Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP DEPOT AIR MINUM OLEH DINAS

KESEHATAN KOTA PADANG DALAM MENERAPKAN STANDAR MUTU AIR


MINUM ISI ULANG BAGI KONSUMEN DI KOTA PADANG
ARTIKEL
DiajukanUntukMemenuhiPersyaratan
DalamMemperolehGelarSarjanaHukum

Oleh

YOGI AFRIMA ENDRI

1110012111177

Pembimbing:

Syafril, S.H., M.H

Elyana Novira, S.H., M.H

Bagian Hukum Perdata

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS B U N G H A T T A

PADAN G

2015

Reg. No: 119/Pdt/02/VI-2015


PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP DEPOT AIR MINUM OLEH DINAS
KESEHATAN KOTA PADANG DALAM MENERAPKAN STANDAR MUTU AIR
MINUM ISI ULANG BAGI KONSUMEN DI KOTA PADANG
Yogi Afrima Endri1, Syafril1, Elyana Novira1
1)
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta
E-mail: afrimayoghy@gmail.com

ABSTRACT

Each depot air minum or abbreviated as DAM should fulfill its obligations in the
implementation of drinking water quality standards. The Government provides
supervision and legal due to DAM the offense by issuing rules, one of which Decree No.
43 Year 2014 on Water Sanitation Hygiene Depot. In terms of supervision, Padang City
Health Department is an institution authorized to carry out surveillance of DAM in the
city of Padang. The problems discussed are: 1) What are some forms of surveillance
conducted on drinking water depot in implementing drinking water quality standards
for the consumer?. 2) What is the legal consequence for depot refill drinking water that
violates standards of drinking water quality for consumers? This type of study is a
Juridical Sociological. Data used include primary data and secondary data. Data were
obtained through interviews and document study. The collected data were analyzed
qualitatively. Results of the study: 1) Forms surveillance conducted on DAM in applying
standards of drinking water quality is by monitoring the sanitary hygiene and sanitation
inspections conducted by the City Health Department assisted by Sanitariatan energy
contained in each health center. 2) As a result of violating the law for DAM drinking
water quality standard is to give a verbal warning or suggestions for improvements, and
recommend to the Integrated Licensing Services Office (kp2t) for further action if
improvements are not heeded advice.

