Professional Documents
Culture Documents
BAB I Proposal Sri
BAB I Proposal Sri
BAB I Proposal Sri
PENDAHULUAN
Kecoa merupakan salah satu hama pemukiman yang dapat berperan sebagai
vektor penyakit yang paling umum ditemukan di tempat tinggal di seluruh dunia.
dan umumnya berkembang biak mencari makan di daerah yang kotor, seperti tempat
sampah, saluran pembuangan dan septitank. Makanan kecoa dari makanan yang
Kecoa merupakan salah satu indikator dalam baik atau buruknya sanitasi di
kerja industri kriteria angka rata-rata indeks populasi kecoa (Periplaneta americana)
tiap malam yang ditangkap menggunakan sticky trap paling rendah ≤ 1 dan paling
1
tinggi > 1 (Kemenkes, 2016).
daerah sub tropika atau sampai kedaerah dingin. Pada umumnya tinggal didalam
rumah-rumah makan segala macam bahan, mengotori makanan manusia, berbau tidak
sedap. Kebanyakan kecoa dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat (“
cursorial“), dapat bergerak cepat, aktif pada malam hari, metamorfosa tidak lengkap,
Kerusakan yang ditimbulkan oleh kecoa relatif sedikit, tetapi adanya kecoa
kecoa merupakan hama yang paling sering terlihat di perumahan kumuh dan sedang,
pemukiman lainnya seperti tikus, lalat dan nyamuk (Herma, 2010), (Nafiz, 2009).
Kecoa merupakan salah sattu vector penyebab penyakit dan mereka hidup berdekatan
lembab, gekap, kotor. Dari kebiasaaan hidup ditempat kotor itulah kecoa dapat
memabwah kuman penyakit yang menempel pada tubuhnya yang dibawah dari
tempat-tempat yang kotor akan tertinggal atau menempel di tempat jorok yang dia
hinggapi.
2
Banyak spesies kecoa di seluruh dunia, beberapa diantaranya berada di dalam
rumah dan sering didapatkan di restoran, hotel, rumah sakit, gudang, kantor,
perpustakaan dan pasar.Pasar merupakan salah satu tempat umum bagi orang banyak
untuk melakukan kegiatan jual - beli yang dapat menyebabkan timbulnya atau
B dan Methanil Yellow. Selain ituagar makanan lebih awet sering bahanmakanan
(Wirasto K, 2008).
Palu merupakan ibu kota Sulawesi Tengah, dipalu terdapat beberapa pasar
tradisonal. Salah satunya adalah pasar Inpres. Pasar sangat berguna untuk
bukanlah hal yang mudah. Dipasar Inpres ini untuk pengelolaan sampah sudah
berjalan dengan baik, namun ketersediaan tempat sampah sangat minim. Sementara
itu pedagang biasanya membuang sampah hanya pada tempat dia berjualan saja dan
masih banyak terdapat tumpukan sampah yang msih bertebaran ditempat para
3
pedagang berjualan, terutama pedagang sayur dan pedagang kaki lima, sementara itu
petugas kebersihan pasar mengambil sampah setelah aktivitas diapsar selesai yakni
Keberadaan keteraturan tempat penjual ikan, daging dan ayam sudah teratur
letaknya dengan baik begitupun penjualan yang lain misalnyan pakaian perabot,
kurang bersih dan menimbulkan bau yang tidak sedap.Apalagi saat terjadi hujan,
tempat ini becek, kotor dan sangat berbau. Sehingga akan banyak serangga yang
suka dengan lingkungan yang kotor seperti keoca. Dipasar ini pula banyak hewan-
hewan pembawah vektor penyakit seperti tikus, lalat dan juga kecoa. Selain itu
Berangkat dari fakta tersebut sehingga penelitian ini akan berfokus kepada salah satu
informasi tentang adanya bakteri pada kaki kecoa, sehingga penelitian ini akan
Kota Palu ?
pembelajaran ?
