Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

ANALISIS NOVEL KOKESHI

KARYA VINA SRI

ANALISIS INI DI TULIS UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SEMESTER GANJIL.

DITULIS OLEH AZIS ZAENAL MUTTAQIEN


KELAS XII MIPA-1

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 64


JALAN RAYA CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR
DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Kerangka Analisis Novel
1. Pendahuluan

- ceritanya menarik (1)


- memiliki nilai kehidupan (2)
- sinopsisnya menarik (3)
- karya sebelumnya bagus (4)
- review pembaca bagus (5)
- tampilannya menarik (6)

- untuk menambah wawasan (1)


- untuk menginformasikan (5)
- untuk mengetahui kehidupan (3)
- mengisi waktu luang (4)
- mengetahui isi cerita (2)

2. Pembahasan

- unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latar waktu,
suasana dan tempat, amanat, bahasa yang digunakan pengarang boleh
ditambah sudut pandang)

- unsur ekstrinsik (nilai moral, sosial, budaya, religi, pendidikan, sejarah, dan
ekonomi)

3. Kesimpulan

- kesimpulan (keunggulan/kelebihan dan kekurangan/kelemahan)


- novel itu memiliki alur yang unik
- covernya menarik
- memiliki ilustrasi gambar
- bahasanya sedikit sulit dimengerti
- halamannya terlalu banyak
- tidak ada arti dari kata yang sulit
- saran
1. Pendahuluan
Penulis menganilisis novel Kokeshi karya Vina Sri karena jalan ceritanya dan
latar tempatnya mengisahkan tentang misteri kematian dari teman karakter utama
novel tersebutserta membuat pembaca menjadi penasaran dengan kisahnya dan
pengarang mengakhiri ceritanya dengan hal yang sulit diprediksi. Novel ini
menyajikan nilai-nilai kehidupan yang positif kepada pembaca yang membuat
pembaca termotivasi untuk melakukan seperti yang dilakukan penokohan.
Pengarang menyajikan sinopsis yang unik yaitu tentang sebuah kejadian dimana
saudara tokoh utama bunuh diri, namun tidak mungkin ia bunuh diri disaat
kondisi kehidupannya sedang baik-baiksaja maka sang tokoh utama mencari tahu
misteri tersebut. Novel ini juga memiliki beberapa review dari pembaca yang
mengungkapkan isi kelebihan dari novel tersebut. Buku ini juga memiliki
tampilan yang bagus, seperti covernya yang unik dan memberikan gambar gambar
yang membuat novel ini terlihat seperti novel bernuansa Jepang.

