Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PRAKTIKUM PETROLOGI

No. Urut :2
No. Peraga : 19
Golongan mineral : Silikat
Warna lapuk : Abu – abu kecoklatan
Warna segar : Abu - abu
Cerat : Abu - abu
Kilap : Logam
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Konkoidal
Kekerasan : 6 Skala Mohs

Kuku Kawat Kaca Tegel Kikir Baja


− - - - √

Berat jenis : 2,55-2,63


Sifat kemagnetan : Diamagnetik
Derajat kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem kristal : Monoklin
Komposisi kimia : Silikaan
Nama mineral : Ortoklas
Keterangan : Pada sampel nomor 2 dengan nomor peraga 19 memiliki
warna lapuk dan warna segar. Dimana warna lapuknya berwarna hitam dan warna
segar juga berwarna hitam. Jika dilihat mineral tersebut memiliki cerat hitam.
Dimana cerat yaitu warna goresan yang didapatkan bilamana mineral dalam
bentuk bubuk halus. Sedangkan kilapnya logam, dimana kilap yaitu kesan yang
kita dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh bidang permukaan mineral. Mineral
tersebut tidak memiliki belahan. Dimana belahan adalah kenampakan mineral
berdasarkan kemampuannya membelah melalui bidang-bidang belahan yang rata
dan licin. Pecahan mineral tersebut adalah konkoidal. Memilki kekerasan 6 dalam
skala mohs dengan berat jenis 2,55-2,63 gr/cm3. Sifat kemagnetannya yaitu
diamagnetik. Diamagnetik yaitu sifat benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Dengan derajat kejernihan opaq. Memiliki tenacity brittle. Dimana brittle yaitu
jika mineral tersebut mudah hancur jika dipukul dengan palu dan menjadi bubuk.
Pada mineral tersebut memiliki sistem kristal monoklin dengan komposisi kimia
silikaan. Dari sifat fisik diatas, maka mineral tersebut dikelompokkan dalam
golongan mineral Silikat dengan nama mineral Ortoklas.
Mieral ini berasosiasi dengan mineral Kwarsa, muscovite, dan plagioklas
feldspar.
Adapun kegunaan dari mineral ortoklas yaitu digunakan dalam berbagai
proporsi sambil membuat porselen dan gerabah. Mineral ini juga digunakan di
ubin dinding dan lantaai keramik, pembuatan kaca sefrta digunakan dalam
industry kimia.

Asisten Praktikan

(Kharisma Shakti) (Sukma Indah Imran)


PRAKTIKUM PETROLOGI

No. Urut :1
No. Peraga : 18
Golongan mineral : Silikat
Warna lapuk : Cokelat
Warna segar : Hitam
Cerat : Hitam
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Even
Kekerasan : 2,5

Kuku Kawat Kaca Tegel Kikir Baja


√ √ √ √ √

Berat jenis : 2,7-3,3 gr/cm3


Sifat kemagnetan : Diamagnetik
Derajat kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem kristal : Monoklin
Komposisi kimia : Silikaan
Nama mineral : Biotite
Keterangan : Pada sampel nomor 1 dengan nomor peraga 18 memiliki
warna lapuk dan warna segar. Dimana warna lapuknya berwarna cokelat dan
warna segarnya berwarna hitam. Jika dilihat mineral tersebut memiliki cerat
hitam. Dimana cerat yaitu warna goresan yang didapatkan bilamana mineral
dalam bentuk bubuk halus. Sedangkan kilapnya kaca, dimana kilap yaitu kesan
yang kita dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh bidang permukaan mineral.
Mineral tersebut memiliki belahan yang sempurna. Dimana belahan adalah
kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melalui bidang-
bidang belahan yang rata dan licin. Pecahan mineral tersebut adalah even.
Memilki kekerasan <2,5, dengan berat jenis 2,7-3,3 gr/cm3. Sifat kemagnetannya
yaitu diamagnetik. Diamagnetik yaitu sifat benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet. Dengan derajat kejernihan opaq. Memiliki tenacity brittle. Dimana brittle
yaitu jika mineral tersebut mudah hancur jika dipukul dengan palu dan menjadi
bubuk. Pada mineral tersebut memiliki sistem kristal monoklin dengan komposisi
kimia silikaan. Dari sifat fisik diatas, maka mineral tersebut dikelompokkan
dalam golongan mineral Silikat ( Filosilikat ) dengan nama mineral Biotite.
Genesa atau proses pembentukannya yaitu terbentuk dari hasil kritalisasi
magma pada suhu 800ºC. Terdapat pada batuan beku seperti gabro dan diorite,
pada baruan sedimen seperti barupasir, pada batuan metamorf seperti gneiss dan
schist.
Mieral ini berasosiasi dengan mineral Kuarsa, feldspar, apatit, kalsit,
muscovite, klorit, albit, alamandine, staurolit, kyanite, silimanite, hornblende dan
garnet.
Adapun kegunaan dari mineral biotite yaitu digunakan sebagai lapisan
permukaan pada industry aspal, sebagai pengisi inert dan media cetakan, sebagai
pengisi dan extender dalam cat, sebagai aditif untuk lumpur pengeboran dan
dihgunakan sebagai koleksi ilmuan.

