Laporan Praktikumn GTJ

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

LAPORAN PRAKTIKUM

GIGI TIRUAN JEMBATAN II

KELOMPOK II

PRAYOGA

RESKY NILASARI AS

RETY PUSPITA NURDIN

RISDA JULIANI AZIS

RISKA RAHMAYANTI

DIII TEKNIK GIGI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


TAHAP KERJA

PRAKTIKUM GIGI TIRUAN JEMBATAN II

1. Cetak model kerja


2. Modeler malam biru untuk logam
3. Pembuatan facing
4. Pembuatan corong.
5. Investing dengan bahan investmen
6. Preheating
7. Wax elimination
8. Heating
9. Melting
10. Casting
11. Pickling
12. Finishing & polishing
13. Modeler malam merah untuk akrilik
14. Flasking
15. Boiling out
16. Packing
17. Curing
18. Deflasking
19. Finishing & polishing
PENDAHULUAN

1. Bridge / gigi tiruan jembatan (GTJ)


Adalah restorasi yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang,dimana
alat ini disemen pada gigi asli yang dipreparasi dan tidak dapat dilepas oleh
pasien.
2. Bridge non preparasi (GTJ Tanpa preparasi )
Adalah restorasi yang dikostruksikan pada gigi asli dengan preparasi yang
sangat minim, dan jugan disemen secara tetap pada penyangga biasanya
dikenal sebagai resin bonded bridge atau acid-etced bridge.
3. Retainer
Adalah restorasi yang disemen pada gigi abutment dan berfungsi
mengembalikan bentuk anatomi gigi yang di preparasi.
4. Mayor dan minor retainer
Adalah retainer yang terdapat pada jenis GTJ setengah lekat (semifixed
bridge), dimana yang dihubungkan dengan konektor rigid disebut mayor
retainer sedangkan yang dihubungkan melalui konektor non rigid disebut
minor retainer.
5. Aboutmen (gigi peyangga)
Adalah gigi artifisial yang merupkan bagian dari GTJ yang menggantikan
gigi asli yang hilang.
6. Unit
Adalah istilah biasa yang digunakan untuk setiap bagian atau kompoen dari
GTJ , yaitu retainer dan pontik . jadi bila sebuah GTJ terdiri dari dua retaining
dalam satu pontik, maka GTJ ini disebut GTJ tiga unit.
7. Pier
Adalah gigi penyangga yang terdapat diantara dua pontik dan dua retainer.
pier lebih tepat disebut sebagai intermediate aboutment.
8. Fixed-fixed bridge (GTJ)
Jenis GTJ ini mempunyai konektor yang rigid pada kedua sisi pontik . gigi
penyangga diikat dengan kaku dan membutuhkan preparasi yang sejajar atau
ampir sejajar, dengan demikian maka suatu GTJ yang minimal terdiri dari tiga
unit dapat di desain sebagai suatu kesatuan pada gigi peyangga.
PRAKTIKUM 1
MODEL KERJA
A. GAMBAR MODEL KERJA :

B. PERSYARATAN MODEL KERJA :


1. Harus bebas dari porous terutama pada daerah tapi preparasi.
2. Semua bagiannya harus bebas distorasi (tidak mengalami distorasi)
3. Model kerja harus dirapikan dengan trimmer agar mudah melakukan pola
malam.
4. Model malam harus memperhatikan semua karakteristik yang dibutuhkan die
yaitu kontak aproksimal, antagonis, kesejajaran dan bentuk kontur.
5. Daerah edentulous harus benar-benar diproduksi dengan akurat, agar dasar
pontik dapat dibuat dengan sempurna.
6. Permukaan oklusal harus benar diproduksi dengan akurat, agar dasar pontik
dapat dibuat dengan sempurna model kerja harus diberi basis agar mudah
dipasang pada artikulator
PRAKTIKUM 2

MODELER MALAM DARI WAX BIRU (Blue inlay casting wax)

