Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 37

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidak
seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebagai alat pemuas
kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Pada zaman modern ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu yang hanya dimulai dan akhiri dengan hukum permintaan dan
penawaran. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan hukum permintaan dan
penawaran, merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman mengenai
pasar. apabila kita berbicara pasar tentunya tidak luput dari perdagangan.
Perdagangan yang paling sering terjadi adalah perdagangan dipasar. Dalam
perekonomian pasar tentunya ada yang disebut dengan permintaan dan
penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam
waktu tertentu, sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang
tersedia dan dapat di tawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingat
harga selama periode waktu tertentu. Disini kita dapat melihat bahwa permintaan
dan penawaran memiliki hubungan yang erat, satu sama lain, untuk mendukung
perdagangan.

1
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian permintaan, penawaran, Kesimbangan pasar dan Elastisitas
2. Bagaimana fungsi dari permintaan dan penawaran
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
4. Bagaimana Kurva permintaan dan Penawaran

1.3.Tujuan Penulisan
1. Apa pengertian permintaan, penawaran, Kesimbangan pasar dan Elastisitas
2. Apa fungsi dari permintaan dan penawaran
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
4. Bagaimana Kurva permintaan dan Penawaran

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1.Teori Permintaan (Demand)

Permintaan adalah banyaknya kesatuan barang yang akan dibeli oleh pembeli
pada bermacam-macam tingkat harga dalam jangka waktu tertentu dan syarat
tertentu.

Permintaan dapat dikatakan juga sebagai keinginan (desire) untuk


mendapatkan barang dan jasa yang di ikuti oleh kemampuan beli ( purchasingpower).
Kemampuanbeli seseorang erat kaitannya dengan tingkat pendapatan dan juga harga
barang. Hargadan pendapatan (jumlah uang) akan mempengaruhi kemampuan beli
dan keinginan untuk mendapatkan barang terealisasi.

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah


permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat
dibuat grafik kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menerangkan ciri
perhubungan antara permintaan dan harga dan pembentukan kurva permintaan.

Permintaan (demand) pelayanan kesehatan adalah Pelayanan yang


sesungguhnya dibeli oleh customer pelayanan kesehatan, dalam hal ini adalah
pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga
faktor lain seperti pendapatan dan harga obat. Model dari Cooper Posnett (1988)
dalam Palutturi (2005), Permintaan (demand) pelayanan kesehatan merupakan
keinginan untuk lebih sehat diwujudkan dalam perilaku mencari pertolongan tenaga
kedokteran. Jadi dapat disimpulkan bahwa, Permintaan (demand) pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien
yang disertai juga dengan daya beli yang dimiliki oleh pasien tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan

Menurut Michael Grossman dalam health care economics second edition,


Konsumen memiliki 2 alasan dalam hal permintaan terhadap kesehatan yaitu:

3
a. Kesehatan sebagai komuditas konsumsi

Kesehatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh konsumen dimana dengan
kesehatan itu sendiri konsumen merasa lebih baik. Dengan kesehatan itu sendiri,
konsumen dapat melakukan aktivitas fisik dengan leluasa tanpa ada gangguan dr
kesehatan mereka sendiri.

b. Kesehatan sebagai sebuah investasi

Kondisi kesehatan akan menentukan jumlah waktu yang tersedia untuk seseorang.
Lama waktu seseorang sakit akan berpengaruh pada jumlah waktu yang dapat ia
lakukan untuk bekerja dan melakukan aktivitas lainnya. Selain itu, sakit dapat
menyebabkan seseorang kehilangan penghasilannya akibat tidak dapat bekerja selama
ia sakit.

Variasi didalam permintaan terhadap pelayanan medis dapat dikatagorikan


menjadi faktor dari pasien sendiri dan dari faktor pemberi layanan medis. Permintaan
pasien terhadap pelayanan medis antara lain adalah permintaan dalam hal pelayanan
(treatment) , tipe pengobatan, dan hasil dari banyaknya jumlah pengobatan dan tipe
pengobatan yang dilakukan serta kualitas dari pengobatan medis itu sendiri.
Sedangkan factor dari pihak medis adalah bagaimana memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi pasien dan memberikan kualitas pelayanan yang baik.

Adapun rumus untuk demand pada pelayanan kesehatan yaitu sebagai berikut:
Qdmc = f (insiden penyakit, provider/karakteristik budaya, demografi, factor ekonomi,
dll)

Meningkatnya demand dalam pelayanan kesehatan pada saat ini


banyak dipengaruhi oleh:
a) Kualitas dari pelayanan kesehatan yang diberikan.
b) Pelayanan pasca rawat inap.
c) Performance dari pelayanan kesehatan.
d) Kemudahan dalam penggunaan pelayanan.
e) Sistem pembayaran.
f) Sistem pelayanan secara keseluruhan.

4
Perbedaan demand pelayanan kesehatan dengan demand produk secara umum adalah
sebagai berikut,
Tabel 1.1
Perbedaan Demand pelayanan kesehatan dengan produk secara umum
Komponen Pembeda Pelayanan kesehatan Produk secara umum
Pengertian Demand Pelayanan Kesehatan Demand produk secara
adalah permintaan untuk lebih umum adalah sesuatu yang
sehat diwujudkan dalam diinginkan oleh konsumen
perilaku mencari pelayanan dan disesuaikan dengan
kesehatan dan terkadang kekuatan SDM yang dimiliki
permintaan tersebut tidak konsumen
sesuai dengan keuangan
konsumen
Jenis Demand turunan Demand langsung
Faktor yang paling Insiden penyakit dan provider Harga
mempengaruhi
Pengambil Provider adalah penentu Konsumen memiliki
keputusan demand pelayanan kesehatan wewenang untuk
baik itu jenis perawatannya memutuskan untuk membeli
dan obat walaupun konsumen suatu produk atupun tidak
masih dapat menentukan
dimana tempat akan
mendapatkan pelayanan
kesehatan akan tetapi
konsumen tidak memiliki
wewenag untuk menentukan
jenis perawatan
Tujuan Profit dan non profit Profit
Pengetahuan Asymetrik knowledge dimana Pengetahuan konsumen bisa
Konsumen wawasan dan pengetahuan saja sama dengan produsen
dokter jauh diatas konsumen atau bisa lebih rendah

2.1.1 Fungsi dan Hukum Permintaan


Fungsi permintaan (demand function) merupakan fungsi yang
memperlihatkan keterkaitan antara variabel jumlah permintaan dengan variabel-
variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Samuelson (2001)
banyak faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang antara lain ;
1. Harga barang itu sendiri (price factor) X1
2. Harga barang lain yang terkait (subsitusion factor) X2

5
3. Pendapatan (income) X3
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Selera atau cita rasa (task factor) X4
6. Jumlah penduduk (population) X5
7. Ramalan (expoctation factor) X6

Sangatsukar untuk menganalisis pengaruh berbagai factor tersebut terhadap


permintaan sesuatu barang. Oleh sebab itu, dalam membicarakan teori permintaan,
ahli ekonomi membuat analisis yang lebih sederhana. Dalam analisis ekonomi
dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat
harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah
hubungan jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.

Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “factor-faktor lain tidak


mengalami perubahan” atau ceteris paribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan
ini tidaklah berat bahwa kita mengabaikan factor-faktor yang dianggap tetap tersebut.
Setelah menganaliais hubungan antara jumlah permintaan dan tingkat harga maka
kita selanjutnya boleh mengasumsikan bawa harga adalah tetap dan kemudian
menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh berbagai factor
lainnya. Dengan demikian dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu
barang akan berubah apabila- sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau harga
barang-barang lain mengalami perubahan pula.

Dengan demikian fungsi permintaan dapat dinyatakan sebagai berikut ;

QD = f (X1 , X2 , X3 , X4 , X5 , dan X6)

Hukum permintaan merupakan konsep yang menjelaskan bagaimana sifat-


sifat hubungan antara permintaan terhadap sesuatu barang dengan harganya. Hukum
permintaan dapat dinyatakan ; bila harga naik maka jumlah barang yang diminta
semakin berkurang, sebaliknya bila harga turun jumlah barang yang diminta
akan bertambah.

6
Hukum permintaan ini berlaku dalam keadaan Citeris Paribus artinya faktor
lain selain faktor harga dianggap tidak berubah atau diasumsikan tidak berubah.

QD = f (X1) QD = f (price)

Secara matematis fungsi permintaan dapat dinyatakan seperti contoh berikut ini :

Fungsi Demand QD =20 - 0,5P

Keterangan ; P = Harga

QD = Jumlah barang yang diminta

Fungsi permintaan tersebut memperlihatkan hubungan variabel P (Price)


dengan variabel Q (quantity of demand) berkorelasi negatif

Berdasarkan fungsi demand tersebut dapat dibuat skedul permintaannya


sebagai berikut ;

Harga (P) Jumlah barang yang diminta (QD)

0 QD = 20-0,5 (0) =20

10 QD = 20-0,5 (10) =15

20 QD = 20 – 0,5 (20) = 10

30 QD = 20 – 0,5 (30) = 5

40 QD = 20 – 0,5 (40) = 0

Skedul atau daftar Permintaan adalah suatu tabel yang memperlihatkan


hubungan antara berbagai jumlah yang diminta oleh masyarakat (QD) pada berbagai
tingkat harga (P) barang dalam bentuk angka-angka.

7
Berdasarkan angka-angka dari skedul permintaan dapat dibuatkan suatu kurva
atau grafik permintaan terhadap barang sebagai berikut :

2.1.2 Kurva Permintaan


kurva Permintaan(Demand Curve) adalah suatu kurva/garis yang
memperlihatkan hubungan antara berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai
tingkat harga barang tersebut.
kurva permintaan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang diminta para pembeli.
Kurva permintaan selalu berlereng negatif, artinya menurun dari kiri atas ke
kanan bahwa, hal ini disebabkan hubungan variabel price dan variabel Quantity
berlawanan arah, di mana bila P bertambah (positif), maka Qd berkurang (negarif)
atau sebaliknya.

2.1.3 Permintaan Individual dan Permintaan Pasar

Permintaan terhadap barang dan jasa dapat berupa permintaan individu dan
berupa permintaan keseluruhan pembeli yang ada dipasar. Permintaan individual
adalah permintaan secara perorangan terhadap sesuatu barang pada berbagai tingkat

8
harga. Sedangkan permintaan pasar (market demand) adalah penjumlahan dari
keseluruhan permintaan individu yang ada di pasar pada berbagai tingkat harga.

Bentuk kurva individual Demand tidak selalu menurun dari kiri atas ke kanan
bawah, tetapi ada yang naik dari kiri bawah ke kanan atas. Hal ini disebabkan adanya
kasus-kasus seperti :

1. Kasus Giffen : kasus ini terjadi sebagai akibat adanya income effect negative.
Biasanya bila terjadi kenanikan harga menyebabkan rielincome turun.
Dampak turunnya riel income terhadap permintaan ada yang negatif dan ada
yang positif, income effect negative dapat diartikan ketika harga naik , riel
income turun tetapi permintaan terhadap beberapa jenis barang bertambah
banyak. Kasus ini biasaya terjadi pada pembelian interior, yaitu barang yang
berkualitas rendah. Tetapi untuk barang normal mempunyai sifat income
effect positive artinya naik harga menyebabkan riel income turun dan barang
yang dibeli juga turun.
2. Kasus Spekulasi : biarpun harga naik permintaan bertambah banyak, hal ini
disebabkan karena ada unsur spekulasi. Adanya kejadian-kejadan yang
diperkirakan akan mempengaruhi jumlah barang yang tersedia misalnya
terjadi kegagalan panen, musibah alam seperti banjir, atau situasi politik yang
tidak menentu akan mendorong pelaku ekonomi untuk melakukan spekulasi.
3. Kasus barang-barang Prestise : kasus ini terjadi karena dilatarbeakangi oleh
unsur prestise. Bagi orang-orang tertentu prestise sangat mempengaruhi
keinginan untuk membeli suatu barang, meskipun kadang kala barangitu bisa
saja bagi orang lain sangat tidak diperlukan.