Keywords: Supervision, Drinking Water Depot, Health Department Town

PENDAHULUAN Air mempunyai peranan yang sangat


A.Latar Belakang penting dalam tubuh manusia. Dengan air
manusia bisa tetap bertahan hidup.
Pada era globalisasi seperti
sekarang ini dan dengan perkembangan Air merupakan penunjang segala
teknologi yang semakin canggih, aktivitas manusia, baik itu untuk mandi,
menyebabkan setiap manusia mempunyai makan, dan aktivitas lainnya. Salah satu
bermacam - macam kebutuhan untuk bisa yang terpenting dari fungsi air bagi
tetap bertahan hidup. Kebutuhan- manusia adalah untuk diminum. Tidak
kubutuhan itu mencakup berbagai hal semua air bisa diminum atau dikonsumsi
seperti kebutuhan akan sandang, pangan, oleh manusia. Peraturan Menteri
papan, dan kebutuhan hidup lainnya. Salah Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492
satu dari kebutuhan – kebutuhan yang Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas
sangat diperlukan oleh manusia adalah air. Air Minum bahwa yang dimaksud dengan
air minum adalah air yang melalui proses masyarakat tapi dibalik itu juga akan
pengolahan atau tanpa proses pengolahan muncul efek-efek negatifnya. Manusia
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat sebagai pelaku usaha cenderung
langsung diminum. memikirkan keuntungan yang besar
sehingga terkadang mengabaikan
Saat ini untuk mendapatkan air
kewajiban – kewajibannya untuk
minum tidaklah sulit seperti dahulu.
memenuhi hak–hak yang dimiliki oleh
Dimana dahulu manusia harus memasak
konsumen. Pasal 4 huruf a Undang-
air yang akan mereka konsumsi. Hal itu
Undang Nomor. 8 Tahun 1999 tentang
tentu membuat manusia merasa sedikit
Perlindungan Konsumen yang biasa
sulit karena dengan memasak manusia
dikenal dengan UUPK menyebutkan
memerlukan berbagai hal seperti kayu, gas
bahwa konsumen memiliki hak atas
dan juga menyita waktu yang cukup lama.
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
Namun, dengan perkembangan teknologi
dalam mengkonsumsi barang dan/atau
yang semakin canggih membuat semua itu
jasa. Hak–hak inilah yang jarang
menjadi lebih praktis dan mudah. Hal ini
diperhatikan oleh pelaku usaha, begitupula
dibuktikan dengan banyaknya usaha yang
dengan konsumen yang kurangnya rasa
bergerak khususnya dibidang air minum
ingin tahu dengan hak – hak yang
seperti usaha air minum dalam kemasan
dimilikinya.
hingga depot air minum yang jauh lebih
praktis dan mudah untuk diperoleh Dalam kasus ini, masyarakat
sekaligus terjangkau oleh masyarakat yang sebagai konsumen ada yang tertipu oleh
khususnya memiliki ekonomi lemah. pelaku usaha dalam menggerakkan
Kehadiran depot air minum sangat usahanya. Berbagai macam cara dilakukan
membantu dalam pemenuhan akan air oleh pelaku usaha depot air minum isi
minum masyarakat di Indonesia khususnya ulang agar masyarakat sebagai konsumen
di kota Padang. Banyaknya minat tertarik untuk membeli air minum darinya.
masyarakat dan ketertarikannya untuk Mulai dari memberikan kupon yang
mengkonsumsi air minum dari depot air nantinya bisa mendapatkan isi ulang air
minum membuat usaha depot air minum minum gratis, menyediakan layanan antar
semakin berkembang di kota Padang. jemput air minum yang memanjakan
konsumen tanpa harus pergi ke depot
Dengan berkembangnya usaha
tersebut, serta dengan menempelkan
depot air minum di kota Padang, tentu
gambar-gambar air pegunungan atau
tidak hanya memberikan efek positif bagi
sticker yang terlihat jernih dan segar, di Perlindungan hukum bagi konsumen
kaca tempat pengisian air minum isi ulang merupakan hal penting dalam menjaga
tersebut yang pasti bertujuan untuk keseimbangan hubungan hukum antara
menarik pelanggan air minum dan produsen dengan konsumen, sehingga
membuat konsumen yakin dari mana asal perlu adanya prinsip-prinsip perlindungan
air tersebut diambil. Hal inilah yang hukum bagi konsumen yang dapat menjadi
menyebabkan kebanyakan konsumen acuan dalam memberikan perlindungan
memilih untuk mengkonsumsi air minum kepada konsumen. Demikian pula, untuk
isi ulang yang praktis dan mudah diperoleh memudahkan bagi produsen dan konsumen
dibandingkan dengan memasak air yang mengetahui hak dan kewajibannya, maka
tentu akan memakan waktu yang cukup dengan mengemukakan berbagai peraturan
lama. Kemudahan-kemudahan ini juga perundang-undangan yang merupakan
membuat konsumen lupa untuk refleksi dari prinsip-prinsip perlindungan
memperhatikan kondisi dari air yang akan hukum bagi konsumen di Indonesia,
mereka konsumsi tersebut. Sudah layakkah diharapkan dapat membantu baik produsen
untuk diminum dan sudahkah sesuai maupun konsumen dalam usaha
2
dengan standar mutu air minum yang menegakkan hak-hak konsumen.
tertuang dalam Keputusan Menteri
Selain peraturan perundang-
Kesehatan (Kepmenkes) RI No.
undangan, pengawasan perlu untuk
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat
dilakukan agar terciptanya perlindungan
dan Pengawasan Kualitas Air Minum yang
hukum bagi konsumen. Efektifitas
telah diganti dengan Permenkes Nomor
pengawasan tentu akan sebanding dengan
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
kepatuhan dari pelaku usaha dalam
Persyaratan Kualitas Air Minum.
melakuan kewajibannya dan memenuhi
Apabila diperhatikan kondisi hak-hak bagi konsumen. Dalam Permenkes
konsumen di Indonesia dewasa ini, maka Nomor 736/Menkes/Per/IV/2010 tentang
tampak bahwa posisi konsumen masih Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air
sangat lemah dibandingkan dengan posisi Minum dijelaskan bahwa adanya
produsen, sehingga perlu adanya pengawasan ekternal. Pasal 1 angka 3
pemberdayaan konsumen agar posisinya menyebutkan bahwa pengawasan eksternal
1
tidak selalu pada pihak yang dirugikan. adalah pengawasan yang dilakukan

