Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

MAKALAH

ILMU ORTHODONSI II

“BUCCAL CANINE RETRACTOR”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

RESKY NILASARI A.S. (16 3145 124 010)

RETI PUSPITA NURDIN OLO (16 3145 124 011)

RISDA JULIANI AZIS (16 3145 124 012)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK GIGI

STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Orthoonsi II dengan judul “Buccal Canine Retractor”.

Proses pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
yang telah ikhlas dan sungguh-sungguh membantu demi terselesaikannya tugas
makalah ini. Maka dari itu kami ingin mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga kepada Bapak Amir Mahmud Hafsa M.Kes yang telah bersedia
memberikan penilaian dan masukan kepada kami demi kesempurnaan seperti
yang telah disajikan.

Kami berharap makalah ini dapat digunakan sebagai referensi untuk


menyusun laporan serupa pada masa yang akan datang. Selain itu kami berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat berguna
bagi siapapun yang membacanya. Kami menyadari bahwa tidak ada satu hal pun
di dunia ini yang memiliki kesempurnaan, begitu juga dengan makalah ini. Kami
sangat mengharapkan partisipasi Bapak Amir Mahmud Hafsa M.Kes dan teman-
teman dalam bentuk kritik dan saran yang konstruktif guna menyempurnakan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 2 Juli 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

A. Latar Belakang ………………………………………………... 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 2
C. Tujuan ………………………………………………………... 2
D. Manfaat ………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………... 3

A. Pengertian ……………………………………………………. 3
B. Indikasi ………………………………………………………... 3
C. Desain ………………………………………………………... 3
D. Aktivasi ………………………………………………………... 4
E. Modifikasi ……………………………………………………. 6

BAB III PENUTUP ……………………………………………………… 8

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 8
B. Saran ………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era modern seperti saat ini, kebutuhan dan tuntutan akan perawatan
ortodontik semakin banyak. Masyarakat semakin menyadari bahwa gigi yang
tidak teratur terlebih lagi jika disertai adanya kelainan bentuk muka yang
disebabkan oleh adanya hubungan rahang yang tidak harmonis akan sangat
mempengaruhi penampilan. Disamping itu keadaan gigi yang tidak teratur dan
hubungan rahang yang tidak harmonis sangat mempengaruhi sistem
pengunyahan, pencernaan serta sistem artikulasi atau pembentukan suara.
Untuk dapat melakukan perawatan ortodontik, mahasiswa kedokteran
gigi dituntut untuk menguasai pengetahuan yang melandasi tindakan
perawatan yang akan dilakukan. Selain itu juga dituntut untuk menguasai
ilmu-ilmu pengetahuan lain yang mendukung serta diperlukan ketrampilan
dalam membuat alat ortodontik, mampu memahami mekanisme kerja alat
ortodontik, mampu melakukan perawatan serta mengevaluasi hasil perawatan
yang dilakukan.
Ortodonsia (Orthodontia, Bld., Orthodontic, Ingg.) berasal dari bahasa
Yunani (Greek) yaitu orthos dan dons yang berarti orthos (baik, betul) dan
dons (gigi). Jadi ortodonsia dapat diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan
yang bertujuan memperbaiki atau membetulkan letak gigi yang tidak teratur
atau tidak rata.
Keadaan gigi yang tidak teratur disebabkan oleh malposisi gigi, yaitu
kesalahan posisi gigi pada masing-masing rahang. Malposisi gigi akan
menyebabkan malrelasi, yaitu kesalahan hubungan antara gigi-gigi pada
rahang yang berbeda. Lebih lanjut lagi, keadaan demikian menimbulkan
maloklusi, yaitu penyimpangan terhadap oklusi normal. Maloklusi dapat
terjadi karena adanya kelainan gigi (dental), tulang rahang (skeletal),
kombinasi gigi dan rahang (dentoskeletal) maupun karena kelainan otot-otot
pengunyahan (muskuler).