Bentuk kurva permintaan pasar selalu menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Hal ini disebabkan oleh : secara umum bila harga naik permintaan individual selalu
menurun dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga bila dijumlahkan keseluruhan
permintaan individu-individu ada dipasar akan selalu menurun. Tidak semua
permintaan orang dalam memandang sesuatu barang :

9
1. Bersifat inferior
2. Bersifat spekulasi
3. Bersifat prestise

Bentuk kurva Individual Demand dan Market Demand sebagai berikut :

Contoh dalam bentuk fungsi permintaan :

Jika fungsi permintaan seorang konsumen (sebagai individu) dinyatakan


dalam bentuk QD = 20-0,5P, sedangkan dipasar terdapat 100 orang pembeli dengan
fungsi permintaan individunya identik, maka fungsi permintaan pasarnya adalah ;

QD = 20(100) – 0,5(100)P

QD = 2000-50P

Bentuk kurva permintaan pasarnya adalah sebagai berikut :

10
2.1.4 Faktor Penentu Permintaan

Banyak faktor yang menentukan kondisi permintaan, baik secara individual


maupun secara keseluruhan di pasar. faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi
dua yaitu ;

1. Faktor harga (Price factor), merupakan perubahan-perubahan harga produk


yang diminta
2. Faktor bukan harga merupakan faktor diluar harga produk yang diminta antara
lain berupa ;
a. Harga barang lain (subsitusion factor)
b. Pendapatan (income factor)
c. Selera atau cita rasa (taste factor)
d. Jumlah penduduk (population factor)
e. Ramalan (expectation factor)

Pengaruh faktor harga dan faktor bukan harga terhadap kurva permintaan.

1. Bila yang berubah adalah faktor harga maka kondisi permintaan akan
berubah, tetapi perubahannya tidak akan menggeser kurva permintaan,
perubahan permintaan hanya terjadi sepanjang kurva permintaan yang sudah
ada.

11
2.2.Teori Penawaran (Suplay)
Terdapatnya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk
mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan yang wujud hanya dapat dipenuhi
apabila para penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan tersebut.
Bagaimnakah tingkah laku penjual dalam penyediaan atau menawarkan barang-
barang yang diperlukan masyarakat di pasar ? Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang akan dijual ?
Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan kesehatan
(seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah
sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis).
Fungsi Supply (produksi) menggambarkan hubungan antara output yang berupa
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan
untuk memproduksinya.
Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada
umumnya. Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi
produksi dimana yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi.
Pada tingkat ini analisis hanya dibatasi kepada menerangkan dua hal berikut :
 Sifat hubungan antara harga dan penawaran
 Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penawaran

2.2.1. Fungsi dan Hukum Penawaran


1. Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara
jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang
mempengaruhinya. Fungsi penawaran secara umum ditulis :
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T), di mana :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pq = harga barang itu sendiri
Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan perusahaan

12
T = tingkat teknologi yang digunakan.
Fungsi ini dapat untuk menganalisis pengaruh semua faktor tersebut secara
bersama-sama sekaligus, tentu dengan perhitungan yang lebih rumit. Untuk
memudahkan perhitungan, umumnya dilakukan analisis secara parsial, yaitu analisis
satu demi satu dengan menganggap faktor-faktor lain ceteris paribus. Fungsi
penawaran parsial, ditulis sebagai berikut:
Qs = f( Pq Pl, C, O, T) , di mana faktor-faktor yang dibelakang garis tegak
adalah ceteris paribus. Dari persamaan umum ini dapat dibuat fungsi penawaran
spesifik, yaitu: Qs = a + b Pq, di mana a = konstante dan b = koefisien perubahan.
diperoleh persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq , di mana Qs = jumlah barang
yang ditawarkan dan Pq = harga barang itu sendiri. Interpretasi dari persamaan ini
adalah apabila harga HP naik satu rupiah maka jumlah HP yang ditawarkan naik
sebesar 0,001 buah.

2. Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang saat


hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan pada para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana
para penjual untuk menawarkan barangnya apabila barangnya tinggi dan
bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut
barangnya rendah. Hukum penaran pada dasarnya mengatakan bahwa
makin tinggi sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebyt aan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu
barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Contoh
berikut menerangkan tentang hukum penawaran.

2.2.2. Penentu-Penentu Penawaran


Keinginan para penjual dalam menawaarkan barangnya pada berbagai tingkat
harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang terpenting adalah :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain

13
3. Biaya produksi
4. Tujuan-tujuan operasional perusahaan tersebut
5. Tingkat teknologi yang digunakan.

Dalam menganalisis mengenai permintaan telah dinyatakan bahwa adalah


tidak mungkin untuk membicarakan secara sekaligus bagaimana permintaan
dipengaruhi oleh perubahan daripada berbagai faktor yang menentukannya. Kita
haruslah menganalisis secara satu demi satu setiap faktor yang
mempengaruhinya.Dalam menganalisis mengenai penawaran, cara seperti itu juga
perlu dilakukan. Dengan demikian faktor-faktor lain tidak berubah atau cateris
paribus maka terlebih dahulu akan diperhatikan pengaruh perubahan harga terhadap
jumlah barang yang ditawarkan penjual.

2.2.3. Kurva Penawaran


Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara
harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Titik
A, B, C, D dan E dalam Gambar 4.5 secara berturut-turut menggambarkan keadaan
A, B, C, D dan E dalam Tabel 4.3. Kurva SS, yaitu kurva yang melalui titik A, B, C,
D dan E adalah kurva penawaran.
Seperti ketika menganalisis kurva permintaan dalam menganalisis kurva
penawaran perlu dibedakan diantara dua pengertian, yaitu : “penawaran” dan “jumlah
barang yang ditawarkan”. Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti keseluruhan
kurva penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang
yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh, titik C,
menggambarkan keadan berikut : pada harga Rp. 3000 jumlah barang (buku tulis)
yang ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini menunjukkan “jumlah barang (buku
tulis) yang ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini menunjukkan “jumlah barang
yang ditawarkan” pada harga Rp. 3000. “Penawaran” digabarkan oleh kurva ABCDE.
Tabel 4.3
Daftar Penawaran Buku Tulis

14
Keadaan Harga (rupiah) Jumlah yang ditawarkan (Unit)
A 500 900
B 400 800
C 300 800
D 200 375
E 100 100

Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas.
Berarti arah pergerakannya berlawanan dengan arah pergerakan kurva permintaan.
Bentuk kurva penawaran bersifat seperti itu karena terdapat hubungan ang positif
diantara harga dan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu makin tinggi harga, makin
banyak jumlah yang ditawarkan.

2.2.4. Ciri Hubungan Antara Harga Dan Penawaran


Harga sesuatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting
dalam menentukan penawaran barang tersebut. Oleh sebab itu teori penaran terutama
menumpukan perhatiannya kepada hubungan di antara tingkat harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan.

