Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

LAPORAN KEGIATAN

BIMBINGAN TEKNIS
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
BAGI GURU PENDIDIKAN KHUSUS
DI DAERAH TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL
(DAERAH 3T)

TANGGAL 11-16 OKTOBER 2017


DI HOTEL “B HOTEL”
JLN. IMAM BONJOL NO.508 PEMECUTAN KLOD DENPASAR, BALI

OLEH:

NAMA : KADEK AYU OKTAVIANI,S.Pd.,Gr


NIP : 19891027 201504 2 001
UNIT KERJA : SD NEGERI SUBLELE

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN DASAR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, laporan kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Kompetensi Bagi Guru Pendidikan
Khusus Di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (Daerah 3T), yang diselenggarakan oleh
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar dapat di selesaikan dengan baik.
Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dam dikembangkan sebagai
profesi yang bermartabat sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga kependidikan merupakan
tenaga profesional yang mempunyai fusngsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting
dalam mencapai Visi Pendidikan 2025 yaitu “Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan
Kompetitif”
Setelah mengikuti ujian Kompetensi Guru ( UKG) yang berlangsung secara serentak di
seluruh Indonesia, guru secara sadar berupaya untuk memperbaiki kompetensinya untuk
menjadi guru yang profesional. Guru yang profesional wajib terus belajar dan melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), sehingga keprofesionalannya dapat
diwujudkan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyelesaian laporan ini. Terutama kepada Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam pelaksanaan
program PKB dan tindak Lanjut bagi peningkatan Kompetensi Guru di Kabupaten Kupang,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Oelamasi, 21 Oktober 2017


Hormat Saya,

Kadek Ayu Oktaviani,S.Pd.,Gr


NIP. 19891027 201504 2 001

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional................................................................................................... 1
B. Dasar hukum ........................................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................................... 5
D. Sasaran .................................................................................................... 6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat .................................................................................. 7
B. Pengarah, Narasumber, Panitia dan Peserta ............................................ 7
C. Metode .................................................................................................... 8
D. Struktur program ..................................................................................... 8
E. Skenario .................................................................................................. 10
F. Jadwaal Kegiatan .................................................................................... 11
G. Pembiayaan ............................................................................................. 11
H. Proses Pelaksanaan Bimtek..................................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................. 16
B. Tindak Lanjut .......................................................................................... 16
LAMPIRAN – LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini,dasar,
dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di
sekolah. Pentingnya peranan guru dalam pendidikan diamanatkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentanng Guru dan Dosen yang
mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai
aktualisasi dari profesi peserta didik.
Pada tahun 2017, Ditjen GTK mengembangkan Program Pengembangan
Keprofesian berkelanjutan yang merupakan kelanjutan dari Program Peningkatan
Kompetensi Guru Pembelajar dengan tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi
guru yang ditunjukkan dengan kenaikan capaian nilai UKG dengan rata-rata rasional
yaitu 70. Program Pengembangan Profesi berkelanjutan ini dilaksanakan berbasis
komunitas guru dan tenaga kependidikan (komunitas GTK)
Program peningkatan Kompetensi Guru merupakan serangkaian kegiatan yang
direncanakan secara sistematik, mula dari penyusunan rancangan program peningkata
kompetensi, pedoman program, penyediaan sumber daya, pelaksanaan program dan
pendampingan (evaluasi) program. Salah satu rangkaian kegiatan tersebut adalah
pelaksanaan program pnguatan guru yang memberikan peningkatan kompetensi
dengan menggunakan suplemenkompetensi dalam bidang PKB, Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), Penguatan Pendidikan karakter (PPK), Pengembangan Penilaian, dan
Pengembangan Kurikulum di sekolah.
Program peningkatan Kompetensi bagi guru dengan menggunakan modul-
modul suplemen yang dikembangkan melalui mekanisme analisis kebutuhan modul
pedagogik dari hasil UKG 2015 dengan tingkat kebergunaan dan kebutuhan yang
tinggi, diharapkan dengan peningkatan kompetensi ini seluruh guru di daerah 3T
(Terluar, Terdepan dan Tertinggal) serta guru pendidikan Khusus pada SDLB,
SMPLB, dan SMALB mampu meningkatakan kompetensi pedagogik secara
profesional sehingga dapat meningkatkan proses belajar dan mengajar di sekolah yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

