Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 37

PEDOMAN LAYANAN

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG

PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR


TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasannya
puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI No
75 Tahun 2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam Sistem Kesehatan Nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan
masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.
Puskesmas Kecamatan Cipayung sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan DKI Jakarta yang terletak di Jl. Bambu Hitam no 104 RT 10 / 04 Kelurahan
Cipayung dengan luas wilayah 2.845.78 ha, memiliki 8 Kelurahan, 56 RW dan 503 RT
dan mempunyai 10 Puskesmas Kelurahan menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat esensial dan pengembangan. Dalam melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat tersebut, puskesmas kecamatan Cipayung mempunyai visi,misi motto dan
tata nilai. Visi Puskesmas Kecamatan Cipayung yaitu :
“Mewujudkan Kecamatan Cipayung Sehat Tahun 2017”

1
Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Kecamatan Cipayung
menjalankan beberapa Misi kesehatan berupa :
1. Meningkatkan sumber daya kesehatan yang kompeten
2. Meningkatkan tata kelola managemen Puskesmas yang akuntabel dan profesional
3. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat
5. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
Untuk mewujudkan misi dan visi diatas, Puskesmas Kecamatan Cipayung mempunyai motto
”Melayani Dengan Setulus Hati ”
Semua staf Puskesmas Kecamatan Cipayung telah berikrar untuk memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat dengan Tata Nilai :
1. Cerdas : Kerja secara Profesional
2. Empati : Peduli terhadap pasien dan rekan kerja
3. Ramah : senyum, salam ,sapa
4. Inisiatif : Kemauan untuk berkembang kearah lebih baik
5. Amanah : kerja dengan tanggungjawab dan menjaga kepercayaan

B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Cipayung, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan masyarakat
dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman adalah untuk menjadi acuan kepala satuan pelaksana UKM dan
seluruh pelaksana program UKM.

D. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas Kecamatan
Cipayung meliputi 5 kegiatan esensial dan 5 kegiatan pengembangan:
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial :
1. Pelayanan promosi kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan lingkungan;
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. Pelayanan gizi; dan
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

2
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
3. Pelayanan kesehatan Gigi sekolah
4. Pelayanan Kesehatan pengobatan Tradisional
5. Pelayanan kesehatan Ketuk Pintu Layani Dengan Hati

D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat. Kepmenkes
1114/Menkes/SK/VII/2005.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak
usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain d.engan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Pelayanan kesehatan jiwa komunitas adalah suatu pendekatan pelayanan kesehatan
jiwa berbasis masyarakat, dimana seluruh potensi yang ada di masyarakat dilibatkan
secara aktif dengan konsep penanganan masalah kesehatan jiwa.
7. Pelayanan kesehatan usia Lanjut adalah upaya untuk menjaga lanjut usia agar
tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan

3
martabat kemanusiaan, dengan melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative tingkat dasar bagi lanjut usia.
8. Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan
masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya
kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang
memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut.
9. Pelayanan kesehatan pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu kepada
pengalaman,ketrampilan turun temurun, dan/atau pendidikan/pelatihan, dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
10. Pelayanan Kesehatan ketuk pintu layani dengan hati adalah pendekatan
pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif yang
diawali dengan pendataan setiap rumah sampai dengan pemenuhan hak hak
kesehatan dasarnya,pemantauan status kesehatan keluarga hingga evaluasi
hasilnya, termasuk kewajiban keluarga menjalankan perilaku hidup bersih dan
sehat.

E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
4. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 334 tahun 2014 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat kesehatan Masyarakat

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan masyarakat merupakan satuan pelaksana di Puskesmas
Kecamatan yang dipimpin oleh Kepala Satuan Pelaksana yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Puskesmas Kecamatan. Berikut ini
kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di Puskesmas
Kecamatan Cipayung:

Kegiatan Kualifikasi Realisasi


SDM
Pelayanan promosi Pendidikan Diampu oleh 4 orang dengan latar
kesehatan termasuk minimal D III belakang pendidikan S-1 Kesehatan
UKS Masyarakat sebagai penyuluh
masyarakat (1 orang) dan D III
Keperawatan ( 3 orang )
Pelayanan kesehatan Pendidikan Diampu oleh 3 orang dengan latar
lingkungan minimal D III belakang pendidikan D III kesehatan
lingkungan (1 orang) dan D-1 SPPH (
2 orang)
Pelayanan kesehatan Pendidikan Diampu oleh 3 orang dengan latar
ibu, anak, dan minimal D III belakang pendidikan D III kebidanan
keluarga berencana (2 orang) dan D III keperawatan ( 1
orang )

Pelayanan gizi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar


minimal D III belakang pendidikan D III Gizi

Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 9 orang dengan latar


pencegahan dan minimal D III belakang pendidikan S-1 Kedokteran
pengendalian Umum S-1 Kesehatan masyarakat (1
penyakit orang) D III Kebidanan ( 1 orang), D III
keperawatan (5 orang) dan D I SPPH
( 1 orang )

5
Pelayanan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Jiwa minimal D III belakang pendidikan D III
Keperawatan
Pelayanan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Usia Lanjut minimal D III belakang pendidikan D III
Keperawatan
Pelayanan kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Tradisional minimal D III belakang pendidikan D III
komplementer Keperawatan
Pelayanan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Gigi minimal D III belakang pendidikan S-1 Kedolkteran
Sekolah/masyarakat Gigi

Pelayanan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 2 orang dengan latar


ketuk pintu layani minimal D III belakang pendidikan S-1
dengan hati Keperawatan

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan promosi Muslina Yeni Penyuluh
kesehatan dan UKS Suryana Sumitra Perawat
IIp Dewarawati Perawat
Dewi Kusumawati Perawat
Pelayanan kesehatan Asmawati Sanitarian
lingkungan Deni Boy Sanitarian
Kurnia Agung Indra prastha Sanitarian
Pelayanan kesehatan Nurhayati Bidan
ibu, anak, dan keluarga Rebekka Rosaria R Bidan
berencana Noor Chaninah Perawat
Pelayanan gizi Sus Endriyati Nutritionis

