Laporan PPL Fkip Unila

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 30

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI, TABEL, GAMBAR, LAMPIRAN .................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan PPK.................................................... 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan PPK ................................................................. 3
1.3 Sasaran Pelaksanaan PPK................................................................ 4
1.4 Ruang Lingkup PPK ........................................................................ 4
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPK FKIP UNILA ...................... 5

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PPK FKIP UNILA


2.1 Tahap Observasi ............................................................................. 6
2.2 Tahap Praktik Mengajar Terbimbing .............................................. 19
2.3 Tahap Praktik Mengajar Mandiri .................................................... 20
2.4 Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................ 22
2.5 Pelaksanaan Program Unggulan ...................................................... 22

BAB III HAMBATAN DAN PENANGGULANGAN


3.1 Hambatan-hambatan ....................................................................... 23
3.2 Penanggulangan .............................................................................. 24
vi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 25
4.2 Saran ................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 27


LAMPIRAN .............................................................................................. 28
A. Perangkat Pembelajaran
B. Laporan Mingguan
C. Foto-foto Lokasi dan Kegiatan PPK
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Profesi Kependidikan (PPK)


Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan.
Seorang calon guru dituntut untuk mengetahui berbagai hal antara lain
mengetahui keberhasilannya yang tidak hanya ditentukan dari faktor
penguasaan materi dan teori namun prakteknya juga. Banyak orang pandai,
cerdas dan mudah menerima penjelasan dari orang lain akan tetapi ia
mengalami kesulitan dan tidak mengetahui bagaimana cara untuk
menyampaikan dan menjelaskan ilmunya kepada orang lain.

Hal-hal di atas merupakan suatu kriteria yang harus dipenuhi seorang calon
guru. Sebagai seorang guru, ia tidak hanya sekedar pandai teori tetapi juga
harus pandai dalam prakteknya, yaitu harus bisa menyampaikan apa yang ia
ketahui dan dipandang kondusif dengan kondisi siswa. Guru harus memiliki
pengalaman mengajar agar dapat menguasai kelas dengan baik. Selain itu,
kepribadian seorang guru juga sangat diperhatikan dalam kegiatan belajar
mengajar.

Pengalaman mengajar tidak saja memudahkan guru dalam proses belajar


mengajar di saat-saat berikutnya, tetapi juga memberikan penjelasan dalam
pencapaian tujuan umum dan khusus yang telah direncanakan. Secara idealis,
semakin banyak kuantitas mengajar, maka seorang pendidik akan lebih mampu
mengetahui kondisi dan situasi kelas yang sebenarnya, sehingga meningkatkan
kualitas pendidikan akhirnya akan tercapai.

Atas dasar inilah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas


Lampung sebagai pencetak tenaga keguruan menjadikan kegiatan Praktik
2

Profesi Kependidikan (PPK) sebagai salah satu kegiatan intrakurikuler.


Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat menimba pengalaman
langsung yang nantinya akan dijadikan modal sekaligus bekal sehingga kelak
menjadi tenaga kependidikan sesuai yang diharapkan sekolah.

Praktik Profesi Kependidikan (PPK) bagi mahasiswa FKIP merupakan


semester dalam kurikulum, yang merupakan program pelatihan mahasiswa
untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah
didapat selama mengikuti perkuliahan serta pengalaman lapangan pribadi
kepada bidang tugas kependidikan yang sesungguhnya. PPK terdiri atas dua
bagian utama yaitu observasi di sekolah yang bertujuan agar mahasiswa dapat
mengenal dan memahami kondisi lingkungan sekolah, organisasi sekolah serta
program-program sekolah. Kegiatan kedua berupa praktik melaksanakan
pengajaran administrasi sekolah dan ekstrakurikuler.

Atas dasar pemikiran tersebut, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Lampung (FKIP Unila) yang dipersifikasi mempersiapkan calon-
calon pendidik yang professional mewajibkan kepada seluruh mahasiswanya
untuk melaksanakan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) ke sekolah- sekolah
yang telah dipercaya untuk membantu program ini. SMK Miftahul Ulum
merupakan salah satu sekolah yang dipercaya oleh FKIP Unila untuk menjadi
tempat pelaksanaan PPK Tahun 2017/2018.

