Professional Documents
Culture Documents
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 6
1. FADHILAH KHAIRUNNISA
2. FITRI LESTARI
3. GAYATRI LIA WINDARI
4. HAFNI HUTABARAT
5. INDAH PUTRI PRATAMA LUBIS
6. LINDA SAFITRI
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang teori kinetik gas.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan.Akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi.Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari segi penyusunan maupun isinya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini dimasa
mendatang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, setiap materi yang berinteraksi dengan lingkungannya,
cendderung akan mencapai sebuah kesetimbangan. Sebuah sistem dapat
berinteraksi dengan lingkungannya dengan menunjukkan perubahan fisis,
seperti perubahan tekanan, suhu, dll. Dalam interaksinya dengan lingkungan,
perubahan fisis partikel atau molekul dalam sistem memegang peranan
penting. Perilaku kinetisnya, dapat mempengaruhi energy dalam sistem,
tekanan atau volume dll.
Partikel seperti gas di ala mini memiliki sifat dan karakteristik yang
tidak sama. Interaksinya terhadap lingkungan membawakan respon yang
beragam. Perilaku gas atau partikel gas sangat kompleks sehingga sangat sulit
diamati. Mengenai kajian apa dan bagaimana perilaku gas, dan interaksinya
dengan lingkungan tertuang dalam sebuah teori yang dikenal dengan teori
kinetic gas.
Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem–sistem
fisis dengan menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas
sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori kinetic gas tersebut ?
2. Bagaimana Sifat-sifat gas ideal ?
3. bagaimana teori kinetic gas menjelaskan keberadaan gas ideal ?
4. apa saja Jenis-jenis gas ?
C. Tujuan Masalah
1. Menelaah konsep dasar mengenai teori kinetic gas
2. Mengetahui sifat-sifat gas ideal.
3. Menelaah apa dan bagaimana teori kinetic gas dalam menjelaskan gas ideal.
4. Mengetahui jenis jenis gas.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
𝑃𝑉 = konstan
2
b. Hukum Charles
“ Apabila tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,
maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya”.
V1 V2
T1 T2
c. Hukum Gay Lussac
“Apabila volume gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,
maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya”.
P1 P2
T1 T2
d. Hukum Boyle-Gay lussac
Apabila hubungan pada tekanan,volume, dan suhu gas dalam persamaan Boyle,
Charles, dan Gay Lussac digabungkan maka diperoleh hubungan :
P1V1 P2V2
Atau 𝑃 𝑉/𝑇 = konstan
T1 T2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan
komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan
bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara molekul-
molekul, seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan
antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda.
Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori
Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas. Dengan demikian, teroi kinetika gas
membahas sifat-sifat gas yang berhubungan dengan gerakan translasi dari atom
dan molekul dalam bentuk gas, serta menguji bagaimana sifat-sifat gas tersebut
dapat dibahas berdasarkan pada gerakan translasi yang bebas dan kontinyu dari
komponen-komponennya. Untuk dapat membahas sifat-sifat gas dengan lebih
sempurna, maka dalam teori kinetika gas digunakan pendekatan gas ideal.
Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:
1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa
henti.
2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan,
maksudnya garis pusatnya lebih kecil daripada jarak purata yang dilaluinya antara
perlanggaran.
3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain. Perlanggaran
sesama sendiri dan dengan dinding bekas adalah kenyal iaitu jumlah tenaga
kinetik molekulnya sama sebelum dan sesudah perlanggaran.
4
( Arllay,1994:210)
5
Persamaan gas turunan dari teori kinetik
Dari anggapan –anggapan diatas dapat dijabarkan persamaan gas yang
menyatakan hubungan antara P,V,T dan n dari gas.
Misalnya n’ molekul gas , yang masing-masing mempunyai massa m
terdapat dalam kubus dengan rusuk I. Pada temperature tertentu , kecepatan
molekul –molekul gas sangat berbeda –beda ,tetapi kecepatan rata-rata C pada
temperatur tersebut, tetap untuk tiap gas. C ini nanti disebut kecepatan akar rata-
rata kuadrat .
(Sukardjo,2001:99-100)
6
Secara matematis ,pernyataan diatas dinyatakan:
PV = tetap
P1V1 P2V2
7
mampu berotasi terhadap salah satu dari tiga sumbu yang saling tegak lurus ,
dengan tenaga yang cukup besar.
Maka,untuk suatu gas poliatomik yang mempunyai gerak rotasi dan gerak
translasi.
(Dougllas,2001:221-223)
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
8
suhu konstan (isotermal)
Jika dibuat grafik, maka akan menghasilkan sebuah kurva yang disebut
kurva isothermal. Perhatikanlah gambar diatas. Kurva isothermal merupakan
kurva yang bersuhu sama.
