Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

NAMA MAHASISWA : Ria Amalia Putri

NAMA PASIEN/RUANG : Tn. S/ Rajawali


NO MEDREK :-
HARI/TANGGAL : JUMAT, 20 JULI 2018
HARI KE/PERTEMUAN KE : 2
FASE :Kerja

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : - Klien mengatakan mendengar suara bisikan saat marah.
DO : - Klien terlihat tampak tenang
- Klien omongan pelan, datar

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
SP ke 1
3. Tujuan Keperawatan
1. Klien mampu menyebutkan isi,waktu, frekuensi, situasi pencetus dan perasaan
2. Klien mampu memperagakan cara menontrol halusinasi dengan menghardik

4. Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi klien dalam mengenai halusinasi
- Isi
- Waktu
- Frekusnsi
- Situasi
- Respon terhadap/terjadinya halusinasi
2. Ajarkan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara mengardik

II. Strategi Komunikasi Terapeutik


1. Orientasi :
(a) Salam terapeutik
“Selamatpagi !
(b) Memperkenalkan diri.
Perkenalkan, namasaya Ria, Namanya bapak siapa ? Senang dipanggil apa ?”
(c) Membuka pembicaraan dengan topik umum.
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Apa keluhan bapak saat ini ?”
(d) Evaluasi/validasi kontrak
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini
bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya ?Di mana kita duduk ? Di ruang tamu
? Berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit ?“

2. Kerja :
“Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya? Apa yang dikatakan
suara itu?” “Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan
apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul?
“Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak
bilang, pergi saya tidak mau dengar, ….. Saya tidak mau dengar . Kamu suara palsu.
Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan!
Nah begitu ….bagus! Coba lagi ! Ya bagus bapak sudah bisa”

3. Terminasi:
(a) Evaluasiperasaan klien setelah berbicangbincang
“Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi?”
(b) Evaluasiisi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini
”Coba sebutkan 4 cara untuk mencegah suara itu muncul lagi.”
(c) Tindaklanjut

”Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara
masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
pasien).

(d) Kontrak untuk pertemuan yang akan datang

 Topik: “Bagaimana kalau kita bertemu untuk belajar dan latihan


mengendalikan suara-suara lama kita akan berlatih?

 Tempat: “Dimana tempatnya”

 Waktu: Jam berapa bapak bisa.

“Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”

You might also like