Seiring dengan telah berakhirnya pelaksanaan Praktik Profesi Kependidikan


(PPK) Tahun Ajaran 2017/2018 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,
maka segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan PPK perlu
dituangkan dalam laporan tertulis yang diharapkan dapat memberikan
konstribusi ataupun input bagi mahasiswa praktikan, sekolah dan FKIP Unila.
3

1.2 Tujuan PPK FKIP Unila


Secara umum tujuan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) adalah untuk
membentuk pribadi calon guru yang memiliki seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, nilai dan sikap yang cerdas dalam menyelenggarakan pendidikan
dan pengajaran.Secara terperinci tujuan Praktik Profesi Kependidikan (PPK)
ini antara lain:

a. Untuk membentuk dan atau meningkatkan sikap dan kemampuan calon


guru atau tenaga pendidik yang profesional.
b. Agar lebih memahami persyaratan dan tuntutan kurikulum dalam rangka
meningkatkan kompetensi dasar keilmuan dari disiplin ilmu dan bidang
studi masing-masing.
c. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalaman secara baik
selama pelatihan;
d. Mengenal berbagai keterampilan dasar mengajar, keterampilan
pembelajaran di kelas dan manajemen kelas.
e. Mampu mengambil keputusan dan langkah-langkah kerja secara tepat dan
profesional.
f. Mengenal secara cermat lingkungan administratif, akademik dan sosial
tempat pelatihan prajabatan secara langsung;
g. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan
terintegrasi dalam situasi nyata dibawah bimbingan guru pembimbing.
h. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai ke dalam kehidupan
nyata di sekolah atau institusi lainnya.
i. Memacu mengembangkan sekolah atau institusi lainnya dengan cara
menumbuhkan motivasi atas kekuatan sendiri.
j. Meningkatkan hubungan kemitraan antara FKIP Unila dengan pemerintah
daerah, sekolah, dan lembaga terkait.

Selain itu juga, seorang guru diharapkan memiliki keterampilan proses belajar
mengajar dan mengelola kelas. Dengan demikian diharapkan seorang calon
4

guru mempunyai seperangkat pengetahuan, nilai serta pola tingkah laku yang
diperlukan dalam profesinya.

Tujuan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) yaitu pembentukan


profesionalisme guru atau tenaga kependidikan yang lain. Dengan demikian
diharapakan pribadi calon guru (pendidik) memiliki seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, nilai, dan sikap serta cakap dalam penyelenggaraan pendidikan
dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.

1.3 Sasaran PPK


Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini, FKIP
khususnya mengadakan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) yang tentunya
mempunyai sasaran yaitu untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan
mahasiswa FKIP dalam profesinya karena tanpa pengalaman mengajar maka
mahasiswa FKIP tidak akan sesuai yang diharapkan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di negara ini.

Sasaran Praktik Profesi Kependidikan (PPK) juga agar pribadi calon guru
memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan serta sikap dan tingkah laku
yang diperlukan bagi profesinya, serta mampu dan tepat menggunakannya
dalam penyelengggaraan pendidikan baik di dalam sekolah maupun di luar
sekolah.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan PPK


Ruang lingkup Praktik Profesi Kependidikan (PPK) meliputi antara lain :
a. Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas
b. Pengolahan kelas
c. Administrasi kelas
d. Pengorganisasian kurikulum
e. Pengorganisasian komponen pendidikan yang lain

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPK FKIP Unila


5

Pada periode pelaksanaan PPK ini para praktikan terpilih untuk melaksanakan
Program Pengalaman Lapangan di SMAN 1 Negara Batin Kecamatan Negara
Batin Kabupaten Way Kanan. Praktik Profesi Kependidikan (PPK) ini
memakan waktu 6 minggu terhitung mulai 17 Juli 2017 sampai 04 Agustus
2017, dan rincian kegiatan sebagai berikut :

1) Survey Pra PPK : 06 Juli 2017


2) Pelepasan peserta PPK ke Sekolah : 12 Juli 2017
3) Masa Perkenalan, Pembagian Jadwal,
dan Penyusunan Perangkat : 14 – 15 Juli 2017
4) Masa PPK Terbimbing : 24 – 29 Juli 2017
5) Masa PPK Mandiri : 31 Juli – 25 Agustus 2017
6) Ujian PPK : 29 Agustus 2017
7) Penarikan : 04 September 2017
6

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PPK

2.1 Tahap Observasi


Kegiatan awal yang dilakukan mahasiswa PPK adalah observasi. Observasi
adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan dalam PPK yang
memungkinkan mahasiswa mengenal dengan baik lapangan yang kelak akan
menjadi tempat tugasnya. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengenali
kondisi, situasi sarana dan prasarana yang tersedia disekolah. Observasi ini
dimaksudkan juga untuk menjajaki proses belajar mengajar dikelas antara lain
proses penyampaian materi oleh guru pamong dan aktivitas siswa.

