Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Studi tentang Peninggalan Zaman Praaksara

Tidak diketahui dengan pasti Siapakah pemilik benda-benda itu, dengan cara apa benda-benda
itu dibuat, serta untuk kepentingan apa benda-benda itu diciptakan. oleh karena itu diperlukan
ilmu bantu antara lain geologi arkeologi dan antropologi budaya.

Geologi diperlukan untuk mengetahui usia usia benda ukur yang terkubur berdasarkan lapisan
bumi. Arkeologi diperlukan untuk mengetahui peninggalan-peninggalan purbakala atau zaman
ketika orang belum mengenal tulisan. Adapun antropologi budaya diperlukan untuk mengetahui
kebudayaan manusia dari peninggalannya.

Peninggalan Zaman Praaksara

Zaman aksara dibagi menjadi 3 yaitu zaman paleothikum, neolithikum dan megalithikum. Kita
akan bahas kedua-duanya. berikut informasinya.

Peninggalan Zaman paleolithikum

Pertama kita akan membahas peninggalan zaman praaksara tepatnya zaman paleolithikum,
berikut informasinya.

1. Kapak genggam

wacana.co

Pada tahun 1935, Ralph von Koenigswald berhasil menemukan sejumlah alat di Punung
Kabupaten Pacitan. Alat-alat tersebut berupa kapak genggam yang terbuat dari batu dan
Lempung. Bentuk fisiknya masih kasar. Alat-alat yang ditemukan di Pacitan tersebut disebut
chopper atau alat penetak.

alat-alat yang ditemukan di Pacitan kemudian disebut kebudayaan Pacitan. Dari hasil penelitian
kebudayaan Pacitan dibuat dan digunakan oleh jenis manusia Pithecanthropus. Selain di Pacitan
chopper juga ditemukan di Parigi dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan
Lahat (Sumatera Selatan). Alat ini juga ditemukan di luar wilayah Indonesia yaitu di gua
choukoutien peking.

2. Kapak Sumatera

agyo92.blospot.com

Kapak sumatralith atau pebble adalah sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu kali yang
dipecah atau dibelah. Sisi luarnya yang sudah halus tidak diapa-apakan Sedangkan Sisi dalamnya
(tempat belah) dikerjakan lebih lanjut sesuai dengan keperluannya. Kapak ini ditemukan di
kjokkenmoddinger di sepanjang Pantai Sumatra Timur Laut di antara Langsa (Aceh) dan Medan
(Sumatera Utara).

3. Kapak pendek
Kapak pendek adalah sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira setengah lingkaran dan
dibuat dengan mukuli dan memecahkan batu tanpa diasah. Tajamnya terdapat pada sisi lengkung
dan tidak diketahui secara pasti Apa kegunaan dari alat ini. Kapak ini ditemukan di
kjokkenmoddinger di sepanjang Sumatera Timur laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan
(Sumatera Utara).

4. Pipisan

Pipisan adalah batu-batu Penggiling beserta landasannya. Pipisan ini digunakan tidak hanya
untuk menggiling makanan, tetapi juga untuk menghaluskan cat merah seperti yang terlihat dari
bekas-bekasnya. Aktivitas ini di perkirakan berkaitan dengan upacara ritual dan kepercayaan.
Alat ini ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang Sumatera Timur laut, di antara Langsa
(Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).

Peninggalan Sejarah Zaman Neolithikum

Setelah kita membahas peninggalan zaman praaksara paleoithikum, saatny kita membahas
peninggalan sejarah neolithikum

1. Kapak persegi

wacana.co

Nama kapak persegi berasal dari von Heine Geldern berdasarkan penampang dari alat-alatnya
yang berupa persegi panjang atau berbentuk trapesium. Alat ini bentuknya memanjang dengan
penampang Alang berbentuk persegi dan bagian pangkalnya tidak biasa sebagai tempat ikatan
tangkai.
Selain berfungsi sebagai kapak kapak persegi juga digunakan untuk keperluan lain bergantung
pada ukuran dan bentuknya.

Untuk kapak persegi yang berukuran kecil digunakan untuk memotong kayu sedangkan kapak
persegi yang berukuran lebih besar berbentuk beliung atau Pacul biasanya digunakan sebagai alat
cangkul. Kapak persegi ini dibuat dari bahan batu api dan batu chalcedon.

Berdasarkan penelitian kapak kapak persegi tersebut berasal dari Asia dan menyebar ke wilayah
Indonesia melalui jalan Barat.

2. Kapak bahu

kapak bahwa adalah sejenis kapak persegi yang pada tangkainya diberi leher sehingga
menyerupai bentuk botol persegi. Pada umumnya di wilayah Indonesia kapak bahu tidak dikenal,
hanya di daerah Minahasa Sulawesi Utara kapak ini ditemukan.

3. Kapak lonjong

wacana.co

Nama kapak lonjong didasarkan pada penampang Alangnya yang berbentuk lonjong dengan
ujung pangkal runcing dan melebar. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapak lonjong
adalah batu kali yang berwarna kehitaman. Kapak kapak lonjong tersebut memiliki berbagai
ukuran dari yang besar sampai yang kecil.

Daerah pusat kapak lonjong adalah Papua selain itu juga ditemukan di siram gorong Tanimbar
Leti Minahasa dan Serawak. Menurut penelitian kapak kapak lonjong tersebut berasal dari Asia
dan menyebar ke wilayah Indonesia melalui jalan Timur.

4. Perhiasan

wacana.co

Ternyata masyarakat praaksara sudah terlebih dahulu mengenal perhiasan diantaranya berupa
gelang kalung dan anting-anting. Perhiasan ini pada umumnya ditemukan di Jawa Barat dan
Jawa Tengah dan bahan yang biasa digunakan adalah batu-batu indah seperti agat, chalcedon dan
jaspis.

You might also like