Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 36

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan

penelitian pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan

tanaman tomat ini dapat terselesaikan.


Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini, khususnya

yang telah memberikan bimbingan dan motivasi yang begitu

besar kepada kami. Kepada teman-teman dan beberapa pihak

lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga penyusunan laporan lengkap pengaruh media

tanam terhadap pertumbuhan tanaman tomat ini dapat

membantu dan bermanfaat bagi pembaca.

Bajo, 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

~i~
Halaman

Kata Pengantar.................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................ii

Daftar Tabel.......................................................................................iii

Daftar Diagram.................................................................................iv

Abstrak..............................................................................................v

Bab I Pendahuluan.........................................................................

1.1 Latar Belakang .............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................

Bab II Landasan Teori....................................................................

2.1 Tomat............................................................................................

2.2 Morfologi Tanaman Tomat...........................................................

2.2 Klasifikasi Tomat..........................................................................

2.3 Media Tanam................................................................................

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan.......................

~i~
Bab III Metodelogi Penelitian.........................................................

3.1 Alat dan Bahan..............................................................................

3.2 Prosedur Kerja..............................................................................

3.3 Hipofisis........................................................................................

3.4 Variabel.........................................................................................

3.5 Waktu dan Tempat........................................................................

Bab IV Hasil dan Pembahasan........................................................

4.1 Hasil Penelitian.............................................................................

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian........................................................

Bab V Kesimpulan dan Saran.........................................................

5.1 Kesimpulan...................................................................................

5.2 Saran.............................................................................................

Daftar Pustaka..................................................................................

Lampiran...........................................................................................

BAB 1

~i~
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media tanam merupakan media tempat dimana

tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya.

Contohnya seperti tanah, air, kapas, kompos, abu gosok, ampas

sagu, pasir, pecahan batu bata dan sejenisnya. Saat ini dalam

kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu

menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam. Tapi,

dalam kegiatan penelitian, disini kami memakai media tanah,

ampas sagu dan abu sekam untuk mengetahui pertumbuhan

yang terjadi pada tanaman. Sedangkan, media tanam yang

menggunakan air biasanya dikhususkan untuk tumbuhan

hidroponik.

Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara

berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya

kegunaanya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan

suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap

media tanam mengandung unsur-unsur dan dan struktur yang

berbeda-beda.

~i~
Dan untuk tanaman kami menggunakan tomat (Solanum

lycopersicum syn) karena tomat bisa tumbuh dimana saja,

terutama dengan iklim mediterania. Akan tetapi kualitas tanah,

banyaknya sinar matahari dan curah hujan ikut mempengaruhi

pertumbuhan tomat.

Berdasarkan uraian diatas maka kami memilih judul

“Pengaruh Media Tanam (Tanah, Abu Sekam, Ampas Sagu)

Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum

syn)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah kami kemukakan

kami mengambil rumusan masalah yaitu :

1. Apakah ada Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan

tanaman tomat ?

2. Bagaimankah morfologi tanaman tomat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang kami lakukan yaitu :

~i~
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh media tanam

terhadap pertumbuhan tanaman tomat !

2. Untuk mengetahui bagaimankah morfologi tanaman tomat !

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang kami lakukan adalah :

1. Siswa dapat mengetahui cara membudidayakan tanaman

tomat dengan menggunakan media tanam selain tanah.

2. Siswa dapat mengetahui bahwa buah tomat kaya akan

lycopene yang baik untuk kesehatan.