Pelayanan pencegahan Dr. Cendana Dokter


dan pengendalian Nirwanawati Perawat
penyakit Sri Rosmalina Perawat
Deni Boy Sanitarian

6
Nur asiah Bidan
Sri Harjati Perawat
Adam Malik Situmorang Perawat
Murniati Perawat
Bagus Aditya Verdianto survailans
Pelayanan Kesehatan Suryana Sumitra Perawat
Jiwa
Upaya Kesehatan Usia Elly Setiawati Perawat
Lanjut
Pelayanan usaha Drg. Adhe S Dokter gigi
kesehatan gigi sekolah Yuliana Perawat gigi
dan masyarakat

Pelayanan kesehatan Nirwanawati Perawat


pengobatan tradisional
komplementer
Pelayanan kesehatan Ana marasiana Perawat
ketuk pintu layani Andi Rustandi Perawat
dengan hati

C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pelaksana
program dalam kegiatan rapat rutin UKM, mini lokakarya bulanan dan tri
bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung.

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan, Puskesmas


Kecamatan Cipayung memiliki:
1. Dua (2) unit mobil ambulance
2. Tiga (3) unit kendaraan Operasional ( APV, BOK, Kijang putih )
3. Dua (2) unit kendaraan roda dua
4. Lima (5) Seperangkat LCD Proyektor
5. Dua (2) unit laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan  Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
 LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan  Senter
 Timbangan Sampah medis
 Plastik sampah medis
 Safety Bok
 Rapid Test (Boraks, Formalin,
Rhodamin B dan Methelin Yellow)
 Botol dan dirigen Sampling air
(pinjam labkesda)
 Alat pembasmi nyamuk
 Lem tikus
 Kamper
 Larvasida
 Swing fog
 Leaflet
 Stiker tempat sampah
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan  Tensimeter
keluarga berencana  Stetoskop
 Stetoskop laennec
 Termometer
 Doppler
 KB set
 Partus set
 Spuit
 Pita pengukur
 Lembar balik

8
Pelayanan gizi  Leaflet
 Panduan Diet
 Food Model
 Timbangan badan dan Mikrotois
 Infantometri
Pelayanan pencegahan dan  Leaflet/Brosur penyuluhan
pengendalian penyakit penyakit
 Poster
 Surveilans kematian kit
 Blanko surveilans
 Pedoman KLB
 Swingfog
 Senter
 Alat-alat pelindung diri ILI
 Alat kebersihan lingkungan
Pelayanan Kesehatan Jiwa  PHN kit (tensi meter, timbangan,
stetoskop, senter, alat tulis,
termometer)
 Leaflet penyakit

Upaya Kesehatan Usia Lanjut  Leaflet


 PHN kit
 KMS lansia
 Form laporan
 Banner

Pelayanan usaha kesehatan gigi  UKGS Kit


sekolah  Phantom gigi
 Poster

Pelayanan kesehatan tradisional  Lembar balik


komplementer 

Pelayanan kesehatan ketuk pintu  PHN Kit (tensi meter, timbangan,


stetoskop, senter, mikrotois,
layani dengan hati
termometer)
 Bidan Kit ( doopler, Pita pengukur
LILA)
 Elat elektronik input data
 Stiker KPLDH
 Alat pengenal KPLDH ( topi)

9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Langkah langkah Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat


Tatalaksana pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas kecamatan
Cipayung yang terdiri dari 5 pelayanan kesehatan wajib dan 5 pelayanan kesehatan
pengembangan melalui tahapan tahapan kegiatan

1. Perencanaan ( P1)
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Upaya kesehatan
masyarakat. Yang terdiri dari rencana tahunan upaya kesehatan wajib dan rencana
tahunan upaya kesehatan pengembangan.
Petugas merencanakan kegiatan program pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah kesehatan dan kebutuhan masyarakat
Identifikasi ini dilakukan berdasarkan ada/tidaknya masalah kesehatan yang
terkait dengan setiap upaya kesehatan masyarakat tersebut. Upaya kesehatan
Masyarakat Puskesmas Kecamatan Cipayung melakukan Identifikasi masalah
kesehatan berdasarkan dari analisa cakupan kinerja program UKM selama 1
tahun melalui capaian dari program UKM wajib dan program UKM
pengembangan dan analisa kebutuhan masyarakat melalui Survey.
, Identifikasi kebutuhan masyarakat dilakukan bersama masyarakat melalui
pengumpulan data secara langsung di lapangan , kuisioner, kotak saran dan
atau masukan langsung dari masyarakat / sasaran program/upaya. Upaya
kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Cipayung.
b. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK)
Kepala Satuan Pelaksana UKM dan pelaksana UKM menyusun usulan kegiatan
berdasarkan hasil dari analisa cakupan kinerja program UKM dan analisa dari
Identifikasi kebutuhan masyarakat melalu Survey, kotak saran dan masukan
langsung dari masyarakat dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku, baik nasional maupun daerah, sesuai dengan masalah sebagai hasil
dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
Langkah ketiga yang dilakukan adalah menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan berdasarkan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang telah disetujui
oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Rencana Kerja Kegiatan/Plan Of Action)

10
dalam bentuk matriks (Gantt Chart). RPK di susun dalam tahunan dan dirinci
menjadi RPK bulanan.