Sebelum melaksanakan PPK, Mahasiswa diberi pembekalan pada 05 Juni di


gedung aula A FKIP Unila dan diadakan pelepasan pada tanggal 12 Juli 2017
di GSG Universitas Lampung. Sebelum melaksanakan Praktik Profesi
Kependidikan (PPK) biasanya harus melaksanakan observasi terlebih dahulu
terhadap kondisi sekolah. Berikut hasil dari observasi yang telah kami lakukan
antara lain:

2.1.1 Sejarah Berdirinya Sekolah


SMK Miftahul Ulum Pampangan terletak di Desa Pampangan
Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Sekolah Menengah
Kejuruan yang berdiri dan mulai beroperasi pada tahun 2015 dengan
membuka jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Komputer dan
Jaringan (TKJ), dan Akuntansi (keuangan). Sekolah ini hadir dengan
kelengkapan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar dan
mengajar serta praktik sesuai dengan jurusan. Bangunan gedung yang
terdapat di sekolah ini terdiri dari :
7

a. 3 Ruang Kelas
b. 1 Ruang Kepala Sekolah
c. 1 Ruang TU
d. 1 Ruang Guru
e. 1 Ruang Praktik TSM
f. 1 Lab Komputer
g. 1 Toilet Guru
h. 1 Toilet Siswa
i. 1 Dapur
j. 1 Gudang
k. 1 Mushola
l. 1 Parkiran

2.1.2 Situasi dan Kondisi Sekolah


SMK Miftahul Ulum terletak di Jl. Raya Pampangan, Desa Pampangan,
Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat. Sekolah ini terletak di
daerah yang strategis sehingga tidak menganggu jalannya proses belajar
mengajar.

1. Profil Sekolah
- Nama Sekolah : SMK MIFTAHUL ULUM
- Status sekolah : Swasta
- Alamat Sekolah : Jl. Raya Pampangan
- Desa : Pampangan
- Kecamatan : Sekincau
- Kabupaten : Lampung Barat
- Kode pos : 34885
- Nama Kepala Sekolah : Yakut, S.Pd.I
- Bentuk Pendidikan : SMK
- Status Kepemilikan : Yayasan
- Tahun didirikan : 2015
- Tahun Operasional : 2015
8

- Kurikulum : KTSP dan K13


- Luas Tanah : 16,500 M²
- NSS :-
- NPSN : 10814710
- Akreditasi Sekolah :-
- SK Pendirian Sekolah : S.K.NO.14-XI.1998
- Tanggal SK Pendirian : 2002-06-23
- SK Izin Operasional : -421.5/2000/II.01/XII/2010

2. Visi Sekolah
“Menjadi Sekolah Berstandar Nasional Yang Mampu Mencetak Insan
Terdidik, Unggul Terampil Dan Mandiri Dalam Prestasi Berdasarkan
IMTAQ.”

3. Misi Sekolah
a. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi
yang dimiliki.
b. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga
setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai kompetensi yang
dimiliki.
c. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
budaya bangsa sehingga menjadi kearifan dalam bertindak.
d. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan konsekuen.
e. Menerapkan manajemen partisipatif yang melibatkan seluruh warga
sekolah dan masyarakat.

4. Tujuan Sekolah
a. Menyiapkan peserta didik yang cakap dan kompeten serta menerapkan
budi pekerti luhur.
b. Menyiapkan lulusan yang berkompetensi dan mampu menciptakan
peluang kerja dengan sikap mandiri.
c. Menyiapkan tenaga kerja yang siap kerja dan profesional.
9

d. Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing ke jenjang perguruan tinggi.

5. Keadaan Siswa, Guru dan Sarana Prasarana


a. Keadaan Siswa :
Jenis Kelamin
No Kelas Rombel Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. X 14 11 1 25
2. XI 13 4 1 17
3. XII 9 3 1 12
Jumlah 36 18 3 44

b. Keadaan Guru:

MENURUT JENIS MENURUT


MENURUT STATUS
KELAMIN GOLONGAN
NON
L P LP PNS JML Gol II Gol III Gol IV
PNS
7 10 17 - 17 17 - - -

c. Keadaan Sarana Prasarana :


RUSAK RUSAK
No JENIS/RUANG BAIK JML KET
RINGAN BERAT
1 Ruang Kelas 3 3
2 Ruang Kepsek 1 1
3 Ruang TU 1 1
4 Ruang Guru 1 1
5 Perpustakaan 1 1
6 Lab Komputer 1 1
7 Toilet Guru 1 1
8 Toilet Siswa 1 1
9 Gudang 1 1
10 Dapur 1 1
10

11 Mushola 1 1
12 Tempat Parkir 1 1

6. Data Kepala Sekolah, Mahasiswa PPL, serta Guru Pamong


Nama
No Nama NIP Pangkat/gol Keterangan
Mahasiswa
1. Yakut, S.Pd.I. - - Anggi Dwi Kepala
Larasati Sekolah dan
guru pamong
(Guru PPKN)
2. Iin Maipana, S.S. - - Kartika Soraya Guru Pamong
(Guru Bahasa
Perancis)
3. Zuniarti, S.Pd. - - Dianitia Rizka Guru Pamong
Oktari dan Neni (Guru Bahasa
Agustin Indonesia)
4. Desi Ratnasari - - Cindy Yolinda Guru Pamong
(Guru
Akuntansi)
5. Agung Widadi - - Adelia Gebrinna Guru Pamong
(Guru BK)
6. Desi Candriani, - - Jihan Rifka Guru Pamong
S.Pd. Nabilla dan (Guru Kimia)
Iqbal Taufik
Nugraha

