Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Akuntansi Sukuk (PSAK 110)

Dalam akuntansi sukuk hanya mengatur 2 (dua) jenis sukuk yaitu: sukuk
mudharabah dan sukuk ijarah. Hal ini disebabkan penerbitan sukuk di Indonesia
sebagian besar didominasi oleh sukuk ijarah dan sebagian kecil adalah sukuk
mudharabah. Akuntansi sukuk itu mengatur pihak yang melakukan transaksi sukuk
baik investor maupun penerbit, sehingga apa pun bentuk usahanya sepanjang mereka
menerbitkan atau berinvestasi pada sukuk maka harus mengikuti aturan pada PSAK
ini. PSAK ini wajib diterapkan oleh entitas swasta namun entitas sektor publik juga
dapat menerapkan sepanjang tidak dilarang oleh regulasi yang berlaku. PSAK ini juga
mencakup semua bentuk efek yang memiliki karakteristik yang serupa dengan sukuk
misalnya: mid term notes syariah.

A. Akutansi untuk Penerbit

Sukuk Mudharabah Sukuk Ijarah


Saat Pengakuan Saat entitas menjadi pihak Saat entitas menjadi pihak
yang terikat dengan yang terikat dengan
ketentuan penerbitan sukuk ketentuan penerbitan sukuk
mudharabah
Pengukuran Sukuk Mudharabah diakui Sukuk ijarah diakui sebesar
sebesar nilai nominal nilai nominal, disesuaikan
dengan premium atau
diskonto dan biaya
transaksi terkait dengan
penerbitannya. Setelah
pengakuan awal, jika
jumlah tercatat berbeda
dengan nilai nominal maka
perbedaan tersebut
diamortisasi secara garis
lurus selama jangka waktu
suku ijarah dan diakui
sebagai beban penerbitan
sukuk ijarah
Pengakuan dan Pengukuran Biaya transaksi diakui Biaya transaksi diakui
atas Biaya Transaksi secara terpisah dari sukuk sebagai pengurang atas
mudharabah nilai nomial sukuk
Biaya transaksi
diamortisasi secara garis
lurus selama jangka waktu
sukuk mudharah, dan
diakui sebagai beban
penerbitan
Return bagi Investor Berupa bagi hasil Berupa ujrah/fee
Bagi hasil yang menjadi Beban ijarah diakui pada
hak investor sukuk saat terutang
mudharabah diakui sebagai
pengurang pendapatan,
bukan sebagai beban
Penyajian Bagi entitas syariah: Disajikan sebagai liabilitas
Sebagai Dana Syirkah secara neto setelah
Temporer premium atau diskonto dan
biaya transaksi yang belum
Bagi entitas nonsyariah:
diamortisasi
sebagai liabilitas yang
terpisah dari liabilitas lain
dan dalam urutan paling
akhir dalam liabilitas
Biaya transaksi penerbitan
sukuk mudharabah
disajikan dalam aset
sebagai beban tangguhan
Pengungkapan a. Persyaratan utama a. Persyaratan utama
dalam penerbitan, dalam penerbitan,
seperti: aktivitas, seperti: aktivitas,
ringkasan akad, jangka ringkasan akad, jangka
waktu, nilai, prinsip waktu, nilai nominal,
bagi hasil dan lainnya besar imbalan dan
lainnya
b. Penjelasan aktivitas
yang mendasari b. Penjelasan aktivitas
penerbitan seperti: yang mendasari
jenis usaha, tren usaha penerbitan seperti:
dan pihak pengelola jenis dan umur
ekonomik
c. Lain-lain
c. Lain-lain