1
Kesesuaian dan keselarasan kompetensi guru dan kompetensi siswa untuk
dipadukan dalam sebuah kebutuhan pelatihan sangat penting, artinya dalam proses
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dalam rangka meningkatkan
kompetensi Guru. Dari proses PKB yang baik akan berimbas pada meningkatnya
kompetensi iswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil Ujian Nasional (UN)/
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). UN/USBN merupakan salah satu upaya
pemerintah pusat dalam rangka memacu pneingkatan mutu pendidikan yang
berstandar. UN/USBN selain berfungsi untuk mengukur dna menilai pencapaian
kompetensi lulusan dalam mata pelajaran dan jenjang tertentu, pemetaan utu
pendidikan pada tingkat pendidikan dasar (SD/SMP), juga berfungsi untuk
memotivasi guru, kepala sekolah, pengawas serta pemerintahan daerah untuk selalu
meningkatkan kualitas pendidikan.
Hasil ujian nasional daat memberikan informasi tentang kelemahan dan
kekuatan kompetensi peserta didik serta dapat digunakan sebagai umpan balik oleh
pendidik untuk perbaikan pembelajaran di kelas. Setiap tahun, pelaksanaan evaluasi
hasil belajar siswa diselenggarakan setiap akhir tahun pelajaran. Pada tahun pelajaran
2016/2017, selain dilaksnaakannya UN, juga terdapat USBN. Pemerintah melalui
Kemendikbud telah mengambil kebijakan dalam rangka evaluasi akhir pembelajaran
siswa dengan tetap dilaksnakannya UN. Naun demikian, untuk meningkatkan mutu
hasil evaluasi akhir siswa, ujian sekolah ditingkatkan mutunya menjadi USBN,
khusus pada beberapa mata pelajaran.
Permendikbud telah disipakan untuk mengawal pendidikan di Indonesia dan
menjaga standar yang telah ditetapkan, pemerintah pusat berupaya menselaraskan
anatara Standar Kompetensi Guru (SKG) dengan standar siswa yang tertuang dalam
permendikbud 19 s.d. 24 tahun 2016, serta bagaimana peran UN/USBN
menjagastandar untuk meningkatkan kompetensi guru sekaligus siswanya.
Pentingnya peran guru dalam pendidikan diamanatkan dalam undang-undang
Republik Indonesia Nomor 14 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan adanya
pembinaan dan pengembangan guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik.
program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) baik itu melalui 1)
Publikasi Ilmiah, 2) pengembangan diri , maupun 3)karya inovasi merupakan proses
penyelenggaraan kegiatan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi
guru dalam melaksanakan tugas profesinya. Peningkatan kompetensi tersebut

2
mencangkup kegiatan-kegitan yang bertjuan untuk perbaikan dan pertumbuhan
kemampuan (abilities), sikap (attitude) dan keterampilan (skill).
Peningkatan kopetensi guru pendidikan dasar melalui bimbingan teknis bagi
guru pendidikan dasa daerah khusus adalah kegiatan yang dirancang menggunakan
konsep cascade model (tingkat dasar, lanjut dan menengah), model ini diharapkan
dapat meningkatkan kompetensi guru pendidikan dasar lainnya di daerah masing
masing.