A. Gambar modeler malam dari wax biru/BLUE INLAY CASTING WAX:

B. Bahan modeler malam.


1. Blue inlay casting wax
2. Spiritus
3. Vaseline

C. Alat modeler malam


1. Bunsen
2. Pisau malam
3. Alas putih

D. Prosedur modeler malam


1. Sebelum memodeler malam sebuah model kerja harus diberikan bahan
separator medium (bahan pemisah).
2. Panaskan blue inlay casting wax (wax biru) diatas bunsen.
3. Lalu teteskan di atas model kerja yang sudah di berikan CMS/VASELINE,
4. Bentuk modeler malam sesuai dengan anatomi gigi.
PRAKTIKUM 3

PEMBUATAN FACING

A. GAMBAR PEMBUATAN FACING

B. BAHAN PEMBUATAN FACING


1. Malam biru atau BLUE INLAY CASTING WAX.
2. Spirtus

C. ALAT BEMBUATAN FACING


1. Pisau malam
2. Bunsen

D. CARA PEMBUATAN FACING:


1. Model yang sudah di ukir dengan malam dibuatkan garis-garis tipis / facing,
dibagian gigi yang sudah di modeler malam.
2. Facing dibuat dibagian labial atau bukal.
PRAKTIKUM 4

PEMBUATAN CORONG

A. GAMBAR PEMBUATAN CORONG

B. BAHAN PEMBUATAN CORONG


1. Malam merah
2. Muvel
3. Spirtus

C. ALAT PEMBUATAN CORONG


1. Pisau malam
2. Bunsen
3. Korek api

D. PROSES PEMBUATAN CORONG


1. Sediakan selembar atau setengah malam merah.
2. Sediakan muvel.
3. Ukur malam merah sesuai dengan ukuran muvel.
4. Bentuk malam merah dengan bentuk bundar sesuai dengan bentuk muvel.
5. Lalu bentuk malam merah tersebut dengan bentuk seperti corong.
6. Setelah itu cocokan kembali ke dalam mufel apakah corong yang dibuat sudah
cocok atau belum.
PRAKTIKUM 5

INVESTING DENGAN BAHAN INVESTMENT

A. GAMBAR INVESTING DAN INVESMENT

a) investing b) investment

B. PROSEDUR PEMBUATAN INVESTING


1. Sebelum proses investing dilakukan, model GTJ ditanam kedalam muvel dan
pada saat penanaman pada muvel model di tempel pada corong yang dibuat
sebelumnya.
2. Dan proses selanjutnya setelah model di tanam ke corong lalu di masukan ke
dalam muvel yang sudah disiapkan.
3. Setela itu model yang sudah ditanam kedalam muvel selanjutnnya diberi
bahan investing.
4. Dan pada saat pemberian bahan investing, muvel yang berisa model yang
ingin di investing harus berada di atas vibrator. Agar pada saat pengisian
investmen kedalam investing dapat homogen dan tercampur dengan baik,
agar tidak terdapat sebuah poros.
5. Setelah investmen tercampur rata dengan investing, selanjutnnya ditunggu
mengeras dan padat.
PRAKTIKUM 6
PREHEATING
A. GAMBAR PROSES PREHEATING

B. PROSEDUR PREHEATING
1. Pada saat proses preheating, muvel yang sudah diisikan dengan bahan
investmen harus dipastikan bahan investmen sudah kering atau padat dan
tercampur dengan rata.
2. Setelah itu lanjut proses selanjutnya dengan proses pemanasan atau
membakar mvfel diatas kompor.
3. Saat membakar muvel diatas kompor usahakan muvel berdiri dengan tegak
dengan kedaan bagian corong menghadap ke bagian mata kompor.
4. Muvel yang dibakar diatas kompor berfungsi untuk pemanasan pemulaan
untuk menghilangkan malam-malam di dalam mufel.
5. Dalam proses ini mufel diangkat pada saat perkiraan muvel sudah sangat
panas dan perkiraan malam di dalam muvel sudah habis.
PRAKTIKUM 7
WAX ELIMINATION
A. GAMBAR WAX ELIMINATION

Wax elimination adalah proses pembakaran muvel untuk menghilangkan


malam-malam yang berada di dalam muvel atau casting ring.

