Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

TABRAKAN DATA

Untuk mencapai pengendalian jaringan yang efektif, harus ada link khusus atau sesi khusus
yang dibuat antara node transmiter dengan penerima. Hanya satu node pada periode tertentu
yang dapat mentransmisikan sebuah pesan dalam satu saluran. Dua atau lebih sinyal yang
ditransmisikan secara simultan akan mengakibatkan adanya tabrakan data ( data collision )
yang dapat menghancurkan kedua ( semua ) pesan tersebut. Ketika hal ini terjadi, berbagai
pesan tersebut akan harus ditransmisikan ulang. Terdapat beberapa teknik untuk mengelola
sesi dan mengendalikan tabrakan data, tetapi kebanyakan merupakan varian dari ketiga
metode dasar ini : polling, token passing, dan carrier sensing.

POLLING

Polling adalah teknik yang paling terkenal untuk membuat sesi komunikasi dalam WAN.
Salah satu lokasi, yang disebut “master” akan melakukan pengumpulan ( poll ) berbagai
lokasi “slave” untuk menentukan apakah slave tersebut memiliki data yang akan
ditransmisikan. Jika sebuah slave merespon sebagai konfirmasi, maka lokasi master akan
mengunci jaringan ketika data tersebut ditransmisikan. Lokasi-lokasi lainnya harus
menunggu sampai dilakukan pengumpulan ( poll ) kembali sebelum dapat melakukan
transmisi. Teknik polling yang digambarkan dalam figur 12-16 ini sesuai dengan topologi
bintang dan hierarkis. Terdapat dua keuntungan utama dalam teknik ini. Pertama polling
bersifat tidak saling beradu ( noncontentious ). Karena berbagai node dapat mengirimkan data
hanya jika diminta oleh node master, maka tidak pernah ada dua node yang mengakses
jaringan pada waktu yang sama. Tabrakan data, karenanya, dapat dicegah. Kedua, perusahaan
dapat menetapkan prioritas atas komunikasi data dalam jaringan. Berbagai node yang penting
dapat dikumpulkan lebih sering dari pada berbagai node yang kurang penting.

TOKEN PASSING

Token passing melibatkan transmisi sinyal khusus-token di jaringan dari satu node ke node
lainnya dalam urutan tertentu. Setiap node dalam jaringan menerima

FIGUR 12-16 Metode polling untuk pengendalian Tabrakan Data


token, membuatnya kembali, dan meneruskannya ke node berikutnya. Hanya node yang
memiliki token yang diizinkan untuk mentransmisikan data.

Token passing dapat digunakan dengan topologi cincin atau bus.dalam topologi
cincin, token melewati urutan yang ditentukan berdasarkan urutan node yang dikoneksikan
secara fifik. Dalam bus, urutan tersebut bersifat logis, bukan fisik. Token diteruskan dari satu
node ke node berikutnya dalam urutan yang telah ditetapkan untuk membentuk sebuah cincin
logika. Konfigurasi token bus dan token cincin digambarkan dalam figur 12-17. Karena node
diizinkan melakukan transmisi hanya ketika memilikitoken, maka node yang ingin mengirim
data di jaringan akan menahan token ketika menerimanya. Menahan token akan memblokir
berbagai node lainnya melakukan transmisi dan memastikan tidak ada tabrakan data. Setelah
node transmiter mengirimkan pesannya dan menerima sinyal penerimaan dari node penerima,
maka node tersebut akan melepaskan token tersebut. Node berikutnya yang berada dalam
urutan kemudian akan memiliki pilihan untuk menahan token dan mentransmisikan data atau
meneruskan token tersebut ke node berikutnya dalam sirkuit itu.

Keuntungan utama dari token passing adalah metode akses deterministik-nya , yang
dapat menghindarkan dari tabrakan data. Metode ini kebalikan dari pendekatan akses acak
dalam carrier sensing. Versi IBM untuk token ring sedang berkembang sebagai standar
industri.

CARRIER SENSING

Carrier sensing adalah teknik akses acak yang mendeteksi tabrakan ketika terjadi. Teknik ini,
yang secara formal disebut sebagai carrier sensing multiple access with collission detection (
CSMA/CD) digunakan dengan topologi bus. Node yang ingin melakukan transmisi akan “
mendengarkan “ bus untuk menentukan apakah sedang digunakan. Jika node tersebut tidak
merasakan adanya transmisi yang sedang berlangsung ( tidak ada pembawa ) node tersebut
akan mentransmisikan pesannya

