Trulek Jawa: 1.1 Background

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Chapter 1

1.1 Background
Javan Lapwing (Vanellus macropterus) is one of the rare bird found only (endemic) in
Java. Charadriidae birds of this tribe in 1994 once declared extinct (Extinct) by IUCN, but since
2000 its status was revised to Critical. Nevertheless, until now the existence of this type is still
mysterious because there is no photographic evidence or new specimens obtained. Until now,
that can be found officially in Indonesia only its specimens in the Zoological Museum,
Cibinong.
The bird was last recorded existence in 1940 in the delta Ci Tarum. Because not do
resurvey all the habitat and there are reports of the existence of this kind of local residents, the
IUCN does not dare call it a species extinct.
This paper made for more known the mysterious lapwing.
1.2

Trulek jawa
Trulek jawa

Status konservasi

Kritis, kemungkinan punah (IUCN 3.1)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Charadriiformes
Famili: Charadriidae
Genus: Vanellus
Spesies: V. macropterus
Nama binomial
Vanellus macropterus
(Wagler, 1827)
Sinonim
Charadrius macropterus Wagler, 1827
Rogibyx macropterus (Wagler, 1827)

Trulek jawa (Vanellus macropterus) adalah salah satu burung langka yang hanya terdapat
(endemik) di Jawa. Burung dari suku Charadriidae ini pada tahun 1994 pernah dinyatakan punah
(Extinct) oleh IUCN, namun sejak tahun 2000 statusnya direvisi menjadi Kritis. Meskipun
begitu, hingga kini keberadaan jenis ini masih misterius karena tidak ada bukti fotografi atau
spesimen baru yang diperoleh. Hingga saat ini yang dapat dijumpai secara resmi di Indonesia
hanyalah spesimen awetannya di Museum Zoologi, Cibinong.

 Javan Lapwing (Vanellus macropterus) is one of the rare bird found only (endemic) in Java.
Charadriidae birds of this tribe in 1994 once declared extinct (Extinct) by IUCN, but since 2000 its
status was revised to Critical. Nevertheless, until now the existence of this type is still
mysterious because there is no photographic evidence or new specimens obtained. Until now,
that can be found officially in Indonesia only its specimens in the Zoological Museum, Cibinong.

Burung ini terakhir tercatat keberadaannya pada tahun 1940 di delta Citarum. Karena belum
melakukan survei ulang semua habitatnya dan masih ada laporan-laporan keberadaan jenis ini
dari penduduk setempat, IUCN tidak berani menyebutnya sebagai jenis yang punah.

 The bird was last recorded existence in 1940 in the delta Ci Tarum. Because not do resurvey all
the habitat and there are reports of the existence of this kind of local residents, the IUCN does
not dare call it a species extinct.

Ciri-ciri Trulek Jawa:

1. Berukuran sedang, sekitar 28 cm.


2. Bulunya berwarna coklat keabuan dengan kepala hitam.
3. Punggung dan dada coklat keabuan, perut hitam, tungging putih.
4. Bulu-bulu sayap terbang hitam, ekor putih dengan garis subterminal hitam lebar.
5. Terdapat taji hitam pada bagian lengkung sayap.
6. Iris coklat, paruh hitam, tungkai hijau kekuningan atau jingga.
7. Satu hal yang khas dari burung ini adalah gelambir putih kekuningan di atas paruhnya.

Javan Lapwing Characteristics

1. Medium sized, approximately 28 cm.


2. The fur is grayish brown with a black head.
3. Back and chest grayish brown, black belly, white upside-down.
4. Feathers flying wing black, white tail with black subterminal line width.
5. There is a black spur on the curved wings.
6. Iris brown, black beak, legs yellowish green or orange.
7. One thing that is typical of this bird is a yellowish white wattle over the beak.

jenis2

 Ras selatan, V. m. novaehollandiae di Queensland

 Ras utara, V. m. miles

 Trulek kenanga

 Trulek topeng

Bagaimana penyebarannya??

Burung trulek jawa ini merupakan jenis penghuni yang sangat jarang ditemui. Ada pula
penduduk yang pernah melihat jenis burung tersebut pada wilayah Sumatera serta Jawa Barat.
Mereka hidup berpasangan di padang rumput yang terbuka di sepanjang pantai utara di Jawa
Barat dan pantai selatan di Jawa Timur. Burung trulek jawa terdapat pada tepi perairan atau
tempat-tempat terbuka umumnya dekat air. Pada pulau Jawa hanya ada 9 jenis yang biasanya
merupakan pengunjung musim dingin. Hanya ada dua jenis yang menetap dimana salah satunya
diduga telah punah.

