Cancer and Infertility

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Cancer and infertility

Not all cancer treatments affect fertility. Your risk depends on several factors, including

 Your age at the time of diagnosis


 The type and dosage of chemotherapy drug(s) you receive
o Alkylating agents, for example cyclophosphamide or procarbazine, have the most
significant effect on fertility. Other drugs are generally less toxic to sperm-forming
cells and eggs, but can also cause infertility, especially when used as part of a
combination of therapies.
 The location and dosage of radiation
o Exposure to the testes may destroy cells that form sperm.
o Exposure to the ovaries may destroy eggs.
o Exposure to the pituitary gland in the brain may cause changes in secretion of
hormones that regulate puberty and fertility.
 Whether you received a blood or marrow stem cell transplantation, which is associated with
a high risk of infertility

Kenapa anemia pada leukemia

Aktivitas eritropoiesis menurn

Kompensasi untuk menurunkan viskositas akibat peningkatan produksi blast

Beda Z score dan standar deviasi

Varian dan Standar Deviasi (Simpangan Baku) adalah ukuran-ukuran keragaman (variasi) data
statistik yang paling sering digunakan. Standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar kuadrat
dari varian.

Z-score adalah merupakan suatu ukuran yang menentukan seberapa besar jarak suatu nilai (dari
observasi suatu set sample) terhadap rata-ratanya dalam satuan standar deviasinya.

Beda stunting dan short stature

Beda growth velocity dan growth spurt

Growth velocity : variable derived from the measurement of height at different times and represents
the increase in height during a fixed period

Growth spurt: a tremendous amount of growth in a short time or a rapid rise in height, happen
during first year of life and around puberty

Definisi anemia

A reduction in hemoglobin concentration, hematocrit, or number of red blood cells per cubic
millimeter. The lower limit of the normal range is set at two standard deviations below the mean for
age and sex for the normal population.

Definisi pucat

10 langkah menuju keberhasilan ASI


1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju
keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI
2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya
3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui.
Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif
4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam setelah lahir) (IMD)
5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan
pelekatan mulut bayi pada payudara)
6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktal sejak bayi lahir
7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi
8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi (ASI ad libitum)
9. Tidak memberikan dot/ kempeng.
10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan

Beda leukemia akut dan kronis

Kronik : proliferasi sel granulosit matur; akut: proliferasi sel granulosit imatur

Hiperleukositosis

Leukosit >100.000/mm3

Terjadi pada 9-13% ALL dan 5-22% pada AML, lebih tinggi lagi pada CML

Faktor risiko hiperleukositosis

1. Leukosit >200.000/mm3 pada AML dan >300.000/mm3 pada ALL dan CML
2. Usia <1 tahun
3. AML M4, M5 (karena aktivitas lisozim lebih tinggi)
4. Kelainan sitogenetik seperti Ph(+), Ph-like ALL

Manifestasi klinis:

1. SSP: pandangan kabur, somnolen, delirium stupor, koma, papiledema (dari CT scan dapat
dijumpai perdarahan atau infiltrasi leukemia)
2. Pulmo: takipnea, dyspnea, hipoksia (X-ray: infiltrat difus interstisial atau alveolar)
3. Genitourinarius : oliguria, anuria
4. Vaskular : DIC, perdarahan retina, infark miokard, trombosis vena renalis

Komplikasi hiperleukositosis:

Tingginya jumlah blast dalam mikrosirkulasi  darah menjadi lebih kental  oksigenasi
jaringan terganggu  iskemia jaringan  menyebabkan reaksi adhesi antara endotel
vaskular yang abnormal dan blast  aktivasi faktor ekstrinsik  fibrin menurun, PT aPTT
panjang  memperburuk leukostasis, trombosis, dan hemoragik sekunder

Mieloblast lebih besar, lebih rigid, dan lebih mudah menempel pada vaskular daripada limfoblast 
AML lebih sering leukostasis dan trombosis daripada ALL

AML cenderung mengalami perdarahan intrakranial atau trombosis atau perdarahan paru dan
leukostasis
ALL cenderung mengalami gangguan metabolik dari tumor lisis sindrom

Karena leukostasis berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas, pasien dengan leukosit
>50.000/mm3 harus dievaluasi ketat untuk gejala klinis leukostasis.