Cetakan Pertama, Jakarta: Rajawali Pers, 2011,


1
Ahmadi Miru, Prinsip-prinsip hlm. 41
2
Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia, Ibid, hlm. 9
terhadap air minum dengan sistem jaringan berjudul : “PELAKSANAAN
perpipaan, depot air minum, air minum PENGAWASAN TERHADAP DEPOT
bukan jaringan perpipaan untuk tujuan AIR MINUM OLEH DINAS
komersial dan bukan komersial oleh Dinas KESEHATAN KOTA PADANG
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kantor DALAM MENERAPKAN STANDAR
Kesehatan Pelabuhan khusus untuk MUTU AIR MINUM ISI ULANG BAGI
wilayah kerja Kantor Kesehatan KONSUMEN DI KOTA PADANG”.
Pelabuhan. Pengawasan harus dilakukan
B. Perumusan Masalah
secara maksimal agar pelaku usaha dapat
memenuhi standar mutu air minum sesuai Berdasarkan latar belakang
yang diatur dalam Permenkes Nomor sebagaimana diuraikan di atas, maka
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang permasalahan yang akan dibahas dapat
Persyaratan Kualitas Air Minum. dirumuskan sebagai berikut:

Jadi, pengawasan terhadap depot 1. Apa sajakah bentuk-bentuk


air minum harus dilakukan secara intensif pengawasan yang dilakukan
dan berkelanjutan agar pelaku usaha terhadap depot air minum dalam
memenuhi kewajiban sebagaimana menerapkan standar mutu air
mestinya, dan apabila pelaku usaha tidak minum bagi konsumen?
mementingkan kualitas air minum yang 2. Apa akibat hukum bagi depot air
dijualnya melainkan hanya memikirkan minum isi ulang yang melanggar
keuntungan bisnis saja, maka hal ini tentu standar mutu air minum bagi
akan berisiko terhadap kesehatan konsumen?
masyarakat sebagai konsumen air minum
C. Tujuan Penelitian
isi ulang tersebut. Oleh karena itulah,
pengawasan ini merupakan salah satu hal Tujuan penelitian ini adalah:
yang penting dalam mencapai
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk
perlindungan hukum bagi konsumen di
pengawasan yang dilakukan
Indonesia khususnya di kota Padang.
terhadap depot air minum dalam
Berdasarkan uraian di atas, maka menerapkan standar mutu air
perlu dibahas dan diteliti lebih mendalam minum bagi konsumen.
terkait permasalahan seputar depot air 2. Untuk mengetahui akibat hukum
minum isi ulang di kota Padang yang bagi depot air minum isi ulang
dirumuskan dalam bentuk skripsi yang
yang melanggar standar mutu air standar mutu air minum isi ulang bagi
minum bagi konsumen. konsumen di Kota Padang.

