Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 6

ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

SISTEM RANTAI PASOK PRODUK OBAT-OBATAN


Aditya Rianda, Sri Eka Oktafani, Ikhsan Akmal, Zulfa Khairani, M. Gilang DP
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Email: adityarianda12@yahoo.com, fhan_thasia@yahoo.co.id,
ikhsan.akmal@gmail.com, zulfakhairani@gmail.com, gilang_gunnerslover@yahoo.com

Abstract

PT. Bayer Indonesia is a global enterprise with core competencies in health, nutrition and
high-tech materials. As the core company operations, PT. Bayer Indonesia produces and
markets various drugs and over-the-counter, as well as products for the agricultural
industry. One of the products produced by this company are Aspirin and Calcium D Redoxon
(CDR) Fortos. Material and information flows along the value-added chain becomes more
dynamic. Supply Chain Management (SCM) is a method, tool, or approach to management.
Demand management of PT. Bayer Indonesia is to capture information related to forecasting
(forecasting), order entry, orderpromising, branch warehouse requirements. Forecasting
methods used by these companies is a method of MRP (Material Requirement Planning).
Supplier selection mechanism is performed by PT Bayer Indonesia is by selecting suppliers,
supplier evaluation, supplier optimization, and material ordering and payment.

Keywords : PT. Bayer Indonesia, Supply Chain Management, Supplier

1. PENDAHULUAN urutan pengiriman menolak, carrier harus


memberikan alasan. Otomatis, ini
Perusahaan yang dipelajari adalah
perusahaan PT. Bayer Indonesia yang dapat merupakan rincian matically mengalir
keperingkat carrier. Jika operator tidak apa-
diakses pada website http://www.bayer.com.
apa atau menolak perintah, beban tender
Perusahaan Bayer merupakan perusahaan rutin terus berjalan secara otomatis sampai
global dengan kompetensi inti di bidang urutan pengiriman telah di tempatkan. Aliran
kesehatan, gizi dan material berteknologi informasi yang mengalir dalam kasus PT.
tinggi. Sebagai perusahaan inti operasi, PT. Bayer ini adalah berasal dari order yang
Bayer Indonesia memproduksi dan dilakukan oleh pihak konsumen akhir
memasarkan berbagai obat-obatan dan produk keagendan distributor. Selanjutnya, agen
over-the-counter, serta produk- produk untuk dan distributor mengirimkan informasi order
industri pertanian. Salah satu produk yang konsumen keperusahaan sehingga
dihasilkan perusahaan ini adalah Aspirin dan perusahaan dapat meramalkan permintaan
Calcium D Redoxon (CDR) Fortos. Pelanggan konsumen sehingga bisa memenuhi
utama dari produk- produk yang diproduksi kebutuhan konsumen.
oleh PT. Bayer Indonesia ini adalah konsumen
yang memiliki keluhan keluhan di bidang
industri pertanian dan di bidang kesehatan
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Material dan informasi mengalir


sepanjang rantai nilai tambah menjadi lebih
dinamis. Layanan Bisnis telah
mengembangkan berbagai solusi berbasis
internet untuk mengintegrasikan eksternal
gudang dan pembawa ke dalam arus
informasi. Order pengiriman tidak lagi
dikirim ke carrier tunggal, tapi untuk seluruh
rentang carrier yang memenuhi syarat untuk
pekerjaan tertentu, dimulai dengan
pembelanjaan kuadrat komprehensif.
Pengangkut dapat menelepon detail pesanan
tambahan, sehingga menghasilkan catatan
pemesanan, dankebutuhan untuk menerima
urutan dalam jangka waktu tertentu, yang GAMBAR 1.Aliran Informasi dan Material
(Sumber :www.bayer.com)
ditetapkan oleh Bayer Material Science. Jika

160 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No.2, Oktober 2011:160-165


