Professional Documents
Culture Documents
Peran Dinas Sosial Dalam Penanggulangan Anak Jalanan Di Kota Banjarmasin
Peran Dinas Sosial Dalam Penanggulangan Anak Jalanan Di Kota Banjarmasin
Peran Dinas Sosial Dalam Penanggulangan Anak Jalanan Di Kota Banjarmasin
ABSTRACT
The method used in this study is a qualitative method. Data collected by observation, interview, and
literature. In analyzing the data used qualitative analysis that includes data collection, data reduction, and
data presentation. Testing the validity of the data is done by triangulation and using reference materials.
The results of this study indicate that: (1) control program in the form of handling street children in terms of
education: knowledge; skills; knowledge attitude that emphasizes the education of mental discipline. (2)
Implementation of the program in the prevention of street children conducted with the data collected by the
municipal police raids or Trantib and others and from the data subsequently used as input in
penanggulanngan street children. (3) Constraints faced in tackling street children are street children who
have to get back to the current coaching environment tend to live in the street and generate economic
activity.
How to overcome the obstacles in tackling street children among them to disseminate to the public,
especially those of the motorists who move in the way that they do not give money to children who move up
the road.
Based on these results, it can be suggested: (1) Social Service should be able to make a new model
in the management and supervision of street children in addition to provide knowledge about the dangers of
drugs because street children are particularly vulnerable to the dangers of drugs. (2) The prevention of
street children program implementation is maximized not only for street children netted municipal police but
involving the community around. (3) In dealing with street children after getting coaching tends to return to
live on the street and generate economic activity in the street should provide coaching skills that can be
used by children when it will no longer be on the streets so that they can empower themselves.
947
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016
Beberapa anak jalanan di sekitar Kota terdapat dalam UUD 1945 yang berkaitan
Banjarmasin menggantungkan hidupnya dalam bidang sosial ekonomi. Prinsip
dengan membersihkan kaca mobil Negara kesejahteraan tersebut berada
menggunakan kemoceng saat lampu lalu lintas dalam UUD 1945 khususnya pada Pasal 33
berwarna merah. Ada juga yang berprofesi dan 34, dimana isinya mengandung tentang
sebagai penjual kue keliling, merapikan letak ekonomi-sosial. “Dengan masuknya perihal
sepatu di mesjid, maupun pengemis yang kesejahteraan dalam UUDNRI Tahun 1945,
selalu mengharapkan belas kasihanan dari menurut Jimly Asshidiqie Konstitusi
setiap orang yang ia temui baik di jalan raya, Indonesia dapat disebut sebagai konstitusi
mesjid-mesjid, pasar,tempat hiburan, restoran ekonomi (economic constitution) dan bahkan
dan tempat-tempat keramaian lainnya. konstitusi sosial (social constitution)
Jumlah anak jalanan di Kota Banjarmasin sebagaimana juga terlihat dalam konstitusi
pada tahun 2012 sebanyak 22 orang, dan Negara Rusia, Bulgaria, Cekoslowakia,
semuanya (100%) terbina. Pada tahun 2013, Albania, Italia, Belarusia, Iran, Suriah dan
jumlah anak jalanan meningkat menjadi 79 Hongaria” (Asshiddiqie, 2005:124).
orang, dan jumlah anak yang terbina hanya 48 2. Perlindungan dan Hak Anak
orang (60,76%). Cukup mengkhawatirkan di Perlindungan anak adalah segala usaha
tahun 2014, jumlah anak jalanan meningkat lagi yang dilakukan untuk menciptakan kondisi
menjadi 89 orang sedangkan jumlah anak yang agar anak dapat melaksanakan hak dan
terbina tidak ada peningkatan yaitu hanya 48 kewajibannya demi perkembangan dan
orang (53,93%). Penyebabnya berbagai pertumbuhan anak secara wajar baik fisik,
macam, salah satu diantaranya adalah mental, dan sosial.Perlindungan anak
kemiskinan.Berbagai upaya telah banyak merupakan perwujudan adanya keadilan
dilakukan pemerintah dalam menangani upaya dalam suatu masyarakat, dengan demikian
permasalahan tentang anak jalanan.Namun perlindungan anak diusahakan dalam
seiring dengan kemajuan zaman dan berbagai bidang bernegara dan
perekonomian di Indonesia saat ini dengan bermasyarakat (Gultom, 2010:33).
