Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat, tempat diaturnya
proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian. Secara garis
besar, otak terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu neokortek atau kortex serebri,
system limbik dan batang otak, yang berkerja secara simbiosis. Otak terbentuk
dari dua jenis sel: yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan
melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa
listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan
neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam
bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada
celah yang di kenal sebagai sinapsis. Neurotransmiter paling mempengaruhi
sikap, emosi, dan perilaku seseorang.

Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan


bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat
kimia bekerja sebagai penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan
pengendalian fungsi tubuh. Secara sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter
merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak dalam berkomunikasi. Dua
neurotransmiter utama adalah gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glutamate.
GABA adalah asam amino inhibitor (penghambat), sedang glutamate adalah
asam amino eksitator. Kadang cara sederhana untuk melihat kerja otak adalah
dengan melihat keseimbangan dari kedua neurotransmiter tersebut.

Suatu kelompok neurotransmiter lain adalah amin biogenik, yang terdiri


atas enam neurotransmiter yaitu dopamin, norepinefrin, epinefrin, serotonin,
asetilkholin dan histamin. Dopamin, norepinefrin, dan epinefrin disintesis dari
asam amino yang sama, tirosin, dan diklasifikasikan dalam satu kelompok
sebagai katekolamin. Serotonin disintesis dari asam amino triptofan dan
merupakan satu-satunya indolamin dalam kelompok itu. Serotonin juga dikenal
sebagai 5-hidroksitriptamin (5-HT). Sebagai neurotransmitter, lebih dari 40 juta
aktivitas sel otak baik secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh
serotonin. Serotonin didistribusikan secara luas, sehingga mempengaruhi
keadaan psikologis dan mempengaruhi beberapa fungsi tubuh seseorang.

1
Karena serotonin berperan dalam mempengaruhi sikap, emosi, dan
perilaku seseorang, maka hal itulah yang menjadikan daya tarik penulis untuk
membahasnya lebih lanjut dalam bentuk makalah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah dalam


makalah ini sebagai berikut:

1. Apa pengertian serotonin?


2. Bagaimana proses metabolisme serotonin?
3. Apa saja manfaat serotonin?
4. Bagaimana dampak serotonin terhadap sikap,emosi dan perilaku manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan dalam makalah


ini sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan apakah pengertian serotonin


2. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme serotonin
3. Untuk menjelaskan apa saja manfaat serotonin
4. Untuk menjelaskan bagaimana dampak serotonin terhadap sikap, emosi dan
perilaku manusia

2
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Serotonin

Serotonin berfungsi baik sebagai neurotransmitter dan hormon. Hal ini


memainkan banyak peran dalam mengatur suasana hati, ingatan, tidur dan
pencernaan. Serotonin adalah suatu neurotransmiter monoamino yang
disintesiskan pada neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-
sel enterokromafin dalam saluran pencernaan. Sebagai neurotransmitter, lebih
dari 40 juta aktivitas sel otak baik secara langsung atau tidak langsung
dipengaruhi oleh serotonin. Sebagai hormone serotonin dipercaya sebagai
pemberi perasaan nyaman dan senang.

2.2 Metabolisme Serotonin

Serotonin dibentuk di dalam otak melalui proses biokimia yang unik.


Serotonin terbentuk dari 5-Hydroxytryptophan (5-HTP) yang berkombinasi
dengan trytopthan hidroxylase sebagai reaktor kimia. Meski proses pembentukan
serotonin terjadi di otak dan otak merupakan pengguna terbesar hormone ini,
90% suplai serotonin ditemukan didalam saluran pencernaan dan dalam sel
darah. Hal tersebut terjadi berkaitan dengan produksi asam amino yang terjadi
didalam lambung. Asam amino merupakan senyawa kimia yang diperlukan tubuh
untuk membentuk serotonin.

Sel-sel otak memproduksi zat kimia penghantar saraf dari asam amino,
suatu zat gizi sederhana yang menjadi kompenan protein. Ada dua zat asam
amino yang berperan dalam pembentukan zat kimia penghantar saraf dalam otak
yang mempengaruhi suasana hati dan perilaku yaitu triptofan dan tirosin. Asupan
tritofan oleh tubuh akan diubah menjadi serotonin, satu-satunya asam amino
esensial yang dapat diubah oleh tubuh menjadi serotonin. Yang dimaksud
dengan asam amino esensial yakni asam amino yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh kita sehingga sumbernya harus diperoleh dari luar, yakni melalui makanan
yang dikonsumsi. produksi serotonin di dalam tubuh sebanding dengan jumlah
tryptophan yang diserap oleh usus. Selain itu, penyerapan tryptophan di usus

3
dipengaruhi oleh keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan. Kalsium akan
meningkatkan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.

