Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PROFIL MALADJUSTMENT REMAJA PANTI ASUHAN RIDHO RAHMAT

KECAMATAN PADANG SELATAN

ARTIKEL

Oleh:

FITRIA AMELIANTI
NPM: 12060209

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
PROFIL MALADJUSTMENT REMAJA PANTI ASUHAN RIDHO RAHMAT
KECAMATAN PADANG SELATAN

Oleh:

Fitria Amelianti *
Weni Yulastri M.Pd**
Rahma Wira Nita M.Pd,. Kons**

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated their teens staying orphans who can not adapt to the social
environment. The purpose of this study describes the problems of adolescent adjustment living in
the orphanage Ridho Grace in the form of: 1) the reaction survive, 2) reaction to attack, and 3)
reaction to escape. This research is quantitative descriptive. The population of this study
adolescents who live in orphanages Ridho Rahmat South of Padang District totaling 40 people,
sampling technique was used total sampling. The research instrument was a questionnaire and the
data processed by a percentage formula. The results of this study reveal maladjustment in general
about teens who stay Ridho Rahmat orphanage, located in the appropriate category. Judging from
each of the variables: 1) Profile adolescent maladjustment reactions seen last aspect is the
appropriate criteria, 2) Profile maladjustment adolescents from the aspect of the reaction to attack
is at quite appropriate criteria 3) Profile maladjustment adolescents from the aspect of escape
reactions that are in appropriate criteria. Based on the findings that can be recommended to the you
in order to understand the condition of the real him and is able to adjust to being better in
conditions where ever they are so that the adjusment process can run well, and then for the board
in order to help young people in adapting to teenegers do no feel awk ward with the new
environmental conditions.

Keywords: Adolescent Maladjustment

PENDAHULUAN yatim piatu. Pengertian yatim adalah tidak


Menurut Menteri dalam Negeri Nomor memiliki ayah, sedangkan yatim piatu adalah
23 tahun 2013 tentang penyusunan, tidak memiliki ayah dan ibu. Namun, tidak
pengendalian dan evaluasi rencana kerja hanya untuk anak-anak yatim maupun yatim
pembangunan daerah tahun 2014, yang piatu, panti asuhan juga terbuka untuk anak-
dimaksud dengan pengasuhan anak adalah anak selain mereka seperti anak terlantar dan
upaya untuk memenuhi kebutuhan akan kasih dhuafa.
sayang, kelekatan, keselamatan, dan Panti asuhan Ridho Rahmat ini berdiri
kesejahteraan yang menetap dan berkelanjutan pada tanggal 02 Desember 2010 mengasuh
demi kepentingan terbaik anak, yang anak-anak dari berbagai latar belakang yang
dilaksanakan baik oleh orang tua atau keluarga berbeda-beda, seperti anak yatim, piatu, yatim
sampai derajat ketiga maupun orang tua asuh, piatu, anak terlantar dan anak tidak mampu,
orang tua angkat, wali serta pangasuhan dari data yang diperoleh dari panti asuhan
berbasis residensial sebagai alternatif terakhir. yaitu selain pendidikan keagamaan,
Panti asuhan merupakan lembaga yang pendidikan formal anak-anak tetap tidak
bergerak dibidang sosial untuk membantu terlupakan, semua anak didik di panti asuhan
anak-anak yang sudah tidak memiliki orang tetap disekolahkan disekolah formal hingga
tua. Panti asuhan merupakan tempat untuk keperguruan tinggi, dan jumlah anak asuh
merawat dan memilihara anak yatim, piatu,