Kegiatan menganalisis novel ini untuk dapat menambah wawasan dan


pengetahuan membaca dan menulis yang bermanfaat tentang kehidupan di zaman
kerajaan bagi penulis. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui isi isi cerita yang
terdapat pada novel tersebut. Selain itu, juga ingin mengetahui tentang
caramemecahkan misteri pembunuhan yang rumit dari beberapa faktor seperti
bukti dan saksi yang tidak terbukti serta kegiatan ini juga untuk
menumbuhkembangkan budaya gemar membaca dan menulis serta dapat melatih
ketajaman berimajinasi. Buku ini juga dapat dibaca untuk mengisi waktu luang
sehingga kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan positif. Hal ini dilakukan untuk
dapat menginformasikan tentang kualitas novel layak atau tidak untuk dibaca dan
nilai nilai kehidupan yang terdapat pada novel. Oleh karena itu, penulis
menganalisis novel yang berjudul Kokeshi karya Vina Sri yang diterbitkan oleh
PT Metamind Tiga Serangkai di kota Solopada tahun 2015, dengan ketebalan 298
halaman.
2. Pembahasan
Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang kehidupan tokoh utama yaitu Dina yang memiliki
seorang saudara kembar yang bernama Ira. Dina dan Ira adalah saudara kembar
identik namun, Dina tidak begitu menyukai Ira karena Ira selalu lebih unggul
darinya dan selalu dibangga-banggakan oleh maminya. Hingga suatu ketika Dina
mendapat pesan dari saudaranya itu yang sudah menjadi model terkenal di Tokyo,
bahwa dirinya akan datang mengunjungi Indonesia untuk berlibur tepatnya di
Sukabumi namun Dina mengabaikannya. Di saat pagi tepatnya subuh, Dina
mendapatkan kabar bahwa Ira telah meninggal dan itu membuatnya sangat kaget
dan dia pun bersama papa dan mamanya pergi ke villa tempat Ira menginap dan
memakamkan Ira dengan layak. Setelah beberapa minggu kematian Ira, Dina
merasa bahwa dirinya dibuntuti oleh seseorang dan itu membuatnya khawatir
apakah alasan dia dibuntuti dan dia curiga bahwa dia dibuntuti ada hubungannya
dengan kematian Ira, karena Dina mendapat sebuah paket kiriman yaitu boneka
Kokeshi khas Jepang dan sebuah surat terselip dibawahnya yang bertuliskan kata
tolong. Akhirnya Dina memutuskan untuk pergi ke Jepang untuk mencari tahu
kebenarannya. Saat di Jepang dia tinggal bersama maminya dan papa tirinya, dan
dia mencari tahu tentang kebenaran kebenaran tentang kematian Ira, hingga dia
bertemu dengan Haruna yaitu sahabat Ira, Haruna sangat baik kepada Dina dan
dia menceritakan segala hal tentang Ira saat Ira menjadi model dan prestasi
prestasi yang diraih oleh Ira, hingga akhirnya mereka bertemu Naomi. Naomi
adalah saingan terbesar Ira, dan Dina mengira bahwa Naomi dalang dibalik
kematian demi mendapatkan job job yang telah diperoleh Ira namun dugaan itu
salah, karena akhirnya Naomi juga terbunuh. Dina pun kembali lagi ke Indonesia,
karena dia tidak mendapatkan satupun petunjuk. Setibanya di Indonesia, Dina
memutuskan untuk menginap juga di villa yang ditempati oleh Ira sambil
menyelidiki kebenaran dibalik kematian Ira. Dina pun bertemu dengan Aldi dan
Ilham, anak dari penjaga villa dan membantu Dina memecahkan masalah
kematian Ira. Saat sedang hampir selesai memecahkan masalah kematian Ira, Dina
dan Aldi disandera oleh Davin orang yang menginginkan sebuah data penting dari
Ira dan Dina disuruh untuk menyelesaikan kode kode yang diberikan oleh Ira, dan
saat Ira hampir menyelesaikan kode kode tersebut datanglah Ilham dengan
bantuan pak Damar dan polisi untuk menyelamatkan Dina. Sudah beberapa hari
berlalu semenjak kejadian tersebut, Ira sudah mengetahui kasus dibalik
pembunuhan Ira bahwa sebenarnya Ira mengetahui bahwa atasan dari agensi
modelnya adalah seorang pebisnis narkoba dan meminta Haruna untuk
membunuh Ira dan untuk mendapatkan job job yang dimiliki Ira, namun setelah
itu Haruna menyesal dan membantu menyelesaikan kasus pembunuhan Ira dari
kejauhan. Dina yang mengetahui kebenarannya dan mendapatkan pesan terakhir
dari Ira merasa sangat sedih dan menyesal, kenapa dia baru menyadari bahwa
saudaranya sangat berharga baginya.
Tema
Definisi tema menurut Tarigan (1993), tema adalah pandangan hidup yang
tertentu atau perasaan tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai
tertentu yang membentuk atau membangun dasar/gagasan utama dari suatu
karya sastra. Dan menurut Aminudin (1995) tema adalah ide yang mendasari
suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam
memaparkan karya fiksi yang diciptanya. Sedangkan Nurgiyantoro (2009)
mengungkapkan bahwa tema adalah gagasan umum atau dasar cerita sebuah
novel. Tema novel Kokeshi karya Vina Sri adalah tentang memecahkan misteri
kematian saudara kembar dari tokoh utama. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan
berikut
“Bukan hanya kamarku yang diincar, loker di tempat kerjaku ternyata juga dibobol
seseorang. Aku mengetahuinya ketika mendapati kuncinya rusak tadi pagi. Dan lagi-lagi
tidak ada barang hilang.”(halaman 29)

“Hm ... apa mungkin seperti di film-film detektif? Rasanya tidak. Sama sekali seperti
dirinya, Ira tahu aku tidak suka permainan teka-teki.” (halaman 40)

“Baiklah, Tuan Detektif, apa arti teka-teki ini?” (halaman 255)

“Ini pasti dibuat Ira untukku, dan dia tahu aku tidak suka teka-teki. Jadi, harusnya ini
tidak sulit. Dia membuatnya sesuai dengan kapasitas otakku.” (halaman 256)

“Aku terperangah. Bodohnya aku, kenapa tidak terpikir ke sana? Bukankah dulu kami
suka menggunakan kode itu untuk mengobrol tanpa ketahuan Mami?” (halaman 269)