2. Pelaksanaan Kegiatan ( P2 )
Pelaksanaan kegiatan adalah proses penyelenggaraan terhadap rencana tahunan
puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan masyarakat esensial maupun
rencana tahunan upaya kesehatan masyarakat pengembangan, dalam mengatasi
masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
Langkah-langkah Pelaksanaan sebagai berikut:
a) Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat,
perlu dilakukan pengorganisasian. Penyelenggaraan unit upaya kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Kecamatan Cipayung dikoordinasi oleh seorang
Kepala Satuan Pelaksana Kepala satuan Pelaksana UKM bertugas
mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKM
yang terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan. Masing-masing upaya/ program dilakukan oleh
pelaksana program yang bertanggung jawab terhadap menyelenggarakan
masing-masing program yang ditugaskan. Pengorganisasian dilaksanakan
dalam rangka penentuan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan.
b) Penyelenggaraan
Kepala Satuan pelaksana UKM dan pelaksana UKM terkait menyusun jadwal
kegiatan yang menyangkut target pencapaian, sasaran, lokasi, waktu dan
rincian tugas para penanggung jawab dan pelaksana yang tertuang dalam
Kerangka Acuan Kerja.
Dengan Tahapan :
 Membuat jadwal kegiatan tahunan dan bulanan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Mengkoordinasikan dengan lintas sektor tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
 melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
 Membuat pencatatan dan pelaporan

11
3. Pengawasan dan Pengendalian ( P3 ) Monitoring
Monitoring adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi
tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang
dilaksanakan. Untuk mencapai kinerja yang diharapkan kepala puskesmas dan
kepala satuan pelaksana UKM perlu melakukan monitoring dan pengendalian
terhadap proses pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat
dilakukan tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
Langkah langkah monitoring (P3) :
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan

B. Lingkup dan Metode Kegiatan

1. PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN


Tujuan umum :
Untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu keluarga serta lingkungan secara mandiri
dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Tujuan Khusus :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kesehatan
2. Untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan
masyarakat terhadap resiko serta bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan ( bencana, wabah, kegawat
daruratan dan lain lain )
3. Untuk merubah perilaku masyarakat agar terbebas dari masalah
masalah kesehatan
4. Meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan
6. Meningkatkan dukungan dan peran aktif para pemangku
kepentingan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

12
7. Mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat sesuai
kondisi sosial budaya wilayah setempat
8. Meningkatkan PHBS di tatanan rumah tangga, sekolah, tempat
kerja tempat umum dan fasilitas kesehatan

Kegiatan dan rincian kegiatan pelayanan promosi kesehatan

NO NAMA KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1 Revitalisasi RW Siaga Mengaktifkan kembali kegiatan RW dan


dan kelurahan Siaga Aktif kelurahan Siaga Aktif dengan melakukan
Sosialisasi dan pembinaan tentang RW Siaga
Aktif di wilayah kecamatan Cipayung

2 Survey Mawas Diri ( Mendapatkan data rumah tangga yang


SMD ) menerapkan PHBS dan mendapatkan masalah
kesehatan dengan cara pendataan di rumah
tangga di di wilayah kecamatan Cipayung

3 Sosialisasi program Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang


prioritas / Penyuluhan penyakit dan PHBS dengan memberikan
Luar Gedung penyuluhan kepada masyarakat umum dan
masyarakat sekolah di wilayah kecamatan
Cipayung

4 Pembinaan Posyandu Meningkatnya strata posyandu, cakupan


penimbangan bayi dan Balita dengan
melakukan kunjungan ke 127 Posyandu di
wilayah kecamatan Cipayung sesuai jadwal
bulanan.

5 Penyuluhan dalam Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang


Gedung penyakit dan PHBS dengan memberikan
penyuluhan kepada pengunjung Puskesmas
kecamatan Cipayung.
6 Pendataan dan Mendapatkan data TTU,sekolah dan sarana
penyuluhan PHBS TTU, kesehatan yang menerapkan PHBS dengan
seolah dan sarana melakukan pendataan PHBS TTU diwilayah
kesehatan kecamatan Cipayung
7 Dalam pembinaan dokter kecil dilakukan 2 hari:
Pembinaan
a. a. Hari pertama memberikan 4 materi dokter
dokter kecil
kecil
b. Hari kedua memberikan 5 materi
8 Pembinaan Kader Dalam pembinaan KKR dilakukan 2 hari:
Kesehatan Remaja b. a. Hari pertama memberikan 4 materi Kader
Kesehatan remaja ( KKR )
b.Hari kedua memberikan 2 materi

13
9 Pembinaan PKPR Dalam pembinaan dokter kecil dilakukan 2 hari:
a. a. Hari pertama memberikan 5 materi Pelayanan
Kesehatan
b. Peduli Remaja ( PKPR )
b. Hari kedua memberikan 2 materi

10 Pembentukan Jumantik Memberikan materi tentang PSN dan Jumantik


Sekolah Sekolah

11 Sosialisasi Kespro pada Memberikan Materi tentang Kesehatan


Remaja Reproduksi pada Remaja

12 Penjaringan Kesehatan 1. Dilakukan oleh 10 Puskesmas Kelurahan


dan Pendataan Anak 2. Menggunakan form yang telah disediakan
TK/RA,SD/MI,SMP/MTS oleh Pusk.Kecamatan
dan SMA/MA 3. Form pada bagian A s.d F diisi oleh orang tua
murid kemudian dikembalikan ke sekolah
4. Melakukan pemeriksaan fisik, mata dan gigi
13 Pendidikan Dasar 1. Memberikan materi ke Kridaan oleh team
SBH/Orientasi modul Puskesmas
SBH dan Pembinaan 2. Memberikan Materi SKK (Syarat Kecakapan
Rutin SBH Khusus)

Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Praktek

2. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Tujuan Umum :
Tersosialisasinya program program kesehatan lingkungan dan terwujudnya
masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat
Tujuan Khusus :
Terlaksananya pembinaan dan pengawasan higiena dan sanitasi secara teratur
pada sarana perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.

