Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi

Setiap lembaga/instansi memiliki tujuan dan cita-cita di dalamnya, sebagai proses untuk
mencapai tujuannya, Untuk mengoperasikan sebuah lembaga/instansi, dibutuhkan satu kesatuan
perangkat yang berhubungan sebagai motor penggerak instansi/lembaga yaitu kepemimpinan,
manajemen dan organisasi.

Kepemimpinan-berasal dari kata pemimpin-adalah ilmu/metode yang mengajarkan bagaimana


seseorang menjadi sebuah ‘mercusuar’ dalam sebuah instansi/lembaga yang mampu menjadi
patron bagi para bawahan2nya. Kepemimpinan adalah salah satu bagian yang vital dalam hal
mengoperasikan sebuah instansi/lembaga. Sebuah instansi/lembaga harus memiliki pemimpin
yang memiliki kriteria yang mencukupi sebagai seorang pemimpin untuk menjalankan roda
kegiatan instansi/lembaga secara maksimal sebagai bagian dari proses menuju cita2
instansi/lembaga.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal tidaklah mudah. Beberapa kriteria seorang
pemimpin ideal diantaranya adalah : bijaksana, arif, cerdas, tangkas, berwawasan luas,
berintelektual dan berani. Kriteria menjadi seorang pemimpin yang ideal memang memiliki
banyak interpretasi, namun satu hal yang pasti seorang pemimpin yang cakap harus menguasai
kecerdasan intelektual, kecerdasan moral dan kecerdasan spiritual yang merupakan elemen
utama dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Seorang pemimpin juga harus memilik intuisi dan psikologis yang peka. Pemimpin yang ideal
harus mengetahui sisi kelebihan dan kekurangan instansi/lembaga yang dipimpinnya. Dia
memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi kelebihan lembaganya dan meminimalisir
kekurangannya agar roda kegiatan instansi/lembaga berjalan dengan profesional dan
proporsional.

Dalam bingkai keislaman dan kebangsaan, Indonesia telah memiliki beberapa tokoh yang layak
untuk dijadikan teladan dan menjadi bahan referensi bagi para generasi2 pemimpin di masa
yang akan datang. Dalam dunia islam sendiri, umat muslim patut menjadikan Rasulullah SAW
sebagai nama terdepan yang sangat layak untuk dikedepankan sebagai sumber inspirasi dan
motivasi untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal. Beliau telah meraih kesuksesan di
berbagai bidang yang digelutinya mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan
lingkungan.

Pada masa Rasulullah SAW, islam telah mampu mencapai puncak kesuksesan di berbagai ruang
lingkup kehidupan dan menjadi kebudayaan serta kekuatan yang sangat disegani dunia ketika itu.
Masa2 kejayaan islam tidak berhenti sampai disitu, pasca Rasulullah SAW meninggal , tongkat
estafet kepemimpinan islam di ambil alih oleh para sahabat terdekatnya yang dikenal sebagai
‘Khulafaur Rasyidin’ yaitu Abu Bakar Ash-shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali
bin Abi Thalib
Dalam konteks kebangsaan, indonesia memiliki para ‘founding father’ ( Bapak Bangsa ) yang
mumpuni dan disegani dunia. Siapa yang tidak mengenal Soekarno, Moh. Hatta, Tan Malaka,
Adam Malik serta beberapa nama lain yang telah berhasil mengantarkan bangsa ini tampil ke
depan panggung sejarah peradaban dunia melalui momentum kemerdekaan 17 agustus 1945.
Mereka semua dapat menjadi cambuk motivasi yang hebat untuk para pemimpin2 penerusnya.

MANAJEMEN

Manajemen adalah seni mengelola sebuah instansi/lembaga untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan melalui tangan dan kinerja orang lain. Dapat juga dikatakan manajemen adalah ilmu
yang mempelajari tentang tata cara mencapai tujuan sebuah instansi/lembaga melalui karya
orang lain

Manajemen- ‘to manage’ – merupakan elemen lain yang sangat penting disamping
kepemimpinan sebagai alat untuk menjalankan kegiatan sebuah instansi/lembaga. Sebuah
instansi/lembaga harus memiliki kerangka rencana strategis sebagai tolok ukur dan landasan
kerja sebuah instansi/lembaga agar hasil yang ditetapkan tercapai dengan semaksimal mungkin.

Kerangka rencana kerja strategis yang dibuat harus dibuat sesuai dengan karakteristik organisasi
yang dipimpinnya agar program kerja yang dicanangkan sebuah instansi/lembaga sesuai dengan
target yang ditetapkan dan tidak membebani instansi/lembaga yang dipimpinnya. Beban
pengeluaran yang harus dikeluarkan instansi/lembaga harus sesuai dengan landasan filosofis,
teori, model, strategi, taktik, kurikulum, program dan pembiayaan yang telah disusun.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah landasan teori yang kuat sebagai kerangka dasar rencana
kerja sebuah instansi/lembaga yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling
agar peristiwa Input-Proses-Output-nya berjalan dengan sebagaimana mestinya . Peristiwa input-
proses-output menjadi sebuah hasil akhir yang sangat menentukan untuk mengukur tingkat
keberhasilan dan kegagalan dari sebuah metode manajemen yang diberlakukan.

