PR GJ Fix

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

PR

Nabil Zakin

1. The International Index of Erectile Function


(IIEF)
1. Over the last month, how often were you able to get an erection during sexual
activity?
0 No sexual activity
5 Almost always or always
4 Most times (much more than half the time)
3 Sometimes (about half the time)
2 A few times (much less than half the time)
1 Almost never or never
2. Over the last month, when you had erections with sexual stimulation, how often
were your erections hard enough for penetration?
0 No sexual activity
5 Almost always or always
4 Most times (much more than half the time)
3 Sometimes (about half the time)
2 A few times (much less than half the time)
1 Almost never or never

3. Over the last month, when you attempted intercourse, how often were you able
to penetrate your partner?
0 No sexual activity
5 Almost always or always
4 Most times (much more than half the time)
3 Sometimes (about half the time)
2 A few times (much less than half the time)
1 Almost never or never

4. Over the last month, during sexual intercourse, how often were you able to
maintain your erection after you had pentrated your partner?
0 No sexual activity
5 Almost always or always
4 Most times (much more than half the time)
3 Sometimes (about half the time)
2 A few times (much less than half the time)
1 Almost never or never
5. Over the last month, during sexual intercourse, how difficult was it to maintain
your erection to completion of intercourse?

0 No sexual activity
1 Extremely difficult
2 2 Very difficult

The IIEF-5 score is the sum of the ordinal responses to the 5 items.
• 22-25: No erectile dysfunction
• 17-21: Mild erectile dysfunction
• 12-16: Mild to moderate erectile dysfunction
• 8-11: Moderate erectile dysfunction
• 5-7: Severe erectile dysfunction

2. Komplikasi DM
• Komplikasi Akut
- Hipoglikemi
- Hiperglikemi (KAD, HHS)
• Komplikasi Kronik
- Makroangipati : P.D otak(stroke iskemik/hemoragik), P.D jantung (PJK), P.D Tepi (PAD)
- Mikroangipati : encepalopati, retinopati diabetik, tinitus/gangguan pendengaran, gigi mudah
tanggal, gangguan menelan,cardiomiopati, gastropati diabetik, enteropati diabetik, nefropati
diabetik, neurogenic bladder,neuropati perifer, infeksi lain ( ISK,pneumonia,TB paru dll)

3. Glibenclamide
Indikasi:
Diabetes militus pada orang dewasa, tanpa komplikasi yang tidak responsif dengan diet saja.
Kontra Indikasi:
Glibenklamida tidak boleh diberikan pada diabetes militus juvenil, prekoma dan koma diabetes,
gangguan fungsi ginjal berat dan wanita hamil. Gangguan fungsi hati, gangguan berat fungsi
tiroid atau adrenal. Ibu menyusui: - Diabetes militus dan komplikasi (demam, trauma, gangren).
- Pasien yang mengalami operasi.
Peringatan dan Perhatian:
- Pada keadaan stress, terapi dilakukan harus dengan insulin.
- Hati-hati bila diberikan pada orang yang lanjut usia.

Efek Samping:
Kadang-kadang terjadi gangguan saluran cerna seperti: mual, muntah dan nyeri epigastrik.
Sakit kepala, demam, reaksi alergi pada kulit.
4. Klasifikasi gangrene

5. Perawatan diabetic foot


Perawatan ulkus diabetes pada dasarnya terdiri dari 3 komponen utama yaitu
debridement, offloading dan penanganan infeksi. Penggunaan balutan yang efektif dan tepat
membantu penanganan ulkus diabetes yang optimal. Keadaan sekitar luka harus dijaga
kebersihan dan kelembabannya.

Debridement
• Debridement menjadi salah satu tindakan yang terpenting dalam perawatan luka.
• Debridement adalah suatu tindakan untuk membuang jaringan nekrosis, callus dan jaringan
fibrotik. Jaringan mati yang dibuang sekitar 2-3 mm dari tepi luka ke jaringan sehat.
• Metode debridement yang sering dilakukan yaitu surgical (sharp), autolitik, enzimatik, kimia,
mekanis dan biologis.
• Metode surgical, autolitik dan kimia hanya membuang jaringan nekrosis (debridement selektif),
sedangkan metode mekanis membuang jaringan nekrosis dan jaringan hidup (debridement non
selektif).

