Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

Sister Callista Roy

Laporan Makalah
(Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan)

Oleh :
KELOMPOK 11 (AKPER TK 1B)
1. Elfa Khaerunia Hapsari (P17320317069)
2. Zahra Pratiwi (P17320317070)
3. Grace Yohana (P17320317074)

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sister
Callista Roy.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Sister Callista Roy dapat memberikan
manfaat dan inpirasi terhadap pembaca.

Bogor, 31 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................................... 1

1.3 Manfaat ....................................................................................................................................... 1

Bab II Isi ............................................................................................................................................. 2

2.1skema manusia sebagai sistem adaptive ...................................................................................... 2

2.2 Model konseptual ....................................................................................................................... 3

2.3 hubungan system adaptive dengan paradigma keperawatan ................................................... 4

Bab III Penutup .................................................................................................................................. 7

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 7

Daftar Pustaka ................................................................................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, salah satunya adalah model adaptasi Sister Callista Roy,dalam teorinya
menjelaskan empat macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan , yaitu : manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Model adaptasi Sister Callista Roy menguraikan bahwa
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku
secara adaptif.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana model konseptual keperawatan menurut Sister Callista Roy ?

2. Apa saja model keperawatan menurut Sister Callista Roy ?

3. Apa kelebihan dan kekurangan dari teori keperawatan Sister Callista Roy ?

1.3 Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan Callista Roy

2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan konsep dan teori model praktek Sister Callista Roy.

1.4 Manfaat

perawat Indonesia dapat menerapkan model konseptual keperawatan Sister Calista Roy yang
menggunakan pendekatan metode ilmiah dalam sistem pelayanan kesehatan,serta mampu
menjelaskan hubungan model konsep keperawatan Sister Calista Roy dengan proses keperawatan
yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Skema Manusia Sebagai System Adaptif


Sistem adalah suatu set dari beberapa bagian yang berhubungan dengan keseluruhan fungsi
untuk beberapa tujuan dan berketerkaitan dari beberapa bagiannya. Dengan kata lain bahwa untuk
memiliki keseluruhan bagian-bagian yang saling berhubungan, sistem juga memiliki input,
control, efektor dan out put,
Sister Calista Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem yang dapat
menyesuaikan diri (adaptive sistem), manusia dapat digambarkan secara holistik (bio,psicho,
sosial) sebagai satu kesatuan yang mempunyai inputs,control,efector dan output. Berikut bentuk
skema manusia sebagai sistem adapatif :

a) Input
Manusia sebagai suatu sistem dapat menyesuaikan diri dengan menerima masukan dari
lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri,di dalam input terdapat
stimulus dan adaptasi
i) Stimulus
Roy menjelaskan bahwa lingkungan digambarkan sebagai stimulus (stressor)
lingkungan sebagai stimulus terdiri dari dunia dalam (internal) dan diluar (external)
manusia.(Faz Patrick & Wall,1989).
 Stimuluis Internal
Keadaan proses mental dalam tubuh manusia berupa pengalaman,
kemampuan emosional, kepribadian dan Proses stressor biologis (sel maupun
molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.
 Stimulus External
Stimulus External dapat berupa fisik, kimiawi, maupun psikologis yang
diterima individu sebagai ancaman.
ii) Adaptasi
Tingkat adaptasi merupakan kondisi dari proses hidup yang tergambar dalam 3
(tiga kategori), yaitu 1) integrasi, 2) kompensasi, dan 3) kompromi. Tingkat adaptasi
seseorang adalah perubahan yang konstan yang terbentuk dari stimulus. Stimulus
merupakan masukan ( Input ) bagi manusia sebagai sistem yang adaptif.adaptasi di
kelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis,antara lain:
 Fokal
Secara langsung dapat menyebabkan keadaan sakit dan ketidakseimbangan
yang dialami saat ini. Contoh : kuman penyebab infeksi
 Kontektual.
Dapat menunjang terjadinya sakit (faktor presipitasi) seperti keadaan tidak
sehat, dan tidak terlihat langsung pada saat ini, misalnya penurunan daya tahan
tubuh.
 Residual
Sikap,keyakinan dan pemahaman individu yang dapat mempengaruhi
terjadinya keadaan tidak sehat (faktor predisposisi), sehingga terjadi kondisi
Fokal, mis ; persepsi pasien tentang penyakit, gaya hidup, dan fungsi peran.
b) Control
Proses control adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara-cara
penyesuaian diri.
Mekanisme koping.adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stress,
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan diri. Ada 2
mekanisme koping, yaitu :
 Mekanisme koping bawaan
Ditentukan oleh sifat genetic yang dimiliki
 Mekanisme koping yang dipelajari
Dikembangkan melalui strategi pembelajaran atau pengalaman-pengalaman
yang ditemui selama menjalani kehidupan.
Lebih spesifik manusia didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dapat
menyesuaikan diri dengan :
i) Kognator
Gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia
tubuh, dan organ endokrin, dan merupakan mekanisme kerja utama yang berespon
dan beradaptasi terhadap stimulus lingkungan.
ii) Regulator
Gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi,
termasuk didalamnnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, membuat alasan
dan emosional.