ISSN 2088-4842 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Adapun aliran material yang terjadi (www.ilmuteknikindustri.wordpress.com)


adalah pembelian material dari pemasok dan 1. Kepuasan pelanggan, Konsumen atau
disimpan di storage kemudian dikirim ke pengguna produk merupakan target
perusahaan yang diangkut oleh carrier. utama dari aktivitas proses produksi
Material masuk ke perusahaan untuk setiap produk yang dihasilkan
diproduksi. Setelah itu dilakukan packaging perusahaan. Konsumen atau pengguna
terhadap hasil produksi dan kemudian yang dimaksud dalam konteks ini
disimpan di storage untuk kemudian produk tentunya konsumen yang setia dalam
didistribusikan ke seluruh jaringan penjualan jangka waktu yang panjang. Untuk
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia menjadikan konsumen setia, maka
sehingga produk sampai ke tangan terlebih dahulu konsumen harus puas
pelanggan. dengan pelayanan yang disampaikan
oleh perusahaan.
2. Meningkatkan pendapatan, Semakin
2. TINJAUAN PUSTAKA banyak konsumen yang setia dan
menjadi mitra perusahaan berarti akan
2.1 Definisi Supply Chain Management
turut pula meningkatkan pendapatan
Supply chain management (SCM) perusahaan, sehingga produk-produk
pertama kali dikemukakan oleh Oliver & yang dihasilkan perusahaan tidak akan
Weber pada tahun 1982 (cf.Oliver & Weber, ‘terbuang’ percuma, karena diminati
1982; lambert et al. 1998). SCM adalah konsumen.
metode, alat, atau pendekatan 3. Menurunnya biaya, Pengintegrasian
pengelolaannya. SCM merupakan metode aliran produk dari perusahan kepada
yang terintegrasi dengan dasar semangat konsumen akhir berarti pula
kolaborasi. mengurangi biaya-biaya pada jalur
Supply Chain Management (SCM) distribusi.
menekankan pada pola terpadu menyangkut 4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset
proses aliran produk dari supplier, terutama faktor manusia akan semakin
manufaktur, retailer hingga pada konsumen terlatih dan terampil baik dari segi
akhir. Dalam konsep SCM rangkaian aktivitas pengetahuan maupun keterampilan.
antara supplier hingga konsumen akhir Tenaga manusia akan mampu
adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat memberdayakan penggunaan teknologi
yang besar. Mekanisme informasi antara tinggi sebagaimana yang dituntut
berbagai komponen tersebut berlangsung dalam pelaksanaan SCM.
secara transparan. 5. Peningkatan laba. Dengan semakin
Dengan demikian dapat dikatakan meningkatnya jumlah konsumen yang
bahwa Supply Chain Management (SCM) setia dan menjadi pengguna produk,
adalah suatu konsep yang menyangkut pola pada gilirannya akan meningkatkan
pendistribusian produk yang mampu laba perusahaan.
menggantikan pola-pola pendistribusian 6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan
produk secara tradisional. Pola baru ini yang mendapat keuntungan dari segi
menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal proses distribusi produknya lambat laun
produksi, dan logistik. akan menjadi besar, dan tumbuh lebih
Dari 2 definisi tersebut dapat ditarik kuat.
kesimpulan bahwa fokus utama dari SCM
adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan 2.3 Prinsip-prinsip SCM
pelanggan. Semua supply chain pada Anderson, Britt & Frave (1997)
hakekatnya memperebutkan pelanggan dari memberikan 7 prinsip SCM untuk membantu
produk atau jasa yang ditawarkan. Semua para manajer dalam merumuskan strategi
pihak yang berada dalam satu rantai supply pelaksanaan SCM, yaitu:
chain harus bekerja sama satu dengan 1. Segmentasi pelanggan berdasarkan
lainnya semaksimal mungkin untuk kebutuhannya.
meningkatkan pelayanan dengan harga 2. Sesuaikan jaringan logistik untuk
murah, berkualitas, dan tepat melayani kebutuhan pelanggan yang
pengirimannya.
berbeda.
(www.ilmuteknikindustri.wordpress.com)
3. Dengarkan signal pasar dan jadikan
2.2 Manfaat SCM signal tersebut sebagai dasar dalam
perencanaan kebutuhan (demand
Manfaat dari Supply Chain Management planning) sehingga bisa menghasilkan
adalah sebagai berikut :
Sistem Rantai Pasok....(A. Rianda et al.) 161
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