 How It Spreads ??
 Javan Lapwing bird is a species that is very rare inhabitants. There are also people who have
seen the bird species in Sumatra and West Java. They live in pairs in open grassland along the
northern coast of West Java and the south coast of East Java. Javan Lapwing bird found on the
waterfront or open places are generally near the water. On the island of Java, there are only 9
species are usually the winter visitors. There are only two types of settling one of which is
thought to have become extinct.

Penyebaran dan subspesies


Trulek topeng terdiri dari dua subspesies, dengan daerah persebaran:[2]

1. V. m. miles (Boddaert, 1783), tersebar di kawasan Papua timur laut dan selatan,
Kepulauan Aru sampai Australia utara; dimungkinkan sebagai pengunjung pada saat
musim tidak berbiak di Sulawesi Tenggara.
2. V. m. novaehollandiae (Stephens, 1819), tersebar di Australia timur dan tenggara,
Tasmania dan Selandia Baru

 Deployment and subspecies


Masked lapwing consists of two subspecies, with regional distribution: [2]
1. V. m. miles (Boddaert, 1783), spread in the northeast and southern Papua, the Aru Islands to
northern Australia; possible as visitors during the non-breeding season in the Southeast.
2. V. m. novaehollandiae (Stephens, 1819), spread in eastern and southeastern Australia,
Tasmania and New Zealand
Where life and habits
Masked lapwing live in groups in large swarms in open countryside: airfield, plowed land, land

 penyenggutan. Birds are noisy and quarrelsome, ready to dive when the bully approached the
nest. This bird foraging style kettle typical family is running, pecking, and walking. [2]

Habitat Trulek Jawa.

Beberapa daerah yang diduga didiami burung endemik berstatus krisis ini antara lain:

 Hutan Sawangan, Petungkriyono, Pekalongan (Jawa Tengah); terakhir terlihat tahun 2001
oleh Tim Komunity Forestry Pekalongan.
 Hutan Ungaran (Jawa Tengah).
 Merubetiri, Jember (Jawa Timur).
 Lumajang (Jawa Timur); Di sini penduduk setempat menamainya “Plirik” dan
menganggapnya sebagai burung keramat lantaran terdapat motif menyerupai keris pada
sayapnya.
 Pegunungan Halimun (Jawa Barat).

Mullet lapwing

 Some areas reported inhabited among others


• Sawangan forest, Petungkriyono, Pekalongan (Central Java); last seen in 2001 by a team of
Community Forestry Pekalongan.
• Mount Ungaran forest (Central Java).
• Betiri Meru National Park, Jember (East Java).
• Lumajang (East Java); here the locals call it "Plirik" and consider it a sacred bird because there
is a motif resembling a dagger on the wings.
• Hazy Mountains (West Java).
Perkembangbiakan

Perkembangbiakan dari burung ini hanya berbiak di Jawa Barat. Burung trulek jawa hanya
menghasilkan telur sebanyak 4 butir yang diletakkan pada cekungan dangkal direrumputan pada
bulan Mei dan Juni. Telur burung trulek jawa berwarna kecoklat-coklatan dengan bintik dan
bercak gelap yang jelas

Propagation

 Breeding of these birds only breed in West Java. Javan Lapwing bird only produce as much as 4
grain eggs are laid in shallow basin direrumputan in May and June. Javan Lapwing bird eggs
brownish with dark spots and blotches are evident.

Mengapa status Burung Trulek Jawa ini CR (Critically Endanger)????

Sebab, sejak tahun 1940 telah tercatat bahwa populasi dari burung trulek jawa telah semakin
menurun serta semakin mengalami kehancuran akibat adanya perburuan liar dan populasinya
yang terlalu sedikit. Status CR (Critically Endanger)pada burung trulek jawa (Vanellus
macropterus) ditentukan sejak tahun 2012 silam. Akibat sifatnya yang gaduk burung trulek jawa
menjadi korban dari tekanan populasi manusia yang berat selain perburuan liar. Hal itu yang
menyebabkan status burung trulek jawa menjadi CR (Critically Endanger).

Why Javan Lapwing bird's status CR (Critically Endangered) ????

 Therefore, since 1940 has been recorded that the populations of birds Javan Lapwing has been
decreasing as well as the more experienced destruction due to illegal hunting and the
population too little. Status CR (Critically Endanger) in birds Javan Lapwing (Vanellus
macropterus) determined since 2012 ago. Due to the nature of Javan Lapwing bird conceited
become victims of gross human population pressure in addition to poaching. It causes Javan
Lapwing bird status becomes CR (Critically Endanger).

MEL didirikan oleh Heru Cahyono, alumnus Biologi UM. Mulanya Heru dan teman-temannya memiliki
kegemaran mengamati burung (bird watching).

You might also like