Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

KONSEP PERSEDIAAN MINIMUM-

MAKSIMUM PENGENDALIAN
SPARE PART B737-800 PT. GMF
AEROASIA

Disusun oleh :

Angela Elda 1600006262

BUSINESS MANAGEMENT BLENDED LEARNING

BINUS BUSINESS SCHOOL

BINUS UNIVERSITY

JAKARTA

2018
1. INTRUDUCTION

Manajemen persediaan merupakan bagian yang penting dalam sistem produksi suatu perusahaan.
Manajemen persediaan mengatur jumlah persediaan yang disimpan di gudang, jumlah yang dipesan dan
kapan mulai melakukan pemesanan untuk mengisi stok di gudang. Persediaan yang terlalu banyak akan
memerlukan modal yang besar untuk biaya penyimpanan, sedangkan jika terjadi kekurangan persediaan
maka akan menimbulkan kerugian (opportunity cost) karena produksi perusahaan tidak bisa memenuhi
target produksi. Karena perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen seperti yang dijanjikan,
maka kepercayaan konsumen akan berkurang pada perusahaan (Axsater, 2006). Kedua kondisi tersebut
memiliki konsekuensi
ongkos yang besar. Oleh karena itu diperlukan manajemen persediaan yang tepat agar perusahaan memiliki
tingkat pelayanan (service level) terbaik dengan ongkos simpan serendah mungkin..

PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa perawatan pesawat yang biasa dikenal dengan MRO (Maintenance, Repair, dan Overhaul). Untuk
melakukan kegiatan MRO diperlukan ketersediaan komponen utama yang digunakan dalam proses
perawatan pesawat yaitu suku cadang. Suku cadang yang diperlukan, terbagi menjadi tiga jenis, yakni
rotable, repairable, dan consumable. Rotable merupakan suku cadang yang dapat dirotasikan antar
pesawat, dapat diperbaiki, dan harganya relatif paling mahal dibandingkan dengan suku cadang lain.
Repairable yaitu suku cadang yang memiliki sifat hampir sama dengan rotable namun harganya masih
lebih murah dari rotable. Kemudian consumable merupakan suku cadang yang habis pakai atau sekali
pakai. Jumlah jenis suku cadang untuk masing-masing jenis dapat mencapai lebih dari 700 jenis item. Oleh
sebab itu untuk mengelola sedemikian banyak suku cadang, diperlukan manajemen persediaan suku cadang
yang baik agar tidak mengganggu proses perawatan, perbaikan, maupun pemeriksaan rutin yang dilakukan
pada pesawat. Pada penelitian ini suku cadangyang diamati adalah jenis consumable. Suku cadang
consumable merupakan suku cadang yang bersifat habis
pakai sehingga memerlukan stock suku cadang jenis tersebut untuk memenuhi kebutuhan maintenance.

2 . PROBLEM IDENTIFICATION

Salah satu jenis pesawat yang dirawat PT.GMF Aeroasia adalah jenis Boeing 737-800. Jenis pesawat ini
memiliki jumlah yang paling besar dibandingkan dengan jenis pesawat lainnya. Terdapat 1315 Part Number
yang stocknya dimaintain oleh tim material services PT.GMF Aeroasia untuk mendukung proses
maintenance pesawat Boeing 737-800 baik untuk routine maintenance maupun unscheduled maintenance.
Service Level Agreement (SLA) yang ditetapkan oleh manajemen yang menjadi KPI timplanning material
adalah 95% availability. Namun dapat dilihat dari tabel di bawah ini bahwa dari januari sampai Juli 2018
masih belum mencapai target availability 98%
Pencapaian Availability Material Expendable Planning

Availability Material Planning B737-800

95% 95% 95% 95% 95% 95% 95%

91%
86% 87% 87%
84% 85%
82%

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE JULY

Source: Data Internal GMF

Dilihat dari sisi Inventori, material planning justru mengalami peningkatan di semester pertama 2018. Trend
peningkatan Inventory dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Terdapat peningkatan jumlah material
Unconsume (tidak terpakai) lebih dari 3 bulan sejak material tersebut diterima. Material unconsumed ini
tentu saja mnjadi masalah bagi perusahaan karena uang yang digunakan untuk membeli material tidak dapat
diutilisasikan dengan maksimal.

