Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Analisis Strategi Pengelolaan Sampah di Kota Semarang

Oleh : Rasyid Abdillah, Dyah Hariani, Rihandoyo

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto Sarjana Hukum, Tembalang Semarang Kotak Pos 1296

Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405

Laman : http:/www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

Semarang city is the capital of Central Java is sufficiently developed, the rapid development of
the city followed by volume increases in population resulting in the amount of waste produced is
increasing. However, waste management facilities and infrastructures owned by the city of
Semarang is not proportional to the increase in the volume of the garbage. The problem that
arises : How to waste management in the city of Semarang at this time, and what are the factors
supporting and inhibiting factors ? How should the alternative strategies for the optimization of
waste management in the city of Semarang ?. The purpose of this study was to describe the waste
management, and what are the factors that support and hinder the application of waste
management. Furthermore, the data obtained are used to formulate an alternative strategy of
waste management in the city of Semarang. Attempts to answer issues and research purposes is
done by using the theory of strategic management as a basic foundation in analyzing and
formulating strategies. To identify strengths, weaknesses, opportunities, and threats as well as to
evaluate the strategic issues using the SWOT analysis and the litmus test. Once the analysis is
done, shows there are eight strategic issues in the implementation of the waste management. And
after an evaluation by a litmus test, it can be seen the three most strategic issues can be found. It
is maximize community empowerment related vision and mission to be achieved, multiply the
number of fleet and containers in Semarang in order to improve service to the public, and
increase public participation in order to overcome the limitations of the available fleet and
containers.

Keys Words : Strategic Management; waste management; Formulation of strategic programs