B. ALAT & BAHAN WAX ELIMINATION


1. Tungku
2. Arang
3. Besi panjang
4. Korek
5. Kipa angin

C. PROSES WAX ELIMINATION


1. Muvel yang sudah di preheating langsung dipindahkan ke tungku yang sudah
diberikan arang panas.
2. Pada proses pemanasan muvel diatas tungku, arang tidak boleh sampai mati
karna dapat mempengaruhi hasil wax elimination.
3. Lalu muvel tersebut dibakar hingga bagian muvel terlihat memerah dan sudah
dibakar hingga beberapa jam.
PRAKTIKUM 8
HEATING
A. GAMBAR HEATING

Heating adalah pemanasan casting ring (yang berisi adonan tertentu) dengan
di panaskan dengan waktu yang tertentu.

B. ALAT DAN BAHAN HEATING


1. Arang
2. Tungku
3. Kipas angin

C. PROSEDUR HEATING
1. Pada prosedur heating hampir sama dengan prosedur wax elimination namun
pada prosedur heating ini dilakukan pada saat muvel atau casting ring sudah
sangat panas
2. Setelah itu setelah muvel suda sangat panas dengan bagian casting ring sudah
memerah bertanda bahwa muvel sudah sangat panas dan dapat diangkat untuk
melanjutkan prosedur selanjutnnya.
PRAKTIKUM 9
MELTING
A. GAMBAR MELTING

Melting adalah pelelehan logam yang dilakukan pada sprue –hold atau fry day.

B. ALAT MELTING
1. Mesin cesting
2. Bluetorch

C. BAHAN MELTING
1. Uang logam

D. PROSEDUR MELTING
1. Pada prosedur melting yang dilakukan pada sprue –hold fryday yang
dilakukan pertama adalah menyiapkan uang logam Rp. 100 dan disimpan di
atas rubber base former.
2. Setelah uang logam disimpan diatas rubber base former lalu diletakkan di atas
mesin casting,
3. Lalu setelah disimpan di atas mesin casting logam dilelehkan menggunakan
bluetorch dengan suhu yang sudah di tentukan.
PRAKTIKUM 10
CASTING
A. GAMBAR PROSES CASTING

B. BAHAN CASTING
1. Logam (uang Rp. 100)

C. ALAT CASTING
1. Blowtorch
2. Crucible former
3. Alat casting manual

D. PROSEDUR CASTING
1. Pada prosedur casting yang dilakukan adalah memutar alat casting sebanyak
kurang lebih 3 kali.
2. Alat casting diputar pada saat logam yag disimpan di atas rubber former
sudah meleleh dengan baik dan juga mufel yang sudah dibakar sampai panas .
3. Setelah itu mesin casting manual diputar sekitar kurang lebih tiga kali.
4. Setelah diputar mesin casting manual pada bagian penahan mesin casting di
lepaskan dan pada saat dilepaskan mesin casting dibiarkan berputar sendiri
agar logam yang dilelehkan tidak masuk kedalam muvel yang sudah di
panaskan.
PRAKTIKUM 11
POLISHING DAN FINISHING

A. GAMBAR PROSES FINISHING POLISHING

Proses finishing adalah proses menghilangkan sayap-sayap akrilik atau logam


pada gigi tiruan.

Proses polishing adalah proses mengkilapkan model gigi tiruan.