Data Inventory Material Unused

Unit Material Service yang bertanggung jawab dalam planning dan pengadaan material ternyata tidak
memiliki metode tertentu dalam melakukan peramalan permintaan terutama untuk barang-barang yang
digunakan untuk mengantisipasi defect di pesawat (if finding). Perhitungan yang dilakukan hanya perkiraan
tanpa adanya suatu metode perhitungan pengendalian persediaan.
2. FINDINGS AND DISCUSSION

2.1 METODE ANALISA ABC

Dalam menghadapi permasalahan pengelolaan sistem peresediaan yang memiliki banyak jenis dan jumlah
suku cadang ini perlu dilakukan pemilahan, sebab sebagaimana diketahui tidak semua barang mempunyai
tingkat kepentingan dan penggunaan yang sama (Muckstadt dan Sapra, 2010). Metode yang dapat
digunakan adalah metode Analisa ABC, dimana merupakan suatu metode klasifikasi yang mengelompokan
barang berdasarkan tingkat kepentingan dari suatu item, terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas A (sangat
penting), kelas B (penting), dan kelas C (kurang penting) (Chu, dkk, 2008). Kelompok suku cadang yang
diamati dalam penelitian ini adalah suku cadang yang termasuk dalam kelas A (sangat penting). Kriteria
suku cadang yang masuk pada kelas A adalah suku cadang yang memiliki harga yang mahal dan permintaan
yang tinggi. Berdasarkan penelitian Chu, dkk, (2008), bahwa setiap suku cadang yang telah diklasifikasi
menjadi tiga kelompok yaitu A (sangat penting), B (penting), dan C (kurang penting), memiliki metode
pengendalian persediaan suku cadang yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kepentingannya masing-
masing.

2.2 PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Masalah pengendalian persediaan material expendable pesawat Boeing 737-800 adalah bagaimana cara
menentukan tingkat persediaan optimal dan mengelola persediaan berdasarkan kebijakan ketersediaan
komponen pada tingkat minimum dan maksimum. Adapun batasan masalah pada penelitian persediaan part
alat tambang ini agar pembahasannya lebih terfokus dan tidak mengambang adalah:

a. Pengendalian persediaan hanya dilakukan untuk part dengan kateori A berdasarkan hasil analisis
klasifikasi dengan metode ABC sebelumnya

b.. Data pemakaian parts diasumsikan terdistribusi normal agar dapat memenuhi syarat dalam penentuan
safety factor. Tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan nilai optimal persediaan komponen-
komponen alat berat tambang dan mengusulkan tata kelola persediaan berdasarkan kebijakan minimum dan
maksimum.

Konsep persediaan yang digunakan diambil oleh konsep yang dikembangkan oleh Indrajit 2003,

Persamaan yang digunakan dalam konsep persedian minimum-maksimum ini adalah

SS = s x Z

Persediaan minimum : DL + SS

Persediaan maksimum : 2DL + SS

Keterangan :

SS = Safety Stock

s = Standard Deviasi

z = Safety Factor
DL = Rata-rata Pemakaian Selama Leadtime

2.3 KLASIFIKASI ANALISIS ABC

Data suku cadang yang diambil adalah 500 jenis suku cadang consumable yang paling tinggi frekuensi
permintaannya. Pengelompokan suku cadang berdasarkan metode analisis ABC ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat kepentingan dari masing-masing item suku cadang.

Tahapan yang dilakukan dalam pengklasifikasian persediaan berdasarkan metode ABC analisis adalah
sebagai berikut (Ariyadi, 2010):

1. Membuat daftar part number, jumlah penggunaan (permintaan) item dalam 1 tahun, beserta harga
masing-masing suku cadang per-item.
2. Menentukan nilai pemakaian per tahun setiap item suku cadang yaitu dengan cara mengalikan
jumlah pemakaian per tahun dengan harga beli masing-masing item suku cadang.
3. Menjumlahkan nilai pemakaian tahunan semua item suku cadang untuk memperoleh nilai
pemakaian total.
4. Menghitung prosentase pemakaian setiap item suku cadang dari hasil bagi antara nilai pemakaian
per tahun setiap item suku cadang dengan total nilai pemakaian per tahun.
5. Langkah selanjutnya yaitu mengurutkan sedemikian rupa nilai pemakaian tahunan atau harga suku
cadang dari nilai uang terbesar hingga terkecil agar mempermudah pembagian kelas A, B, dan C
(Sutarman, 2003, pp. 144–145):

 Kelas A, merupakan barang-barang dalam jumlah unit berkisar 15-20% dari total seluruh barang,
tetapi merepresentasikan 75-80% dari total nilai uang.
 Kelas B, merupakan barang-barang dalam jumlah unit berkisar 20-25% dari total seluruh barang,
tetapi merepresentasikan 10-15% dari total nilai uang.
 Kelas C, merupakan barang-barang dalam jumlah unit berkisar 60-65% dari total seluruh barang,
tetapi merepresentasikan 5-10% dari total nilai uang.