3. Siswa dapat mengetahui morfologi tanaman tomat.

~i~
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tomat

Siapa yang tak mengenal buah tomat, hampir setiap hari

kita melihatnya di pasar atau tempat penjualan sayur. Tomat

memiliki nama latin Solanum lycopersicum syn. Tomat

merupakan tanaman asli dari Benua Amerika yang tersebar dari

amerika tengah hingga Amerika Selatan. Banyak mengatakan

bahwa tomat berasal dari Peru (Amerika Selatan), sedangkan

penyebarannya dimulai pada tahun 1535 dari Peru. Kata lain

dari tomat yang menegaskan lagi bahwa tomat berasal dari Peru

adalah “Mala Pruviana” dan “Pomi Del Peru”. Bukti genetik

nenek moyang tanaman tomat adalah tanaman perdu, dengan

buah hijau kecil yang kemudian baru disebarkan ke Meksiko

Pertama kali tomat dibudidayakan oleh suku Inca dan suku

Aztec pada tahun 700 SM. Kemungkinan besar tomat berasal

dari Peru, akan tetapi tempat asal membudidayakannya adalah

Meksiko.

Sementara itu bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak

Christopherus Columbus pulang berlayar dari Amerika dan tiba

~i~
di pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492. Ketika

itu, Columbus diperintah Ratu Isabella untuk pergi mencari

emas dan rempah-rempah. Akan tetapi, Columbus malah

membawa biji-bijian seperti jagung, cabe, dan tomat. Meskipun

Ratu Isabella kecewa dengan hasil Columbus tapi akhirnya para

petani bersedia untuk menanam biji-bijian tersebut dan bahkan

menyebar sampai kebenua Eropa lainnya. Setelah sampai di

benua Eropa Utara, tomat pun mulai ramai dengan berbagai

nama seperti orang Perancis menyebutnya dengan Apel Cina,

orang Jerman menyebutnya Apel Surga. Lain halnya dengan

Inggris, karena tomat tidak bisa tumbuh baik sehingga tidak ada

yang mau menanamnya, bahkan tomat dianggap tanaman

beracun.

Kekhwatiran yang sama juga terjadi di penduduk

Amerika, bahkan terus berlangsung hingga abad ke-19. Akan

tetapi ada salah satu petani Inggris yang membudidayakannya,

meskipun petani ini juga meyakini bahwa tanaman ini juga

beracun, Hingga abad ke-18 tomat mulai dibudidayakan, setelah

itu pada tahun 1821 orang-orang Louisiana di New Orleans

mulai memakai tanaman tomat dalam berbagai menu masakan

~i~
mereka. Tak lama kemudian berita ini mulai menyebar, sehingga

banyak masyarakat luas yang menggunakan tanaman tomat

sebagai bahan campuran seafood.

Sedangkan penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari

Filipina dan Negara-negara asia lainnya. Pada awalnya tomat

yang pertama kali ditemukan masih berbuah kecil dan

produktivitasnya juga masih rendah. Hal ini jelas berbeda

dengan sekarang yang bisa menghasilkan bobot 0,4 Kg/buah

atau 5,8 Kg.buah. Tanaman tomat hibrida juga mampu

beradaptasi dengan berbagai kondisi agroklimat, mulai dari

daerah dataran rendah, dataran menengah dan dataran tinggi.

Sampai sekarang ada beragam jenis tomat yang

dibudidayakan berdasarkan warnanya, ada tomat hijau, merah,

kuning, jingga, keunguan sampai belang-belang. Sementara itu

berdasarkan bentuk dan ukurannya dibedakan menjadi :

1. Tomat granola

2. Tomat gondol

3. Tomat sayur

4. Tomat ceri / tomat ranti

~i~
Tomat kaya akan lycopene yang baik untuk kesehatan.

Selain itu tomat juga mengandung zat-zat lain yaitu :

 75 KJ energy

 4 gr karbohidrat

 2.6 gr gula

 1 gr diet serat

 0.2 gr lemak

 1 gr protein

 95 gr air

 13 mg vitamin C

Tumbuhan ini memerlukan curah hujan sebesar 750 –

1.250 mm/tahun. Terlalu banyak curah hujan tidak baik bagi

tanaman. Sebaiknya udara memiliki tingkat kelembapan sebesar

25%.