Gambar 1. Tingkat Peningkatan Kompetensi Melalui Bimbingan Teknis

Materi yang diberikan dalam model tersebut akan memiliki tingkat yang
berbeda sesuai dengan tujuan msing-masing tingkatan. Tingkat dasar merupakan
tingkatan dimana guru wajib memiliki kompetensi dan mampu menguasainya dengan
sangat baik. Untuk naik tingkat lanjut, guru tersebut harus sudah dapat
memperlihatkan kompetensi di tingkat dasar dengan sangat baik, sehingga pada
tingkat lanjut nantinya akan melanjutkan materi yang berikutnya. Untuk tingkat
menengah adalah bagi guru yang lulus di tingkat dasar dengan baik dan lulus juga di
tingkat lanjut dengan sangat baik, sehingga di tingkat menengah , guru secara
komperhensif dapat secara profesional menguasai materi , yang nantinya akan
menjadi narasumber bagi teman-teman di kelompok kerja maupun di kabupaten/kota
daerah masing-masing.

3
Gambar 2. Model Piramid Tingkat Kompetensi Guru

Program peningkatan profesi guru melalui bimbingan teknis guru pendidikan


dasar daerah khusus dirasa perlu diberikan guna memahami dan mempraktekkan
kompetensi guru, sehingga nantinya berimbas pada peningkatan hasil UN/USBN yang
merupakan gambaran dari peningkatan kompetensi siswa.

Gambar 3. Kerangka Kerja

Program peningkatan kompetensi melalui bimbingan teknis guru pendidikan


dasar di daerah khusus diharapkan mau meningkatkan kompetensi guru pendidikan
dasar dan mampu mengimbaskan pengetahuan dan kompetensinya di kelompok kerja
(KKG/MGMP) di daerah masing-masing. Dengan kompetensi guru pendidikan dasar

4
meningkat maka diharapkan mampu meningkatkan pula hasil UN/USBN di seluruh
Indonesia.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyelenggaraan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pengembangan
Kompetensi bagi guru di daerah 3T tahun 2017 yaitu;
1. Undang – Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan
dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nmor 74 Tahun 2008 tentang guru.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16tahun 2009 tentang jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
Tahun2012 tentang Ujian Kompetensi Guru.
7. DIPA Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Nomor: SP DIPA-
023.16.361152/2017 tanggal 7 Desember 2016.

C. Tujuan
Tujuan bimbingan teknis (Bimtek0 pengembangan Kompetensi bagi guru di daerah
3T tahun 2017 sebagaiberikut:
1. Meningkatkan kompetensi guru yang bertugas di daerah 3T (terluar, terdepan, dan
Tertinggal).
2. Meningkatkan kompetensi guru pendidikan khusus pada SDLB dan SMPLB.
3. Mengevaluasi dan memperbaiki program peningkatan kompetensi guru
pembelajar di masa yang akan datang.
4. Meningkatkan kompetensi guru Penilaian dan Pengembangan soal HOTS.
5. Meningkatkan kompetensi guru dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran.
6. Meningkatkan kompetensi guru dalam implementasi teori dan model
pembelajaran.
5
D. Sasaran
Sasaran Bimtek Pengembangan Kompetensi bagi guru di daerah 3T tahun 2017
adalah sebagai berikut:
1. Guru jenjang sekolah dasar di daerah 3T ( Terluar, Terdepan , dan Tertinggal).
2. Guru pendidikan khusus pada SDLB dan SMPLB.

6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat


Kegiatan Bimtek pengembangan Kompetensi bagi guru di daerah 3T tahun
2017 pada tanggal 11 s.d 16 Oktober 2017 bertempat di Hotel B Hotel, jalan Imam
bonjol No.508 Pemecutan Klod, Denpasar barat, Bali 80117

B. Pengarah, Narasumber, Panitia dan Peserta


1. Pengarah
Pengarah pada kegitan ini sebagai berikut ;
a. Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar. Ditjen Guru dan Tenaga
Kependidikan.
b. Kasubdit PK-PLK dan SILN , Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar,
Ditjen Guru dan Tenaga kependidikan.
2. Narasumber
Narasumber pada kegiatan ini terdiri dari unsur:
a. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Direktorat pembinaan Guru Dikdas
c. P4TK Kemendikbud
d. Dinas Pendidikan Provinsi
e. Sekolah.