FIGUR 12-17 Pendekatan Token Passing untuk Pengendalian Tabrakan Data


Ke node penerima. Pendekatan ini tidak bersifat aman dari kegagalan seperti dalam
token passing. Tabrakan dapat terjadi ketika dua atau lebih node, tidak menyadari keinginan
satu sama lain untuk melakukan transmisi, melakukan transmisi secara simultan ketika kedua
node tersebut secara independen menganggap saluran aman untuk digunakan. Jika hal ini
terjadi, server jaringan akan mengarahkan tiap node untuk menunggu waktu yang khusus dan
acak serta kemudian mentransmisikan ulang pesan tersebut. Dalam jaringan yang sibuk,
tabrakan data akan cenderung terjadi, hingga mengakibatkan penundaan karena beberapa
node mentransmisikan ulang pesan-pesannya. Pendukung pendekatan token passing akan
menunjuk pada karakteristik token passing yang dapat menghindarkan dari tabrakan sebagai
keuntungan utama jika dibandingkan dengan model CSMA/CD.

Ethernet adalah peranti lunak LAN yang paling dikenal dan yang menggunakan standar
CSMA/CD. Model ethernet dikembangkan oleh Xerox Corporation pada tahun 1970-an. Pada
1980, digital equipment corporation,sebuah usaha bersama dengan intel corporation,
mempublikasikan berbagai spesifikasi LAN yang didasarkan pada model Ethernet.
Keuntungan utama Ethernet merupakan peranti lunak yang sudah mapan, andal, dan sangat
dipahami oleh para ahli jaringan. Ethernet juga memiliki sejumlah keuntungan ekonomis jika
dibandingkan dengan token ring.

1. Teknologinya, yang relatif sederhana,sesuai untuk pengkabelan dengan


menggunakan kabel ulir ganda yang lebih murah, sementara token cincin bekerja baik
dengan kabel koaksial yang lebih mahal.
2. Kartu antar muka jaringan yang digunakan oleh Ethernet jauh lebih murah dari pada
yang digunakan untuk topologi cincin.
3. Ethernet menggunakan topologi bus, yang lebih mudah untuk dikembangkan.
PERTUKARAN DATA ELEKTRONIKA ( EDI )

Untuk mengordinisikan operasi penjualan dari produksi serta untuk mempertahankan arus
bahan baku mentah, banyak perusahaan membuat kesepakatan mitra usaha dengan para
pemasok dan pelanggannya. Kesepakatan ini adalah dasar dari proses bisnis otomatis penuh
yang disebut sebagai pertukaran data elektronik ( electronic data interchange-EDI). Definisi
umum dari EDI adalah :

Pertukaran antar perusahaan atas informasi bisnis yang dapat diproses oleh komputer
dalam format standar.

Definisi tersebut mengungkapkan beberapa fitur penting EDI. Pertama, EDI digunakan dalam
sistem antar perusahaan. Perusahaan tidak dapat melakukan EDI sendiri. Kedua, transaksi
diproses secara otomatis oleh sistem informasi para mitra usaha. Dalam lingkungan EDI
murni, tidak ada perantara manusia untuk menyetujui atau mengotorisasi transaksi. Otorisasi ,
kewajiban resiprokal , dan berbagai praktik bisnis yang diterapkan untuk berbagai transaksi
semuanya ditentukan terlebih dahulu dalam kesepakatan mitra usaha. Ketiga, informasi
transaksi ditransmisikan dalam format yang distandardisasi. Karenanya, perusahaan dengan
sistem internal yang berbeda dapat bertukar informasi dan melakukan bisnis bersama. Figur
12-18 menunjukkan gambaran umum sebuah koneksi EDI antara dua perusahaan.
Bayangkan, bahwa transaksi dalam Figur 12-18 adalah transaksi pembelian persediaan oleh
pelanggan ( Perusahaan A ) dari pemasoknya ( Perusahaan B ). Sistem pembelian milik
perusahaan A akan secara otomatis membuat pesanan pembelian elektronik, yang akan
dikirimkan ke peranti lunak penerjemahannya. Dalam peranti lunak tersebut, pesanan
pembelian akan dikonversi ke dalam pesan elektronik berformat standar yang siap untuk
ditransmisikan. Pesan tersebut ditransmisikan ke peranti lunak penerjemah milik perusahaan
B, tempat pesan tersebut akan dikonversi menjadi format internal pemasok tersebut. Sistem
pemrosesan pesanan penjualan perusahaan B menerima pesanan dari pelanggan, yang
kemudian diproses secara otomatis.