Dari hasil pengolahan data dengan mengikutilangkah-langkah klasifikasi ABC di tasa didapat hasil yang
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini
Kategori Spare part B737-800 dengan ABC Analisis
No Material Material Description Price Usage per Value
Year % of Total % Cumulative
Category
1 31-9292-1 LENS AY $ 10,488.66 34 $ 356,614.44 7.08% 7.08% A
2 69002728-001 TPA-100 KIT FOR CONVERSION TO PN 940-035 $ 13,000.00 24 $ 312,000.00 6.19% 13.27% A
3 CH31900-6 IGNITER-SPARK MAIN $ 459.06 595 $ 273,140.70 5.42% 18.69% A
4 31-9292-2 LENS AY $ 7,642.17 34 $ 259,833.78 5.16% 23.84% A
5 315A2570-7 T/R SLEEVE LOWER DEACTIVATION FITTING $ 2,607.00 59 $ 153,813.00 3.05% 26.89% A
6 173A5103-1 WEIGHT $ 7,285.89 20 $ 145,717.80 2.89% 29.79% A
7 65-90305-86 FILTER KIT $ 292.00 433 $ 126,436.00 2.51% 32.30% A
8 69-41730-62 LANYARD $ 510.21 221 $ 112,756.41 2.24% 34.53% A
9 65-90305-88 FUEL FLTR KIT,USE ELEMENT ACC462F2038M $ 206.52 445 $ 91,901.40 1.82% 36.36% A
10 314-2271-1 SEAL $ 920.00 87 $ 80,040.00 1.59% 37.94% A
11 CW429-303 SEAL $ 2,224.00 35 $ 77,840.00 1.54% 39.49% A
12 SD69-41730-62 LANYARD ASSEMBLY (UNAPPROVED GARUDA PMA) $ 302.25 237 $ 71,633.25 1.42% 40.91% A
13 65-90305-89 FILTER KIT, APU OIL PUMP B737NG $ 2,937.98 24 $ 70,511.52 1.40% 42.31% A
14 808492-1 FILTER-AIR $ 1,081.96 62 $ 67,081.52 1.33% 43.64% A
15 114A1801-14 SEAL $ 728.80 91 $ 66,320.80 1.32% 44.96% A
16 474032 METERING $ 2,494.83 26 $ 64,865.58 1.29% 46.24% A
17 6600-2849 SWITCH $ 2,734.02 23 $ 62,882.46 1.25% 47.49% A
18 114A1801-8 SEAL $ 463.46 128 $ 59,322.88 1.18% 48.67% A
19 65-90305-85 FILTER KIT, IDG B737-800 $ 140.50 417 $ 58,588.50 1.16% 49.83% A
20 BA205195 SEAL (SPEC PN.10-60476-14) $ 1,600.00 35 $ 56,000.00 1.11% 50.94% A
21 65-90305-73 MAIN OIL FILTER KIT $ 288.83 176 $ 50,834.08 1.01% 51.95% A
22 KSR167306BLK ROD END $ 425.00 119 $ 50,575.00 1.00% 52.95% A
23 DEC314-2209-19 RUBSTRIP (PMA) $ 2,283.75 22 $ 50,242.50 1.00% 53.95% A
24 AD-D717-01-100 BATTERY PACK(SCRAP AFTER REMOVED) (PMA) $ 398.71 120 $ 47,845.20 0.95% 54.90% A
25 CG051086 SEAL $ 1,768.00 26 $ 45,968.00 0.91% 55.81% A
26 314-2209-17 STRIP-RUB $ 1,902.00 24 $ 45,648.00 0.91% 56.72% A
27 CG051085 SEAL $ 1,404.00 32 $ 44,928.00 0.89% 57.61% A
28 KSR167306BK ROD END $ 372.00 109 $ 40,548.00 0.80% 58.41% A
29 P196698 FILTER $ 245.53 156 $ 38,302.68 0.76% 59.17% A
30 65C33095-5 GASKET $ 219.99 172 $ 37,838.28 0.75% 59.93% A
31 BACL10AM090-256 LATCH $ 1,079.58 35 $ 37,785.30 0.75% 60.68% A
32 H2868-1-090-256 LATCH $ 1,545.74 24 $ 37,097.76 0.74% 61.41% A
33 2215108-1 GASKET $ 95.73 375 $ 35,898.75 0.71% 62.12% A
34 SL4147CA14EBSP1 NUT AY $ 222.61 158 $ 35,172.38 0.70% 62.82% A
35 315A2172-24 SHIELD-EROSION $ 1,589.00 22 $ 34,958.00 0.69% 63.52% A
36 312BS801-1 BATTERY PACK ASSY $ 930.00 36 $ 33,480.00 0.66% 64.18% A