2.2 Morfologi Tanaman Tomat

Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (berumur

pendek). Artinya tanaman tomat hanya satu kali produksi dan

setelah itu mati. Tanaman tomat berbentuk perdu yang

panjangnya mencapai ± 2 meter. Oleh karena itu tanaman tomat

~i~
perlu diberi penopang atau ajir dari dari turus bamboo atau turus

kayu agar tidak roboh ditanah tetapi tumbuh secara vertical.

Berikut ini morfologi tanaman tomat :

1. Morfologi Akar

Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh

menembus kedalam tanah dan akar serabut yang tumbuh kea rah

samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini,

tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah

yang gembur dan porous.

2. Morfologi Batang

Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga

bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut

halus dan diantara bulu-bulu itu terdapat rambut kelenjar.

Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas-ruas batang

mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh

akar-akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat dapat

bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan

bercabang banyak yang menyebar secara merata.

~i~
3. Morfologi Daun

Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya

bergerigidan membentuk celah-celah menyirip agak

melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan

daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar

(15-30 cm) x (10-25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6

cm. Diantara daun berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun

yang tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi

batang tanaman.

4. Morfologi Bunga

Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter

sekitar 2 cm dan berwarnah kuning cerah. Kelopak bunga yang

berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada pada bagian

bawah atau pangkal bunga. Mahkota bunga tomat berwarna

kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1

cm. Bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang

sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik

terletak pada bunga yang sama. Bunga tomat tumbuh dari

batang (cabang) yang masih muda

~i~
5. Morfologi Buah

Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada

jenisnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak

lonjong, bulat telur (oval) dan bulat persegi. Ukuran buah tomat

juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki

berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat 180

gram. Buah tomat yang masih muda berwarna hijau muda, bila

sudah matang warnanya menjadi merah.

Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan

aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin

yang berbentuk lender. Aroma tidak sedap tersebut akan hilang

dengan sendirinya pada saat buah memasuki fase pematangan

hingga matang. Rasanya juga akan berubah menjadi manis agak

masam yang menjadi ciri khas kelezatan buah tomat.

Dalam proses pematangan buah terjadi perubahan warna

dari hijau muda sedikit demi sedikit berubah menjadi kuning.

Pada saat matang secara optimal, warna buah berubah menjadi

cerah.

Buah tomat banyak mengandung biji lunak berwarna

putih kekuning-kuningan yang tersusun secara berkelompok dan

~i~
dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling melekat karena

adanya lender pada ruang-ruang tempat biji tersusun.

Daging buah tomat berwarna merah apabila sudah

matang dang mengandung banyak air. Buah tomat juga memiliki

kulit yang sangat tipis dan dapat dikelupas bila sudah matang.

Namun, buah tomat tidak harus dikelupas kulitnya terlebih

dahulu apabila hendak dimakan.

2.3 Klasifikasi Tomat

Kata tomat berasal dari bahasa Nahuatl Tomatl yang

berarti buah bengkak. Berikut ini klasifikasinya :

Kindom : Plantae (Tumbuhan)

Subkindom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceace (suku terung-terungan)

Genus : Solanum

Spesies : Solanum lycopersicum L.

~i~
2.4 Media Tanam

Media tanam merupakan komponen utama ketika akan

bercocok tanam. Media tanam harus disesuaikan dengan dengan

jenis tanaman yang ingin ditanam yang nantinya akan

digunakan. Menentukan media tanam yang tepat dan standar

untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan

hal yang sulit. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki

kelembapan dan kecepatan angin yang bebeda. Media tanam

harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar,

menyediakan cukup udara dan dapat menahan ketersediaan

unsur hara.

Berikut ini beberapa jenis media tanam yaitu :

1. Tanah

Tanah merupakan media alamiah tanaman sebagai

tempat untuk melangsungkan hidup. Tapi tidak semua tanah atau

media tanam itu subur. Tanah dikatakan subur apabila

menyediakan faktor-faktor utama untuk pertumbuhan tanaman

yaitu unsur hara, air dan udara dengan fungsinya sebagai media

tunjangan mekanik akar dan suhu tanah.

