Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

NUTRISI DALAM KEHAMILAN

(Dr. Tagor P Sidabutar, SpOG)

PENDAHULUAN

Jika mebicarakan Nutrisi pada ibu hamil tentu bukan saja bertujuan untuk bagaimana supaya
ibu hamil tersebut terjamin kebutuhan gizi selama kehamilan sehingga kualitas kesehatan selama
hamil, persalinan dan Nifas berlangsung dengan baik dan tanpa komplikasi, tetapi jauh di lubuk hati
seorang ibu hamil dan suaminya tentu merindukan kehadiran bayi yang berkualitas baik fisik yang
sehat dan kuat serta memiliki kecerdasannya diatas rata-rata, atau dengan kata lain ingin
memperbaiki kualitas keturunan.

Ada pepatah mengatakan “buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya”, artinya usaha boleh
aja tapi tetap berpulang kepada bibit-bebet-bobot orang tuanya. Terkadang Mitos seperti inilah yang
memandang Nutrisi pada ibu hamil tidak terlalu penting untuk peningkatan kualitas bayi yang
dilahirkan tetapi lebih kepada siapa orang tuanya !

Sebenarnya ada benarnya Mitos atau Premis seperti itu tetapi ibaratnya kita menanam suatu
pohon durian kan tidak mungkin berbuah mangga, namun kualitas durian kan bisa seperti yang kita
inginkan, apakah kualitas seperti durian Condet, durian Petruk, durian Ucok atau durian Monthong,
nah semua itu berpulang kepada kualitas asupan Nutrisi yang diberikan selama hamil.

Asupan Nutrisi yang perlu mendapat perhatian khusus adalah saat Trimester pertama
kehamilan karena disatu sisi saat Trimester pertama inilah kadar hormon B HCG sangat tinggi dimana
puncaknya terjadi saat minggu ke-11 sehingga menimbulkan rasa mual dan muntah berlebihan namun
disatu sisi saat trimester pertama inilah dibentuknya organ-organ vital si janin terutama Otak dan
susunan syaraf Pusat, setelah lewat trimester pertama ini boleh dikatakan sistem syaraf Pusat sudah
terbentuk secara keseluruhan dan permanen.

Nutrisi

Secara garis besar Nutrisi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Makronutrien yaitu zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak (Karbohidrat,
protein dan lemak)
2. Mikronutrien yaitu zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun
mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktiftas enzim serta
mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah
vitamin (baik yang larut dalam air maupun yang larut dalam lemak) dan mineral. Mineral
dibagi dalam 2 kelompok yaitu makromineral dan mikro mineral. Makromineral adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari (contoh : Kalsium, Fosfor)
sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh : seng, besi).

Seorang ibu hamil harus berjuang menjaga asupan nutrisinya agar pembentukan, pertumbuhan
dan perkembangan janinnya optimal. Nutrisi pada umumnya mengandung komponen makro dan
mikronutrien. Para ibu di Indonesia sendiri tidak mendapatkan asupan multi mikronutrien yang
mencukupi untuk kebutuhan dirinya dan janinnya padahal kebutuhan mikronutrien para ibu sewaktu
hamil dan menyusui justru meningkat, terutama pada trimester terakhir kehamilan.
Peningkatan kualitas gizi di masa kehamilan dan menyusui memberikan dampak penting pada
perkembangan anak dan kesehatan ibu di masa depan. Pemberian tambahan asupan mikronutrien
seperti asam folat, zat besi, Yodium, Kalsium dan Omega-3 pada masa kehamilan dan menyusui
merupakan salah satu kunci utama yang mudah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
meningkatkan performa anak di sekolah dan dengan demikian meningkatkan produktivitas sumber
daya manusia di Indonesia secara keseluruhan. Ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk
memperkaya jenis buah dan sayur segar yang dikonsumsi, agar asupan mikronutriennya mencukupi.

Beberapa Mikronutrien yang dianjurkan dan dampak yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :

1. Asam Folat, untuk perkembangan otak dan mencegah neural tube defect (NTD), mengurangi
risiko prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR), disamping itu juga membantu
pembentukan sel darah merah.
2. Zat besi, untuk kebutuhan memproduksi darah dan sirkulasi oksigen di berbagai organ dan
jaringan, serta percepatan pertumbuhan bayi.
3. Yodium, untuk fungsi kelenjar Tiroid, perkembangan visual, motor skills, pendengaran dan
perkembangan kognitif anak.
4. Kalsium, untuk pertumbuhan tulang dan gigi bagi janin, mengurangi risiko pre-eclampsia.
5. Omega-3, terutama DHA, untuk perkembangan neurodevelopment, khususnya mata dan
otak.
6. Zinc, berperan pada perkembangan janin, kekurangan zinc bisa berdampak keguguran,
prematur, cacat, bayi tidak berkembang, bayi lahir dengan berat badan rendah, meningkatkan
risiko mengalami depresi pasca melahirkan.

Bagaimana caranya agar para ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya selama hamil ?.
Disamping pentingnya pengetahuan tentang makro dan mikronutrien diatas, penting juga diketahui
bahwa ibu hamil harus mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang, artinya seperti semboyan
“empat sehat lima sempurna” yaitu mengandung Karbohidrat, protein, sayuran segar, buah-buahan
dan susu segar. Disamping itu perlu juga diingat bahwa yang dimaksud dengan makan itu bukanlah
harus mengandung unsur nasi, semua yang kita konsumsi baik dalam bentuk cair, lunak maupun padat
itu semua adalah makanan. Khusunya pada trimester pertama kehamilan dimana kondisi ibu hamil
mual-mual bahkan muntah-muntah cara makan yang dianjurkan adalah “little and frequen” artinya
sedikit dan sering seperti orang ngemil, yang penting ibu hamil harus berkeyakinan bahwa yang
dimakannya akan berdampak baik untuk bayinya.

You might also like