37 P196555 FILTER $ 399.63 82 $ 32,769.66 0.65% 64.83% A
38 AC9012F1240Y6 FILTER $ 259.45 124 $ 32,171.80 0.64% 65.47% A
39 65-90305-84 FILTER KIT,USE ELEMENT ACC462F2038M $ 202.00 156 $ 31,512.00 0.63% 66.09% A
40 P199753 FILTER $ 658.23 47 $ 30,936.81 0.61% 66.71% A
41 1732030-01 FILTER ASSY $ 603.19 51 $ 30,762.69 0.61% 67.32% A
42 65-90305-58 ILTER KIT $ 17.99 1682 $ 30,259.18 0.60% 67.92% A
43 Q4559X LIGHT $ 19.69 1498 $ 29,495.62 0.59% 68.50% A
44 65-90305-15 FILTER $ 154.16 191 $ 29,444.56 0.58% 69.09% A
45 SL4147CA10A NUT AY $ 204.46 144 $ 29,442.24 0.58% 69.67% A
46 CH31769 PLUG $ 1,178.12 24 $ 28,274.88 0.56% 70.23% A
47 002A0001-109 TOP KIT $ 652.82 43 $ 28,071.26 0.56% 70.79% A
48 114A1801-13SD SEAL-SPANWISE (PMA) $ 384.84 72 $ 27,708.48 0.55% 71.34% A
49 6430589-1 SEAL PLATE $ 1,293.85 21 $ 27,170.85 0.54% 71.88% A
50 315A2172-20 EROSION SHIELD $ 845.50 32 $ 27,056.00 0.54% 72.42% A
51 2215696-1 GASKET, B737NG $ 204.16 132 $ 26,949.12 0.53% 72.95% A
52 65-90305-79 APU FUEL CONTROL FILTER (B738) $ 267.00 100 $ 26,700.00 0.53% 73.48% A
53 ACC153F3235 ELEMENT FUEL FILTER $ 1,242.16 21 $ 26,085.36 0.52% 74.00% A
54 114A1801-11 SEAL $ 363.00 68 $ 24,684.00 0.49% 74.49% A
55 65-90305-83 FILTER KIT $ 189.86 130 $ 24,681.80 0.49% 74.98% A
56 114A1801-12 SEAL $ 358.81 62 $ 22,246.22 0.44% 75.42% A
57 2-16SC1 DISCHRGR $ 67.56 329 $ 22,227.24 0.44% 75.86% A
58 130469-3 STUD $ 620.51 34 $ 21,097.34 0.42% 76.28% A
59 RS823-1 SEAL INNER NYLON $ 418.03 50 $ 20,901.50 0.41% 76.69% A
60 315A2172-19 EROSION SHIELD $ 686.80 30 $ 20,604.00 0.41% 77.10% A
61 34265-8 LIGHT AY $ 1,025.85 20 $ 20,517.00 0.41% 77.51% A
62 2215696-1WE GASKET (PMA) $ 55.81 365 $ 20,370.65 0.40% 77.91% A
63 65C37741-22 FITTING ASSY $ 743.00 27 $ 20,061.00 0.40% 78.31% A
64 114A1801-7SD SEAL-SPANWISE (PMA) $ 234.69 79 $ 18,540.51 0.37% 78.68% A
65 1959M31P06 SEAL $ 590.57 31 $ 18,307.67 0.36% 79.04% A
66 335-299-401-0 SEAL D-SHAPED $ 81.55 215 $ 17,533.25 0.35% 79.39% A
67 411A2117-12 STRAP ASSY $ 208.99 78 $ 16,301.22 0.32% 79.71% A
68 453A1810-10 NET AY $ 381.25 42 $ 16,012.50 0.32% 80.03% A
69 1292-3 OUTLET $ 347.49 46 $ 15,984.54 0.32% 80.35% B
70 114A1801-7 SEAL $ 457.00 33 $ 15,081.00 0.30% 80.65% B
71 113A9309-1 BUSHING $ 684.45 22 $ 15,057.90 0.30% 80.95% B
72 82C1014-329 SEAL (SPEC.S315T107-329) $ 518.36 29 $ 15,032.44 0.30% 81.25% B
498 NAS1149D0363J WASHER $ 0.03 27 $ 0.81 0.00% 100.00% C
499 BACP18BC02C04P PIN $ 0.03 27 $ 0.81 0.00% 100.00% C
500 BACP18BC04C14P PIN $ 0.03 25 $ 0.75 0.00% 100.00% C
Total $ 5,039,625.23
Tabel di atas menunjuukkan hasil pengklasifikasian 500 part number dengan consumed tertinggi untuk
spare part Boeing 737. Terdapat 68 part number yang masuk ke dalam category A, 97 part number masuk
dalam kategori B dan sisanya 335 part number masukke dalam kategori C.