Respon-respon susbsistem tersebut semua dapat terlihat pada empat perubahan yang
ada pada manusia sebagai sistim adaptive yaitu :
 Perubahan Fungsi Fisiologis
Adanya perubahan fisik akan menimbulkan adaptasi fisiologis untuk
mempertahankan keseimbangan
Contoh : keseimbangan cairan dan elektrolit, fungsi endokrin
(kelenjar adrenal bagian korteks mensekresikan kortisol atau
glukokortikoid, bagian medulla mengeluarkan epenefrin dan non
epinefrin), sirkulasi dan oksigen.
 Perubahan Konsep Diri
Keyakinan perasaan akan diri sendiri yang mencakup persepsi,
perilaku dan respon. Adanya perubahan fisik akan mempengaruhi
pandangan dan persepsi terhadap dirinya.
Contoh : gangguan citra diri dan harga diri rendah.
 Perubahan fungsi peran
Ketidakseimbangan akan mempengaruhi fungsi dan peran
seseorang.
Contoh : peran yang berbeda, konflik peran dan kegagalan peran.
 Perubahan Interdependensi
Ketidakmampuan seseorang untuk mengintergrasikan masing-
masing komponen menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh: kecemasan berpisah.
c) Efektor
Efektor memiliki 4 mode diantaranya :
1) Mode Fungsi Fisiologi
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy
mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi
fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan
proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :
a) Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi,
pertukaran gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991).
b) Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk
mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan
yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
c) Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal. (
Servonsky, 1984 dalam Roy 1991)
d) Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat
yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki
dan memulihkan semua komponen-komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy,
1991).
e) Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas
dan struktur integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai
fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy
1991).
f) The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri
penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan.( Driscoll, 1984, dalam
Roy, 1991).
g) Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya
termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik.
Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy 1991).
h) Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan bagian
integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai
fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran
dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur aktivitas organ-organ
tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).
i) Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan
fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh.
Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam respon stress dan
merupakan dari regulator koping mekanisme ( Howard & Valentine dalam
Roy,1991)
2) Mode konsep diri
Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik
pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini
berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan
ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the
physical self dan the personal self.
a) The physical self,
bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan sensasi
tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada
saat merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang
kemampuan seksualitas.
b) The personal self
berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan spiritual diri
orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal
yang berat dalam area ini.
3) Mode fungsi peran
Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan
tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat
sesuai kedudukannya.
4) Mode Interdependensi
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh
Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih
sayang, perhatian dan saling menghargai.Interdependensi yaitu keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.
d) Output
Di dalam output terdapat 2 respon yaitu :
 Respon adaptif, adalah respon-respon yang mempertahankan atau
meningkatkan integritas keseluruhan dalam batasan yang sesuai dengan tujuan
“human system”.
 Respon maladaptif, yaitu segala sesuatu yang tidak memberikan kontribusi
yang sesuai dengan tujuan “human system” yang dapat mengganggu integritas
Melalui proses feedback, respon-respon itu selanjutnya akan menjadi Input (masukan)
kembali pada manusia sebagai suatu sistem.
2.2 Model Konseptual Sister Callista Roy
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau
kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia
terdapat 4 elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan.
 Keperawatan
Keperawatan menurut Roy adalah meningkatkan respon adaptif individu dan
menurunkan respon maladaptive individu, dalam kondisi sakit maupun sehat. Selain
meningkatkan kesehatan di semua proses kehidupan, keperawatan juga bertujuan untuk
mengantarkan individu meninggal dengan damai. Untuk mencapai tujuan tersebut
perawat harus dapat mengatur stimulus fokal,kontekstual dan residual yang ada pada
individu, dengan lebih menitik beratkan pada stimulus fokal merupakan stimulus
tertinggi.
 Manusia.
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang adaptif
manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki input,
control, output dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai
sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi,
empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi.
 Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh
dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat
dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen pusat dalam model
keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif.
Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari
dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal
dan eksternal dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan
respon adaptif dan maladaptive.
 Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di luar
manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang adaptif.
Dalam hal ini Roy menekankan agar lingkungan dapat di design untuk meningkatkan
kemampuan adaptasi individu atau meminimalkan resiko yang akan terjadi pada invidu
terhadap adanya perubahan.

2.3 Hubungan skema manusia sebagai system adaptif dengan paradigma keperawatan
Stimulus-stimulus ini mungkin berada dalam area atau di luar area adaptasi manusia dan
subsistem regulator dan kognator digunakan untuk mempertahankan adaptasi dengan
memperhatikan 4 cara penyesuaian diri. Saat stimulus jatuh dalam area adaptasi manusia, respon
adaptif akan terjadi dan energi dibebaskan untuk berespon terhadap stimulus lain.
Dalam hal ini meningkatkan integritas atau kesehatan. Keperawatan mendorong adaptasi
melalui penggunaan proses keperawatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan. Hubungan antar
komponen dasar dari model adaptasi keperawatan digambarkan berikut ini:
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sister Callista Roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan
disesuaikan kepada pasien yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk perawat dalam
menggunakan peralatan untuk praktik, pendidikan, dan penelitian. Konsep-konsepnya tentang
person (Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang person
secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan
dan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran
informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya akan
menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini
individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi
perawat terhadap ilmu pengetahuan dan seni merawat
DAFTAR PUSTAKA

https://yuliantibrian.wordpress.com/2013/11/05/makalah-kakonsep-keperawatan-calista-roy/

http://trio1dianhusada.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2, Jakarta : Salemba
Medika

https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-teori-the-roy-adaptation-model/5213/2

You might also like