Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit infeksi merupakan salah satu sebab kematian utama di seluruh dunia. Commented [l1]: Bagusnya pakai kata “penyebab”
Menurut WHO sebanyak 25 juta kematian diseluruh dunia pada tahun 2011,
penyakit infeksi (Nelwan, 2009). Insidensi infeksi merupakan pola yang selalu
berubah. Walaupun beberapa penyakit telah dapat dikendalikan dengan sanitasi yang
baik, higene personal, vaksin, dan obat-obatan, namun beberapa penyakit baru mulai
muncul dan penyakit-penyakit lain baru diketahui memiliki dasar infeksi (Mandal
dkk, 2008). Sebagian besar infeksi disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit.
Bakteri dan jamur yang merupakan bagian flora normal manusia namun dapat
Escherichia coli adalah flora komensial di usus manusia. Bakteri ini dapat
yang menyebabkan diare sangat umum ditemukan di seluruh dunia. E.coli merupakan
bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih dan menjadi penyebab
sekitar 90% infeksi pertama saluran kemih pada perempuan muda. (Jawetz dkk,
2014)
Staphylococcus aureus merupakan merupakan bakteri komensal yang relatif Commented [l2]: S. aureus merupakan patogen utama dan
relatif sering dijumpai pada manusia.
sering dijumpai pada manusia. Mikroba ini ditemukan di hidung pada 30-50% orang
dewasa sehat, di tinja sekitas 20%, dan di kulit sekitas 5-10%, terutama di ketiak dan
diperineum. S.aureus merupakan pathogen utama untuk manusia. Hampir setiap Commented [l3]: Ini dihilangkan saja, atau diganti di
atasnya. Lihat komen di atas
orang mengalami beberapa jenis infeksi S.aureus sepanjang hidup, dengan kisaran
keparahan dari keracunan makanan atau infeksi kulit minor hingga infeksi kulit berat
infeksi jamur. Sebagian bersifat superficial yang melibatkan kulit atau membrane
mukosa. Sebagian besar infeksi disebabkan Candida albicans yang hidup komensal
Pengobatan penyakit infeksi oleh masyarakat sering dilakukan dengan Commented [l4]: Paragraf ini nda efektif, 2 kali ko
sebutkan tentang resistensi dan maksudnya sama. Bisa lebih
dipersingkat
antibiotik. Namun pemakaian antibiotic secara berlebihan dan kurang terarah dapat
Resistensi antibiotik merupakan suatu masalah yang besar dan berkembang diseluruh
berlebihan, akan menimbulkan masalah yang serius dan sulit diatasi (Hadi, 2009).
Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam dan obat tradisional yang telah
digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia secara turun temurun. Salah satu
tanaman obat yang banyak digunakan saat ini sebagai obat tradisional adalah buah
pare (Santoso, 2008). Buah pare yang lazimnya digunakan sebagai makanan, saat ini
hepatitis, nyeri perut, batu ginjal, lepra, keputihan, hemoroid, pneumonia, psoriasis,
rematik, demam, skabies, antimalaria, antelmintik, dan antidiabetik (Grover & Yadav,
2004). Buah pare memiliki kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid,
antibakteri dan antijamur ekstrak etanol buah pare terhadap pertumbuhan Escherichia
B. Rumusan Masalah
2. Berapa besar daya hambat ekstrak etanol buah pare terhadap pertumbuhan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
daya hambat ekstrak etanol buah pare terhadap pertumbuhan Escherichia coli,
D. Manfaat
berikutnya.
c. Manfaat terapan
A. Latar Belakang
dunia. Menurut WHO, pada tahun 2011 terdapat 25 juta kasus kematian di dunia dan
infeksi (Nelwan, 2009). Insidensi infeksi memiliki pola yang selalu berubah.
Beberapa penyakit dapat dikendalikan dengan sanitasi yang baik, higene personal,
vaksin, dan obat-obatan, namun tidak sedikit penyakit baru yang muncul dan
Sebagian besar infeksi disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit.
Bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi diantaranya adalah Escherichia
coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans (Brooks dkk., 2007). E. coli
adalah flora komensial di usus manusia yang sering menjadi penyebab diare. Bakteri
ini dapat menyebabkan beragam infeksi penting, seperti pada gastrointestinal, traktus
manusia. Mikroba ini ditemukan di hidung pada 30-50% orang dewasa sehat, di tinja
sekitas 20%, dan di kulit sekitas 5-10%, terutama di ketiak dan diperineum. Hampir
setiap orang mengalami beberapa jenis infeksi S.aureus sepanjang hidup, dengan
kisaran keparahan dari keracunan makanan atau infeksi kulit minor hingga infeksi
Selain infeksi yang disebabkan oleh bakteri, infeksi akibat jamur juga sering
terjadi, salah satunya adalah kandidiasis. Infeksi ini sebagian besar bersifat superficial
yang melibatkan kulit atau membran mukosa. Penyebabnya adalah C. albicans yang
hidup komensal pada mulut dan usus manusia (Jawetz dkk., 2014).
(Tjay dan Raharda, 2007). Akibat pemakaian antibiotik secara berlebihan dan kurang
pengobatan. Dengan demikian, resistensi antibiotik menjadi masalah yang besar dan
alternatif yang memiliki potensi sama besar dengan antibitotik yang telah digunakan
sebelumnya.
Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam dan obat tradisional yang telah
digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia secara turun temurun. Salah satu
tanaman obat yang banyak digunakan saat ini sebagai obat tradisional adalah buah
pare (Santoso, 2008). Buah pare yang lazimnya digunakan sebagai makanan, saat ini
hepatitis, nyeri perut, batu ginjal, lepra, keputihan, hemoroid, pneumonia, psoriasis,
Yadav, 2004).
Berdasarkan uraian di atas, buah pare berpotensi sebagai alternatif dalam
penanganan infeksi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui aktifitas antibakteri
dan antijamur ekstrak etanol buah pare terhadap pertumbuhan beberapa bakteri dan
B. Rumusan Masalah
2. Berapa besar daya hambat ekstrak etanol buah pare terhadap pertumbuhan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
daya hambat ekstrak etanol buah pare terhadap pertumbuhan Escherichia coli,
D. Manfaat
berikutnya.
f. Manfaat terapan
CATATAN:
1. Kasih rapi memang penulisanmu,
mending ko ikuti format dari sekarang
supaya nanti nda susah di belakang.
2. Konsisten pakai dkk. Atau et al.
3. Masih banyak yg typo.
4. Untuk penulisan nama latin organisme,
sau kali saja ditulis lengkap, berikutnya
disingkat seperti E. coli.