Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Mengapa Terjadi Arus Listrik di Bawah Permukaan Tanah

Arus listrik pada batuan didasarkan karena adanya sifat-sifat kelistrikan pada
batuan dalam hal ini yaitu harga resistivitas (tahanan jenis) yang terjadi baik secara
alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi yang menunjukkan kemampuan
bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Semakin besar nilai resistivitas suatu
bahan, maka semakin sulit bahan tersebut menghantarkan arus listrik. Aliran arus listrik
yang mengalir didalam tanah yaitu melalui batuan-batuan dan sangat dipengaruhi oleh
adanya air tanah dan garam yang terkandung didalam batuan serta hadirnya mineral
logam maupun panas yang tinggi.

Arus listrik tersebut juga dapat berasal dari alam itu sendiri yang disebabkan oleh
adanya atom-atom penyusun kerak bumi yang berinteraksi satu sama lainnya akibat
adanya ketidakseimbangan muatan. Sifat batuan yang konduktor merupakan media
yang baik dalam penerapan metode geolistrik. Arus listrik itu dapat mengalir pada
batuan dengan tiga cara, yaitu:
a. Konduksi secara elektronik
Hal ini terjadi jika batuan mengandung banyak elektron bebas, seperti pada
batuan yang banyak mengandung logam sehingga arus listrik mudah mengalir pada
batuan tersebut.
b. Konduksi secara elektrolitik
Hal ini banyak terjadi pada batuan yang bersifat porus dan pada pori-pori tersebut
terisi oleh larutan elektrolit sehingga arus listrik mengalir oleh ion-ion larutan
elektrolit.
c. Konduksi secara dielektrik
Konduksi ini terjadi pada batuan yang bersifat dielektrik, artinya batuan tersebut
mempunyai elektron bebas sedikit dan bahkan tidak ada. Tetapi karena adanya
pengaruh medan listrik dari luar maka elektron-elektron dalam atom batuan dipaksa
berpindah dan berpisah dengan intinya sehingga terjadi polarisasi. Konduksi ini sangat
bergantung pada konstanta dielektrik batuan.
Bagaimana Prosedur Lapangan untuk Mengukur Potensial Diri

Arus listrik pada batuan didasarkan karena adanya sifat-sifat kelistrikan pada
batuan dalam hal ini yaitu harga resistivitas (tahanan jenis) yang terjadi baik secara
alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi yang menunjukkan kemampuan
bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Semakin besar nilai resistivitas suatu
bahan, maka semakin sulit bahan tersebut menghantarkan arus listrik. Aliran arus listrik
yang mengalir didalam tanah yaitu melalui batuan-batuan dan sangat dipengaruhi oleh
adanya air tanah dan garam yang terkandung didalam batuan serta hadirnya mineral
logam maupun panas yang tinggi.

Bagaimana Cara Mengolah Interpretasi dari Data Self Potential

Data yang didapatkan dari pengukuran kemudian dirata-rata dan dikoreksi


terhadap pembacaan awal serta dilakukan dengan cara smooting data (penghalusan
data). Penghalusan data untuk tiap lintasan dilakukan dengan menggunakan software
excel. Hasil dari penghalusan data tersebut merupakan data potensial diri terkoreksi.
Interpretasi Data potensial diri yang telah terkoreksi dapat diinterpretasikan secara
kualitatif dan kuantitatif.

Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mempergunakan software surfer 8. Hasil


keluaran software surfer 8 berupa peta kontur isopotensial. Software tersebut berfungsi
untuk mengolah data secara kualitatif yang berupa angka-angka untuk diubah ke dalam
bentuk gambar anomali-anomali. Selanjutnya, dari anomali tersebut dibuat visualisasi
sedemikian rupa sehingga dapat dibedakan anomali-anomali yang ada di bawah
permukaan tanah. Hal ini dapat mempermudah proses identifikasi anomali yang berada
di bawah permukaan tanah.
Bedasrakan gambar tersebut, ysng dilakukan pada pada metode self-potential ini
adalah metode gradient. Metode ini mirip dengan memakai metode Wenner yang
dipakai dalam pengukuran resistivitas. Metode ini menggunakan dua elektroda yang
dipindahkan secara bergantian sesuai dengan arah lintasan yang dipakai. Lintasan yang
dipakai sebaiknya berbeda-beda atau menggunakan variasi interval yang dipakai
sebagai perbandingan untuk mendapat hasil yang diinginkan lebih baik.

Interpretasi dari gambar tersebut ialah terdapat nilai variasi potensial. Warna-
warna yang berbeda pada gambar yang menunjukan variasi nilai potensial. Pada
percobaan memiliki nilai rentang -25 sampai 50. Angka paling besar ditunjukkan
dengan warna merah dengan nilai 50 yang berarti memiliki nilai potensial paling besar,
sedangkan nilai terkecil adalah -25 yang dilambangkan dengan warna ungu muda yang
menunjukan nilai potensial paling kecil. Perbedaan nilai yang diwakili oleh warna
tersebut menunjukkan adanya anomaly yang didapat dalam percobaan. Hal tersebut
menandakan bahwa didalam permukaan tanah terdapat sesuatu yang berbeda. Sehingga
dapat terbaca nilai beda potensial. Semakin besar nilai potensial, maka nilainya akan
semakin tinggi yang dimunculkan di gambar. Hal yang sama juga berlaku, semakin
kecil nilai potensialnya, maka angka yang ditunjukan juga semakin kecil. Semakin
besar beda potensial menunjukkan semakin besar nilai konduktivitasnya.

You might also like