Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

BAB II

SUMBER AIR BAKU

2.1 Air Baku

Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air yang perlu atau tidak
perlu diolah menjadi air minum untuk keperluan rumah tangga dan sehari-hari.
Berikut adalah jenis sumber air baku : (DPU Cipta Karya, 2002)

1. Air Tanah ( sumur dangkal, sumur permukaan )


Air tanah adalah air yang tersimpan/ terperangkap di dalam lapisan
batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh
alam. Air tanah secara umum mempunyai sifat – sifat yang menguntungkan
khususnya dari segi bakteriologis, namun demikian dari segi kimiawi
mempunyai beberapa karateristik yang tertentu yaitu tingkat kesadahan,
Kalsium,Magnesium, Bicarbonat, Clorida. Keuntungan pemanfaatan air
tanah:
a. Pada umumnya bebas dari bakteri patogen.
b. Pada umumnya dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c. Paling praktis dan ekonomis.
Kerugian :
a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral – mineral Fe, Mn,
Ca dan sebagainya.
b. Biasanya membutuhkan pemompaan

2. Air Permukaan ( mata air, sungai, danau )


Pada umumnya sumber air permukaan baik berupa sungai, danau
maupun waduk adalah merupakan air yang kurang baik untuk langsung
dikonsumsi oleh manusia, karena itu perlu adanya pengolahan terlebih dahulu
sebelum dimanfaatkan. Air permukaan pada hakekatnya banyak tersedia di
alam. Kondisi air permukaan sangat beragam karena dipengaruhi oleh banyak
hal yang merupakan elemen meteorologi dan elemen daerah pengaliran. Pada
umumnya kekeruhan air pemukaan cukup tinggi karena banyak mengandung
lempun, dan substansi organik. Sehingga ciri air permukaan yaitu memiliki
padatan terendap rendah, dan bahan tersuspensi cukup tinggi. Atas dasar

5
kandungan bahan terendap dan bahan tersuspensi tersebut maka kualitas air
sungai relatif rendah dari pada kualitas air danau, rawa, dan reservoar. Air
permukaan tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, setelah
melalui proses tertentu.

3. Air Hujan
Pada umumnya kualitaas cukup baik, namun air yang berasal dari sini
akan mengakibatkan kerusakan – kerusakan terhadap logam (korosi). Dari
segi kuantitas air hujan tergantung pada besar kecil hujan sehingga tidak
mencukupi jika digunakan penyediaan air bersih.

2.2 Sumber Air Baku yang Digunakan dalam Perencanaan


Sumber air baku yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan penyediaan
air bersih di Kecamatan Sintang yaitu berasal dari Sungai Kapuas. Sungai Kapuas
mempunyai lebar 250 m dengan kedalaman rata-rata 10 m dan debitnya 7.624,453
m3/det dengan luas DAS sekitar 16.044 km2Pemilihan Sungai Kapuas menjadi
sumber air baku untuk Kecamatan Sintang dikarenakan Sungai Kapuas merupakan
satu-satunya sumber air baku yang dapat dimanfaatkan serta dari segi kontinuitas, air
Sungai Kapuas ini bersifat kontinu atau terus menerus karena Sungai Kapuas
merupakan air permukaan.
Berdasarkan hasil pemantauan air Sungai Kapuas, diperoleh bahwa air
Sungai Kapuas telah mengalami pencemaran ringan. Berikut hasil pemantauan air
Sungai Kapuas yang akan dibandingkan dengan baku mutu yang telah diatur dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 :
Tabel 2.1 Kualitas Air Baku

Baku Mutu
Kualitas Air
No Paramater Satuan PP RI NO.82 TAHUN Baku
2001
1 TDS mg/l 1000 1000
2 TSS mg/l 50 75
3 pH mg/l 6 s/d 9 8
4 BOD mg/l 2 2
5 COD mg/l 10 10
6 DO mg/l 6 6
7 Kekeruhan mg/l 5 5

6
8 Besi mg/l 0,3 0,5
9 Mangan mg/l 1 1
10 NH3 mg/l 0,5 0,5
11 NO3 mg/l 10 10
12 NO2 mg/l 0,06 0,06
13 SO4 mg/l 400 400
Sumber : Hasil Analisa,2016 dan PP RI No.82 Tahun 2001

Keterangan : * Melebihi/tidak sesuai dengan baku mutu PP RI No.82 Tahun 2001

2.3 Analisa Kebutuhan Air

Kebutuhan air di suatu tempat akan tergantung pada jumlah penduduk yang
mendiami tempat tersebut dan beberapa faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor tersebut antara lain iklim, kepadatan penduduk, ekonomi, biaya hidup, kualitas
sumber air baku, dan perawatan sistem penyediaan air bersih. Pada dasarnya,
kebutuhan air bersih meliputi kebutuhan air domestik dan non domestik.
Prediksi kebutuhan air dalam 20 tahun kedepan untuk wilayah kecamatan
Sintang dilihat dari jumlah penduduk, kebutuhan air domestic dan non domestic akan
terus meningkat sesuai dengan laju perkembangan suatu daerah dan
kecenderungannya, arahan tata guna lahan. Dari hasil prediksi untuk kebutuhan air di
wilayah kecamatan Sintang dalam waktu 20 tahun kedepan adalah sebesar 540
L/detik.

You might also like