3. Panitia
Panitia penyelenggara dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah pejabat/staf pada
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar.

4. Peserta
Peserta Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Kompetensibagi Guru di
daerah 3T tahun 2017 sebanyak 100 orang dari seluruh Indonesia.

7
C. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan Bimbingan Teknis
Pengembangan Kompetensi bagi guru di daerah 3T pada prinsipnya menggunakan
pendekatan andragogi dengan penekanan pada peningkatan kompetensi, pemahaman
materi melalui tatap muka, diskusi dan tanya jawab, simulasi serta penugasan mandiri.
Bentuk kegiatan Bimtek Guru Pendidikan Daerah Khusus tingkat dasar adalah
dalam bentuk bimbingan teknis/ pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan pola
50 jam pelajaran (@45 Menit).

D. Struktur Program
No Materi JP
UMUM
1 Kebijakan Tata kelola Guru Pendidikan Dasar 2
Pokok
1 Analisis Kompetensi dasar dan Perumusan Indikator 10
2 Penilaian dan Pengembangan Soal HOTs 10
3 Implementasi Teori dan Model Pembelajaran 10
4 Penyusunan Rencana pembelajaran 15
Penunjang
Refleksi
1 dan Rencana Tindak Lanjut 1
Pre
2 Tes dan Post Tes 2
Total 50

a. Deskripsi Materi
1) Materi Umum
a) Kebijakan tata kelola guru Pendidikan Dasar
Bagian ini membahas tentang kebijakan pendidikan tentang peningkatan
kompetensi bagi guru pendidikan dasar dengan menggunakan program
peningkatan kompetensi guru terutama di daerah khusus

8
2) Materi pokok
a) Implementasi Analisis Kompetensi Dasar dan Indikator pembelajaran
Bagian ini membahas bagaimana melakukan analis kompetensi dasar yang
tertuang dalam permendikbud 24 tahun 2016 dan menurunkannya kedalam
indikator pencapaian kompetensi evaluasi belajar siswa.
b) Penilaian dan pengembangan soal HOTs
Pada bagian ini membahas tentang implementasi pengembangan soal
dalam penilaian pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama. Implementasi pengembangan soal yang difokuskan pada
pengembangan soal High Order Thingking Skill (HOTS), peserta diberi
keterampilan mengembangkan soal yang menggunakan level kognitif nalar
dan analisis.
c) Implementasi Teori dan Model Pembelajaran
Pada bagian ini peserta mengkaji teori belajar dan prinsip-prinsip belajar
khususnya dalam aliran: Kognitivisme dan Kontruktivisme. Selanjutnya
kedua kelompok peserta membahasa teori belajar aliran Kognitivisme dan
dua kelompok peserta membahas aliran Kontruktivisme. Berdasarkan
aliran teori belajar tersebut, secara berkelompok peserta mengembangkan
dan membuat skenario pembelajaran.
Peserta melakukan simulasi berdasarkan rancangan pembelajaran yang
telah disusun, peserta lainnya menyimak dan melaukan observasi. Peserta
dan fasilitator melakukan refleksi terhadap simulasi pembelajaran
berdasarkan teori belajar yang telah dipilih.
Pada bagian inijuga membahas tentang pengutan kepada guru tentang
bagaimana mengintegrasikan pendekatan, strategi, metode, dan media
serta model-model pembelajaran. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan
aktif untuk menghasilkan media dan rancangan pembelajaran yang
lengkap ssesuai dengan karakteristik siswa SD/SMP. hasilrancangan
pembelajaran yang dipilih akan dipraktikkandalam bentuk peer teaching
penguatan dilakukan melalui tanya jawab, pemodelan, diskusim dan
refleksi

9
d) Penyusunan Rencana Pembelajaran
Pada bagian ini peserta diberi keterampilan dalam mengembangkan
rencana pembelajaran yang mengimplementasikan pengetahun dan
ketereampilan dalam menganalisis kompetensi dasar siswa serta indikator
yang akan dicapai pada setiap pembelajaran.