ramalan yang konsisten dan alokasi


sumber daya yang optimal.
4. Diferensiasi produk pada titik yang lebih
dekat dengan konsumen dan percepat
konversinya di sepanjang rantai pasok.
5. Kelola sumber-sumber supply secara
strategis untuk mengurangi ongkos
kepemilikan dari material maupun jasa.
6. Kembangkan strategi teknologi untuk
keseluruhan rantai pasok yang
mendukung pengambilan keputusan
berhirarki serta berikan gambaran yang
jelas dari aliran produk, jasa, maupun
informasi. GAMBAR 2. Kurva Econonomic Order
Quantity
7. Adopsi pengukuran kinerja untuk
(Sumber :www.bayer.com)
sebuah supply chain secara
keseluruhan dengan maksud untuk
meningkatkan pelayanan kepada 3.2 Perencanaan Kapasitas
konsumen akhir.
RCCP juga merupakan bagian penting
dari proses manufaktur dalam perusahaan
2.4 Persyaratan Penerapan SCM
Supply Chain dengan mengevaluasi
1. Dukungan manajemen. kapasitas dengan ketersediaan dalam
2. Pemasok. lingkungan manufaktur perusahaan
3. Distributor (Fogarty, 1991).
4. Transparansi arus informasi.
Perencanaan RCCP pada perusahaan
PT. Bayer adalah dengan melakukan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN peramalan permintaan, pembuatan Bill of
Material, dan pembuatan Jadwal Induk
3.1 Manajemen Permintaan Produksi. Jadwal Produksi Induk (MPS)
digunakan untuk menentukan berapa
Manajemen permintaan didefenisikan banyak produk yang akan dihasilka dalam
sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua jangka waktu tertentu. Dari jadwal induk
permintaan produk untuk menjamin bahwa produksi inilah dilakukan Rough CutCapacity
penyusun jadwal induk (master scheduler) Planning (RCCP).
mengetahui dan menyadari semua Pengelolaan RCCP pada perusahan ini
permintaan produk itu (Gaspersz, 1998). adalah dengan mengimplementasikan dalam
Manajemen permintaan yang dilakukan oleh sistem MRP untuk mencegah lamanya
PT. Bayer Indonesia adalah dengan cara produksi dan menentukan jumlah yang
menjaring informasi yang berkaitan dengan sesuai kapasitas yang harus dihasilkan oleh
peramalan (forecasting), order entry, order perusahaan.
promising, branch warehouse requirement. PT. Bayer mengelola perencanaan
Metode peramalan yang dipakai oleh kebutuhan kapasitas dengan melakukan
perusahaan ini adalah metode MRP (Material peramalan dan penjadwalan terhadap
Requirement Planning). produk yang dihasilkan.Banyaknya kapasitas
produk yang diproduksi oleh PT. Bayer
Informasi yang diperlukan untuk
Indonesia disesuaikan dengan banyaknya
memenuhi permintaan tersebut diantaranya
permintaan dari konsumen atau pelanggan
yaitu data jumlah permintaan produk dari
pada perusahaan tersebut.Produk diproduksi
konsumen. Untuk pemenuhan kebutuhan
dengan melihat besarnya permintaan
dari konsumen tersebut, perusahaan
konsumen terhadap produk yang dihasilkan
memerlukan informasi berupa berapa
dari periode sebelumnya.
banyak permintaan konsumen terhadap
produk yang dihasilkan pada masa lalu,
sehingga perusahaan bisa memenuhi 3.3 Manajemen Kualitas Produk
permintan konsumen untuk periode Manajemen kualitas produk PT Bayer
berikutnya. Indonesia menggunakan metode Total
Quality Management (TQM). TQM
menghendaki perubahan sikap karyawan
dalam menerima budaya kualitas, visi yang
berfokus bahwa tiap orang dalam organisasi

162 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No.2, Oktober 2011:160-165