1
yang tinggal di panti asuhan tersebut adalah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan
36 orang serta memiliki 2 pengasuh. hidupnya.
Panti asuhan Ridho Rahmat ini Semua manusia menginginkan
membantu keluarga yang kekurangan seperti kesempurnaan dalam hidupnya, salah satunya
anak yang tidak memiliki kedua orang tua mereka ingin sempurna dalam memenuhi
(yatim piatu) dan anak yang mengalami kebutuhan dalam pencapaian tujuan hidupnya.
korban perceraian oleh kedua orang tuanya Sundari (2005:41) menyatakan macam-macam
yang mengakibatkan berdampaknya masa penyesuaian diri adalah: (1) Penyesuian diri
depan anak. Didalam panti asuhan remaja terhadap keluarga, (2) Penyesuaian diri
tersebut akan dibimbing dan dididik oleh terhadap sosial, (3) Penyesuaian diri terhadap
pengasuh agar kehidupan mereka sekolah, (4) Penyesuaian diri terhadap situasi
mendapatkan hak yang sama, seperti dapat dan fasilitas yang cukup.
merasakan bagaimana bersekolah, dan Penyesuian diri sulit terwujud karena
memiliki keluarga. banyaknya faktor yang mempengaruhi
Beberapa anak yang diasuh di panti sehingga seluruh kebutuhan tidak dapat
asuhan tersebut juga memang berada di panti terealisasi. Penyesuaian diri merupakan suatu
asuhan sudah tidak memiliki orang tua atau proses yang terjadi sepanjang kehidupan (life
yatim piatu, atau salah satu, dan ada juga yang long process). Manusia harus berusaha
masih memiliki orang tua namun terpaksa menemukan dan mengatasi rintangan, tekanan
berada di panti asuhan kerena dan tantangan untuk mencapai pribadi yang
ketidakmampuan orang tua dalam seimbang.
memberikan kasih sayang dan memenuhi Selain itu, masalah yang timbul juga
kebutuhan hidup anak-anaknya. sangat mempengaruhi perkembangan anak
Remaja didalam panti akan berinteraksi panti asuhan tersebut, seperti adanya sebagian
dengan orang-orang yang berada dalam anak yang sulit bersosialisasi dengan teman
lembaga tersebut, bisa atau tidaknya sebayanya, adanya sebagian anak yang sulit
tergantung pada masing-masing individu yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
menjalani sendiri. Dalam hal ini pengasuh baru, adanya sebagian anak yang tidak ada
juga berperan karena disebut sebagai orang tua inisiatif untuk membantu pekerjaan yang ada
yang menggantikan peran orang tua, karena dipanti, melawan kepada kakak asuh, adanya
pengasuhlah yang mengurus semua kebutuhan sebagian anak yang sulit mendekatkan diri
dan keperluan anak, saat itulah remaja dengan pengasuh.
membutuhkan perlindungan dan tempat Penyesuaian diri adalah proses
mengadukan segala persoalan yang ia hadapi. dinamika yang bertujuan mengubah Respon
Rasa diterima kehadirannya oleh semua pihak penyesuaian diri selain berupa hal yang baik
ini menyebabkan remaja merasa aman, karena juga ada yang buruk. Sementara itu
remaja merasa bahwa ada dukungan dan penyesuaian diri yang salah adalah
perhatian terhadap dirinya. Namun harapan ini penyesuaian yang menyimpang dari realita.
sering sulit dicapai secara memuaskan, hal ini Yusuf (2004:24) mengemukakan
disebabkan adanya kondisi dimana pengasuh penyesuaian diri yang salah (maladjusment)
tersebut tidak dapat sepenuhnya menjadi merupakan proses pemenuhan kebutuhan atau
orang tua. upaya pemecahan masalah dengan cara-cara
Selain menyesuaikan diri di lingkungan yang tidak wajar atau bertentangan dengan
panti anak-anak tersebut juga harus bisa norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
menyesuaikan diri dimana mereka berada, dan Ada tiga bentuk penyesuaian diri yang
itu termasuk di sekolah, sebagai lembaga salah (maladjustment) yaitu: (1) Dalam
formal merupakan sarana dalam rangka bentuk reaksi bertahan, individu berusaha
pencapaian tujuan dan pengembangan untuk mempertahankan dirinya dengan seolah-
pendidikan tersebut, melalui sekolah anak- olah ia tidak sedang menghadapi kegagalan,
anak belajar berbagai macam hal bagaimana (2) Reaksi menyerang, individu yang salah
cara penyesuaian diri yang baik. Tujuan suai akan menunjukkan sikap dan prilaku yang
tersebut mengacu pada tujuan pendidikan bersifat menyerang atau konfrontasi untuk
nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan menutupi kekurangan atau kegagalan, (3)
bangsa, sementara itu menurut pengertian Reaksi melarikan diri, individu akan
secara psikologis, belajar merupakan suatu melarikan diri dari situasi yang menimbulkan
proses perubahan yaitu perubahan tingkah konflik atau kegagalan.
laku sebagai hasil dari interaksi dengan Penyesuaian diri yang sempurna sulit
diwujudkan karena banyak faktor yang