4
3. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berupa poster mengenai
1.3 Tujuan
1. Mengisolasi dan mendekteksi adanya bakteri pada kaki kecoa yang ditangkap
3. Menghitung jumlah bakteri pada kaki kecoa yang ditangkap di berbagai titik
identifikasi bakteri pada kaki kecoa di lingkungan pasar Inpres palu dan
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dalam bidang teoritis
5
2. Memberikan nilai tambah bagi peneliti dalam pengetahuan dan
masyarakat.
3. Sebagai informasi kesehatan bahaya adanya bakteri pada kaki kecoa yang
ada dipasaran.
sebagai berikut :
6
2. Kecoa adalah hewan nocturnal (hewan yang aktif pada malam hari) sehingga
sulit terdeteksi oleh manusia dan berkembang dengan cepat. Bahkan secara
cepat Kecoa membagi koloni mereka dan berpisah untuk mencari habitat baru.
cairan berbau.
atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu
pengelola pasar.
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
7
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai berikut :
Dari hasi penelitian Dewi Susanna dkk. (2010) Hasil pemeriksaan pada
dengan kontaminasi E. colipada makanan (nilai p < 0,05). Secara umum, sumber
8
aureus, Streptococcus pyogenes, Klebsiella penumonia, Clostridium botulinum, dan
Hasil isolasi dari pupa S. litura yangditemukan mati di kebun kedelai didaerah
Cibinong, Bogor Provinsi JawaBarat diperoleh sebanyak 122 isolatbakteri dan dipilih
dua isolat, yaitu isolatbakteri entomopatogen SP3 dan SP4untuk diujikan pada kecoa.
Ryan Falamy dkk (2010) meneliti dan di dapatkan Pada11 sampel cincau
hitam yang dijual di pasar tradisional dan swalayankota Bandar Lampung didapatkan
hasil bahwa terdapat 4 sampel tidak ditemukanbakteri dan7 sampel yang ditemukan
bakteri coliform.
bahwa tidak dilengkapi tempatsampah dari bahan kedap air dan berpenutuppada
9
kapal motor ditemukankecoa dengan kategori tinggi atau padat, danterdapat
2.2.1 Kecoa
dinding, buku, dan perkakas rumah tangga. Jenis kecoa yang sering ditemukan di
jerman Blatella germanica (L.), dan kecoa australia Periplaneta australasiae (F.). Jenis
Kecoa merupakan makhluk yang hidup pada malam hari serta dapat ditemui
di reruntuhan daun atau dibawah kulit kayu, atau dibalik kayu gelondongan yang
jatuh. Kebanyakan jenis kecoa merupakan hama rumah tangga dan bersarang
10
americana relatif tinggi, dihasilkan rata-rata satu ooteka perminggu sampai kira-kira
yang dihasilkan sejumlah 15-90 ooteka. Setiap ooteka berisi sekitar 15 butir telur.
asal tumbuhan maupun hewan. Pada dasarnya kecoa sangat membutuhkan nutrisi
adanya preferensi dalam memilih makanan. Faktor nutrisi juga memberikan efek
jangka pendek dan jangka panjang pada perkembangan dan reproduksi serangga.
Sekalipun keperluan nutrisi sebagian besar serangga hampir sama tetapi tipe dan
proporsi nutrisi yang optimal berbeda tergantung spesies dan tahap reproduksi.
2.2.2 Pasar
menggunakan uang untuk membeli barang/jasa dengan harga tertentu. Pasar adalah
membayar retribusi. Pasar juga adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi jual beli dan jasa. (Tinjauan Sanitasi Pasar Kota
11
Pasar secara fisik adalah tempat pemusatan beberapa pedagang tetap dan tidak
tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka atau tertutup atau sebagian badan
1. Pasar merupakan nilai (Sets value). Dalam ekonomi pasar, harga merupakan
ukuran nilai.
efesien.