D. Metode Penelitian 2. Sumber data


a. Data primer
Guna memperoleh data yang
dibutuhkan sebagai bahan dalam penulisan Data primer adalah data
ini maka metode yang digunakan dalam yang diperoleh langsung dari
penelitian ini adalah: sumber pertama. Data tersebut
diperoleh di lapangan dengan
1. Jenis penelitian
melakukan wawancara. Untuk
Jenis penelitian yang digunakan mendapatkan data tersebut penulis
dalam penelitian ini adalah yuridis melakukan wawancara dengan dua
sosiologis (Sosio Legal Research), puluh (20) orang pelaku usaha
yaitu pendekatan terhadap hukum depot air minum, Elvi Mutia selaku
sebagai suatu norma atau kaidah dan Kabid PMK Dinas Kesehatan Kota
pendekatan terhadap masyarakat dalam Padang, dan Firmansyah selaku
arti melihat realita yang ada di Pegawai Sekretariat Dinas
3
masyarakat. . Penelitian ini dilakukan Perindustrian, Perdagangan,
dengan mengutamakan penelitian Pertambangan, dan Energi
lapangan untuk mendapatkan data (PERINDAGTAMBEN) kota
primer. Disamping itu penelitian ini Padang.
juga dilakukan melalui penelitian
b. Data sekunder
hukum terhadap bahan pustaka atau
data sekunder belaka, atau disebut juga Data sekunder mencakup:4
penelitian hukum kepustakaan dan
1) Bahan hukum primer
kemudian dihubungkan dengan
masalah yang dirumuskan dalam Bahan yang diperoleh
penelitian ini yang membahas tentang dengan memperhatikan dan
pelaksanaan pengawasan terhadap mempelajari perundang-
depot air minum dalam menerapkan undangan yang berlaku dan
berkaitan erat dengan penelitian
ini, yang antara lain terdiri dari:
3
Sutarman dan Philips Dillah, Metode
Penelitian Hukum, Bandung: Alfabeta, 2014,
4
hlm.229. Ibid.
a) Undang-undang Nomor 8 Air Minum dan
Tahun 1999 tentang Perdagangannya.
Perlindungan Konsumen 2) Bahan hukum skunder
b) Peraturan Pemerintah RI
Bahan hukum yang
Nomor 58 Tahun 2001
memberikan penjelasan
tentang Pembinaan dan
mengenai bahan hukum primer,
Pengawasan
yang terdiri dari buku-buku
Penyelenggaraan
literatur, dokumen-dokumen
Perlindungan Konsumen.
yang berkaitan dengan
c) Keputusan Menteri
pelaksanaan pengawasan
Kesehatan (Kepmenkes) RI
terhadap depot air minum
No.
dalam menerapkan standar
907/Menkes/SK/VII/2002
mutu air minum isi ulang bagi
tentang Syarat dan
konsumen, serta bahan-bahan
Pengawasan Kualitas Air
atau informasi yang didapat
Minum
baik dari internet maupun
d) Permenkes Nomor
media-media lainnya.
492/Menkes/Per/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas 3. Teknik pengumpulan data
Air Minum. a. Wawancara
e) Permenkes Nomor
Wawancara adalah
736/Menkes/Per/IV/2010
teknik pengumpulan data untuk
tentang Tata Laksana
memperoleh keterangan dengan
Pengawasan Kualitas Air
melakukan tanya jawab secara
Minum.
lisan dengan informan.
f) Permenkes Nomor 43
Wawancara ini dilakukan
Tahun 2014 tentang Higiene
dengan menggunakan pedoman
Sanitasi Depot Air Minum
wawancara semi terstruktur,
g) Keputusan Menteri
yang berkaitan dengan
Perindustrian dan
permasalahan yang akan diteliti.
Perdagangan RI Nomor.
651 Tahun 2004 tentang Penulis menetapkan
Persyaratan Teknis Depot informan sebanyak dua puluh
(20) pelaku usaha depot air
minum dari empat (4) diteliti serta bahan lain yang
Kecamatan di Kota Padang. berkaitan dengan skripsi ini.5
Terdiri dari: Kec. Nanggalo,
4. Analisis data
Kec. Koto Tangah, Kec. Padang
Utara, dan Kec. Kuranji. Dalam penelitian ini penulis
Penulis mengambil 4 menggunakan analisa data kualitatif
Kecamatan di atas karena yaitu suatu cara yang menghasilkan
menurut penulis di kecamatan data deskriptif analisis yang dinyatakan
tersebut terdapat banyak oleh responden baik secara tertulis atau
penduduk, area kampus atau lisan, dan juga perilakunya yang nyata,
area keramaian serta tentunya yang diteliti dan dipelajari sebagai
banyak terdapat depot air sesuatu yang utuh. Kemudian ditarik
minum. Selain itu, informan kesimpulan sesuai dengan
lain adalah Elvi Mutia selaku permasalahan yang diangkat dalam
Kabid PMK (Pengendalian penelitian ini.
Masalah Kesehatan) Dinas
HASIL PENELITIAN DAN
Kesehatan Kota Padang, dan
PEMBAHASAN
Firmansyah selaku Pegawai
Sekretariat Dinas A. Bentuk-bentuk Pengawasan yang
Perindagtamben kota Padang. Dilakukan Terhadap Depot Air
Minum Dalam Menerapkan
b. Studi dokumen
Standar Mutu Air Minum Bagi
Studi dokumen adalah Konsumen
suatu alat pengumpulan data
Depot air minum atau
yang dilakukan dengan
disingkat DAM dalam menjalankan
mempelajari peraturan
usahanya tentu harus memastikan air
perundang-undangan, hasil-
minum yang produksinya aman bagi
hasil penelitian, buku-buku
konsumen sesuai dengan standar mutu
kepustakaan yang berkaitan
air minum yang berlaku. Bukti bahwa
dengan permasalahan yang
DAM telah memenuhi standar mutu
air minum adalah dengan adanya

