Professional Documents
Culture Documents
RS Karisma
RS Karisma
ANTARA
UPTD PUSKESMAS BUGIS
DENGAN
RS KARISMA
TENTANG RUJUKAN PASIEN
-1-
Pihak I Pihak II
PASAL 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
-2-
Pihak I Pihak II
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
-3-
Pihak I Pihak II
a. Merawat dengan sebaik-baiknya pasien yang dirujuk oleh PIHAK
PERTAMA sesuai dengan wewenang dan kompetensinya.
b. Mengirim surat rujukan balik ke PIHAK PERTAMA apabila pasien telah
ditangani secara paripurna oleh PIHAK KEDUA.
c. Khusun peserta PRB, PIHAK KEDUA wajib mengirim surat rujuk balik,
copy resep dan SEP ke PIHAK PERTAMA.
d. Memberikan informasi tentang jenis-jnis layanan dan jadwal npelayanan
kepada PIHAK PERTAMA.
e. Menginformasikan dengan benar kepada PIHAK PERTAMA tentang
ketersediaan tempat tidur di PIHAK KEDUA sesuai kondisi pasien yang
akan dirujuk.
f. Bersedia dinilai kinerjanya oleh PIHAK PERTAMA dalam kurun waktu
tertentu.
PASAL 5
MASA BERLAKU
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditanda tangani dan berlaku selama 2 (dua)
tahun dan akan ditinjau kembali apabila ada ketidak sesuaian.
PASAL 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kemampuan atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan
PIHAK yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda
pelaksanaan kewajibannya dalam kesepakatan ini. Keadaan memaka (Force
Majeure) tersebut meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang
dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan), pemberontakan, huru-hara,
pemogokan umum, kebakaran dan kebijaksanaan pemerintah yang
berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan kerjasama ini.
Dalam hal terjadi Force Majeure, maka pihak yang terhalang untuk
malaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK lain dan PIHAK
yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force
Majeure tersebut kepada PIHAK lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari
kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh
surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang menerangkan adanya
peristiwa tersebut. PIHAK yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan
sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur
dalam perjanjian kerjasama ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
-4-
Pihak I Pihak II
Semua kerugian dari biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat
terjadinya Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK lain.
PASAL 7
ADDENDUM
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian keserjasama ini akan
diatur kemudian oleh PARA PIHAK berdasarkan musyawarah dan
kemudian mencantumkannya dalam addendum (perjanjian tambahan)
yang merupakan stu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
(2) Segala perubahan, pencabutan atau pembatalan baik untuk sebagian atau
keseluruhan terhadap hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini hanya
dilakukan atas persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
(3) Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
MENGETAHUI,
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN INDRAMAYU
-5-
Pihak I Pihak II
-6-
Pihak I Pihak II