7. Siddiq Widodo, - - Siska Yuliza Guru Pamong


S.Pd. (Guru
Matematika)
11

2.1.3 Pengenalan Keadaan Siswa


1. Kondisi Siswa SMK Miftahul Ulum
Semua siswa SMK Miftahul Ulum diwajibkan mengikuti secara efektif
seluruh kegiatan belajar mengajar serta memenuhi dan mentaati semua
peraturan yang berlaku. Jumlah keseluruhan siswa SMK Miftahul Ulum
adalah kurang lebih 45 siswa. Jumlah siswa pada tahun 2017/2018, untuk
setiap kelas adalah sebagai berikut :

a. Kelas X berjumlah : 25 siswa/i


b. Kelas XI berjumlah : 17 siswa/i
c. Kelas XII berjumlah : 12 siswa/i

Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar akan menghasilkan bila


dalam pengelolaan kelas berjalan dengan baik. Pengelolaan kelas yang
dilaksanakan dengan cara penerapan KTSP untuk kelas XII dan kelas XI
dan Kurikulum 2013 kelas X. Oleh karena itu, adanya tanggung jawab dari
guru untuk memberi motivasi kepada anak didik sehingga akan tercipta
pengelolaan kelas yang baik. Waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
di SMK Miftahul Ulum adalah sebagai berikut :

a. Hari Senin di mulai pukul 07.30 s/d 14.30 WIB


b. Hari Selasa – Kamis di mulai pukul 07.30 s/d 14.15 WIB
c. Hari Jum’at di mulai pukul 07.30 s/d 11.00 WIB
d. Hari Sabtu di mulai pukul 07.30 s/d 11.30 WIB

2. Kegiatan Kesiswaan
SMK Miftahul Ulum memiliki beberapa macam kegiatan kesiswaan yang
dapat dijadikan wadah bagi siswa untuk pengembangan diri, baik
pengetahuan berorganisasi dan kepemimpinan, bakat maupun minat.
Kegiatan kesiswaan, yang ada di sekolah ini antara lain :
12

a. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)


b. Praja Muda Karana (Pramuka)
c. Olahraga

2.1.4 Observasi Tugas dan Peranan Perangkat Sekolah


1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manager,
Administrator, dan Supervisor.

a. Kepala Sekolah selaku Edukator


Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses Belajar
Mengajar secara efektif dan efisien.

b. Kepala Sekolah selaku Manager


Bertugas :
1. Menyusun perencanaan
2. Mengorganisasikan kegiatan
3. Mengarahkan kegiatan
4. Mengkoordinasikan kegiatan
5. Melaksanakan pengawasan
6. Melakukan Evaluasi kegiatan
7. Menentukan kebijakkan
8. Mengadakan Rapat
9. Mengambil keputusan
10. Mengatur proses Belajar Mengajar
11. Mengatur Administrasi :
- Ketatausahaan;
- Siswa;
- Ketenagaan;
- Sarana dan prasarana;
- Keuangan / RAPBS.
12. Mengatur Organisasi Intra Sekolah ( OSIS )
13. Mengatur hubungan Sekolah dengan Masyarakat dan Instansi
terkait.
13

c. Kepala Sekolah selaku Administrator


Bertugas menyelenggarakan Administrasi :
1. Perencanan ;
2. Pengorganisasian;
3. Pengarahan;
4. Pengkoordinasian;
5. Pengawasan;
6. Kurikulum;
7. Kesiswaan
8. Ketatausahaan;
9. Ketenagaan;
10. Kantor;
11. Keuangan;
12. Perpustakaan;
13. Laboratorium;
14. Ruang keterampian/kesenian;
15. Bimbingan Konseling;
16. UKS;
17. OSIS;
18. Media;
19. Gudang;
20. 9K

d. Kepala Sekolah selaku Supervisor


Bertugas menyelenggarakan supervises:
1. Proses belajar mengajar;
2. Bimbingan dan Konseling;
3. Kegiatan Ektrakurikuler / Ekskull;
4. Kegiatan ketatausahaan;
5. Kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait;
6. Sarana dan prasarana;
7. Kegiatan OSIS;
14

2. Guru
Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab guru meliputi :
a. Membuat perangkat program pengajaran
- Prota
- Prosem
- RPP
- Program Mingguan Guru
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan
umum dan ulang akhir;
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan;
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan;
f. Mengisi daftar nilai siswa;
g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengatahuan)
kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar;
h. Membuat alat pelajaran / alat peraga;
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni;
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum;
k. Melaksanakan tugas tertentu di Sekolah;
l. Mengadakan pengembangan program pengajarn yang menjadi tanggung
jawabnya
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa;
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran;
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang paktrikum;
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkatnya.