2.2.5. Daftar Penawaran


Berdasarkan kepada hukum penawaran di atas, sekarang dapatlah dibuat suatu
gambar mengenai jumlah penawaran sesuatu barang pada berbagai tingkat harga.
Gambar tersebut ditunjukkan dalam Tabel 4.3.
Gambaran yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbaai tingkat harga
dinamakan daftar penawaaran. Contoh dalam Tabel 4.3 menunjukkan penawaran
buku tulis yang wujud dalam sesuatu pasar. Sekiranya harga adalah Rp. 5000 maka
para penjual akan menawarkan sebanyak 900 buku tulis, jumlah yang akan
ditawarkan menjadi semakin sedikit pada harga yang lebih rendah. Pada harga Rp.
1000, para penjual hanya tersedia menawarkan 100 buku tulis.

15
2.2.6. Pengaruh Faktor Bukan Harga Terhadap Penawaran
Telapun dinyatakan bahwa penawaran sesuatu barang ditentukan oleh harga
barang itu sendiri dan juga oleh beberapa faktor lainnya. Kita baru saja
memperhatikan bagaimana harga akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
Untuk melengkapi analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
selanjutnya perlu pulalah diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi
jumlah barang yang ditawarkan.

1. Harga Barang lain


Telah diterangkan dalam membahas teori permintaan bahwa barang-barang
ada yangs aling bersaing (barang-barang pengganti) satu sama lain dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang-barang seperti itu dapat
menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran sesuatu barang.
Perhatikan contoh berikut. Oleh karena kenaikan biaya produksi di luar negeri
maka buku tulis yang diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa
konsumen buku tulis impor sekarang lebih suka membeli buku tulis buatan
dalam negeri dan menaikkan permintaan terhadapnya. Kenaikan permintaan
ini akan memberi dorongan kepada produsen dalam negeri untuk menaikkan
produksi dan penawaran buku tulis.

2. Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi


Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluran yang
sangat penting dalam proses produksi berbagai perusahaan. Pengeluaran
tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan biaya
produkiensi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi, kenaikan
harga faktor-faktor produksi akan menaikkan biaya produksi. Di beberapa
perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi
akan menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka
mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan penutupan usaha tersebut dan

16
jumlah penawaran barang menjadi berkurang. Di perusahaan lainnya,
kenaikan harga faktor-faktor produksi mengurangi keuntungan mereka. Kalau
tingkat keuntungan sesuatu usaha tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke
usaha lain. Juga tindakan ini dapat mengurangi penawaran dalam sesuatu
kegiatan ekonomi tertentu.

3. Tujuan Perusahaan
Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan berusaha memaksimumkan
keuntungan. Dengan pemisahan ini tiap perusahaan tidak berusaha untuk
menggunakan kapasitas memproduksinya secara maksimal, tetapi akan
menggunakannya pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan
keuntungannya. Dalam prakteknya perusahaan-perusahaan banyak yang
mempunyai tujuan lain. Ada perusahaan yang tidak mau menanggung risiko,
dan untuk itu mereka melakukan kegiatan yang lebih selamat walaupun
keuntungannya lebih kecil. Ada pula perusahaan, seperti misalnya perusahaan
yang dimiliki pemerintah, lebih menekankan mencapai produksi yang
maksimal daripada keuntungan yang maskimal.
Tujuan yang berbeda-beda tersebut menimbulkan efek yang berbeda
terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian penawaran sesuatu
barang akan berbeda sifatnya sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan yang
ingin dicapai perusahaan.

4. Tingkat Teknologi
Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan
banyaknya jumlah barang yang dapat ditawaarkan. Kenaikan produksi dan
perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama disebabkan
oleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi telah
dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, mempertinggi

17
mutu barang dan menciptakan barang-barang yang baru. Dalam hubungannya
dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek
berikut : (i) produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan (ii) biaya
produksi semakin murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah
tinggi. Berdasarkan kepada kedua akibat ini dapatlah disimpulkan bahwa
kemajuan teknologi cenderung untuk menimbulkan kenaikan penawaran.

2.3.Keseimbangan Pasar dan Pembentukan Harga


2.3.1. Keseimbangan pasar
Dapat dikatakan kondisi pasar yang menunjukan pada tingkat harga tertentu
jumlah barang yang diminta sama dengan barang yang ditawarkan. Penentuan
keseimbangan pasar (market equilibium) berguna untuk menganalisis mekanisme
penentuan/pembentukan harga keseimbangan (eguilibrium price) dan jumlah barang
yang diperjualbelikan dipasar.
2.3.2. Pembentukan Harga
Suatu proses dalam menetapkan harga dan jumlah barang yang disepakati
oleh penjual dan pembeli dalam satu transaksi di pasar.Terbentuknya harga di pasar
merupakan hasil interaksi dari kekuatan tarik menarik antara demand and supply.
Proses terbentuknya harga keseimbangan dan kuantitas keseimbangan pasar
dapat ditentukan dengan tiga cara yaitu: (1) secara angka-angka dalam bentuk tabel,
(2) secara grafis, dan (3)secara perhitungan matematis.

1. Secara angka-angka tabel : keadaan seimbang pasar dapat dilihat sebagai berikut ;

Tabel Hubungan harga dengan kuantitas permintaan dan penawaran

PRICE Q OF D Q OF S SIFAT-SIFAT
INTERAKSI
0 2000 500
10 1500 750 EXCESS DEMAND

18
20 1000 = 1000 EQUILIBRUM
30 500 1250
40 0 1500 EXCESS SUPPLY

Price Equilibrium = 20 dan Quantity Equilibrum = 1000

2. Secara grafis : keseimbangan pasardapat juga ditemukan melalui analisis grafis.


Grafis keseimbanagan pasar dibuat berdasarkan angka-angka tabel.

3. Secara perhitungan matematis

Syarat keseimbangan pasar oleh Quantity Demand = Quantity Supply

QD = f (P) Fungsi Permintaan


QD = QS
QS = f (P) Fungsi Penawaran

Contoh:

Diketahui : Fungsi permintaan pasar (D) QD = 2000-50 P

Fungsi penawaran pasar (S) QS = 500+25 P

Ditanyakan : Tentukan harga equilibrium dan kuantitas equilibrium!