3) Materi Penunjang
a) Refleksi dan rencana Tindak Lanjut
Pada bagian ini peserta melakukan refleksi hasil pelatihan dan penyusunan
rencana tindak lanjut yang akan dilaksanaan oleh peserta setelah
mengikuti kegiatan pelatihan
b) Pre Tes dan post Tes
Pada bagian ini peserta akan melakukan pre test yang akan di awal
pelatihan dan post tes yang dilakukan di akhir pelatihan.

E. Skenario Kegiatan Bimbingan Teknis pengembangan Kompetensi bagi guru di


daerah 3T Tahun 2017

INPUT OUTPUT
 Kebijakan Direktur  Pesera dapat melakukan dan
Pembinaan Guru menganalisis kompetensi dasar
PROSES yang tertuang dalam indikator
Dikdas
 Pre test
 Analisis Kompetensi pencapaian kompetensi evaluasi
 Workshop belajar siswa
dasar dan
 Implementasi  Peserta dapat
perumusan indikator
hasil
 Penilaian dan mengimplementasikan
workshop pengembangan soal dalam jenjang
pengembangan soal
HOTs sekolah dasar
 Implementasi teori  Peserta mengkaji teori belajar dan
dan model prinsip belajar khususnya dalam
pembelajaran alira kognitivisme dan
 Refleksi rencana dan kontruktivisme
tinda lanjut  Refleksi hasil pelatihan dan
penyusunan rencana tindak lanjut
yangn akan dilaksanakan oleh
peserta setelah mengikuti kegiatan
pelatihan

10
F. Jadwal kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Kompetensi bagi guru di
daerah 3T tahun 2017
11- 12 13 14 15
No Jam Okt- Okt Okt Okt Okt Kode Materi
2017 2017 2017 2017 2017
1 07.30 – 08.15 Pemb Pembukaan
B.1 B.2 B.3 B.4
.
2 08.15 – 09.00 A.1 Kebijakan tata kelola guru
B.1 B.2 B.4 B.4
Pendidikan Dasar
3 09.00 – 09.45 B.1 Analisis kompetensi dasar
B.1 B.2 B.4 B.4
dan perumusan indikator
4 09.45 – 10.15 B.2 Penilaian dan
B.1 B.2 B.4 Post
pengembangan soal HOTs
5 10.15 – 10.30 B.3 Implementasi teori dan
REHAT KOPI
Model Pembelajaran
6 10.30 – 14.15 B.4 Penyusunan Rencana
B.1 B.3 B.4 C.1
Pembelajaran
7 11.15 – 12.00 Check C.1 Refleksi
B.1 B.3 B.4 Pent.
in
8 12.00 – 13.30 ISOMA Pre PRE TEST
9 13.30 – 14.15 Pemb B.1 B.3 B.4 POST POST TEST
10 14.15 – 15.00 Pre. B.2 B.3 B.4 Pnt. Penutup
11 15.00 – 15.15 REHAT KOPI
12 15.15 – 16.00 A.1 B.2 B.3 B.4
13 16.00 – 16.45 A.1 B.2 B.3 B.4
14 16.45 – 17.30 B.1 B.2 B.3 B.4
15 17.30 – 19.30 ISOMA
16 19.30 – 20.15 B.1 B.2 B.3 B.4
17 20.15 – 21.00 B.1 B.2 B.3 B.4