Figur 12-18 menunjukkan hubungan komunikasi langsung antar perusahaan. Akan


tetapi, banyak perusahaan memilih untuk menggunakan value-added network ( VAN) milik
pihak ketiga untuk berhubungan dengan para mitra usahanya. Figur 12-19 menggambarkan
kesepakatan ini. Perusahaan awal mentransmisikan berbagai pesan EDI-nya ke dalam
jaringan, bukan langsung ke komputer mitra usahanya. Jaringan tersebut akan mengarahkan
tiap transmisi EDI ke tujuannya dan menyimpan pesan tersebut dalam kotak surat (mailbox)
elektronik yang sesuai. Pesan tersebut akan tetap berada dalam kotak surat sampai sistem
perusahaan penerima menariknya. Jaringan tersebut disebut sebagai value-added network
karena
FIGUR 12-18 Gambaran Umum EDI
FIGUR 12-19 Value-Added Network ( VAN ) dan EDI

menyediakan layanan untuk mengelola distribusi berbagai pesan antar mitra usaha. VAN juga
dapat menyediakan tingkat pengendalian yang penting atas berbagai transaksi EDI. Isu
pengendalian EDI.

STANDAR EDI

Kunci keberhasilan EDI adalah penggunaan format standar untuk pengiriman pesan antar
berbagai sistem yang berbeda. Selama bertahun-tahun, baik di AS maupun di antar berbagai
sistem yang berbeda. Selama bertahun-tahun, baik di AS maupun di lingkungan internasional,
telah diajukan sejumlah format. Standar di Amerika serikat adalah format American
National Standards Institute (ANSI) X.12. standar yang digunakan secara internasional
adalah format EDI For Adminstration, Commerce and Transport ( EDICAFT). Figur 12-
20 menggambarkan format X.12
Amplop ( envelope ) elektronik berisi alamat elektronik penerima, protokol komunikasi, dan
informasi kendalinya. Ini adalah jenis elektronik dari amplop kertas tradisional. Kelompok
fungsional adalah sekumpulan rangkaian transaksi ( dokumen elektronik ) untuk aplikasi
binis tertentu,seperti sekelompok faktur penjualan atau pesanan pembelian. Rangkaian
transaksinya adalah dokumen elektronik dan terdiri atas berbagai segmen data serta elemen
data. Figur 12-21 menghubungkan berbagai isitilah ini dengan sebuah dokumen
konvensional.
FIGUR 12-20 FORMAT X.12
Setiap segmen data adalah kategori informasi dalam dokumen, seperti nomor barang, harga
per unit, atau nama pemasok. Elemen data adalah bagian tertentu dari data yang berkaitan
dengan sebuah segmen. Dalam contoh di figur 12-12, elemen data meliputi bagian seperti
REX-446, $ 127,86, dan Ozmet Supply.

FIGUR 12-21 Hubungan antara Format X.12 dengan Dokumen Sumber Konvensional
MANFAAT EDI

EDI telah masuk ke banyak indutri, termasuk otomotif, kebutuhan pokok, ritel, perawatan
kesehatan, dan elektronik. Berikut ini adalah beberapa penghematan biaya yang umum
ditemukan dalam EDI untuk menjustifikasi pendekatan tersebut.

Pengetikan data. EDI mengurangi atau bahkan meniadakan kebutuhan untuk entri data.

Pengurangan kesalahan. Perusahaan yang menggunakan EDI melihat adanya penurunan


dalam kesalahan pengetikan data, interpretasi manusia, dan kesalahan klasifikasi, serta
kesalahan penyimpanan ( kehilangan dokumen )

Pengurangan kertas. Penggunaan amplop dan dokumen elektronik mengurangi secara drastis
formulir kertas dalam sistem.

Pengiriman. Dokumen yang dikirim digantikan dengan transmisi data yang jauh lebih murah.

Prosedur otomatis. EDI mengotomatiskan berbagai aktivitas manual yang berkaitan dengan
pembelian, pemrosesan pesanan penjualan, pengeluaran, kas dan penerimaan kas.

Pengurangan persediaan. Dengan memesan secara langsung ketika dibuthkan dari para
pemasok, EDI mengurangi kesenjangan waktu yang mendorong akumulasi persediaan.

EDI KEUANGAN

Menggunakan EDI untuk pemrosesan pengeluaran kasa dan penerimaan kas lebih sulit dari
pada menggunakan EDI untuk aktivitas pembelian dan penjualan. Transfer dana elektronik (
electronic funds transfer – EFT ) membutuhkan bank perantara antar mitra usaha.
Kesepakatan ini ditunjukkan dalam figur 12-22. Faktur pembelian diterima dan secara
otomatis disetujui pembayarannya oleh sistem EDI pembeli. Pada tanggal pembayaran,
sistem pembeli secara otomatis akan melakukan EFT ke bank asal ( originating bank- OBK ).
OBK memindahkan dana dari rekening pembeli dan mentransmisikannya secara elektronik
ke bank lembaga kliring otomatis ( automatic clearning house – ACH ). ACH adalah bank
sentral yang memiliki berbagai rekening bank anggotanya. ACH mentransfer dana dari OBK
ke bank penerima ( receiving bank – RBK ) yang kemudian akan meneruskan dana tersebut
ke rekening penjual.

