Rafidah Aini

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017 | SEMNAS Bio-Edu 1

VALIDITY OF STUDENT WORKSHEET BASED LEARNING CYCLE 5-


IN THE MATTER CIRCULATORY SYSTEM FOR CLASS XI
SENIOR HIGH SCHOOL

VALIDITAS LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS


LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI
SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA

Rafidah Aini
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat
Jl. Gunung Pangilun Padang, Kota Padang, Sumatera Barat
Email : rafidahaini15@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this research is developing student worksheet based Learning
Cycle 5-E on the material circulatory system for class XI senior high school. This
research is the development of the use of the 4D model that consists of three steps
such as define, design and develop. Student worksheet validation is one of the
stages develop. Student worksheet validation performed by the validator, to obtain
a valid students worksheet. Determination validator using purposive sampling
method, which consists of two lecturers (anatomy and physiology as well as
instructional media) and 2 teachers of biology SMAN 1 Lembah Melintang.
Collecting data using validation-filled sheet validator. Student worksheet assessed
validity includes four aspects, namely the feasibility of the content, language,
presentation, and graph. Data analyzed quantitatively and analyzed descriptively.
The concluded of this research is student worksheet based Learning Cycle 5-E on
the material circulatory system for class XI senior high school had been valid
criteria with percentage 90.05% and already tested the practicalities and
effectiveness to see the efficiency of its use in schools.

Keywords: students worksheet, validity, learning cycle, 5-E

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis Learning Cycle 5-E
pada materi sistem peredaran darah untuk kelas XI SMA. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model 4D yang terdiri
dari 3 tahap yaitu, define , design dan develop. Validasi LKS merupakan salah
satu tahap dari develop. Validasi LKS dilakukan oleh validator, untuk
mendapatkan LKS yang valid. Penetapan validator menggunakan metode
purposive sampling, yang terdiri dari 2 orang dosen (ahli anatomi dan fisiologi
serta media pembelajaran) dan 2 orang guru biologi SMAN 1 Lembah Melintang.
Pengumpulan data menggunakan lembaran validasi yang diisi validator. Validitas
LKS yang dinilai mencakup 4 aspek, yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian,
dan kegrafikaan. Data diolah secara kuantitatif serta dianalisis secara deskriptif.

ISSN 2579-7766 101


Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017 | SEMNAS Bio-Edu 1

Kesimpulan dari penelitian ini adalah LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada
materi sistem peredaran darah untuk kelas XI SMA sudah memenuhi kriteria valid,
dengan presentase 90,05% dan sudah bisa diuji praktikalitas dan efektifitasnya
untuk melihat efisiensi penggunaannya di sekolah.

Kata kunci: Lembar Kerja Siswa, siklus belajar, 5-E

I. PENDAHULUAN
Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah selain pemberian materi dan
konsep juga harus dapat memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan
berkembangnya keaktifan dan kemandirian siswa. Model pembelajaran berbasis
Learning Cycle 5-E, dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator saja dalam
proses pembelajaran. Sebagai fasilitator, guru dituntut memiliki strategi serta aktif
dan kreatif dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang dapat memotivasi
siswa untuk aktif dan mandiri dalam pembelajaran. Salah satu bentuk kreativitas
yang dapat dilakukan guru adalah membuat dan memilih sumber belajar yang
dapat menumbuhkan sikap aktif dan mandiri siswa dalam belajar, salah satunya
adalah bahan ajar dalam bentuk LKS.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMAN 1 Lembah
Melintang diketahui bahwa sekolah sudah menggunakan LKS, tetapi LKS yang
digunakan belum memadai, karena hanya berisi judul, tujuan pembelajaran, uraian
materi dan evaluasi), maka LKS tersebut belum memadai karena belum memiliki
komponen sesuai dengan komponen utama bahan ajar yang baik. Majid (2011:174)
menyatakan bahwa sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: petunjuk
belajar (petunjuk guru/siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi
pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK) dan
evaluasi. LKS merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa. LKS dilengkapi dengan petunjuk, serta langkah-langkah
dalam menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat
berupa tugas teori dan praktek. Tugas teori, misalnya membaca sebuah buku
kemudian membuat resume untuk dipresentasikan, sedangkan tugas praktek dapat
berupa kerja laboratorium atau lapangan.