14
Kegiatan dan Rincian kegiatan

NO NAMA KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1 Pemeriksaan Sanitasi Data Pemeriksaan sanitasi data dasar pemukiman


Dasar Pemukiman dilakukan dengan cara melakukan kunjungan dan
monitoring di pemukiman warga wilayah Kec.
Cipayung
2 Pembinaan Tempat Pembinaan TTU dilakukan dengan cara
Tempat Umum (TTU) mengadakan monitoring dan pembinaan pada
Tempat Tempat Umum (TTU) di wilayah Kec.
Cipayung
3 Pembinaan Tempat Pembinaan TPM dilakukan dengan cara
Pengolahan Makanan mengadakan monitoring dan pembinaan pada
(TPM) pemilik dan pengelola TPM di wilayah
Kec.Cipayung
4 Pembinaan Sanitasi Pembinaan sanitasi sekolah dilakukan dengan cara
Sekolah melakukan monitoring dan pembinaan pada
sekolah di wilayah Kec. Cipayung
5 Pembinaan dan evaluasi Pembinaan pengelolaan kantin sekolah dilakukan
Pengelolaan Kantin dengan cara melakukan monitoring dan pembinaan
Sekolah kepada pengelola kantin sekolah di wilayah Kec.
Cipayung
6 Sosialisasi Duta Cilik Sosialisasi duta cilik keamanan pangan dilakukan
Keamanan Pangan dengan cara mengadakan pertemuan dan
sosialisasi di sekolah mengenai keamanan pangan
7 Pemeriksaan Sampel Pemeriksaan sampel makanan jajanan anak
Makanan Jajanan Anak sekolah dilakukan dengan cara pengambilan
Sekolah sampel makanan jajanan di kantin sekolah dan
kemudian dilakukan pemeriksaan menggunakan
rapid test dengan parameter Formalin, Boraks,
Methanil Yellow dan Rhodamin B
8 Pemeriksaan Sampel Pemeriksaan sampel makanan hajatan dilakukan
Makanan Hajatan dengan cara pengambilan sampel bahan mentah di
tempat yang melaksanakan hajatan dan kemudian
dilakukan pemeriksaan ke laboratorium KPKP

15
NO NAMA KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

10 Sosialisasi dan Pembinaan Pembinaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
Depot Air Minum Isi Ulang dilakukan dengan cara melakukan monitoring dan
(DAMIU) pembinaan langsung ke lokasi Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU) dan pertemuan di wilayah Kec.
Cipayung
11 Pengambilan Sampel Air Pengambilan sampel air minum (DAMIU) dilakukan
Minum (DAMIU) dengan cara melakukan pengambilan sampel air
minum dan kemudian dilakukan pemeriksaan ke
laboratorium
12 Pengambilan Sampel Air Pengambilan sampel air bersih (Pemukiman, PKM)
Bersih (Pemukiman, PKM) dilakukan dengan cara melakukan pengambilan
sampel air bersih dan kemudian dilakukan
pemeriksaan ke laboratorium
13 Pengelolaan / Pengelolaan / Pemusnahan limbah padat dilakukan
Pemusnahan Limbah dengan cara melakukan monitoring terhadap
Padat pengelolaan limbah padat di wilayah Kec. Cipayung
14 Pemeriksaan Limbah Cair Pemeriksaan limbah cair puskesmas dilakukan
Puskesmas dengan cara pengambilan sampel limbah cair
puskesmas dan kemudian dilakukan pemeriksaan
ke laboratorium
15 Penyegaran Jumantik Se- Penyegaran jumantik se-kecamatan dilakukan
Kecamatan dengan cara mengadakan pertemuan dan
pembinaan kepada kader jumantik
16 Melaksanakan Monitoring Melaksanakan monitoring PSN setiap hari Jumat
Pemberantasan Sarang oleh petugas sanitasi dan kader jumantik di rumah-
Nyamuk (PSN) rumah warga wilayah Kec.Cipayung

Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Praktek
5. Pemeriksaan Laboratorium
6. Checklist

16
3. PELAYANAN KESEHATAN IBU ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (KIA
KB)
Tujuan Umum :
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bay
Tujuan Khusus :
1. Melakukan pelayanan antenatal sesuai standar
2. Melakukan pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan yang
kompeten
3. Melakukan pelayanan untuk ibu nifas sesuai standar
4. Melakukan pelayanan untuk neonatus sesuai standar
5. Melakukan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus
sesuai standar
6. Melakukan penanganan faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus sesuai standar
7. Melakukan pelayanan kesehatan bayi sesuai standar
8. Melakukan pelayanan kesehatan anak balita sesuai standar
9. Melakukan pelayanan keluarga berencana sesuai standar

Kegiatan dan rincian kegiatan

NO KEGIATAN Rincian kegiatan

1 Pertemuan Audit medik


kematian ibu dan bayi
Audit medik kematian ibu dan bayi
kunjungan lapangan

2
Sosialisasi OVM
Peningkatan wawasan petugas dan BPM
Sosialiasi pemenfataan buku
KIA
3
Sosialisasi, Pembentukan
Peningkatan wawasan kader kesehatan
dan pembinaan kelas ibu

4 Sosialisasi dan penyuluhan


Pelaksanaan program
perencanaan pencegahan
Pemantauan bumil resiko tinggi
persalinan dan komplikasi
(P4K), Penempelan Stiker
P4K
5 Penyuluhan dan Kunjungan
Keluarga Berencana KB rumah PUS yang tidak ber-
KB atau Drop Out
6 Pemantauan Kesehatan
Pemantauan kesehatan neonatus termasuk
bayi (pengukuran
neonatus resiko tinggi
pertumbuhan, pemantauan

17
perkembangan, pemberian
vit. A, imunisasi dasar
lengkap)
7 Pemantauan Kesehatan
Anak balita dan pra sekolah
(pengukuran pertumbuhan,
Pemantauan balita resiko tinggi pemantauan
perkembangan, pemberian
vit. A, imunisasi dasar
lengkap)
8 Penyuluhan, orientasi,
sosialisasi, kesehatan
Pemantauan balita resiko tinggi reproduksi termasuk
keluarga Berencana

9 Penyuluhan, orientasi,
sosialisasi, kesehatan
Kesehatan reproduksi termasuk keluarga reproduksi termasuk
Berencana keluarga Berencanadi
masyarakat, Pos yandu dan
Catin

Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Checklist

4. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

Tujuan Umum :

Meningkatnya derajat kesehatan yang optimal di bidang gizi, baik tingkat


individu, keluarga maupun masyarakat.