Managemen hiperleukositosis

Kriteria TLS secara laboratorium dan klinis

Laboratorium:

Terdapat 2 atau lebih gangguan

1. Asam urat >8 mg/dL


2. Kalium >6 mg/dL
3. Phosphat > 2,1 mmol/L
4. Calcium <1,75 mmol/L
5. Kreatinin lebih tinggi dari normal

Klinis :

Terdapat TLS secara laboratorium DAN

Satu atau lebih:

1. Insufisiensi renal
2. Aritmia jantung
3. Kejang
4. Kematian mendadak

Kapan diberikan allopurinol

Faktor risiko CML

BCG isinya?

Prognosis: penyakit kanker tidak dapat disembuhkan tetapi dapat diperpanjang masa hidupnya

Lifespan 5 years survival rate 88% ALL standard risk, 58% ALL high risk

Diagnosis banding anemia : normokrom normositer  perdarahan, keganasan

10 manfaat ASI (depkes)

1. ASI dapat mengurangi tingkat depresi pada ibu. Sebuah penelitian terhadap 14 ribu ibu baru, yang
dimuat dalam Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak, menunjukkan ibu yang menyusui cenderung
terhindar dari masalah kesehatan mental. Satu dari sepuluh perempuan dunia rentan terkena
depresi, namun jumlah itu turun saat perempuan punya kesempatan untuk memberikan ASI.
2. ASI meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Ibu meneruskan zat antibodi mereka lewat ASI
kepada bayi-bayi mereka, sehingga bayi dapat membentuk sistem pertahanan tubuh yang kuat
untuk melawan virus flu dan infeksi.
3. ASI membantu memperkuat ikatan emosional antara anak dan ibu mereka. Kedekatan ini
merupakan katalis dalam membangun hubungan yang kuat antara orang tua dengan anak-anak
mereka karena anak akan merasa lebih terlindungi dan beradaptasi dengan dunia baru di sekitar
mereka.
4. ASI membuat anak lebih cerdas. Meskipun demikian, masih diperdebatkan oleh para pakar,
apakah kecerdasan itu dipicu kandungan asam lemak dalam ASI ataukah ikatan emosional yang
terbentuk antara orang tua dan anak selama proses menyusui berlangsung.
5. ASI mengurangi risiko obesitas. ASI membantu bayi untuk memilih makanan lebih baik di
kemudian hari, yang pada akhirnya memperkecil risiko obesitas. ASI adalah makanan yang mudah
dicerna bayi, sangat bergizi, dan membantu bayi memutuskan berapa banyak yang bisa dia
konsumsi dan kapan meminumnya.
6. ASI menjadikan anak-anak berperilaku lebih baik. Anak-anak yang minum ASI dan mampu
membentuk ikatan emosional dengan kedua orang tuanya selama proses menyusui, mampu
mengembangkan perilaku yang lebih baik daripada yang tidak. Namun jika ikatan itu tidak
terbentuk, dampaknya bisa berlawanan.
7. Nutrisi dalam ASI membantu otak anak berkembang sempurna dan lebih baik daripada nutrisi
dalam susu formula.
8. ASI membantu ibu menurunkan berat badan. Proses menyusui membakar banyak kalori dalam
tubuh ibu, sehingga berat badan berlebih selama hamil dapat cepat turun.
9. ASI mengurangi risiko kanker pada ibu, terutama kanker payudara dan indung telur.
10. ASI membantu keluarga menghemat anggaran rumah tangga karena gratis.

Prognosis buruk untuk leukemia


- leukosit >50.000
- >9 tahun
- Limfoblast pada sediaan perifer tinggi (>1000 sel/mcL)

Pemberian deksametason lebih efektif daripada prednison saat diberikan pada terapi induksi.
Dexamethasone proved to be most effective in the prevention of extramedullary relapses, which is
consistent with more even tissue distribution in general and better penetration of the blood-brain
barrier compared with prednisone.

Definisi anemia

Kurva disosiasi Hb

Beberapa studi menunjukkan paparan terhadap pestisida sebelum lahir dan selama tahun pertama
kehidupan meningkatkan risiko terjadinya lekemia 1,39 kali. (Home pestiside exposure, Helen D
Bailey) Merokok meningkatkan 1,11 kali (...)