Ketika hasil akhir dari sebuah instansi/lembaga telah diketahui, Sebuah instansi/lembaga dapat
mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan yang telah dialami serta menentukan langkah
perusahaan kedepannya dengan sebuah alat analisa yang dinamakan analisis S.W.O.T (
Strengths, Weakness, Opportunity, Threatments ). Dengan Analisis S.W.O.T sebuah
lembaga/instansi dapat mengetahui posisi lembaga/instansi yang dipimpinnya dari sebuah
program kerja yang dibuatnya.
Hasil akhir dari sebuah rencana kerja yang dibuat dapat menentukan posisi, tingkat keberhailan
dan nilai tawar sebuah instansi/lembaga dikarenakan ‘finishing’ dan ‘results’ dari sebuah rencana
kerja merupakan cermin dari metode manajemen yang diterapkan sebuah instansi/lembaga.

ORGANISASI

Organisasi adalah kumpulan/komunitas masyarakat yang memiliki kesamaan nasib dan tujuan di
dalamnya. Organisasi dapat menjadi sebuah alat yang efektif sekumpulan masyarakat yang
memiliki tujuan serta cita2 yang sejalan.

Dalam setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan,
sejarah yang melatar belakangi serta para pelaku organisasi tersebut. Seiring dengan perbedaan
tersebut setiap organisasi memiliki karakteristik organisasi yang berbeda

Adapun karakteristik organisasi adalah sebagai berikut :

-membutuhkan informasi

-bersifat dinamis

-terdapat anggota organisasi

-memiliki tujuan yang tetap

Tolok ukur keberhasilan dan kemajuan sebuah organisasi dapat dilihat dari sejauh mana
organisasi tersebut mencapai cita2 yang diperjuangkannya serta kemajuan sebuah organisasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor2 yang mendukungnya, seperti kualiatas SDM nya, infrastruktur
organisasi serta popularitas organisasi di mata publik.

PERBEDAAN MANAJER DAN PEMIMPIN

Sering kita mendengar dua kata yang secara praktek kerja sama tetapi secara filosofis jauh
berbeda, manajer dan pemimpin.

Manajer adalah seseorang yang secara eksplisit ruang lingkup kerjanya hanya mencakup
pengelolaan eksploitasi sumber daya manusia ( staff2-nya ) untuk diarahkan menuju target
instansi/lembaga yang telah dicanangkan sebelumnya dengan didukung oleh sarana infrastuktur
yang tersedia di instansi/lembaga tersebut. Seorang manajer juga harus mampu
memformulasikan kualitas SDM dengan teknologi pendukung yang ada.

Sedangkan fungsi seorang pemimpin memiliki arti yang cukup melebar. Tugas dan peran
seorang pemimpin juga lebih luas secara teritorial makna.Seorang pemimpin tidak hanya harus
bisa mengelola SDM dan teknologi, tetapi juga harus lebih peka dan intuitif dalam mengenali
karakteristik organisassi yang dipimpinnya. Tingkat tanggung jawab yang diemban seorang
pemimpin juga lebih berat secara bobotnya sebanding dengan volume kerja yang dilakukannya.
Mengetahui dan membaca situasi kondisi sekitar hingga selalu ‘up-date’ terhadap segala bentuk
informasi ada yang juga merupakan peran pemimpin yang sangat vital tingkat urgensinya.

Jadi, secara eksplisit dalam hal volume kerja dan tingkat tanggung jawab antara manajer dan
pemimpin cenderung menempatkan pemimpin di posisi yang paling berat.

ELEMEN PENDUKUNG MANAJEMEN ORGANISASI

-Men : Mengacu pada kebutuhan sumber daya manusia.

-Money : Mengacu pada modal atau aset pemilik instansi/lembaga

-Methods : Mengacu cara/metode manajemen organisasi yang digunakan

-Machine : Mengacu pada sarana infrastruktur pendukung.

-Market : Mengacu budaya konsumerisme dan orientasi calon SDM

KARAKTERISTIK PEMIMPIN DALAM ISLAM :

Sebagaimana karakteristik pemimpin2 organisasi yang ada, Islam memiliki tolok ukur serta
standar pemimpin yang telah ditetapkan dalam dua pedoman hidup umat Islam, Al-Qur’an dan
hHadits. Adapun karakteristik pemimpin dalam islam adalah sebagai berikut :

-Tabligh ( menyampaikan )

-Amanah ( Dapat dipercaya )


-Shiddiq ( Jujur )

-Fathanah ( Cerdas ).

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN dan ORGANISASI.

Seperti yang telah dibahas di awal, Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi merupakan satu
kesatuan perangkat yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keterkaitan ketiga point ini sangat
erat dan saling melengkapi. Kepemimpinan sangat dibutuhkan sebagai kontrol kendali sebuah
metoda manajemen dan menjalankan organisasi, Manajemen sangat vital urgensinya untuk
membuat dan menyusun kerangka rencana kerja organisasi/lembaga/instansi serta membuat
formulasi yang mujarab untuk menyatukan kualitas SDM dengan sarana infrastruktur organisasi
yang tersedia, sedangkan organisasi merupakan tempat yang ideal sebagai arena untuk melatih
kepemimpinan seseorang dan sarana pengejewantahan suatu metode manajemen.

You might also like