2
mempengaruhi sehingga seluruh kebutuhan Adapun tujuan penelitian ini adalah
tidak dapat terealisasikan. Penyesuaian diri untuk mendeskripsikan:
merupakan suatu proses yang terjadi 1. Permasalahan penyesuaian diri remaja
sepanjang kehidupan, manusia harus berusaha yang tinggal di panti asuhan dalam bentuk
mengatasi rintangan, tekanan dan tantangan reaksi bertahan.
untuk mancapai pribadi yang seimbang. 2. Permasalahan penyesuaian diri remaja
Respon penyesuaian diri selain berupa hal yang tinggal di panti asuhan dalam bentuk
yang baik ada juga yang buruk. Respon baik reaksi menyerang.
atau buruk untuk memelihara keseimbangan 3. Permasalahan penyesuaian diri remaja
secara wajar, individu berusaha menjahui yang tinggal di panti asuhan dalam bentuk
ketegangan. Penyesuaian diri sebagai suatu reaksi melarikan diri.
proses ke arah hubungan yang harmonis antara
tuntutan internal dan eksternal. Contohnya, METODE PENELITIAN
bayi berusaha mencari ASI dan kasih sayang, Penelitian ini termasuk penelitian
karena tidak terpenuhi, bayi berusaha mencari deskriptif kuantitatif. Menurut Yusuf
pemenuhan kebutuhan yang tidak wajar untuk (2005:83) penelitian deskriptif kuantitatif
pengganti respon yaitu menghisap ibu jari. adalah salah satu jenis penelitian yang
Berdasarkan hasil dari wawancara yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis,
dilakukan dengan salah seorang pengurus faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
panti asuhan pada tanggal 20 Februari 2016 sifat-sifat populasi tertentu atau mencoba
peneliti dapat gambaran bahwa anak Panti menggambarkan fenomena secara detail.
Asuhan Ridho Rahmat berjumlah 40 orang, Populasi dalam penelitian ini adalah
perempuan 18 orang, laki-laki 22 orang, remaja yang sulit dalam menyesuaikan diri
terletak jauh dari keramaian. Anak Panti dipanti asuhan berdasarkan data yang di
Asuhan Ridho Rahmat berlatar belakang dapatkan dari pengurus panti yang berjumlah
yatim, piatu, yatim piatu, kaum du’afa, dengan 40 orang. Dalam pengambilan sampel, peneliti
umur bervariasi yang berbeda dari tingkat SD menggunakan teknik total sampling.
sampai Perguruan tinggi. Selain itu masalah Jenis data yang digunakan dalam
yang sering timbul adalah 1) seperti adanya penelitian ini adalah data interval. Yusuf
sebagian anak yang sulit bersosialisasi dengan (2005:133) menyebutkan bahwa “Variabel
teman sebayanya, 2) adanya sebagian anak interval adalah antara kategori dalam variabel
yang sulit menyesuaikan diri dengan ini dapat diketahui selisih atau jumlahnya dan
lingkungan yang baru, 3) adanya sebagian satuan ukuran mempunyai unit sama”.
anak yang tidak ada inisiatif untuk membantu Sumber data dalam penelitian ini
pekerjaan yang ada dipanti, 4) melawan adalah data primer dan data sekunder. Sumber
kepada kakak asuh, 5) adanya sebagian anak data primer dalam penelitian ini adalah remaja
yang sulit mendekatkan diri dengan pengasuh. Panti Asuhan Ridho Rahmat., sedangkan data
Berdasarkan uraian yang telah sekunder diperoleh dari pihak Kantor di Panti
dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk Asuhan Ridho Rahmat.
meneliti tentang “Profil Maladjustment Instrumen yang digunakan dalam
Remaja Panti Asuhan Ridho Rahmat penelitian ini adalah angket. Menurut Yusuf
Kecamatan Padang Selatan". (2005:525) “Angket adalah suatu rangkaian
Berdasarkan Identifikasi masalah di pertanyaan yang berhubungan dengan topik
atas, maka batasan masalah penelitian sebagai tertentu diberikan kepada kelompok individu
berikut: dengan maksud untuk memperoleh data”.
1. Permasalahan penyesuaian diri remaja Untuk pengolahan data dilakukan dengan
yang tinggal di panti asuhan Ridho Rahmat menggunakan rumus persentase. Menurut
dalam bentuk reaksi bertahan. Sugiyono (2014: 89) persentase dapat dihitung
2. Permasalahan penyesuaian diri remaja dengan rumus:
yang tinggal di panti asuhan Ridho Rahmat P = x 100%
dalam bentuk reaksi menyerang.
3. Permasalahan penyesuaian diri remaja
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang tinggal di panti asuhan Ridho Rahmat
Profil Maladjustment Remaja Panti Asuhan
dalam bentuk reaksi melarikan diri.
Ridho Rahmat Kecamatan Padang Selatan
Berdasarkan batasan masalah di atas
maka dapat dirumuskan “Bagaimana Profil
Profil Maladjustment Remaja Panti
Maladjustment Remaja Panti Asuhan Ridho
Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan Padang
Rahmat Kecamatan Padang Selatan?”