Selanjutnya akan dilakukan pengendalian persediaan untuk 68 part number category A.

2.4 PERHITUNGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Pengolahan data untuk menghitung nilai minimum dan maksimum pada 68 part number material
planning untuk B737-800 yang masuk dalam kategori A dengan menggunakan metode minimum-
maksimum.

Metode ini mempertimbangkan jumlah konsumsi selama 1 tahun terakhir dan lead time dan juga
mempertimbangkan target service level dan standar deviasi konsumsi. Adapun nilai safety factor/service
level yang telah ditetapkan oleh perusahaan Garuda Indonesia kepada anak perusahaannya, yaitu PT GMF
Aero Asia yaitu sebesar 95% (nilai z=2,054). Pada umumnya, semakin tinggi nilai service level yang
ditargetkan, maka akan semakin tinggi pula jumlah persediaan di gudang guna memenuhi seluruh
permintaan. Lead time untuk setiap barang diasumsikan adalah 60 days. Pertimbangan amsumsi 60 hari
adalah karena seluruh part dibeli dari luar negeri dan pertimbangan lead time manufaktur. Adapun
formulasi yang digunakan dalam melakukan perhitungan material tersebut ialah sebagai berikut :

𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘

𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = (2 𝑥 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒) + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘


𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 = 𝑋 𝐿𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
12
𝑅𝑒𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 = 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘

Berikut merupakan contoh perhitungan rata-rata konsumsi (bulan) pada part number 474032:
𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = 2,054 𝑥 1,939072 = 3,98 ~ 4

𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 𝑅𝑒𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡 = 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 4 + 3 = 7

𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = (2 𝑥 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒) + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = (2 𝑥 3) + 4 = 10