~i~
Unsur hara tanah yang diperlukan diantaranya terdiri

dari unsur makro (yang diperlukan dalam jumlah banyak)

meliputi N, P, K, Ca, Mg, dan S, dan unsur mikro (yang

diperlukan dalam jumlah sedikit) meliputi Fe, Mn, B, Mo, Cu,

Zn dan Cl. Selain itu tanah juga harus mengandung air serta

memiliki Ph (derajat keasaman). Faktor ketersedian air

berpengaruh terhadap tingkat keasaman tanah. Kisaran Ph tanah

untuk daerah basah adalah 5-7 dan untuk daerah kering adalah

7-9. Hal yang juga penting adalah kandungan udara yang akan

mempengaruhi kerapatan dan kepadatan struktur tanah.

2. Abu Sekam

Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat,

penjernih air. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan

tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap

unsur hara di dalamnya. Sehingga masih tetap perlu camouran

media lain dalam media tanam tersebut. Bagus dicampur

kompos. Sekam ada dua jenis yang dipakai untuk tanaman hias,

pertama yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur,

tapi untuk semai bibit, adenium misalnya kurang baik. Kedua

yang hangus 100% ini baik untuk media atau campuran dan juga

~i~
baik untuk semai, lebih steril soal kelembaban. Semua tanaman

bisa tumbuh baik dengan sekam bakar, keuntungan pakai media

tanam sekam bakar ialah steril, banyak unsur hara, ringan untuk

mobilisasi, tapi harganya terbilang mahal karena proses

pembuatannya memakan waktu dan bahan bakar yang banyak.

3. Ampas Sagu

Limbah ampas sagu memiliki kadar selulosa cukup

tinggi. Sebelum dimodifikasi, ampas sagu diisolasi selulosanya

melalui 4 tahap yaitu : ampas sagu dicuci dengan air suling,

dibebaskan dari pati, dihilangkan hemiselulosanya, dan

dihilangkan ligninnya. Ampas sagu dapat dijadikan sebagai

media tanam seperti halnya tanah dengan abu sekam.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Perkecambahan benih sangat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal

berhubungan dengan kondisi benih yang dikecambahkan,

sedangkan faktor eksternal lebih berkaitan dengan lingkungan.

1. Faktor eksternal

a. Cahaya merupakan faktor utama sebagai energy dalam

fotosintesis untuk memperoduksi tepung atau

~i~
karbohidrat, namun cahaya juga bisa sebagai

penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat

dipengaruhi auksin.

b. Suhu atau temperature, mempengaruhi pertumbuhan

pada produksi tumbuhan.

c. Kelembapan, kondisi lembab dapat menyebabkan

banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang

diuapkan. Kondisi ini mendukung pemanjangan sel-sel.

d. Unsur hara, yang diperlukan diantaranya terdiri dari

unsur makro (yang diperlukan dalam jumlah banyak)

meliputi N, P, K, Ca, Mg, dan S, dan unsur mikro (yang

diperlukan dalam jumlah sedikit) meliputi Fe, Mn, B,

Mo, Cu, Zn dan Cl.

e. Air, merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan

untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik,

menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan

biji.

f. Nutrisi (makanan), merupakan bahan baku utama untuk

organisme dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan.

~i~
g. Oksigen, berfungsi dalam reaksi metabolism tumbuhan

kerena oksigen penting dalam respirasi yang

menghasilkan energi.

h. Media tanam, merupakan komponen utama ketika akan

bercocok tanam. Media tanam yang digunakan harus di

sesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin di tanam.

Secara umum, media tanam harus dapat menjaga

kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup air

dan dapat menhan kesediaan unsur hara.