naiknya harga kebutuhan barang-barang 3. Anak Jalanan
pokok, kasus anak jalanan juga semakin Menurut Departemen Sosial RI, Anak
besar.Kondisi dan permasalahan mereka juga jalanan adalah anak yangmenghabiskan
beragam mulai dari keterbatasan dalam sebagian besar waktunya untuk melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar, kesehatan yang kegiatan hidup sehari-haridi jalanan, baik
buruk, partisipasi pendidikan rendah serta untuk mencari nafkah atau berkeliaran di
kondisi sosial. jalan dan tempat-tempatumum lainnya. Anak
Fenomena anak jalanan merupakan jalanan mempunyai ciri-ciri, berusia antara 5
gambaran nyata bahwa pemenuhan terhadap sampai dengan 18 tahun, melakukan
hak-hak anak masih jauh dari harapan.Kondisi kegiatan atau berkeliaran di jalanan,
anak jalanan yang harus bekerja di jalan secara penampilannya kebanyakan kusam dan
tidak langsung menghilangkan hak-hak yang pakaian tidak terurus, mobilitasnya
seharusnya diperoleh anak.Anak jalanan justru tinggi(Departemen Sosial Republik
harus berada di jalanan ketika seharusnya Indonesia, 2004).
bersekolah, mendapat pendidikan, bermain Secara umum terdapat dua tujuan
dengan teman-teman seusianya dan dalam penanganan anak jalanan yaitu yang
melakukan hal-hal lain yang dapat menunjang pertama, adalah penanganan rehabilitatif
pertumbuhannya sebagai manusia.Keadaan yakni mengarahkan anak jalanan untuk
seperti itu maka peneliti tertarik untuk meneliti dikembalikan kepada keluarga asli, keluarga
secara lebih dalam tentang Peran Dinas Sosial pengganti, ataupun panti.Kedua, yakni
dalam penanggulanganAnak Jalanan di Kota pembinaan anak dengan memberikan
Banjarmasin. alternatif pekerjaan dan keterampilan
(Novrizal 2009:21).
Menurut Undang-undang Republik
B. Tinjauan Pustaka Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,
1. Negara Kesejahteraan pendidikan adalah usaha sadar dan
Negara Indonesia merupakan penganut terencana untuk mewujudkan suasana
Negara Kesejahteraan. Hal ini terlihat ada belajar dan proses pembelajaran agar
prinsip dari Negara Kesejahteraan yang
948
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016
949
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016
data, melakukan pengumpulan data, menilai disimpulkan bahwa Program Dinas Sosial
kualitas data, menafsir data dan membuat Kota Banjarmasin dalam penanggulangan
kesimpulan atas temuan data dilakukan anak jalananpenanggulangan anak jalanan
sendiri oleh peneliti. Peneliti juga yaitu penanganan pendidikan dalam hal
menggunakan beberapa peralatan untuk pengetahuan, keterampilan dan dalam hal
mendukung pengumpulan data yang pengetahuan sikap dilaksanakan diawali
diperlukan, seperti kamera, alat tulis dan dengan mengawasi jumlah anak jalanan,
buku catatan dalam melakukan penelitian. dimana tempat berkumpulnya, titik-titik
5. Teknik Pengumpulan Data keberadaan ataupun kawasan mangkal anak
Data primer adalah data yang akan jalanan; Menerima hasil razia oleh Satpol
dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan PP; memiliki program pembinaan khusus
langsung dari sumbernya. Sedangkan data anak jalanan yang pemberdayaannya di
Sekunder merupakan data primer yang telah kirim keluar daerah yaitu tempatnya di Bantu
diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh Apus Jakarta Timur-SDC (Social
pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel- Development Centre).
tabel atau diagram-diagram (Hariwijaya dan 2. Pelaksanaan Program Dinas Sosial dalam
Triton, 2005:58). Teknik pengumpulan data Penanggulangan Anak Jalanandi Kota
pada penelitian ini adalah dengan cara Banjarmasin
sebagai berikut: Pelaksanaan program merupakan
1. Wawancara penerapan segala keputusan dan peraturan-
2. Observasi peraturan dengan melakukan kegiatan-
3. Dokumen kegiatan untuk terealisirnya tujuan dari
6. Teknik Analisis Data program tersebut, antara lain pencegahan:
Analisis data dilakukan dengan dilakukan dengan cara sosialisasi kepada
mengorganisasikan data, menjabarkan ke anak jalanan melalui kerjasama dengan
dalam unit-unit, melakukan sintesa, Satpol PP untuk melakukan kegiatan razia
menyusun kedalam pola, memilih mana anak jalanan. Rehabilitasi: anak jalanan
yang penting dan yang akan dipelajari, dan yang hasil razia didata dan ditampung di
membuat kesimpulan yang dapat diceritakan rumah singgah yaitu tempat yang memang
kepada orang lain. Aktivitas analisis data disediakan untuk membina anak-anak
dalam penelitian ini meliputi: jalanan yang terjaring dalam razia.