PENDAHULUAN masalah yang sangat serius dalam kota
besar khususnya di Kota Semarang.
A. LATAR BELAKANG Dalam pembangunan daerah,
dijelaskan pada UU 22 Tahun 1999
Perkembangan kota yang pesat
tentang Pemerintahan Daerah, selanjutnya
menyebabkan bertambahnya jumlah
telah direvisi dengan UU 32 Tahun 2004,
penduduk kota. Salah satu dampak akibat
telah memberi kepada daerah untuk dapat
peningkatan laju pertumbuhan dan
mengatur dan memanfaatkan sumberdaya
pendapatan penduduk adalah peningkatan
yang dimiliki secara lebih optimal.
tuntutan penyediaan sarana dan prasarana
Desentralisasi memberikan kepada daerah
pelayanan perkotaan. Selain kuantitas,
kesempatan sekaligus tuntutan untuk dapat
kualitas pelayanan pun dituntut untuk terus
mengambil prakarsa, menetapkan prioritas
ditingkatkan agar senantiasa dapat
dan mengambil keputusan menentukan
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk
pemanfaatan sumber daya yang berasal
perkotaan. Konsekuensi dari peningkatan
dari daerah sendiri atau dari luar daerah
urbanisasi dan kondisi ekonomi adalah
yang sah. Desentralisasi menuntut pula
perubahan pola konsumsi masyarakat kota
kewajiban daerah untuk lebih dapat
yang dapat dilihat dengan nyata dari
meningkatkan pelayanan dan
komposisi sampah perkotaan. Demikian
kesejahteraan kepada masyarakatya,
juga dengan volume sampah yang
berkembangnya kehidupan demokrasi,
diproduksi oleh suatu kota akan
keadilan, dan pemerataan.
berbanding lurus dengan perkembangan
Dengan berlakunya UU No 18/2008
dan pertambahan jumlah penduduknya.
tentang pengelolaan sampah. Substansi
Di dalam pengelolaan sampah
penting dari UU ini adalah semua
perkotaan, masalah utama kota-kota di
pemerintah kota/kabupaten harus
Indonesia adalah terbatasnya kemampuan
mengubah system pembuangan sampah
pemerintahan di daerah dalam menghadapi
menjadi system pengelolaan sampah.
masalah pengumpulan dan pembuangan
Sampah yang biasanya diangkut dan
sampah yang terus meningkat. Pada
dibuang ke TPA, saat ini harus ada
umumnya hanya sedikit sampah yang
pengelolaan sampah baik di tingkat hulu
dapat dikumpulkan dan dibuang dengan
maupun hilir. Selain itu, dalam Perda No
cara yang benar sehingga penanganan
06 Tahun 2012 tentang pengelolaan
sampah di Indonesia sangat kurang dan
sampah di Kota Semarang menegaskan
diperkirakan akan semakin buruk pada
pula bahwa pengelolaan sampah di Kota
masa mendatang akibat semakin
Semarang bukan hanya tanggungjawab
bertambahnya volume timbulan sampah
Dinas Kebersihan dan Pertamanan saja,
dan juga keanekaragaman kandungan yang
namun menjadi tanggungjawab seluruh
terdapat di dalamnya.
masyrakat Kota Semarang. Namun kondisi
Kota Semarang merupakan ibukota
sekarang ini, kesadaran masyarakat Kota
Jawa Tengah yang cukup berkembang.
Semarang terkait pengelolaan sampah dari
Laju perkembangan kawasan perkotaan
sumbernya masih kurang. Selain itu, peran
Semarang telah melampaui batas
serta masyarakat Kota Semarang mengenai
administrasi Kota Semarang. Peningkatan
pemilahan sampah juga belum merata di
jumlah penduduk yang mencapai
berbagai Kecamatan.
1.585.699 jiwa akan memicu
Di dalam menangani permasalahan
meningkatkannya kegiatan jasa, industri,
sampah, Pemerintah Kota Semarang dalam
bisnis dan sebagainya di wilayah
pengelolaan sampah mempunyai strategi,
Semarang sehingga akan memicu
yaitu untuk tingkatan hilir Pemerintah
meningkatnya produksi limbah buangan
Kota Semarang bekerja sama dengan pihak
atau sampah. Sampah merupakan suatu
ketiga ( swasta ) yaitu PT. Narpati Agung
Karya Persada Lestari dalam pengelolaan strategi dan progam unggulan dalam
sampah di TPA Jatibarang. Kerjasama ini menjaga kebersihan Kota Semarang.
berjangka waktu selama 25 tahun.PT. Masih banyaknya warga yang
Narpati selaku pihak swasta yang membiasakan membuang sampah
mengelola sampah menjadi kompos di sembarangan menunjukan sosialisasi