ISSN 2088-4842 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

bertanggung jawab dalam perbaikan kristal, karena ketika suhu dingin, molekul-
kualitas. molekul aspirin dalam larutan akan bergerak
Karakteristik sistem kualitas PT Bayer melambat dan pada akhirnya terkumpul
Indonesia berorientasi pada pelanggan, membentuk endapan melalui proses nukleasi
partisipasi aktif, pemahaman tanggung (induced nucleation) dan pertumbuhan
jawab untuk kualitas, orientasi pencegahan partikel mekanismenya adalah sebagai
kerusakan, dan filosofi kualitas sebagai jalan berikut : Anhidrida asetat menyerang
hidup. PT Bayer Indonesia mempunyai H+Anhidrida asam asetat mengalami
resonansi anhidrida asam asetat menyerang
komitmen untuk memajukan dan +
meningkatkan produk, mencegah, gugus fenol dari asam salisilat H terlepas

mendiagnosa, meringankan dan dari OH dan berikatan dengan atom O pada
menyembuhkan berbagai penyakit, dan anhidrida asam asetat anhidrida asam asetat
berusaha mempertahankan kepercayaan terputus menjadi asam asetat dan asam
+
yang diberikan para stakeholder melalui asetilsalisilat (aspirin) H akan lepas dari
kualitas, kinerja dan produk-produk dan aspirin
jasa-jasa yang terpercaya dan juga melalui
integritas, fleksibilitas dan keterbukaan 3.5 Penjadwalan Produksi
dalam semua tindakan bisnis.
Penjadwalan produksi dari produk aspirin ini
3.4 Proses Produksi ada adalah dengan menerapkan konsep
optimalisasi ukuran lot untuk
Aspirin atau asam asetil salisilat mengurangi ongkos produksi. Hal ini
(asetosal) adalah suatu jenis obat dari dilakukan dengan cara mempertimbangkan
keluarg asalisilat yang sering digunakan 3 item, yaitu biaya yang dikeluarkan, biaya
sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau yang diterima, dan persediaan yang meliputi
nyeri minor), anti piretik (terhadap demam), bahan baku, barang setengah jadi, dan
dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki barang jadi yang paling besar pengaruhnya
efek antikoagulan dan digunakan dalam terhadap rencana produksi perusahaan.
dosis rendah dalam tempo lama untuk Biaya dan waktu yang disebabkan oleh
mencegah serangan jantung. perubahan produk dan upaya-upaya untuk
Aspirin dibuat dengan mereaksikan menghindarinya merupakan suatu alasan
asam salisilat dengan anhidrida asam asetat ekonomis dan teknis untuk
menggunakan katalis 85% H3PO4 sebagai mengelompokkan permintaan dan
zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam peramalan permintaan untuk produk yang
bifungsional yang mengandung dua gugus – sama saat menentukan ukuran lot yang
OH dan –COOH. Karenanya asam salisilat ini akan digunakan. Tapi disisi lain, pendekatan
dapat mengalami dua jenis reaksi yang ini menimbulkan pertambahan persediaan
berbeda yaitu reaksi asam dan basa. Reaksi berupa barang jadi dan juga pertambahan
dengan anhidrida asam asetat akan modal. Ukuran lot yang tetap bisa
menghasilkan aspirin. ditentukan oleh ukuran tempat atau
Sedangkan reaksi dengan methanol permintaan yang persis sama atau untuk
akan menghasilkan metil salisilat.Uji memenuhi stock maksimum yang telah
terhadap asam salisilat, ”my aspirin”, dan diketahui. Metode periodic digunakan ketika
aspirin komersil digunakan untuk menguji produk diproduksi dalam jangka waktu yang
kemurnian aspirin, khususnya mendeteksi tetap. Dalam kasusnya lot size didasarkan
apakah masih terdapat asam salisilat dalam pada jumlah inventori yang ada dan untuk
sampel. Kemurnian aspirin bisa diuiji dengan memenuhi kenaikan permintaan dan juga
menggunakan besi(III) klorida. Besi(III) untuk menyediakan safety stock dalam
klorida bereaksi dengan gugus fenol jumlah yang tepat.
membentuk kompleks ungu. Asam salisilat
(murni) akan berubah menjadi ungu jika 3.6 Pengukuran Kinerja Produksi
FeCl3 ditambahkan, karena asam salisilat
mempunyai gugus fenol, seperti terlihat Pihak manajemen perusahaan
pada gambar. berencana untuk menambah fasilitas
Pada pembuatan aspirin terjadi reaksi produksi dengan mendirikan Pabrik
sebagai berikut : Consumer Care Bayer di Cimanggis yang
H3PO4 yang ditambahkan, digunakan ditujukan bagi kegiatan produksi untuk
sebagai katalis, reaksi ini juga dilakukan pengiriman ekspor ke Australia dan
pada air yang dipanaskan agar mempercepat sekitarnya, demikian juga tahap ke-2 Proyek
tercapainya energi aktivasi. Sedangkan Jakarta Excellence akan meningkatkan dan
pendinginan dimaksudkan untuk membentuk menambah lebih baik lagi fasilitas pabrik
Sistem Rantai Pasok....(A. Rianda et al.) 163
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