2. Faktor internal

1. Gen adalah sifat turunan yang dapat diturunkan pada

keturunannya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk

mengontrol reaksi kimia dalam sel, misalnya sintesis

protein.

2. Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang

mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk

hidup (Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam

tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya

melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan jenis gen

~i~
menyebabkan terjadinya perbedaan respon pertumbuhan

terhadap kondisi lingkungan yang sama.

3. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat

esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan.

Terdapat 2 kelompok hormon yaitu :

a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberalin, dan

sitokinin)

b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas

etilen, hormon kalin dan asam traumalin)

Adapun jenis-jenis hormon adalah sebagai berikut :

a. Auksin terdapat pada titik tumbuh batang (koleoptil)

dan akar (koleoriza). Auksin banyak diproduksi di

jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh

cahaya matahari, dan mempengaruhi percepatan

pembelahan sel pada daerah meristem apikal.

b. Giberalin terdapat pada berbagai organ seperti akar,

batang, tunas, daun dan jaringan kalus serta biji.

Pemanfaatan giberalin secara umum menyebabkan

pertumbuhan raksasa.

~i~
c. Sitokinin terdapat pada jaringan pembuluh

tumbuhan. Pemanfaatan sitokinin secara umum

menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping

(lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun.

d. Asetilin terdapat pada buah yang sudah tua.

e. Asam absisat terdapat pada batang, daun dan biji.

Hormon ini menyebabkan kerontokan daun dan

buah.

f. Asam traumalin terdapat pada kambium pada batang

dikotil.

g. Kaulokalin terdapat pada jaringan meristem pada

seluruh tumbuhan,

h. Filokalin, hormon yang merangsang pembentukan

daun.

i. Antokalin, hormon yang merangsang pembentukan

bunga.

j. Rizokalin, hormon yang merangsang pembentukan

akar, identic dengan vitamin B.

k. Gas etilen, Pembentukan gas etilen dipengaruhi oleh

O2 dan dihambat oleh CO2.

~i~
~i~
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini

adalah :

1. Alat

a. Sendok makan

b. Penggaris

c. Alat tulis

d. Gelas aqua, sebanyak 3 buah

2. Bahan

a. Biji tomat

b. Tanah

c. Abu sekam

d. Ampas sagu

e. Air

3.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada penelitian yang kami lakukan adalah

sebagai berikut :

1. Merendam biji tomat selama 1-2 jam.

~i~
2. Menyiapkan alat dan bahan

3. Memasukkan tanah, abu sekam, dan ampas sagu masing-

masing kedalam gelas aqua yang berbeda.

4. Menanam biji tomat minimal 3 kedalam masing-masing

gelas aqua.

5. Menyiramnya sebanyak 2 kali sehari dengan takaran air

yaitu satu sendok makan dan dengan waktu yang sama.

6. Mengamati pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan

biji tomat setiap hari.

7. Mengukur tinggi tanaman dengan menggunakan penggaris

dan menulis hasilnya kedalam tabel penelitian.

3.3 Hiptesis

Menurut hipotesis kami yang diyakini dari landasan teori

adalah :

1. Ada pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan

tanaman tomat (Solanum lycopersicum syn).

~i~
3.4 Variabel

Variabel yang digunakan pada ke tiga jenis media tanam

ini yaitu :

1. Variabel kontol di berlakukan pada pot pertama pada media

tanah.

2. Variabel bebas di berlakukan pada media abu sekam dan

ampas sagu.

3. Variabel terikat di berlakukan pada pengukuran

pertumbuhan tanaman tomat.

