Sisi debit dan sisi kredit masing-masing terdiri dari kolom tanggal, keterangan, referensi, dan jumlah.
Nama Rekening: No Rekening:
Debit Kredit
Tgi.| Keterangan [Ref| Jumiah |Tol.| — Keterangan [Ref| Jumiah
b. Bentuk huruf T
Bentuk huruf T merupakan penyederhanaan dari bentuk skontro di atas. Empat kolom debit diganti
dengan satu kolom di sisi kiri, sementara itu empat kolom kredit diganti dengan satu kolom di
kanan
Kas di Kas Daerah
¢. Bentuk saldo
Akun bentuk saldo terdiri dari kolom tanggal, keterangan, mutasi debit dan kredit, saldo debit dan
Kredit. Dengan akun bentuk ini setiap mencatat satu transaksi langsung dihitung saldo akun yang
bersangkutan. Misalkan saldo kas di kas daerah awal tahun 2017 adalah Rp40.000.000,00 dan
pada tanggal 3 Januari menerima uang kas Rp 5.000.000,00 dari pendapatan pajak daerah maka
akun Kas di Kasda akan tampak sebagai berikut:
Kas di Kasda
Pea)
2017
40.000.000
3 | Pendapatan pajak 5.000.000 45.000.000 -
Ketiga bentuk buku besar ini digunakan secara bergantian dalam modul ini.
Cara mengisi atau menggunakan akun buku besar tersebut dapat diikhtisarkan, sebagai berikut.
No oa Saldo normal | Penambahan | Pengurangan
1 | Aset Debit Debit Kredit
2_|Kewajiban Kredit Kredit Debit
3_| Ekuitas dana Kredit Kredit Debit
4_|Pendapatan Kredit Kredit Debit
5__| Penerimaan pembiayaan “Kredit Kredit Debit
6 | Belanja 2 Debit Debit. Kredit
7_|Pengeluaran pembiayaan Debit Debit Kredit
2. Kode rekening buku besar
Untuk mempermudah mengenali masing-masing akun yang disediakan, akun-akun harus disusun
dengan sistematis. Untuk tuuan itu, akun buku besar di samping diberi nama juga diberi kode yang
unik. Unik artinya kode antara satu rekening yang satu dengan yang lain berbeda. Hal ini penting baik
dalam sistem akuntansi yang manual matipun yang terkomputerisasi. Banyak cara memberi nomor,
salah satunya adalah-sebagai berikut:
a. Aktiva diberi nomor yang diawali dengan angka 1
b. Kewajiban/utang diberi nomor yang diawali dengan angka 2
¢. Ekuitas dana diberi nomor yang diawali dengan angka 3