Jawab:

Qd = Qs

2000-50 P = 500-25 P

2000-500 = 25 P + 50 P

1500 = 75 P

P = 20

19
Harga keseimbangan (Equilibrium Price) PE=20 (satuan uang)

Substitusikan nilai P pada salah satu fungsi Demand atau fungsi Supply sebagai
berikut:

Jika disubstitusikan pada fungsi demand

QD = 2000 - 50 P

QD = 2000 - (50 X 20)

QD = 1000 Unit

Jika disubstitusikan pada fungsi supply

QS = 500 + 25 P

QS = 500 + (25 x 20)

QS = 1000 Unit QE = 1000 Unit

Jadi kuantitas keseimbangan (equilibrium quantity) QE = 1000 (unit)

2.3.3. Perubahan-perubahan Keseimbangan Pasar

Keseimbangan pasar dapat mengalami perubahan. Untuk melihat terjadinya


perubahan-perubahan keseimbangan pasar dapat dianalisis dalam 2 kondisi.

Dalam keadaan Citeris Paribus

Tidakterjadi perubahan Equilibium di pasar. Karena di pasar perubahan-


perubahan QD dan QS hanya dipengaruhi oleh perubahan harga. Dengan demikian
bila terjadi perubahan harga, perubahan QD dan QS hanya bergerak sepanjang kurva
D dan S yang ada, sehingga posisi equilibrium tetap pada equilibrium semula.

Dalam keadaan tidak Citeris Paribus

20
Keadaan tidak Citeris Paribus artinya faktor selain harga mempengaruhi
kondisi supply and demand di pasar. Dalam keadaan ini akan menyebabkan terjadi
pergeseran-pergeseran posisi keseimbangan pasar.

Bila masing-masing kurva permintaan dan kurva penawaran sama-sama


bergeser kekanan karena dipengaruhi oleh faktor-faktor bukan harga seperti
pendapatan naik, kurva demand bergeser dari kurva D ke kurva D’ dan biaya
produksi turun, kurva supply bergeser dari kurva S ke S’. akibatnya posisi
equilibrium akan mengalami perubahan E1 ke E4, melalui proses secara bertahap.

2.4.Elastisitas Permintaan dan Penawaran


2.4.1. Elastisitas permintaan

Mengukurperubahan relative dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai


akibat perubahan salah satu factor yang mempengaruhinya (Ceteris Paribus).

Elastisitas yang di kaitkan denga harga barang itu sendiri di sebut elastisitas
harga (price elasticity of demand) sedangkan elastisitas yang di kaitkan dengan harga
barang lain di sebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila di kaitkan dengan
pendapatan di sebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
a. Elastisitas harga (price elasticity of demand)
Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu
barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
Ep = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎

Angka elastisitas harga bernilai negative. Ep=2 mempunyai arti bila harga
barang naik 1% permintaan terhadap barang itu turun 2 % , ceteris paribus.
Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elatis
permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besardi banding
perubahan harga. Angka Ep dapat di sebut dalam nilai absolut. Ep = 2, artinya
sama dengan Ep= -2.

21
1) Angka elastisitas Harga (Ep)
a) Inelastic (Ep<1)

Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil dari pada perubahan


harga kalau harga naik 10% menyebabkan permintaan barang turun sebesar,
misalnya 6% . permintaan barang kebutuhan pokok umumnya inelastic.
Permintaan bersifat inelastic dapat terjadi pada saat harga pelayanan
kesehatan meningkat sangat cepat, sedangkan factor lain di luar harga dalam
kondisi tetap. Pada kondisi ini permintaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan akan menurun. Tetapi angka penurunan permintaan ini tidak
sebesar kenaikan harga pelayanan kesehatan.
Hal ini disebabkan karena apabila seseorang menderita penyakit yang darurat
(emergency) sehingga orang tersebut akan berusaha untuk segera
menyembuhkan penyakit tersebut dengan menggunakan pelayanan kesehatan
saat itu juga. Sedangkan apabila penyakit yang dialami seseorang bukan
merupakan penyakit darurat (non emergency), maka orang tersebut akan
mencari solusi lain saat harga pelayanan kesehatan naik. Konsekuensi yang
harus dilakukan saat kondisi inelastis ini terjadi adalah meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan agar dapat bersaing dengan intitusi kesehatan yang lain
dalam mendapatkan pelanggan.

b) Elastis (Ep>1)

Permintaan terhadap suatu barang di katakana elastis bila perubahan harga


suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, bila
harga turun 10% menyebabkan permintaan barang naik 20%. Karena itu nilai
Ep lebih besar dari satu. Barang mewah seperti mobil umumnya
permintaannya elastis. Kondisi ini dapat terjadi pada pengguna pelayanan
kesehatan jika pendapatan masyarakat sudah mencukupi. Masyarakat ini akan
rela membayar dengan harga lebih tinggi demi mendapat kualitas pelayanan
kesehatan yang terbaik. Apabila menggunakan pelayanan keehatan juga akan
meningkat. Sehingga konsekuensi yang dapat dilakukan saat kondisi
pemintaan pelayanan kesehatan elastis adalah dengan meningkatkan
pelayanan dan penambahan teknologi kesehatan.

c) Elastis unitari (Ep =1)


Jika harga naik 10% permintaan barang turun 10% juga.

22
d) Inelastis sempurna (Ep = 0)
Berapapun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang di
butuhkan. Contohnya adalah permintaan garam.

e) Elastis tak terhingga (Ep =∞ )


Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak
terbilang besarnya.

Secara grafis tingkat elastisitas harga terlihat dari slope(kemiringan) kurva


permintaan. Bila kurva permintaan terlihat tegak lurus, permintaan inelastic sempurna
(perfect inelastic). Perubahan harga, tidak mempengaruhi jumlah barang yang di
minta. Bila kurva sejajar sumbu datar, permintaan elastis tak terhingga
(perfectelastis) perubahan harga sedikit saja, menyebabkan perubahan jumlah barang
yang di minta tak terhingga besarnya. Permintaan di katakan elastis unitary (unitary
elastic) bila slope kurvanya minus satu (kurvanya membentuk sudut 45o). Dapat
disimpulkan, semakin datar kurva permintaan, semakin elastis suatu barang.

1) Elastisitas Titik dan Elastitisas Busur


Elastisitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik
tertentu. Konsep elastisitas ini di gunakan bila perubahan harga yang terjadi
sedemikian kecilnya sehingga mendekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat
bila perubahan harga yang terjadi relatif besar. Dalam kasus tersebut, lebih
tepat bila di ukur dengan elastisitas busur (arch elasticity), yang mengukur
elastisitas permintaan antara dua titik. Rumus perhitungan elastisitas busur
hanya sedikit perbedaannya dengan rumus perhitungan elastisitas.

2) Faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga


- Tingkat subtitusi. Makin sulit mencari subtitusi suatu barang, permintaan
makin inelastis. Beras bagi masyarakat Indonesia sulit di cari subtitusinya,
karena itu permintaan beras inelastis. Garam tidak mempunyai subtitusi,

23
oleh karena itu permintaannya inelastis sempurna. Walaupun harganya
naik banyak, orang tetap membelinya, dan seandainya harganya turun
banyak, orang tidak lantas akan memborong garam.
- Jumlah pemakai. Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu
barang akan makin inelastic. Hampir semua suku bangsa di Indonesia
mengonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok. Ini penjelasan lain
mengapa permintaan beras di Indonesia inelastis. Penjelasan ini
sebenarnya menunjukan bahwa elastisitas harga di pengaruhi oleh pokok
tidaknya suatu barang bagi kita. Semakin pokok suatu barang semakin
inelastisit permintaanya. Namun, pokok tidaknya suatu barang adalah
relatif. Pesawat televisi, misalnya, bagi orang-orang di kota mungkin
sekali sebagai bahan kebutuhan pokok, tetapi bagi masyarakat desa
merupakan barang mewah, sehingga pembelinya dapat di tunda bila harga
naik.
- Proporsi penaikan harga terhadap pendapatan konsumen. Bila proporsi
tersebut besar maka permintaan cenderung lebih elastis. Contohnya,
adalah garam dan TV. Meskipun harga garam naik 50% kenaikan tersebut
mungkin hanya Rp.1000,00, yang merupakan bagian yang sangat kecil
dari pendapatan sebagian besar keluaga. Sebaliknya, kenaikan harga TV
sebesar 5% dalam jumlah nominal uang bisa Rp.125.000,00, dan cukup
menyebabkan sejumlah keluarga menunda pembelianya sampai tahun
depan.
- Jangka waktu. Jangka waktu permintaan suatu barang juga mempunyai
pengaruh terhadap elastisitas harga. Namun, hal ini tergantung pada
apakah barangnya dulabel atau non durable. Selanjutnya, mengenai
pengaruh jangka waktu terhadap elastisitas akan di uraikan dalam 3 butir
di belakang, yaitu menganai elastisitas jangka pendek dan jangka panjang.

24
b. Elastisitas Silang (cross elasticity)
Elastisitas silang mengukur presentase perubahan permintaan suatu barang
sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝑿𝒚𝒂𝒏𝒈𝒅𝒊𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂
Ec = 𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝒀

c. Elastisitas Pendapatan (Income elasticity)


Elastisitas pendapatan mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu
barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝒚𝒂𝒏𝒈𝒅𝒊𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂
Ei = 𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏

2.4.2. Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran (Es) dapat di definisikan dengan analogi yang sama


dengan elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukan
berapa persen jumlah barang yang di tawarkan berubah, bila harga barang yang
berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat di kaitkan dengan faktor-faktor
atau variable-variabel lain yang di anggap memengaruhinya, seperi tingkat bunga,
tingkat upah, harga buku dan harga barang antara lainnya.

𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝒚𝒂𝒏𝒈𝒅𝒊𝒕𝒂𝒘𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏
Es = 𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂

Sebagai contoh yaitu di poli gigi, penawaran pelayanan kesehatan gigi sangat
ditentukan oleh faktor produksi seperti dokter gigi dan dental chair.
Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik, maka
kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang dapat
diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa dokter

25
gigi dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien naik, maka
dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak pasien dari
supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak mungkin
menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu pendek.
Dari penjelasan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kurva elastisitas supply
pelayanan kesehatan adalah inelastis. Sebab perubahan harga tidak mempengaruhi
perubahan kuantitas pelayanan yang ditawarkan.

Dua faktor yang penting dalam menentukan elasisitas penawaran pada pelayanan
kesehatan, yaitu :

1. Sifat Perubahan Biaya Produksi


Penawaran akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat
dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila
biaya tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan
bersifat elastis.
2. Jangka Waktu Analisis
Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, dibedakan
atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :
a. Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para provider kesehatan tidak
dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis sempurna).
Contohnya: ketika harga di suatu poli mata di naikkan, namun pasien yang
dapat di tangani tetap dikarenakan jumlah alat medis dan dokter yang
menangani terbatas. Maka jumlah pasien yang mendapat pelayanan kesehatan
tidak berubah sama sekali.
b. Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor -
faktor produksi secara lebih intensif. (penawaran bersifat tidak elastis)
contohnya: ketika harga di suatu poli mata di naikkan serta
menambahkan waktu jam buka pasien sedikit lebih lama dari yang biasanya,

26
namun jumlah alat medis dan dokter yang menangani tetap terbatas. Maka
pelayanan kesehatan yang akan di tawarkan kepada pasien akan sedikit
meningkat dari biasanya.
c. Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan
mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat elastis)
contohnya: setelah merekrut dokter umum, lalu menjadikan sebagai pegawai
tetap selanjutnya sekolahkan dia, dengan begitu dokter yang sudah lama
praktek di klinik tersebut sudah ada penggantinya selain itu, menjalin
kerjasama antara ntar para dokter yang sudah tersertifikasi juga penting.

2.4.3. Elastisitas Jangka Panjang Dan Jangka Pendek


a. Elastisitas Permintaan
1. Elastisitas Harga
Untuk barang-barang yang habis di pakai dalam waktu yang kurang
dari setahun, elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dan
jangka pendek. Ada dua penyebab.
Pertama, konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan
mereka. Kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang
berkaitang dengan barang lain, yang perubahannya baru terlihat dalam
jangka panjang.
2. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan dalam jangka panjang bagi barang non durable
lebih besar di banding jangka pendek. Jika pendapatan meningkat
20%, masyarakat yang tadinya hanya mampu makan gaplek, sekarang
sebenarnya mampu membeli beras. Namun, karena sudah terbiasa
makan gaplek, mereka tidak segera mengganti konsumsinya keberas.
Sebaliknya barang durable, elastisitas pendapatan dalam jangka
pendek lebih besar daripada jangka panjang. Jika pendapatan naik
25% perubahan permintaan terhadap mobil dalam jangka pendek dapat