3.5 Waktu dan Tempat

Waktu : 12 Agustus 2015 – 18 Agustus 2015

Tempat : Dusun Buntu Sappang, Desa Saga, Kec. Bajo,

Kab. Luwu

~i~
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran dari

penelitian pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan

tanaman tomat (solanun lycopersicum syn) di peroleh hasil pada

tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil pengamatan

Hari
No Pot Ket.
1 2 3 4 5 6 7
1 I - - 0,2 1 3,1 4,3 4,5 Tanah
2 II - - 0,5 1,5 3,5 6 6,2 Ampas Sagu
3 III - - - 0,5 0,9 3 3,3 Abu Sekam

Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.1 perbedaan

pertumbuhannya dapat dilihat pada diagram 4.1

Diagram 4.1 Hasil penelitian

~i~
7

4
Tanah
3
Ampas Sagu
Abu Sekam
2

0
1

7
e-

e-

e-

e-

e-

e-

e-
ik

ik

ik
ik

ik

ik

ik
r

r
Ha

Ha

Ha

Ha

Ha

Ha

Ha
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa proses

perkecambahan biji tomat termasuk dalam kategori epigeal,

dimana radikula muncul dan diikuti dengan memanjangnya

hipokotil dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas

permukaan tanah.

Pada hari pertama belum ada perkecambahan pada pot I,

pot II dan pot III. Pada hari kedua mulai terlihat perkecambahan

tomat pada pot I dan pot II dengan munculnya radikula akan

tetapi belum dapat diukur, sedangkan pada pot III belum ada

perkecambahan yang terjadi.

~i~
Pada hari ket iga pot I dan pot II sudah mulai terlihat

perubahan perkecambahan dengan hipokotil dan testa terangkat

keatas. Pot I dengan tinggi 0,2 cm dan pot II dengan tinggi 0,5

cm, sedangkat pot III radikula mulai muncul akan tetapi belum

dapat diukur. Pada hari ke empat pot I dari tinggi 0,2 cm

menjadi 1 cm dan pot II dari 0,5 cm menjadi 1,5 cm. Pot I

hipokotilnya bertambah tinggi dengan testa masih ada tanda

daun tomat belum ada dan pada pot II hipokotilnya juga

bertambah tinggi dengan testa hampir jatuh dan daun tomat

mulai terlihat sedangkan pada pot III dengan tinggi 0,5 cm

sudah mulai terlihat perubahan perkecambahan dengan hipokotil

dan testa terangkat keatas.

Pada hari ke lima mulai terjadi perbedaan antara hari ke

empat, pot I dengan tinggi 3,1 cm dengan tampak batang mulai

bertambah tinggi dan daun berbentuk kuncup dan masih terdapat

tempelan biji yang terdapat di area daun. Pada pot II dengan

tinggi 3,5 cm mulai terlihat pertumbuhan tanaman tomat tampak

dengan perubahan daun tanpa di sertai biji di area daun dengan

perubahan batang bertambah tinggi. Pada pot III dengan tinggi

~i~
0,9 cm hipokotilnya bertambah tinggi dengan testa masih ada

tanda daun tomat belum ada.

Pada hari ke enam pot I dari tinggi 3,1 cm menjadi 4,3

cm mulai terlihat pertumbuhan tanaman tomat tampak dengan

perubahan daun tanpa disertai dengan biji dan daun terlihat

mulai melebar. Pada pot II dari tinggi 3,5 cm menjadi 6 cm, pot

II terlihat pertumbuhan sangat cepat dengan batang semakin

tinggi dan lebar daun lebih besar. Pada pot III dari tinggi 0,9 cm

menjadi 3 cm, pot III juga terlihat pertumbuhan sangat cepat

dengan tampak batang bertambah tinggi dan daun berbentuk

kuncup masih terdapat tempelan biji di area ujung daun.