Odds ratio: peningkatan risiko untuk terjadinya suatu penyakit pada individu yang meiliki faktor
risiko dibandingkan dengan individu

Faktor risiko leukemia (nelson)


Genetik
- Down syndrome
- Anemia Fanconi
- Anemia Diamond-Blackfan
- Paroksismal nokturnal hemoglobinuria
- Neurofibromatosis tipe 1
Lingkungan
- Radiasi
- Obat-obatan
- Alkylating agent (CPA, ifosfamid, carboplatin, cisplatin)
- Paparan benzene
- Epipodophyllotoxins

Cara mencegah leukemia


1. Calon ayah tidak merokok sebelum konsepsi
2. Menghindari pajanan pestisida sebelum, selama, dan setelah kehamilan
3. Diet sehat pada wanita hamil dan anak
Leukemia tidak dapat dicegah sepenuhnya karena predisposisinya meliputi faktor genetik dan
lingkungan, kita hanya dapat mengendalikan faktor lingkungannya seperti merokok dan pestisida.
(Childhood leukemia prevention)

Manifestasi Klinis Leukemia


1. Efek general/sistemik
a. Demam (60%)
b. Fatigue (50%)
c. Pucat (40%)
2. Efek hematologi dari invasi sumsum tulang
a. Anemia : pucat, sesak nafas, takikardi
b. Neutropenia: demam, ulserasi mukosa buccal, infeksi
c. Trombositopenia: perdarahan
3. Manifestasi infiltrasi sistem limfoid
a. Limfadenopati
b. Splenomegali
c. hepatomegali
4. Manifestasi infiltrasi ekstrameduler
a. Leukemia serebral (5%)
b. Infiltrasi testis (10-25%)
c. Nyeri tulang (25%)

Pemeriksaan laboratorium pasien leukemia


1. Darah lengkap: penurunan Hb, leukosit bisa rendah, normal atau tinggi, blast pada appusan
darah tepi, trombositopenia
2. Sumsum tulang : blast>5%

Yang menyebabkan perdarahan pada pasien leukemia


1. Trombositopenia
2. Produksi trombosit ditekan oleh proliferasi sel blast

Diagnosis banding pucat


1. Penyebab
a. Penurunan produksi eritrosit/hemoglobin
- Defisiensi besi, asam folat, vitamin B12
- Anemia Diamond-Blackfan
- Keganasan
- Anemia aplastik
- Anemia penyakit kronis
b. Peningkatan destruksi eritrosit
- Anemia hemolitik autoimun
- Thalassemia
- Hemolitik uremik sindrom
- DIC
c. Perdarahan
d. Nonhematologi
- Syok
- Hipoglikemia
- Gagal nafas
- edema
2. Definisi

1000 HPK
Dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).
Pengukuran LK setiap tiga bulan sampai usia satu tahun, dan setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun.
Penting karena periode emas, pertumbuhan otak mencapai 80% volume dewasa
Yang dipantau :
1. Tumbuh: BB, TB, LK
2. Kembang: keterlambatan bicara
3. Mental emosional: autis, hiperaktif
0-1 tahun: tiap bulan
1-2 tahun: tiap 3 bulan

Demam : suhu di atas 380C (rektal) (variasi suhu rektal 36,6 – 37,90C)
1. Intermittent fever is an exaggerated circadian rhythm that includes a period of normal
temperatures on most days; extremely wide fluctuations may be termed septic or hectic
fever.
2. Sustained fever is persistent and does not vary by more than 0.5°C (0.9°F)/day.
3. Remittent fever is persistent and varies by more than 0.5°C (0.9°F)/day.
4. Relapsing fever is characterized by febrile periods that are separated by intervals of normal
temperature;
5. Biphasic fever indicates a single illness with 2 distinct periods (camelback fever pattern)

Stunting
Gambar di atas memperlihatkan persentase status gizi balita pendek (pendek dan sangat pendek) di
Indonesia Tahun 2013 adalah 37,2%, jika dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan tahun 2007 (36,8%)
tidak menunjukkan penurunan/ perbaikan yang signifikan. Persentase tertinggi pada tahun 2013
adalah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (51,7%), Sulawesi Barat (48,0%) dan Nusa Tenggara Barat
(45,3%) sedangkan persentase terendah adalah Provinsi Kepulauan Riau (26,3%), DI Yogyakarta
(27,2%) dan DKI Jakarta (27,5%).
Perlekatan meyusui:

 Dagu menempel ke payudara ibu.


 Mulut terbuka lebar.
 Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
 Bibir bayi terlipat keluar.
 Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
 Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
 Ibu tidak kesakitan.
 Bayi tenang.

Posisi menyusui:

 Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
 Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
 Mulut bayi berada di depan puting ibu.
 Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi.
Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
 Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.

You might also like