TPA Jatibarang. Jika ada sisa sampah yang pengelolaan sampah yang belum merata.
tidak terolah oleh pihak PT. Narpati di Sehingga kesadaran masyarakat mengenai
pilah oleh pemulung yang ada di TPA kebersihan lingkungan masih sangat
Jatibarang untuk dijual kembali.Namun, kurang. Seharusnya Dinas Kebersihan dan
tidak semua sampah diambil oleh Pertamanan Kota Semarang mampu
pemulung, hal ini di karenakan kualitas memberikan pelayanan pengelolaan
sampah itu sendiri. Untuk mengantisipasi sampah dengan baik kepada masyarakat
overload TPA Jatibarang, Pemerintah Kota terkait pembinaan pengelolaan sampah.
Semarang menerapkan pengelolaan Uraian yang telah dijelaskan di atas
sampah terpadu di hulu. merupakan gambaran secara umum
Pengolahan sampah secara terpadu permasalahan pengelolaan sampah di
berbasis masyarakat dilaksanakan dengan tempat pengolahan sampah terpadu di
melakukan reduksi sampah semaksimal Kota Semarang. Dari penjelasan tersebut,
mungkin dengan cara pengolahan sampah maka penulis melakukan penelitian dengan
di lokasi sedekat mungkin dengan sumber judul “ Analisis Strategi Pengelolaan
sampah, yaitu dapat dilakukan di Tempat Sampah di Kota Semarang ”. Hal ini
Penampungan Sampah Sementara Terpadu dilakukan supaya pencapaian hasil yang
( TPST ), transfer depo maupun di lokasi maksimal dari strategi pengelolaan sampah
sekitar sumber sampah yang sesuai dengan mampu diperoleh dan memberikan
kondisi setempat. Strategi ini menurut manfaat bagi seluruh bagian sektor
penulis sangat tepat untuk dilaksanakan di lingkungan di Kota Semarang maupun
Kota Semarang, dikarenakan pelayanan masyarakat lokal guna peningkatan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota kesejahteraan masyarakat.
Semarang mengenai pengelolaan sampah
kurang maksimal. Hal ini terkendala B. TUJUAN
sarana dan prasarana tidak sebanding a. Mendeskripsikan pengelolaan sampah
dengan volume sampah di Kota semarang di Kota Semarang
yang dihasilkan kian meningkat. b. Menjelaskan faktor pendukung dan
Kinerja Dinas Kebersihan dan penghambat pengelolaan sampah di
Pertamanan Kota Semarang dinilai juga Kota Semarang
belum optimal dalam c. Merumuskan strategi pengelolaan
mengimplementasikan strategi sampah yang seharusnya dilakukan oleh
pengelolaan sampah yang telah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
dirumuskan. Dilihat dari tingkat Semarang untuk optimalisasi
kepadatan masyarakat di Kota Semarang pengelolaan sampah di Kota Semarang.
kian bertambah, namun masih kurangnya
tingkat kesadaran masyarakat untuk C. TEORI
membantu mengurangi permasalahan
sampah. Masyarakat masih saja Administrasi Publik
membudayakan membuang sampah di Banyak para ahli yang memberikan
sungai/selokan dan menimbun sampah di definisi pada administrasi publik, Menurut
pinggir jalan. Seharusnya hal tersebut John M. Pfiffner dan Robert V. Presthus
sudah mampu diminimalisir oleh Dinas administrasi publik meliputi implementasi
Kebersihan dan Pertamanan Kota kebijaksanaan Pemerintah yang telah
Semarang yang mempunyai beberapa ditetapkan oleh badan-badan perwakilan
politik. Administrasi publik dapat formulasi strategis, implementasi strategis,
didefinisikan koordinasi usaha-usaha evaluasi dan pengendalian.
perorangan dan kelompok untuk Perencanaan Strategis
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Perencanaan strategis sebagai
Secara global, administrasi publik adalah komponen dari manajemen strategis
suatu proses yang bersangkutan dengan bertugas untuk memperjelas tujuan dan
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan sasaran, memilih berbagai kebijaksanaan,
pemerintah, pengarah kacakapan, dan terutama dalam memperoleh dan
teknik-teknik yang tidak terhingga mengalokasikan sumber daya, serta
jumlahnya, memberikan arah dan maksud menciptakan suatu pedoman dalam
terhadap usaha sejumlah orang. Ilmu menerjemahkan kebijaksanaan organisasi
