H3: Komitmen Profesional berpengaruh terhadap
permasalahan dan tujuan penelitian. Pengambilan data
Kepuasan Kerja.
dilakukan dengan metode survei.
Gambar 1. Model Kerangka Konseptual Pengaruh Komitmen Organisasional dan Komitmen Profesional terhadap
Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik
0,005, demikian pula dari hasil uji F yang menguji Akuntan pendidik yang memiliki komitmen pada
pengaruh Komitmen Organisasional dan Komitmen profesi akan memiliki loyalitas pada organisasinya,
Profesional secara bersama-sama terhadap kepuasan Hal ini terkait dengan Komitmen Afektif dari Komit-
kerja akuntan pendidik adalah signifikan pada taraf men Organisasional (affective commitment), yang
signifikansi p < 0,005. didefinisikan sebagai kuatnya hasrat seseorang untuk
tetap bekerja pada sebuah organisasi karena ia merasa
PEMBAHASAN cocok dan mau melanjutkannya.
Indikator yang dominan pada variabel Komitmen
Pengaruh Komitmen Profesional terhadap
Organisasional adalah kemudahan akuntan pendidik
Komitmen Organisasional untuk terikat dengan organisasi tempatnya bekerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komit- dengan faktor loading sebesar 0,823.
men Profesional berpengaruh terhadap Komitmen
Organisasional. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap
penelitian Aranya, dkk. (1982). Kepuasan Kerja
Komitmen Profesional terkait dengan tingkat
loyalitas individu pada profesinya, seperti yang diper- Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komitmen
sepsikan oleh individu tersebut. (Larkin, 1990 dalam Organisasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Trisnaningsih, (2003). Aranya, dkk. (1982) menyata- Hal ini memiliki makna bahwa seorang akuntan pendi-
kan bahwa Komitmen Profesional adalah: (1) Sebuah dik yang memiliki loyalitas pada organisasinya cende-
kepercayaan pada dan penerimaan terhadap tujuan rung akan merasa puas dalam pekerjaannya (job
dan nilai-nilai profesi, (2) Sebuah kemauan untuk satisfaction). Semakin tinggi loyalitas akuntan pendi-
menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna dik pada organisasinya, maka semakin tinggi pula
kepentingan profesi, (3) Sebuah keinginan untuk kepuasan kerjanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
memelihara keanggotaan dalam profesi. Sedangkan penelitian Aranya, dkk. (1982), Cahyono dan Ghozali
Komitmen Organisasional terkait dengan tingkat (2002) namun bertentangan dengan hasil penelitian
loyalitas individu sebagai bagian dari organisasi. Hal Panggabean (2004) yang menyatakan bahwa kepuas-
ini direfleksikan dalam sikap individu terhadap an kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasio-
organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nal. Indikator yang dominan untuk Komitmen Organi-
akuntan pendidik yang memiliki loyalitas pada pro- sasional dalam penelitian ini merupakan indikator dari
fesinya, akan memiliki loyalitas yang tinggi pula pada komitmen afektif yang didefinisikan sebagai kuatnya
organisasinya. hasrat seseorang untuk tetap bekerja pada sebuah
Indikator yang dominan untuk variabel Komitmen organisasi karena ia merasa cocok dan mau melanjut-
Profesional adalah komitmen dengan adanya dorong- kannya, atau dengan kata lain karena ia mau tetap
an untuk melihat akuntan pendidik yang idealis dalam disana. Hal ini memiliki makna bahwa apabila seorang
pekerjaannya dengan faktor loading 0,849. Sedangkan akuntan pendidik telah merasa cocok dengan peker-
untuk indikator yang dominan pada variabel Komitmen jaannya, maka akan memiliki kepuasan kerja yang
Organisasional adalah kemudahan akuntan pendidik tinggi.