Menggunakan Bahan Referensi Pemberdayaan: pemberdayaan ini
Penggunaan bahan referensi yaitu dimaksudkan agar nantinya anak-anak
adanya pendukung untuk membuktikan data jalanan tersebut dapat memiliki keterampilan
yang telah ditemukan oleh peneliti, misalnya tertentu yang nantinya dapat mereka jadikan
wawancara yang dilakukan didukung bekal dalam bekerja, hal inilah yang
dengan adanya foto-foto, sehingga diharapkan secara perlahan dapat membuat
penelitian yang dilakukan dapat lebih mereka berhenti menjadi anak jalanan.
dipercaya. Dalam penelitian ini, untuk Pemberdayaan ini dimulai dari tahapan
mendapatkan data yang bisa dipercaya, identifikasi atau pendataan anak jalan.
maka hasil wawancara dengan informan 3. Kendala yang Dihadapi Dinas Sosial
akan dilengkapi dengan foto-foto saat dalam Penanggulangan Anak Jalanandi
melakukan wawancara dan serta foto-foto Kota Banjarmasin
pada saat melakukan observasi. Kendala yang dihadapi Dinas Sosial
Kota Banjarmasin dalam penanggulangan
anak jalanan yaitu sulitnya pendekatan
D. Temuan Penelitian terhadap anak jalanan ketika akan di data
1. Program Dinas Sosial dalam dan dibina. Selain itu kurangnya sosialisasi
Penanggulangan Anak Jalanan di Kota tentang bahaya anak berada di jalan
Banjarmasin menyebabkan keluarga yang tidak melarang
Anak jalanan adalah salah satu masalah anaknya menjadi anak jalanan.Disamping itu
sosial yang kompleks dan bertalian dengan kehidupan anak yang bertahun-tahun di
masalah sosial lain, terutama kemiskinan. jalanan tidak seimbang dengan pembinaan
Penanggulangan anak jalanan tidaklah yang dilaksanakan hanya berkisar tiga hari.
sederhana. Dari temuan penelitian dapat Sedangkan hambatan lainnya yaitu anak
950
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016
jalanan yang telah mendapatkan tugas-tugas lain yang belum diatur terkait
pembinaan saat kembali kepada dengan penanganan anak jalanan.
lingkungannya cenderung kembali hidup di Dari temuan penelitian dapat
jalan dan melakukan aktivitas ekonomi. Dan disimpulkan bahwa Program Dinas Sosial
faktor keluarga, terdapat orangtua yang Kota Banjarmasin dalam penanggulangan
membiarkan anaknya melakukan aktifitas anak jalananseperti mengawasi jumlah
ekonomi di jalan seperti mengamen dan anak jalanan, dimana tempat berkumpulnya,
menyapu kendaraan.Cara mengatasi titik-titik keberadaan ataupun kawasan
kendala dalam penanggulangan anak mangkal anak jalanan; Menerima hasil razia
jalanan diantaranya melakukan sosialisasi oleh Satpol PP; memiliki program
kepada masyarakat, terkhusus kepada pembinaan khusus anak jalanan yang
pengendara kendaraan yang beraktivitas di pemberdayaannya di kirim keluar daerah
jalan agar mereka tidak memberikan uang yaitu tempatnya di Bantu Apus Jakarta
kepada anak yang beraktivitas di jalan. Timur-SDC (Social Development Centre).
Bentuk program berupa pembinaan
kepribadian sikap, mental dan pelatihan.
