Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Perencanaan Silinder Pneumatik

Untuk menghitung berapa besar diameter silinder pneumatik yang digunakan, dengan
cara:
d2 =( F+R) / (p x 7.86 )....................... (FESTO : 5)
Dimana:
F = Gaya = 9075 Kg ~ 88935 N
R = Gesekan ~ + 5% . F
= 5% . 88935 N
= 4446,75 N
p = Tekanan kerja, untuk penaumetik rata-rata
menggunakan tekana kerja 6 bar 600000 N/m2
Sehingga,
d2 =( 88935+4446.75) / (600000 x 7.86)
= 0,0198 m2
d = √ 0.0198
= 0,140 m 140 mm
Dari hasil perhitungan diameter piston didapat 140 mm, dengan diameter batang piston 60 mm
4.4. Menghitung Daya Kompresor
1) Debit kompresor
Debit kompresor adalah jumlah udara yang harus dialirkan kedalam silinder pneumatik,
dapat dihitung dengan cara:
Qs = (π/4) (ds))2 ( v ) (Hartono,1998)
Dimana:
Qs = Debit kompresr (l/min)
ds = diameter silinder = 140 mm
v = kecapatan piston direncanakan 500 m/menit = 8,3 mm/dtk
Sehingga:
Qs = (π/4 (140))2 (8,3)
= 127703,8 mm3/dtk
= 7,67 l/menit
2) Daya Kompresor
Daya kompresor dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Ns = (Qs) (ῃ tot)
Dimana:
Ns = Daya kompresor (l/min)
Qs = Debit kompresor (l/dtk)
ῃ tot = Effisiensi total = 0,8
Sehingga:
Ns = 7,67 x 0,8
Ns = 6,1 kW
4.5. Perhitungan Kapasitas
Untuk mengetahui kapasitas dari mesin ini, terlebih dahulu harus tau volume tabung dan
waktu untuk 1x pengepresan, dengan cara:
1) waktu langkah pres
1.1) waktu langkah turun
t1 = (A x s) / ( Qu x 1000)
dimana:
A = luasan silinder pneumatik = 153,86 cm2
h = panjang langkah = 84 cm
Qu= debit udara = 7,67 l/min
Maka:
t1= (153.86 x 84 ) / (7.67 x 1000)
= 12924.24 / 7670
= 1,68 menit
= 100,8 detik
1.2) Waktu langkah balik
t2 = (A x s) / (Qk x 1000)
= ((153.86-28.26) x 84) / (7.67 x 1000)
= 10550.4 / 7670
t2 = 1,37 menit
t2 = 82,2 detik
1.3) Waktu untuk 1x pengepresan
t = t1 + t2
= 100,8 + 82,2
= 183 detik 3,05 menit
2) Kapasitas pengepresan
Qp = (V / t )
Dimana:
V = (π/4 ) x D2 x T
Dimana T direncanakan = 100 cm
V = ( π/4 ) x 1002 x 100
V = 785000 cm3
Maka:
Qp = 785000 / 183
= 4289,6 cm3/detik
4.6. Menentukan Motor Penggerak
Besarnya daya motor penggerak yang digunakan untuk menggerakkan kompresor adalah
menyesuaikan kebutuhan daya kompresor tersebut sebesar 6,1 kW, maka daya penggerak dari
kompresor:
Nm = Nk / ῃ (Krist T,1981)
= 6.1 / 0.95
= 6,42 kW
4.7. Menentukan Tebal Tabung Pres
Untuk menentukan seberapa tebal plat yang digunakan untuk membuat tabung pres, harus
mengetahui tekanan yang diterima oleh tabung pres tersebut, dengan cara:
1) Perhitungan Tekanan Kerja
Untuk menghitung berapa besar tekanan kerja yang diterima tabung pres dengan cara sebagai
berikut:
P = F/A (Zainun, A., 1999)
Dimana, F = Gaya = 9075 kg
A = Luas penampang = 7850 cm2
Sehingga, P = 9075 / 7850
= 1,15 kg/cm2
2) Tebal Bahan
__
tb > σ (Djokosetyardjo, 2005)
Dimana,
__
σ = Tegangan bahan yang digunakan, direncanakan
menggunakan bahan FCD 50 dengan tegangan tekan yang diijinkan adalah 50
kg/cm2................................................................... (Sularso, 2004)
Sehingga,
tb > ( 100 x 1.51) / (2x20x(1+100/100))
tb > 0,575 cm = 5,7 mm
Dari hasil perhitungan ketebalan bahan yang digunakan maka untuk mengantisipasi
terjadinya kerusakkan karena tekanan maka digunkan bahan dengan ketebalan 6 mm.
4.8. Perhitungan Pneumatik
Bagian-bagian dari pneumatik yang perlu dihitung sebagai berikut:
1) gaya efektif piston
gaya efektif mempunyai dua arah dan bisa dihitung dengan cara:
1.1) Gaya efektif pistos saat maju
gaya efektif piston saat maju dapat dihitung denga rumus:
Fa = A x P (Didactis F, Pneumatics, TP 101)
Dimana:
A = luas permukaan silinder pneumatik
A = 0,015386 m2
P = Tekanan Kerja untuk pneumatik rata-rata 600000 N/m2
Maka:
Fa = 0,015386 x 600000
Fa = 9231 N
1.2) Gaya efektif piston saat mundur
Fb= A x P
Dimana:
A = (π /4) x ( ds2 - dp2 )
A = 0,016 m2
Maka:
Fb = 0,016 x 600000
Fb = 9600 N

2) Konsumsi Udara Tiap Langkah Piston


Konsumsi udara tiap langkah piston mempunyai dua arah, dan dapat dihitung sebagai berikut:
2.1) Konsumsi udara saat piston maju
Konsumsi udara kompresi pada waktu silinder bergerak maju dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
V1 = p x( π /4)x d2 x h ( Festo Didactis, Pneumatics)

= 6,8 x 0,785 x 0,142 x 0,84


= 0,088 m3
2.2) Konsumsi Udara Saat Piston Mundur
Konsumsi udara kompresi pada waktu silinder bergerak mundur dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
V2 = p x(π /4) x(d2-d1 2) x h ( Festo Didactis, Pneumatics)

= 6,8 x 0,785 x (0,142 – 0,062) x 0,84


= 0,072 m3

2.3) Konsumsi Udara Total


Silinder kerja ganda dengan diameter (d) 140 mm, panjang langkah (h) 840 mm, tiap menit
membutuhkan udara sebesar :
Q = V1 + V2
= 0,088 + 0,072
= 0,16 m3

3) Konsumsi Udara Yang Diperlukan Tiap Menit


1) Perbandingan kompresi
Perbandingan kompresi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Perbandingan kompresi = (1.031 + p ) / 1.031 (Teks Book FESTO : 184)
Perbandingan kompresi = (1.031+6) / 1.031 = 6,8

2) langkah maju
Konsumsi udara yang diperlukan tiap menit untuk langkah maju dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Q1 = (π /4) x d2 x h x n x perbandingan kompresi
= 0,785 x 0,142 x 0.84 x 0,33 x 6,8
= 0,0167 m3/menit

3) langkah mundur
Konsumsi udara yang diperlukan tiap menit untuk langkah mundur dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Q2 = (π /4) x (d12 -d22) x h x n x perbandingan kompresi
= 0,785 x (0,142 – 0,062) x 0,84 x 0,33 x 6,8
= 0.014 m3/menit
= 7850/86.5
= 5024/86.5

You might also like