3. Wali Kelas
Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam tugas :
a. Pengelolaan Kelas;
15

b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :


1. Denah tempat duduk siswa
2. Papan absensi siswa;
3. Daftar pelajaran kelas;
4. Daftar piket kelas;
5. Buku absensi siswa;
6. Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas;
7. Tata tertib kelas.
c. Penyusunan pembuatn statistic bulanan siswa;
d. Pengisisan daftar kumpulan nilai siswa ( legger );
e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa;
f. Pencatatan mutasi siswa;
g. Pengisisan Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar / Raport;
h. Pembagian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar / Raport.

4. Kepala Tata Usaha Sekolah


KTU mempunyai tugas melaksanakan Ketata Usahaan Sekolah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam berbagai kegiatan antara
lain :
a. Penyusunan Program Kerja Tata Usaha Sekolah
b. Pengolahan keuangan Sekolah
c. Penyusunan administrasi ketenagan dan siswa
d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai Tata Usaha Sekolah
e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
f. Penyusunan dan penyajian data / statistic sekolah
g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9K
h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan Ketatausahaan
secara berkala.

5. Teknisi Media atau Operator


Teknisi Media membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan :
a. Merencanakan pengadaan alat-alat media
16

b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media


c. Menyusun program kegiatan Teknisi Media
d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat media
e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat media
f. Menyusun laporan pemanfaatan alat-alat media.

2.1.5 Observasi Tugas dan Peranan Guru/Guru Pamong


1. Peranan Guru Terhadap Siswa
Tugas guru sehari-hari bukanlah hanya sekedar melakukan kegiatan belajar
mengajar tetapi juga membimbing, mendidik, membantu siswa dalam
kesulilan, mengevaluasi kegiatan siswa, melaksanakan administrasi dan
sebagainya. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam
berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa adalah :

a. Membantu siswa mengembangkan perilaku positif


b. Mendorong siswa menumbuhkan sikap percaya diri
c. Bersikap lunak dan baik didalam maupun diluar kelas
d. Menampilkan kesungguhan dalam mengajar.
e. Mengembangkan hubungan yang harmonis antar pribadi dalam kelas
maupun diluar kelas.
f. Mengangani tingkah laku siswa yang tidak diinginkan dengan adanya
hubungan yang baik dan wajar antara guru dengan siswa, maka kegiatan
belajar mengajar akan tercapai dengan baik.

2. Peranan dan Tugas Wali Kelas


Wali kelas memiliki tugas membantu Kepala Sekolah dalam hal:
a. Mengatur penyelenggaraan hubungan sekolah dengan orang tua /wali
Murid.
b. Membina hubungan antara sekolah dan Bimbingan Konseling Sekolah
c. Pembinaan dan pengembangan hubungan sekolah dengan lembaga
pemerintahan atau swasta.
d. Penyusunan laporan kegiatan humas.
17

3. Peranan dan Tugas Guru Pamong


Dalam melaksanakan Praktik Profesi Kependidikan (PPK), setiap
mahasiswa calon guru/praktikan dibimbing oleh seorang guru pamong yang
memiliki tugas antara lain :
a. Membimbing mahasiswa untuk membuat perangkat pembelajaran
b. Memberi kesempatan untuk mengobservasi keadaan kelas yang akan
diajar.
c. Menentukan kelas yang akan diajar.
d. Membimbing mahasiswa dalam menentukan metode dalam proses
pembelajaran di kelas.
e. Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah selama latihan
mengajar.
f. Mengevaluasi cara mengajar mahasiswa, perangkat pembelajaran yang
disusun dan hubungan sosial mahsiswa di sekolah.
g. Membuat laporan hasil pelaksanaan PPK kepada dosen pembimbing
lapangan

4. Peranan dan Tugas Guru Piket


a. Bertanggung jawab atas KBM disekolah
b. Menjaga ketertiban dan keamanan sekolah
c. Mengambil kegiatan yang diperlukan untuk ketertiban dan keamanan
sekolah
d. Mengusahakan agar kelas-kelas yang kosong karena guru berhalangan
hadir mendapatkan guru pengganti
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara hari Senin dan hari-hari
Nasional
f. Melarang atau mengizinkan. seorang siswa / sekelompok siswa untuk
meninggalkan sekolah pada jam pelajaran tertentu.
g. Mencatat kehadiran guru sehari-hari
h. Mencatat dalam bentuk piket kejadian disekolah selama bertugas
i. Melaporkan kepada Kepala Sekolah/wakil kepala sekolah hal-hal yang
dianggap penting
18