Memindahkan dana melalui EFT tidak menimbulkan masalah tertentu. Cek dapat dengan
mudah disajikan dalam format X.12. masalah akan timbul bersama dengan informasi
pemberitahuan pengiriman uang yang dikirim bersama dengan cek. Informasi pemberitahuan
pengiriman uang sering kali cukup panjang karena rumitnya transaksi. Cek dapat merupakan
pembayaran untuk beberapa faktur atau hanya sebagian dari faktur. Mungkin akan terdapat
jumlah yang berbeda karena adanya ketidaksetujuan atas harga, barang yang rusak, atau
kiriman yang belum lengkap. Dalam sistem tradisional, berbagai masalah ini diatasi dengan
mengubah pemberitahuan kiriman uang dan melampirkan surat yang menjelaskan
pembayaran tersebut.
FIGUR 12-22 Transaksi EFT antara Mitra Usaha

Mengubah informasi pengiriman uang ke dalam bentuk elektronik dapat mengakibatkan


adanya record dalam jumlah sangat besar. Para anggota sistem ACH diminta untuk hanya
menerima dan memproses format EFT yang terbatas pada 94 karakter data-ukuran record
yang hanya cukup untuk pesan yang sangat sederhana. Tidak semua bank dalam sistem ACH
mendukung format standar ANSI untuk pengiriman uang, yaitu ANSI 820. Dalam kondisis
semacam ini, informasi pengiriman yang harus dikirimkan ke penjual melalui transmisi EDI
terpisah atau surat konvensional. Penjual kemudian harus mengimplementasikan berbagai
prosedur terpisah untuk mencocokkan transmisi bank dengan EDI pelanggan dalam
menerima pembayaran dari rekening pelanggan.

Untuk mengenali pembatalan antar berbagai layanan yang diminta dan yang disediakan oleh
sistem ACH, banyak bank yang melengkapi dirinya dengan value-added banks ( VAB)
untuk bersaing dalam pasar ini. VAB dapat menerima pemberitahuan pengeluaran kas dan
pengiriman uang secara elektronik dari para nasabahnya dalam format apa pun. VAB
mengonversi transaksi EDI ke dalam format ANSI X.12 dan 820 untuk pemrosesan secara
elektronik. Dalam hal transaksi yang tidak menggunakan EDI, VAB akan menulis cek
tradisional ke kreditur. Layanan yang ditawarkan oleh VAB memungkinkan nasabah untuk
menggunakan sistem pengeluaran kas tunggal, yang dapat mengakomodasi pelanggan dengan
EDI PROTOKOL JARINGAN OPEN SYSTEM INTERFACE ( OSI )

Model open systeam interface ( OSI ) menyediakan standar yang memungkinkan berbagai
produk dari berbagai produsen yang berbeda untuk melakukan hubungan dengan satu sama
lain dalam interkonekasi yang tidak tampak pada tingkat pengguna. Figur 12-23
menunjukkan model OSI tujuh lapis. Standar OSI memiliki beberapa fitur berikut ini.
Pertama, tiap lapis dalam model tersebut independen, hingga memungkinkan pengembangan
protokol yang terpisah terutama untuk tiap lapis. Kedua, berbagai lapisan dalam tiap node
berkomunikasi secara logis dengan lapisan lainnya antar-node. Aliran fisik data dan
parameternya melewati berbagai lapis tersebut. Tiap lapis melakukan pekerjaan tertentu yang
mendukung lapisan di atasnya dengan didukung oleh tingkat dibawahnya. Ketiga, model
tersebut membedakan antara pekerjaan komunikasi data dengan manipulasi data. Empat, lapis
pertama didedifikasikan untuk pekerjaan komunikasi data, yang merupakan fungsi dari
peralatan peranti keras dan peranti lunak khusus. Tiga lapis terakhir mendukung manipulasi
data, yang merupakan fungsi dari aplikasi pengguna dan sistem operasi. Fungsi khusus tiap
lapis dijelaskan diberikut ini.