3
Selatan berdasarkan kriteria pengelompokan 1. Profil Maladjustment Remaja Panti
data deskriptif hasil penelitian, maka diperoleh Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan
hasil bahwa profil maladjustment remaja 5 Padang Selatan Dilihat dari Aspek
orang sama dengan 12,50% berada pada Reaksi Bertahan
kategori sangat sesuai, selanjutnya 16 orang
sama dengan 40,00% berada pada kategori Profil Maladjustment Remaja Panti
sesuai, lalu 15 orang sama dengan 37,50% Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan Padang
berada pada kategori cukup sesuai, sedangkan Selatan dilihat dari aspek reaksi bertahan
4 orang sama dengan 10,00% berada pada berdasarkan kriteria pengelompokan data
kategori kurang sesuai. Jadi, profil deskriptif hasil penelitian, maka diperoleh
maladjustment berdasarkan kriteria hasil bahwa profil maladjustment remaja 5
pengelompokan data deskriptif hasil penelitian orang sama dengan 19,10% berada pada
berada pada kategori sesuai. kategori sangat sesuai, selanjutnya 15
Orang yang tidak bisa menyesuaikan diri orang sama dengan 41,20% berada pada
dengan baik disebut dengan istilah maladjusted. kategori sesuai, lalu 12 orang sama dengan
Namun, pemahaman mengenai maladjusted ini 30,90% berada pada kategori cukup sesuai,
seringkali dikacaukan dengan pemahaman sedangkan 8 orang sama dengan 8,80%
mengenai abnormalitas. Banyak yang berada pada kategori kurang sesuai dan
berpendapat bahwa ketidakmampuan tidak seorang pun sama dengan 0,00%
menyesuaikan diri dengan baik (maladjusted) itu berada pada kategori sangat kurang sesuai.
sama dengan abnormal, padahal sebenarnya Jadi, profil maladjustment remaja dilihat
orang yang maladjusted tidak selalu abnormal. dari aspek reaksi bertahan berdasarkan
Sebaliknya, orang yang abnormal pasti kriteria pengelompokan data deskriptif
maladjusted. Jadi istilah maladjusted dan hasil penelitian berada pada kategori
abnormal sebenarnya menyangkut pada derajat sesuai.
ketidakmampuan individu dalam melakukan Menurut yusuf (2004:27)
penyesuaian diri serta kualitas penyesuaian maladjustment ditandai dengan respon-
dirinya (Siswanto, 2007:36). respon sebagai berikut :
Yusuf (2004:24) mengemukakan a. Reaksi bertahan (defence reaction)
penyesuaian diri yang salah (maladjusment) Individu berusaha untuk
merupakan proses pemenuhan kebutuhan atau mempertahankan dirinya dengan
upaya pemecahan masalah dengan cara-cara seolah-olah ia tidak sedang
yang tidak wajar atau bertentangan dengan menghadapi kegagalan. Ia akan
norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. berusaha menunjukan bahwa dirinya
Menurut Surya (2003:42) tidak mengalami kesulitan.
maladjustment adalah tidak memiliki 1) Rasionalisasi, yaitu mencari-cari
kemampuan untuk mengadakan penyesuaian alasan yang masuk akal untuk
diri secara harmonis baik terhadap dirinya membenarkan tindakannya yang
maupun lingkungannya. Menurut Kartono, salah.
maladjustment merupakan tingkah laku yang 2) Represi, Represi ialah usaha
tidak bisa diterima oleh mayarakat normal menghilangkan, dan menekan isi-isi
yang ada kejiwaan yang tidak menyenangkan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dan kebutuhan manusiawi ke dalam
disimpulkan maladjustment adalah sebagai ketidaksadaran atau ke bawah
usaha mempertahankan diri seorang individu sadar. Biasanya dengan akibat yang
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan tidak menguntungkan. Juga
agar terciptanya kesehatan jiwa/mental menekan ke dalam ketidaksadaran
individu. Selain itu dapat diartikan sebagai segala fikiran, yang jahat, nafsu-
proses alamiah dan dinamis guna mengubah nafsu hewani, perasaan-perasaan
prilaku individu agar terciptanya hubungan yang negatif, dan harapan-harapan
yang selaras dengan lingkungan sekitarnya. yang buruk. Hati nurani yang
Menurut peneliti mengenai merupakan sebagai alat super
maladjustment remaja yang tinggal di Panti struktur sosial, maka banyak nafsu,
Asuhan Ridho Rahmat bahwa remaja tidak dorongan serta kebutuhan yang
bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sangat penting dan utama bagi
sekitarnya sehingga remaja tidak mampu hidup, pikiran primitive, dan
menjalin komunikasi yang baik dengan teman kecenderungan yang tidak sesuai
sebanyanya maupun pengurus. dengan standart sosial, serta norma

