Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

AKI : penurunan mendadak faal ginjal dalam 48 jam yaitu renal disease that causes progressive renal insufficiency,

berupa kenaikan kadar kreatinin serum >0,3mg/dL, with the exception of hereditary cystic disorders. The
presentasi kenaikan kreatinin serum > 50% (1.5x kenaikan incidence and the number and size of cysts correlate with
dari nilai dasar), atau pengurangan produksi urin (oligouria the number of years the patient is on dialysis.
yang tercatat <0,5ml/kgBB/jam dalam waktu lebih dari 6 In the early stages, acquired cystic kidney disease does not
jam). produce symptoms; it is usually discovered incidentally in
Oligouri pada pasien Aki harus disingkirkan kemungkinan the course of abdominal imaging procedures. Patients with
lain seperti obstruksi, intake cairan cukup atau tidak. more advanced disease may present with signs and
symptoms due to cyst hemorrhage or infection, or distant
metastasis from a malignant renal neoplasm.
Hemorrhagic cysts can occur in up to 50% of patients with
acquired cystic kidney disease, and may present as flank
pain and gross hematuria. [9] Rarely, patients may also
develop spontaneous retroperitoneal hemorrhage,
resulting in hemorrhagic shock, which may be fatal.

Acquired cystic kidney disease (ACKD) was previously


thought to be a consequence of hemodialysis. Studies have
shown that, although the association of dialysis and ACKD
is indisputable, it is the uremic state that promotes the
development of ACKD. The development of ACKD does not
appear to be associated with any particular type of kidney
disorder. Dialysis prolongs the patient’s survival to allow
more time for acquired renal cystic disease to occur.

Indikasi HD emergensi pada AKI :


A- Asidosis : pH <7.1
E - Elektrolit : hiperkalemia dengan kalium serum >
6.5mEq/L atau meningkatnya kalium secara cepat
I – Intoksikasi : intoksikasi obat SLIME : Salisilat, litium,
isopropanol, Metanol, dan etilen glikol
O- Overload : volume overload, resisten diuretik
U- Uremia: BUN meningkat disertai gejala uremia,
pericarditis, neuropati, uremic bleeding, atau
perubahan status mental (uremic ensefalopati)

Pengobatan suportif pada AKI: Cara Kerja HD


 Kelebihan volume : batasi garam (1-2gr/hari) dan air
(<1L/hari)
 Hiponatremia : Batasi asupan air dan hindari infus
larutan hipotonik
 Hiperkalemia : Batasi asupan diet Kalium, hindari
diuretik hemat kalium, Glukosa (50ml dextrose 50%)
dan insulin 10 unit, natrium bikarbonat 50-100mmol
agonis beta2 (salbutamol), kalsium glukonat

 Asidosis metabolik : nabic (upayakan bikarbonat


serum >15mmol/L, pH > 7,2) HD dilakukan dengan mengalirkan darah ke dalam suatu
 Hiperfosfatemia : batasi asupan diet fosfat tabung ginjal buatan (dialiser yang terdiri dari dua
(800mg/hari), kalsium asetat, kalsium karbonat kompartemen yang terpisah. Darah dari pasien dipompa
dan dialirkan ke kompartemen darah yang dibatasi oleh
 Hipokalsemia : kalsium karbonat, kalsium asetat
selaput semipermiabel buatan (artificial) dengan
 Nutrisi : batasi asupan protein (0,8-1 gr/kgBB/hari)
kompartemen dialisat. Kompartemen dialisat dialiri cairan
jika tidak dalam kondisi katabolik, karbohidrat
dialisis yang bebas pirogen, berisi larutan dengan komposisi
100g/hari.
elektrolit mirip dengan serum normal dan tidak
mengandung sisa metabolisme nitrogen. Cairan dialisis dan
ACKD : Aquired Cystic Kidney Disease : Acquired cystic
darah yang terpisah akan mengalami perubahan
kidney disease has been described in nearly every type of
konsentrasi karena zar terlarut berpindah dari konsentrasi
yang tinggi ke arah konsentrasi yang rendah sampai Pembatasan kalium : hiperkalemia bisa menyebabkan
konsentrasi zat terlarut sama di kedua kompartemen cardiac arrest. Batasi asupan yang banyak kalium seperti
(difusi). Pada proses dalisis, air jga dapat berpindah dari buah dan sayur. Kadar kalium darah dianjurkan 3,5 – 5,5
kompatemen darah ke kompartemen cairan dialisat mEq/L.
dengan cara menaikkan tekanan hidrostatik negatif pada
kompartemen cairan dialisat. Perpindahan air ini disebut Pembatasan natrium : <2gr/hari, karena natrium sifatnya
ultrafiltrasi. menarik air. Jangan ampe TD tinggi karena overload cairan
dan natrium. Intake garam meningkat, rasa haus
Komplikasi HD meningkat.
Komplikasi pada hemodialisis:
- Terkait akses : infeksi lokal, trombosis, stenosis
pembuluh darah
- Saat HD : Hipotensi, Mual muntah, sakit kepala, kram,
nyeri punggung, sakit dada, gatal, Demam, menggigil
- Jarang terjadi : Reaksi pada anafilaktik dari dialiser,
aritmia, tamponade jantung, kejang, perdarahan
intrakranial, dll.
- Trombositopenia akibat heparin
- Depresi

Mengetahui adekuasi HD:


Menghiung urea-reduction ratio :

𝑢𝑟𝑒𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 − 𝑢𝑟𝑒𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑠𝑐𝑎 𝑑𝑖𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠


𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑢𝑟𝑒𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠

Pada dialisis 2x/minggu dianggap cukup bila URR > 80%.


Cara lain : rumus Dougirdas

Diet pada CKD:


Yang paling penting : pembatasan protein dan fosfat
(tergantung GFR) :
GFR Protein Fosfat
>60 Tidak dianjurkan Tidak dibatasi
pembatasan
25-60 0,6-0,8 <10gr/kgBB/hari
gr/kgBB/hari
5-25 0,6-0,8 atau <10 gr
tambahan 0,3gr
asam amino
esensial atau
asam keton
Protein perlu dihambat karena kelebihan protein akan
dipecah menjadi ureum dan akan diekskresikan melalui
ginjal. Berbeda dengan lemak dan karbohidrat yang bisa
disimpan di dalam tubuh sebagai cadangan.

Fosfat perlu dibatasi karena biasanya sumbernya sama, dan


diekskresikan juga melalui ginjal. Jika kelebihan jadi
hiperfosfatemia.
Untuk mencegah hiperfosfatemia bisa juga diberikan
kalsitriol untuk mengikat fosfat dan menghambat absorbsi
fosfat. Fosfat terkandung dalam daging dan produk hewani.
Pengikat fosfat :
Garam kalsium (CaCO3, Ca asetat), aluminium hidroksida
Al(OH)3, garam magnsium Mg(OH)2 / MgCO3.

Pembatasan cairan : harus seimbang sama air yang keluar


(dihitung dari urin output dan juga insensible water loss)
IWL : 500-800ml. Jadi, input cairan : IWL + urin output.
Input cairan harus dihitung dari jumlah minuman, infus,
dan cairan dalam makanan (buah, sayur)

You might also like