Tujuan Khusus :

a) Terlaksananya pemantauan pertumbuhan balita di posyandu


b) Terdistribusinya PMT-P ( Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan )
pada Balita Gizi Kurus / Sangat Kurus, dan pada Ibu Hamil KEK
c) Terdistribusinya MP-ASI ( Makanan Pendamping ASI ) pada Baduta
Gakin
d) Terdistribusinya kapsul vitamin A pada balita dan Ibu nifas

18
e) Terlaksananya pemantauan Garam Yodium pada siswa SD kelas IV dan
V
f) Terlaksananya pertemuan Koordinasi Petugas Gizi Masyarakat
g) Terlaksananya pendampingan kunjungan Balita Kasus Gizi Sangat Kurus
h) Terlaksananya Refreshing Motivator KP-Ibu

I. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Pemantauan Pertumbuhan Petugas Puskesmas Kecamatan dan


Balita di Posyandu Kelurahan memantau kegiatan posyandu
dan melakukan pencatatan serta pelaporan
bulanan hasil pemantauan pertumbuhan
balita.
2 Distribusi PMT-P Balita KEP - Petugas Puskesmas Kecamatan
dan PMT-P Bumil KEK, MP memperoleh data sasaran PMT-P
ASI pada Baduta Gakin - Membuat jadwal pemberian PMT-P
- Pendistribusian PMT-P ke Puskesmas
Kelurahan.
- Petugas Puskesmas Kelurahan
mendistribusikan PMT-P ke sasaran dan
melakukan pencatatan pelaporan.
3 Pemberian Kapsul Vitamin A - Petugas Puskesmas Kecamatan
memperoleh data sasaran kapsul vitamin A
- Mengajukan permohonan vitamin A ke
bagian farmasi
- Pendistribusian vitamin A ke Puskesmas
Kelurahan dan sektor terkait
- Melakukan pencatatan dan pelaporan.
4 Pemantauan Garam - Melakukan koordinasi dengan lintas
Beriodium program dan lintas sektor untuk
menentukan sasaran
- Mengajukan permohonan pembelian iodina
test
- Melakukan pengecekan garam beriodium di
sekolah, melakukan pencatatan dan
pelaporan.
5 Pendampingan kunjungan - Petugas Puskesmas Kecamatan
balita kasus gizi sangat kurus berkoordinasi dengan petugas gizi
kelurahan untuk melakukan kunjungan
rumah berdasarkan data dari petugas gizi
kelurahan
- Melakukan pengukuran antropometri
- Melakukan Recall makanan, menanyakan
riwayat penyakit yang di derita 3 bulan
terakhir

19
- Melakukan penyuluhan
- Petugas melakukan pencatatan dan
pelaporan
6 Monitoring Kader Posyandu - Membuat jadwal monitoring kader posyandu
- Menetapkan petugas yang memberikan
materi
- Menyiapkan materi
- Melaksanakan kegiatan monitoring kader
posyandu
- Melakukan pencatatan dan pelaporan.

II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode pelaksanaan kegiatan program gizi dilakukan dengan cara :
a. Ceramah
b. Pertemuan atau rapat
c. Kunjungan
d. Distribusi
e. Demonstrasi
f. Pemantauan dengan menggunakan cheklis
5. PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Tujuan umum :
Meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat Kecamatan Cipayung Mencegah
terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan terhadap penyakit
yang berkembang.
Tujuan khusus :
a) Peningkatan wawasan masyarakat tentang penyakit menular dan penyakit
tidak menular.
b) Memutus mata rantai penularan pada penyakit menular.
c) Mendeteksi penyakit menular dan penyakit tidak menular lebih awal.
d) Mengendalikan faktor resiko penyakit tidak menular yang terjadi di
masyarakat.

KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


No Nama kegiatan Rincian kegiatan
1 Program Penyakit Menular Program HIV,Program TB, Program
Kusta, Program Imunisasi, P2B2,
survailans.
2 Program Penyakit Tidak Menular Skreening kanker mulut rahim,
Skreening kardiovaskuler, Prolanis,
Posbindu

20
Kegiatan
Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) meliputi:
a. Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
adapun kegiatannya Program HIV, Program TB, Program Kusta, Program
Imunisasi, Porgram ISPA Diare, P2B2,
Pelaksanaan kegiatannya melalui Sosialisasi, skreening, kunjungan rumah
untuk mencari kontak serumah dan pencarian pasien mangkir pengobatan,
pelayanan imunisasi kepada bayi, balita, anak sekolah dan calon pengantin,
pengendalian vektor
b. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidank Menular ( ( PTM )
Skreening penyakit tidak menular dan pengendalikan faktor resiko penyakit
tidak menular. Kegiatannya berupa Skreening kanker mulut rahim, Skreening
kardiovaskuler, Skreening kanker payudara, Prolanis, Posbindu
c. Surveilans Epidemiologi
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. Checklist

6. KETUK PINTU LAYANI DENGAN HATI (KPLDH)


Tujuan Umum :
Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati bertujuan untuk meningkatkan upaya
promotif dan preventif secara menyeluruh dan terpadu dengan tetap melakukan
upaya kuratif dan rehabilitative termasuk didalamnya upaya paliatif serta
meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan agar
tercapai derajat masyarakat yang optimal.

21
Tujuan Khusus :
Dalam pelaksanaannya Ketuk Pintu Layani dengan Hati bertujuan untuk :
1. Mengumpulkan data yang akurat
2. Memetakan permasalahan kesehatan
3. Mendapatkan prioritas masalah kesehatan
4. Mencari alternative pemecahan masalah kesehatan
5. Mendapatkan prioritas pemecahan masalah
6. Perbaikan terhadap berbagai masalah kesehatan di Provinsi DKI Jakarta.

KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN

N
KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
O
1. Pendataan a. Melakukan pendataan kesehatan keluarga dengan
menggunakan e-formulir
b. Pendataan dilakukan oleh petugas kesehatan dan
dapat dibantu oleh mahasiswa kesehatan yang
didampingi oleh kader kesehatan
c. Sasaran pendataan adalah setiap anggota
keluarga yang tinggal dalam satu rumah atau
setiap kepala keluarga
d. Rumah yang sudah dilakukan pendataan diberikan
stiker Ketuk Pintu Layani dengan Hati
2. Input SIKDA a. Pendataan dilakukan berbasis IT yang
menggunakan dukungan software khusus berupa
SIKDA OPTIMA
b. Data yang telah diinput dikirim langsung ke server
dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta
3. Menganalisa data a. Data dianalisa berdasarkan variable sasaran
meliputi data kependudukan, data PHBS, dan data
kesehatan
b. Analisa data untuk mencari masalah kesehatan,
hubungan antar variable dan factor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan menggunakan
tarikan SIKDA dalam bentuk excel
4. Paparan Hasil a. Membahas permasalahan
pendataan b. Membahas pemecahan masalah
(MMRW) c. Merencanakan rencana tindak lanjut

22
d. Melakukan tindak lanjut
e. Melakukan evaluasi tindak lanjut
f. Menandatangani kesepakatan rencana intervensi
5. Perumusan Melakukan perumusan masalah untuk menentukan
Masalah masalah prioritas
6. Perencanaan Membuat perencanaan intervensi masalah sesuai
Intervensi dengan permasalahan yang ditemukan
7. Monitoring dan Melaksanakan monitoring evaluasi terhadap
Evaluasi pelaksanaan kegiatan KPLDH
Pelaksanaan
KPLDH

METODE MELAKSANAKAN KEGIATAN


Metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan cara:
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Analisa Data
4. Perumusan Masalah Kesehatan
5. Penapisan Masalah Kesehatan
6. Diskusi dan tanya jawab

7. PELAYANAN PROGRAM KESEHATAN PENGOBATAN TRADISIONAL

Tujuan umum :
Terselengaranya Program Pelayanan Kesehatan Tradisional di wilayah Kecamatan
Cipayung.
Tujuan khusus :
1. Terbinanya Yankestrad dan terlaksananya pemberdayaan masyarakat di
Wilayah Kecamatan Cipayung
2. Tersosialisasinya Asuhan Mandiri di Puskesmas kecamatan Cipayung
3. Terbentuknya Kelompok Asuhan Mandiri di wilayah kecamatan Cipayung

23
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1 Pembinaan Pembinaan Batra/Bimwasdal dilaksanakan


Batra/Bimwasdal dengan melakukan survey ke lokasi Batra yang
ada di wilayah Kecamatan Cipayung
2 Sosilisasi Asuhan Mandiri Sosilisasi Asuhan Mandiri dilaksanakan dengan
mengundang kader ,masyarakat dan lintas sektor
3 Pembentukan Kelompok Pembentukan Kelompok Asuhan Mandiri
Asuhan Mandiri dilaksanakan dengan melatih Kader dan
masyarakat yang dijadikan kelompok ASMAN dan
membuat SK Kelompok Asuahan Mandiri .

Metode :
1. survey /observasi
1. ceramah
2. tanya jawab
3. Asuhan Mandiri
4. Demontrasi,
5. Praktek

8. PELAYANAN KESEHATAN JIWA


Tujuan Umum :
Terwujudnya masyarakat Kelurahan yang sehat,peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan jiwa di wilayah kelurahannya.
Tujuan Khusus :
a. Masyarakat Kecamatan Cipayung mengerti dan memahami tentang
masalah ganggua jiwa.
b.Meningkatkan kemampuan masyarakat Kelurahan menolong dirinya dalam
bidang kesatan jiwa.
c.Meningkatkan kesiap siagaan masyarakat kelurahan resiko dan bahaya
kesehatan jiwa
d.Meningkatnya masyarakat kelurahan melaksanakan prilaku sehat jiwa.

24
KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi Memberikan sosialisasi Kelurahan Siaga Sehat
Kelurahan Siaga Jiwa
Sehat Jiwa - Melakukan evaluasi kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi ke Satpel
UKM dan ke Ka.Puskesmas
2. Konseling Jiwa -Petugas menerima rujukan kasus dari BPU
-Petugas melakukan pengkajian dan anamnesa
-Petugas mendengarkan kelurahan
pasien/keluarga
-Petugas menggali keputusan tindakan yang
akan di pilih oleh pasien atau keluarganya.
-Petugas mencatat dalam buku register.
3. Rujukan Kasus Jiwa -Petugas menerima laporan pasien gangguan
jiwa dari dari kader/masyarakat
-Petugas Keswa Kec dan Kel mengadakan
kunjungan rumah.
-Petugas melakukan anamnesa kepada keluarga
-Petugas melaporkan ke dokter BPU untuk
menegakan diagnose dan surat rujukan
-Petugas kordinasi dengan RS dan merujuk
pasien.
4. Pencatatan dan -Petugas mengambil data kunjungan jiwa dari
Pelaporan Sikda yang ada di BPU
-Petugas mencatat ,merekap laporan dan
melaporkan ke sudinkes by email .

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode sosialisasi kelurahan Siaga Sehat Jiwa tingkat RW
a.Ceramah
b Tanya Jawab
c Diskusi
d.Kordinasi

25
9. UPAYA KESEHATAN LANJUT USIA ( LANSIA )
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesejahteraan pengetahuan dan penyegaran kembali
kepada lansia dan kader lansia.
Tujuan Khusus :
1. Terbinanya seluruh lansia di wilayah Puskesmas Kecamatan Cipayung
2. Menjalin kerjasama antaralansia dan kaderlansia di wilayah
3. Meningkatkan pengetahuan kader lansia dalam upaya menjalankan
kegiatan posyandu lansia
4. Promotif dan preventif. prilaku hidup sehat
5. Terjalinnya silahturahmi antar lansia sehingga menimbulkan rasa
kekeluargaan
6. Sosialisasi format pencatatan dan pelaporan

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan RincianKegiatan
1 Pembinaan lansiaTK 1.Membuat jadwal kegiatan
Keluarahan 2.Melakukan koordinasi dengan petugas
Lansia Kelurahan
3. Membuat undangan
4. Membuat daftar hadir
5. Melakukan Pre test dan Post test
6. Evaluasi hasil kegiatan
7. Pencatatan dan pelaporan

2 Peningkatan wawasan 1.Membuat jadwal kegiatan


Kader Lansia 2.Melakukan koordinasi dengan petugas
Lansia Kelurahan
3. Membuat undangan
4. Membuat daftar hadir
5. Melakukan Pre test dan Post test
6. Evaluasi hasil kegiatan
7. Pencatatan dan pelaporan
3. Pembinaan Pos Yandu Melakukan rekap data kunjungan pos yandu
Lansia

26
Metode
 Koordinasi
 Ceramah
 Tanya Jawab
 Diskusi

10. UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH


Tujuan Umum :
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut.
b. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya
promotif-preventif.
c. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medis gigi dan mulut bagi peserta didik
yang memerlukan.

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1 Pendataan Pengumpulan data


a.Jumlah SD dan MI, Murid dan Guru
b.Data tentang situasi pelaksanaan UKS
berdasarkan paket UKS
c.Data tentang situasi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut di SD dan MI khususnya
sehubungan dengan presentase sekolah
menurut tahapan UKGS

2 Penyuluhan 1) Penyuluhan kepada murid berupa:


a. Latihan menggosok gigi
b. Pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan
Mulut
c.Penilaian kebersihan gigi dan mulut oleh guru,
melalui pemeriksaan rutin.

27
3 Intervensi 1. Pembuangan karang gigi
2. 2. Pemeriksaan mulut, pengobatan sementara
3. Aplikasi fluor:
a) Melalui pasta gigi
b) Melalui kumur-kumur
4. Suface protection, fissure sealant, kegiatan
scalling, penambalan dengan metode ART,
pencabutan, rujuk.

4 Supervisi dan bimbingan Supervisi dan bimbingan teknis


teknis a) a. Kunjungan pembinaan ke SD dan MI, minimal
b) 1 X sebulan
c) b. Kunjungan supervisi oleh penanggung jawab
d) program kesehatan gigi dan mulut 1 tahun ajaran

28
BAB V
LOGISTIK

Kegiatan Sarana-prasarana Jumlah


Pelayanan promosi  Leaflet ada
kesehatan  Alat peraga penyuluhan ada
 Kamera 1
 Form PHBS Ada
 LCD dan laptop 2
Pelayanan kesehatan  Senter 170
lingkungan  Timbangan Sampah medis 11
 Plastik sampah medis
 Safety Bok ada
 Rapid Test (Boraks, 2 paket @ 50
Formalin, Rhodamin B dan
Methelin Yellow)
 Alat pembasmi nyamuk
 Lem tikus Ada
 Kamper
 Larvasida
 Swing fog 16
 Stiker tempat sampah
ada
Pelayanan kesehatan ibu,  Tensimeter 2
anak, dan keluarga  Stetoskop 2
berencana  Termometer 1
 Doppler 2
 KB set 7
 Pita pengukur 1
 Lembar balik 2
Pelayanan gizi  Panduan Diet Ada
 Food Model Ada
 Timbangan badan dan ada
Mikrotois
 Infantometri
Pelayanan pencegahan dan  Swingfog 16
pengendalian penyakit  Alat-alat pelindung diri ILI
 Alat kebersihan lingkungan
Pelayanan Kesehatan Jiwa  PHN kit (tensi meter, 1
timbangan, stetoskop,
senter, alat tulis,
termometer)

Upaya Kesehatan Usia  Leaflet ada


Lanjut
Pelayanan usaha kesehatan  UKGS Kit 2
gigi sekolah  Phantom gigi 1

29
Pelayanan kesehatan  Lembar balik 2
tradisional komplementer
Pelayanan kesehatan ketuk  PHN Kit (tensi meter, 18
timbangan, stetoskop,
pintu layani dengan hati
senter, mikrotois,
termometer)
 Elat elektronik input data 18

30
BAB VI

Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, evaluasi, mengendalikan


dan meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh. Managemen
risiko layanan klinis adalah suatu pendekatan untuk mengenal keadaan yang
menempatkan pasien pada suatu risiko dan tindakan untuk mencegah terjadi risiko
tersebut.
Manajemen risiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan manajemen
risiko untuk meminimalkan dampak yang timbulkan oleh aktifitas atau kegiatan di
Puskesmas pada kesehatan pasien, petugas maupun pada
lingkungan.Manajemen risiko Administrasi, UKP (Upaya Kesehatan Pelayanan),
dan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas dilaksanakan untuk
menimalkan risiko akibat adanya kesalahan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas
yang dapat berdampak pada pasien maupun petugas. Tujuan utama penerapan
manajemen risiko di Puskesmas adalah untuk keselamatan pasien dan petugas
dan untuk memberikan panduan bagi petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang paling aman untuk pelanggan Puskesmas.

A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO UKM


Lingkup pelaksanaan manajemen risiko UKM di Puskesmas berupa dan program
meliputi:
a. Risiko pelaksanan program terhadap masyarakat sasaran
b. Risiko pelaksanaan program terhadap lingkungan
c. Risiko pelaksanaan program terhadap petugas pelaksanaan program
Penerapan manajemen risiko UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas
Kecamatan Cipayung dilaksanakan di unit pelayanan yang menyelenggarakan
program yaitu:
1. UKS
2. Posyandu balita
3. Posyandu lansia
4. Promkes
5. KPLDH
6. Surveilans
7. JIWA
8. PTM
9. P2P
10. Kesehatan lingkungan