(Tingkat Cemaran Bakteri Salmonella Sp Pada Daging Ayam Yang Dijual Di Pasar
Tradisional Makassar)
menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah tangga, dan pasar ini
biasanya berlokasi di tempat yang terbuka. Berikut ini ciri-ciri dari pasar tradisional :
12
Proses jual beli barang dll. melalui proses tawar menawar harga.
Barang yang dijual umumnya keperluan memasak, dapur, dan rumah tangga.
cara aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri tidak berklorofil namun ada yang
bersifat fotosintetik, kemudian bakteri hidup secara bebas, parasit, saprofit, sebagai
misalnya di alam, tanah, laut, atmosfer dan di dalam lumpur. Bentuk tubuhnya ada
yang bulat, spiral dan batang. Selain itu bakteri merupakan struktur sel yang tidak
molekul DNA tunggal yang terdapat di dalam sitoplasma. Ukuran sel-sel bakteri
1,0 x 2,0-5 μm. Hal tersebut sama halnya dengan 10.000 bakteri yang panjang selnya
2003):
13
denitrifikasi, bakteri pengoksidasi belerang, bakteri pereduksi sulfat. Bakteri
sendiri dengan sumber energi berasal dari sinar matahari. Sedangkan bakteri
mendapatkan makanan dari bahan organik atau sisa-sisa dari makhluk hidup
lain, baik fauna maupun flora, dan baik makro maupun mikro. Bakteri ini
organik atau sisa-sisa makhluk hidup lain dengan sumber energi berasal dari
makanan dari bahan organik dengan sumber energi yang digunakan berasal
pertumbuhannya yaitu sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi, dan
faktor pertumbuhan yaitu mineral dan vitamin. Nutrien tersebut di butuhkan untuk
membentuk energi dan menyusun komponen sel. Setiap jasad renik bervariasi dalam
14
Jasad renik yang tumbuh pada makanan umumnya bersifat heterotrof yaitu yang
tempat umum (public places sanitation). Pasar Pasaradalah suatu. tempat tertentu,
15
(Kompas, 2008).
Salmonella pada daging sapi 54.2%sampel dan daging ayam 66.7% sampel yang
mendudukirangking ke 134 dari 163 negara dengan skor44.6 di bawah Sudan dan
Yellow. Selain ituagar makanan lebih awet sering bahanmakanan atau makanan
16
pengolahan makanan biasanya bakteri ini mengontaminasi alat-alat yangdigunakan
dalam pengolahan. Jika didapatkan kontaminasi bakteri ini pada suatu makanan maka
merupakan suatu indikasi bahwa makanan tersebut pernah tercemar oleh kotoran
terdapat di atas kapalsalah satunya adalah kecoa. Kecoa merupakansalah satu vektor
dandemam tifoid. Kecoa dapat pula menyebabkanalergi, dengan efek dermatitis kulit,
17
Biasa (KLB). Masalah dihadapi dalam pengendalian vektor di Indonesiaantara lain
risikokesehatan yang masuk melalui orang, barang,dan alat angkut dengan melakukan
Bakteri Patogen
patogen dapat menyebar melalui populasi manusia dalam berbagai cara. Pengobatan
infeksi yang disebabkan bakteri patogen melibatkan penggunaan antibiotik, obat yang
telah diformulasikan khusus untuk membunuh bakteri (Pelczar dan Chan, 1988).