4
etis lalu didesakkan ke dalam alam Selatan dilihat dari aspek reaksi
tidak sadar, atau didesakkan ke menyerang berdasarkan kriteria
bawah sadar karena semua isi pengelompokan data deskriptif hasil
kejiwaan tadi dianggap sebagai penelitian, maka diperoleh hasil bahwa
tidak sopan, tidak berguna dan tidak profil maladjustment remaja tidak seorang
patut, serta mengarah kepada pun sama dengan 0,00% berada pada
keutuhan pribadi, maka mekanisme kategori sangat sesuai, selanjutnya 17
represi ini termasuk maladjustment. orang sama dengan 42,50% berada pada
3) Proyeksi, yaitu menyalahkan kategori sesuai, lalu 19 orang sama dengan
kegagalan dirinya pada pihak lain 47,50% berada pada kategori cukup sesuai,
atau pihak ketiga untuk mencari- sedangkan 4 orang sama dengan 10,00%
cari alasan yang dapat diterima. berada pada kategori kurang sesuai dan
4) Sour graes, Teknik anggur masam tidak seorang pun sama dengan 0,00%
merupakan usaha memberi atribut berada pada kategori sangat kurang sesuai.
yang jelek, tidak berharga atau Jadi, profil maladjustment remaja
negative pada objek yang tidak bisa dilihat dari aspek reaksi menyerang
dicapainya, serta sangat yang berdasarkan kriteria pengelompokan data
diinginkannya. Sikap “Sour Graes” deskriptif hasil penelitian berada pada
ini merupakan memutar balikkan kategori cukup sesuai. Menurut Yusuf
kenyataan. Oleh karena itu sikap ini (2004:27) reaksi menyerang sebagai
merupakan penyesuaian diri yang berikut:
tidak normal. a. Reaksi menyerang (anggressive
Berdasarkan pendapat di atas, reaction)
dapat disimpulkan bahwa dalam reaksi Individu yang salah suai akan
bertahan merupakan suatu proses menunjukkan sikap dan perilaku yang
pendewasaan diri, dalam proses bersifat menyerang atau konfrontasi
penyesuaian diri dari hal yang tidak untuk menutupi kekurangan atau
baik menjadi baik. Dan bahwasanya kegagalan. Ia tidak mau menyadari
individu mampu menyesuaian diri dan kegagalan atau tidak mau menerima
mengubah diri sesuai dengan norma kenyataan.
atau tuntutan lingkungan dimana dia 1) Selalu membenarkan diri sendiri.
hidup agar dapat berhasil dalam 2) Selalu ingin berkuasa dalam setiap
menghadapi kebutuhan-kebutuhan situasi.
internal seperti Rasionalisasi, Represi, 3) Merasa senang bila menggangu
Proyeksi, dan Sour Greas. Sehingga orang lain.
tercapainya keharmonisan pada diri 4) Suka menggertak, baik dengan cara
sendiri serta lingkungannya dan ucapan maupun perbuatan.
akhirnya dapat diterima oleh kelompok 5) Menunjukkan sikap permusuhan
dan lingkungannya. Dalam secara terbuka.
penyesuaian diri ini kita juga harus 6) Bersikap menyerang dan merusak.
dapat melihat seseorang dapat 7) Keras kepala dalam sikap dan
mengatasi dirinya serta perbuatannya.
mengaktualisasi dirinya secara baik. 8) Suka bersikap balas dendam.
Menurut peneliti mengenai 9) Memerkosa hak orang lain.
maladjustment remaja dalam bentuk 10) Tindakkanya suka serampangan,
reaksi bertahan yaitu seharusnya dan sebagainya.
remaja memiliki kesadaran terhadap Berdasarkan pendapat di atas,
dirinya maupun terhadap sikapnya dapat disimpulkan bahwa dalam reaksi
sehingga remaja tersebut mampu menyerang adalah suatu sikap ini
mengatasi masalah dengan orang lain dilakukan untuk menutupi
maupun dengan dirinya sendiri. kegagalannya dari penyesuaian diri
2. Profil Maladjustment Remaja Panti yang salah. Reaksi-reaksi ini tampak
Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan dalam tingkah laku: Selalu
Padang Selatan dilihat dari Aspek membenarkan diri, selalu ingin
Reaksi Menyerang berkuasa dalam setiap situasi, merasa
senang bila mengganggu orang lain,
Profil Maladjustment Remaja Panti suka menggertak baik dengan ucapan
Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan Padang maupun dengan perbuatan,