Administrasi Negara ke satu hingg ke lima (Steiss dalam Salusu, 2008:500).
dianggap sebagai Old Public Management, Identifikasi Isu Strategis
dan saat ini berada New Public Di dalam hubungannya dengan
Management. Pemerintah sekarang tidak identifikasi isu strategis, Bryson (dalam
lagi dilayani, namun melayani kepentingan Tangkilisan, 2003:20) mengemukakan
publik. Pengelolaan sampah pada empat hal yang harus diperhatikan :
dasarnya bertujuan untuk melayani 1. Isu strategis harus dijabarkan secara
kebutuhan masyarakat terkait masalah singkat, seyogianya cukup dalam
kebersihan lingkungan. satu paragraf.
Manajemen Publik 2. Isu strategis harus sesuai disertai
Pada dasarnya manajemen publik, dengan argumen yang menyatakan
yaitu instansi pemerintah. Overman dalam isu itu sebagai isu strategis.
Keban (2004 : 85), mengemukakan bahwa 3. Tingkat strategis masing-masing isu
manajemen publik bukanlah “ scientific yang ada perlu diperhatikan.
management”, meskipun sangat 4. Tim perencanaan harus
dipengaruhi oleh “ scientific management mendefinisikan segala konsekuensi
”. Manajemen publik bukanlah “ policy dari kegagalan dalam merespons isu.
analysis ”, bukanlah juga administrasi Selanjutnya, berkaitan dengan
publik, merefleksikan tekanan-tekanan pengertian isu strategis, Dwiyanto ( dalam
antara orientasi “ rational-instrumental ” Tangkilisan, 2005:265 ) mengemukakan
pada satu pihak, dan orientasi politik bahwa secara umum isu strategis dapat
kebijakan dipihak lain. Public dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
management adalah suatu studi 1. Isu strategis yang tidak memerlukan
interdisipliner dari aspek-aspek umum tindakan sekarang, tetapi terus
organisasi, dan merupakan gabungan dipantau perkembangannya.
antara fungsi manajemen seperti planning, 2. Isu strategis yang bisa diselesaikan
organizing, dan controlling satu sisi, melalui mekanisme perencanaan
dengan SDM, keuangan, fisik, informasi strategi rutin.
dan politik disisi lain. 3. Isu strategis yang memerlukan
Manajemen Strategis tindakan segera dan karenanya tidak
Salah satu cabang dari ilmu dapat diselesaikan dengan
manajemen adalah manajemen strategi. menggunakan mekanisme yang
Definisi manajemen strategi menurut rutin.
Wheelen (Purwanto, 2007:75) yaitu Analisis Lingkungan Strategis
menetapkan keputusan manajerial dan Analisis lingkungan terdiri dari dua
tindakan yang menentukan kinerja (Tangkilisan, 2003:14-15), yaitu :
perusahaan jangka panjang, maka 1. Lingkungan Internal yaitu
mencakup pemindaian lingkungan, identifikasi dari berbagai faktor
yang berasal dari dalam organisasi
yang mencakup kekuatan dan meminimalkan kelemahan (weeknesses)
kelemahan organisasi. Hal ini dapat dan ancaman (theats). Dengan demikian,
dilihat melalui sumber daya perencanaan strategis harus menganalisi
manusia, kultur organisasi, sumber faktor-faktor startegis ( kekuatan,
daya keuangan, maupun strategi kelemahan, peluang, dan ancaman ) dalam
yang diterapkan saat ini. kondisi yang ada saat ini.
2. Lingkungan Eksternal, dalam hal ini, Konsep Majemen Pengelolaan Sampah
diidentifikasi tentang berbagai Sistem pengelolaan sampah adalah
faktor yang menyangkut peluang proses pengelolaan sampah yang meliputi
dan ancaman yang berasal dari luar 5 aspek/komponen yang saling
organisasi seperti konsumen atau mendukung dimana antara satu dengan
pelanggan, para kompetitor serta lainnya saling berinteraksi untuk mencapai
kolabolator. tujuan, kelima aspek tersebut meliputi :
Isu-isu Strategis 1. Aspek teknis operasional
Bryson (dalam Tangkilisan, 2003:20) 2. Aspek kelembagaan
mendefinisikan isu strategis sebagai 3. Aspek hukum dan peraturan
pilihan kebijakan mendasar yang 4. Aspek pembiayaan
mempengaruhi mandat, misi, nilai, tingkat 5. Aspek peran masyarakat
dan kombinasi pelayanan, klien biaya
organisasi atau manajemen. C. METODE
