Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

SARAH ASIYAH QOLBY.

K
16312213
ACCOUNTING “E”

A. Propert, plant, and equipment

Propert, plant, and equipment didefinisikan sebagai asset berwujud yang dmiliki untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk sewa kepada orang lain, atau
untuk tujuan administrasi itu. Property, plant, and equipment itu meliputi tanah, struktur
bangunan (kantor, pabrik, gudang), dan peralatan (mesin, furniture, peralatan)

B. Cost Of Acquiring Plant Assets

Harga perolehan aktiva tetap mencakup segala pengeluaran yang diperlukan agar aktivatersebut
sampai ditempat dan siap untuk dipakai.

Jurnal yang dibuat saat perolehan Plant Assets

1. Harga Pokok Tanah (Cost of Land)


Nilai Cost dari tanah yang dimiliki dan dipakai dalam kegiatan usaha perusahaan
meliuti Harga Pembelian.
 Biaya penutupan hak atas tanah, biaya pengacara dan biaya pencatatan.
 Biaya perataan (Grading), Pengurungan (Filing), Pengeringan (Draining) dan
pembersihan (Clearing).
 Kewajiban atas penggadaian, hipotik atau pembebanan atas tanah tersebut.
 Biaya tambahan untuk pengembangan tanah yang mempunyai umur tak terbatas.
Catatan :
Apabila tanah dibeli untuk tujuan membangun sebuah gedung maka semua biaya yang
dikeluarkan sampai penggalian untuk gedung baru dianggap sebagai penambah harga
pokok tanah.
Jurnal :
Land Rp. XXX
Cash Rp.XXX
Other Payable Rp.XXX
2. Harga Pokok Bangunan (Cost of Building)
Harga pokok dari Bangunan meliputi semua pengeluaran (Perolehan) yang berkaitan
langsung dengan akuisisi atau pembangunannya.
Biaya-biaya akuisisi meliputi :
 Biaya Bahan Bangunan, Biaya tenaga kerja dan biaya overhead yang dikeluarkan
selama pembangunan.
 Biaya Tenaga Profesional dan Biaya Izin Bangunan (IMB)
Apabila pembangunan Gedung tersebut dikerjakan oleh pengusaha Kontraktor
(Pengembang/developer) maka harga pokok bangunan meliputi semua biaya yang
dikeluarkan mulai dari penggalian sampai dengan penyelesaian pembangunan
gedung tersebut.
Apabila pembangunan gedung baru diatas tanah yang ada Bangunan lama maka
biaya membongkar Bangunan Lama dibebankan terhadap Nilai Tanah bukan
terhadap Gedung Baru Prosedur Pembukuan dan penjurnalan.
Jurnal :
Land RP.XXX
Building Rp. XXX
Cash Rp.XXX
3. Harga Pokok Peralatan (Cost of Equipmment)
Kriteria suatu aktiva tetap dikelompokan peralatan (Equipment) mencakup
peralatan penjualan (Store Equipment), Peralatan Kantor (Office Equipment),
Mesin-mesin (Machinary), Perabotan dan meubeulair (Tools and Mebeulair),
Peralatan Pabrik (Factory Equipment) dan aktiva-aktiva tetap yang serupa /
memiliki fungsi sebagai peralatan.

Nilai Perolehan dari aktiva-aktiva tetap tersebut meliputi :

Harga Pembelian (Harga Faktur Pembelian)


 Biaya Pengangkutan
 Biaya Asuransi selama perjalanan
 Biaya Pondasi (Jika Diperlukan)
 Biaya Perakitan dan pemasangan
 Biaya Percobaan
Jurnal :

Equipment RP.XXX
Cash RP.XXX

C. Depresiasi Plant Asset


Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aset berwujud menjadi beban
dalam cara yang sistematik dan rasional pada periode yang telah diperkirakan dari
manfaat sampai dengan penggunaan asset
Metode Depresiasi
Tujuannya untuk memilih metode terbaik yang mengukur kontribusi aset ke pendapatan
selama umur ekomomis.
Contohnya adalah:
1. Metode garis lurus.
2. Metode unit aktivitas.
3. Metode saldo menurun.
D. Penghapusan Plant Assets
Perusahaan melepas aset tetap dengan tiga cara: Penghentian, penjualan dan pertukaran
(lampiran)
Mencatat depresiasi sampai dengan tanggal pelepasan.
Mengeliminasi aset melalui:
(1) pendebitan Akumulasian depresiasi, dan
(2) pengkrediatan akun Aset.

E. Pertukaran Plant Assets


Biasanya, perusahaan mencatat keuntungan atau kerugian atas pertukaran aset tetap.
Alasan untuk pengakuan keuntungan atau kerugian adalah bahwa banyak pertukaran
memiliki substansi komersial.
Pertukaran memiliki substansi komersil jika arus kas masa yang akan datang berubah
sebagai hasil dari pertukaran.
Pertukaran - Situasi Menguntungkan
Memiliki Substansi Komersial. Perusahaan biasanyamencatat biaya aset non-moneter
yang diperoleh dalampertukaran untuk aset non-moneter lainnya pada fair value aset
yang diserahkan dan segera memperoleh keuntungan.
Pertukaran Aktiva Non-Moneter Akuntansi yang tepat untuk pertukara aktiva non-
moneter, seperti properti pabrik dan peralatan sangat controversial. Beberapa berpendapat
bahwa perusahaan harus mencatat pertukaran berdasarkan nilai wajar aktiva yang
diserahan atau yang diterima, dengan pengakuan laba atau rugi. Sementara yang lain
percaya bahwa aktiva harus diperhitungkan berdasarkan nilai tercatat (nilai buku) aktiva
yang diserahkan, dengan tidak mengakui laba atau rugi. Dan yang lain masih mendukung
pendekatan pengakuan kerugian dan menangguhkan keuntungan.

You might also like