Tabel di bawah ini menunjukkan hasil perhitungan Min-Max berdasarkan formula di atas untuk 68 part
number kategori A
Tabel Hasil Perhitungan Min-Max
Lead Lead Safety
2017 2018 Standar Time Time(mo Factor Safety Demand during Min Maks Reorder
Part Number Total
Qtr1 Qtr2 Qtr3 Qtr4 Qtr1 Qtr2 Deviasi (days) nths) (98%) Stock lead time Stock Stock Point
474032 3 8 6 6 3 26 1.939072 60 2 2.054 4 3 7 10 7
002A0001-109 8 2 10 5 9 9 43 2.793842 60 2 2.054 6 5 11 16 11
114A1801-11 19 9 8 13 13 6 68 4.268749 60 2 2.054 9 8 17 25 17
114A1801-12 9 17 9 19 8 62 4.630335 60 2 2.054 10 7 17 24 17
114A1801-13SD 19 22 8 15 4 4 72 7.094599 60 2 2.054 15 8 23 31 23
114A1801-14 32 12 16 6 17 8 91 8.493462 60 2 2.054 18 11 29 40 29
114A1801-7SD 24 23 16 10 4 2 79 8.571594 60 2 2.054 18 9 27 36 27
114A1801-8 33 20 25 13 26 11 128 7.630349 60 2 2.054 16 15 31 46 31
130469-3 4 11 4 11 2 2 34 3.858612 60 2 2.054 8 4 12 16 12
1732030-01 2 29 17 2 1 51 11.12475 60 2 2.054 23 6 29 35 29
173A5103-1 3 2 4 3 4 4 20 0.745356 60 2 2.054 2 3 5 8 5
1959M31P06 12 12 2 4 1 31 4.833218 60 2 2.054 10 4 14 18 14
2-16SC1 45 57 53 61 78 35 329 13.37182 60 2 2.054 28 37 65 102 65
2215108-1 62 60 53 55 119 26 375 27.92102 60 2 2.054 58 42 100 142 100
2215696-1 5 3 83 41 132 32.58834 60 2 2.054 67 15 82 97 82
2215696-1WE 85 86 60 81 52 1 365 29.67275 60 2 2.054 61 41 102 143 102
31-9292-1 2 9 5 5 13 34 3.815757 60 2 2.054 8 4 12 16 12
31-9292-2 3 7 9 8 6 1 34 2.808717 60 2 2.054 6 4 10 14 10
312BS801-1 5 8 2 19 2 36 6.305553 60 2 2.054 13 4 17 21 17
314-2209-17 1 4 5 9 3 2 24 2.581989 60 2 2.054 6 3 9 12 9
314-2271-1 11 19 14 15 19 9 87 3.730505 60 2 2.054 8 10 18 28 18
315A2172-19 5 3 6 5 6 5 30 1 60 2 2.054 3 4 7 11 7
315A2172-20 4 4 11 8 4 1 32 3.248931 60 2 2.054 7 4 11 15 11
315A2172-24 3 9 4 2 4 22 2.416609 60 2 2.054 5 3 8 11 8
315A2570-7 8 9 10 12 17 3 59 4.219663 60 2 2.054 9 7 16 23 16
335-299-401-0 15 16 6 15 79 84 215 32.49316 60 2 2.054 67 24 91 115 91
34265-8 5 2 5 4 2 2 20 1.374369 60 2 2.054 3 3 6 9 6
411A2117-12 9 7 14 11 26 11 78 6.191392 60 2 2.054 13 9 22 31 22
453A1810-10 11 5 8 5 4 9 42 2.516611 60 2 2.054 6 5 11 16 11
6430589-1 2 1 4 6 6 2 21 1.979057 60 2 2.054 5 3 8 11 8
65-90305-15 23 52 31 24 52 9 191 15.67819 60 2 2.054 33 22 55 77 55
65-90305-58 369 345 325 308 246 89 1682 93.62277 60 2 2.054 193 187 380 567 380
65-90305-73 18 36 19 41 42 20 176 10.51454 60 2 2.054 22 20 42 62 42
65-90305-79 49 15 1 9 26 100 16.63731 60 2 2.054 35 12 47 59 47
65-90305-83 12 16 68 34 130 22.10769 60 2 2.054 46 15 61 76 61
65-90305-84 19 24 25 36 36 16 156 7.681146 60 2 2.054 16 18 34 52 34
65-90305-85 41 119 113 99 18 27 417 41.80012 60 2 2.054 86 47 133 180 133
65-90305-86 65 78 79 84 99 28 433 22.14661 60 2 2.054 46 49 95 144 95
65-90305-88 100 106 119 115 5 445 42.52529 60 2 2.054 88 50 138 188 138
65-90305-89 5 6 9 4 24 1.870829 60 2 2.054 4 3 7 10 7
65C33095-5 20 21 20 43 33 35 172 8.881942 60 2 2.054 19 20 39 59 39
65C37741-22 5 5 3 8 6 27 1.624808 60 2 2.054 4 3 7 10 7
6600-2849 3 5 4 4 6 1 23 1.57233 60 2 2.054 4 3 7 10 7
69-41730-62 6 9 84 15 75 32 221 31.3763 60 2 2.054 65 25 90 115 90
69002728-001 22 1 1 24 9.899495 60 2 2.054 21 3 24 27 24
808492-1 23 35 4 62 12.76279 60 2 2.054 27 7 34 41 34
AC9012F1240Y6 35 23 10 7 34 15 124 10.96459 60 2 2.054 23 14 37 51 37
ACC153F3235 4 9 2 1 4 1 21 2.753785 60 2 2.054 6 3 9 12 9
AD-D717-01-100 36 32 1 20 23 8 120 12.34234 60 2 2.054 26 14 40 54 40
BA205195 5 3 6 1 13 7 35 3.760171 60 2 2.054 8 4 12 16 12
BACL10AM090-256 2 9 5 13 3 3 35 3.933475 60 2 2.054 9 4 13 17 13
CG051085 4 14 3 6 2 3 32 4.068852 60 2 2.054 9 4 13 17 13
CG051086 2 8 6 6 4 26 2.039608 60 2 2.054 5 3 8 11 8
CH31769 12 8 4 24 3.265986 60 2 2.054 7 3 10 13 10
CH31900-6 137 82 106 127 88 55 595 27.75738 60 2 2.054 58 67 125 192 125
CW429-303 1 13 5 9 6 1 35 4.258977 60 2 2.054 9 4 13 17 13
DEC314-2209-19 2 8 10 2 22 3.570714 60 2 2.054 8 3 11 14 11
H2868-1-090-256 5 3 12 4 24 3.535534 60 2 2.054 8 3 11 14 11
KSR167306BK 12 14 16 23 42 2 109 12.33446 60 2 2.054 26 13 39 52 39
KSR167306BLK 11 16 19 27 35 11 119 8.687475 60 2 2.054 18 14 32 46 32
P196555 22 24 23 4 9 82 8.260751 60 2 2.054 17 10 27 37 27
P196698 59 24 6 14 48 5 156 20.66398 60 2 2.054 43 18 61 79 61
P199753 11 26 10 47 7.318166 60 2 2.054 16 6 22 28 22
Q4559X 234 218 344 278 287 137 1498 64.5979 60 2 2.054 133 167 300 467 300
RS823-1 6 3 4 9 19 9 50 5.280993 60 2 2.054 11 6 17 23 17
SD69-41730-62 65 103 13 54 2 237 36.5765 60 2 2.054 76 27 103 130 103
SL4147CA10A 11 28 19 26 40 20 144 9 60 2 2.054 19 16 35 51 35
SL4147CA14EBSP1 23 19 26 22 43 25 158 7.781745 60 2 2.054 16 18 34 52 34
Persediaan minimum sama halnya dengan reorder point dimana pada nilai ini dilakukan pemesanan
kembali. Nilai ini menunjukan jumlah pemakaian selama leadtime. Semakin besar nilai pemakaian rata-
rata setiap bulannya maka nilai persediaan minimum juga akan semakin besar.