Keterangan , kelas materi dan Fasilitator


Slamet
B.2 B.4 C.1
Supriyadi
A Wiwik
Pre, Team Teacing
B.1 B.3 Post
Setiawati
Erly
B.2 B.4 C.1
Tjahja
B Oktavia
Pre, Team Teacing
B.1 B.3 Post
Asmira
Ari
B.2 B.4 C.1
Pudjiastuti
C Reisky
Pre, Team Teacing
B.1 B.3 Post
Bestari
Yoki Evaluasi akademik, analisis hasil, dan
PJBA Ariana pelaporan kegiatan secara akademik

G. Pembiayaan Penyelenggarakan Kegitan Bimbingan Teknis Pengembangan


Kompetensi bagi guru di daerah 3T tahun 2017
Seluruh pembiayaan dalam penyelnggaraan kegiatan Bimtek Pengembangan
Kompeten bagi guru di daerah 3T tahun 2017 ini dibebankan kepada mata Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui kegiatan Sub Direktorat Pendidikan
Khusus, Layanan Khusus dan Satuan Pendidikan Indonesia Luar Negeri Tahun

11
Anggaran 2017 sesuai dengan dana yang telah dialokasikan pada DIPA Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan berdasarkan keputusan
Menteri Keuangan Nomor: SP DIPA-023.16.1.361152/2017 tanggal 7 Desember
2016 tentang surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dalam
Rencana Kerjadan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Tahun Anggaran
2016

H. Proses Pelaksanaan Bimtek

1. Hari Pertama
Kegiatan Bimtek Pengembangan Kompetensi bagi guru pendidikan Khusus di
daerah terdepan, terluar dan Tertinggal (3T) di mulai pada tanggal 11 sampai 16
Oktober 2017 yang dipusatkan di Hotel B hotel yang terletak di Pemecutan klod
Denpasar,Bali. Peserta yang diundang berjumlah 101 orang dari seluruh Indonesia.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan pada hari pertama pada tanggal 11
Oktober 2017 antara lain:
a. Registrasi Peserta
Registrasi peserta dimulai pukul 12.00 s/d 15..00 Wita. Registrasi dilakukan
oleh masing-masing peserta. Peserta diminta untuk mengumpulkan surat tugas,
biodata dan SPPD, serta mengumpulkan tiket keberangkatan dan Boarding
pas.
b. Kegiatan Pembukaan
Pukul 15.30 Wib Peserta diarahkan ke ruang pertemuan di ruang Saba
Agung lantai 5 (Lima), untuk mengikuti acara pembukaan. Peserta diberi
penjelasan umum dan teknis kegiatan yang akan dilaksanakan selama 6 hari
kedepan. Penjelasan umum dan teknis kegiatan dimaksudkan agar peserta tahu
apa yang akan dilakukan selama mengikuti kegiatan Bimtek. Adapun
narasumber dari kegiatan ini adalah Panitia Penyelenggara, Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar dan Kasubit PK-PLK dan SILN, Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, sekaligus membuka kegiatan Bimtek
secara resmi. Setelah pengarahan selesai peserta dipersilahkan untuk istirahat,
mengingat peserta datang dari berbagai pelosok di wilayah Indonesia. Panitia
tidak lupa memberikan materi yang dapat di download oleh masing-masing
12
peserta di https://gg.gg/bahanbimtekpklk. Drive bahan bimtek ini tidak akan
ditutup, dan bisa digunakan sebagai bahan referensi bagi guru-guru di seluruh
indonesia untuk mengadakan pelatihan sejenis di kabupaten/Kota atau KKG di
masing-masing gugus.