Offloading
• Offloading adalah pengurangan tekanan pada ulkus
• Total Contact Casting (TCC) merupakan metode offloading yang paling efektif. TCC dibuat dari
gips yang dibentuk secara khusus untuk menyebarkan beban pasien keluar dari area ulkus.
Metode ini memungkinkan penderita untuk berjalan selama perawatan dan bermanfaat untuk
mengontrol adanya edema yang dapat mengganggu penyembuhan luka.
• Meskipun sukar dan lama, TCC dapat mengurangi tekanan pada luka dan itu ditunjukkan oleh
penyembuhan 73-100%. Kerugian TCC antara lain membutuhkan ketrampilan dan waktu, iritasi
dari gips dapat menimbulkan luka baru, kesulitan untuk menilai luka setiap harinya.
Penanganan Infeksi
• Penentuan derajat infeksi menjadi sangat penting. Menurut The Infectious Diseases Society of
America membagi infeksi menjadi 3 kategori, yaitu:
· Infeksi ringan : apabila didapatkan eritema < 2 cm
· Infeksi sedang: apabila didapatkan eritema > 2 cm
· Infeksi berat : apabila didapatkan gejala infeksi sistemik.
• Ulkus diabetes yang terinfeksi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Non-limb threatening : selulitis < 2cm dan tidak meluas sampai tulang atau sendi.
Limb threatening : selulitis > 2cm dan telah mencapai tulang atau sendi, serta adanya
infeksi sistemik.
• Pada infeksi yang tidak membahayakan (non-limb threatening) biasanya disebabkan oleh
staphylokokus dan streptokokus. Infeksi ringan dan sedang dapat dirawat poliklinis dengan
pemberian antibiotika oral, misalnya cephalexin, amoxilin-clavulanic, moxifloxin atau
clindamycin.
• Pada infeksi berat biasanya karena infeksi polimikroba, seperti staphylokokus, streptokokus,
enterobacteriaceae, pseudomonas, enterokokus dan bakteri anaerob misalnya bacteriodes,
peptokokus, peptostreptokokus. Pada infeksi berat harus dirawat dirumah sakit, dengan
pemberian antibiotika yang mencakup gram posistif dan gram negatif, serta aerobik dan
anaerobik. Pilihan antibiotika intravena untuk infeksi berat meliputi imipenem-cilastatin, B-
lactam B-lactamase (ampisilin-sulbactam dan piperacilintazobactam), dan cephalosporin
spektrum luass.

Perawatan Luka
• Beberapa jenis balutan telah banyak digunakan pada perawatan luka serta didesain untuk
mencegah infeksi pada ulkus (antibiotika), membantu debridement (enzim), dan mempercepat
penyembuhan luka.
• Balutan basah-kering dengan normal salin menjadi standar baku perawatan luka. Selain itu
dapat digunakan Platelet Derived Growth Factor (PDGF), dimana akan meningkatkan
penyembuhan luka, PDGF telah menunjukan dapat menstimulasi kemotaksis dan mitogenesis
neutrofil, fibroblast dan monosit pada proses penyembuhan luka.
• Penggunaan pengganti kulit/dermis dapat bertindak sebagai balutan biologis, dimana
memungkinkan penyaluran faktor pertumbuhan dan komponen matrik esktraseluler.
• Recombinant Human Platelet Derived Growth Factors (rhPDGF-BB) (beclpermin) adalah satu-
satunya faktor pertumbuhan yang disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA).
• Living skin equivalen (LSE) merupakan pengganti kulit biologis yang disetujui FDA untuk
penggunaan pada ulkus diabetes

Terapi lain
• Pembedahan
• Terapi HbO

You might also like