Asisten Praktikan

(Kharisma Shakti) (Sukma Indah Imran)


PRAKTIKUM PETROLOGI

No. Urut :3
No. Peraga : 24
Golongan mineral : Silikat
Warna lapuk : Abu-abu kecokelatan
Warna segar : Kuning keemasan
Cerat : Putih
Kilap : Logam
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 2-2,5 Skala Mohs

Kuku Kawat Kaca Tegel Kikir Baja


√ √ √ √ √

Berat jenis : 2,8-2,9 gr/cm3


Sifat kemagnetan : Diamagnetik
Derajat kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Sistem kristal : Monoklin
Komposisi kimia : Silikaan
Nama mineral : Muskovit
Keterangan : Pada sampel nomor 3 dengan nomor peraga 24 memiliki
warna lapuk dan warna segar. Dimana warna lapuknya berwarna abu-abu
kecokelatan dan warna segar juga berwarna kuning keemasan. Jika dilihat mineral
tersebut memiliki cerat putih. Dimana cerat yaitu warna goresan yang didapatkan
bilamana mineral dalam bentuk bubuk halus. Sedangkan kilapnya logam, dimana
kilap yaitu kesan yang kita dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh bidang
permukaan mineral. Mineral tersebut memiliki belahan yang sempurna. Dimana
belahan adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah
melalui bidang-bidang belahan yang rata dan licin. Pecahan mineral tersebut
adalah uneven. Memilki kekerasan <2,5 dengan berat jenis 2,8-2,9gr/cm3. Sifat
kemagnetannya yaitu diamagnetik. Diamagnetik yaitu sifat benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet. Dengan derajat kejernihan translucent. Memiliki
tenacity brittle. Dimana brittle yaitu jika mineral tersebut mudah hancur jika
dipukul dengan palu dan menjadi bubuk. Pada mineral tersebut memiliki sistem
kristal monoklin dengan komposisi kimia silikaan. Dari sifat fisik diatas, maka
mineral tersebut dikelompokkan dalam golongan mineral Silikat dengan nama
mineral Muskovit.
Genesa atau proses pembentukannya yaitu dapat terbentuk pada
lingkungan batuan beku, pegmatit (dalam pegmatite granit), lingkungan
metamorfik berderajat rendah dan menengah (dalam sekis dan genes), atau pada
lingkungan sedimen. Muskovit terbentuk dari pendinginan magma pada suhu
rendah sekitar 600ºC-700ºC.
Mineral ini berasosiasi dengan mineral kuarsa, hornblende, feldspar
(dalam granite), amphibole (dalam gneiss), grafit dan hornblende (dalam sekis).
Adapun kegunaan dari mineral muskovit yaitu dipakai dalam pembuatan
alat-alat listrik, kertas dinding, bahan isian (filter), minyak pelumas dan material
tahan panas dan sebagai bahan pembuat karet.

Asisten Praktikan

(Kharisma Shakti) (Sukma Indah Imran)


PRAKTIKUM PETROLOGI

No. Urut :4
No. Peraga :4
Golongan mineral : Silikat
Warna lapuk : Cokelat
Warna segar : Bening
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Jelas
Pecahan : Concoidal
Kekerasan :7