27
mencapai misalnya 30%. Tetapi dalam jangka panjang lebih kecil
karena seseorang tidak membeli mobil setiap tahun.

b. Elastsitas Penawaran
Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastis dalam
jangka panjang, di bandingkan dalam jangka pendek, sebab dalam jangka
panjang perusahaan mampu mengatasi kendala-kendala yang muncul
dalam jangka pendek. Misalnya, perusahaan mobil tidak mungkin
membangun pabrik baru dalam waktu kurang dari satu tahun, tetapi
mungkin dalam waktu 3 atau 4 tahun. Dengan demikian kurva penawaran
akan mobil dalam jangka panjang lebih elastis di bandingkan dalam
jangka pendek. Untuk beberapa barang, penawaran dalam jangka
pendeknya elastis sempurna (Es=0). Output sektor properti adalah salah
satu contohnya, bila di Jakarta ada 5000 unit apartemen yang siap di sewa,
maka jumlah permintaan yang terpenuhi maksimal 5000 unit. Misalnya
dalam tiga bulan kedepan ada yang lonjakan permintaan sebesar 10.000
unit maka kelebihan permintaan itu tidak terespon oleh sisi penawaran,
sebab tidak mungkin membangun apartemen terlalu banyak 5000 unit
dalam tempo kurang dari 3 bulan. Tetapi ada juga barang yang
penawarannya justru lebih elastis dalam jangka pendek di bandingkan
dengan jangka panjang. Barang itu umumnya yang dapat di daur ulang .
misalnya logam besi untuk kebutuhan industri dapat di peroleh dari hasil
primer pertambangan atau hasil daur ulang.

Elastisitas adalah ukuran respons jumlah penawaran terhadap


perubahan salah satu penentunya. Elastisitas penawaran/supply (Es) yaitu
presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya
perubahan harga itu sendiri. Supply dalam pelayanan kesehatan bersifat
relatif inelastis. Kondisi supply inelastis pada pelayanan kesehatan
karena, peningkatan biaya yang harus dikeluarkan oleh penerima

28
pelayanan kesehatan lebih besar sementara pelayanan kesehatan yang
dapat diberikan lebih sedikit. Penyebab supply pelayanan kesehatan
relatif inelastis adalah penyedia pelayanan kesehatan tidak berusaha untuk
meminimalkan biaya pengeluaran pemberian pelayanan kesehatan dan
atau penyedia pelayanan kesehatan sulit mengubah / mencari sumberdaya
yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan kesehatan.

29
BAB III. PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Bila harga naik maka jumlah barang yang diminta semakin berkurang,
sebaliknya bila harga turun jumlah barang yang diminta akan bertambah
inilah yang disebut dengan hukum permintaan.
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang
saat hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan pada para penjual.
kondisi pasar yang menunjukan pada tingkat harga tertentu jumlah
barang yang diminta sama dengan barang yang ditawarkan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Amaliawiati Lia & Asfia Murni.2012. Ekonomika Mikro. PT. Refika Aditama ;
Bandung.

Dwiastuti Rini&Nuhfil Hanani. 2008. Ekonomi Mikro. Pdf.

Hanani Nuhfil, dkk. 2011. Ekonomi Mikro. Pdf.

Iswardono. 1994. Teori Ekonomi Mikro. Gunadarma; Jakarta

Rahudja Prathama & Mandala Manurung. 2008. Pengantar ilmu ekonomi. Fakultas
ekonomi UI ; Jakarta.

Sudarsono. 1983. Pengantar ekonomi mikro. PT. Jaya Pirusa ; Jakarta.

Sukirna Sadono. 2014. Mikroekonomi teori pengantar.PT. Raja Grafindo Persada ;


Jakarta.

31
LAMPIRAN

Kelompok 1

Bagaimana pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar & apakah penetuan harga
pasar hanya ditentukan oleh demand and supply?

Jawaban:

Ya. Harga pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran (demand & supply)

Pajak berpengaruh terhadap keseimbangan pasar. Pengenaan pajak atau pemberian


subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi keseimbanagan
pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbanagan dan jumlah
keseimbangan.

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang
tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalikan sebagian
beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang
lebih tinggi, akibatnya harga keseimbanagn yang tercipta dipasar aakan menjadi lebih
tinggi dari pada keseimbangan pasar tersebut. Keseimbangan pasar terjadi bila ada
perubahan disisi permintaan & penawaran.

(Referensi: Buku Pengantar Ilmu Ekonomi, Pratama Raharja dan Mandala


Mandurung )

Kelompok 2

Bagaimana kita mengetahui penawaran elastis dalam jangka panjang dan jangka
pendek?

Jawaban :

32
a. Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor -
faktor produksi secara lebih intensif. (penawaran bersifat tidak elastis)
contohnya: ketika harga di suatu poli mata di naikkan serta
menambahkan waktu jam buka pasien sedikit lebih lama dari yang biasanya,
namun jumlah alat medis dan dokter yang menangani tetap terbatas. Maka
pelayanan kesehatan yang akan di tawarkan kepada pasien akan sedikit
meningkat dari biasanya.
b. Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan
mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat elastis)
contohnya: setelah merekrut dokter umum, lalu menjadikan sebagai pegawai
tetap selanjutnya sekolahkan dia, dengan begitu dokter yang sudah lama
praktek di klinik tersebut sudah ada penggantinya selain itu, menjalin
kerjasama antara ntar para dokter yang sudah tersertifikasi juga penting.
Sumber: Iswardono. 1994. Teori Ekonomi Mikro. Gunadarma; Jakarta

Kelompok 3

Bagaimana menekan permintaan terhadap barang produksi luar negeri supaya


produktivitas dalam negeri dapat digunakan?

Jawaban:

Dengan mempromosikan barang-barang dalam negeri lebih berkualitas di banding


barang-barang luar contohnya seperti Polygon, Bucheri, Lea Jeans, J.Co, Indomie,
Kacang dua kelinci, dan masih banyak lagi produk-produk Indonesia yang berkualitas
sehingga bisa sampai ke luar negeri.

Sanggahan:

Apakah hanya mempromosikan bisa menekan produk import?

33
Jawaban:

Selain mempromosikan kita bisa menekan produk luar banyak di konsumsi di dalam
negeri adalah dengan menaikan pajak produk-produk luar yang masuk ke Indonesia
sehingga harganya juga meningkat.