B. ALAT DAN BAHAN POLISHING DAN FINISHING


1. Penjepit dist dan dist
2. Freaser
3. Stone
4. Fissure
5. Karet polish
6. Stone logam

C. PROSEDUR PEMBUATAN POLISHING DAN FINISHING


1. Pada tahap finishing model gigi tiruan kerangka logam yang dilakukan
pertama pada saat setelah casting adalah membuang bagian sayap-sayap
pada gigi tiruan jembatan logam.
2. Pada saat membuang sayap gigi tiruan kerangka logam yang pertama kita
harus memisahkan antara mahkota gigi dengan sprue kerangka logam .
3. Untuk memisakan antara mahkota dan sprue kerangka logam kita harus
menggunakan dist sebagai pemotong untuk memisahkan mahkota dan
sprue logam.
4. Setelah mahkota gtj logam dan sprue kerangka logam terpisah selanjutnya
kita membuatkan cusp di bagian gigi tiruan jembatan tersebut sesuai
dengan anatomi gigi.
5. Membuat cusp pada gigi tiruan jembatan kerangka logam menggunakan
alat freaser dan fissure.
6. Setelah cusp terbentuk pada gtj, selanjutnya lanjut ke proses berikutnya,
yaitu proses polishing.
7. Pada proses polishing gigi tiruan jembatan di poles menggunakan alat
freaser logam, yang berfungsi untuk mengaluskan bagian-bagian kerangka
gigi tiruan jembatan.
8. Setelah menggunakan freaser logam pada gigi tiruan jembatan dilanjutkan
pada proses pemolesan, stone logam yang berfungsi mengkilapkan bagian
gigi tiruan jembatan logam.
9. Seteleh selesai pada tahap pemolesan stone logam lanjut ke pemolesan
karet polish yang berfungsi sebagai penghalusan terakhir dan pengkilapan
terakir pada proses finishing dan polishing pada gigi tiruan jembatan
kerangka logam.
PRAKTIKUM 12

MODELER MALAM MERAH UNTUK AKRILIK

A. GAMBAR PROSEDUR MODELER MALAM UNTUK AKRILIK

B. BAHAN PROSEDUR MODELER MALAM UTUK AKRILIK


1. Malam atau wax merah
2. Vaselin
3. Self curing (powder dan liquid)
4. Spiritus
5. Gips lunak

C. ALAT PROSEDUR MODELER MALAM UNTUK AKRILIK


1. Pisau malam
2. Bunsen
3. Alas putih
4. Spoid
5. Mangkuk atau gelas kecil
6. Cuvet
7. Alat press
8. Rubber bowel dan spatel.
D. PROSEDUR PEMBUATAN MODELER MALAM UNTUK AKRILIK
1. Pada prosedur ini yang dilakukan pertama adalah model kerja gigi tiruan
jembatan kerangka logam diberikan vaselin agar pada saat pengukiran
malam pada model kerja tidak menempel dan agar mudah dibuka pada model
kerja .
2. Dan setelah model kerja diberikan vaselin, model kerja di teteskan malam
dengan cara malam di panaskan di atas bunsen hingga mencair dan diteteskan
hingga menutupi bagian labial/bukal gigi tiruan jembatan kerangka logam.
3. Lalu di ukir pada bagian bukal atau labial gigi yang sudah di berikan malam
merah,
4. Pada saat mengukir malam harus membuat malam merah tersebut dengan
tipis.
5. Setelah proses pengukiran pola malam selanjutnya lanjut ke proses
selanjutnya.
PRAKTIKUM 13
FLASKING
A. GAMBAR PROSES FLASKING

Flasking adalah proses penanaman model pada cuvet.

B. ALAT DAN BAHAN FLASKING


1. Cuvet
2. Gips lunak
3. Vaselin

C. PROSEDUR PEMBUATAN FLASKING


1. Pada proses flasking atau penanaman model kedalam cuvet dengan
meggunakan bahan gips lunak .
2. Dalam proses ini cuvet di berikan vaselin keseluruh cuvet yang ingin di
tanami model dan aduk gips lunak sampai tercampur rata tanpa ada
gelembung-gelembung kecil.
3. Jika suda tidak ada gelembug—gelembung kecil, lalau di tuang ke dalam
cuvet setelah itu masukan model kerja gigi tiruan jembatan, dengan bagian
malam/bukal/labial menghadap ke bagian palatal atau menghadap serong atas.
4. Setelah itu tunggu gips lunak kering, setelah gips lunak kering baru bersihkan
bagian-bagian gips yang halang di pinggir cuvet.
5. Dan berikan pula vaselin pada cuvet yang sudah di tanami model kerja, agar
pada saat pemasangan antagonis tidak penempel dan mudah di buka .
6. Pada saat pemasangan antagonis harus di press agar gips lunak mengeras dan
tercampur rata pada bagian-bagian antagonisnya.
7. Setelah itu tuggu sampai cuvet yang berisi gips tersebut benar-benar keras.
Setelah mengeras cuvet dapat dibuka dan lanjut ke proses selanjutnya.
PRAKTIKUM 14
BOILING OUT

A. GAMBAR PROSES BOILING OUT

Boiling out adalah proses pembuangan malam dan menyisakan mould


chamber.

