Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Paritas

Paritas adalah kehamilan yang menghasilkan janin hidup ataupun mati setelah viabilitas

dapat dicapai dan bukan jumlah janin yang dilahirkan (Walsh, 2007).

Para adalah jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi atau bayi telah

mencapai titik mampu bertahan hidup (Varney, 2006).

Maka dari definisi di atas paritas adalah jumlah kehamilan yang berakhir dengan

kelahiran bayi yang dapat hidup (viable).

Menurut Varney (2006), paritas diklasifikasikan menjadi :

1. Primipara adalah seorang wanita yang pernah hamil sekali dengan janin mencapai titik

mampu bertahan hidup.

2. Multipara adalah seorang wanita yang sudah mengalami dua kehamilan atau lebih dengan

janin mencapai titik mampu bertahan hidup

Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari kematian maternal maupun

kesehatan ibu dan bayinya, paritas 1 atau lebih dari 4 mempunyai resiko kematian tinggi

(Wiknjosastro, 2007).

Hamil lebih dari 4 dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandung dalam

kehamilan dan persalinan akan banyak menghadapi masalah seperti perdarahan, sedangkan

bayinya kemungkinan besar dapat meninggal. Paritas pertama akan banyak mengalami penyulit

dalam kehamilan dan persalinan. Kematian perintal meningkat setelah kelahiran ketiga (David

T.Y Liu, 2007)

Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan. (Saifuddin,2007).

Menurut Arisman (2004) bahwa jumlah paritas lebih dari 3 merupakan faktor terjadinya anemia
yang berhubungan dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang disebabkan

karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu.

Pada umumnya BBLR meningkat sesuai dengan meningkatnya paritas ibu. Resiko untuk

terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1 kemudian menurun pada paritas 2 atau 3, selanjutnya

meningkat kembali pada paritas 4. (Manuaba, 2007)

Menurut Behrman (1999), primipara menambah resiko terjadinya retardasi pertumbuhan

intra uterin, gawat janin, dan kematian intrauterin.

Pada ibu dengan grandemulti, alat reproduksi yang dimilikinya mengalami kemunduran

daya lentur jaringan yang disebabkan terlalu sering melahirkan dengan usia yang tidak produktif

(>35 tahun) menyebabkan terjadinya persalinan prematur sehingga bayi yang dilahirkan BBLR.

(Winkjosastro, 2007)

2. Klasifikasi Paritas

1. Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk

hidup di dunia luar (Varney, 2006).

2. Multipara

Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali

(Prawirohardjo, 2009). Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel

(hidup) beberapa kali (Manuaba, 2008). Multigravida adalah wanita yang sudah hamil,

dua kali atau lebih (Varney, 2006).

3. Grandemultipara
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan

biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney,

2006).

3. Faktor yang Mempengaruhi Paritas

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan

orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga

kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi

akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang.

2. Pekerjaan

Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk

memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk

mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. Banyak anggapan bahwa

status pekerjaan seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak banyak karena

mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.

3. Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai anak lebih

karena keluarga merasa mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup.

4. Latar Belakang Budaya


Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam

semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara

pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian-penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan

telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah

mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi

corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat

asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat

memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual. Latar

belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain adanya anggapan bahwa

semakin banyak jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.

5. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan

seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu

dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu

akan berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui.

You might also like