“Aku memecahkan kode itu sebelum waktu yang diberikan Davin habis.” (halaman
275)
Tokoh dan penokohan
Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (1995:165), penokohan adalah pelukisan
gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Menurut Aminudin (2002: 79) tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa
dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Istilah
tokoh mengacu pada orangnya, pelaku cerita (Nurgiyantoro, 1995: 165). Tokoh
adalah salah satu unsur yang penting dalam suatu novel atau cerita rekaan.
Menurut Sudjiman (1988: 16) tokoh adalah individu rekaan yang mengalami
peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh dan
Penokohan novel Kokeshi karya Vina Sri ini dapat dilihat sebagai berikut
Dina sebagai tokoh protagonis
Dina sebagai tokoh protagonis yang diawal memiliki karakter iri, dan tidak suka
kepada Ira, namun karakternya berubah semenjak Ira meninggal. Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan berikut
“ ...Tapi aku tidak rindu padanya,...”(halaman 5)

“...Kenapa Mama lebih memilih Ira daripadaaku?...” (halaman 2)

“...Suatupagi Mama dan Ira pergi, saat itu aku merasa senang...” (halaman 7)

“…Bagaimana kalau nanti saja kita membahasnya…” (halaman 7)

“…Benarkah Ira memerlukanku?,rasanya tidak mungkin...” (halaman 7)

Davin sebagai tokoh antagonis


Davin sebagai tokoh antagonis yang bersifat pembohong, kejam, dan penipu yang
membunuh Irakarena terbujuk oleh rekannya untuk mengambil hartanya serta
karena iri juga dengan Ira karena ia jauh lebih sukses. Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan berikut
“Aku benci dengan Ira karena dia tidak pernah peduli lagi semenjak dia memiliki usaha
itu...”(halaman 187)

“Davin, mengapa kamu membunuh Ira!, Lepaskan kami, mengapa kamu melakukan
ini?.” (halaman 191)

“...sementara kami disekap oleh Davin dan rekannya..” (halaman 198)

“Davin menghampiriku. Wajah ramahnya sudah berubah sepenuhnya. Ingin aku


meninju seringai menyebalkan itu...” (halaman 272)
“Davin berhasil memotong kokeshiku jadi dua bagian. Namun, dia terlihat kecewa.
Tidak ada apapun didalamnya...” (halaman 273)

Ira sebagai tokoh Duteragonis


Ira sebagai tokoh duteragonis meskipun keberadaan Ira sedikit dalam cerita,
namun konflik utamanya adalah tentang Ira. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan
berikut
“Dina kembalikan buku milikku...”(halaman 10)

“Papa mendekati kami. :Kita ke rumah sakit, jenazah Ira sudah di sana,” ajak Papa”
(halaman 14)

“Walau tidak setuju, aku tidak membantah. Lagi pula, Papa lebih berhak atas Ira
daripada aku.” (halaman 17)

“Kenapa Ira membingkainya? Dia bahkan tidak pernah menyapaku hingga bulan
kemarin, beberapa minggu sebelum dia bunuh diri.” (halaman 50)

“Tempat kerja Ira. Ide itu muncul tiba-tiba di benakku. Benar juga, bisa jadi kematian
Ira berhubungan dengan profesinya sebagai model...” (halaman 51)

Aldi dan Ilham sebagai tokoh Figuran


Aldi dan Ilham sebagai tokoh figuran karena mereka membantu Dina si tokoh
utama dalam memecahkan kasus kematian Ira dan selalu bersama dengan Dina
selama Dina berada dan menginap di Villa tempat Ira meninggal. Hal itu dapat
dilihat pada kutipan berikut
“Aldi dan Ilham menemuiku saat sarapan keesokan harinya. Mereka menunggu sampai
piringku kosong...”(halaman 134)

“Keputusanku tidak sia-sia. Dua orang itu cukup banyak membantu. Aldi menceritakan
apa saja aktivitas Ira selama di Sukabumi. Ternyata Ira banyak bercerita pada Aldi...”
(halaman 142)

“Aldi tertawa keras, sampai-sampai beberapa orang yang sedang berada di rumah
makan melihat ke arah kami. Ilham menonjok pelan bahu Aldi untuk menyuruhnya
berhenti tertawa.” (halaman 143)

“Aldi berpikir sejenak, keningnya berkerut-kerut. Aku dan Ilham memandanginya,


menunggu apa yang dia rencanakan untuk kami.” (halaman 147)

“Ilham dan Aldi menoleh. Aku tidak senang senyum di wajah mereka, sepertinya
mengejek.” (halaman 167)