31
A. TATALAKSANA MANAJEMEN RISIKO UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
Tatalaksana manajemen risiko pelaksanaan program meliputi kegiatan :
1. Identifikasi risiko
Masing-masing unit pelayanan dan jaringan puskesmas menyusun daftar
risiko yang berpotensi membahayakan pasien dan petugas yang bisa
didapatkan dari:
1) Hasil temuan pada audit internal
2) Keluhan pasien/pelanggan Puskesmas
3) Adanya insiden atau kejadian berbahaya yang pernah terjadi diunit
pelayanan tersebut
4) Daftar risiko yang telah teridentifikasi, dicatat dalam formulir identifikasi
managemen risiko puskesmas dan dilaporkan kepada tim mutu puskesmas
2. Analisis risiko ( risk assessment)
Daftar risiko yang telah di identifikasi kemudian dilakukan analisis,
menganalisis dengan cara melihat hasil pemantauan managemen risiko yang
yang mengalami masalah dan dilakukan RTL maupun pengendalianya.
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko dilakukan pada kasus yang telah teridentifikasi di analisis yaitu
yang merupakan prioritas untuk dilakukan pemecahan masalah.
4. Tindakan atau perbaikan
Jika diperlukan tindakan perbaikan maka Tim K3 merekomendasikan rencana
tindakan perbaikan dan monitoring terhadap tindakan perbaikan. Setiap
tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala Puskesmas dan
dikomunikasikan kepada petugas puskesmas lainnya.

32
BAB VII
KESELAMATAN
RISIKO/MASAL UPAYA
AH POTENSIAL PENANGA EVALUASI
N PENYEBAB PENCEGAHA
PELAYANAN YANG NAN JIKA PELAPORAN &TINDAK
O TERJADINYA N RISIKO
MUNGKIN TERKENA LANJUT
TERJADI RISIKO
1 Promosi Timbangan Penempat Penempat Rujuka Bertahap dari Tidak ada
Kesehat Jatuh an an petugas kejadian
an timbanga timbanga kesehatan ke
n yang n yang puskesmas
tidak kuat dan terdekat
sesuai sesuai
standar standar

2 Kesehat Pencemara IPAL tidak IPAL Penanggul Bertahap dari Tidak ada
an n sesuai sesuai angan, Suku Dinas, kejadian
Lingkung pembuang standar standar Pengobata Dinas
an an limbah n, Rujukan Kesehatan,
medis dampak KLH
pencemara
n
3 KIA/ KB Pembuang Pembuan Petugas Penanggul Bertahap dari Tidak ada
an limbah gan Spuit membaw angan, petugas kejadian
Infeksius dan a savety pengobata kesehatan ke
limbah box untuk n koordinator
medis pembuan program
gan spuit
habis
pakai
4 GIZI Cara Tidak ada Pengawa Penanggula Bertahap dari Tidak ada
pengolaha pengawas san ngan, petugas kejadian
n makanan an tempat tempat pengobatan kesehatan ke
dan pengolah pengolah , rujukan koordinator
minuman an an dampak program
makanan makanan pengolahan
dan dan makanan
minuman minuman tidak benar
5 Pencega Fogging 1. Tidak 1. Disediakan 1. Penangula Bertahap dari Sudah
han tersedia tempat ngan, petugas menggunaka
Penyakit Bagi tempat untuk pengobata kesehatan ke n masker/
lingkungan: pembuanga pembuang n koordinator APD dan
Pembuang n insektisida an 2. Penangula program bekerja
an 2. Terpaparny insektisida ngan, sesuai
insektiside a insektisida 2. Memperhat pengobata dengan SOP
a 3. Terhirupnya ikan arah n, rujuk (Daftar Tilik)
sembarang asap foging angin pada dampak
tempat 4. Suara bising waktu pencemara
mesin saat penyempro n
Bagi dinyalakan tan 3. Penangula
petugas: 3. Penggunaa ngan,
1. Terpap n masker pengobata
ar Penggunaa n, rujuk
cairan n earplag dampak
iritan pencemara
2. Polusi n
udara 4. Penangula
3. Polusi ngan,
suara pengobata
n, rujuk
dampak
pencemara
n
6 Lansia Pembuang Pembuan Petugas Penanggul Bertahap dari Tidak ada
an limbah gan Spuit membaw angan, petugas kejadian
infeksius dan a savety kesehatan ke

33
limbah box untuk pengobata koordinator
medis pembuan n program
gan spuit
habis
pakai
7 Kesehat Pasien PK Adanya Koordinasi Berkoordinas Bertahap dari Tidak ada
an jiwa pada saat pasien PK dengan PKM i lintas sektor PKM kejadian
petugas Kelurahan dan dengan baik Kelurahan, ke
merujuk RS Duren kepada RS RS Duren
Sawit dalam Duren Sawit Sawit
memfasilitasi maupun
rujukan PKM
Kelurahan
8 BATRA Resiko Ketidakcocoka Pengawasan Penanggul Bertahap dari Tidak ada
terjadinya n dan efek saat angan, petugas kejadian
alergi interaksi obat memberikan pengobata kesehatan ke
karena obat n koordinator
ketidakcoc program
okan obat
9 UKGS Pembuan Pembua Petugas Penanggul Bertahap Tidak ada
gan ngan membaw angan, dari petugas kejadian
limbah Spuit a savety pengobata kesehatan ke
infeksius dan box n koordinator
limbah untuk program
medis pembua
ngan
spuit
habis
pakai
1 KPLDH Penularan Warga yang Memakai Penangulan Bertahap ke Tidak ada
0 penyakit sedang sakit APD gan, koordinator kejadian
saat pengobatan program
pendataan , rujuk

34
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian adalah serangkaian aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan


dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara membandingkan capaian saat ini
dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Di Puskesmas Kecamatan Cipayung
pengendalian mutu dilakukan dengan penilaian kinerja UKM dan Laporan Pencapaian Indikator
Mutu (LPIM)
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan
efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil
kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan
kemudian hasil penilaiannya akan di verifikasi dari suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur

35
PENUTUP

Pedoman Layanan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Cipayung


dibuat sebagai acuan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.
Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mewujudkan masyarakat yang
memiliki perilaku hidup bersih dan sehat; mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu; hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal..
Dengan disusunnya pedoman ini, diharapkan dalam mendukung dan mendampingi
pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Pedoman ini juga dapat dijadikan acuan bagi lintas
program dan lintas sektor terkait dalam pengelolaan Puskesmas.

36

You might also like