1
Dari beberapa jenis alat orthodonsi lepasan, ada salah satunya yang
dipergunakan khusus untuk gigi Caninus, yaitu Buccal Canine Retractor. Alat
ini sudah jarang lagi digunakan di masyarakat dikarenakan desainnya yang
tidak nyaman dan mengganggu estetik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang muncul dari latar belakang di atas antara
lain :
1. Apa itu Buccal Canine Retractor?
2. Apa indikasi penggunaan Buccal Canine Retractor?
3. Bagaimana desain Buccal Canine Retractor?
4. Apa saja jenis Buccal Canine Retractor?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. Memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Orthodonsi II.
2. Untuk menjelaskan apa itu Buccal Canine Retractor.
3. Untuk menjelaskan bagaimana aktivasi juga syarat-syarat untuk
penggunaan Buccal Canine Retractor.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini antara lain :
1. Kita bisa mengetahui apa itu Buccal Canine Retractor
2. Kita bisa mengetahui bagaimana aktivasi juga syarat-syarat untuk
penggunaan Buccal Canine Retractor.
3. Menambah wawasan kepada pembaca tentang ilmu orthodonti terlebih
pada kasus Buccal Canine Retractor.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Buccal canine retraktor adalah digunakan pada kaninus yang terletak
lebih kebukal sehingga harus digerakkan ke palatal ataupun kedistal. Buccal
canine rektractor spring ini cenderung tidak nyaman bagi pasien dan jarang
digunakan. Buccal canine retractor ini relative memiliki dimensi vertical yang
tidak stabil sehingga sulit untuk mengaktifkannya ini dibuat dengan
menggunakan kawat diameter 0,7 mm

B. Indikasi
Indikasi dari buccal canine retractor spring antara lain :
a. Diindikasikan ketika hanya pergerakan gigi kaninus distal diperlukan
b. Gerakan distal kaninus minimal dicapai dengan retractor ini

C. Desain
a. Salah satu dari beberapa peralatan dimana koil ditutup dengan aktivasi
b. Ujung retractor dibengkokkan pada sudut kanan kekaninus untuk dipindah
c. Kemudian dibentuk ke gigi
d. Koil ditempatkan setinggi mungkin tanpa mengganggu jaringan lunak

e. Tanda harus melintasi titik kontak mesial premolar kedua

3
f. Koil harus ditempatkan diantara posisi awal canines dan posisi ahkir
canines

D. Aktivasi
a. Koil harus diaktifkan hanya 1 mm
b. Ini diaktifkan dengan menutup koil
c. Aktivasi dilakukan dengan menggunakan “ HOLLOW CHOP PILER”
d. Diaktifkan dengan menekuk lengan anterior mengunakan tang khusus

4
5
E. Modifikasi
1. Caninus buccal yang didukung dengan penyangga
a. Ini mirip dengan retractor canius bukal tetapi dibuat dari kawat 0,5 mm.
b. Kawat ini didukung dalam tabung atau selongsong.
c. Tabung memberikan stabilitas vertical yang sangat baik ke retractor.
d. Fleksibel terhadap mesiodistal.
e. Aktivasi 2mm bisa dilakukan.

2. Stabilitas retractor canine


a. Retractor kaninus bukal standar dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan
penambahan kawat stabilizer
b. Efek stabilizer adalah membatasi gerakan vertical tanpa mempengaruhi
fleksibilitas anteroposterior retractor.

6
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buccal Canine Retractor ini hanya digunakan pada gigi Caninus.
Dengan menggunakan kawat atau klamer yang telah ditentukan ukuran
klinisnya. Alat ortho ini sudah jarang lagi digunakan karena tidak nyaman
bagi pasien dan mengganggu estetik.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharap pembaca agar dapat memahami
materi tentang Buccal Canine Retractor. Pembaca juga mengetahui hal-hal yang
harus diperhatikan ketika membuat Buccal Canine Retractor.

8
DAFTAR PUSTAKA
Waters NE. 1982. The mechanics of buccal canine retraction springs for
removable orthodontic appliances. British journal of orthodontics.
9(3):164-72.
Wilna. 2013. Beberapa Desain Kawat pada Pesawat Ortodonti Lepasan [internet].
[diunduh 2018 Juli 05]. Tersedia pada http://mywilna.blogspot.com/
https://www.jssuni.edu.in/JSSWeb/UDData/Docs/orthodontics.pdf

You might also like