Professional Documents
Culture Documents
Sistem
Sistem
Abstract
PT. Bayer Indonesia is a global enterprise with core competencies in health, nutrition and
high-tech materials. As the core company operations, PT. Bayer Indonesia produces and
markets various drugs and over-the-counter, as well as products for the agricultural
industry. One of the products produced by this company are Aspirin and Calcium D Redoxon
(CDR) Fortos. Material and information flows along the value-added chain becomes more
dynamic. Supply Chain Management (SCM) is a method, tool, or approach to management.
Demand management of PT. Bayer Indonesia is to capture information related to forecasting
(forecasting), order entry, orderpromising, branch warehouse requirements. Forecasting
methods used by these companies is a method of MRP (Material Requirement Planning).
Supplier selection mechanism is performed by PT Bayer Indonesia is by selecting suppliers,
supplier evaluation, supplier optimization, and material ordering and payment.
bertanggung jawab dalam perbaikan kristal, karena ketika suhu dingin, molekul-
kualitas. molekul aspirin dalam larutan akan bergerak
Karakteristik sistem kualitas PT Bayer melambat dan pada akhirnya terkumpul
Indonesia berorientasi pada pelanggan, membentuk endapan melalui proses nukleasi
partisipasi aktif, pemahaman tanggung (induced nucleation) dan pertumbuhan
jawab untuk kualitas, orientasi pencegahan partikel mekanismenya adalah sebagai
kerusakan, dan filosofi kualitas sebagai jalan berikut : Anhidrida asetat menyerang
hidup. PT Bayer Indonesia mempunyai H+Anhidrida asam asetat mengalami
resonansi anhidrida asam asetat menyerang
komitmen untuk memajukan dan +
meningkatkan produk, mencegah, gugus fenol dari asam salisilat H terlepas
–
mendiagnosa, meringankan dan dari OH dan berikatan dengan atom O pada
menyembuhkan berbagai penyakit, dan anhidrida asam asetat anhidrida asam asetat
berusaha mempertahankan kepercayaan terputus menjadi asam asetat dan asam
+
yang diberikan para stakeholder melalui asetilsalisilat (aspirin) H akan lepas dari
kualitas, kinerja dan produk-produk dan aspirin
jasa-jasa yang terpercaya dan juga melalui
integritas, fleksibilitas dan keterbukaan 3.5 Penjadwalan Produksi
dalam semua tindakan bisnis.
Penjadwalan produksi dari produk aspirin ini
3.4 Proses Produksi ada adalah dengan menerapkan konsep
optimalisasi ukuran lot untuk
Aspirin atau asam asetil salisilat mengurangi ongkos produksi. Hal ini
(asetosal) adalah suatu jenis obat dari dilakukan dengan cara mempertimbangkan
keluarg asalisilat yang sering digunakan 3 item, yaitu biaya yang dikeluarkan, biaya
sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau yang diterima, dan persediaan yang meliputi
nyeri minor), anti piretik (terhadap demam), bahan baku, barang setengah jadi, dan
dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki barang jadi yang paling besar pengaruhnya
efek antikoagulan dan digunakan dalam terhadap rencana produksi perusahaan.
dosis rendah dalam tempo lama untuk Biaya dan waktu yang disebabkan oleh
mencegah serangan jantung. perubahan produk dan upaya-upaya untuk
Aspirin dibuat dengan mereaksikan menghindarinya merupakan suatu alasan
asam salisilat dengan anhidrida asam asetat ekonomis dan teknis untuk
menggunakan katalis 85% H3PO4 sebagai mengelompokkan permintaan dan
zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam peramalan permintaan untuk produk yang
bifungsional yang mengandung dua gugus – sama saat menentukan ukuran lot yang
OH dan –COOH. Karenanya asam salisilat ini akan digunakan. Tapi disisi lain, pendekatan
dapat mengalami dua jenis reaksi yang ini menimbulkan pertambahan persediaan
berbeda yaitu reaksi asam dan basa. Reaksi berupa barang jadi dan juga pertambahan
dengan anhidrida asam asetat akan modal. Ukuran lot yang tetap bisa
menghasilkan aspirin. ditentukan oleh ukuran tempat atau
Sedangkan reaksi dengan methanol permintaan yang persis sama atau untuk
akan menghasilkan metil salisilat.Uji memenuhi stock maksimum yang telah
terhadap asam salisilat, ”my aspirin”, dan diketahui. Metode periodic digunakan ketika
aspirin komersil digunakan untuk menguji produk diproduksi dalam jangka waktu yang
kemurnian aspirin, khususnya mendeteksi tetap. Dalam kasusnya lot size didasarkan
apakah masih terdapat asam salisilat dalam pada jumlah inventori yang ada dan untuk
sampel. Kemurnian aspirin bisa diuiji dengan memenuhi kenaikan permintaan dan juga
menggunakan besi(III) klorida. Besi(III) untuk menyediakan safety stock dalam
klorida bereaksi dengan gugus fenol jumlah yang tepat.
membentuk kompleks ungu. Asam salisilat
(murni) akan berubah menjadi ungu jika 3.6 Pengukuran Kinerja Produksi
FeCl3 ditambahkan, karena asam salisilat
mempunyai gugus fenol, seperti terlihat Pihak manajemen perusahaan
pada gambar. berencana untuk menambah fasilitas
Pada pembuatan aspirin terjadi reaksi produksi dengan mendirikan Pabrik
sebagai berikut : Consumer Care Bayer di Cimanggis yang
H3PO4 yang ditambahkan, digunakan ditujukan bagi kegiatan produksi untuk
sebagai katalis, reaksi ini juga dilakukan pengiriman ekspor ke Australia dan
pada air yang dipanaskan agar mempercepat sekitarnya, demikian juga tahap ke-2 Proyek
tercapainya energi aktivasi. Sedangkan Jakarta Excellence akan meningkatkan dan
pendinginan dimaksudkan untuk membentuk menambah lebih baik lagi fasilitas pabrik
Sistem Rantai Pasok....(A. Rianda et al.) 163
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI