Professional Documents
Culture Documents
Pedoman Ukm
Pedoman Ukm
A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasannya
puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI No
75 Tahun 2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam Sistem Kesehatan Nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan
masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.
Puskesmas Kecamatan Cipayung sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan DKI Jakarta yang terletak di Jl. Bambu Hitam no 104 RT 10 / 04 Kelurahan
Cipayung dengan luas wilayah 2.845.78 ha, memiliki 8 Kelurahan, 56 RW dan 503 RT
dan mempunyai 10 Puskesmas Kelurahan menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat esensial dan pengembangan. Dalam melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat tersebut, puskesmas kecamatan Cipayung mempunyai visi,misi motto dan
tata nilai. Visi Puskesmas Kecamatan Cipayung yaitu :
“Mewujudkan Kecamatan Cipayung Sehat Tahun 2017”
1
Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Kecamatan Cipayung
menjalankan beberapa Misi kesehatan berupa :
1. Meningkatkan sumber daya kesehatan yang kompeten
2. Meningkatkan tata kelola managemen Puskesmas yang akuntabel dan profesional
3. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat
5. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
Untuk mewujudkan misi dan visi diatas, Puskesmas Kecamatan Cipayung mempunyai motto
”Melayani Dengan Setulus Hati ”
Semua staf Puskesmas Kecamatan Cipayung telah berikrar untuk memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat dengan Tata Nilai :
1. Cerdas : Kerja secara Profesional
2. Empati : Peduli terhadap pasien dan rekan kerja
3. Ramah : senyum, salam ,sapa
4. Inisiatif : Kemauan untuk berkembang kearah lebih baik
5. Amanah : kerja dengan tanggungjawab dan menjaga kepercayaan
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Cipayung, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan masyarakat
dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman adalah untuk menjadi acuan kepala satuan pelaksana UKM dan
seluruh pelaksana program UKM.
2
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
3. Pelayanan kesehatan Gigi sekolah
4. Pelayanan Kesehatan pengobatan Tradisional
5. Pelayanan kesehatan Ketuk Pintu Layani Dengan Hati
D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat. Kepmenkes
1114/Menkes/SK/VII/2005.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak
usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain d.engan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Pelayanan kesehatan jiwa komunitas adalah suatu pendekatan pelayanan kesehatan
jiwa berbasis masyarakat, dimana seluruh potensi yang ada di masyarakat dilibatkan
secara aktif dengan konsep penanganan masalah kesehatan jiwa.
7. Pelayanan kesehatan usia Lanjut adalah upaya untuk menjaga lanjut usia agar
tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan
3
martabat kemanusiaan, dengan melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative tingkat dasar bagi lanjut usia.
8. Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan
masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya
kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang
memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut.
9. Pelayanan kesehatan pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu kepada
pengalaman,ketrampilan turun temurun, dan/atau pendidikan/pelatihan, dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
10. Pelayanan Kesehatan ketuk pintu layani dengan hati adalah pendekatan
pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif yang
diawali dengan pendataan setiap rumah sampai dengan pemenuhan hak hak
kesehatan dasarnya,pemantauan status kesehatan keluarga hingga evaluasi
hasilnya, termasuk kewajiban keluarga menjalankan perilaku hidup bersih dan
sehat.
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
4. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 334 tahun 2014 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat kesehatan Masyarakat
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
5
Pelayanan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Jiwa minimal D III belakang pendidikan D III
Keperawatan
Pelayanan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Usia Lanjut minimal D III belakang pendidikan D III
Keperawatan
Pelayanan kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Tradisional minimal D III belakang pendidikan D III
komplementer Keperawatan
Pelayanan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Gigi minimal D III belakang pendidikan S-1 Kedolkteran
Sekolah/masyarakat Gigi
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan promosi Muslina Yeni Penyuluh
kesehatan dan UKS Suryana Sumitra Perawat
IIp Dewarawati Perawat
Dewi Kusumawati Perawat
Pelayanan kesehatan Asmawati Sanitarian
lingkungan Deni Boy Sanitarian
Kurnia Agung Indra prastha Sanitarian
Pelayanan kesehatan Nurhayati Bidan
ibu, anak, dan keluarga Rebekka Rosaria R Bidan
berencana Noor Chaninah Perawat
Pelayanan gizi Sus Endriyati Nutritionis
6
Nur asiah Bidan
Sri Harjati Perawat
Adam Malik Situmorang Perawat
Murniati Perawat
Bagus Aditya Verdianto survailans
Pelayanan Kesehatan Suryana Sumitra Perawat
Jiwa
Upaya Kesehatan Usia Elly Setiawati Perawat
Lanjut
Pelayanan usaha Drg. Adhe S Dokter gigi
kesehatan gigi sekolah Yuliana Perawat gigi
dan masyarakat
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pelaksana
program dalam kegiatan rapat rutin UKM, mini lokakarya bulanan dan tri
bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung.
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Senter
Timbangan Sampah medis
Plastik sampah medis
Safety Bok
Rapid Test (Boraks, Formalin,
Rhodamin B dan Methelin Yellow)
Botol dan dirigen Sampling air
(pinjam labkesda)
Alat pembasmi nyamuk
Lem tikus
Kamper
Larvasida
Swing fog
Leaflet
Stiker tempat sampah
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan Tensimeter
keluarga berencana Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Lembar balik
8
Pelayanan gizi Leaflet
Panduan Diet
Food Model
Timbangan badan dan Mikrotois
Infantometri
Pelayanan pencegahan dan Leaflet/Brosur penyuluhan
pengendalian penyakit penyakit
Poster
Surveilans kematian kit
Blanko surveilans
Pedoman KLB
Swingfog
Senter
Alat-alat pelindung diri ILI
Alat kebersihan lingkungan
Pelayanan Kesehatan Jiwa PHN kit (tensi meter, timbangan,
stetoskop, senter, alat tulis,
termometer)
Leaflet penyakit
9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
1. Perencanaan ( P1)
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Upaya kesehatan
masyarakat. Yang terdiri dari rencana tahunan upaya kesehatan wajib dan rencana
tahunan upaya kesehatan pengembangan.
Petugas merencanakan kegiatan program pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah kesehatan dan kebutuhan masyarakat
Identifikasi ini dilakukan berdasarkan ada/tidaknya masalah kesehatan yang
terkait dengan setiap upaya kesehatan masyarakat tersebut. Upaya kesehatan
Masyarakat Puskesmas Kecamatan Cipayung melakukan Identifikasi masalah
kesehatan berdasarkan dari analisa cakupan kinerja program UKM selama 1
tahun melalui capaian dari program UKM wajib dan program UKM
pengembangan dan analisa kebutuhan masyarakat melalui Survey.
, Identifikasi kebutuhan masyarakat dilakukan bersama masyarakat melalui
pengumpulan data secara langsung di lapangan , kuisioner, kotak saran dan
atau masukan langsung dari masyarakat / sasaran program/upaya. Upaya
kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Cipayung.
b. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK)
Kepala Satuan Pelaksana UKM dan pelaksana UKM menyusun usulan kegiatan
berdasarkan hasil dari analisa cakupan kinerja program UKM dan analisa dari
Identifikasi kebutuhan masyarakat melalu Survey, kotak saran dan masukan
langsung dari masyarakat dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku, baik nasional maupun daerah, sesuai dengan masalah sebagai hasil
dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
Langkah ketiga yang dilakukan adalah menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan berdasarkan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang telah disetujui
oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Rencana Kerja Kegiatan/Plan Of Action)
10
dalam bentuk matriks (Gantt Chart). RPK di susun dalam tahunan dan dirinci
menjadi RPK bulanan.
2. Pelaksanaan Kegiatan ( P2 )
Pelaksanaan kegiatan adalah proses penyelenggaraan terhadap rencana tahunan
puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan masyarakat esensial maupun
rencana tahunan upaya kesehatan masyarakat pengembangan, dalam mengatasi
masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
Langkah-langkah Pelaksanaan sebagai berikut:
a) Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat,
perlu dilakukan pengorganisasian. Penyelenggaraan unit upaya kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Kecamatan Cipayung dikoordinasi oleh seorang
Kepala Satuan Pelaksana Kepala satuan Pelaksana UKM bertugas
mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKM
yang terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan. Masing-masing upaya/ program dilakukan oleh
pelaksana program yang bertanggung jawab terhadap menyelenggarakan
masing-masing program yang ditugaskan. Pengorganisasian dilaksanakan
dalam rangka penentuan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan.
b) Penyelenggaraan
Kepala Satuan pelaksana UKM dan pelaksana UKM terkait menyusun jadwal
kegiatan yang menyangkut target pencapaian, sasaran, lokasi, waktu dan
rincian tugas para penanggung jawab dan pelaksana yang tertuang dalam
Kerangka Acuan Kerja.
Dengan Tahapan :
Membuat jadwal kegiatan tahunan dan bulanan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Mengkoordinasikan dengan lintas sektor tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
Membuat pencatatan dan pelaporan
11
3. Pengawasan dan Pengendalian ( P3 ) Monitoring
Monitoring adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi
tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang
dilaksanakan. Untuk mencapai kinerja yang diharapkan kepala puskesmas dan
kepala satuan pelaksana UKM perlu melakukan monitoring dan pengendalian
terhadap proses pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat
dilakukan tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
Langkah langkah monitoring (P3) :
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
12
7. Mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat sesuai
kondisi sosial budaya wilayah setempat
8. Meningkatkan PHBS di tatanan rumah tangga, sekolah, tempat
kerja tempat umum dan fasilitas kesehatan
13
9 Pembinaan PKPR Dalam pembinaan dokter kecil dilakukan 2 hari:
a. a. Hari pertama memberikan 5 materi Pelayanan
Kesehatan
b. Peduli Remaja ( PKPR )
b. Hari kedua memberikan 2 materi
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Praktek
14
Kegiatan dan Rincian kegiatan
15
NO NAMA KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
10 Sosialisasi dan Pembinaan Pembinaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
Depot Air Minum Isi Ulang dilakukan dengan cara melakukan monitoring dan
(DAMIU) pembinaan langsung ke lokasi Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU) dan pertemuan di wilayah Kec.
Cipayung
11 Pengambilan Sampel Air Pengambilan sampel air minum (DAMIU) dilakukan
Minum (DAMIU) dengan cara melakukan pengambilan sampel air
minum dan kemudian dilakukan pemeriksaan ke
laboratorium
12 Pengambilan Sampel Air Pengambilan sampel air bersih (Pemukiman, PKM)
Bersih (Pemukiman, PKM) dilakukan dengan cara melakukan pengambilan
sampel air bersih dan kemudian dilakukan
pemeriksaan ke laboratorium
13 Pengelolaan / Pengelolaan / Pemusnahan limbah padat dilakukan
Pemusnahan Limbah dengan cara melakukan monitoring terhadap
Padat pengelolaan limbah padat di wilayah Kec. Cipayung
14 Pemeriksaan Limbah Cair Pemeriksaan limbah cair puskesmas dilakukan
Puskesmas dengan cara pengambilan sampel limbah cair
puskesmas dan kemudian dilakukan pemeriksaan
ke laboratorium
15 Penyegaran Jumantik Se- Penyegaran jumantik se-kecamatan dilakukan
Kecamatan dengan cara mengadakan pertemuan dan
pembinaan kepada kader jumantik
16 Melaksanakan Monitoring Melaksanakan monitoring PSN setiap hari Jumat
Pemberantasan Sarang oleh petugas sanitasi dan kader jumantik di rumah-
Nyamuk (PSN) rumah warga wilayah Kec.Cipayung
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Praktek
5. Pemeriksaan Laboratorium
6. Checklist
16
3. PELAYANAN KESEHATAN IBU ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (KIA
KB)
Tujuan Umum :
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bay
Tujuan Khusus :
1. Melakukan pelayanan antenatal sesuai standar
2. Melakukan pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan yang
kompeten
3. Melakukan pelayanan untuk ibu nifas sesuai standar
4. Melakukan pelayanan untuk neonatus sesuai standar
5. Melakukan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus
sesuai standar
6. Melakukan penanganan faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus sesuai standar
7. Melakukan pelayanan kesehatan bayi sesuai standar
8. Melakukan pelayanan kesehatan anak balita sesuai standar
9. Melakukan pelayanan keluarga berencana sesuai standar
2
Sosialisasi OVM
Peningkatan wawasan petugas dan BPM
Sosialiasi pemenfataan buku
KIA
3
Sosialisasi, Pembentukan
Peningkatan wawasan kader kesehatan
dan pembinaan kelas ibu
17
perkembangan, pemberian
vit. A, imunisasi dasar
lengkap)
7 Pemantauan Kesehatan
Anak balita dan pra sekolah
(pengukuran pertumbuhan,
Pemantauan balita resiko tinggi pemantauan
perkembangan, pemberian
vit. A, imunisasi dasar
lengkap)
8 Penyuluhan, orientasi,
sosialisasi, kesehatan
Pemantauan balita resiko tinggi reproduksi termasuk
keluarga Berencana
9 Penyuluhan, orientasi,
sosialisasi, kesehatan
Kesehatan reproduksi termasuk keluarga reproduksi termasuk
Berencana keluarga Berencanadi
masyarakat, Pos yandu dan
Catin
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Checklist
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
18
e) Terlaksananya pemantauan Garam Yodium pada siswa SD kelas IV dan
V
f) Terlaksananya pertemuan Koordinasi Petugas Gizi Masyarakat
g) Terlaksananya pendampingan kunjungan Balita Kasus Gizi Sangat Kurus
h) Terlaksananya Refreshing Motivator KP-Ibu
19
- Melakukan penyuluhan
- Petugas melakukan pencatatan dan
pelaporan
6 Monitoring Kader Posyandu - Membuat jadwal monitoring kader posyandu
- Menetapkan petugas yang memberikan
materi
- Menyiapkan materi
- Melaksanakan kegiatan monitoring kader
posyandu
- Melakukan pencatatan dan pelaporan.
20
Kegiatan
Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) meliputi:
a. Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
adapun kegiatannya Program HIV, Program TB, Program Kusta, Program
Imunisasi, Porgram ISPA Diare, P2B2,
Pelaksanaan kegiatannya melalui Sosialisasi, skreening, kunjungan rumah
untuk mencari kontak serumah dan pencarian pasien mangkir pengobatan,
pelayanan imunisasi kepada bayi, balita, anak sekolah dan calon pengantin,
pengendalian vektor
b. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidank Menular ( ( PTM )
Skreening penyakit tidak menular dan pengendalikan faktor resiko penyakit
tidak menular. Kegiatannya berupa Skreening kanker mulut rahim, Skreening
kardiovaskuler, Skreening kanker payudara, Prolanis, Posbindu
c. Surveilans Epidemiologi
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. Checklist
21
Tujuan Khusus :
Dalam pelaksanaannya Ketuk Pintu Layani dengan Hati bertujuan untuk :
1. Mengumpulkan data yang akurat
2. Memetakan permasalahan kesehatan
3. Mendapatkan prioritas masalah kesehatan
4. Mencari alternative pemecahan masalah kesehatan
5. Mendapatkan prioritas pemecahan masalah
6. Perbaikan terhadap berbagai masalah kesehatan di Provinsi DKI Jakarta.
N
KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
O
1. Pendataan a. Melakukan pendataan kesehatan keluarga dengan
menggunakan e-formulir
b. Pendataan dilakukan oleh petugas kesehatan dan
dapat dibantu oleh mahasiswa kesehatan yang
didampingi oleh kader kesehatan
c. Sasaran pendataan adalah setiap anggota
keluarga yang tinggal dalam satu rumah atau
setiap kepala keluarga
d. Rumah yang sudah dilakukan pendataan diberikan
stiker Ketuk Pintu Layani dengan Hati
2. Input SIKDA a. Pendataan dilakukan berbasis IT yang
menggunakan dukungan software khusus berupa
SIKDA OPTIMA
b. Data yang telah diinput dikirim langsung ke server
dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta
3. Menganalisa data a. Data dianalisa berdasarkan variable sasaran
meliputi data kependudukan, data PHBS, dan data
kesehatan
b. Analisa data untuk mencari masalah kesehatan,
hubungan antar variable dan factor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan menggunakan
tarikan SIKDA dalam bentuk excel
4. Paparan Hasil a. Membahas permasalahan
pendataan b. Membahas pemecahan masalah
(MMRW) c. Merencanakan rencana tindak lanjut
22
d. Melakukan tindak lanjut
e. Melakukan evaluasi tindak lanjut
f. Menandatangani kesepakatan rencana intervensi
5. Perumusan Melakukan perumusan masalah untuk menentukan
Masalah masalah prioritas
6. Perencanaan Membuat perencanaan intervensi masalah sesuai
Intervensi dengan permasalahan yang ditemukan
7. Monitoring dan Melaksanakan monitoring evaluasi terhadap
Evaluasi pelaksanaan kegiatan KPLDH
Pelaksanaan
KPLDH
Tujuan umum :
Terselengaranya Program Pelayanan Kesehatan Tradisional di wilayah Kecamatan
Cipayung.
Tujuan khusus :
1. Terbinanya Yankestrad dan terlaksananya pemberdayaan masyarakat di
Wilayah Kecamatan Cipayung
2. Tersosialisasinya Asuhan Mandiri di Puskesmas kecamatan Cipayung
3. Terbentuknya Kelompok Asuhan Mandiri di wilayah kecamatan Cipayung
23
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Metode :
1. survey /observasi
1. ceramah
2. tanya jawab
3. Asuhan Mandiri
4. Demontrasi,
5. Praktek
24
KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi Memberikan sosialisasi Kelurahan Siaga Sehat
Kelurahan Siaga Jiwa
Sehat Jiwa - Melakukan evaluasi kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi ke Satpel
UKM dan ke Ka.Puskesmas
2. Konseling Jiwa -Petugas menerima rujukan kasus dari BPU
-Petugas melakukan pengkajian dan anamnesa
-Petugas mendengarkan kelurahan
pasien/keluarga
-Petugas menggali keputusan tindakan yang
akan di pilih oleh pasien atau keluarganya.
-Petugas mencatat dalam buku register.
3. Rujukan Kasus Jiwa -Petugas menerima laporan pasien gangguan
jiwa dari dari kader/masyarakat
-Petugas Keswa Kec dan Kel mengadakan
kunjungan rumah.
-Petugas melakukan anamnesa kepada keluarga
-Petugas melaporkan ke dokter BPU untuk
menegakan diagnose dan surat rujukan
-Petugas kordinasi dengan RS dan merujuk
pasien.
4. Pencatatan dan -Petugas mengambil data kunjungan jiwa dari
Pelaporan Sikda yang ada di BPU
-Petugas mencatat ,merekap laporan dan
melaporkan ke sudinkes by email .
25
9. UPAYA KESEHATAN LANJUT USIA ( LANSIA )
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesejahteraan pengetahuan dan penyegaran kembali
kepada lansia dan kader lansia.
Tujuan Khusus :
1. Terbinanya seluruh lansia di wilayah Puskesmas Kecamatan Cipayung
2. Menjalin kerjasama antaralansia dan kaderlansia di wilayah
3. Meningkatkan pengetahuan kader lansia dalam upaya menjalankan
kegiatan posyandu lansia
4. Promotif dan preventif. prilaku hidup sehat
5. Terjalinnya silahturahmi antar lansia sehingga menimbulkan rasa
kekeluargaan
6. Sosialisasi format pencatatan dan pelaporan
No Kegiatan RincianKegiatan
1 Pembinaan lansiaTK 1.Membuat jadwal kegiatan
Keluarahan 2.Melakukan koordinasi dengan petugas
Lansia Kelurahan
3. Membuat undangan
4. Membuat daftar hadir
5. Melakukan Pre test dan Post test
6. Evaluasi hasil kegiatan
7. Pencatatan dan pelaporan
26
Metode
Koordinasi
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
27
3 Intervensi 1. Pembuangan karang gigi
2. 2. Pemeriksaan mulut, pengobatan sementara
3. Aplikasi fluor:
a) Melalui pasta gigi
b) Melalui kumur-kumur
4. Suface protection, fissure sealant, kegiatan
scalling, penambalan dengan metode ART,
pencabutan, rujuk.
28
BAB V
LOGISTIK
29
Pelayanan kesehatan Lembar balik 2
tradisional komplementer
Pelayanan kesehatan ketuk PHN Kit (tensi meter, 18
timbangan, stetoskop,
pintu layani dengan hati
senter, mikrotois,
termometer)
Elat elektronik input data 18
30
BAB VI
31
A. TATALAKSANA MANAJEMEN RISIKO UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
Tatalaksana manajemen risiko pelaksanaan program meliputi kegiatan :
1. Identifikasi risiko
Masing-masing unit pelayanan dan jaringan puskesmas menyusun daftar
risiko yang berpotensi membahayakan pasien dan petugas yang bisa
didapatkan dari:
1) Hasil temuan pada audit internal
2) Keluhan pasien/pelanggan Puskesmas
3) Adanya insiden atau kejadian berbahaya yang pernah terjadi diunit
pelayanan tersebut
4) Daftar risiko yang telah teridentifikasi, dicatat dalam formulir identifikasi
managemen risiko puskesmas dan dilaporkan kepada tim mutu puskesmas
2. Analisis risiko ( risk assessment)
Daftar risiko yang telah di identifikasi kemudian dilakukan analisis,
menganalisis dengan cara melihat hasil pemantauan managemen risiko yang
yang mengalami masalah dan dilakukan RTL maupun pengendalianya.
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko dilakukan pada kasus yang telah teridentifikasi di analisis yaitu
yang merupakan prioritas untuk dilakukan pemecahan masalah.