ISSN 2579-7766 102


Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017 | SEMNAS Bio-Edu 1

Berdasarkan angket analisis siswa yang disebarkan pada 35 siswa,


didapatkan kesimpulan bahwa materi yang termasuk sulit adalah sistem peredaran
darah. Selain itu, LKS yang ada belum menarik dan belum dapat membimbing
siswa dalam memahami konsep serta belum dapat mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil tersebut maka dikembangan LKS berbasis Learning
Cycle 5-E. Nurlatifah, Muhammad dan Widowati (2013: 16) menyatakan bahwa
melalui LKS berbasis Learning Cycle 5-E, siswa diberikan kesempatan untuk
secara aktif memahami konsep melalui lima tahapan, sehingga dapat
memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi dan siswa mampu
mengaitkan materi pembelajaran dengan fenomena yang terjadi pada kehidupan
sehari-hari siswa. Keadaan ini akan menyebabkan siswa mampu mengingat dan
menyimpan konsep yang diterima pada memori dalam jangka panjang. Lebih
lanjut Sugiharti, Yuliani dan Fitrihidayati (2015: 340) menyatakan bahwa LKS
berorientasi Learning Cycle 5-E mampu melatih siswa berpikir kritis, karena itu,
LKS pada materi sistem peredaran darah cocok dikembangkan dengan berbasis
Learning Cycle 5-E.
Menurut Warsono (2012: 100) istilah 5-E terkait dengan lima urutan
penyajian pembelajaran yang terdiri dari: engangement, exploration, explanation,
elaboration dan evaluation. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar
Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem peredaran
darah untuk kelas XI SMA semester I yang valid.

II. METODE PENELITIAN


Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D yang terdiri dari 3
tahap yaitu Define, Design dan Develop.Validasi LKS dilakukan oleh validator,
untuk mendapatkan LKS yang valid. Penetapan validator menggunakan metode
purposive sampling, yang terdiri dari 2 orang dosen (ahli anatomi dan fisiologi
serta media pembelajaran) dan 2 orang guru biologi SMAN 1 Lembah Melintang.
Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket uji
validitas yang disusun menurut skala Likert (Riduwan, 2013: 13) yang telah
dimodifikasi dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS) bobot 5,
ISSN 2579-7766 103
Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017 | SEMNAS Bio-Edu 1

setuju (S) bobot 4, kurang setuju (KS) bobot 3, tidak setuju (TS) bobot 2 dan
sangat tidak setuju (STS) bobot 1.
Analisis data dengan menentukan skor tertinggi dan menjumlahkan skor
dari masing-masing validator. Kemudian memberikan nilai validitas dengan
menggunakan rumus:

Validitas = Ʃ skor yang diperoleh x 100%


Ʃ skor tertinggi

Dari hasil analisis di atas akan diperoleh validitas LKS dengan kriteria,
81-100% sangat valid, 61-80% valid, 41-60% cukup valid, 21-40% kurang valid
dan 0- 20% tidak valid.

III. HASIL
Hasil validasi LKS berbasis Learning Cycle 5-E dapat dilihat pada Tabel 1
berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh Validator

No Aspek Penilaian Nilai Validitas (%) Kiteria


1 Kelayakan isi 91 Sangat valid
2 Komponen kebahasaan 88 Sangat valid
3 Komponen penyajian 91 Sangat valid
4 Komponen kegrafikaan 91 Sangat valid
Total 361
Rata-rata nilai validasi 90 Sangat valid

IV. PEMBAHASAN
Analisis hasil validasi oleh validator pada Tabel 1, menunjukkan LKS
Berbasis Learning Cycle 5-E sangat valid dengan persentase 90%. Berdasarkan
hal tersebut dapat di-katakan dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan
kegrafikaan LKS telah memenuhi kriteria kesahihan untuk digunakan dalam
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Depdiknas (2008: 28) bahwa
untuk mengetahui bahan ajar sudah baik maka harus dilakukan evaluasi yang
meliputi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikaan.
Komponen kelayakan isi LKS mendapatkan persentase sebesar 91%. Hal
tersebut dikarenakan LKS sudah memuat materi secara mendalam yang menuntut
siswa untuk berinteraksi langsung dengan materi serta mengarahkan siswa

ISSN 2579-7766 104


Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017 | SEMNAS Bio-Edu 1

membangun pengetahuan secara aktif sehingga dapat memudahkan siswa dalam


memahami materi pelajaran. Sesuai dengan kegunaan LKS menurut Prastowo
(2011: 206), yakni dengan menggunakan LKS, siswa dapat diberikan kesempatan
untuk secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Interaksi yang dilakukan
siswa dengan pengetahuan tersebut, menyebabkan keterampilan berpikir kritis
siswa juga ikut terlibat sesuai dengan yang ingin dilatihkan.
Pada komponen kebahasaan didapatkan persentase sebesar 88%. Perolehan
tersebut dikarenakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang benar dan baik sehingga tidak me-nimbulkan keraguan
(kerancuan). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Afza (2016: 139) bahwa
bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahasa
yang baik dan jelas adalah bahasa yang sesuai dengan keperluan komunikasi
dalam bahasa pembelajaran. Penggunaan bahasa yang baik, jelas dan benar akan
mendorong kemampuan berbahasa yang baik di kalangan siswa baik secara lisan
maupun tulisan. Prastowo (2011: 73) bahwa dalam penyusunan bahan ajar
hendaknya menggunakan bahasa yang mudah, maksudnya mengalirnya kosa kata,
jelasnya kalimat, jelasnya hubungan antar kalimat dan kalimat yang digunakan
tidak terlalu panjang.
Selain itu, tingginya persentase komponen kebahasaan juga dikarenakan
LKS berbasis Learning Cycle 5-E memiliki bentuk dan ukuran huruf yang mudah
dibaca sehingga enak untuk dibaca. Jenis huruf yang digunakan adalah cambria
dan century, dengan ukuran11 pt. Kedua jenis huruf tersebut termasuk ke dalam
kelompok huruf serif yaitu jenis huruf berkait atau memiliki kait pada ujungnya.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sitepu (2012: 140) bahwa untuk siswa
SMA jenis tulisan yang cocok digunakan adalah jenis huruf serif dengan ukuran
10-11.
Komponen penyajian memiliki persentase sebesar 91% dengan kriteria
sangat valid. Perolehan tersebut dikarenakan LKS telah disajikan secara runtut,
sesuai dengan tahapan Learning Cycle 5-E serta melibatkan dan berpusat pada
siswa sehingga LKS mampu mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya
sendiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Uno (2011) bahwa siswa merupakan
pusat dari suatu kegiatan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran akan lebih
ISSN 2579-7766 105
Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017 | SEMNAS Bio-Edu 1