5
menunjukkan sikap permusuhan secara 3) Agresi, yaitu kembali pada tingkah
terbuka, menunjukkan sikap laku kekanak-kanak. Misalnya,
menyerang dan merusak, keras kepala orang dewasa yang bersikap dan
dalam perbuatannya, bersikap balas berprilaku seperti orang kecil.
dendam, memerkosa hak orang lain, Berdasarkan pendapat di atas,
tindakannya suka serampangan. dapat disimpulkan bahwa reaksi
Menurut peneliti mengenai melarikan diri adalah orang yang
maladjustment remaja dalam bentuk mempunyai penyesuaian diri yang
reaksi menyerang yaitu orang tua dan salah akan melarikan diri dari situasi
pengasuh seharusnya ada kerjasama yang menimbulkan kegagalannya.
dalam membina karakter-karakter yang Reaksi ini akan tampak dalam tingkah
baik terhadap remaja sehingga bentuk lakunya yaitu: suka berfantasi untuk
prilaku dari Selalu membenarkan diri, memuaskan keinginan yang tidak
selalu ingin berkuasa dalam setiap tercapai dengan bentuk angan-angan,
situasi, merasa senang bila banyak tidur, minum-minuman keras,
mengganggu orang lain, suka bunuh diri atau menjadi pecandu
menggertak baik dengan ucapan narkoba, dan Agresi.
maupun dengan perbuatan, Menurut peneliti mengenai
menunjukkan sikap permusuhan secara maladjustment remaja dalam bentuk
terbuka, menunjukkan sikap reaksi melarikan diri yaitu kurangnya
menyerang dan merusak, keras kepala percaya diri remaja sehingga remaja
dalam perbuatannya, bersikap balas tidak mampu menyelesaikan masalah-
dendam, memerkosa hak orang lain, masalah seperti suka berfantasi untuk
tindakannya suka serampangan tidak memuaskan keinginan yang tidak
akan terjadi. tercapai dengan bentuk angan-angan,
banyak tidur, minum-minuman keras,
3. Profil Maladjustment Remaja Panti bunuh diri atau menjadi pecandu
Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan narkoba, dan Agresi. Dengan demikian
Padang Selatan dilihat dari Aspek orang tua dan pengasuh harus
Reaksi Melarikan Diri memberikan perhatian yang lebih
Profil Maladjustment Remaja Panti terhadap remaja tersebut agar remaja
Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan Padang bisa terhindar dari masalah reaksi
Selatan dilihat dari aspek reaksi melarikan melarikan diri.
diri 3 orang sama dengan 7,50% berada
pada kategori sangat sesuai, selanjutnya 20 KESIMPULAN
orang sama dengan 50,00% berada pada Sesuai dengan tujuan penelitian ini,
kategori sesuai, lalu 15 orang sama dengan maka dapat disimpulkan Profil Maladjustment
37,50% berada pada kategori cukup sesuai, Remaja Panti Asuhan Ridho Rahmat
sedangkan 2 orang sama dengan 5,00% Kecamatan Padang Selatan, dilihat dari Profil
berada pada kategori kurang sesuai dan Maladjustment Remaja Panti Asuhan Ridho
tidak seorang pun sama dengan 0,00% Rahmat Kecamatan Padang Selatan
berada pada kategori sangat kurang sesuai. berdasarkan kriteria pengelompokan data
Jadi, profil maladjustment remaja deskriptif hasil penelitian berada pada kategori
dilihat dari aspek reaksi menyerang sesuai.
berdasarkan kriteria pengelompokan data 1. Profil Maladjustment Remaja Panti
deskriptif hasil penelitian berada pada Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan Padang
kategori sesuai. Selatan dilihat dari aspek reaksi bertahan
a. Reaksi melarikan diri (escape reaction) berdasarkan kriteria pengelompokan data
Dalam reaksi ini, individu akan deskriptif hasil penelitian berada pada
melarikan diri dari situasi yang kategori sesuai. Reaksi bertahan
menimbulkan konflik atau kegagalan. merupakan individu berusaha untuk
1) Suka berfantasi untuk memuaskan mempertahankan dirinya dengan seolah-
keinginan yang tidak tercapai olah ia tidak sedang mengalami kegagalan.
dengan bentuk angan-angan Ia akan berusaha menunjukkan bahwa
(seolah-olah sudah tercapai). dirinya tidak mengalami kesulitan.
2) Banyak tidur, suka minuman keras, 2. Profil Maladjustment Remaja Panti
bunuh diri, atau menjadi pecandu Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan Padang
narkoba. Selatan dilihat dari aspek reaksi