4. Tindakan atau perbaikan
Jika diperlukan tindakan perbaikan maka Tim K3 merekomendasikan rencana
tindakan perbaikan dan monitoring terhadap tindakan perbaikan. Setiap
tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala Puskesmas dan
dikomunikasikan kepada petugas puskesmas lainnya.
32
BAB VII
KESELAMATAN
RISIKO/MASAL UPAYA
AH POTENSIAL PENANGA EVALUASI
N PENYEBAB PENCEGAHA
PELAYANAN YANG NAN JIKA PELAPORAN &TINDAK
O TERJADINYA N RISIKO
MUNGKIN TERKENA LANJUT
TERJADI RISIKO
1 Promosi Timbangan Penempat Penempat Rujuka Bertahap dari Tidak ada
Kesehat Jatuh an an petugas kejadian
an timbanga timbanga kesehatan ke
n yang n yang puskesmas
tidak kuat dan terdekat
sesuai sesuai
standar standar
2 Kesehat Pencemara IPAL tidak IPAL Penanggul Bertahap dari Tidak ada
an n sesuai sesuai angan, Suku Dinas, kejadian
Lingkung pembuang standar standar Pengobata Dinas
an an limbah n, Rujukan Kesehatan,
medis dampak KLH
pencemara
n
3 KIA/ KB Pembuang Pembuan Petugas Penanggul Bertahap dari Tidak ada
an limbah gan Spuit membaw angan, petugas kejadian
Infeksius dan a savety pengobata kesehatan ke
limbah box untuk n koordinator
medis pembuan program
gan spuit
habis
pakai
4 GIZI Cara Tidak ada Pengawa Penanggula Bertahap dari Tidak ada
pengolaha pengawas san ngan, petugas kejadian
n makanan an tempat tempat pengobatan kesehatan ke
dan pengolah pengolah , rujukan koordinator
minuman an an dampak program
makanan makanan pengolahan
dan dan makanan
minuman minuman tidak benar
5 Pencega Fogging 1. Tidak 1. Disediakan 1. Penangula Bertahap dari Sudah
han tersedia tempat ngan, petugas menggunaka
Penyakit Bagi tempat untuk pengobata kesehatan ke n masker/
lingkungan: pembuanga pembuang n koordinator APD dan
Pembuang n insektisida an 2. Penangula program bekerja
an 2. Terpaparny insektisida ngan, sesuai
insektiside a insektisida 2. Memperhat pengobata dengan SOP
a 3. Terhirupnya ikan arah n, rujuk (Daftar Tilik)
sembarang asap foging angin pada dampak
tempat 4. Suara bising waktu pencemara
mesin saat penyempro n
Bagi dinyalakan tan 3. Penangula
petugas: 3. Penggunaa ngan,
1. Terpap n masker pengobata
ar Penggunaa n, rujuk
cairan n earplag dampak
iritan pencemara
2. Polusi n
udara 4. Penangula
3. Polusi ngan,
suara pengobata
n, rujuk
dampak
pencemara
n
6 Lansia Pembuang Pembuan Petugas Penanggul Bertahap dari Tidak ada
an limbah gan Spuit membaw angan, petugas kejadian
infeksius dan a savety kesehatan ke
33
limbah box untuk pengobata koordinator
medis pembuan n program
gan spuit
habis
pakai
7 Kesehat Pasien PK Adanya Koordinasi Berkoordinas Bertahap dari Tidak ada
an jiwa pada saat pasien PK dengan PKM i lintas sektor PKM kejadian
petugas Kelurahan dan dengan baik Kelurahan, ke
merujuk RS Duren kepada RS RS Duren
Sawit dalam Duren Sawit Sawit
memfasilitasi maupun
rujukan PKM
Kelurahan
8 BATRA Resiko Ketidakcocoka Pengawasan Penanggul Bertahap dari Tidak ada
terjadinya n dan efek saat angan, petugas kejadian
alergi interaksi obat memberikan pengobata kesehatan ke
karena obat n koordinator
ketidakcoc program
okan obat
9 UKGS Pembuan Pembua Petugas Penanggul Bertahap Tidak ada
gan ngan membaw angan, dari petugas kejadian
limbah Spuit a savety pengobata kesehatan ke
infeksius dan box n koordinator
limbah untuk program
medis pembua
ngan
spuit
habis
pakai
1 KPLDH Penularan Warga yang Memakai Penangulan Bertahap ke Tidak ada
0 penyakit sedang sakit APD gan, koordinator kejadian
saat pengobatan program
pendataan , rujuk
34
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
35
PENUTUP
36