Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap Kejang umum biasanya di awali kejang tonik PENGERTIAN : normal pada pasien yang sebelumnya normal. Penelitian lain secara kemudian klonik berlangsung 10 sampai 15 menit Kejang merupakan suatu perubahan fungsi retrospektif melaporkan kelainan neurologis pada sebagian kecil pada otak secara mendadak dan sangat singkat Frekuensi takikardia pada bayi sering di atas 150 – atau sementara yang dapat disebabkan oleh kasus dan kelainan ini biasanya terjadi pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang baik umum atau fokal. ( Hartono, 2011 : 200 permenit aktifitas otak yang abnormal serta adanya 196 ). Pulsasi arteri melemah dan tekanan nadi mengecil pelepasan listrik serebral yang sangat berlebih (Hidayat Aziz, 2008 : 89 ). yang terjadi sebagai akibat menurunnya curah jantung Gejala bendungan system vena : Hepatomegali, Peningkatan vena jugularis( Wongjingkang, 2012) Kejang demam dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
Kejang demam sederhana adalah kejang demam yang
berlangsung singkat, kurang 15 menit dan umumnya dapat berhenti sendiri. Kejangnya bersifat umum KEJANG Menurut Jessica (2011: 3) penyebab dan faktor resiko artinya melibatkan seluruh tubuh. Kejang tidak terjadinya kejang demam adalah sebagai berikut: berulang dalam 24 jam pertama. Kejang demam tipe ini merupakan 80% dari seluruh kasus kejang demam. Infeksi virus Kejang demam kompleks adalah kejang dengan satu Infeksi traktus pernapasan atas ciri sebagai berikut: kejang lama > 15 menit, kejang Infeksi traktus digestivus (gastroenteritis) fokal / parsial satu sisi tubuh, kejang > 1 kali dalam Infeksi saluran kemih 24 jam ( Hartono, 2011 : 194 ). Infeksi bakteri, virus dan Otitis Media Gangguan Sirkulasi O2 ke parasit Faktor genetik otak
Pemeriksaan penunjang kejang demam Resiko tinggi cedra
menurut Hartono (2011 : 195) antara lain : Reaksi inflamasi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemeriksaan laboratorium selama proses keperawatan diharapkan tidak akan Elektroensefalografi terjadi cidera dengan kriteria hasil anak tidak Kecemasan Orang Tua Lumbal Fungsi Hipertermi mengalami cidera akibat kejang Intervensi
1. Lakukan kewaspadaan kejang, seperti pasang
>15 menit penghalang tempat tidur. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Kekurangan volume 2. Catat berbagai gerakan tubuh anak dan lama selama proses keperawatan diharapkan suhu dapat cairan kejangnya diturunkan dengan kriteria : Suhu badan anak 3. Kaji status pernapasan anak berkurang hingga 37,5º C Gg. Sirkulasi darah 4. Kolaborasi:Beri pengobatan antikonuulsan Intervensi serebral sesuai indikasi - Kaji TTV - Pantau suhu Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Beri selimut dingin/matras selama proses keperawatan diharapkan keseimbangan Hipoxia gg. Kesadaran - Berikan kompres hangat cairan terpenuhi dengan kriteria hasil keseimbangan - Ajarkan kluarga untuk kompres cairan terpenuhi.Membran mukosa mulut lembab, hangat TTV normal) - Kolaborasi pemberian obat antipiretik Intervensi Daftar Pustaka Gg. Tumbuh kembang Hartono.(2011). Kumpulan tips pediatri. Jakarta: Badan Penerbit IDAI - Observasi TTV (suhu tubuh) tiap 4 jam Hidayat.(2009). Askep Anak Kejang Demam, Juli 20 2013, From - Hitung intake dan output setiap http://hidayat.blogspot.com/2009/06/10 pergantian shift Hidayat, Aziz. (2008). Pengantar ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba. - Anjurkan pemasukan/minum sesuai Jessica,(2011). Kejang Demam, Juli 20 2013 From dengan program http://www.scribd.com/doc/51040822/Kejang-Demam ROHAYANI - Kolaborasi pemeriksaan lab : Ht, Na, K Medicastore, (2011). Kejang Demam (Febrile Convulsion), Juli 20 2013 From http://medicastore.com/penyakit/400/Kejang_Demam_Febrile_Convulsion. html G3A017267 Partini, (2013). Kiat praktis dalam pediatrik klinis, Jakarta: Ikatan Dokter Anak - Dorong masukan cairan sedikit tapi Indonesia Cabang DKI Jakarta sering