Untuk mencukupi kadar serotonin cukup dengan mengkonsumsi


makanan yang kaya karbohidrat antara lain nasi, ubi-ubian, pasta, kentang, serta
sayu-sayuran yang berserat tinggi terutama sayuran hijau dan polong-polongan.
Asupan karbohidrat meningkatkan penyerapan asam aminotritofan yang akan
diubah menjadi hormone serotonin di dalam otak. Kira-kira 30 menit setelah
penyerapan karbohidrat perasaan kita akan menjadi lebih tenang dan rileks. Dan
ini berlangsung beberapa jam setelahnya, selama konsentrasi masih optimal.

Terdapat beberapa subtipe untuk reseptor serotonin. Pertama adalah


reseptor 5-HT1A yang banyak letaknya di post sinaps di hipokampus. Pada
hewan coba, dibuktikan bahwa stimulasi pada reseptor ini akan menyebabkan
respon adaptif dan protektif terhadap stimulus yang tidak disukai. Selain itu,
dikatakan juga reseptor ini turut berperan dalam sikap seksual seseorang (sexual
behavior).

Subtipe yang lain adalah 5-HT1B yang lokasinya paling banyak di


presinaps substansia nigra dan globus pallidus. Apabila distimulasi, ia akan
menghambat pelepasan serotonin dan berfungsi dalam negative feedback.

Terdapat juga subtipe 5-HT 1C yang merupakan satu-satunya reseptor


serotonin yang terdapat di pleksus koroidius. Stimulasi pada reseptor ini
berfungsi untuk regulasi sintesa dan komposisi cairan serebrospinal. Reseptor ini
juga terdap.t di beberapa regio lain di otak dan ia dikatakan berperan dalam
penyebab ansietas dan kenaikan nafsu makan.

5-HT1D pula merupakan autoreseptor yang menghambat pelepasan


serotonin dan merupakan reseptor postsinaps di striatum Reseptor

5-HT 2pula terdapat di postsinaps di hipokampus, korteks frontal, dan


medulla spinalis. Antagonis yang selektif untuk reseptor ini menyebabkan slow-
wave sleep pada manusia manakala agonis untuk reseptor ini memberikan
efek stereotyped behavior pada hewan coba

Untuk reseptor 5-HT 3, reseptor ini mempunyai daya affinitas yang lemah
terhadap serotonin dan agonisnya tetapi kuat pada zat antagonis serotonin.
Reseptor ini dijumpai pada korteks entorhinal , area postrema dan sistem saraf

4
perifer. Studi in-vitro dan in-vivo membuktikan aktivasi pada reseptor ini
menyebabkan inhibisi terhadap pelepasan asetilkolin di dalam korteks tetapi
meningkatkan pelepasan dopamin di striatal dan sistem mesolimbic.

2.3 Manfaat Serotonin

Sebagai neurotransmitter, serotonin membantu menyampaikan pesan-


pesan dari satu tempat ke tempat lain dalam otak. Karena sel-selnya terdistribusi
secara luas, serotonin dipercaya mempengaruhi berbagai fungsi psikologis dan
fungsi tubuh lainnya. Dari sekitar 40 juta sel otak, sebagian besar dipengaruhi
secara langsung atau tidak langsung oleh serotonin. Pengaruh serotonin ini
berkaitan dengan mood, hasrat seksual, fungsi seksual, nafsu makan, tidur,
ingatan dan pembelajaran, pengaturan temperatur, dan sifat-sifat sosial.

Menurut sebuah penelitian terbaru dari University of Bristol, tentang 90%


pasokan serotonin tubuh ditemukan di saluran pencernaan. Setelah di saluran
pencernaan, serotonin bertindak untuk mengakomodasi gerakan involunter
makanan melalui sistem (peristaltik). Lebih khusus, serotonin disimpan dalam sel
enterochromaffin yang melapisi lambung dan usus. Ketika makanan dimasukkan
ke dalam sistem pencernaan, hormon ini dilepaskan dan bertindak untuk
mengontrol kontraksi peristaltik.

Dalam hal fungsi tubuh, serotonin juga mempengaruhi fungsi sistem


kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), otot, dan berbagai elemen dalam
sistem endokrin. Serotonin juga berperan dalam produksi susu pada wanita hamil
dan melahirkan.

Dalam beberapa jenis sel tertentu, serotonin bertindak sebagai faktor


penumbuh yang berperan dalam penyembuhan luka.

Serotonin juga mempengaruhi perasaan kasih sayang. Berdasarkan


studi, seseorang yang memiliki aktivitas serotonin lebih rendah memiliki
perasaan kasih sayang tidak sebaik orang yang memiliki aktivitas serotonin
normal.

