Professional Documents
Culture Documents
Teori FLuida
Teori FLuida
com/
https://www.britannica.com/science/Archimedes-principle
http://www.schoolphysics.co.uk/age11-14/Matter/text/Archimedes_/index.html
http://www.shmoop.com/fluids/archimedes-principle.html
https://www.boundless.com/physics/textbooks/boundless-physics-textbook/fluid-dynamics-and-its-
applications-11/bernoulli-s-equation-99/surface-tension-359-352/
http://fisikazone.com/tegangan-permukaan/
Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang dimiliki
permukaan cairan tersebut. Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tegangan
permukaan, antara lain, peristiwa jarum, silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat
mengapung di permukaan air; butiran-butiran embun berbentuk bola pada sarang laba-laba;
air yang menetes cenderung berbentuk bulat-bulat dan air berbentuk bola di permukaan daun
talas.
Advertisment
Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi (gaya tarik antara molekul sejenis) molekul-
molekul cairan. Gambar tegangan permukaan diatas melukiskan gaya kohesi yang bekerja
pada molekul P (di dalam cairan dan molekul Q (di permukaan). Molekul P mengalami gaya
kohesi dengan molekul-molekul disekitarnya dari segala arah, sehingga molekul ini berada
pada keseimbangan (resultan gaya nol). Namun, molekul Q tidak demikian. Molekul ini
hanya mengalami kohesi dari partikel di bawah dan di sampingnya saja. Resultan gaya kohesi
pada molekul ini ke arah bawah (tidak nol).
Jika setetes air raksa diletakkan di atas permukaan kaca, maka raksa akan membentuk bulatan
bulatan kecil seperti bentuk bola. Hal ini terjadi karena gaya kohesi molekul-molekul air
raksa menarik molekul-molekul yang terletak di permukaan raksa ke arah dalam. Mengapa
berbentuk seperti bola? Bola merupakan bangun yang mempunyai luas permukaan yang
terkecil untuk volume yang sama. Permukaan raksa terasa seperti selaput yang terapung.
Tegangan selaput ini dinamakan tegangan permukaan.
Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang. Jika pada
suatu permukaan sepanjang l bekerja gaya sebesar F yang arahnya tegak lurus pada l,
dan menyatakan tegangan permukaan, maka persamaannya adalah sebagai berikut.
γ=
Keterangan:
F : gaya (N)
l : panjang permukaan (m)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika kita mengatakan tegangan permukaan suatu
cairan sabun 40 dyne/cm, ini artinya yang bekerja pada tiap cm panjang lapisan sabun adalah
40 dyne.
Jika panjang kawat kedua l dan larutan sabun yang menyentuhnya memiliki dua permukaan,
maka tegangan permukaan sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan
(
γ) dalam hal ini didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaaan (F)
dan panjang permukaan (2l) tempat gaya tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
γ=
Pada umumnya nilai tegangan permukaan zat cair berkurang dengan adanya kenaikan suhu.
Perhatikan nilai tegangan permukaan berbagai zat cair pada tabel berikut.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien
viskositasnya η, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs = kη v,
dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan
perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk
benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6 π r. Bila nilai k dimasukkan ke
dalam persamaan, maka diperoleh persamaan seperti berikut.
Fs = 6 π η rv
Persamaan di atas selanjutnya dikenal sebagai hukum Stokes.
Keterangan:
Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida pada gambar dibawah. Gaya-gaya yang
bekerja pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan gaya lambat akibat viskositas atau
gaya stokes Fs. Ketika dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Namun, ketika kecepatannya
bertambah, gaya stokes juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola mencapai keadaan
seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan yang disebut kecepatan terminal.
Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan nol. Misalnya
sumbu vertikal ke atas sebagai sumbu positif, maka pada saat kecepatan terminal tercapai
berlaku berlaku persamaan berikut.
Untuk benda berbentuk bola seperti
pada gambar diatas, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
Viskositas Fluida
Untuk viskositas beberapa fluida dapat kita lihat pada tabel berikut!
Pada tabel diatas terlihat bahwa air, udara, dan alkohol mempunyai koefisien kecil sekali
dibandingkan dengan gliserin. Oleh karena itu, dalam perhitungan sering diabaikan.
Berdasarkan eksperimen juga diperoleh bahwa koefisien viskositas tergantung suhu. Pada
kebanyakan fluida makin tinggi suhu makin rendah koefisien