Perumusan Strategi
Analisis lingkungan terdiri dari dua, yaitu : Pendekatan yang digunakan dalam
1. Lingkungan internal yaitu penelitian ini adalah metode kualitatif
identifikasi dari berbagai faktor yang deskriptif. Data yang diperoleh oleh
berasal dari dalam organisasi yang peneliti, yang berupa kata-kata, gambar,
mencakup kekuatan dan kelemahan dll data disini yang dimaksud adalah
organisasi. Hal ini dapat dilihat dokumen pribadi, foto-foto, kamera, dll.,
melalui sumber daya manusia, harus dideskripsikan oleh peneliti dengan
infrastruktur, sumber daya keuangan, detail. Dalam melakukan penelitian ini,
maupun strategi yang diterapkan saat peneliti memilih untuk mengambil lokus di
ini. Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota
2. Lingkungan eksternal, dalam hal ini Semarang dan beberapa TPS dan KSM di
di identifikasi tentang berbagai faktor Kota Semarang.
yang menyangkut peluang dan Jenis data yang digunakan dalam
ancaman yang berasal dari luar penelitian ini yakni jenis data kualitatif.
organisasi seperti konsumen / Pengumpulan data dapat menggunakan
pelanggan, para competitor serta suber data primer dan sekunder. Untuk
kolabolator. Salusu ( 2005:326 ) mengumpulkan data dalam kegiatan
menyebutkan faktor eksternal penelitian, peneliti menggunakan teknik
tersebut diantaranya ekonomi, politik observasi dan wawancara. Alat yang
dan hokum, sosialkultural, teknologi dipakai dalam melakukan analisis data
dan ekologi. dalam penelitian ini adalah analisis
Setelah tahapan analisis lingkungan SWOT, dan dilanjutkan dengan tes litmus
tahapan selanjutnya analisis SWOT. untuk menyaring isu startegis.
Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk D. PEMBAHASAN
merumuskan strategi kebijakan. Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat Berdasarkan penelitian yang telah
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan dilakukan dengan cara wawancara,
peluang (oppurtinities) sekaligus observasi, dan dokumen pendukung
lainnya. Analisis SWOT digunakan dalam - Belum meratanya pemberian
pembahasan hasil penelitian ini untuk anggaran kepada Tempat Pengelolaan
mengklasifikasikan yang menjadi kekuatan Sampah
(strengths), kelemahan (weaknesses), - Sarana dan prasarana lapangan
peluang (opportunities), dan ancaman - Semakin berkurangnya daya
(threats) yang berasal dari internal maupun tampung TPA
eksternal. Berdasar klasifikasi tersebut 2. Faktor eksternal
juga dapat diketahui faktor-faktor a. Peluang (opportunities)
pendukung dan faktor-faktor penghambat - Sistem pemerintahan yang kondusif
dalam strategi pengelolaan sampah di Kota - Tersedia Perda pengelolaan sampah
Semarang. Sebelum memaparkan analisis -Dukungan Walikota terkait
lingkungan strategis yang berupa pengelolaan sampah
lingkungan internal dan eksternal, harus - Adanya pertumbuhan perekenomian
diketahui terlebih dahulu kondisi Kota Semarang
pengelolaan sampah di Kota Semarang. - Dibentuknya kelompok pengelolaan
Kondisi masyarakat saat ini terkait sampah
pola pikir terhadap pengelolaan sampah b. Ancaman (threats)
masih kurang. Masih banyak warga yang - Minimnya kesadaran masyarakat
memakai konsep pengelolaan sampah tentang pemilahan sampah
dengan system kumpul, angkut, buang. Setelah mengetahui faktor internal
Hal ini meyebabkan volume sampah di dan eksternal, kemudian dapat diketahui
TPS yang telah disediakan semakin faktor yang menjadi pendukung dan
menumpuk. Namun sebagian masyarakat penghambat di dalam strategi pengelolaan
lainnya telah mengubah kebiasaan sampah di Kota Semarang ini. Adapun
pengelolaan sampah tersebut dengan faktor pendukungnya, meliputi :
memilah sampah organic dan anorganik Kesesuaian visi dan misi dengan kondisi,
langsung dari sumber. Hal ini dibantu juga Pelasanaan misi guna mencapai visi,
oleh kelompok kelompok pengelolaan Sistem Pemerintahan yang kondusif,