j. Membagi/mengumpulkan kembali presetasi dan buku kegiatan harian


kelas

5. Tugas Guru Mata Pelajaran


a. Membuat rencana Semester / tahunan mata pelajaran masing-masing
b. Membuat PSP/SP sebelum mengajar
c. Bertanggung jawab atas pencapaian target kurikulum mata pelajaran
masing-masing
d. Mencatat dan melaporkan hasil belajar siswa
e. Membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam proses belajar
mengajar
f. Bersedia menjadi guru yang berhalangan hadir
g. Menyelesaikan sendiri masalah siswa dalam hubungan dengan guru
mata pelajaran yang diajarkan
h. Memberikan absensi siswa
i. Mencatat kartu/ulangan dan mcngembalikan kepada siswa
j. Mencatat dan menandatangani buku kegiatan kelas setelah selesai
mengajar.

2.1.6 Observasi Keadaan dan Hubungan dengan Teman Sejawat


1. Keadaan dan Hubungan dengan Teman Sejawat
Dalam melaksanakan kegiatan PPK, praktikan membina hubungan yang
harmonis dengan semasa praktikum. Peserta PPK, di SMK Miftahul Ulum
terdiri dari 9 orang dari berbagai program studi. Mahasiswa PPK tersebut
hubungannya terjalin dengan baik karena memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi, selain itu mahasiswa PPK lebih mengutamakan menjaga nama
baik almamater sehingga kerjasama antar praktikan sangat penting.
Setelah mengajar biasanya masing-masing praktikan menceritakan hal-hal
yang terjadi di kelas, sehingga bisa mencari solusi secara bersama-sama,
bertukar pikiran atas setiap persoalan yang dihadapi, baik dalam
menghadapi tingkah laku siswa maupun masalah lain selama
berlangsungnya kegiatan PPK.
19

Di awal pelaksanaan PPK antara praktikan atau dengan yang lain masing
dalam proses adaptasi sehingga perbedaan pendapat sering terjadi, akan
tetapi seiring berjalannya waktu dan interaksi pada setiap harinya
menjadikan praktikan saling memahami sifat dan karakter masing-masing.
Berikut ini daftar nama praktikan di SMK Miftahul Ulum Tahun Pelajaran
2017/2018.

NO. Nama Program Studi


1 Adelia Gebrinna BK
2 Anggi Dwi Larasati PKN
3 Cindy Yolinda Ekonomi
4 Dianita Rizka Oktari Bahasa Indonesia
Nurha
5 Iqbal Taufik Nugraha Kimia
ji 6 Jihan Rifka Nabilla Kimia
7 Kartika Soraya Bahasa Prancis
8 Neni Agustin Bahasa Indonesia
9 Siska Yuliza Matematika

2.2 Tahap Praktik Mengajar Terbimbing


Tahapan setelah observasi dan pengenalan dengan situasi sekolah sebagai
rangkaian kegiatan program PPK bagi mahasiswa adalah praktik mengajar
terbimbing. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar praktikan
dibimbing oleh guru pamong. Guru pamong bertugas membimbing praktikan
yaitu dengan membantu merencanakan kegiatan belajar mengajar yang
berhubungan dengan :

a. Urutan bahan pelajaran


b. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan bahan pelajaran
c. Evaluasi yang meliputi lama waktu tes, bentuk soal, dan cara penilaian
20

d. Mengevaluasi kegiatan mahasiswa dalam pelatihan pengalaman


lapangan berdasarkan pola dan sistem instruksional yang telah
ditentukan
e. Menetapkan penampilan mahasiswa dalam melaksanakan pengalaman
lapangan
f. Menilai penampilan mahasiswa
g. Memberikan umpan balik (feedback) dalam penyajian teori pengalaman
h. Memberikan keterampilan-keterampilan dalam mengajar seperti :
1. Memulai dan mengakhiri pelajaran
2. Keterampilan mengelola kelas
3. Keterampilan bertanya
4. Keterampilan memberi penguatan
5. Keterampilan memberi materi
6. Keterampilan membuat metode dan media pengajaran

Diawali pertemuan dengan praktikan pertama dengan saling berkenalan


terhadap anak-anak SMK Miftahul Ulum. Praktikan melakukan observasi
selama ± 2 hari untuk melihat bagaimana guru mengajar pada kelas tersebut.
Kemudian praktikan mengajar menyesuaikan dengan kebiasaan yang ada,
namun dalam perjalanannya berusaha menyisipkan hasil perkuliahan ke
dalam proses pembelajaran sehingga metode pembelajaran yang diperoleh
selama perkuliahan dapat dirasakan aplikasinya dalam kelas sebenarnya.