“...Aldi dan Ilham menghindariku! Tidak pernah sekali pun mereka ke tempatku.
Mereka juga selalu pergi jika melihatku menghampiri.” Halaman 207)
Alur dan Pengaluran
Pengertian alur dalam cerita pendek atau dalam karya fiksi pada umumnya
adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa, sehingga
menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita
(Aminuddin, 1987:83). Alur atau plot adalah rentetan peristiwa yang membentuk
struktur cerita, dimana peristiwa tersebut sambung sinambung berdasarkan
hukum sebab-aklbat (Forster, 1971:93). Alur adalah struktur rangkaian kejadlan
dalam cerita yang dlsusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus
menandai urutan baglan-baglan dalam keseluruhan fiksi (Atar Semi, 1988:43-
46). Pada novel ini alur yang digunakan adalah alur campuran. Tahapan alur
tersebut adalah sebagai berikut
Tahapan perkenalan/Eksposisi
Menceritakan tentang kehidupan awal Dina dimana Dina selalu hidup dibawah
bayang-bayang Ira yang selalu menjadi sosok sempurna daripada dirinya dan Dina
tidak menyukai hal tersebut. Hal tersebut dapa dibuktikan sebagai berikut
“Suasana Nuri’s Cake n Bakery lebih ramai dari biasanya. Aku melayani mereka sambil
sesekali melihat jam”(halaman 3)

“Bu Nuri menghampiriku, rupanya dia tau aku gelisah.” (halaman 3)

“Dari tempat parker aku melihat toko semakin ramai.” (halaman 4)

“Umur kami sepuluh tahun. Kami masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang terjadi...”
(halaman 2)

“Aku tersentak. Rasa bersalah menyeruak. Aku tidak menyadari apa yang sudah
kuucapkan. Kata-kata itu berhamburan begitu saja dari mulutku, tetapi aku tidak
bermaksud membuat Mama tersinggung.” (halaman 6)

“Kapan Mama berhenti berusaha memperbaiki masa laluku? Aku tidak marah pada
siapa pun. Aku hanya tidak ingin Mami, Ira, atau siapa pun dari masa lalu mengusik
hidupku saat ini. Aku lebih baik tanpa mereka.” (halaman 9)

Tahapan pertentangan/konflik
Menceritakan tentang Ira yang tiba-tiba meninggal dan membuat Dina dan kerabat
kerabat lainnya terkejut, karena saat itu Ira sedang berlibur dan tidak ada masalah
apa apa. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut
“Papa berdiri di luar kamar. Wajahnya cemas. “Ira ...,” ujar Papa begitu pintu terkuak.
“Ira meninggal” ....” (halaman 11)
“Aku tidak menyangka dia bunuh diri, sejak pertama dating dia terlihat senang.”
(halaman 13)

“Aku melotot, ini diluar dugaanku, kukira Ira meninggal karena kecelakaan!”...”
(halaman13)

“Darimana kamu tahu kalau Ira bunuh diri.” (halaman 13)

“Petugas membawa kami ke ruang jenazah. Aku menunggu Papa mengurus semua
administrasi di luar. Entah, ada perasaan enggan melihat jenazah Ira.” (halaman 14)

“Menjelang tengah hari, kami kembali ke Jakarta, kali ini ada ambulans yang mengikuti
kami. Hatiku terasa kosong, seolah ada satu ruangan yang tiba-tiba ditinggal
penghuninya. Aku terisak pelan.” (halaman 15)

Tahap penanjakan konflik/Komplikasi


Menceritakan tentang Dina yang mencoba untuk memecahkan misteri kebenaran
dibalik kematian Ira dan juga hal-hal yang mengganjal disetiap kesehariaanya
apakah ada hubungannya dengan Ira atau tidak. Hal ini dapat dibuktikan sebagai
berikut
“Walau tidak setuju, aku tidak membantah. Lagi pula, Papa lebih berhak atas Ira
daripada aku.” (halaman 17)

“Dia membuntutiku! Dia benar-benar membuntutiku! Motorku pun oleng.” (hal. 19)

“Tunggu! Ira meninggal tiga minggu lalu. Apanya yang harus ditolong? Otakku berpikir
cepat, jika surat ini dikirim dari Jepang, berarti bisa jadi Ira tahu dirinya dalam bahaya.
Dia lari ke Indonesia.” (halaman 39)

“Tempat kerja Ira. Ide itu tiba-tiba muncul di benakku. Benar juga, bisa jadi kematian
Ira berhubungan dengan profesinya sebagai model...” (halaman 51)