B. Akuntansi untuk Investor


Sukuk Mudharabah Sukuk Ijarah
Sebelum Pengakuan Entitas menentukan klasifikasi investasi, dalam 2 pilihan:
a. Diukur pada harga perolehan: jika model usahanya
bertujuan memperoleh arus kas kontraktual (tujuan
ditetapkan oleh entitas) dan persyaratannya ada
tanggal pembayaran. Untuk sukuk Mudharabah
adalah arus kas kontraktual berupa bagi hasil dan
pokok, sedangkan untuk sukuk ijarah adalah arus kas
imbalan berupa ujrah.
b. Diukur pad nilai wajar
Entitas tidak boleh mengubah klasifikasi kecuali ada
perubahan tujuan model usaha.
Saat Pengakuan Pada saat tanggal Pada saat tanggal
perdagangan atau perdagangan atau
penyelesaian transaksi penyelesaian transaksi
dalam pasar yang lazim dalam pasar yang lazim
pengukuran
Jika menggunakan harga Sebesar biaya perolehan Sebesar biaya perolehan
perolehan termasuk biaya transaksi termasuk biaya transaksi,
jika ada selisih atas nilai
nominal dan biaya
perolehan maka
diamortisasi secara garis
lurus selama jangka waktu
sukuk
Jika menggunaka nilai Sebesar nilai wajar tidak termasuk biaya transaksi
wajar
Setelah Pengakuan Awal
Jika menggunakan harga Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas
perolehan membandingkan antara nilai tercatat dan jumlah
terpulihkan. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil maka
diakui rugi penurunan nilai.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah dari nilai pokok yang
akan diterima tanpa memperhitungkan nilai kini.
Jika menggunakan nilai Diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dan
wajar jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
 Penentuan nilai wajar investasi mengacu pada urutan
sebagai berikut:
 Kuotasi harga di pasar aktif, atau
 Harga yang terjadi dari transaksi terkini jika tidak ada
kuotasi harga di pasar aktif, atau
 Nilai wajar instrumen sejenis jika tidak ada kuotasi
harga di pasar aktif dan tidak ada harga yang terjadi
dari transaksi terkini.
Penyajian Tergantung pada pilihan pengukuran
Pendapatan investasi dan beban diamortisasi disajikan
secara neto dalam laba rugi
Pengungkapan  Klasifikasi berdasarkan jumlah investasi
 Tujuan model usaha yang digunakan
 Jumlah investasi yang direklasifikasikan, jika ada dan
penyebabnya.
 Nilai wajar untuk investasi yang diukur pada biaya
perolehan.
Sukuk Ijarah

Perusahaan ABC menerbitakan sukuk ijarah dengan nilai Rp100 miliar pada
tanggal 1 Oktober 2014 dengan masa 5 tahun (dengan perhitungan 1 tahun = 360 hari).
Sukuk ijarah tersebut diterbitkan pada nilai nominal. Ujrah atas obligasi tersebut
adalah sebesar 20%/tahun. Imbal hasil akan dibagikan setiap 3 bulan. Biaya yang
dikeluarkan terkait dengan penerbitan emisi adalah: biaya penjamin efek sebesar
0,25%, biaya profesi penunjang pasar modal 0,18%, biaya penunjang lembaga pasar
modal 0,10%, sedangkan biaya penerbitan tidak langsung yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp500 juta.

Bank XYZ membeli 10%dari jumlah sukuk yang ditawarkan oleh PT ABC.
Tujuan pembelian ini adalah untuk memperoleh arus kas kontraktual. Biaya transaksi
sebesar 0,1%.

Penerbit Sukuk PT ABC sebagai Bank XYZ


Penerbit
sebagai Investor
Pengakuan dan Pengukuran Kas 99,47 miliar Investasi Sukuk Ijarah 10,01 miliar
Sukuk Ijarah 99,47 miliar* Kas 10,01 miliar
OJK akan mengawasi transaksi ini (Bank XYZ diukur dengan harga
perolehan karena tujuannya
Nilai Nominal Sukuk 100 miliar memperoleh arus kas kontraktual
Biaya Emisi (530 juta) sehingga harga perolehan termasuk
biaya transaksi).
100 miliar x (0,25% + 0,18% + 0,1%)
Nilai Bersih Sukuk Ijarah 99,47 miliar
Biaya Transaksi Biaya Amortisasi 166.667
Investasi Sukuk Ijarah 166.667
Biaya amortisasi per bulan:
0,1% x 10 miliar x 1/60
Biaya Penerbitan Emisi Biaya transaksi akan sebagai pengurang
nominal
Biaya Lain Beban Jasa Lain 500 juta
Kas 500 juta
Pengakuan Imbal Hasil Beban Imbal Hasil Sukuk 1,67 miliar Piutang Imbal Hasil 167 juta
Asumsi Pendapatan yang
akan dibagihasilkan bulan 1 = Utang Imbal Hasil 1,67 miliar Pendapatan Imbal Hasil 167 juta
Rp100 miliar x 20% x 30/360
= 1,67 miliar
Saat Pembayaran Imbal Hasil Utang Imbal Hasil 5 miliar Kas 500 juta
untuk memudahkan
perhitungan maka Kas 5 miliar Piutang Imbal Hasil 500 juta
diasumsikan setiap bulan
pendapatan yang akan
dibagikan sama. = 1,67 miliar x 3 = 5 miliar

Amortisasi Biaya Penerbitan Biaya Penerbitan Sukuk 26,5 juta


Sukuk (emisi).
Sukuk Ijarah 26,5 juta
Dilakukan selama periode
sukuk = 530 juta / 60 x 3 = 26,5 juta

Penyajian Liabilitas: Aset:


Laporan Posisi Keuangan Sukuk Ijarah 99.496.500.000 Investasi Sukuk Ijarah 10.009.500.000
Pendapatan Lain
Laporan Laba Rugi Beban: Pendapatan Investasi 167.000.000
Komprehensif Beban Bagi Hasil 1.670. 000.000 Beban Amortisasi (500.000)
Pendapatan Bersih 166.500.000

You might also like