untuk terikat dengan organisasi tempatnya bekerja
dengan faktor loading sebesar 0,823. Hal ini memiliki Pengaruh Komitmen Profesional terhadap
makna bahwa akuntan pendidik yang memiliki Kepuasan Kerja
dorongan untuk menjadi idealis akan berpengaruh pula Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
terhadap rasa ikut memiliki dalam organisasi. pengaruh langsung antara Komitmen Profesional
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat terhadap Kepuasan Kerja. Hal ini memiliki makna
pula diartikan bahwa idealisme sangat diperlukan oleh bahwa seorang akuntan pendidik yang memiliki
akuntan pendidik dalam menjalankan profesinya. loyalitas pada profesinya akan merasakan kepuasan
Dorongan untuk menjadi akuntan pendidik yang idealis dalam pekerjaannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
akan mengarah pada komitmen pada profesinya. penelitian Kalbers dan Fogarty (1995), Rahmawaty
(1997), Lekatompessy (2003), Trisnaningsih (2003) akuntan pendidik akan mengalami kepuasan kerja
yang menyatakan bahwa profesionalitas berpengaruh apabila memiliki loyalitas terhadap profesinya, di
terhadap kepuasan kerja akuntan publik dan auditor manapun ia berada. Hasil penelitian juga menunjukkan
internal. bahwa komitmen organisasional merupakan variabel
Indikator yang dominan dalam Komitmen Profe- moderator yang memperkuat pengaruh komitmen
sional adalah adanya dorongan untuk melihat akuntan profesional terhadap kepuasan kerja. Hal ini memiliki
pendidik yang idealis dalam pekerjaannya. Hal ini makna bahwa pengaruh komitmen profesional akan
sesuai dengan salah satu pernyataan Aranya, dkk. semakin kuat bila terdapat komitmen organisasional.
(1982), yang menyatakan bahwa Komitmen Profesio- Hal ini sesuai dengan pernyataan Solimun (2002), yang
nal adalah sebuah kepercayaan pada dan penerimaan menyatakan bahwa bila pengaruh langsung dan
terhadap tujuan dan nilai-nilai profesi. Semakin tinggi pengaruh tak langsung keduanya signifikan, maka
kepercayaan dan penerimaan seorang akuntan pendi- variabel yang diidentifikasi merupakan variabel mo-
dik terhadap nilai-nilai profesinya, maka akan semakin derator. Bilamana pengaruh tidak langsung non signifi-
tinggi kepuasan kerjanya. Namun demikian, perbedaan kan, berarti variabel yang diidentifikasi bukan variabel
hasil penelitian ini dengan penelitian Aranya, dkk. moderator.
(1982) terletak pada kesimpulan Aranya, dkk. (1982)
yang menyatakan bahwa komitmen profesional tidak KESIMPULAN DAN SARAN
berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan
Aranya, dkk. (1982) lebih lanjut mengungkapkan
bahwa komitmen profesional berpengaruh terhadap Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komit-
kepuasan kerja melalui variabel intervening komitmen men profesional berpengaruh terhadap komitmen
organisasional. organisasi akuntan pendidik. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa idealisme sangat diperlukan oleh akun-
Pengaruh Komitmen Profesional terhadap tan pendidik dalam menjalankan profesinya. Dorongan
Kepuasan Kerja melalui Komitmen Organi- untuk menjadi akuntan pendidik yang idealis akan
mengarah pada komitmen pada profesinya. Akuntan
sasional
pendidik yang memiliki komitmen pada profesi akan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komit- memiliki loyalitas pada organisasinya.
men Profesional berpengaruh terhadap kepuasan Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ko-
Kerja melalui Komitmen Organisasional. Adanya mitmen organisasional berpengaruh terhadap kepuas-
pengaruh tidak langsung ini memiliki makna bahwa an kerja. Hal ini memiliki makna bahwa seorang akun-
seorang akuntan pendidik yang memiliki loyalitas tan pendidik yang memiliki loyalitas pada organisasi-
terhadap profesinya akan memiliki loyalitas pula terha- nya cenderung akan merasa puas dalam pekerjaannya
dap organisasinya, sehingga hal ini menyebabkan (job satisfaction).
meningkatnya kepuasan kerja. Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pe-
sesuai dengan penelitian Aranya, dkk. (1982) yang ngaruh langsung antara Komitmen Profesional terha-
menyatakan bahwa ada pengaruh tidak langsung dap Kepuasan Kerja. Hal ini memiliki makna bahwa
komitmen profesional terhadap kepuasan kerja melalui seorang akuntan pendidik yang memiliki loyalitas pada
komitmen organisasional sebagai variabel interven- profesinya akan merasakan kepuasan dalam peker-
ing. jaannya.
Namun demikian, hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komit-
bahwa pengaruh langsung komitmen profesional men Profesional berpengaruh terhadap kepuasan Ker-
terhadap kepuasan kerja akuntan pendidik lebih kuat ja melalui Komitmen Organisasional. Adanya
(koefisien path = 0,566) dibanding dengan pengaruh pengaruh tidak langsung ini memiliki makna bahwa
tidak langsung komitmen profesional terhadap seorang akutan pendidik yang memiliki loyalitas
kepuasan kerja melalui komitmen organisasional terhadap profesinya akan memiliki loyalitas pula
(koefsien path = 0,355). Hal ini memiliki makna bahwa terhadap organisasinya, sehingga hal ini menyebabkan
meningkatnya kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga Cahyono, D., and Ghozali, I. 2002. Pengaruh Jabatan,
menunjukkan bahwa komitmen organisasional meru- Budaya Organisasional dan Konflik Peran terhadap
pakan variabel moderator yang memperkuat pengaruh Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen
komitmen profesional terhadap kepuasan kerja. Organisasi: Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik,
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,. Vol. 5. No. 3, Sep-
tember 2002, 341–364.