“...Naomi ditemukan tewas di kolam renang! Dan aku diminta tetap berada di Jepang
sampai pemeriksaan terhadap kematiannya selesai.” (halaman 101)

“...Jika laki-laki itu ada hubungannya dengan kematian Ira dan Naomi, seharusnya
Shibuya adalah tempat yang paling harus kami hindari sekaligus tempat paling aman.”
(halaman 113)

“Tidak ada seorang pun diantara kami yang berani bergerak ketika empat orang muncul
dari jalan setapak didekat persembunyian kami.” (halaman 160)

“Keempat orang itu berjalan sambil mengobrol satu sama lain.” (halaman 161)

Tahap klimaks
Menceritakan tentang keaddan Dina yang terus mendapat pesan misteri hingga
Aldi dan Dina diculik oleh Davin demi mendapatkan infromasi dimana Ira
menyembunyikan data penting yang selama ini dicari cari. Hal ini dapat dilihat
dari kutipan berikut
“Aldi mengalami patah tulang kaki. Sekarang kaki kanannya digips dan digantung...”
(halaman 251)

“Dari mereka! Mereka yang menculik Aldi!” (halaman 267)

“Lima langkah dari gerbang aku merasa ada orang dibelakangku.”(halaman 271)

“Pikiranku tidak berhenti bertanya-tanya, aku yakin Davinlah yang ada dibelakangku.”
(halaman 271)

“Davin menghampiriku, wajah ramahnya sudah berubah sepenuhnya, ingin aku


memukul seringai menyebalkan itu.” (halaman 272)

Tahap penyelesaian
Menceritakan tentang Dina yang sudah mengetahui kebenaran dari kasus
kematian Ira bahwa sebenarnya dirinya mengetahui sisi gelap dari tempat
kerjanya dan dirinya diincar kemudian saat Pak Arya datang ingin berbicara
kepada Dina. Pak Arya menyampaikan perkembangan terbaru kasus Ira
“... Tanpa kuduga, Pak Arya memegang sanggul kokeshi itu dan memutarnya. Terbuka!
Rupanya kokeshi itu dibuat khusus dengan sambungan di atas kepala” (halaman 290)

“...”Karena dia ingin kamu segera meninggalkan Jepang. Dia tidak ingin
membahayakanmu. Naomi tahu sesuatu. Itulah yang membuatnya dihabisi”...” (halaman
292)

“Aku membuka kotak pemberian Pak Arya. Sebuah CD....” (halaman 294)

“Aku mengambil notebook dan membukanya, sebuah dialog box memintaku untuk
memasukkan kata kunci TWINS”. (halaman 294)

“Tangisku pecah saat membaca paragraph terakhirnya.” (halaman 295)

Latar
Pengertian latar menurut Tarigan (1984:136) mengungkapkan bahwa latar atau
setting adalah latar belakang fisik, unsur tempat dan ruang dalam suatu cerita.
Dan pengertian latar menurut Wellek, (1962:221) Selain menjelaskan fungsi latar
sebagai penggambaran tempat (ruang) dan waktu, latar juga sangat erat
hubungannya dengan tokoh-tokoh cerita, karena tentangnya dapat
mengekspresikan watak pelaku. Sedangkan menurut Aminudin (1987:68)
Latardalam cerita rekaan tidak hanya berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana,
benda-benda dalam lingkungan tertentu, tetapi juga suasana yang berhubungan
dengan sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup masyarakat.
Latar Waktu
Salah satu latar waktu yang penulis gunakan adalah pagi hari dan malam hari. Hal
ini dapat dilihat sebagai berikut

“Setelah pagi itu kami tidak pernah bertemu lagi...” (halaman 3)

“Dan sepertinya dia orang yang sama yang membuntutiku kemarin pagi.” (halaman 30)

“Pesawat mendarat di Narita Airport tepat pukul enam waktu Indonesia...” (halaman 43)

“Aku tersenyum, lalu kembali memandang keluar jendela. Sudah hampir gelap, jalanan
yang kami lalui cukup sepi...” (halaman 46)

“... sekalian melihat-lihat pemandangan Jepang di pagi hari...” (halaman 52)

“Pukul sembilan pagi. Setelah menjejalkan beberapa barang ke dalam tote biru
polkadot...” (halaman 55)

“Kulirik jam dinding yang tergantung di atas bufet, pukul setengah sembilan pagi...”
(halaman 63)

Latar Tempat
Salah satu latar tempat yang penulis gunakana dalah di Toko Nuri’s Cake.