Seiring dengan dopamin, norepinefrin dan epinefrin, serotonin dikenal


untuk mempromosikan perasaan euforia dan kebahagiaan. Tapi itu hanya awal

5
fungsinya. Menurut Pusat Nasional untuk Biotechnology Information, (NCBI),
serotonin "telah terlibat dalam hampir setiap jenis perilaku, seperti appetitive,
emosional, motor, kognitif dan otonom.

2.4 Dampak kelebihan dan kekurangan serotonin

Serotonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia,


tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang berlebihan, tubuh akan mulai
menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut.

Akibat kondisi stres yang meningkat, tubuh tidak mampu menghasilkan


serotonin lebih banyak untuk mengganti jumlah serotonin yang terpakai.

Tubuh akan mengalami resesi yang dapat mengakibatkan depresi ringan


hingga sedang. Semakin rendah kadar serotonin pada otak, maka depresi akan
semakin parah.

Berikut adalah gejala kadar serotonin rendah:

• Mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi

• Tugas terkecil bisa tampak seperti sebuah tugas yang sangat besar.

• Mengalami kelelahan kronis

• Mengalami gangguan nafsu makan

• Mengalami gangguan tidur

• Gairah seksual yang rendah

• Harga diri rendah

• Menarik diri dari lingkungan sosial

Serotonin adalah bahan kimia otak yang penting yang bertindak


sebagai neurotransmitter untuk mengkomunikasikan informasi antara sel-sel
saraf. Tindakan Serotonin memiliki kaitan dengan efek alkohol pada otak dan
penyalahgunaan alkohol. Pecandu alkohol dan hewan percobaan yang
mengkonsumsi dalam jumlah besar alkohol menunjukkan bukti perbedaan tingkat

6
serotonin otak dibandingkan dengan nonalcoholics. Kedua eksposur alkohol
jangka pendek dan jangka panjang juga mempengaruhi reseptor serotonin yang
mengubah sinyal kimia yang diproduksi oleh serotonin dalam perubahan
fungsional dalam sel sinyal-menerima. Alkohol juga mengganggu fungsi reseptor
serotonin. Jenis eral reseptor ini ada, termasuk 5-HT 1A , 5-HT 1B , 5- HT 2 dan
5-HT 3 reseptor.

Kelebihan jumlah serotonin disebut sindrom serotonin. Penyebab paling


banyak terjadinya sindrom ini adalah akibat over dosis obat antidepresan. Berikut
adalah tanda dan gejala sindrom serotonin: pingsan, pupil mata melebar, agitasi,
sakit kepala, peningkatan/penurunan suhu tubuh dan tekanan darah, muntah-
muntah, diare, denyut nadi cepat, lemas dan tubuh mengigil. Pada kondisi yang
parah penderita sindrom serotonin dapat jatuh pada keadaan koma atau
mengalami penurunan kesadaran.

Jika terjadi keadaan di atas, maka hentikan pengunaan obat-obatan


antidepresan untuk sementara, Hentikan obat-obatan yang berefek antagonis
dan segera bawa penderita kerumah sakit untuk memperoleh pertolongan
pertama.

Serotonin Syndrome adalah kondisi yang ditemukan ketika kadar


serotonin di otak terlalu tinggi.

Sebagian besar orang mungkin akan berpikir dan menganggapnya


sebagai hal yang baik karena serotonin akan menjaga tubuh dalam kondisi yang
bahagia. Tapi ternyata tidak demikian.

Ketika seseorang menjalani perawatan untuk mengobati deperesi,


sebagian besar obat antidepresan akan meningkatkan kadar serotonin di otak.

Sebagai contoh, jika seseorang minum obat untuk mengobati migren dan
pada saat yang bersamaan juga mengonsumsi obat antidepresan, maka kedua
obat tersebut akan berinteraksi dan memicu serotonin syndrome.

Akibat paling parah, kondisi ini dapat menyebabkan kematian dan gejala-
gejalanya bisa terjadi dalam hitungan menit.

Berikut adalah gejala-gejala serotonin syndrome:

7
• Jantung berdetak dengan cepat

• Mengalami halusinasi

• Mengalami diare dan muntah

• Perubahan tekanan darah

• Kehilangan koordinasi

Jadi, ketika seseorang mengalami depresi, hal terbaik yang harus


dilakukan adalah segera menemui dokter atau ahli kesehatan untuk
mendapatkan penanganan yang tepat serta menghindari penggunaan obat yang
tidak berdasarkan petunjuk dokter.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Serotonin berfungsi baik sebagai neurotransmitter dan hormone.