Selanjutnya dilakukan perbandingan antara Reorder point dan nilai Max antara hasil perhitungan dengan
metode Min-max di atas dengan angka Reorder point dan Max eksisting yang ditetapkan oleh unit material
services PT.GMF

Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan nilai Reorder paint dan Max rekomendasi dengan Eksisting
yang ditentukan oleh unit material Service PT. GMF Aeroasia
Re orde r Point Re orde r Point M aks Stock M aks Stock
Part Numbe r
Eks is ting Re comme ndation Eks is ting Re comme ndation Re marks
474032 1 7 1 10 LEBIH KECIL
002A0001-109 0 11 0 16 LEBIH KECIL
114A1801-11 10 17 20 25 LEBIH KECIL
114A1801-12 10 17 21 24 LEBIH KECIL
114A1801-13SD 5 23 10 31 LEBIH KECIL
114A1801-14 4 29 7 40 LEBIH KECIL
114A1801-7SD 10 27 20 36 LEBIH KECIL
114A1801-8 6 31 12 46 LEBIH KECIL
130469-3 2 12 4 16 LEBIH KECIL
1732030-01 1 29 2 35 LEBIH KECIL
173A5103-1 1 5 2 8 LEBIH KECIL
1959M31P06 4 14 4 18 LEBIH KECIL
2-16SC1 96 65 200 102 LEBIH BESAR
2215108-1 17 100 36 142 LEBIH KECIL
2215696-1 37 82 76 97 LEBIH KECIL
2215696-1WE 47 102 0 143 LEBIH KECIL
31-9292-1 2 12 2 16 LEBIH KECIL
31-9292-2 2 10 2 14 LEBIH KECIL
312BS801-1 6 17 12 21 LEBIH KECIL
314-2209-17 3 9 7 12 LEBIH KECIL
314-2271-1 9 18 18 28 LEBIH KECIL
315A2172-19 20 7 40 11 LEBIH BESAR
315A2172-20 2 11 3 15 LEBIH KECIL
315A2172-24 2 8 4 11 LEBIH KECIL
315A2570-7 8 16 16 23 LEBIH KECIL
335-299-401-0 275 91 574 115 LEBIH BESAR
34265-8 1 6 1 9 LEBIH KECIL
411A2117-12 20 22 50 31 LEBIH KECIL
453A1810-10 5 11 9 16 LEBIH KECIL
6430589-1 2 8 5 11 LEBIH KECIL
65-90305-15 20 55 60 77 LEBIH KECIL
65-90305-58 216 380 449 567 LEBIH KECIL
65-90305-73 25 42 50 62 LEBIH KECIL
65-90305-79 30 47 60 59 LEBIH KECIL
65-90305-83 0 61 0 76 LEBIH KECIL
65-90305-84 30 34 50 52 LEBIH KECIL
65-90305-85 17 133 36 180 LEBIH KECIL
65-90305-86 18 95 30 144 LEBIH KECIL
65-90305-88 22 138 46 188 LEBIH KECIL
65-90305-89 0 7 0 10 LEBIH KECIL
65C33095-5 63 39 125 59 LEBIH BESAR
65C37741-22 4 7 8 10 LEBIH KECIL
6600-2849 3 7 6 10 LEBIH KECIL
69-41730-62 30 90 63 115 LEBIH KECIL
69002728-001 0 24 0 27 LEBIH KECIL
808492-1 5 34 20 41 LEBIH KECIL
AC9012F1240Y6 8 37 18 51 LEBIH KECIL
ACC153F3235 5 9 9 12 LEBIH KECIL
AD-D717-01-100 30 40 50 54 LEBIH KECIL
BA205195 2 12 3 16 LEBIH KECIL
BACL10AM090-256 5 13 9 17 LEBIH KECIL
CG051085 2 13 3 17 LEBIH KECIL
CG051086 2 8 5 11 LEBIH KECIL
CH31769 20 10 20 13 LEBIH BESAR
CH31900-6 35 125 75 192 LEBIH KECIL
CW429-303 2 13 4 17 LEBIH KECIL
DEC314-2209-19 2 11 4 14 LEBIH KECIL
H2868-1-090-256 4 11 8 14 LEBIH KECIL
KSR167306BK 10 39 0 52 LEBIH KECIL
KSR167306BLK 15 32 30 46 LEBIH KECIL
P196555 7 27 14 37 LEBIH KECIL
P196698 23 61 47 79 LEBIH KECIL
P199753 9 22 19 28 LEBIH KECIL
Q4559X 200 300 500 467 LEBIH KECIL
RS823-1 2 17 2 23 LEBIH KECIL
SD69-41730-62 2 103 4 130 LEBIH KECIL
SL4147CA10A 9 35 25 51 LEBIH KECIL
SL4147CA14EBSP1 20 34 55 52 LEBIH KECIL
Tabel di atas menunjukkan bahwa 92,65% memiliki nilai Reorder point dan max yang lebih kecil daripada
rekomendasi.