18
Kemampuan mikroorganisme patogen untuk menyebabkan penyakit tidak hanya
dipengaruhi oleh komponen yang ada pada mikroorganisme, tapi juga oleh
kemampuan inang untuk melawan infeksi. Saat ini, peningkatan jumlah infeksi
patogen; terutama anggota flora normal. Infeksi ini berkembang dalam tubuh manusia
yang factor kekebalan tubuhnya dirusak oleh penyakit lain atau karena terapi
menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian.
atau bahkan beracun. Kerusakan yang ditimbulkan juga dapat terjadi pada berbagai
bahan seperti kain (tekstil), kulit; struktur berkayu seperti pilar jembatan, rumah-
rumah, instalasi listrik yang terbuat dari plastik serta bahan-bahan organik lainnya
hal yang sulit karena banyak jenis-jenis bakteri patogen yang mempunyai ciri-ciri
morfologi yang hampir sama. Penggunaan bakteri indikator lebih mudah dan efektif
untuk mengetahui adanya bakteri patogen. Bakteri indikator adalah sekumpulan jenis
19
bakteri yang ditemukan dalam suatu sampel tertentu dan dapat digunakan untuk
1992).
Pasar tradisional terkadang menjadi tempat yang kotor, berbau dan kumuh. Sehingga
sangat mudah untuk di datangi oleh hewan yang suka dengan kotoran yakni kecoa
Mengitung jumlah dan jenis yang bakteri yang di dapatkan pada kaki kecoa.
20
Mengubah Hasil Penelitian Uji Kelayakan
Validasi oleh Ahli
menjadi Media Pembelajaran oleh Ahli
Poster
2.4 Hipotesis
21
BAB III
METODE PENELITIAN
sampel penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2018 sampai dengan selesai.
Sampel didapatkan dari air bilasan kaki kecoa yang diambil dari Pasar Masomba
Kota Palu dengan tiga titik yang berbeda yaitu dipenjualan ikan, dipenjualan sayur,
dan dipenjualan pakaian. Kemudian sampel yang diperoleh akan diisolasi dan
didapatkan dari 3 lokasi yang berbeda (dipenjualan ikan, dipenjualan sayur, dan
Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 2 ekor kecoa
(Periplaneta americana) setiap kali perlakuan pada masing – masing media SSA
(Salmonella Shigella Agar Plate), EMBA (Eosin Methyllen Blue), TSIA (Triple
22
Sugar Iron Agar Plate), dan MCA (Macconkey Agar Pate). Sehingga jumlah sampel
3.4.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, bunsen, hot plate,
kulkas, kamera, inkubator, LAF, oven, masker, mikroskop binokuler, mikropipet, rak
tabung reaksi, gelas kimia, cawan petri, erlenmeyar, tabung reaksi, jarum ose, objek
glass, spidol, dan sarung tangan.
3.4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bakteri hasil
pembilasan dari kaki kecoa, medium Na (Nutrien Agar), SSA (Salmonella Shigella
Agar Plate), EMBA (Eosin Methyllen Blue), TSIA (Triple Sugar Iron Agar), MCA
Penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel, sehingga disebut dengan variabel
tunggal. Adapun variabel yang akan diamati yaitu bakteri patogen pada kaki kecoa.
Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif berupa data
primer yang diperoleh dari hasil pengidentifikasian dan perhitungan jumlah koloni
bakteri pada kaki kecoa (Periplaneta americana) yang berada dilingkungan pasar
Masomba Kota Palu. Data sekunder diperoleh dari seluruh sumber yang mendukung
23
data primer, yaitu melalui studi kepustakaan, penelusuran media internet dan hasil
penelitian sebelumnya.
3.6.1 Jenis Data
Jenis data penelitian adalah data kualitatif dan kuantitatif, diperoleh dari hasil
identifikasian dan perhitungan jumlah koloni bakteri pada kaki kecoa (Periplaneta
Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang di dapatkan secara loleh
peneliti dari hasil identifikasian dan perhitungan jumlah koloni bakteri pada kaki
kecoa (Periplaneta americana) yang berada dilingkungan pasar Inpres Kota Palu.
Sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh melalui studi
tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan yang dimulai dari pengambilan
24
3.7.2 Tahap Pelaksanaan
Dimana penangkapan kecoa dilakukan dengan menentukan 3 titik yang berbeda yaitu
penjualan ikan, penjualan sayur, dan penjualan pakaian. Masing-masing titik akan
1) Sterilisasi Alat
Proses sterilisasi dilakukan dengan cara semua alat yang terbuat dari kaca
dibungkus menggunakan kertas kuarto kemudian disterilisasi dalam oven pada suhu
160oC-170oC selama 2 jam. Untuk medium yang akan digunakan sebagai tempat
pertumbuhan mikroba, disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121oC dengan tekanan 2
2) Pembuatan Medium
yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml
larutan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest, sehingga
25
reaksi yang berisi 9 ml Aquadest, demikian seterusnya sampai di dapatkan
pengenceran 10-
3) Pengenceran sampel
Mencabut semua kaki kecoa sebanyak 6 kaki setiap 1 ekor kecoa kemudian
dihaluskan dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan NaCl
kemudian masukkan 1 ml sampel air pembilasan kaki kecoa pada tabung pertama dan
menjadi 10-2 hingga pada pengenceran10-5. Melakukan perlakuan yang sama pada
Sampel yang telah ditumbuhkan pada medium Nutrient Agar (NA) diambil
sebanyak 1 ose, lalu diisolasi dengan cara digoreskan pada permukaan medium
Salmonella Shigella Agar (SSA) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35oC.
Koloni yang tumbuh tampak keruh atau bening dengan bagian tengah berwarna
hitam.
5) Membiakan bakteri pada medium Triple Sugar Iron Agar (TSIA) untuk uji
26
Uji Biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi
biokimia dengan cara menimbang medium TSIA sebanyak yang diperlukan dan
dilarutkan dengan menggunakan auades steril, lalu dipanaskan hingga larut dan
bagian butt (dasar tabung) dan cara zigzag pada bagian slant (miring), diinkubasi
selama 24 jam pada suhu 37oC kemudian diamati perubahan warna pada lerengan dan
dasar tabung serta ada tidaknya produksi gas CO2 dan H2S. Apabila bagian slant
berwarna merah dan butt berwarna kuning maka bakteri mampu memfermentasi
glukosa, sedangkan apabila bagian slant dan butt keduanya berwarna kuning maka
bakteri mampu memfermentasi sukrosa dan laktosa. Selanjutnya dilakukan uji lanjut
Mengambil sampel sebanyak 1 ose dari medium SSA dan diencerkan dalam
0,5 ml sampel menggunakan mikro pipet dan meneteskan sampel pada setiap lubang
papan Microbact system. Melakukan hal yang sama terhadap semua sampel. Inkubasi
papan Microbact system dengan suhu 35oC selama 24 jam. Menetesi Microbact
system reagen. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan memasukkan nilai
program Microbact 2000 untuk melihat tingkat kebenaran keberadaan Salmonella sp.
27
Gelas objek dibersihkan dengan alkohol, dipanaskan di atas nyala lampu
bunsen, kemudian ambil 1 ose bakteri secara aseptik dan digoreskan pada gelas objek
dengan cara apusan dan diflem diatas api bunsen. Selanjutnya, ditetesi dengan larutan
kristal violet lalu didiamkan selama 1 menit, dicuci dengan air mengalir dan dikering
anginkan. Isolat bakteri kemudian ditetesi lagi dengan larutan iodine dan dibiarkan
selama 1 menit, dicuci dengan air mengalir dan dikering anginkan. Tahap selanjutnya
yaitu isolat bakteri ditetesi alkohol 95% selama 30 detik, lalu dibilas dengan air
mengalir dan dikering anginkan. Kemudian ditetesi larutan safranin selama 45 detik,
dibilas dengan air serta dikeringkan dengan kertas serap. Setelah itu diambil dibawah
mikroskop. Indikatornya yaitu jika bakteri Gram positif ditandai dengan warna ungu
yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut mampu mengikat warna kristal violet,
sedangkan bakteri gram negatif ditandai dengan warna merah yang menunjukkan
bahwa bakteri tersebut tidak mampu mengikat warna kristal violet dan hanya
terwarnai safranin.
28