Serotonin adalah suatu neurotransmiter monoamino yang disintesiskan pada
neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-sel enterokromafin
dalam saluran pencernaan. Sebagai hormone serotonin dipercaya sebagai
pemberi perasaan nyaman dan senang.

Sel-sel otak memproduksi zat kimia penghantar saraf dari asam amino,
suatu zat gizi sederhana yang menjadi kompenan protein. Ada dua zat asam
amino yang berperan dalam pembentukan zat kimia penghantar saraf dalam otak
yang mempengaruhi suasana hati dan perilaku yaitu triptofan dan tirosin. Asupan
tritofan oleh tubuh akan diubah menjadi serotonin. Selain itu, penyerapan
tryptophan di usus dipengaruhi oleh keberadaan kalsium pada saat yang
bersamaan. Kalsium akan meningkatkan jumlah tryptophan yang diserap oleh
usus.

Serotonin membantu menyampaikan pesan-pesan dari satu tempat ke


tempat lain dalam otak. Pengaruh serotonin ini berkaitan dengan mood, hasrat
seksual, fungsi seksual, nafsu makan, tidur, ingatan dan pembelajaran,
pengaturan temperatur, dan sifat-sifat social. Di saluran pencernaan, serotonin
bertindak untuk mengakomodasi gerakan involunter makanan melalui sistem
(peristaltik). Serotonin juga mempengaruhi fungsi sistem kardiovaskular, otot,
dan berbagai elemen dalam sistem endokrin, serta berperan dalam
penyembuhan luka, produksi susu pada wanita hamil dan melahirkan. Serotonin
juga "telah terlibat dalam hampir setiap jenis perilaku, seperti appetitive,
emosional, motor, kognitif dan otonom.

Berikut adalah gejala kadar serotonin rendah, seperti mengalami


kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi, tugas terkecil bisa tampak seperti
sebuah tugas yang sangat besar, mengalami kelelahan kronis, mengalami
gangguan nafsu makan, mengalami gangguan tidur, gairah seksual yang rendah,
harga diri rendah, menarik diri dari lingkungan social. Berikut adalah gejala-gejala
serotonin syndrome, seperti jantung berdetak dengan cepat, mengalami

9
halusinasi, mengalami diare dan muntah, perubahan tekanan darah, kehilangan
koordinasi.

3.2 Saran

Untuk mencukupi kadar serotonin cukup dengan mengkonsumsi


makanan yang kaya karbohidrat antara lain nasi, ubi-ubian, pasta, kentang, serta
sayu-sayuran yang berserat tinggi terutama sayuran hijau dan polong-polongan.
Asupan karbohidrat meningkatkan penyerapan asam aminotritofan yang akan
diubah menjadi hormone serotonin di dalam otak. Kira-kira 30 menit setelah
penyerapan karbohidrat perasaan kita akan menjadi lebih tenang dan rileks. Dan
ini berlangsung beberapa jam setelahnya, selama konsentrasi masih optimal.

Ketika seseorang mengalami depresi, hal terbaik yang harus dilakukan


adalah segera menemui dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan
penanganan yang tepat serta menghindari penggunaan obat yang tidak
berdasarkan petunjuk dokter.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dwicatur, A. 2015. Mekanisme Serotonin Pada Otak Manusia. [daring].


(https://sites.google.com/site/indonesiasportscience21/home/biopsikologi,
diakses tanggal 02 februari 2018)

Sofa, R. 2016. Neurotransmiter Otak, Gangguan Perilaku dan Gangguan


Psikiatrik. [daring]. (https://id.linkedin.com/pulse/neurotransmiter-otak-gangguan-
perilaku-dan-psikiatrik-rahmi-sofa-ilc, diakses tanggal 02 februari 2018)

Olvista, Tim. 2013. Apa Itu Serotonin?. [daring]. (http://olvista.com/apa-itu-


serotonin/, diakses tanggal 02 februari 2018)

Yoshe, L. 2017. Peranan Penting Serotonin dan Kaitannya dengan Stress.


[daring]. (http://informasitips.com/peranan-penting-serotonin-dan-kaitannya-
dengan-stress, diakses tanggal 02 februari 2018)

Nootriment. 2016. Apa itu Serotonin dan apa perannya dalam otak dan tubuh?.
[daring]. (https://nootriment.com/id/serotonin/, diakses tanggal 02 februari 2018)

Amazine. 2018. Tips Serotonin: Pengaruh Kadar Serotonin pada Mood &
Kesehatan. [daring]. (https://www.amazine.co/2600/tips-serotonin-pengaruh-
kadar-serotonin-pada-mood-kesehatan/, diakses tanggal 02 februari 2018)

11

You might also like