2. Hari Kedua
Kegiatan hari kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2017.
Peserta di bagi menjadi 3 kelompok. Kelompok A dan B merupakan kelompok SDLB
dan SMPLB. Sedangakan Kelompok C terdiri dari SD Reguler dan SD Inklusi. Saya
berada di kelompok C. ruang pertemuan di lantai 5 ruang Saba Agung. Fasilitator
sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Oktavia Asmira dari LPMP Bangka Belitung dan Erly
Tjahja dari PPPPTK IPA. Beliau menyampaikan materi secara Team teaching.
Sebelum menyampaikan materi peserta diberikan pre tes. Pre tes bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan awal guru mengenai materi yang akan
disampaikan.
Peserta di kelompok C dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Masing-masing
kelompok terdiri 7 sampai 8 orang. Kelompok dibentuk secara random. Materi
pertama menganai analisis kesesuaian antara SKL, KI dan KD serta perumusan
Indikator. Analisis SKL, KI dan KD dilakukan untuk menemukan kesesuaian antara
ketiga komponen tersebut. perumusan indikator dilakukan berdasarkan teori
Taksonomil Bloom (yang telah direvisi) yaitu kognitif, afektif, psikomotor. Serta
penyusunan kalimat indikator yang sesuai. Peserta diminta untuk mendiskusikan LK
(Lembar kerja) secara berkelompok dan diminta bertanya jika ada hal-hal yang
kurang jelas/kurang dipahami. Pembelajaran di mulai dari pukul 07.30 sampai 21.00
Wita. Diselingi dengan snack, makan siang dan makan malam.

3. Hari Ketiga
Pada hari Jumat tanggal 13 Oktober 2017, materi dilanjukan dengan penilaian dan
pengembangan soal HOTs (High Thinking Order Skill). Matei disampaikan secara
umum melalui powerpoint. Peserta diminta untuk mendiskusikan LK secara
berkelompok dan diminta untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Pada
akhirnya salah stu kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompok untuk
materi penilaian dan pengembangan soal HOTS. Pembelajaran di mulai dari pukul
07.30 sampai 21.00 Wita. Diselingi dengan snack, makan siang dan makan malam
13
4. Hari Keempat
Pada hari sabtu tanggal 14 Oktober 2017, materi yang disampaikan yaitu
“Implementasi dan Teori Belajar”. Pembelajaran dilakukan dengan membagi materi
menjadi 2 bagian, kelompok 1,3 dan 5 membahas tentang teori belajar kognitivisme,
Kelompok 2 dan 4 membahas tentang teori belajar kontruktivisme. Semua kelompok
membuat penjelasan singkat mengenai teori belajar tersebut yang ditulis di kertas
manila selanjutnya di tempel di dinding ruangan. Masing-masing kelompok
memberikan penjelasan terhadap ringkasan teori belajar yang telah dibuat.
Selanjutnya semua peserta diminta menuliskan perbedaan antara teori belajar
kognitivisme dan kontruktivisme.
Materi dilanjutkan dengan membahas model pembelajaran berbasis
kontruktivis dan kooperatif. Masing-masing kelompok diminta memilih salah satu
model pembelajaran, membuat gambaran singkat tentang sintaksnya dan
menempelnya didinding. 2 (dua) orang bertugas menjelaskan gambaran tersebut,
sedangkan anggota kelompok lain berkeliling mengunjungi kelompok lain, untuk
mendapat informasi tentang model pembelajaran yang dipaparkan.
Selain membahas tentang model pembelajaran, pada hari ini disinggung pula
mengenai proses saintifik dalam pembelajaran, yaitu Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan informasi, Mengelola Informasi, dan mengkomunikasikan. Setelah
pemaparan materi, dilanjutkan dengan mendiskusikan LK (lembar Kerja) yang telah
disediakan. Pembelajaran di mulai dari pukul 07.30 sampai 21.00 Wita. Diselingi
dengan snack, makan siang dan makan malam.