(sukardjo,1990:88)
b. Hukum Charles
Hukum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama Jacques
Charles. Charles menyatakan bahwa jika tekanan gas yang berada dalam bejana
tertutup dipertahankan konstan, maka volume gas sebanding dengan suhu
mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan seimbang yang berbeda
pada tekanan konstan, di peroleh persamaan sebagai berikut :
V1 V2
T1 T2
Keterangan :
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
9
Apabila hubungan antara volume dan suhu pada hokum Charles kita
lukiskan dalam grafik, maka hasilnya tampak seperti pada gambar di atas. Kurva
yang terjadi disebut kurva isobaric yang artinya bertekanan sama.
(Andre,2010:55)
P1 P2
T1 T2
Keterangan :
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
10
Apabila hubungan antara tekanan dan suhu gas pada hukum Gay Lussac
dilukiskan dalam grafik, maka hasilnya tampak seperti pada gambar diatas. Kurva
yang terjadi disebut kurva isokhorik yang artinya volume sama.
P1V1 P2V2
T1 T2
11
BAB III
KESIMPULAN
1. Teori kinetik gas adalah teori yang menjelaskan perilaku system-sistem fisis
dengan menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah
besar molekul yang bergarak sangat cepat.
Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:
Gas terdiri dari molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa
henti.
Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh
diabaikan, maksudnya garis pusatnya lebih kecil daripada jarak purata
yang dilaluinya antara perlanggaran.
Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain.
Perlanggaran sesama sendiri dan dengan dinding bekas adalah kenyal
yaitu jumlah tenaga kinetik molekulnya sama sebelum dan sesudah
perlanggaran.
2. Sifat gas ideal:
a. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang
senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata.
b. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga
ukuran partikel gas dapat diabaikan.
c. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding
tempatnya adalah elastis sempurna.
d. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
3. Gas terbagi menjadi 3 jenis antara lain gas monoatomik, gas diatomik dan, gas
poliatomik.
4. Dapat kita ketahui bahwa sifat gas itu terdiri atas partikel dalam jumlah banyak
yang disebut molekul. Partikelnya bergerak secara acak atau sembarang tidak
ada gaya tarik-menarik antara partikel yang satu dengan partikel yang lain,
selang waktu tumbukan antara satu partikel dengan partikel yang lain
berlangsung sangat singkat. Macam-macam gas yaitu monatomik,diatomik,dan
poliatomik
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
Contoh soal
1. Sejumlah gas oksigen pada tekanan luar 101 kPa, suhu 5℃ ternyata bervolume
0,0200 𝑚3. Berapakah volumenya bila tekanan diubah menjadi 108 kPa dan
suhunya dinaikkan menjadi 30℃ ?
P T
Penyelesaian : V2 = V1 1 2 Tetapi T1 = 5+273=278K, T2 = 30 +273 =303K
P2 T1
101 303
Maka V2 = (0,020 m 3 ) = 0,0204 m 3
108 278
2. Pada suatu hari dimana tekanan luar adalah 76 𝑐𝑚𝐻𝑔, alat ukur tekanan
(manometer terbuka) menunjukkan bahwa tekanan di dalam tangki
adalah400 𝑐𝑚𝐻𝑔. Suhu gas dalam tangki itu 9 ℃. Kalau suhu tangki akibat
pemanasan sinar matahari menjadinaik sampai 31 ℃,sedangkan tangki itu
tidak bocor, berapa tekanan yang ditunjukan manometer?
T V
Penyelesaian: P2 P1 2 2
T1 V1
Maka P1 76cmHg 400cmHg 476cmHg
Juga 𝑉1 = 𝑉2 , maka
273 + 31
𝑃2 = (476 𝑐𝑚𝐻𝑔) ( ) (1) = 513 𝑐𝑚𝐻𝑔
273 + 9
Alat akan menunjukkan 513 − 76 = 437 𝑐𝑚𝐻𝑔.
3. Tekanan ukur (gauge pressure) didalam ban mobil adalah 305𝑘𝑃𝑎 waktu
temperaturnya adalah 15 ℃.Setelah berjalan pada kecepatan tinggi, ban
menjadi panas dan tekanannya adalah 360 𝑘𝑃𝑎. Berapakah temperatur gas
dalam ban? Misalkan, tekanan atmosfir (udara luar) adalah101 𝑘𝑃𝑎.
