Sample Space and Events

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

1.

Sample Space and Events


Eksperimen sangat penting dilakukan dalam bidang sains dan engineering. Eksperimen sangat
berguna bagi kita karena dapat mengamsusikan bahwa jika melakukan eksperimen – eksperimen
tertentu dalam kondisi yang kurang lebih identik, kita akan memperoleh hasil yang kurang lebih sama.
Akan tetapi, dalam beberapa eksperimen, kita tidak dapat mengedalikan nilai dari variable – varibel
tertentu, sehingga hasil hasil dari eksperimen yang pertama akan berbeda dengan eksperimen
sesudahnya . Dari eksperimen yang telah dilakukan, kita akan menghasilkan yang namanya Ruang
Sampel (Sample Space) dan Kejadian (Events).

A. RUANG SAMPEL ( SAMPLE SPACE )


Suatu Himpunan S (Set) yang terdiri dari semua hasil ( Outcome ) yang mungkin dari suatu
eksperimen acak disebut sebagai Ruang Sampel (Sample Space), dan setiap hasil disebut sebagi titik
sampel ( Sample Point ). Seringkali ada lebih dari satu ruang sampel yang dapat menggambarkan
hasil hasil dari suatu eksperimen, tetapi biasanya hanya satu yang dapat memberikan informasi paling
lengkap.

Contoh 1. Melemparkan dua keping uang koin sekaligus, Huruf A untuk menyatakan Angka
dan huruf G untuk menyatakan Gambar. Untuk menentukan ruang sampel ada tiga cara yang
dapat di lakukan:

1. Menentukan Ruang Sampel dengan cara Mendaftar

Misalkan, sisi yang muncul adalah angka (A) pada uang logam pertama dan gambar (G) pada
uang logam kedua, ditulis AG. Kejadian lain yang mungkin muncul pada pelemparan kedua uang
logam tersebut adalah AA, GA, dan GG. Jika ruang sampelnya dituliskan dengan cara mendaftar,
hasilnya adalah

S = {AA, AG, GA, GG}

dengan n (S) = 4. ( Jumlah Ruang Sampel )

2. Menentukan Ruang Sampel dengan Diagram Pohon

Selain dengan cara mendaftar, ruang sampel dapat ditentukan dengan cara membuat tabel.
Perhatikan kembali pelemparan dua keping uang logam pada bagian a. Untuk menentukan ruang
sampel dengan tabel, buatlah tabel dengan jumlah baris dan kolom yang diperlukan. Untuk percobaan
pelemparan dua uang logam sekaligus, diperlukan tabel yang terdiri atas tiga kolom dan tiga baris.
Isi kolom pertama dengan hasil yang mungkin muncul dari uang logam ke-1 dan isi baris kedua
dengan hasil yang mungkin dari uang logam ke-2.

Gambar 1. Tabel Ruang Sampel Pelemparan dua uang logam

Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan n(S) = 4.

3. Menentukan Ruang Sampel dengan Diagram Pohon

Cara lain yang digunakan untuk menentukan ruang sampel adalah dengan diagram pohon.
Berikut adalah diagram pohon untuk pelemparan dua uang logam sekaligus.

Gambar 2. Diagram Pohon Pelemparan dua koin sekaigus

Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan n(S) = 4.

4. Menentukan Ruang Sampel dengan menggunakan Rule Method

Cara ini digunakan apabila ruang sampel dengan jumlah yang sangat banyak. Misalkan, Kota
yang mempunyai penduduk lebih dari 1 juta orang, maka ruang sampelnya dapat dituliskan:

S = {x | x adalah kota dengan penduduk lebih dari 1 juta }

Dimana S adalah himpunan dari semua x, dimana x adalah kota dengan populasi lebih dari 1
juta. Dan juga untuk sumbu Y dibaca sama. Jika S adalah semua titik (X, Y) pada batas lingkaran
dengan jari jari 2 maka dituliskan :

S = {(x, y) | x2 + y2 ≤ 4}.
Contoh 2. Jika kita melemparkan sebuah dadu, maka salah satu ruang suang sampel, atau
himpunan dari semua hasil yang mungkin untuk eksperimen ini adalah {1,2,3,4,5,6} sementara
yang lainnya adalah {genap, ganjil}. Sedangkan untuk pelemparan dua buah dadu sekaligus
ruang sampelnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3 Tabel Ruang Sampel dua buah dadu

Jadi, ruang sampelnya adalah S = {(1,1), (1, 2), (1, 3), ... (6, 6)}

B. KEJADIAN (EVENTS)
Kejadian ( Events ) adalah salah satu subhimpunan / himpunan bagian (subset) A dari ruang
sampel S, dengan kata lain, kejadian adalah himpunan dari hasil hasil yang mungkin. Jika hasil dari
suatu ekperimen adalah suatu elemen dari A, kita mengatakan bahwa kejadian A telah terjadi. Suatu
kejadian yang terdiri dari sebuah titik tunggal dari S seringkali disebut sebagai kejadiaan sederhana
atau kejadiaan elementer

Contoh 1. Jika kita melempar dua buah koin sekaligus, kejadian bahwa hanya satu gambar
(G) yang muncul adalah subhimpunan dari ruang sampel yang terdiri dari {A, G} dan {G,A}
seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4 Kejadian Munculnya 1 Gambar pada pelemparan dua


buah koin
Sebagaimana halnya kejadian – kejadian tertentu, kita memiliki S itu sendiri, yang merupakan
Kejadian pasti, salah satu elemen dari S pasti muncul, dan himpunan kosong {}, yang disebut
kejadian mustahil karena elemen dari {} tidak mungkin muncul.

Dengan menggunakan operasi operasi himpunan terhadap kejadian – kejadian dalam S, kita
dapat memperoleh kejadian kejadian lain dalam S. sebagai contoh, jika A dan B adalah kejadian,
maka.

1. A ∪ B adalah kejadian “salah satu dari A atau B atau keduanya.” A ∪ B disebut gabungan
(union) dari A dan B
2. A ∩ B adalah kejadian “ Baik A maupun B.” A ∩ B disebut irisan ( intersection) dari A
dan B.
3. A’ adalah kejadian “bukan A.” A’ disebut sebagai komplemen dari A.
4. A – B = A ∩ B’ adalah kejadian “A tetapi bukan B’” lebih khususnya, A’ = S – A.
5. A ∩ B = {}, jika himpunan A dan himpunan B saling terpisah yang biasa disebut (Mutually
Exclusive)

Contoh 1. Sebuah Himpunan A = {a,b,c } dan B = {b, c, f ,g} maka A ∪ B = {a,b,c,f,g}


A ∩ B = {b,c}
Contoh 2. M = { x | < x < 9} dan N = {y | 5 < y < 12}, maka M ∪ N = {z | 3 < z < 12}.
Contoh 3. A = {1,2,4,7} B = {1,2,3,6} C = {1,3,4,5} jika digambarkan dalam diagram venn
adalah sebagai berikut :

Gambar 5 Diagram Venn

A ∪ B = {1,2,3,4,6,7}
B’ ∩ A = {4,7}
A ∩ B ∩ C = {1}
( A ∪ B ) ∩ C’ = {2,6,7}
2. Counting Sample Points ( Permutation and Combination )

You might also like