Professional Documents
Culture Documents
Pandu An
Pandu An
NOMOR : /Pusk-Lbb/SK/I/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LABIBIA
TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN DAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Kesatu : Menentukan kebijakan tentang panduan pengelolaan
bahan dan limbah bahan berbahaya dan beracun di
Puskesmas Labibia;
Kedua : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Pusekesmas Labibia ini harus
dibahas sekurang-kurangnya 3 ( tahun ) sekali dan apabila
diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada;
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan
diadakan perbaikan sebagaiman mestinya;
Di tetapkan di : Kendari
Pada tanggal : Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS LABIBIA,
IDA MISWATI,SKM,MM.Kes
PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
BAB I
DEFINISI
1. Masyarakat puskesmas adalah : semua orang yang berada di dalam area puskesmas tanpa
terkecuali.
2. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit,
Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi, pabrik
obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain pusat
dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).
3. Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak langsung
menggunakan bahan berbahaya beracun
4. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya;
5. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3;
6. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya;
7. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya;
8. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3;
9. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3;
10. Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan sarana angkutan;
11. Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan sangat
bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.
12. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai peralatan
dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan kerusakan
berupa iritasi dan peradangan kulit.
13. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
14. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam
penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta
sering menimbulkan kebakaran.
15. Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang
karena sifatnya tidak dapat digunakan lagi.
16. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udara yang
dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan gangguan
kesehatan yang berarti.
17. Tempat dan sarana laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan yang menggunakan bahan kimia serta dilengkapi sarana sebagai kelengkapan
laboratorium, misal ruang asam, glove box, fumehood, meja kerja, exhaust fan, dan
sebagainya.
BAB II
RUANG LINGKUP
Setiap petugas dalam melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib
melakukan administrasi yang sudah disediakan mulai dari penerimaan B3, penyimpanan,
penggunaan ataupun jika terjadi tumpahan B3.. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa
Puskesmas Labibia melakukan penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun dengan baik.
BAB V
PENUTUP