Penyelesaian :
𝑃2 𝑉2
𝑇2 = 𝑇1 ( ) ( )
𝑃1 𝑉1
14
Dengan 𝑃1 = 305 + 101 = 406 𝑘𝑃𝑎 dan 𝑃2 = 360 + 101 = 461 𝑘𝑃𝑎
461
Maka 𝑇2 = (273 + 15) (406) (1) = 327 𝐾
4. Rapat massa gas nitrogen pada keadaan normal (0℃, 1 𝑎𝑡𝑚) adalah 1,25 𝑘𝑔/
𝑚3 . Berapakah rapat massa nitrogen pada suhu 42℃ dan tekanan 420 𝑘𝑃𝑎?
Penyelesaian:
𝜌 = 𝑚/𝑉
Maka 𝑉1 = 𝑚/𝜌1 dan 𝑉2 = 𝑚/𝜌2 untuk sejumlah gas yang berada dalam
kondisi yang sama.
𝑃1 𝑃2
=
𝜌1 𝑇1 𝜌2 𝑇2
𝑃 𝑇 730 273
Atau𝜌2 = 𝜌1 (𝑃2 ) (𝑇1 ) = (1,25 𝑘𝑔/𝑚3 ) (760) (273+ 42) = 1,04 𝑘𝑔/𝑚3
1 2
5. Sebuah tangki bervolume 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 berisi gas oksigen pada suhu 20℃ dan
tekanan alat 25 × 105 𝑃𝑎. Hitunglah massa oksigen itu. Berat molekul gas
oksigen adalah 32 kg/kmol. Tekanan udara luar 1 × 105 𝑃𝑎.
Penyelesaian :
15
𝑚
𝜌𝑉 = ( ) 𝑅𝑇
𝑀
105 𝑁 𝑚 𝐽
(26 × 2
) (3 × 10−3 𝑚3 ) = ( ) (8314 ) (293 𝐾)
𝑚 32 𝑘𝑔/𝑘𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑚𝑜𝑙. 𝐾
Nyata 𝑚 = 0,102 𝑘𝑔.
Molekul akan naik hingga seluruh EK-nya berubah menjadi EPg.Maka, kalau
ℎ adalah ketinggian yang dicapai:
3
𝑘𝑇 = 𝑚0 𝑔ℎ
2
Dari dua persamaan ini:
1 3𝑘𝑇 1 (3)(1,38 × 10−23 𝐽/𝐾)(273 𝐾)
ℎ = ( )( ) = ( )[ ]
𝑚0 2𝑔 𝑚0 2(9,8 𝑚/𝑚2 )
5,8 × 10−22 𝑘𝑔 𝑚
=
𝑚0
16
8. Di angkasa luar terdapat kira-kira 1 atom hidrogen setiap 𝑐𝑚3 , dimana
temperaturnya kira-kira 3,5 K. Berapakah laju rms dari atom-atom ini dan
berapakah tekanan yang dikeluarkan? (r.m.s = root mean square = akar rata-
rata kuadrat).
Penyelesaian :
(𝑣 ) 3𝑘𝑇/𝑚 𝑚
(𝑏) (𝑣𝑟𝑚𝑠 )𝐻 = √ 0𝐻
= √𝑚0𝑁
𝑟𝑚𝑠 𝑁 3𝑘𝑇/𝑚 0𝑁 0𝐻
(𝑣𝑟𝑚𝑠 )𝐻 𝑀𝑁 28
=√ = √ = 3,74
(𝑣𝑟𝑚𝑠 )𝑁 𝑀𝐻 2
Pada keadaan normal satu kilomol zat bevolume 22,4𝑚3 ; di dalamnya terdapat
𝑁𝐴 = 6,02 × 1026 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙. Jejak bebas rata-rata adalah :
1 1 22,4 𝑚3
j.b.r = =4𝜋√2(3×10−10 𝑚)2 (6,02×1026 ) = 2,4 × 10−8 𝑚
4𝜋√2𝑏 2 (𝑁/𝑉)
17
10. Pada tekanan berapakah jejak bebas rata-rata molekul bebentuk bola dengan
jari-jari 3 × 10−10 𝑚 adalah 50 𝑐𝑚 ? Andaikan gas bersifat ideal dan bersuhu
20℃.
Penyelesaian :
Dari rumus jejak bebas rata-rata diperoleh
𝑁 1
=
𝑉 4𝜋√2𝑏 2 (𝑗. 𝑏. 𝑟)
Bersama dengan rumus gas ideal 𝜌 𝑉 = 𝑁𝑘𝑇 sehingga:
𝑘𝑇 (1,38 × 10−23 𝐽/𝐾)(293 𝐾)
𝑃= = = 5,1 𝑚𝑃𝑎.
4𝜋√2𝑏 2 (𝑗. 𝑏. 𝑟) 4𝜋√2(3 × 10−10 𝑚)2 (0,50 𝑚)
18