sampah atau biasa disebut dengan KSM ( Tersedia Perda pengelolaan sampah,
kelompok swadaya masyarakat ) yang Dukungan Walikota terkait pengelolaan
dibentuk oleh warga sendiri sebagai sampah, Adanya pertumbuhan
percontohan bagi masyarakat yang belum perekonomian Kota Semarang, dan
mampu mengubah pola pikir pengelolaan Dibentuknya Kelompok Pengelolaan
sampah. Sampah.
Berikut analisis faktor lingkungan Sedangkan faktor yang menjadi
internal dan lingkungan eksternal dalam penghambat di dalam strategi pengelolaan
analisis SWOT berdasarkan hasil sampah di Kota Semarang ini adalah
penelitian : Kualitas dan kuantitas SDM yang kurang
1. Faktor internal : memadai, Minimnya anggaran Dinas,
a. Kekuatan (strengths) Belum meratanya pemberian anggaran
- Kesesuaian visi dan misi dengan kepada Tempat Pengelolaan Sampah,
kondisi Sarana dan prasarana lapangan, Semakin
- Pelaksanaan misi guna mencapai berkurangnya daya tampung TPA, dan
visi Minimnya kesadaran masyarakat tentng
b. Kelemahan (weaknesses) pemilahan sampah.
- Kualitas dan kuantitas SDM yang Setelah diketahui strengths,
kurang memadai weaknesses, opportunities, dan threats
- Minimnya anggaran Dinas nya, dan mengidentifikasi faktor
penghambat dan pendukung dalam
pengelolan sampah di Kota Semarang.
Langkah selanjutnya adalah membuat adalah Memaksimalkan pemberdayaan
matriks SWOT untuk menganalisis lebih masyarakat terkait visi dan misi yang ingin
lanjut strategi apa yang diambil dan dicapai untuk meningkatkan kesadaran
dijadikan landasan dalam penetapan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
perencanaan strategis. Identifikasi ini Memperbanyak jumlah armada dan
menggunakan matriks SWOT yang terdiri container di Kota Semarang guna
dari empat sel. Setiap sel akan meningkatkan pelayanan kepada
menghasilkan strategi yaitu strategi SO, masyarakat. Meningkatkan partisipasi
strategi ST, strategi WO, dan startegi WT. masyarakat guna mengatasi keterbatasan
Hasil penelitian inilah yang akan armada dan container yang tersedia. Isu
digunakan untuk merumuskan alternatif inilah yang kemudian akan dirumuskan ke
startegi pengelolaan sampah. Isu-isu dalam progam-progam strategis. Upaya
strategis yang telah dirumuskan perumusan progam-progam strategis
diantaranya adalah sebagai berikut : pengelolaan sampah untuk tiga tahun
a. Strategi S-O kedepan adalah sebagai berikut :
- Mengoptimalkan sinergitas visi dan 1. Memaksimalkan pemberdayaan
misi dalam dukungan politik masyarakat terkait visi dan misi
- Mensosialisasikan Perda untuk yang ingin dicapai untuk
meningkatkan efektifitas dalam meningkatkan kesadaran
pencapaian misi pengelolaan masyarakat dalam pengelolaan
sampah sampah
b. Strategi S-T a. Mengadakan penyuluhan mengenai
- Memaksimalkan pemberdayaan pentingnya mulai memilah sampah
masyarakat terkait vsi dan misi yang langsung dari sumbernya guna
ingin dicapai untuk meningkatkan mengurangi volume sampah yang
kesadaran masyarakat dalam masuk ke TPS.
pengelolaan sampah b.Memberikan pembinaan Tempat
c. Strategi W-O Pengelolaan Sampah atau
- Rekruitmen pegawai berbasis kelompok yang dibentuk oleh
kompetensi masyarakat guna mengelola
- Mengalokasikan anggaran untuk sampah untuk di olah menjadi
Tempat Pengelolaan Sampah sesuai kompos dan barang bernilai jual.
dengan Perda yang telah ditetapkan c. Melakukan kegiatan pemberdayaan
- Meningkatkan partisipasi kepada masyarakat dengan
masyarakat guna mengatasi bekerjasama dengan instasi –
keterbatasan armada dan container instasi terkait pengelolaan sampah
yang tersedia dengan pelatihan pembuatan
d. Strategi W-T kompos dan pembuatan barang
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas bernilai jual hasil dari sampah non
SDM dalam upaya mengubah organic.
mindset masyarakat terhadap d.Memasarkan hasil produksi dari
pengelolaan sampah masyarakat yang berupa kompos
- Pengadaan armada dan container di dan kerajinan tangan yang bernilai