tersebut. Hal ini dilakukan untuk


meningkatkan proses internal perusahaan
yang diharapkan dapat meningkatkan
kinerja dan meningkatkan produksi
perusahaan. Pabrik ini diharapkan akan
mencapai kapasitas optimalnya pada 2008-
2009. Dengan portofolio produk yang sangat
baik, fasilitas produksi yang memadai dan
sumber daya manusia yang memiliki
kualifikasi yang tinggi dapat dilihat kinerja
finansial perusahaan yang meningkat pada
periode 2003-2007. Kinerja perusahaan bisa GAMBAR 3. Proses Seleksi Supplier
dikatakan dalam kondisi yang baik dan (Sumber :www.bayer.com)
berkompeten, karena dari kualitas produk
yang dihasilkan sudah baik. Dengan 3.9 Pergudangan produk
demikian, kinerja pemimpin dan karyawan
dalam perusahaan sudah baik karena telah Produk yang diproduksi oleh PT. Bayer
menghasilkan produk- produk yang baik didistribusikan keseluruh wilayah di
serta dapat mencapai kapasitas optimal Indonesia. Untuk mendistribusikan produk-
produksi. produk tersebut, perlu adanya gudang di
setiap wilayah. Lokasi gudang yang sangat
strategis akan lebih memudahkan PT. Bayer
3.7 Pemasok Bahan Baku dan Bahan dalam mendistribusikan produk ke
Lainnya pelanggan- pelanggannya. Adapun lokasi
gudang untuk penyimpanan produk yang
Kegiatan produksi yang dilakukan oleh akan didistribusikan ke seluruh wilayah
suatu perusahaan sangat bergantung pada Indonesia adalah sebagai berikut :
ketersediaan bahan baku agar kegiatan
produksi berjalan lancar dan tidak sampai 1. Untuk Indonesia Bagian Barat
terhenti karena kurangnya bahan baku yang Lokasi pergudangan produk PT. Bayer
tersedia. Salah satu hal yang perlu Indonesia untuk mendistribusikan
diperhatikan oleh perusahaan dalam produk ke bagian Barat Indonesia,
melakukan kegiatan produksinya adalah berada pada PT. Dwi Tunggal Citra
pasokan bahan baku yang didapatkan dari Aryguna, yang terletak di Jl. Ciputat
beberapa pemasok. Parung No.18/RT/RW 001/008, Bojong
Bahan baku dasar dari aspirin yaitu asam sari baru-Sawangan Depak, Bogor.
asetilsalisilat/aspirin yang bekerja dengan 2. Untuk Indonesia Bagian Timur
cara menghambat terbentuknya sebuah zat Lokasi pergudangan produk PT. Bayer
yang bernama prostaglandin (sebuah unsur Indonesia untuk mendistribusikan
kimia tertentu dalam tubuh yang dapat produk ke bagian Timur Indonesia,
menyebabkan rasa sakit dan demam) untuk berada pada PT.Winade Wahyumasyang
menekan respons tubuh terhadap rangkaian terletak pada Jl. Panduga Baru N-
proses kimiawi yang selanjutnya akan 11Wiama Panjaringansari Surabaya.
selanjutnya menuju pada rasa nyeri atau 3. Untuk Indonesia Bagian Tengah
sakit. Lokasi pergudangan produk PT. Bayer
Indonesia untuk mendistribusikan
3.8 Mekanisme Pemilihan Supplier produk ke bagian Tengah Indonesia,
berada pada PT Segoro Internasional,
Adapun pemilihan supplier yang yang terletak di Jl Jl. Utan Kayu Raya
dilakukan oleh perusahaan PT. bayer adalah: No. 100Utan Kayu Utara, Matraman
1. Memilih supplier Jakarta Timur.
2. Evaluasi Supplier
3. Optimasi Supplier 3.10 Moda Transportasi Produk
4. Pemesanan dan pembayaran material
Perencanaan transportasi pada PT
Bayer Indonesia merupakan suatu kegiatan
perencanaan sistem transportasi yang
sistematis yang bertujuan menyediakan
layanan transportasi pengiriman produk ke
berbagai daerah di Indonesia.Perkembangan
terakhir mengarah pada perencanaan sistem
transportasi yang berkelanjutan yang