5. Hari Kelima
Pada hari minggu tanggal 15 Oktober 2017, kegiatan dilanjutkan dengan
Penyusunan RPP. Semua kegiatan pada Bimtek ini merujuk pada kurikulum 13
(K13). Sehingga bagi guru-guru yang belum pernah mengikuti Bimtek K13, bisa
bertanya kepada narasumber atau peserta yang sudah menggunakan K13 di
sekolahnya. Mendiskusikan beberapa kendala dilapangan dala pelasanaan K13 dan
mencoba mendiskusikan solusi atas masalah tersebut.
Pembuatan RPP harus menggunakan model pembelajaran yang berlandaskan
proses saintifik serta mencantumkan pertanyaan yang bersifat HOTs (High Order
Thinking Skill). Mengerjakan RPP berdasarkan LK (lembar kerja) yang telah

14
disediakan. RPP dikerjakan secara berkelompok. Selanjutnya RPP dipaparkan dan
salah satu kelompok melakukan peer teaching.
Sebelum kegiatan pada hari ini berakhir, fasilitator bersama peserta melakukan
refleksi tentang kegiatan yang telah dlakukan selama beberspa hari terakhir.
Selanjutnya dilakukan post test untuk mengetahui hasil pembelajaran setelah Bimtek
dilaksanakan.
Pada pukul 19.30 Wita, kegiatan penutupan dilaksanakan. Fasilitator
menyampaikan hasil evaluasi akademik serta analisis hasil pre tes dan post test.
Kegiatan Bimtek Pengembangan Kompetensi bagi Guru Pendidikan Khusus di
Daerah 3T tahun 2017 secara resmi ditutup oleh Kasubit PK-PLK dan SILN
Pengembangan Guru Pendidikan Dasar sebagai wakil dari Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar Drs. Anas M. Adam,M.Pd yang berhalangan hadir karena
kesibukan beliau dalam tugas lain.

6. Hari Ke enam
Pada hari Senin tanggal 16 Oktober 2017, Chek Out batas Pukul 12.00 Wita.
.

15
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kegiatan BimtekPengembangan Kompetensi Bagi guru Pendidikan Khusus di
daerah terdepan Teluar dan tertinggal (Daerah 3T) sangat bermanfaat. Terutama bagi
guru yang berada di daerah pelosok. Kegiatan ini menambah informasi dan
pengetahuan guru, terutama untuk meningkatkan profesionalismenya.
Peserta yang didatangkan dari daeraha khusus (dari pelosok negeri di seluruh
Indonesia) merupakan sebagai salah satu cerminan kepedulian pemerintah terhadap
guru di daerah khusus untuk mendapatkan kesempatan mengembangkan diri untuk
perbaikan dan pertumbuhan kompetensi guru dalam melaksnakan tugas profesinya.
Kegiatan serupa diharapkan dapat diadakan kembali guna meningkatkan kompetensi
guru di tingkat lanjut dan tingkat menengah sehingga guru secara komperhensif dapat
secara profesional menguasai materi sehingga mampu menjadi narasumber bagi
teman-teman dikelompok kerja di kabupaten/kota atau dimasing-masing daerah.

B. Rencana Tindak Lanjut


Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah;
1. Membuat laporan untuk diserahkan ke Dinas, pengawas dan Kepala Sekolah
sebagai bentuk pelaporan terhadap kegitan yang telah diikuti.
2. Melakukan penyampaian informasi/Sharing seputar pengetahuan yang didapat
pada saat Bimtek kepada rekan-rekan guru di sekolah tempat bertugas, yakni di
SD Negeri Sublele (waktu dan tempat pelaksanaan didiskusikan dengan kepala
sekolah)
3. Melakukan penyampaian informasi/Sharing seputar pengetahuan yang didapat
pada saat Bimtek kepada rekan-rekan guru di gugus IV, Kecamatan Fatuleu,
Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (waktu dan Tempat di diskusikan
terlebih dahulu dengan ketua gugus IV).

16
FOTO KEGIATAN

Foto kegitan 1. Pembagian kelompok (kelompok 3)Foto 1.

Foto Kegiatan 2. Diskusi Dalam Kelompok

17
Foto kegiatan 3. Kunjungan ke kelompok lain
(membahas tentang model –model pembelajaran)

Foto Kegiatn 4. Post Tes

18
Foto Kegiatan 5. Foto bersama nara sumber dan seluruh peserta
(kelompok SD Reguler dan SD Iinklusi)

19

You might also like