berhasil apabila siswa secara aktif melakukan latihan-latihan secara langsung dan
relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan, dengan adanya
latihan-latihan LKS ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Lebih lanjut
Nurlatifah (2013: 17) menyatakan bahwa Learning Cycle 5-E merupakan salah
satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar siswa.
Komponen kegrafikaan memperoleh persentase sebesar 91% dengan
kriteria sangat valid. Hal tersebut di-karenakan LKS yang dikembangkan dengan
berbasis Learning Cycle 5-E memiliki tampilan sampul (cover) yang menarik
dengan kombinasi warna dan tulisan yang sepadan sehingga secara keseluruhan
tampilan LKS menarik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Widjajanti (dalam
Pramita, Kuswanti dan Indana, 2014: 379) bahwa tampilan LKS sangat penting
dalam pembuatan LKS karena pada umumnya pertama-tama siswa akan tertarik
pada tampilan luarnya sebelum melihat isinya.
Selain itu, perolehan persentase yang tinggi juga dikarenakan tampilan
gambar serta tata letak isi yang sesuai dapat memotivasi siswa untuk meng-
gunakan LKS sehingga memudahkan siswa memahami materi. Menurut Pramita,
Kuswanti dan Indana (2014: 379) gambar dan ilustrasi yang menarik ditambah
tata letak yang tepat dapat membuat bahan ajar lebih harmonis dan menarik untuk
dipelajari serta dapat memotivasi siswa untuk menggunakan bahan ajar dalam
pembelajaran. Hal ini menunjukkan kombinasi warna dan ilustrasi yang menarik
memegang peranan penting dalam bahan ajar seperti LKS. Berdasarkan keempat
komponen yang dinilai, komponen kebahasaan memperoleh nilai yang paling
rendah, hal tersebut dikarenakan kurangnya konsistensi dalam penggunaan istilah
pada materi, gambar maupun pertanyaan (soal) dalam LKS. Hal tersebut sudah
diperbaiki sesuai dengan saran validator. Menurut Pranata, Susantini dan
Kuswanti, 2015: 684) selain menggunakan tata bahasa dan istilah sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia, buku atau bahan ajar juga harus menggunakan nama
asing/nama ilmiah yang konsisten.

ISSN 2579-7766 106


Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017 | SEMNAS Bio-Edu 1

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan LKS yang telah dilakukan,
diperoleh simpulan bahwa LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem
peredaran darah untuk kelas XI SMA sangat valid.

DAFTAR PUSTAKA
Afza, A. 2016. Validitas Perangkat Pembelajaran Biologi Berorientasi Model
Problem Based Learning (PBL) Bermuatan Karakter. Jurnal Bioconcetta. 2
(1) Hal 128-141. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera
Barat.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengem-bangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Majid, A. 2011. Perencanaan Pem-belajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurlatifah, I., M. T. Hidayat., W. Budijastuti. 2013. Profil Lembar Kerja Siswa
Berbasis Learning Cycle 5-E Materi Bioteknologi. Jurnal Bioedu. 2 (1) Hal
15-18. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Pramita, A. D., N. Kuswanti dan S. Indana. 2014. Validitas LKS Berbasis Model
Learnng Cycle 5-E Pada Materi Sistem Pencernaan. Jurnal Bioedu. 3 (3)
Hal 375-381. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Pranata, A.Y., E. Susantini dan N. Kuswanti. 2015. Validitas Buku Biologi
Berbasis Pendekatan Kontekstual Pada Materi Sistem Pernapasan Bagi
Siswa SMA/MA. Jurnal Bioedu. 4 (1) Hal 680-684. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogyakarta:
Diva Press.
Riduwan.2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Sugiharti, E., Yuliani dan H. Firtihidayati. 2014. Pengembang-an Lembar
Kegiatan Siswa Berbasis Learnng Cycle 5-E Materi Enzim Untuk SMA
dalam Melatih Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Bioedu. 3 (2) Hal 337-
340. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Uno, H. dan N. Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta:
Bumi Aksara.

ISSN 2579-7766 107

You might also like