164 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No.2, Oktober 2011:160-165


ISSN 2088-4842 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

memadukan antara efisiensi transportasi, 4.2 Saran


pertumbuhan ekonomi dan kelestarian 1. Pemilihan pemasok sebaiknya
sumberdaya. Masalah pemilihan moda dapat
dikatakan sebagai tahapan terpenting dalam melakukan sistem AHP (Analytical
berbagai perencanaan dan kebijakan Hierarchy Process) dengan melakukan
transportasi. Sebab hal ini menyangkut penentuan bobot masing-masing
efisiensi pergerakan diwilayah perkotaan, kriteria, identifikasi alternatif pemasok
ruang yang harus disediakan kota untuk yang akan dievaluasi, evaluasi masing-
dijadikan prasarana transportasi dan masing alternatif pemasok. Perusahaan
banyaknya moda transportasi yang dapat yang memiliki bobot tertinggilah yang
dipilih. akan menjadi supplier.

2. Barang-barang hasil produksi sebaiknya


disimpan secara teratur sesuai standar
4. KESIMPULAN DAN SARAN penyimpanan dengan komputer.
4.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam DAFTAR PUSTAKA
pembuatan laporan ini yaitu :
[1] Fogarty. 1991. Production and Inventori
1. PT Bayer Indonesia merupakan nd
perusahaan global dengan kompetensi Management, 2 Edition. South
Western.
inti di bidang kesehatan, gizi dan
material berteknologi tinggi. Perusahaan [2] Gaspersz, Vincent. 1998. Production
ini memproduksi dan memasarkan Planning and Inventori Control. PT.
berbagai obat-obatan dan produk over- Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
the-counter, serta produk- produk untuk [3] Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen
th
industri pertanian. Salah satu produk Operasi, 3 Edition. PT. Gramedia
yang dihasilkan perusahaan ini adalah Pustaka Utama: Jakarta.
Calcium D Redoxon (CDR) fortos dan [4] http://www.bayer.com (diakses tanggal
Aspirin. 20 Maret 2011)
2. Pelanggan utama dari produk- produk [5] http://www.ilmuteknikindustri.wordpress.com
yang diproduksi oleh PT. Bayer (diakses tanggal 18 Juni 2011)
Indonesia ini adalah konsumen yang
memiliki keluhan keluhan di bidang
industri pertanian dan di bidang
kesehatan yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
3. Manajemen permintaan PT. Bayer
Indonesia adalah dengan menjaring
informasi yang berkaitan dengan
peramalan (forecasting), order entry,
orderpromising, branch warehouse
requirement. Metode peramalan yang
dipakai oleh perusahaan ini adalah
metode MRP (Material Requirement
Planning).
4. Manajemen kualitas produk PT Bayer
Indonesia menggunakan metode Total
Quality Management (TQM). TQM
menghendaki perubahan sikap
karyawan dalam menerima budaya
kualitas, visi yang berfokus bahwa tiap
orang dalam organisasi bertanggung
jawab dalam perbaikan kualitas.
5. Mekanisme pemilihan pemasok yang
dilakukan oleh PT Bayer Indonesia ini
yaitu dengan memilih supplier, evaluasi
supplier, optimasi supplier, dan
pemesanan dan pembayaran material.

Sistem Rantai Pasok. . .(A. Rianda et al.)...........................................................................................................165

You might also like