“Suasana Nuri’s Cake And Bakery lebih ramai dari biasanya. Aku melayani mereka
sambil sesekali melihat jam...” (halaman 3)

“Ada rasa bersalah ketika harus meninggalkan toko disaat banyak pembeli seperti ini...”
(halaman 4)

“Toko Nuri’s Cake and Bakery tinggal beberapa blok di depan.” (halaman 18)

“Suasana toko yang sibuk membuatku lupa apa yang terjadi tadi pagi...” (halaman 21)

“... Jadi, dia bisa memantau semua kegiatan di dalam toko...” (halaman 23)

“Karena jam buka toko sudah lebih dari lima belas menit dan konsumen sudah
bergerombol di depan toko, Bu Nuri meminta kami kembali ke pekerjaan masing-
masing...” (halaman 29)

Latar Suasana
Salah satu latar suasana yang penulis gambarkan di cerita adalah suasana yang
menegangkan.

“Aku melanjutkan perjalanan. Tetapi, menjelang Pasar Anyar, aku terkesiap, motor
yang tadi terlihat di belakangku sudah membuntutiku lagi!...” (halaman 18)

“Bu Nuri baru akan berbicara ketika seseorang mengetuk pintu. Dia memintaku
menunggu dan langsung keluar ruangan...” (halaman 22)
“Aku berusaha menghilagkan bayangan kejadian tadi pagi, bayangan yang membuat
lututku mendadak gemetar. Aku menarik napas berkali-kali untuk menenangkan
hatiku.” (halaman 24)

“Wajah Lutfi menegang. “Maling!” seru Lutfi. Serta merta dia menerobos pintu kamar,
langsung menuju jendela.” (halaman 26)

“Dan keherananku tidak berakhir sampai di situ. Aku mendapat kejutan keesokan
harinya. Bukan hanya kamarku yang diincar, loker di tempat kerjaku ternyata juga
dibobol seseorang...” (halaman 26)

“Jantungku berdetak cepat. Kilasan peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi akhir-akhir ini
berkelebat cepat di otakku...” (halaman 39)

“Lima langkah dari gerbang aku merasa ada orang dibelakangku. Pikiranku tidak
berhenti bertanya-tanya, aku yakin Davinlah yang ada dibelakangku.” (halaman 290)

Amanat
Definisi amanat menurut Siswandarti (2009: 44) adalah pesan-pesan yang ingin
disampaikan pengarang melalui cerita, baik tersurat maupun tersirat. Dan
menurut Kenny (1966: 89) merupakan amanat atau nilai moral merupakan unsur
isi dalam karya fiksi yang mengacu pada nilai-nilai, sikap, tingkah laku, dan
sopan santun pergaulan yang dihadirkan pengarang melalui tokoh-tokoh di
dalamnya. Sedangkan pengertian amanat menurut Waluyo (2006:29), jika tema
memiliki kaitan dengan arti, maka sebuah amanat itu memiliki kaitannya dengan
makna. Adapun amanat dari novel Kokeshi adalah meskipun sering ada konflik
dan sering bertengkar pada akhirnya sesama saudara pasti akan saling menyayangi
satu sama lain. Kita juga tidak boleh berburuk sangka kepada orang lain tetapi kita
juga tidak boleh langsung memercayai orang asing yang tidak begitu kita kenal
dengan baik dan harus bisa menghargai usaha orang lain. Hal ini dapat dilihat dari
kutipan sebagai berikut

“...”Kenapa harus rindu? Dia yang meninggalkanku, dia yang memilih pergi ....” Nada
suaraku sedikit meninggi. “Lagipula, untuk apa dia ingin bertemu denganku? Untuk
pamer bahwa sekarang dia sudah sukses , jadi model terkenal di Tokyo, punya
segalanya, dan bisa selalu bersama Mami yang menyanyanginya?”...” (halaman 6)

“Benarkah Ira memerlukanku? Rasanya tidak mungkin. Sejak dulu Ira selalu lebih
segalanya dariku. Dia tuan puteri kesayangan Mama....” (halaman 7)

“Aku merasa sangat bersalah membiarkan Ilham dengan si penipu itu. Kenapa aku bisa
percaya padanya padahal kami baru bertemu?...”(halaman 276)

“Aku menatap Ilham dan Pak Damar bergantian, sikapku waspada. Apakah Ilham juga
berkhianat?...” (halaman 283)
“Ya, pada awalnya Haruna memang bermaksud membunuh Ira atas perintah Pak
Yamada.” (halaman 291)