Kota Semarang guna meningkatkan jual.
pelayanan kepada masyarakat 2. Memperbanyak jumlah armada
Beberapa isu yang telah ditemukan dan container di Kota Semarang
tersebut, kemudian selanjutnya dapat guna meningkatkan pelayanan
diketahui isu-isu yang benar-benar kepada masyarakat
strategis melalui uji litmus. Isu yang
memiliki skor paling tinggi dan strategis
a. Memperbaiki sarana dan prasarana Memaksimalkan pemberdayaan
berupa armada dan container yang masyarakat terkait vsi dan misi yang ingin
sudah tidak layak pakai. dicapai untuk meningkatkan kesadaran
b.Menjalin kerjasama dengan masyarakat dalam pengelolaan sampah,
investor untuk pengadaan armada Rekruitmen pegawai berbasis kompetensi,
dan container. Mengalokasikan anggaran untuk Tempat
c. Melakukan pembaharuan armada Pengelolaan Sampah sesuai dengan Perda
lama dengan armada baru yang yang telah ditetapkan, Meningkatkan
lebih modern dan lebih praktis. partisipasi masyarakat guna mengatasi
d.Merekrut SDM untuk ditempatka keterbatasan armada dan container yang
di lapangan dikarenakan SDM tersedia, Meningkatkan kualitas dan
yang ada sangat terbatas. kuantitas SDM dalam upaya mengubah
3. Meningkatkan partisipasi mindset masyarakat terhadap pengelolaan
masyarakat guna mengatasi sampah, dan Pengadaan armada dan
keterbatasan armada dan container di Kota Semarang guna
container yang tersedia meningkatkan pelayanan kepada
a. Memberikan pelayanan masyarakat.
pengelolaan sampah harus sesuai Delapan isu strategis tersebut
dengan kebutuhan masyarakat. dievaluasi dengan menggunakan Uji
b.Meningkatkan sosialisasi Litmus, yang dilakukan oleh peneliti
pemilahan sampah langsung dari dengan pihak dari Dinas Kebersihan dan
sumbernya kepada masyarakat. Pertamanan Kota Semarang. Dari delapan
c. Mengoptimalkan partisipasi isu tersebut, terdapat tiga isu strategis
masyarakat didalam pengelolaan pengelolaan sampah di Kota Semarang.
sampah dengan konsep 3R ( Ketiga isu tersebut yaitu yang pertama,
reduce, reus, recycle ). Memaksimalkan pemberdayaan
d.Memberikan kesempatan kepada masyarakat terkait visi dan misi yang ingin
masyarakat untuk berpastisipasi dicapai untuk meningkatkan kesadaran
dalam merencanakan progam masyarakat dalam pengelolaan sampah.
pengelolaan sampah. Kedua, Pengadaan armada dan container
di Kota Semarang guna meningkatkan
E. PENUTUP pelayanan kepada masyarakat. Dan yang
terakhir adalah Meningkatkan partisipasi
A. SIMPULAN masyarakat guna mengatasi keterbatasan
Dari analisis lingkungan yang armada dan container yang tersedia.
dilakukan, dapat diketahui faktor internal
dan faktor eksternal yang berkaitan dengan B. SARAN
pengelolaan sampah di Kota Semarang. Pengelolaan sampah di Kota
Setelah mengetahui faktor internal dan Semarang dapat dikatakan belum
faktor eksternal, kemudian dapat diketahui maksimal di dalam pelaksanaannya
faktor yang menjadi pendukung dan dikarenakan masih adanya kendala –
penghambat di dalam pengelolaan sampah kendala dalam penerapannya. Untuk
di Kota Semarang. Setelah melalui tahapan menunjang keberhasilan pegelolaan
identifikasi isu strategis, dapat diketahui sampah di Kota Semarang, berikut
delapan isu strategis. Delapan isu strategis rekomendasi yang dapat diberikan :
tersebut adalah Mengoptimalkan sinergitas 1.Memaksimalkan pemberdayaan
visi dan misi dalam dukungan politik, masyarakat terkait visi dan misi yang
Mensosialisasikan Perda untuk ingin dicapai.
meningkatkan efektifitas dalam Untuk meningkatkan kesadaran
pencapaian misi pengelolaan sampah, masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Hal ini dapat dicapai dengan melakukan melakukan kerjasama antara kelompok
penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat, pihak swasta, pihak
masyarakat mengenai pengelolaan pendidikan ( SD, SMP, SMA,
sampah serta pelatihan pembuatan Perguruan Tinggi ), dan Pemerintah