5
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji,
Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012, hlm 13
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi yang tenaga sanitariatan yang terdapat di
diberikan oleh Dinas Kesehatan masing-masing puskesmas di kota
Kabupaten/Kota. Padang.

Sertifikat Laik Higiene Pengawasan higiene sanitasi


Sanitasi adalah bukti tertulis yang merupakan persyaratan yang harus
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dipenuhi oleh setiap DAM untuk
Kabupaten/Kota atau Kantor mendapatkan sertifikat laik higiene
Kesehatan Pelabuhan yang sanitasi. Persyaratan tersebut telah
menerangkan bahwa DAM telah diatur dalam Pasal 3 Permenkes No.
memenuhi standard baku mutu atau 43 Tahun 2014 tentang Higiene
persyaratan kualitas air minum dan Sanitasi Depot Air Minum.
persyaratan Higiene Sanitasi. Untuk
Selain persyaratan higieni
mendapatkannya, DAM harus
sanitasi juga dilakukan inspeksi
memenuhi syarat dan lulus dari
sanitasi atau persyaratan teknis, yang
pengawasan yang dilakukan oleh
mana kegiatan ini merupakan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
pemeriksaan dan pengamatan secara
Di kota Padang, pengawasan langsung terhadap fisik sarana dan
itu sendiri dilakukan oleh Dinas kualitas air minum.
Kesehatan Kota (DKK) Padang.
Menurut hasil wawancara
Menurut hasil wawancara penulis pada
penulis pada tanggal 20 Mei 2015
tanggal 18 Mei 2015 dengan Kabid
dengan Ibu Yuniarti selaku tenaga
PMK (Pengendalian Masalah
sanitariatan di Puskesmas Lubuk
Kesehatan) Dinas Kesehatan Kota
Buaya mengatakan bahwa kegiatan
Padang Ibu Elvi Mutia. Beliau
inspeksi sanitasi dilakukan dengan
mengatakan bahwa DKK melakukan
mengunjungi setiap DAM dengan
pengawasan terhadap depot air minum
membawa Formulir penilaian dan
dalam bidang higiene sanitasi dan
pengujian contoh air minum.
inspeksi sanitasi yaitu pemeriksaan
(terlampir).
dan pengamatan secara langsung
terhadap fisik sarana dan kualitas air Dalam kegiatan ini terdapat
minum. Beliau juga mengatakan beberapa kriteria penilaian yang
bahwa dalam melakukan pengawasan diberikan kepada setiap DAM:
Dinas Kesehatan Kota dibantu oleh
1. jika nilai pemeriksaan mencapai 70 dilakukan secara terus menerus
atau lebih, maka dinyatakan dengan tenggang waktu 1 x 3 bulan,
memenuhi persyaratan kelaikan atau paling sedikit 2 x dalam setahun.
fisik. Hal ini dilakukan agar kualitas air
2. Jika nilai pemeriksaan dibawah 70 minum yang dihasilkan oleh setiap
maka dinyatakan belum memenuhi DAM selalu terpelihara sesuai dengan
persyaratan kelaikan fisik, dan ketentuan peraturan perundang-
kepada pengusaha diminta segera undangan.
memperbaiki obyek yang
Dalam kegiatan ini, penulis
bermasalah.
melakukan penelitian terhadap 20
3. Jika nilai telah mencapai 70 atau
DAM di 4 Kecamatan. Dari hasil
lebih, tetapi pada objek nomor 38