“Aku mulai terisak ketika dia menunjukkan betapa dia selalu membaca status-statusku
di media sosial tanpa aku tahu. Dia ingin menyapaku, tetapi segan. Dia tahu aku masih
marah padanya dan Mami.” (halaman 295)

Gaya Bahasa
Definisi gaya bahasa menurut Achmadi (1988: 155-156) adalah kualitas visi,
pandangan seseorang, karena merefleksikan cara seorang pengarang memilih
dan meletakkan kata-kata dan kalimat-kalimat dalam mekanik karangannya. Dan
gaya bahasa menurut Albertine (2005: 51) mengemukakan, gaya bahasa adalah
bahasa yang bermula dari bahasa yang biasa digunakan dalam gaya
tradisionaldan literal untuk menjelaskan orang atau objek. Sedangkan menurut
Harimurti (dalam Pradopo, 1993: 265) adalah pemanfaatan atas kekayaan
bahasa seseorang dalam bertutur atau menulis, lebih khusus adalah pemakaian
ragam bahasa tertentu untuk memperoleh efek tertentu. Dalam penulisan novel,
penulis menggunakan bahasa sehari-hari dan hanya terdapat beberapa majas di
novel tersebut yaitu majas asosiasi. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut
“Tiba-tiba ingatanku melayang pada Ira...” (halaman 31)

“Tanganku tertahan di udara. Niat menipu?...” (halaman 34)

“Atau mungkin mereka ingin menggali masa lalu Ira? Ah dasar selebritis...” (hal. 36)

“Seorang perempuan keluar dari sebuah ruangan. Aku merasakan darahku berhenti
mengalir, tanganku tiba-tiba kebas.” (halaman 47)

“... Bisa-bisa aku mati beku jika harus tinggal di sini selamanya bersama Mami.
Sekarang saja baru empat hari, rasanya sudah bermiliar-miliar tahun.” (halaman 63)

Unsur Ekstrinsik
Pengertian nilai social menurut Kimball Young adalah asumsi yang abstrak dan
sering tidak disadari tentang apa yang baik dan apa yang benar, dan apa yang
dianggap penting dalam masyarakat. Dan menurut Robert M. Z. Lawang,
pengertian nilai sosial adalah nilai adalah gambaran mengenai apa yang
diinginkan, yang pantas, yang berharga, dan memengaruhi perilaku orang yang
memiliki nilai itu. Sedangkan menurut A. W. Green, terhadap objek, ide, dan
individu.pengertian nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung
diserta emosi. Dalam novel ini terkandung nilai sosial, moral, dan agama.
Nilai Sosial
Nilai sosial yang terdapat dalam novel ini adalah kepedulian terhadap sesama juga
menghargai dan menghormati sesama manusia dengan orang lain bahkan orang
asing. Hal ini dapat kita lihat dari kutipan berikut
“Bu Nuri sampai-sampai merasa perlu untuk mengumpulkan semua pegawai, menanyai
satu per satu untuk mencari siapa pelaku pembobolan itu” (halaman 29)

“...Rasa bersalah itu muncul lagi. Aku sudah jahat padanya. Aku mengorbankan
persaudaraan kami hanya karena iri. Padahal Ira tidak pernah melupakan aku. Dan dia
butuh aku.” (halaman 38)

“Dudukku menegak. Ira meminta pertolongan dan aku harus menolongnya, tidak
terlambat, meski Ira sudah meninggal. Aku harus mencari pembunuhnya. Harus”
(halaman 40)

“...Mungkin dia senang akhirnya aku bisa menghilangkan kebencian pada Mami,
mungkin dia berpikir aku sudah memaafkan Mami.” (halaman 42)

“Nah, selamat datang di Jepang. Terus terang saya senang ketika papamu bilang kamu
akan berlibur di sini.” (halaman 48)

Nilai Moral
Nilai moral yang terdapat dalam novel ini adalah kesopan santunan dan
kepercayaan antara sesama tokoh. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut
“Setelah menandatangani tanda terima, membayar biaya administrasi, dan mengucapkan
terimakasih, aku membawa paket itu ke kamarku.” (halaman 37)

“Berhasil! Aku melonjak senang, lalu memeluk Papa dan Mama sambil mengucapkan
terima kasih.” (halaman 43)

“Hei, ada apa ini? Mami berdiri denga tangan terlipat. Tatapannya mengingatkanku
pada kejadian bertahun-tahun lalu saat Mami memarahiku karena ketahuan memanjat
pohon jambu air di rumah tetangga kami.” (halaman 52)

“Sudah. Ayo sarapan, saya tidak mau terlambat kerja,” (halaman 53)