4. CONCLUSSION AND RECOMMENDATION

4.1 CONCLUSSION

1. Dari 500 part number material consumable planning B737-800 terdapat 68 part number yang masuk
dalam kategori A, oleh karena itu perusahaan harus melakukan continues review untuk material-
material tersebut karena memiliki 80% dari nilai value seluruh pembelian part yang dianalisis
2. Setelah dilakukan perhitungan ukuran minimum-maksimum sesuai dengan metode yang
dikembangkan oleh Indrajit 2003 terhadap 68 part number kategori A memberikan hasil yang
cukup berbeda dengan nilai minimum maksimum yang sudah diterapkan oleh unit material Service
PT. GMF Aeroasia. 92.65% memiliki nilai min-max yang lebih besar daripada eksisting.

4.2 RECOMMENDATION

1. Nilai min-max yang direkomendasikan ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk
bisa memenuhi service level agreement (SLA) = 95% yang selama ini belum tercapai oleh
PT.GMF Aeroasia. Item yang dianalisis adalah category A yang artinya memberikan
dapmpak yang besar dalam value pengadaan oleh karena itu perlu dilakukan penanganan
lebih lanjut terhadap inventori.
2. Untuk membentu Inventory, perusahaan dapat melakukan beberapa kebijakan berikut:
 Mereduksi lead time Hal ini dapat dilakukan dengan supplier lokal sehingga dapat
meminimasi waktu dan jumlah persediaan.
 Memberikan informasi kepada supplier mengenai perkiraan jumlah kebutuhan tahunan.
Jika supplier mengetahui kebutuhan tahunan maka mereka dapat merencakanan
produksinya untuk mencukupi persediaan agar dapat memenuhi perkiraan kebutuhan
tersebut.
 Membuat kontrak dengan supplier untuk pembelian minimum tahunan. Dalam hal ini
quantity discount dapat diterapkan saat material dipesan dan diterima dalam jumlah
ekonomis. Pendekatan ini juga dapat mengantisipasi kenaikan harga dimasa depan.
3. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, lead time setiap barang harus didefinisikan
seara tepat sehingga availability dapat terjaga namun part tidak juga menjadi inventory
5. REFERENCES

Indrajit, R.E dan Djokopranoto, R. (2002). Konsep Manajemen Supply Chain :Strategi Mengelola
Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern diIndonesia. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia

Ariyadi, R.A. (2010) Manajemen Persediaan dan Penataan Gudang Spare Part Bus di PO. Safari Eka Kapti.
Laporan Skripsi Sarjana-1, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Axsater, S. (2006) Inventory Control, United States of America, Springer Science

Chopra, S., dan Meindl, P. 2004. Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation. New
Jersey : Prentice Hall.

Chu, CW, Liang GS, Liao CT, (2008) Controlling inventory by combining ABC analysis and fuzzy
classification, Computers & Industrial Engineering, 55, pp. 841–851

Jauhari, W.A. 2006. Penentuan Model Persediaan Spare Part Dengan Mempertimbangkan Terjadinya
Backorder. Jurnal Gema Teknik, 11.

Muckstadt, J.A, Sapra, A. (2010) Principles of Inventory Management: When You Are Down to Four,
Order More, Springer Series in Operation Research and Financial Engineering.

Silver, E.A., Pyke, D.F., dan Peterson, R. (1998) Inventory Management and Production Planning and
Scheduling. New York : John Willey & Sons.

You might also like