Professional Documents
Culture Documents
Tutorial Pertama
Tutorial Pertama
SKOR HASANUDDIN
(Dikembangkan oleh Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin)
NB :
Nilai Terendah = 2
Nilai Tertinggi = 44
Penggunaan Skor Hasanuddin turut dilakukan dalam membantu mendiagnosa stroke pada
sebelum atau tanpa adanya CT-Scan.
8. Bagaimana langkah-langkah diagnosis pada penurunan kesadaran ?
A. Anamnesis
Dalam kasus gangguan kesadaran auto-anamnesis masih dapat dilakukan bila gangguan
kesadaran masih bersifat ”ringan”,pasien masih dapat menjawab pertanyaan (lihat pemeriksaan
Glasgow Coma Scale/ GCS). Hasil auto-anamnesis ini dapat dimanfaatkan untuk menetapkan
adanya gangguan kesadaran yang bersifat psikiatrik – termasuk sindrom otak organik atau
gangguan kesadaran yang bersifat neurologik (dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif ke
dalam GCS). Namun demikian arti klinis dari anamnesis perlu dicari dari dengan hetero-
anamnesis, yaitu anamnesis terhadap pengantar dan atau keluarganya. Berbagai hal yang perlu
ditanyakan pada saat anamnesis adalah sebagai berikut:
Penyakit yang pernah diderita sebelum terjadinya gangguan kesadaran, misalnya diabetes
melitus, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, epilepsi, adiksi obat tertentu
Keluhan pasien sebelum terjadinya gangguan kesadaran, antara lain nyeri kepala yang
mendadak atau sudah lama, perasaan pusing berputar, mual dan muntah, penglihatan ganda,
kejang, kelumpuhan anggota gerak.
Obat-obat yang diminum secara rutin oleh pasien, misalnya obat penenang, obat tidur,
antikoagulansia, obat antidiabetes ,antihipertensi.
Apakah gangguan kesadaran terjadi secara bertahap atau mendadak, apakah disertai gejala
lain / ikutan?
Apakah ada inkontinensi urin dan / atau alvi?
Apakah ada perubahan mengenai suasana hati (mood), tingkah laku, pikiran, dan deepresi?
Alergi, gigtan serangga, syok anafilaktik
Gejala kelumpuhan, demensia, gangguan fungsi luhur
Penyakit terdahulu yang berat serta perwatan di rumah sakit sebelumnya
B. Pemeriksaan Fisik (Status Internus)
Pada pemeriksaan ini hendaknya diperhatikan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh setiap
dokter, dengan memerhatikan sistematika dan ketelitian, sebagai berikut:
C. Pemeriksaan Neurologik
c.Kelainan pupil
1) Pemeriksaan pupil terutama pada pasien koma
2) Yang harus diperiksa meliputi:
Besar / lebar pupil
Perbandingan lebar pupil kanan dan kiri
Bentuk pupil
Refleks pupil terhadap cahaya dan konvergensi
Reaksi konsensual pupil
e. Rangsangan Meningeal
Rangsangan selaput otak adalah gejala yang timbul akibat peradangan pada selaput otak
(meningitis) atau adanya benda asing pada ruang suarachnoid (darah), zat kimia(kontras) dan
invasi neoplasma (meningitis carcinoma).
Adanya penyakit yang menyebabkan iritasi pada meninges akan menyebabkan timbulnya
tanda rangsang meninges. Pemeriksaan tanda rangsang meninges yang diajarkan pada manual ini
antara lain: pemeriksaan kaku kuduk, Kernig’s sign, Brudzinski I, II, III, dan IV.
D. Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan Kepala
LAB : Darah rutin, darah lengkap, SGPT, SGOT, ureum kreatinin, elektrolit,
Punksi Lumbal
Referensi :
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/09/Bahan-Ajar-Kesadaran-
Menurun.pdf