“Ah, mungkin dia hanya senang aku menaruh perhatian besar pada anak tirinya itu. Aku
menepis buruk sangkaku. Pak Gusti begitu baik bersedia menampungku di sini.”
(halaman 54)

“Haruna membungkuk hormat begitu aku sampai di hadapannya. “Selamat datang di


Jepang.” Dia bicara dengan bahasa Indonesia yang patah-patah.” (halaman 57)

Nilai Agama
Nilai agama yang terdapat pada novel ini adalah ketaatan para tokoh dalam
menjalankan ibadahnya masing-masing. Hal tersebut dapat dibuktikan sebagai
berikut
“Setelah shalat dan mengaji tadi, aku memang memutuskan untuk berolahraga,”
(halaman 52)

“Sayup-sayup suara adzan Subuh terdengar. Aldi menarik lengan jaketku pelan, ternyata
dia dan Ilham sudah mundur.” (halaman 163)

“Adzan Magrib terdengar sayup-sayup. Rencananya jenazah Fitri akan dishalatkan


seusai shalat Magrib dan dikuburkan malam ini juga.” (halaman 204)

“Halo? Assalamualaikum.” (halaman 234)

“Insya Allah bisa. Lagi pula, sekarang aku punya banyak waktu senggang. Sekalian
membersihkan cottage juga.” (halaman 245)

“Ilham sudah menungguku di depan pendopo seberang Masjid Agung. Adzan Zuhur
berkumandang. Aku dan Ilham memilih melaksanakan shalat dulu di Masjid Agung.”
(halaman 250)

3. Penutup
Novel Kokeshi karya Vina Sri adalah novel yang sempurna untuk memahami
suatu misteri. Kisah yang menegangkan sekaligus penuh hikmah. Novel ini
mengajarkan para pembaca bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan kerja
keras. Melalui kata-kata yang sederhana, Vina Sri mampu menggugah emosi para
pembaca sehingga seperti merasakannya langsung. Alur cerita novel ini tidak
mudah ditebak namun disusun dengan rapi sehingga membuat pembaca makin
penasaran untuk membacanya ditambah ada penggambaran dimana sang tokoh
pergi ke Jepang dan membuat pembaca dapat membayangkan seolah-olah berada
di Jepang. Sayangnya kadang ditemukan situasi yang tidak jelas bagaimana
penggambarannya dan beberapa penulisan kata yang salah sehingga pembaca
harus dapat memahami artinya.

Secara menyeluruh, Vina Sri sudah mengemas novel ini dengan sangat baik dan
rapi. Maksud yang dituju dalam pengisahan dalam novel ini juga tersampaikan
dengan baik. Ada baiknya dijelaskan secara singkat mengenai situasi yang ada
dan tidak begitu saja masuk ke dalam konflik cerita dan juga akan lebih bagus
kalau diberi beberapa ilustrasi ilustrasi di beberapa halaman dan lebih membuat
menarik covernya agar pembaca semakin tertarik.
DAFTAR PUSAKA
KOKESHI karya Vina Sri 2003.
Graham, dan Margaret Sullivan 1985. Can, Survice CA, Cristenseen,
Kazehaya, M. Ph. D. 1974. Common Fleshy Fungi. Penerbit Burger Publishing
Company 1974.
Data Pesawat Terbang Jepang. Penerbit Staf Logistik KOKESHI, 1981.
Departemen of the Air Force, 1969. Search and Rescue, KOKESHI
Emergency Medical Care, Edisi I tahun 1984/1985, Penerbit Adi Puro PT.
Gould, Heywood, 1972. The Complete Book of Novel. Penerbit New
American Library
Kokeshi, Edisi 2 tahun 1984/1985. Penerbit Kodik Halim Perdanakusuma
Jungle Survival. KOKESHI 1969
Kriswanto, murdi, Ir. Dan Ir. YA. Sunyoto. 1986. Mengenal Ikan Laut. Penerbit
Karya Bani Jakarta.
LBN LIPI. 1981. Penerbit Balai Pustaka
LIFE Pustaka Alam
Membaca Jejak, Edisi I tahun 1984/1985, Penerbit Adi Pura PT.
Noercahyanto, S.A. 1985. Teknik Perjalanan di Berbagai Medan. Penerbit
LITBANG HPA. Firantcha Bandung.
Operasi pertolongan/Penyelamatan (Resque Operation) Edisi I tahun 1984/1985,
Penerbit Adipura PT.
Out Door Survival. Charles Platt. Penerbit Franklin Watts. New York London
1976

You might also like