2.3 Tahap Praktik Mengajar Mandiri


Masa latihan mandiri adalah masa praktikan melaksanakan latihan belajar
mengajar secara mendiri (tanpa ditunggu guru pamong). Meskipun sudah
mandiri namun dalam kegiatan belajar mengajar tetap dikontrol dan
dibimbing oleh guru pamong, perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP
dan media pembelajaran tetap dikonsultasikan dengan guru pamong. Hal-hal
yang harus dikuasai oleh praktikan dalam masa latihan mandiri adalah:
a. Keterampilan membuka dan mengakhiri pelajaran
b. Keterampilan Menjelaskan
21

c. Keterampilan Bertanya
d. Keterampilan Memberi Penguatan
e. Keterampilan Mengadakan Variasi
f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
g. Keterampilan Mengelola Pembelajaran.
h. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Dalam kenyataannya praktikan belum mampu sepenuhnya menguasai


kedelapan keterampilan dasar tersebut secara bersamaan. Dari sekian tatap
muka yang lebih menonjol yang dapat praktikan kembangkan adalah
keterampilan bertanya dan menjelaskan. Sedangkan untuk bentuk
keterampilan lainnya kadang-kadang baik kadang-kadang buruk terutama
pada keterampilan mengelola kelas. Dalam setiap tatap muka selalu
menghabiskan lebih dari 5 menit untuk mempersiapkan kondisi kelas yang
kondusif dalam belajar. Hal ini dikarenakan mereka masih sibuk dengan
aktivitas pribadi seperti mempersiapkan buku pelajaran, mengobrol dengan
temannya, izin ke kamar mandi. Di tengah-tengah jam pelajaran saat materi
pembelajaran kurang menyenangkan dan praktikan kurang mampu dalam
menyajikan dengan menarik, maka perhatian mereka akan kembali buyar.
Mereka akan kembali fokus melakukan aktivitas lain yang menurut mereka
lebih menarik dibandingkan pelajaran yang disampaikan. Maka, untuk
membuat siswa fokus kembali praktikan menyita waktu untuk menenangkan
dan memusatkan perhatian mereka kembali ke dalam pembelajaran.
Biasanya praktikan melakukannya dengan memberikan soal dadakan baik
secara lisan maupun tulisan baik di tempat duduknya atau maju ke depan
kelas kepada siswa yang tidak fokus tersebut. Pada umumnya praktikan
menggunakan media yang dapat menarik minat siswa untuk fokus belajar,
seperti gambar-gambar dan sebagainya.
22

2.4 Kegiatan Ekstrakurikuler


Selain kegiatan kurikuler, di SMK Miftahul Ulum ini terdapat beberapa
program ekstrakurikuler, antara lain sebagai berikut:
a. Voli
b. Futsal
c. Setir mobil
d. Tari tradisional
e. Pramuka

Berdasarkan beberapa pilihan program ekstrakurikuler yang ada di atas,


siswa boleh memilih ekstrakurikuler yang mana yang lebih diminati. Waktu
pelaksanaan dari setiap ekstrakurikuler berbeda biasanya banyak dilakukan
pada hari Jum’at dan Sabtu.

2.5 Pelaksanaan Program Unggulan


Selain melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, mahasiswa PPK unila juga
mengadakan beberapa program unggulan sebagai wadah potensi dan
kreatifitas siswa-siswi SMK Miftahul Ulum antara lain:
a. Pengembangan moral dan kesadaran diri siswa akan pentingnya
mengikuti pembelajaran disekolah serta arti penting pendidikan untuk
menunjang keberhasilan masa depan anak melalui metode ceramah
yang selalu disisipkan pada setiap jam pembelajaran masing-masing
mahasiswa PPK.
b. Pengembangan potensi dan kreatifitas siswa-siswi melalui kegiatan
HUT RI diantaranya: Bersama anak PPK latihan PBB untuk mengikuti
lomba HUT RI ke 72 tingkat kecamatan.
c. Pengembangan dan pelatihan ekstrakurikuler yang ada di sekolah
diantaranya:
a) Pramuka
b) Tari
c) Futsal
23

BAB III
HAMBATAN DAN PENANGGULANGANNYA

3.1 Hambatan-hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) di SMK
MIFTAHUL ULUM PAMPANGAN tidak ada hambatan khusus yang
memberatkan praktikan, namun ada beberapa hambatan yang bersifat umum
yang praktikan temui di lapangan yaitu :

Pembuatan rencana pengajaran dan penetapan waktu pada perangkat


pembelajaran, namun hal itu dapat diatasi dengan konsultasi pada guru pamong.

a. Hambatan Teknis
Adapun hambatan-hambatan teknis yang didapati adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan waktu pada saat mengajar, sehingga penyampaian


pelajaran kurang optimal.

b. Hambatan Non-Teknis
Adapun hambatan-hambatan non-teknis yang didapati adalah sebagai
berikut :

1. Ketidaksiapan siswa dalam menerima pelajaran, hal ini ditunjukan


bahwa tidak adanya siswa yang belajar terlebih dahulu di rumah.

2. Ketidaksiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan


disampaikan, kadangkala siswa datang terlambat atau membolos saat
jam pelajaran.
3. Ketidaksiapan siswa menerima pelajaran dikarenakan kurangnya
sumber buku yang mereka miliki.
24

4. Pada saat guru praktikan mengajar, masih ada siswa yang menunjukan
kurang berminat untuk mengikuti pelajaran, siswa cenderung asik
mengobrol dengan teman sebangku mereka.

3.2 Penanggulangan
Adapun cara yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Hambatan Teknis
1. Lebih mengefisienkan waktu serta memberikan mereka tugas yang harus
dikerjakan di rumah untuk memaksimalkan materi yang akan dicapai.
2. Menggunakan metode/model pembelajaran yang menarik meski kurang
variatif namun dibuat agar tidak membosankan, serta pada saat listril
menyala sesekali membawa siswa keruang multimedia untuk
memvariasikan metode pembelajaran menggunakan LCD.

b. Hambatan Non-Teknis
1. Melakukan pendekatan khusus dengan memberikan motivasi dalam
mengikuti pelajaran serta memberikan pandangan tentang pentingnya
pelajaran, serta menggunakan metode pengajaran yang bervariasi
sehingga dapat mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti pelajaran.
2. Memberikan sanksi dan peringatan kepada siswa yang melanggar
peraturan dengan memberikan tugas atau latihan-latihan.
3. Menentukan metode pengajaran yang paling sesuai dengan kondisi
kelas.
4. Sekolah sebaiknya menyediakan buku pelajaran untuk setiap anak.
5. Berkonsultasi dengan Guru pamong mengenai metode dan model
mengajar yang sebaiknya digunakan terhadap siswa, kemudian
disesuaikan dengan kemampuan praktikan dalam memvariasi metode
mengajar.
25

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman selama praktik di sekolah dalam melaksanakan
Praktik Profesi Kependidikan (PPK), maka penulis dapat memberikan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Karena merupakan suatu wadah untuk melatih diri dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran baik di kelas maupun di luar
kelas.
2. Menambah wawasan mengenai keadaan di sekolah, sehingga dapat
menyiapkan diri menjadi guru yang profesional.
3. Agar menjadi seorang guru yang baik haruslah memiliki kemampuan
akademis dan non akademis yang memadai.
4. Pelaksanaan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) di SMK Miftahul Ulum
Pampangan dapat berjalan dengan baik, antara mahasiswa PPK dengan guru
pamong, DPL, sesama praktikan, dewan guru lainnya, petugas
perpustakaan, staf tata usaha, dan siswa-siswinya.

4.2 Saran
4.2.1 Penyelenggara PPK
Saran untuk penyelenggara PPK tingkat fakultas:
a. Penyelenggara PPK diharapkan banyak melakukan komunikasi
dengan pihak sekolah yang terlibat dalam kegiatan PPK, agar
tercipta hubungan yang baik antara pihak Unila dan pihak sekolah.
b. Penyelenggara PPK diharapkan lebih banyak menginformasikan
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan PPK kepada pihak sekolah.
26

4.2.2 Sekolah
Saran untuk pihak sekolah:
a. Pihak sekolah diharapkan lebih banyak membimbing praktikan,
khususnya dalam kegiatan pembelajaran maupun intrakurikuler sekolah.
b. Pihak sekolah diharapkan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan yang
dilaksanakan di sekolah, maupun kebijakan-kebijakan yang diterapkan
selama ini.
c. Pihak sekolah diharapkan lebih tegas lagi terhadap siswa/siswi yang
melanggar peraturan sekolah, dan kepada siswa/siswi yang kurang
menghormati Mahasiswa PPK.
d. Pihak sekolah harus tegas dan adil terhadap seluruh Mahasiswa praktikan
yang melanggar peraturan yang telah disepakati bersama.
e. Pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah agar memudahkan siswa dan guru-guru dalam proses
pembelajaran.

4.2.3 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)


Saran untuk dosen pembimbing lapangan:
DPL diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa
dengan sekolah dan sekolah dengan pihak Universitas, sehingga tidak
terjadi kesalah pahaman.

4.2.4 Guru Pamong


Saran untuk guru pamong:
a. Guru pamong diharapkan memberikan masukan, kritik dan saran kepada
mahasiswa bimbingannya setiap selesai proses belajar mengajar
berlangsung.
b. Guru pamong diharapkan dapat menjadi penghubung antara mahasiswa
dengan siswa dan pihak sekolah beserta staf guru.
27

DAFTAR PUSTAKA
28

LAMPIRAN

You might also like