kompos dari sampah organik dan Kota. Kelompok masyarakat dengan
pembuatan kerajinan tangan sampah non mensosialisasikan kepada lingkungan
organik yang bernilai jual. sekitar mengenai pemilahan sampah,
2.Memperbanyak jumlah armada dan pihak swasta dengan memberikan
container di Kota Semarang guna bantuan dana kepada kelompok
meningkatkan pelayanan kepada pengolahan sampah, pihak pendidikan
masyarakat. dengan menciptakan progam sekolah
Pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan hijau yang mengedepankan cinta
harus mengupayakan pada penyediaan lingkungan sebagai bagian dari
sarana dan prasarana untuk menunjang kurikulum dan Pemerintah Kota dengan
pemilahan sampah. Hal ini dilakukan penerapan Perda yang Konsisten.
untuk mencontohkan kepada masyarakat Dengan berbagai upaya diatas,
bahwa dari Pemerintah Kota sendiri diharapkan mampu mengurangi
telah membuktikan dukungannya terkait timbunan sampah di TPA Jatibarang
pengelolaan sampah dengan dan menjadikan Kota Semarang sebagai
menyediakan sarana dan prasarana yang Kota yang bersih, indah, dan sehat.
dibutuhkan. Jika jumlah sarana dan
prasarana berupa armada dan container
telah mencapai angka ideal, maka
kepercayaan dan semangat masyarakat di DAFTAR PUSTAKA
dalam pengelolaan sampah kian
meningkat. Sehingga hal ini mampu Dari Buku:
meberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat dan mampu merubah pola Bryson, John M, 2007. Perencanaan
pikir masyarakat mengenai pengelolaan Startegis bagi Organisasi Sosial.
sampah saat ini. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
3.Meningkatkan partisipasi masyarakat
guna mengatasi keterbatasan armada Badjuri, Abdulkahar & Yuwono, Teguh.
dan container yang tersedia. 2002. Kebijakan Publik Konsep dan
Di dalam pengelolaan sampah, Strategi. Semarang : Jurusan Ilmu
masyarakat ikut bertanggung jawab atas Pemerintahan FISIP UNDIP
penangananya dikarenakan sampah
dihasilkan dari kegiatan masyarakat. David, Fred R. 2009. Strategic
Jangan sampai permasalahan sampah Management. Jakarta: Salemba Empat
menjadi bom waktu karena minimnya
keterlibatan masyarakat dalam Danim, Prof. Dr. Sudarwan. 2002.
pengelolaan sampah. Dengan adanya Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung :
partisipasi masyarakat terkait pemilahan CV
sampah, akan berdampak positif bagi Pustaka Setia
pelaksanaan pengelolaan sampah di
Kota Semarang. Selain itu, dengan Nawawi, H. Hadari. 2005. Manajemen
partipasi mayarakat mampu mengurangi Strategik Organisasi Non Profit
volume sampah yang diproduksi. Hal Bidang Pemerintahan. Yogyakarta.
ini merupakan salah satu solusi dari Gadjah Mada University Press
keterbatasan sarana dan prasarana yang
tersedia. Hal ini dapat dicapai dengan
Pasalong, Harbani. 2007. Teori
Administrasi Publik. Bandung : Alfa
Beta

Purwanto, Iwan. 2007. Manejemen


Strategi. Bandung. CV Yirama Widya

Salusu, J. 2008. Pengambilan Keputusan


Stratejik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit. Jakarta: PT
Grasindo

Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen


Stratejik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sudrajat, R. 2007. Mengelola Sampah


Kota. Jakarta : Penebar Swadaya

Sutarto. 1995.Dasar-Dasar Organisasi.


Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press

Syafiie, Inu Kencana. 2006. Ilmu


Administrasi Publik. Jakarta: PT
Rineka Cipta

Silalahi, Ulbert. 2005. Studi tentang Ilmu


Administrasi Konsep, Teori, dan
Dimensi. Bandung. Sinar Baru
Tangkilisan, Heisel N. 2003. Manajemen
Publik. Jakarta. Grasindo
Yerimas, T. Keban. 2004. Enam Dimensi
Strategis Administrasi Publik, Konsep,
Teori, dan Isu. Yogyakarta. Gaya
Media

Non Buku :
Undang-Undang nomor 18 tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah

Perda Kota Semarang Nomor 06 Tahun


2012 tentang Pengelolaan Sampah
Perwal SPP DKP 2011

You might also like