penelitian tersebut penulis dapat
tidak memenuhi syarat, berarti
menyimpulkan bahwa masih ada
DAM yang bersangkutan tidak
beberapa DAM yang tidak
memenuhi syarat kesehatan.
mendapatkan pengawasan serta
Berdasarkan keterangan di adanya pelanggaran yang dilakukan
atas, Ibu yuniarti mengatakan bahwa oleh pemilik DAM selaku pelaku
kualitas air minum dari masing- usaha terhadap hak konsumen yaitu
masing DAM sangat menentukan dalam mendapatkan informasi yang
dalam proses penilaian dan jelas dan benar terhadap air minum
pengeluaran Sertifikat Laik Higieni yang akan dikonsumsi. Berdasarkan
Sanitasi. Untuk mengetahui bahwa wawancara penulis dengan ibu Sri
kualitas air minum memenuhi syarat Hayati selaku pemilik DAM D.ALIFA
maka di ambil sampel air baku dari mengatakan bahwa dalam tahun ini
DAM dan dibawa ke Laboratorium DAMnya belum mendapatkan
BPOM untuk di uji/dilakukan pengawasan dari DKK Kota Padang.
pemeriksaan. Kemudian dari hasil Beliau juga mengatakan bahwa
tersebut dapat diketahui apakah DAM pengawasan terakhir dilakukan pada
tersebut layak/tidak untuk bulan oktober. Ketika penulis
mendapatkan Sertifikat Laik Higiene menanyanyakan tentang sticker yang
Sanitasi. merupakan bukti bahwa DAM telah
dilakukan pemeriksaan pada bulan
Beliau juga menambahkan
Oktober tersebut, beliau mengatakan
bahwa pengawasan inspeksi sanitasi
tidak tahu dan meminta penulis untuk standar mutu air minum. Hal ini tentu
menanyakan pertanyaan lain. tidak boleh dibiarkan secara terus
menerus kalau kita menginginkan
Disamping itu, Dinas
masyarakat yang sehat. Setiap DAM
Perindustrian, Perdagangan,
yang melakukan pelanggaran sudah
Pertambangan, dan Energi atau
seharusnya mendapatkan hukuman
Perindagtamben juga melakukan uji
sesuai yang diatur oleh undang-
sampel terhadap sejumlah DAM di
undang.
kota Padang. Berdasarkan wawancara
penulis terhadap Bapak Firmansyah Peraturan Menteri Kesehatan
selaku Pegawai Sekretariat No 736 Tahun 2010 tentang Tata
Perindagtamben ditemukan adanya 22 Laksana Pengawasan Kualitas Air
DAM yang tidak memenuhi syarat Minum mengatur tentang pemberian
dari 180 DAM di kota Padang yang sanksi terhadap pelaku usaha air
dilakukan pengujian pada tahun 2014. minum yang terdapat dalam Pasal 28
(data terlampir) Ayat (2) yaitu: peringatan lisan,
peringatan tertulis, dan pelarangan
Beliau juga mengatakan bahwa
distribusi air minum di wilayahnya.
kegiatan ini merupakan kegiatan
khusus dari Perindagtamben, artinya Permenkes No.43 Tahun 2014
kegiatan yang dilakukan apabila tentang Higiene Sanitasi Depot Air
terdapat isu-isu negatif mengenai Minum dalam Pasal 23 ayat (2) juga
peredaran barang dan jasa. Dalam hal memberikan sanksi administratif yaitu,
ini, isu yang berkembang di teguran lisan, teguran tertulis, dan
masyarakat adalah mengenai pencabutan sertifikat laik higiene
kelayakan air minum dari DAM. sanitasi.