Keterbatasan Penelitian Cohen, F., Gadon, and Wilits. 2001. Effective Behavior in
Hasil penelitian ini dilakukan terbatas pasa akun- Organizations. Singapore: McGraw- Hill Book Co.
tan pendidik di wilayah Jawa Timur, sehingga me- Copur, H.1990. Academic Professionals: A Study of Con-
mungkinkan adanya perbedaan hasil dan kesimpulan flict and Satisfaction in Professiorate, Human Rela-
tion, 113–127.
bila dilakukan untuk objek dengan profesi berbeda
Gibson, I., and Donnely. 1982. Organisasi dan Manajemen:
Pengujian non response bias tidak dilakukan Perilaku, Struktur, Proses (edisi keempat). Terjemah-
dalam penelitian ini, karena peneliti kesulitan dalam an oleh Djoerban Wahid, 1984. Jakarta Pusat: Erlangga
menentukan responden yang memberikan jawaban Lekatompessy, J.E. 2003. Hubungan Profesionalisme
pertama kali dan terahir kali. dengan Konsekuensinya: Komitmen Organisasional,
Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja, dan Keinginan
Saran Berpindah (Studi Empiris di Lingkungan Akuntan
Publik), Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 5 No. 1, April
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen 2003, 69–84.
organisasional merupakan variabel moderator yang Luthans, F. 1995. Organizational Behavior. Singapore:
dapat memperkuat pengaruh komitmen profesional McGraw-Hill Book Co.
terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hal tersebut, Mustikawati, R. 1999. Pengaruh Locus of Control dan
maka untuk meningkatkan kepuasan kerja akuntan Budaya Paternalistik terhadap Keefektifan
pendidik, maka diperlukan adanya loyalitas terhadap Penganggaran Partisipatif dalam Peningkatan Kinerja
organisasi yang dapat memperkuat pengaruh komit- Manajerial, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 1. No.2,
men profesional terhadap kepuasan kerja. Untuk Agustus 1999, 96–110.
penelitian mendatang disarankan agar memperluas Panggabean, M.S. 2004. Komitmen Organisasional sebagai
Mediator Variabel Bagi Pengaruh Kepuasan Kerja
populasi penelitian, sehingga tidak terbatas pada
terhadap Keinginan untuk Pindah Kerja. Jurnal Bisnis
akuntan pendidik saja. dan Akuntansi, Vol 6. No.1, 90–114.
Peneliti selanjutnya, dapat menambah variabel Rahmawaty.1997. Hubungan antara Profesionalisme Au-
yang dapat mempengaruhi hubungan komitmen ditor Internal dengan Kinerja, Kepuasan, Komitmen,
profesional dan komitmen organisasional terhadap dan Keinginan untuk pindah. Tesis S2 (tidak
kepuasan kerja, seperti locus of control, motivasi, dipublikasikan). Program Pascasarjana UGM.
size organisasi, dan budaya organisasi. Reksohadiprodjo, S. 1990. Manajemen Strategi.
Yogyakarta: BPFE.
DAFTAR RUJUKAN Robbins, S.P. 1990. Teori Organisasi: Struktur, Desain dan
Aplikasi. (edisi 3). Terjemahan oleh Jusuf Udaya.1994.
Aranya, R.L., and J. Amernic.1982. Accountans, Job satis- Jakarta: Arcan.
A path analysis, Accounting, Organizations
f a c t i o n :
Solimun. 2002. Pendekatan MRA (Moderator Regression
and Society Vol 6 no.4, 271–280. Analysis) menggunakan SEM (Structural Equation
Aranya, N., and Ferris. 1983. Organizational-professional Modelling), Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vo-
Conflict among US and Israeli Professional Accoun- lume 3 No.2.
tants, Journal of Social Psychology, vol. 119. 153– Trisnaningsih, S. 2003. Pengaruh Komitmen terhadap
161. Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel
Brownell, P. 1981. Participation in Budgeting, Locus of Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan
Control and Organizational Effectiveness, The Ac- Publik di Jawa Timur), Jurnal Riset Akuntansi Indo-
counting Review, vol. 16. No 4, October. nesia, Vol 6, No.2, Mei, 199–216.