B. BAHAN DAN ALAT BOILING OUT


1. Air
2. Panci
3. Kompor gas

C. PROSEDUR BOILING OUT


1. Proses boiling out atau proses penyiram malam pada kufet atau model.
2. Pada saat boiling out usahakan air yang digunakan adalah air yang mendidih
3. Dan pada saat penyiraman, di siram dengan sedikit demi sedikit hingga
malam-malam yang menempel bersih.
4. Setelah itu lanjut ke proses selajutnya.
PRAKTIKUM 15
PACKING

A. PENGERTIAN PACKING
PACKING adalah proses pencampuran antara powder dan liquid akrilik.

B. BAHAN DAN ALAT PACKING


1. Powder dan liquid akrilik
2. Spoid
3. Mangkok /gelas
4. Plastik hitam
5. Vaselin

C. PROSEDUR PACKING
1. Pada prosedur ini packing dilakukan dengan cara mencampurkan bahan
powder dan liquid dengan cara di campur rata antara powder dan
liquid ,hingga mengalami dough stage.
2. Setelah bahan sudah diperkirakan sudah dough stage langsung dicetak model
dan diberikan plastik hitam dan dipasang antagonisnnya lalu di press
3. Setelah perkiraan model sudah kuat dipress, press dilepas dari cuvet lalu
dibuka untuk melihat hasilnya, setelah di buka pasang kembali dan pasang
semua baut untuk mengkunci agar tidak goyang.
PRAKTIKUM 16
CURING
A. PENGERTIAN CURING

Curing adalah proses memasak akrilik.

B. ALAT DAN BAHAN CURING


1. Panci
2. Air
3. Kompor

C. PROSEDUR CURING
1. Pada prosedur ini cuvet yang berisi model dimasak selama ±45 menit.
2. Setelah masak dengan air rmendidih cuvet baru diangkat. Setelah itu lanjut ke
proses selanjutnya.
PRAKTIKUM 17
DEFLASKING
.
A. GAMBAR DEFLASKING

Deflasking adalah proses pengeluaran model dari cuvet.

B. ALAT DAN BAHAN DEFLASKING


1. Pisau malam

C. PROSEDUR DEFLASKING
1. Pada tahap prosedur ini model dikeluarkan dari cuvet dengan cara cuvet
disiram air dingin pada saat di buka bagian dalam cuvet tidak terlalu panas.
2. Dan setelah di buka untuk memisahkan cuvet dengan model di usahakan
untuk memukul cuvet di bagian tengah cuvet dan usahakan tidak terlalu keras
agar model tidak patah.
3. Setelah model terlepas dari cuvet dan bersih dari sisa gips maka lanjut ke
tahap selanjutnya.
PRAKTIKUM 18

PROSEDUR FINISHING POLISHING

A. GAMBAR FINISHING POLISHING

B. ALAT DAN BAHAN FINISHING DAN POLISHING


1. Freaser
2. Stone
3. Amplas kasar dan halus
4. Pumice
5. Angle blue

C. PROSEDUR KERJA POLISHING DAN FINISHING


1. Dilakukan pemolesan untuk menghilangkan sayap-sayap yang tidak
digunakan atau dibutuhkan menggunakan freaser.
2. Dan setelah itu proses penghalusan menggunakan freaser, jika sudah halus
lanjut ke proses selanjutnya
3. Yaitu proses polishing yang dilakukan pada tahap akhir pembuatan gigi tiruan
jembatan kerangka logam yang dihaluskan menggunakan pumice dan angle
blue.

You might also like