6
menyerang berdasarkan kriteria KEPUSTAKAAN
pengelompokan data deskriptif hasil
penelitian berada pada kategori cukup Siswanto.2006. Kesehatan Mental, Konsep,
sesuai. Reaksi menyerang merupakan Cakupan dan perkembangan.
individu yang salah suai akan Yogyakarta. Andi
menunjukkan sikap dan perilaku yang
bersifat menyerang atau konfrontasi untuk Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
menutupi kekurangan atau kegagalan. Ia Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
tidak mau menyadari kegagalan atau tidak
mau menerima kenyataan. Surya. 2003. Perkembangan Anak dan
3. Profil Maladjustment Remaja Panti Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Asuhan Ridho Rahmat Kecamatan Padang
Selatan dilihat dari aspek reaksi melarikan Sundari. (2005). Perkembangan Anak dan
diri berdasarkan kriteria pengelompokan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
data deskriptif hasil penelitian berada pada
kategori sesuai. Dalam reaksi ini, individu Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian.
akan melarikan diri dari situasi yang
Padang: UNP Press.
menimbulkan konflik atau kegagalan.
Yusuf. (2004). Kesehatan Mental Hygiene.
SARAN Bandung: Bani Quraisy.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
peneliti ingin mengajukan saran kepada:
1. Remaja (penghuni panti)
Agar bisa memahami kondisi dirinya yang
sebenarnya dan mampu menyesuaikan diri
menjadi lebih baik lagi dalam kondisi
dimanapun ia berada sehingga proses
penyesuaian diri dapat berjalan dengan
baik.
2. Pengurus panti
Agar dapat membantu remaja dalam
menyesuaiakan diri sehingga remaja tidak
canggung dengan kondisi lingkungan yang
baru.
3. Pengelola Prodi Bimbingan dan Konseling
Agar menjadikan ini sebagai aset dan
sebagai bahan bacaan yang dibutuhkan
oleh mahasiswa nantinya dalam proses
pembelajaran sehingga mahasiswa
memiliki tambahan informasi dan
pemahamanya mengenai adanya
maladjustment remaja.
4. Peneliti selanjutnya
Agar peneliti selanjutnya bisa meneliti
kearah yang lebih dalam lagi terkait
masalah maladjustment remaja dengan
menggunakan teknik dan variable yang
berbeda namun dikaitkan dengan
permasalahan maladjustment remaja
karena dalam masalah ini cukup banyak
kajian yang bisa diteliti.

You might also like