FUNGSI LAPISAN

Lapisan Fisik. Lapisan Fisik ( physical layer ) tingkat pertama dan terendah dalam
protokol, menentukan berbagai standar untuk interkoneksi fisik antar peralatan dengan sirkuit
elektronik. Tingkat ini berkaitan dengan koneksi ke berbagai peralatan, pengkabelan terminal
kerja, dan standar pengkabelan. Contoh dari standar pada lapisan ini adalah kabel konektor
RS-232 yang jelas-jelas digunakan oleh semua produsen mikrokomputer.

Lapisan Penghubung Data. Protokol lapisan penghubung data ( data link layer ) berkaitan
dengan transmisi berbagai paket data dari satu node ke node lainnya berdasarkan alamat
terminal kerja. Transmisi ini meliputi asal pesan, pengenalan penerimaan pesan, pendeteksi
kesalahan dan transmisi ulang.

Lapisan Jaringan. Protokol lapisan jaringan ( network layer ) berkaitan dengan routing dan
penyiaran data ke berbagai LAN dan WAN yang berbeda berdasarkan alamat jaringan.
Protokol ini menspesifikasikan bagaimana cara mengidentifikasi berbagai node dalam sebuah
jaringan dan mengatur urutan berbagai pesan ke node. Selain itu, lapisan ketiga ini
menjelaskan bagaimana paket-paket data ditransfer antar jaringan dengan arsitektur yang
berbeda, hingga memungkinkan sinkronisasi data.

Lapisan Transportasi. Tujuan dari lapisan transportasi ( transportation layer ) adalah


untuk memastikan pengiriman keseluruhan file atau pesan di lintas jaringan tunggal atau
beberapa jaringan, berapa pun jumlah dan jenis peralatan yang berbeda dilibatkan di
dalamnya. Jika sebuah kesalahan transmisi terdeteksi, lapisan ini akan menetapkan metode
transmisi ulang untuk memastikan pengiriman pesan secara lengkap dan akurat.
Selain itu, lapisan transportasi mencari koneksi antar pengguna yang paling sesuai dengan
kebutuhan pengguna untuk pemaketan pesan dan multipleksi pesan.

FIGUR 12-23 Protokol OSI

Protokol-Protokol ini menyediakan logika untuk membagi segmen pesan panjang ke dalam
uni-unit yang lebih kecil, dan, pada titik penerimaan, merakit kembali berbagai paket tersebut
ke dalam bentuk pesan aslinya.

Lapisan sesi. Lapisan sesi ( session layer ) adalah konekasi khusus antara dua pengguna atau
entitas dalam jaringan. Tujuan dari lapisan ini adalah untuk menjamin koneksi yang benar
dan tersinkronisasi. Pada tingkat ini, untuk memulai sesi baru, protokol dapat membutuhkan
sebuah kata sandi pengguna untuk membangun koneksi yang sah. Protokol dapat juga
menentukan prioritas berbagai sesi dan aturan untuk melakukan interupsi dan pembuatan
kembali sesi. Contohnya, transmisi untuk sebuah dokumen besar dapat diinterupsi oleh
sebuah transmisi yang memliki prioritas lebih tinggi. Protokol sesi menetapkan aturan untuk
interupsi semacam itu dan prosedur untuk melanjutkan kembali transmisi sebelumnya.

Lapisan presentasi. Dalam lapisan presentasi ( presentation layer ) data yang sedang
ditransmisikan sering kali berada dalam format yang sangat berbeda dari yang diminta oleh
aplikasi pengguna. Selama transmisi, data dapat dikecilkan untuk meningkatkan kecepatan
transmisi, pemblokiran untuk efisiensi, dan enkripsi untuk keamanan. Protokol penyajian
memberikan aturan untuk pengeditan, pemformatan, konversi, dan penyajian data ke sistem
pengguna.

Lapisan aplikasi. Lapisan aplikasi ( application layer ) menyediakan lingkungan umum bagi
pengguna atau aplikasi pengguna untuk mengakses jaringan. Lapisan ini menyediakan apa
yang disebut dengan “ layanan aplikasi umum”. layanan-layanan tersebut yang umum untuk
semua aplikasi yang berkomunikasi satu sama lain meliputi protokol untuk manajemen
jaringan, transfer file, dan email. Keunikan aplikasi pengguna membuat lapisan ini paling
sulit untuk dikendalikan sesuai standar umum. berdasarkan sifat ini, protokol-protokol pada
tingkat ini bergeseran dengan struktur aplikasi dan fungsinya. Akibatnya, protokol-protokol
ini adalah aturan yang paling sedikit ketetapannya. Kebanyakan dari protokol tersebut
cenderung bergantung pada pembuatnya. Contohnya, DBMS dari salah satu pemasok, dapat
menyediakan protokol lapisan aplikasi untuk mengelola transfer file.

You might also like