B. Akibat Hukum Bagi Depot Air Menurut Ibu Elvi Mutia, setiap
Minum Isi Ulang yang Melanggar DAM yang melakukan pelanggaran
Standar Mutu Air Minum Bagi akan langsung diberikan teguran lisan.
Konsumen Artinya apabila pada saat melakukan
inspeksi sanitasi terdapat kesalahan
Sesuai dengan data yang telah
atau kekurangan oleh DAM baik itu
penulis peroleh, terlihat bahwa ada
fisik atau peralatan DAM maupun
beberapa dari pelaku usaha/DAM
kualitas airnya maka, bagi DAM yang
yang melanggar dalam penerapan
bersangkutan akan langsung diberi tenggang waktu tersebut habis dan
peringatan atau saran untuk DAM tidak melakukan perbaikan atau
memperbaiki atau mengganti peralatan penggantian maka DKK akan
yang bermasalah tersebut atau disebut merekomendasikan DAM tersebut ke
juga dengan saran perbaikan. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Misalnya terhadap penyaringan atau atau KP2T untuk ditindak lanjuti.
ultraviolet, berfungsi atau tidak, dan Namun menurut beliau sejauh ini
setiap berapa kali diganti. Apabila belum ada DAM yang mendapat
tidak berfungsi atau sudah waktunya rekomendasi ke KP2T.
untuk diganti maka disarankan terhdap
Simpulan
DAM tersebut untuk segera
melakukan perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dari permasalahan yang
Beliau juga menambahkan,
dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,
bahwa disamping pengawasan, DKK
maka dapat diambil beberapa kesimpulan
dan Sanitariatan juga melakukan
sebagai berikut:
orderslip atau beberapa item yang
harus diperbaiki oleh DAM. Kegiatan 1. Bentuk bentuk pengawasan yang
ini berfungsi untuk memberitahu dilakukan oleh Dinas Kesehatan
kepada pemilik DAM bahwa harus Kota Padang terhadap depot air
ada yang diperbaiki atau diganti demi minum atau DAM adalah berupa
tercapainya kualitas air minum yang pengawasan tentang persyaratan
sesuai dengan standard mutu air higiene sanitasi dan melakukan
minum. Dimana dalam kegiatannya inspeksi sanitasi. Dalam kegiatan
DKK dan Sanitariatan akan membuat pengawasan ini, Dinas Kesehatan
2 rangkap orderslip, satu buat DAM Kota Padang dibantu oleh tenaga
dan satu lagi dibawa oleh DKK dan Sanitariatan yang terdapat di
Sanitariatan sebagai arsip dan sebagai masing-masng Puskesmas yang ada
bukti untuk diperiksa kembali. Dalam di kota Padang. Persyaratan
tahap ini DKK dan Sanitariatan hanya Higiene sanitasi adalah berupa
memberi tenggang waktu selama 1 kewajiban atau keharusan yang
bulan terhadap DAM dalam dimiliki oleh setiap orang yang
memenuhi segala sesuatu yang harus ingin mendirikan DAM.
diperbaiki atau diganti. Apabila Persyaratan tersebut terdiri dari 3
aspek yaitu tempat, peralatan dan SARAN
penjamah. Sementara itu, inspeksi
Berdasarkan kesimpulan di atas,
sanitasi merupakan pemeriksaan
maka penulis menyarankan hal-hal sebagai
dan pengamatan secara langsung
berikut:
terhadap fisik sarana dan kualitas
air minum. Untuk kualitas air 1. Dinas Kesehatan Kota Padang
minum, tenaga sanitariatan akan hendaknya lebih giat lagi dalam
menguji sampel secara langsung melakukan pengawasan serta
dan juga melakukan pengujian ke pembinaan terhadap DAM agar
laboratorium BPOM di Gunung mereka mengetahui pentingnya
Pangilun. dalam menjaga satndar mutu air
2. Akibat hukum bagi depot air minum tersebut. Selain itu DKK
minum atau DAM yang melakukan juga harus memperbanyak tenaga
pelanggaran adalah dengan sanitariatan serta memberikan
memberikan saran perbaikan oleh pembinaan terhadap tenaga
Dinas Kesehatan Kota Padang sanitariatan yang terdapat
terhadap masing-masing DAM dan dimasing-masing Puskesmas agar
juga memberikan orderslip atau pengawasan dapat berjalan secara
berupa catatan tentang beberapa optimal.
item yang harus diperbaiki atau 2. Pemerintah Kota Padang
diganti. Serta merekomendasikan seharusnya memeberikan
setiap DAM kepada Kantor wewenang yang lebih buat Dinas
Pelayanan Perizinan Terpadu atau Kesehatan Kota Padang dalam
KP2T untuk ditindaklanjuti apabila masalah pemberian sanksi terhadap
saran perbaikan dan orderslip yang DAM yang bermasalah. Agar DKK
diberikan tidak diindahkan selama dapat langsung menindaklanjuti
tenggang waktu 1 bulan. Apabila DAM apabila terdapat
ini terjadi maka KP2T dapat permasalahan tanpa harus
mencabut Sertifikat Laik Higiene merekomendasikan dulu ke KP2T.
Sanitasi dan sekaligus mencabut karena saat ini DKK Kota Padang
Izin Usaha yang menyebabkan hanya memiliki wewenang untuk
DAM tidak dapat lagi melakukan memberikan teguran lisan dan
kegiatan usaha. teguran tertulis terhadap DAM
yang melakukan pelanggaran tanpa
memiliki hak untuk mencabut Indonesia, Rajawali Pers,
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jakarta.
yang dimiliki oleh DAM yang
Ahamadi Miru dan Sutarman
bersangkutan.
Yodo, 2005, Hukum
Ucapan Terima Kasih Perlindungan Konsumen,
RajaGrafindo Persada,
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
Jakarta.
terima kasih banyak kepada pihak-pihak
yang sudah membantu penulis selama Bambang Sugono, 2012,
menyelesaikan skripsi. Pihak-pihak yang Metodologi Penelitian
dengan sabra membimbing dan selalu Hukum, Rajawali Pers,
memotivasi penulis dalam menyelesaikan Jakarta.
skripsi. Pihak tersebut adalah: (1) Bapak
Syafril, S.H., M.H, selaku Pembimbing I, Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2011,

