Professional Documents
Culture Documents
Uplod Scribe Atau Slideshare
Uplod Scribe Atau Slideshare
1 Latar belakang
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas tinggi merupakan salah satu modal aset
dalam pembangunan sebuah negara. Penduduk sebagai aset apabila penduduk memberikan
kontribusi dari segi fisik maupun mental dalam pembangunan. Sebaliknya, jumlah penduduk
yang besar berusia muda, berkualitas rendah akan menjadi beban suatu negara, karena
kependudukan merupakan malah yang dialami oleh semua negara tak terkecuali Indonesia.
Indonesia sebagai negara berkembang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar.
Indonesia menghadapi masalah jumlah penduduk yang besar, tingkat kemiskinan yang tinggi,
Jumlah penduduk yang besar adalah akibat dari tingkat fertilisasi yang tinggi, karena
tingkat usia subur atau jumlah wanita usia suburnya tinggi, sehingga pertumbuhan penduduk
menjadi tinggi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yaitu 1,3 persen, artinya setiap tahun
masyarakat yang harus pemerintah sediakan seperti kebutuhan makanan, sandang, kesehatan,
pendidikan, lapangan kerja dan rekreasi. Jika pemerintah tidak bisa menyediakannya, maka
sangat bisa dipastikan bahwa penduduk negara tersebut akan memiliki kualitas sumber daya
manusia yang rendah. Akibatnya akan banyak timbul masalah sosial dimasyarakat, seperti
Hal tersebut membutuhkan perhatian yang serius untuk dicari solusinya agar
1 http://m.tempo.co/re/news/2016/01/14/173736151/tiap-tahun-penduduk-indonesia-bertambah-3-juta-orang
berpengaruh positif terhadap kualitas hidup manusia. Atas dasar pemikiran tersebut, pada
tahun 1960-an mulai timbul dan berkembang suatu rasa keprihatinan yang mendalam
dilakukan untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan, serta kehamilan
melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
nasional ditujukan untuk semua dimensi dan aspek kehidupan termasuk perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.2
Negara Indonesia memiliki banyak provinsi yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke dengan jumlah penyebaran penduduk yang tidak merata maka pemerintah harus
bisa mencari langkah yang tepat dalam penanganan jumlah penduduk. Salah satu Provinsi
yang ada di Indonesia adalah Provinsi Sumatera Barat, yang terletak di pulau Sumatera
dengan padang sebagai ibu kotanya. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah
populasi Sumatera Barat mencapai 4.846.909 jiwa dimana 49,61% nya adalah penduduk
dengan jenis kelamin laki-laki, dengan kepadatan penduduk sebanyak 114 jiwa/km2.
Kabupaten/Kota yang memiliki penduduk paling banyak adalah Kota Padang, yang mencapai
833.562 jiwa dan yang terendah di Kota Padang Panjang yaitu hanya 47.008 jiwa3
Oleh karena itu Kota Padang bisa dikatakan sebagai kota paling padat penduduknya
dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya yang ada di Sumatera Barat. Menurut BPS
174.567 jiwa, tetapi karena wilayahnya paling luas hingga mencapai 33 persen dari luas Kota
Padang maka kepadatan penduduknya termasuk rendah yaitu : 752 jiwa/km2. Dapat dilihat
Tabel 1.1
No Kecamatan Tahun
Berdasarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa yang mengalami pertambahan penduduk
yang cukup besar adalah pada kevamatan yang berdekatan dengan pusat Pemerintah kota.
Dimana Koto Tangah menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dan Bungus
Teluk Kabung menjadi Kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling sedikit.
Kepadatan penduduk seperti ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya
pemerintah tetapi juga masyarakat. Jika ingin menekan pesatnya pertumbuhan penduduk,
maka salah satu terobosan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk yakni
menggalakkan program Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu
keluarga secara umum, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran. Berhasil atau
tidaknya pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) akan menentukan pula berhasil atau
Pada awal tahun 2016, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
nasional membuat terobosan baru yang bersifat kedaerahan dan bernuansa kearifan lokal
yang disebut istilah “Kampung KB” atau lengkapnya “Kampung Keluarga Berencana”.
lapangan dalam mewujudkan Agenda Prioritas 5 (lima) dari 9 agenda prioritas pemerintahan
periode 2015 – 2019 yakni “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” melalui
membantu dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan kesejahteraan keluarga
pra-sejahtera untuk menuju yang lebih baik. Kampung KB akan membangun masyarakat
yang sejahtera dari tingkat keluarga. Kita harus memperkuat dan merevitalisasi program KB
dan keluarga sejahtera. Kampung KB ini juga menjadi salah satu inovasi strategis dalam
Disamping itu, juga meningkatkan kesejahteraan, kebutuhan sarana dan prasarana serta
Desa Meringan Cirebon Jawa Barat pada tanggal 14 Januari 2016. Dengan ada nya program
baru ini maka beredar Surat Ederan Menteri Dalam Negeri kepada seluruh Gubernur atau
Bupati/Walikota seluruh Indonesia pada tanggal 11 Januari 2016 dalam 440/70/SJ tentang
Pencanganan dan Pembentukan Kampung KB.4 Pemerintah Kota Padang termasuk yang
bergerak cepat dalam mewujudkan Program Kampung KB. Dalam beberapa bulan saja sudah
terwujud 11 Kampung KB, yaitu satu pada masing-masing kecamatan, sementara di daerah
lain hanya ada satu untuk setiap Kabupaten/Kota. Kampung Keluarga Berencana (KB)
tingkat Sumatera Barat (Sumbar) secara resmi dicanangkan di Kota Padang, di Kelurahan
Parupuk Tabing RW 17 Kecamatan Koto Tangah. Hal ini dibuktikan dengan berita melalui
Parupuk Tabing RW 17 Kecamatan Koto Tangah menjadi sebuah hal yang baik untuk daerah
pemerintah terus membenahi Kelurahan Parupuk Tabing agar bisa memenuhi syarat sebagai
karna partisipasi masyarakat dalam berKB masih rendah, berada dipinggir pantai, padat
penduduk, banyak rumah yang tidak layak huni dan adanya anak yang putus sekolah.
5
http://tirasandalas.com/gubernur-resmikan-kampung-kb-di-kota-padang/. Diakses pada tanggal 20 Januari
2017 pukul 10.00 WIB