Pada hari ke tujuh atau hari terakhir penelitian pot I

dengan tinggi 4,5 cm, pot II dengan tinggi 6,2 cm dan pot III

dengan tinggi 3,3 cm. Pertumbuhan pada ketiga pot ini tidak

mengalami pertumbuhan yang cepat seperti hari-hari

sebelumnya karena hormon auksin adanya sinar yang merusak

auksin yang ada pada ujung batang sehingga aktivitas auksin

menjadi terganggu. Aktivitas auksin akan berpindah ke sisi

tanaman yang tidak terkena sinar matahari. Dengan demikian

pada sisi tanaman yang tidak terkena sinar matahari akan tetap

~i~
membentuk auksin, sedangkan pada sisi yang terkena sinar

pembentukan auksin akan terganggu. Jika keadaan ini terus

berlanjut, maka tanaman akan tumbuh kea rah datangnya sinar

matahari. Pertumbuhan pada pot I daun bertambah lebar dan

batang sedikit bertambah tinggi. Pada pot II daun bertambah

lebar tetapi batang sedikit bertambah, sedangkan pada pot III

daun berbentuk kuncup masih terdapat tempelan biji di area

ujung daun. Pada pot III terlihat bahwa tidak terjadi perubahan

pada daun.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

~i~
1. Ada pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman

tomat karena unsur hara, air dan udara pada setiap media

tanam berbeda.

2. Morfologi tanaman tomat berbeda-beda berdasarkan

varietasnya, tomat berdasarkan syarat tumbuhnya memiliki

dua jenis yaitu tomat pada dataran tinggi dan tomat pada

dataran rendah.

5.2 Saran

Jika melakukan penelitian ini diharapkan kepada

pembaca untuk memperhatikan terlebih dahulu apakah media

tanam itu baik atau tidak dan perhatikan juga kualitas biji yang

akan anda tanam.

DAFTAR PUSTAKA

www.jambiekpres.co.id

www.annehira.com

www.blogspot.com

~i~
www.aquidea.com

Supriyati,Ninik. 2013. Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Sidoarjo. PT

MAS MEEDIA BUANA PUSTAKA.

Yanti,Eva.2014. Laporan pengamatan tanaman tomat.

http://evayanti25.blogspot.com/2014/01/laporan-pengamatan-tanaman-

tomat.html. kamis.Januari.

Kuzza,Yucca.2011.Laporan pertumbuhan tanaman diberbagai media

tanam. http://yuccakuzza.blogspot.com/2011/12/laporan-pertumbuhan-

tanaman-di-berbagai.html. Senin.Desember.

Tani,Gubuk.2014.Morfologi Tanaman Tomat.

http://gubuktani.com/2014/10/morfologi-tanaman-tomat.html?m=1 .

Oktober.

Novitasari,Riska.2013.Studi Perkecambahan Tomat.

http://ikanovitasari0401.blogspot.com/2013/09/studi-perkecambahan-

tomat_25.html .Rabu.September

~i~
ABSTRAK

Nurazisyah Imran 2015 Pengaruh media tanam terhadap

pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum syn).

Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara

berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya

kegunaanya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan

suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap

media tanam mengandung unsur-unsur dan dan struktur yang

berbeda-beda. Dan untuk tanaman kami menggunakan tomat

(Solanum lycopersicum syn) karena tomat bisa tumbuh dimana

saja, terutama dengan iklim mediterania. Akan tetapi kualitas

tanah, banyaknya sinar matahari dan curah hujan ikut

mempengaruhi pertumbuhan tomat. Penelitian ini dilakukan

dengan tiga perlakuan. Pot pertama di isi dengan media tanah,

pot ke dua di isi dengan media ampas sagu dan pot ke tiga di isi

dengan media abu sekam.

Setelah dilakukan hasil pengamatan selama 7 hari

menunjukkan bahwa ada pengaruh pertumbuhan tanaman tomat

terhadap media tanah, ampas sagu dan abu sekam karena adanya

~i~
unsur hara, air dan udara pada setiap media tanam yang berbeda.

Dan juga perkecambahan benih sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal

berhubungan dengan kondisi benih yang dikecambahkan,

sedangkan faktor eksternal lebih berkaitan dengan lingkungan.

~i~
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan...............................................................

~i~
DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Hasil Penelitian..............................................................

~i~

You might also like