Kuku Kawat Kaca Tegel Kikir Baja


- - - - √

Berat jenis : 2,6 gr/cm3


Sifat kemagnetan : Diamagnetik
Derajat kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Sistem kristal : Hexagonal
Komposisi kimia : Silikaan
Nama mineral : Kwarsa
Keterangan : Pada sampel nomor 4 dengan nomor peraga 4 memiliki
warna lapuk dan warna segar. Dimana warna lapuknya bewarna cokelat dan
warna segar bening. Jika dilihat, mineral tersebut memiliki cerat putih. Dimana
cerat yaitu warna goresan yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk
halus. Sedangkan kilapnya kaca, dimana kilap yaitu kesan yang kita dapatkan
dari hasil pemantulan sinar oleh bidang permukaan mineral. Mineral tersebut
memiliki belahan yang jelas. Dimana belahan adalah kenampakan mineral
berdasarkan kemampuannya membelah melalui bidang-bidang belahan yang rata
dan licin. Pecahan mineral tersebut adalah concoidal. Memilki kekerasan 7,
dengan berat jenis 2,6 gr/cm3. Sifat kemagnetannya yaitu diamagnetik.
Diamagnetik yaitu sifat benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Dengan
derajat kejernihan translucent. Memiliki tenacity brittle. Dimana brittle yaitu jika
mineral tersebut mudah hancur jika dipukul dengan palu dan menjadi bubuk. Pada
mineral tersebut memiliki sistem kristal heksagonal dengan komposisi kimia
silikaan. Dari sifat fisik diatas, maka mineral tersebut dikelompokkan dalam
golongan mineral silikat (tektosilikat) dengan nama mineral Kwarsa.
Adapun genesa atau proses pembentukannya yaitu dapat terbentuk pada
lingkungan batuan beku, hidrotermal, metamorfik dan sedimen. Genesa atau
proses pembentukannya yaitu melalui pembekuan magma yang berifat asam.
Setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pnumatolisis
pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 2000C- 4000C). Awalnya
magma mengintrusi batuan di permukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi
sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam.
Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan
yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari
dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada poses
pembentuan kuarsa, sehingga terbentuklah kuarsa dengan kondisi tertentu
sehingga membentuk tekstur tertentu pula.
Berasosiasi dengan berbagai jenis mineral yang menyusun batuan, baik itu
batuan beku asam, intermediet, batuan sedimen, piroklastik, maupun pada batuan
metamorf.
Adapun kegunaan dari mineral kuarsa yaitu dipakai dalam industri
konstruksi, sebagai flux dalam industri metalurgi, pembuatan gelas, keramik,
refraktori, amplas, filter, batupermata dan optik.

Asisten Praktikan

(Kharisma Shakti) (Sukma indah Imran)


PRAKTIKUM PETROLOGI

No. Urut :5
No. Peraga : EM 3
Golongan mineral : Hidroksida
Warna lapuk : Cokelat Muda
Warna segar : Cokelat Gelap
Cerat : Cokelat
Kilap : Logam
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 5,5-6

Kuku Kawat Kaca Tegel Kikir Baja


- - √ √ √

Berat jenis : 2,9-4,3 gr/cm3


Sifat kemagnetan : Diamagnetik
Derajat kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem kristal : Orthorombik
Komposisi kimia : Silikaan
Nama mineral : Limonite
Keterangan : Pada sampel nomor 1 dengan nomor peraga 19 memiliki
warna lapuk dan warna segar. Dimana warna lapuknya berwarna cokelatr muda
dan warna segar juga berwarna cokelat gelap. Jika dilihat mineral tersebut
memiliki cerat cokelat. Dimana cerat yaitu warna goresan yang didapatkan
bilamana mineral dalam bentuk bubuk halus. Sedangkan kilapnya logam, dimana
kilap yaitu kesan yang kita dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh bidang
permukaan mineral. Mineral tersebut tidak memiliki belahan. Dimana belahan
adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melalui
bidang-bidang belahan yang rata dan licin. Pecahan mineral tersebut adalah
uneven. Memilki kekerasan <5,5-6, dengan berat jenis 2,9-4,3 gr/cm3. Sifat
kemagnetannya yaitu diamagnetik. Diamagnetik yaitu sifat benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet. Dengan derajat kejernihan opaq. Memiliki tenacity
brittle. Dimana brittle yaitu jika mineral tersebut mudah hancur jika dipukul
dengan palu dan menjadi bubuk. Pada mineral tersebut memiliki sistem kristal
orthorombik dengan komposisi kimia K(Mg,Fe)3(AlSi3O10) (F,OH)2. Dari sifat
fisik diatas, maka mineral tersebut dikelompokkan dalam golongan mineral
Silikat ( Filosilikat ) dengan nama mineral Limonite.
Adapun genesa atau proses pembentukannya yaitu Limonit terbentuk dari
campuran hidrasi oksida besi amorf sebagai mineral sekunder. Pembentukannya
dari oksidasi permukaan deposit besi atau yang tertinggal setelah disolusi batuan
yang kaya akan besi di daerah tropis. Terdapat dalam massa bumi dalam bentuk
konkresi, mengginjal maupun dalam bentuk stalaktit. Sering muncul sebagai
pseudomorf.
Mineral ini terdapat pada batuan sedimen yang berasosiasi dengan
endapan mineral sekunder, seperti pyrite, hematite, prolusite, psilomelane, calcite,
dan kuarsa. Kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai pigmen warna dan bijih besi.

Asisten Praktikan

(Kharisma Shakti) (Sukma Indah Imran)

You might also like