(2) Ibu Elyana Novira, S.H., M.H, selaku Hukum Perlindungan

Pembimbing II, (3) Bapak Adri, S.H., Konsumen, Sinar Grafika,

M.H, selaku Ketua Bagian Hukum Perdata Jakarta.

Fakultas Hukum dan Sekaligus Penguji III,


Suratman dan Philips Dillah. 2014,
(4) Bapak Desmal Fajri, S.Ag., M.H,
Metode Penelitian Hukum,
selaku Penguji I, (5) Ibu Yoviza Media,
Alfabeta, Bandung.
S.H., M.H, selaku Penguji II, (6) Keluarga
tercinta yang selalu memberi dukungan Zulham. 2013, Hukum
baik berupa moril maupun materil serta Perlindungan Konsumen, Kencana,
senantiasa mendoakan penulis. (7) Serta Jakarta.
My Lovely dan sahabat sekaligus teman-
B. Peraturan Perundang-undangan
teman seperjuangan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun
DAFTAR PUSTAKA
1999 tentang Perlindungan
A. Buku-buku Konsumen.

Ahmadi Miru, 2011, Prinsip- Peraturan Pemerintah RI Nomor 58


prinsip Perlindungan Tahun 2001 tentang
Hukum Bagi Konsumen Di Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaran d/index.php/konsumen/artik
Perlindungan Konsumen. el/311-penerapan-standar-
mutu-air-minum-isi-ulang,
Keputusan Menteri Kesehatan
diakses tanggal 22
(Kepmenkes) RI No.
November, Pukul 02.15
907/Menkes/SK/VII/2002
WIB
tentang Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air
Minum

Keputusan Menteri Perindustrian


dan Perdagangan RI
Nomor. 651 Tahun 2004
tentang Persyaratan Teknis
Depot Air Minum dan
Perdagangannya.

Permenkes Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010
tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.

Permenkes Nomor
736/Menkes/Per/IV/2010
tentang Tata Laksana
Pengawasan Kualitas Air
Minum.

Permenkes Nomor 43 Tahun 2014


tentang Higiene Sanitasi
Depot Air Minum

C. Sumber Lain

LKPNasional, Penerapan Standar


Mutu Air Minum Isi Ulang,
http://www.lpknasional.or.i

You might also like