E. Pembahasan 2. Pelaksanaan Program Dinas Sosial dalam
1. Program Dinas Sosial dalam Penanggulangan Anak Jalanandi Kota
Penanggulangan Anak Jalanan di Kota Banjarmasin
Banjarmasin Program Dinas Sosial dalam
Program atau kegiatan penanganan penanggulangan anak jalanan bertujuan
anak jalanan di Kota Banjarmasin adalah memberikan perlindungan terhadap anak
penanganan pendidikan dalam hal yang memerlukan perlindungan khusus, dan
pengetahuan, keterampilan dan dalam hal mengalami masalah sosial dan atau yang
pengetahuan sikap dalam bentuk bimbingan rentan mengalami masalah sosial.Melalui
sosial, mental spiritual, dan pelatihan program tersebut diharapkan masalah anak
keterampilan. Program diawali dengan jalanan dapat dituntaskan. Pelaksanaan
mengawasi jumlah anak jalanan, dimana program penanggulangan anak jalanan ini
tempat berkumpulnya, titik-titik keberadaan adalah sebuah pelaksanaan program yang
ataupun kawasan mangkal anak jalanan ditujukan kepada anak jalanan yang
yang dilakukan oleh Satpol PP atau Trantib tergabung dalam program Penyandang
dan lain-lain.Hasil razia dikirim ke rumah Kesejahteraan Sosial Anak dimana dalam
singgah Sosial Dinas Sosial di Lingkar pelaksanaan tersebut memerlukan
Basirih.Anak jalanan tersebut memperoleh manajemen yang baik sebagai upaya
program pembinaan selama beberapa pemenuhan tujuan yang ditetapkan dan
hari.Selama di rumah singgah mereka sebagai ketepatan sasaran. Didalam
mendapatkan layanan kebutuhan dasar pelaksanaan tersebut memerlukan langkah-
dalam bentuk bimbingan sosial, mental langkah yang perlu ditempuh agar semua
spiritual, dan pelatihan yang ditetapkan dapat tercapai dan
keterampilan.Sasaran program diarahkan penerapannya dilapangan dapat berjalan
dalam rangka upaya perlindungan dan dengan baik.Berdasarkan buku Draf
pelayanan sosial terhadap anak jalanan Pedoman Operasional Penyandang
yang melaksanakan kegiatannya di lampu Kesejahteraan Sosial Anak.
merah dan tempat-tempat umum lainnya. Sedangkan menurut Juita, dkk,
Ruang lingkup penjangkauan dialogis (2009:121), penanganan yang bersifat non-
meliputi upaya pertama preventif yuridis yaitu (1) Melakukan pendataan
(pencegahan) agar anak jalanan tidak sekaligus pemetaaan secara
kembali melaksanakan kegiatannya di berkala/periodik terhadap jumlah dan
jalanan dan atau tempat-tempat umum keberadaan anak jalanan; (2) Memberikan
lainnya.Kedua rehabilitatif (melaksanakan penyuluhan tentang urgensi dan eksistensi
rujukan) agar anak jalanan dapat norma-norma yang harus diikuti oleh setiap
direhabilitasi di rumah singgah. Ketiga upaya manusia sebagai anggota masyarakat; (3)
promotif, mensosialisasikan kepada Memberikan berbagai macam latihan
masyarakat tentang program Dinas Sosial. keterampilan guna membekali skill kepada
Keempat upaya penunjang, smelaksanakan anak jalanan; dan (4) Memberikan modal
951
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016
952
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016
953
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016
Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian Satori, Djam’an dan Aan Komariah, 2013.Metode
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Maidin Gultom. 2010. Perlindungan Hukum Siswanto, Victorianus Aries, 2012. Strategi dan
Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Anak Di Langkah-langkah Penelitian. Yogyakarta: Graha
Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Ilmu.
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 9 Supartono. 2004. Bacaan Dasar Pendamping Anak
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Kebersihan, Jalanan. Semarang: Yayasan Setara
Keindahan, Ketertiban dan Ketentraman.
Tim Penyusun, 2009. Pedoman Penulisan Karya
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 3 Ilmiah Program Studi Pendidikan Sosiologi dan
Tahun 2010 tentang Penanganan Gelandangan dan PPKN Program Sarjana (S1). Banjarmasin:
Pengemis serta Tuna Susila. Program Studi Pendidikan Sosiologi dan PPKN
Universitas Lambung Mangkurat.
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 28
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tommy.
Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banjarmasin. http://sdc.depsos.go.id/modules.php?name=News&f
ile=article&sid/ diakses: 22 April 2015.
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Daerah Kota banjarmasin Nomor 3 Tahun 2010 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
tentang tentang Penanganan Gelandangan dan
Pengemis serta Tuna Susila. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Nomor 13 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Wahyu.2012. Metodologi Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Banjarmasin:
Perlindungan Anak.
Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Keguruan
Penjelasan Atas Undang-Undang Republik dan Ilmu Pendidikan.
Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun Wahyu, dkk. 2012. Pedoman Penulisan
KaryaIlmiah. Banjarmasin: Laboratorium Pendidikan
2002 Tentang Perlindungan Anak.
Pancasila dan Kewarganegaraan Program Studi
Puji Endah Wahyu Ningsih. 2013. Penanganan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Anak Jalanan di Rumah Perlindungan Sosial Anak fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Pelangi oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Lambung Mangkurat.
Kota Semarang Tidak diterbitkan.
(publikasi.unitri.ac.id/index. php/fisip/article/ Wikipedia.2015.http://id.wikipedia.org/wiki/Anak
download/diakses: 22 April 2015). jalanan.diakses pada tanggal tanggal 22 April 2015
(Online).
Shalahuddin, Odi. 2004. Dibawah Bayang-bayang
Ancaman.Semarang: Yayasan Setara.
954