Sumber: Sudarsono. 1983. Pengantar ekonomi mikro. PT. Jaya Pirusa ; Jakarta.

Kelompok 4

Jelaskan pentingnya keseimbangan permintaan & penawaran dalam suatu negara dan
berikan contoh dalam dunia kesehatan!

Jawaban :

Pentingnya permintaan dan penawaran menunjukan pada tingkat harga tertentu


jumlah barang yang diminta sama dengan barang yang ditawarkan. Kemudian
penentuan keseimbangan pasar (market equilibium) berguna untuk menganalisis
mekanisme penentuan/pembentukan harga keseimbangan (eguilibrium price) dan
jumlah barang yang diperjualbelikan dipasar. Karena permintaan meningkat jika ada
penawaran, contohnya dalam dunia kesehatan adalah pasien kanker yang
membutuhkan obat untuk penderita kanker. Walaupun harga yang ditawarkan cukup
mahal, jika permintaan ada maka penawaranpun akan meningkat. Efeknya ke suatu
negara adalah jika penderita kanker sembuh, maka mereka akan bekerja produktif
serta mampu memberi benefit kepada pemerintah Indonesia dalam bentuk pajak.
Sumber: Sukirna Sadono. 2014. Mikroekonomi teori pengantar.PT. Raja Grafindo
Persada ; Jakarta.

Kelompok 5

Bagaimana cara mendapatkan produk dengan harga serendah mungkin?

34
Jawaban :

Itu semua dari kebutuhan konsumen. Contohnya perusahaan kecantikan/kesehatan


telah membuat produk-produk kecantikan yang telah beredar di pasar, konsumen
dapat memilih mana produk dengan harga yang murah namun memiliki kualitas yang
bagus serta tidak merusak kesehatan.

Sumber: Makalah kelompok

Kelompok 7

Bagaimana meminimalisir kerugian akibat salah tafsir jumlah permintaan dan


penawaran?

Jawaban :

Agar tidak terjadi kerugian kita harus survei pasar terlebih dahulu agar dapat
menentukan berapa yang harus diproduksi sesuai dengan permintaan sehingga dapat
meminimalisir kerugian. Contohnya dalam bidang kesehatan, perusahaan farmasi
menyalurkan obat ke suatu Puskesmas dan terjadi kekeliruan, ternyata di daerah
Puskesmas tersebut tidak membutuhkan obat yang disalur. Cara untuk meminimalisir
masalah tersebut yaitu perusahaan farmasi dapat mengambil kebijakan bahwa obat
tersebut dapat dialihkan ke daerah Puskesmas lain yang membutuhkan obat tersebut.

Sumber: Hanani Nuhfil, dkk. 2011. Ekonomi Mikro. Pdf

Kelompok 8

Dalam dunia kesehatan manakah yang lebih berpengaruh didalam permintaan,


kebutuhan pelayanan kesehatan atau pembiayaan pelayanan kesehatan?

Jawaban :

Pertama kita harus tau dulu pengrtian dari permintaan yaitu permintaan dapat
dikatakan juga sebagai keinginan (desire) untuk mendapatkan barang dan jasa yang di
ikuti oleh kemampuan beli.

35
Dalam pelayanan kesehatan tentu apabila pembiayaan kesehatan itu semakin mahal
maka semakin sedikit pasien yang akan berkunjung di instansi kesehatan tersebut.
Sebaliknya jika harga pelayanan kesehatan menurun maka semakin banyak pasien
yang berkunjung apalagi dngan kebutuhan yang semakin meningkat. Tapi para
penyedia pelayanan kesehatan harus memikirkan apa yang di minta (kesehatan) dan
apa yang akan disediakan (pelayanan kesehatan).

Untuk pasien atau konsumen sendiri juga dalam permintaan tentu keduanya sangat
berpengaruh apabila mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan pasien harus menyesuaikan dengan beberapa factor yaitu seperti
Harga barang yaitu berapa uang yang akan dikeluarkan dalam memenuhi
kebutuhannya. Pendapatan dari pasien itu sendiri danSelera atau cita rasa yaitu
apabila mereknga sanggup untukmendapatkan pelayanan kesehatan di Instansi
kesehatan yang bagus dan mahal, atau sebaliknya.

Referensi : www.journal.unitas-pdg.ac.id

Analisa permintaan bagi pelayanan kesehatan. pdf

Kelompok 9

Apakah ada kebijakan pemerintah yang mengatur permintaan dan penawaran oleh
suatu negara?

Jawaban:

Tentu saja ada kebijakan dari pemerintah yaitu kebijakan fiscal, kebijakan moneter
dan kebijakan perdangangan luar negeri dalam mengendalikan permintaan dan
penawaran. Bisa dilihat dari keseimbangan pasar apabila permintaan atau penawaran
yang lebih berpengaruh. Contohnya pada penjualan mobil dengan 2 jenis yang
berbeda yaitu Nissan dan Toyota dimana pada penjualan mobil Toyota yang lebih
banyak diminati dan dibeli orang daripada Nissan karena harganya mahal. Untuk itu

36
pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan dengan menyamakan harga Nissan dan
Toyata agar semakin banyak diminati dan terjadi keseimbangan antara dua produk
yang berbeda.

Kelompok 10

Adakah faktor yang menyebabkan keseimbangan pasar berubah?

Jawaban :

 Harga Barang lain. Karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka
contohnya buku tulis yang diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa
konsumen buku tulis impor sekarang lebih suka membeli buku tulis buatan
dalam negeri dan menaikkan permintaan terhadapnya. Kenaikan permintaan
ini akan memberi dorongan kepada produsen dalam negeri untuk menaikkan
produksi dan penawaran buku tulis.
 Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi . Di beberapa perusahaan kenaikan
pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan menyebabkan
biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka mengalami kerugian.
Ini dapat menimbulkan penutupan usaha tersebut dan jumlah penawaran
barang menjadi berkurang.
 Tujuan Perusahaan :Ada perusahaan yang tidak mau menanggung risiko, dan
untuk itu mereka melakukan kegiatan yang lebih selamat walaupun
keuntungannya lebih kecil. Ada pula perusahaan, seperti misalnya perusahaan
yang dimiliki pemerintah, lebih menekankan mencapai produksi yang
maksimal daripada keuntungan yang maskimal.

Sumber:
Amaliawiati Lia & Asfia Murni.2012. Ekonomika Mikro. PT. Refika Aditama ;
Bandung.

37

You might also like